Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Elsa Desty Savitri (P07223119065)
Farah Dwi Qatrunnada (P07223119067)
Mujahadatul Fitriya (P07223119076)
Syarifah Fatimah Al-Bahasyim (P07223119095)
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Hasil .......................................................................................................... 11
B. Pembahasan ............................................................................................... 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 20
B. Saran ......................................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
2
DAFTAR TABEL
TABEL 1 ............................................................................................................. 11
TABEL 2 ............................................................................................................. 12
TABEL 3 .............................................................................................................. 12
TABEL 4 .............................................................................................................. 13
TABEL 5 ............................................................................................................. 13
TABEL 6 .............................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Disisi lain masih sangat banyak para pengelola rumah makan yang
mengabaikan aspek penting dalam bisnis ini yaitu Kualitas Sumber Daya Manusia
dalam memberikan pelayanan yang terbaik, baik di bagian pelayanan (service)
maupun dibagian pengolahan masih banyak dari mereka yang tidak mendalami
akan penting menjaga kualitas makanan/minuman dan pelayanan di rumah makan
yang dikelolanya demi memuaskan konsumennya.
Kepuasan pelanggan adalah sebagai perasaan suka/tidak suka seseorang
terhadap suatu produk setelah membandingkan prestasi produk tersebut dengan
harapannya (Kotler, 2005:36). (Irawan, 2002:2) menyatakan bahwa pelanggan
yang puas adalah pelanggan yang akan berbagi kepuasan dengan produsen atau
penyedia jasa. Bahkan, pelanggan yang puas akan berbagi rasa dan pengalaman
dengan pelanggan lain. Oleh karena itu, baik pelanggan maupun konsumen akan
sama-sama diuntungkan apabila kepuasan terjadi. Membangun kepuasan
pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang, salah
satunya melalui kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen guna
menyakinkan konsumen untuk setia pada produk atau jasa yang kita tawarkan.
Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan dari tahun ke
tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya
persaingan dalam mencapai kualitas pelayanan yang optimal, orientasi dunia
pemasaran (marketing) telah mengalami perubahan dari produk oriented kepada
customer satisfied oriented. Kualitas pelayanan adalah kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau memiliki harapan dengan lima dimensi utama yakni kehandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati
(emphaty), bukti fisik (tangibles) Tjiptono (2005:273).
5
B. Tujuan Praktikum
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami, menganalisis, dan menjelaskan
manajemen sistem penyelengaran makanan institusi di rumah makan.
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui perencanaan menu institusi
2. Mampu mengetahui bahan makanan insitusi
3. Mampu mengetahui penyimpanan bahan makanan insitusi
4. Mampu mengetahui pengolahan bahan makanan insitusi
5. Mampu mengetahui sanitasi dan hygine insitusi
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di
sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan
makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi ketentuan
persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini (Keputusan Menteri Pariwisata,
Pos dan Telekomunikasi Nomor KM. 95/HK.103/MPT-87).
Rumah makan adalah tempat makan yang mana semua sajiannya sudah
dimasak terlebih dahulu meskipun konsumen belum melakukan pemesanan,
contohnya rumah makan padang. Sedangkan restoran adalah tempat makan
dimana menu baru di masak ketika konsumen melakukan pemesanan. Akan tetapi
rumah makan di Indonesia pada umumnya disebut juga sebagai restoran. Restoran
merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Perancis yang diadaptasi oleh
bahasa Inggris yaitu restaurant yang berasal dari kata “restaurer” yang berarti
“memulihkan”2 .
7
merupakan industri yang bergerak dalam pengelolaan dan penyajian makanan siap
santap disebut industri jasa boga.
Menurut Alamsyah (2008), kata Kuliner yang berasal dari Bahasa Inggris
“culinary” yang didefinisikan sebagai sesuatu yang terkait dengan masakan atau
dapur. Culinary lebih banyak diasosiasikan dengan tukang masak yang
bertanggung jawab menyiapkan masakan agar terlihat menarik dan lezat. Institusi
yang terkait dengan kuliner adalah restoran, fast food franchise, rumah sakit,
perusahaan, hotel dan catering. Kuliner di dunia internasional sudah maju.
Pendidikan kuliner di luar negeri merupakan penghasil “culinarian” yang banyak
memberi kontribusi berkembangnya industri kuliner itu sendiri.
