JOMBANG
143
JurnalIlmiahKebidanan (Scientific Journal of Midwifery), Vol.6., No 2 Tahun 2020
Diperkirakan bahwa 38,2% dari wanita berdampak yang buruk terhadap bayinya
hamil (usia 15-49 tahun) di seluruh dunia mulai dari BBLR (Berat Badan Lahir
dengan status gizi kurang dan menyebabkan Rendah), PJT (Pertumbuhan Janin
terjadinya anemia. Kekurangan vitamin dan Terhambat), kurus, pendek, kurus, daya
mineral pada kehamilan dikaitkan dengan tahan tubuh rendah serta risiko meninggal
hasil kesehatan yang merugikan baik pada dunia(Alfarisi, Nurmalasari and Nabilla,
ibu dan neonatal.Penatalaksanaan masalah 2019). Kelahiran prematur dan anemia juga
status gizi khusunya status gizi pada wanita dikaitkan sebagai salah satu dampak
hamil untuk mendukung upaya mencapai kekurangan gizi selama masa kehamilan
tujuan SDG’s (Sustainable Development (Martin, Sotres-Alvarez and Siega-Riz,
Goals), selain itu sebagai upaya untuk 2015).
pencapaian stategi global yang ditetapkan Faktor determinan status gizi ibu hamil
melalui rencana implementasi yang salah satunya adalah faktor demografis yaitu
komprehensif pada nutrisi ibu dan bayi usia, tingkat pendidikan, status perkawinan
sampai remaja 2016-2030(WHO, 2016). berkaitan dengan dukungan suami, parietas
. dan status sosial ekomoni serta kunjungan
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan ANC khusunya pada awal kehamilan dan
bahwa proporsi ibu hamil yang frekuensi kunjungan ANC yang sesuai. Usia
mendapatkan PMT (Pendamping Makanan reproduktif yaitu 20-35 tahun berhubungan
Tambahan) pada tahun 2018 adalah 89,7% dengan kemampuan tubuh untuk menyerap
sehingga diharapkan status gizi ibu nutrisi dalam tubuh secara optimal sehingga
hamildapat meningkat. Anemia dapat ibu hamil dapat memiliki status gizi yang
disebabkan karena status gizi yang rendah, baik dan bermanfaat bagi bayi untuk
diketahui 73,2% ibu hamil yang pemenuhan nutrisi (Ogundipe et al., 2012).
mendapatkan tablet tambah darah dengan Status gizi ibu hamil juga dikaitkan dengan
26,8% yang tidak mendapatkan tablet pengetahuan ibu, pengetahuan terkait nutrisi
tambah darah dengan kejadian anemia yang ibu hamil menjadi salah satu faktor yang
mengalami peningkatan yaitu 37,1% pada berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil,
tahun 2013 meningkat menjadi 48,9% pada salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
tahun 2018(Kemenkes RI dan BPP, 2018), meningkatkan pengetahuan dengan
dengan demikin dibutuhkan upaya yang mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan
komprehensif untuk meningkatkan ibu hamil sehingga ibu tahu terkait nutrisi
kesehatan ibu hamil salah satunya dengan yang baik sebelum dan sesudah
menjaga status gizi ibu hamil untuk kehamilan(Lecorguillé et al.,
mencegah anemia dan dampak 2020).Berdasarkan uraian latar belakang
keterlambatan pertumbuhan dan diatas peneliti tertarik untuk penelitian
perkembangan pada bayi. Asupan gizi ibu tentang analisis faktor determinan status gizi
hamil bermanfaat untuk ibu dan bayinya ibu hamil di momby kids Jombang.
