Di susun oleh
NIM: 01.21.028
PRODI GIZI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
Anugerahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Industri Pangan dn Jasa
“Manajement Pelayanan Makanan”.
Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyusun tugas ini. Penyusunan Tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis
mengharapkan masukan dan kritikan dari semua pihak. Penulis berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi Penulis dan bagi pembaca khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Standar Menu .............................................................................................. 3
2.2 Standar Resep............................................................................................... 9
2.3 Standar Bumbu............................................................................................. 13
2.4 Standar Porsi................................................................................................. 19
BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a) Untuk mengetahui Standar Menu 10 Hari
b) Untuk mengetahui Standar Resep
c) Untuk mengetahui Standar Bumbu
d) Untuk mengetahui Standar Porsi
iv
BAB II
PEMBAHASAN
v
bekerja dengan interval yang lebih panjang, mulai dari tiga sampai delapan
minggu. (Payne et al, 2012)
Siklus menu merupakan rangkaian menu yang direncanakan dengan hati-
hati yang diputar pada interval waktu yang ditentukan. Siklus menu memiliki
beberapa keunggulan. Setelah perencanaan awal selesai, waktu bebas bagi
perencana untuk meninjau dan merevisi menu untuk memenuhi perubahan
kebutuhan seperti perubahan personil, atau ketersediaan barang makanan.
pengulangan bentuk menu yang sama dalam menstandarisasi prosedur persiapan
dan penggunaan peralatan yang efisien. (Payne et al, 2012)
Namun, siklus menu memiliki beberapa kelemahan potensial. mereka
mungkin menjadi monoton jika siklusnya terlalu singkat atau jika makanan yang
sama ditawarkan pada hari yang sama setiap minggu. Siklus menu mungkin
tidak termasuk makanan yang sangat disukai, atau mungkin juga termasuk item
yang tidak populer. Jika kekurangan dalam siklus menu bisa diatasi dan menu
yang dikembangkan dengan benar untuk memenuhi kebutuhan sistem layanan
makanan tertentu, siklus menu bisa menjadi alat manajemen afektif ((Payne et al, 2012).
vi
Menu yang terencana baik dapat menjadi suatu alat penyuluhan gizi yang
baik.
vii
lebih lama akan mencegah terjadinya pengulangan penggunaan bahan
makanan atau jenis hidangan pada menu yang terlalu dekat.
8. Menetapkan waktu dan penggunaan siklus menu yang telah disusun
apakah akan digunakan untuk 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan (1
tahun).
9. Menentukan standar makanan berdasarkan kecukupan gizi yang ada.
Menetapkan pola menu dan standar porsi berdasarkan standar
makanan yang ada.
10. Menetapkan pedoman menu. Pedoman menu dibuat berdasarkan
standar porsi yang telah disusun. Pedoman berisi rincian dan jumlah
berat bahan makanan dalam berat kotor.
11. Menetapkan jenis bahan makanan yang akan digunakan dalam satu
siklus menu dan menetapkan penggunaan jenis bahan makanan.
12. Membuat master menu (format menu). Membuat master menu kasar
berupa daftar hidangan yang memuat bahan makanannya saja.