Atribut mutu yang dinilai responden paling penting pada setiap dimensi
mutu adalah ketersediaan menu yang dipesan untuk dimensi reliability, kesesuaian
dalam hal rasa dan menu dalam dimensi assurance, kondisi peralatan makan dan
tempat penyajian untuk dimensi tangible, kesediaan penyaji untuk menghargai
dan melayani pelanggan atau tamu untuk dimensi empathy, serta kemampuan
penyaji menata ulang tata letak menu di meja makan untuk dimensi reliability,
kesesuaian dalam hal rasa dan menu untuk dimensi assurance, tata letak di meja
makan untuk dimensi tangible, kesediaan penyaji untuk menghargai dan melayani
pelanggan atau tamu untuk dimensi empathy serta kecepatan penyaji menambah
pesanan untuk dimensi responseness.
8
Berdasarkan hasil Importance Performance Analysis IPA, atribut yang
dianggap penting dan memuaskan pelanggan yaitu kecepatan mengantarkan
makanan, kesesuaian pesanan dengan makanan yang disajikan, kebersihan
peralatan makan, ketepatan dalam proses pembayaran dan kenyamanan restoran.
Pengumpulan sampling data yang dilakukan untuk menunjang penelitian tersebut
menggunakan teknik convenience yang berarti sampel responden yaitu responden
yang bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan teknik tabulasi deskriptif,
ImportancePerformance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI).
9
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
Kegiatan yang di lakukan pada kunjungan lapangan rumah makan adalah
Melakukan pada pengamatan pada fasilitas cuci tangan dan toilet serta
pembuangan sampah yang ada pada rumah makan
10
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Lokasi Bangunan, dan Fasilitas
No. Uraian Bobot X
1. Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak 1 1
sedikitnya 500 meter dari sarang lalat / tempat
pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk
atau tidak sedap yang berasal dari sumber
pencemaran.
2. Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih 1 1
dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau
barang sisa.
3. Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, 1 1
terpelihara dan mudah dibersihkan.
4. Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik, 1 1
terpelihara dan bebas dari debu (sarang laba-laba).
5. Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan 1 0
kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai.
6. Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat. Pintu 1 0
dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah dan
dipasang alat penahan lalat dan bau. Pintu dapur
membuka ke arah luar.
11
Tabel 2. Pencahayaan, Penghawaan, Air, Fasilitas Cuci Tangan, dan Toilet
No. Uraian Bobot X
1. Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak 1 1
menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10 fc
pada bidang kerja.
2. Ruang kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi 1 1
yang baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak
pengap.
3. Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan 5 5
bertekanan
4. Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC 1 1
dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak
menggenang .
5. Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan 3 3
mudah dibersihkan.
12
Tabel 4. 1Makanan dan Perlindungan Makanan
No. Uraian Bobot X
1. Sumber makanan, keutuhan dan tidak rusak. 5 5
2. Bahan makanan terolah dalam kemasan asli, 1 1
terdaftar, berlabel dan tidak kadaluwarsa.
3. Penanganan makanan yang potensi berbahaya pada 5 5
suhu, cara dan waktu yang memadaiselama
penyimpanan peracikan, persiapan penyajian dan
pengangkutan makanan serta melunakkan makanan
beku sebelum dimasak (thawing).
4. Penanganan makanan yang potensial berbahaya 4 4
karena tidak ditutup atau disajikan ulang.
13
Tabel 6. Khusus Golongan A3
No. Uraian Bobot X
1. Ruang pengolahan makanan tidak dipakai sebagai 1 1
ruang tidur.
2. Tersedia 1 (satu) buah lemari es (kulkas) 4 4
3. Pengeluaran asap dapur di-lengkapi dengan alat 1 1
pembuang asap.
4. Fasilitas pencucian dibuat dengan tiga bak pencuci. 2 1
5. Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan 1 1
tempat penyimpanan pakaian (loker).
6. Saluran pembuangan limbah dapur dilengkapi dengan 1 0
penangkap lemak ( grease trap)
7. Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat 1 1
penyiapan makanan matang.
8. Lemari penyimpanan dingin dengan suhu -5°C 4 3
dilengkapi dengan termometer pengontrol.
9. Tersedia kendaraan khusus pengangkut makanan 3 3
B. Pembahasan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat kami simpulkan bahwa setiap bahan
pangan segar memilik berbagai bentuk, jenis/nama serta karakteristik yang
berbeda-beda.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kesehatan.kaltimprov.go.id/berita/detail/standar-persyaratan-
https://www.glorimelamine.com/sanitasi-rumah-makan-dan-restoran.html.
24 Oktobr 2019
https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-sistem-
16
LAMPIRAN
17