sehingga membutuhkan penatalaksanaan
yang komprehensif (Chen et al., 2016). Metodologi
Masalah status gizi ibu dan anak, Penelitian adalah penelitian kuantitatif
meliputi mal nutrisi dan kelebihan berat yang menggunakan desain crossectional di
badan yang menjadimasalah global dengan mombykids Jombang. Variabel terikat
konsekuensi penting untuk kelangsungan adalah status gizi ibu hamil.Usia,
hidup ibu dan bayi, insiden penyakit akut pengetahuan, dukungan suami dan
dan kronis, perkembangan yang terganggu kunjungan ANC adalah variabel bebas,
dan dapat menurunkan produktivitas dengan populasinya seluruh ibu hamil yang
ekonomi baik individu ataupun masyarakat berkunjung di mombykids Jombang. Sampel
karena gangguan kesehatan(Black et al., penelitian sebanyak 30 ibu hamil, sampel
2013). Masalah status gizi ibu hamil dapat penelitian yang dipilih secara purposive
sampling. Data diambil pada bulan Maret Sumber: Data Primer, 2020
sampai April tahun 2020 dengan
menggunakan kuesioner.Data yang Berdasarkan tabel 2 distribusi frekuensi
terkumpul kemudian dianalisis variabel penelitian yang terdiri dari
menggunakan uji satatistik regresi logistik. usiadijadikan data dikotomi yaitu < 20
tahun- > 35 tahun dan 20-35 tahun,
Hasil dan Pembahasan pengetahuan dijadikan data dikotomi yaitu
HASIL rendah dan tinggi, dukungan suamiyang
Pendidikan ibu sebagian besar adalah dijadikan data dikotomi yaitu lemah dan
tinggi sebanyak 16 subjek penelitian kuat, kunjungan ANC dijadikan data
(53,3%). Sebagian besar ibu memiliki dikotomi yaitu tidak aktif dan aktif dan
pekerjaan sebanyak 19 subjek penelitian status gizidijadikan data dikotomi yaitu
(63,3%). Karakteristik terakhir adalah normal dan tidak normal. Hasil penelitian
pendapatan, sebagian besar ibu memiliki menunjukkan bahwa setengahnya dari
pendapatan tinggi sebanyak 17 subjek seluruh subjek penelitian memiliki usia < 20
penelitian (56,7%). tahun -> 35 tahun yaitu sebanyak 15 subjek
penelitian atau sebesar 50,0%. Variabel
Tabel 1Distribusi Frekuensi Karakteristik pengetahuan sebagian besar adalah rendah
Penelitian yaitu sebanyak 17 atau sebesar 56,7%.
No. Karakteristik F % Sebagian besar ibu memiliki dukungan
1. Pendidikan suami yang lemah yaitu sebanyak 16 atau
Rendah 14 46,7 sebesar 53,3%. Kunjungan ANC subjek
Tinggi 16 53,3 penelitian setengahnya adalah aktif yaitu
2. Pekerjaan sebanyak 15 subjek penelitian atau sebesar
Tidak bekerja 11 36,7 50%.Variabel yang terakhir yaitu status gizi
Bekerja 19 63,3 ibu hamil yaitu sebagian besar normal
3. Pendapatan sebanyak 19 subjek penelitian sebesar
Rendah 13 43,3 63,3%.
Tinggi 17 56,7
Sumber: Data Primer, 2020 Tabel 2 Analisis Faktor Determinan Status
Gizi Ibu Hamil
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Variabel No. Variabel OR p-value
Penelitian 1. Usia 4,18 0,023
No. Karakteristik F % 2. Pengetahuan 3,27 0,034
1. Usia Dukungan
3. 3,72 0,028
<20- >35 tahun 15 50,0 suami
Kunjungan
20-35 tahun 15 50,0 4. 4,57 0,038
ANC
2. Pengetahuan Sumber: Data Primer, 2020
Rendah 17 56,7
Tinggi 13 43,3 Hasil uji regresi logistik menunjukkan
Dukungan
3. bahwa usia berpengaruh terhadap status gizi
suami
Lemah 16 53,3 ibu hamil (OR=4,18, p-value= 0,023) berarti
Kuat 14 46,7 ibu dengan usia 20-35 tahun kemungkinan
Kunjungan 4,18 kali lebih besar memiliki status gizi
4. yang normal daripada ibu berusia < 20 tahun
ANC
Tidak aktif 15 50,0 - > 35 tahun, pengetahuan berpengaruh
Aktif 15 50,0 terhadap status gizi ibu hamil (OR=3,27, p-
5. Status gizi value= 0,034) berarti ibu dengan
Tidak normal 11 36,7 pengetahuan yang tinggi kemungkinan 3,27
Normal 19 63,3 kali lebih besar memiliki status gizi normal
untuk nutrisi otak bayi sangat penting dukungan suami yang lemah memiliki
untuk diberikan untuk generasi kecemasan yang sedang dan tinggi
mendatang yang lebih baik(Pendleton, dibandingkan dengan ibu yang memiliki
Saunders and Shlafer, 2020). Kebutuhan dukungan kuat, hal tersebut
zat gizi selama kehamilan meningkat menunjukkan bahwa dukungan suami
sesuai kebutuhan biologimasa memiliki eranan yang penting dalam
kehamilan.Status gizi perempuan keluarga untuk meningkatkan sataus gizi
sebelum dan selama kehamilan ibu hamil.Dukungan suami terhadap ibu
memainkan peranan penting dalam hamil untuk melakukan pemeriksaan
menentukan proses perkembangan awal rutin kesehatan juga berpengaruh
janin dan kesehatan ibu. Pengetahuan terhadap status gizi ibu hamil.