viii
Nogosari Burjo
Susu
3 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Ikan Pepes Rendang Daging
Ikan Pepes
Tahu Bumbu Kuning Tempe Goreng
Tahu Bumbu Kuning
Orak Arik Labu siam Sop Sayur
Bening Sawi
Pisang
Pepaya
Selingan (10.00) Selingan (Pukul 16.00)
Susu Burjo
4 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Goreng (Nasi, Telur, Nasi Putih
Nasi Putih
Tempe, Sawi) Semur Ayam
Semur Ayam
Tempe Bacem
Tahu Balado
Capcay
Bening Bayam
Apel
Pepaya
Selingan (10.00)
Selingan (Pukul 16.00)
Susu
Rujak Buah
Roti Tawar
5 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Telur Rebus Ikan Bandeng
Ikan Bandeng
Tempe Crispi Semur Tahu
Tahu Goreng
Sayur Asem Tumis Buncis+Wortel
Tumis Sawi
Mangga
Pisang
Selingan (10.00) Selingan (Pukul 16.00)
Susu Puding
6 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Bubur Manado Nasi Putih
Nasi Putih
Gulai Ikan
Ayam Goreng
Tempe Bumbu
Tahu Bumbu
Tumis Kangkung
Sop Sayur
Apel
Semangka
Selingan (10.00)
Selingan (Pukul 16.00)
Susu
Burjo
Bolu Kukus
7 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Balado telur Ikan Goreng
Ayam Goreng
Tempe Kemangi Tahu Semur
Orak arik Tempe
Tumis Kacang Panjang + Sop Sayur
Sup Sayur
Touge
ix
Jeruk Pisang
Selingan (10.00)
Roti Isi Kacang Selingan (Pukul 16.00)
Jus wortel Jus Alpokat
8 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Ikan Pepes Rendang Daging
Ikan Pepes
Tahu Bumbu Kuning Tempe Goreng
Tahu Bumbu Kuning
Orak Arik Labu siam Sop Sayur
Bening Sawi
Semangka Pisang
Pepaya
Selingan (Pukul 16.00)
Selingan (10.00) Jus Apel
Salad Buah
9 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Telur Dadar Ikan Balado
Ayam Crispy
Tahu Goreng Tempe Krispi
Tahu balado
Bening Bayam Tumis Buncis
Bening Bayam
Buah papaya Buah Pisang
Buah Pisang
Selingan (10.00) Selingan (Pukul 16.00)
Susu Bubur Kacang hijau
Brownis
10 Waktu : 08.00 Waktu: Pukul 12.00 Waktu : Pukul 19.00
Nasi Putih Nasi Putih
Nasi Putih
Ayam Goreng Ayam Sauos Kecap
Gulai Ikan
Tahu Bacem Tempe Balado
Tahu saos Tiram
Tumis Kangkung Cap Cay
Sup Sayur
Buah Semangka Pepaya
Pisang
Selingan (10.00) Selingan (Pukul 16.00)
Susu Salad Buah
Kue Pay
x
2.2 Standar Resep
2.2.1 Pengertian
Resep adalah seperangkat instruksi yang memuat petunjuk untuk membuat suatu
hidangan. Resep memberi petunjuk secara seksama dan tepat mengenai jumlah bahan,
cara mencampur, mengolah dan prosedur kerja untuk suatu hidangan, supaya kita
dapat melakukan hal yang sama seperti yan diinginkan oleh resep tersebut. Disamping
itu, resep juga merupakan cara untuk menerapkan teknik-teknik dasar bahan yang
spesifik.
Standar resep adalah resep yang telah dites/dicoba berulang-ulang dinilai
citarasanya oleh panelis (konsumen manajemen). Dengan menggunakan standar resep,
dapat dianalisa biaya bahan makanan yang digunakan untuk 1 resep. Dalam 1 resep
dihasilkan jumlah porsi tertentu. Harga bahan makanan adalah bahan makanan 1
resep : hasil porsi = harga bahan makanan (unit cost bahan makanan).
Standar resep merupakan cara mempersiapkan, mengolah, memasak makanan
yang sudah dilakukan uji dan dikembangkan meliputi; bahan yang digunakan,
potongan, bahan yang dikehendaki, bumbu yang dipakai baik jenis dan ukuran yang
dipakai, porsi, hasil masakan hingga cara hidang, sehingga resep ini dijadikan
pegangan oleh seluruh pemasak, dan akan menciptakan rasa makanan yang sama
meskipun orang dan waktu mengolahnya berbeda. Penerapan standar resep memiliki
kelebihan mengenai mutu produksi makanan dan layanan yang diberikan.
Standar resep merupakan bentuk susunan resep yang sudah baku, yang akan sama
hasilnya bila dipergunakan oleh orang yang berbeda sehingga menjadi acuan dalam
memproduksi suatu masakan, gunanya agar mutu dari masakan yang dihasilkan, serta
menjadi pengawasan atas biaya, produksi dan porsi yang dihasilkan.1
2.2.2 Komponen Resep
Dalam resep masakan terdapat beberapa komponen yang sebagian harus ditulis
dan ada juga yang tidak harus ditulis. Komponen resep yang biasanya ada yaitu :
Nama masakan
Komposisi atau bahan dengan kuantitasnya
Alat-alat yang dibutuhkan
Cara memasak
xi
Lama waktu memasak
Jumlah sajian
Perkiraan jumlah kalori dan
Ketahan makanan dan penyimpanannya
2.2.3 Fungsi Resep
Pengetahuan resep standar ialah sejenis tertulis yang dipergunakan sebagai dasar
atau patokan dalam pengolahan makanan untuk menciptakan rasa yang sama meskipun
waktu pengolahannya tidak bersamaan. Resep standar sangat diperlukan karena dapat
digunakan sebagai petunjuk, dengan memiliki fungsi sebagai berikut :
Menjadi petunjuk yang seragam bagi siapa saja yang bertugas pada pegolahan
makanan.
Dapat mudahkan dalam pembelian bahan
Memudahkan dalam pelaksanaan persiapan memasak
Dapat menentukan jumlah serta mutu makanan
Memudahkan dalam penyusunan menu
Memudahkan dalam pengontrolan porsi makanan.
xii
Cincang : Proses mengubah dari ukuran yang besar menjadi butiran kecil
dengan pisau atau alat pencincang
Gilas : Menipiskan dengan cara ditekan dengan penipis adonan
Kalis : Adonan sudah tercampur dengan sempurna/ tidak lengket ditangan
Sangrai : Memasak di atas wajan/pan tanpa menggunakan minyak
Tapis: Kata lain dari ayak, menapis/mengayak adalah proses memisahkan
partikel yang halus dengan yang kasar.
Dalam penulisan resep ada beberapa pola penulisan, misalnya penulisan resep
yang memuat bahan disebelah kiri dan prosedur kerja yang disebelah kanan, atau ada
yang memuaut bahan pada bagian atas dan prosedur kerja bada bagian bawah dan ada
juga penggabungan dari keduanya. Berikut adalah salah satu contoh dari penulisan
resep :
Peralatan :
1) Kompor
2) Panci
3) Sendok
4) Pisau
5) Mangkuk
6) Piring
xiii
Bahan Pelengkap :
1) ikan asin 150 gram, potong dadu dan goreng sampai kering
2) Sambal Dabu-dabu
3) cabai rawit merah 4 buah, iris tipis
4) cabai rawit 6 buah, iris tipis
5) bawang merah 4 butir, potong-potong
6) tomat merah 1 buah, potong-potong
7) jeruk nipis 2 sendok makan
8) garam 1/2 sendok teh.
1. Masak air hingga mendidih dan masukan beras bersama daun salam daun sereh
2. Tunggu sampai setengah masak dan tambahkan jagung, ubi dan labu
3. Masak sampai lunak
4. Tambahkan kangkung, daun bayam, daun bawang dan daun kemangi
5. masak sampai layu
6. Tambahkan garam dan gula pasir
7. Aduk sampai rata dan angkat apabila sudah matang
8. Sajikan bubur manado dengan sambal dabu-dabu dan bahan pelengkap.
Bumbu capcay
xiv
1 sdt merica bubuk
1 sdm minyak wijen
Cara Membuat
xv
tumbuhan, bumbu dari hewani dan bumbu buatan. Bumbu dari tumbuhan
berasal dari buah, daun, batang, kulit dan akar.
1) Bumbu dari hewani
Bumbu yang berasal dari hewan yaitu ebi dan terasi. Ebi adalah
bumbu yang berasal dari hewani yaitu udang segar yang dikupas, dibuang
kulitnya, direbus kemudian dikeringkan. Terasi adalah bumbu yang berasal
dari fermentasi udang atau rebon. Fungsi terasi dalam bumbu yaitu sebagai
penambah rasa gurih dan memperkuat aroma.