tentang suplemen gizi salah satunya Pemeriksaan yang dilakukan salah
tentang manfaat suplementasi asam folat satunya sebagai upaya deteksi dini
secara signifikan mengurangi risiko masalah kesehatan yang mungkin dapat
cacat pada janin (Ramakrishnan et al., terjadi selama kehamilan sehingga
2012).Dengan demikian pengetahuan menurunkan risiko masalah status gizi
tentang manfaat gizi selama masa ibu hamil (Bahramian et al., 2018).
kehamilan sangat penting untuk
diketahui ibu hamil. 4. Pengaruh kunjungan ANC terhadap
status gizi ibu hamil
3. Pengaruh dukungan suami terhadap Hasil penelitian menunjukkan
status gizi ibu hamil bahwa kunjungan ANC merupakan salah
Hasil penelitian menunjukkan satu faktor determinan staus
bahwa dukungan suami adalah faktor gizi.Kumendong et al.
determinan status gizi pada ibu (2015)menjelaskan bahwa kunjungan
hamil.Dukungan suami dapat diberikan ANC berpengaruh terhadap status gizi
berupa dukungan untuk mengkonsumsi ibu hamil.Pengetahuan ibu dapat
suplemen diet dan makanan untuk ibu meningkatkan melalui konseling pada
hamil yang bermaanfaat untuk pasokan kunjungan ANC terkait nutrisi yang baik
nutrisi yang memadai bagi ibu dan untuk ibu hamil serta deteksi dini
janin.Dukungan finansial, informatif dan masalah kehamilan yang mungkin
material dapat diberikan kepada ibu terjadi.Manfaat dilakukan kunjungan
hamil.Keluarga khususnya suami, ANC salah satunya mendapatkan
keluarga, teman sebaya dan tenaga pendidikan gizi melalui konseling pada
kesehatan dapat memberikan dukungan saat kunjungan, konseling yang
kepada ibu hamil. Hasil penelitian diberikan terkait nutrisi yang baik
sejalan dengan penelitian Sudirman, selama masa kehamilan sehingga
Puspitawati and Muflikhati (2019)yang diharapkan dapat menurunkan angka
menunjukkan bahwa dukungan suami kejadian mal nutrisi selama masa
memiliki pengaruh yang terhadap status kehamilan.
gizi ibu hamil karena dengan adanya Nnam (2015)menjelaskan bahwa
dukungan yang kuat dari suami dapat nutrisi memainkan peran penting dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu baik mengurangi beberapa risiko kesehatan
selama proses kehamilan ataupun setelah yang terkait dengan kehamilan seperti
melahirkan. Suami yang dapat risiko kematian janin dan bayi, retardasi
memberikan dukungan yang kuat pertumbuhan intra rahim, BBLR dan
menurunkan risiko terjadinya kecemasan kelahiran prematur, penurunan cacat
selama masa kehamilan. lahir, kretinisme, perkembangan otak
Diani and Susilawati (2013)juga yang buruk dan risiko infeksi. Wanita
menjelaskan bahwa ibu dengan hamil membutuhkan diet bervariasi dan