2) Bumbu dari tumbuhan
Bumbu berasal dari buah yaitu cabai, asam, jeruk, belimbing, petai, merica.
Berbagai macam bumbu mempunyai kegunaan masing-masing.
Cabai adalah bumbu yang berfungsi sebagai penguat rasa, memiliki
rasa pedas, memberikan kehangatan pada tubuh. Asam adalah bahan bumbu
makanan yang memiliki rasa asam dapat
menghasilkan aroma segar dan memiliki warna sedikit coklat. Petai adalah
bumbu yang digunakan dengan langsung mencampur
pada masakan atau bisa langsung dimakan mentah. Merica atau lada adalah
bumbu yang memiliki rasa pedas dan
beraroma kuat
3) Bumbu berasal dari bunga
Bumbu yang berasal dari bunga yaitu kecombrang, bunga telang, dan
cengkeh. Masing-masing bumbu memilikifungsi masing-masing yaitu untuk
memperkuat aroma, memberikan warna pada makanan.
4) Bumbu berasal dari batang dan kulit
Bumbu yang berasal dari batang dan kulit yaitu kayu manis dan
kayu secang. Bumbu ini berfungsi untuk memperkuat rasa dan aroma
masakan . Kayu manis adalah bumbu yang berasal dari kulit batang pohon
kayu manis yang dikeringkan. Kayu secang dalam bumbu masakan
memberikan warna merah, memberikan rasa manis dan legit
xvi
5) Bumbu berasal dari daun
Bumbu yang berasal dari daun yaitu daun pandan, daun salam, daun
bawang, daun kari, daun ketumbar, daun jambu, Daun Mint, daun Kunyit,
dan daun suji.
6) Bumbu berasal dari akar dan umbi-umbian
Bumbi yang berasal dari umbi-umbian berupa Kunyit, Lengkuas, Jahe,
Serei, Bawang Merah, Bawang putih dan Kencur.
7) Bumbu berasal dari biji-bijian
Bumbu yang berasal dari biji-bijian yaitu jintan, wijen, kapulaga,
kemiri, ketumbar, pala. Penggunaan bumbu yang berasal dari biji-bijian yaitu
dengan cara dihaluskan dengan ditumbuk. Bumbu berasal dari biji-
bijian untuk memperkuat aroma dan rasa masakan.
8) Bumbu buatan
Bumbu Buatan berupa Gula dan garam
xvii
Berikut ini adalah contohnya:
1. Bumbu merah, untuk memasak Asam Padeh (untuk 1 kg daging/ikan) untuk ikan
bumbu tanpa laos. Komposisi :
60 gr bawang merah
30 gr bawang putih
100 gr cabe merah
20 gr jahe
10 gr kunyit
5 lembar daun jeruk purut
2 buah asam kandis
xviii
2. Bumbu putih, untuk memasak opor (1 kg daging sapi/1 kg ayam/1 kg tahu atau
tempe).
45 gr bawang merah
25 gr bawang putih
15 gr jahe
20 gr kemiri
10 gr ketumbar
1 gr jinten
2 lembar daun salam
10 gr laos utuh 1 liter santan
3. Bumbu sup, untuk memasak soto (1 kg ayam/1 kg daging sapi/1 kg jerohan)
30 gr bawang putih
20 gr jahe
10 gr kunyit
40 gr kemiri
5 gr merica
5 lembar daun salam
15 gr laos utuh
2 btg sereh
5 lembar daun jeruk purut
2 liter santan
2 btg seledri
1 buah tomat
4 sdm bawang goreng
4. Bumbu iris, untuk memasak tumis kangkung
5. Bumbu kacang, untuk membuat gado-gado (untuk 1 kg sayuran)
25 gr bawang putih
50 gr cabe merah
15 gr asam jawa
25 gr terasi
xix
100 gr gula merah
500 gr kacang tanah
Terdapat pula bumbu lainnya yang juga umum digunakan sebagai bumbu
standar, yaitu:
6. Bumbu hitam, digunakan untuk memasak rawon (untuk 1 kg daging sapi)
80 gr bawang merah, 30 gr bawang putih, 10 gr jahe, 5 gr kunyit, 30 gr kemiri, 5 gr
ketumbar, 10 gr gula merah, 80 gr keluwek, 30 gr laos utuh, 2 btg sereh, 4 lembar
daun jeruk purut,
7. Bumbu kuning, sama seperti bumbu putih yang terdapat pada tabel, tetapi
ditambahkan 10 gr kunyit
8. Bumbu five spice powder, untuk memasak chicken wings. Komposisinya berupa
lada, cengkeh, pekak, kayu manis, jinten. Dengan perbandingan 1:1.
9. Bumbu spekuk, untuk memasak kue lapis. Komposisinya berupa kayu manis,
kembang pala, dan cengkeh dengan perbandingan 1:1.
xx
Pengawasan porsi mempunyai peranan yang sangat penting untuk kepuasan konsumen
dan mempertahankan kualitas suatu makanan yang dihasilkan. Pengawasan bahan makanan
padat dilakukan dengan cara penimbangan, bahan makanan yang cair atau setengah cair
seperti susu dan bumbu dipakai gelas ukur, sendok ukur atau alat ukur lain yang sudah
distandarisasi atau apabila perlu dapat ditimbang. Untuk pemotongan bentuk bahan makanan
yang sesuai dengan jenis hidangan dapat dipakai alat – alat pemotong atau dipotong sesuai
petunjuk. Pengawasan standar porsi dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas suatu
makanan yang dihasilkan. Selain itu juga berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan gizi
seseorang. Standar porsi akan sangat berpengaruh terhadap nilai gizi setiap hidangan.
Berikut ini adalah contoh standar porsi dari RS. Bhayangkara Bondowosor:
xxi
xxii
BAB III
KESIMPULAN
Dalam suatu penyelenggaraan makanan akan terdiri dari standar menu, standar rerep,
standar bumbu dan standar posrsi. Standar Menu adalah menu baku yang disusun sesuai dengan
dana dalam beberapa hari. Siklus menu merupakan serangkaian menu yang dirancang lalu
diputar pada interval tertentu beberapa hari sampai beberapa minggu. Standar resep adalah resep
yang telah dites/dicoba berulang-ulang dinilai citarasanya oleh panelis (konsumen manajemen).
Standar bumbu adalah komposisi bumbu yang telah dibakukan dan diberlakukan di institusi
dalam rangka penyeragaman rasa hidangan (bumbu
dasar). Klasifikasi bumbu dapat digolongkan berdasarkan asalnya yaitu bumbu dari
tumbuhan, bumbu dari hewani dan bumbu buatan. Bumbu dari tumbuhan
berasal dari buah, daun, batang, kulit dan akar. Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah
bahan makanan dalam berat bersih mentah untuk setiap hidangan. Dalam suatu penyelenggaraan
makanan, standar porsi sangat berkaitan dengan perhitungan kebutuhan bahan makan dan
perencanaan standar porsi.
xxiii
DAFTAR PUSTAKA
Siregar Rohata dkk, 2013, Buku Ajar Gizi Dasar Kuliner, Jakarta: Buku Kedokteran ECG
(http://e-journal.uajy.ac.id/3018/3/2TF04673.pdf)
(http://e-journal.uajy.ac.id/3018/2/1TF04673.pdf)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29740/5/Chapter%20I.pdf)
(http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/6/gdlhub--susilowati-295-1-diana.pdf )
(http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=11750)
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2673/4/Chapter%202.pdf
https://dokumen.tips/documents/standar-bumbu.html?page=1
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1503000074/Lampiran.pdf
https://www.scribd.com/document/340679716/Standar-Porsi-Instalasi-Gizi-r
xxiv