Anda di halaman 1dari 4

ƴƴLembar

observasi
Higiene Sanitasi Pengolahan Susu pada
Industri Rumah Tangga Pengolahan Susu
(Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan RI No.942/MENKES/SK/VII/2003)

No. Sampel : -
Nama Produsen : Bapak Sunandar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Lama produksi : 12 tahun
Lokasi : Dsn. Kayu Enak, Ds. Kandang Tepus, Kec. Senduro
Jumlah Produksi/Minggu : ± 35-175 liter/sapi
Pendistribusian Susu : Setelah pemerahan, susu langsung dikirim ke
cabang pengumpulan susu sapi di dusun tersebut
yang nantinya akan dikirim ke KUD
Jumlah Pekerja : Tidak ada pekerja (dilakukan sendiri oleh suami dan
istri)
Pernah/tidak Mendapat : Tidak pernah
Pelatihan pengolahan Klien mengatakan ia belajar secara otodidak yang
Makanan awalnya bersama temannya

Merupakan jawaban yang sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI. No.
942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
1. Yang termasuk jawaban Ya (a)
2. Yang termasuk jawaban tidak (b)

Kategori
N Ya Tidak
Objek Pengamatan
O Keterangan
(a) (b)
Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku
Susu

1. Kondisi ternak sehat (melalui Klien mengatakan


pemeriksaan kesehatan hewan) bahwa sapi-sapi di
ƴ peternakannya sudah
melalui pemeriksaan
kesehatan hewan
2. Pakan ternak dalam kondisi yang bersih Dari hasil survey
dan sehat kelompok, pakan
ƴ ternak sapi dalam
keadaan bersih
Prinsip II : Pengolahan Susu

Penjamah Susu
1. Penjamah makanan tidak menderita
penyakit mudah menular seperti :
batuk, pilek, influenza, diare, penyakit ƴ
perut dan sejenisnya

2. Menjaga kebersihan tangan, rambut,


kuku , dan pakaian ƴ

3. Memakai celemek dan tutup kepala ƴ


4. Mencuci tangan setiap kali hendak
menangani memerah Susu ƴ

5. Menjamah Susu menggunakan


alat/perlengkapan atau dengan alas ƴ
tangan

6. Tidak merokok saat melakukan


pengolahan Susu ƴ

7. Tidak batuk atau bersin dihadapan


Susu atau tanpa menutup hidung ƴ
atau mulut

8. Tidak menggunakan perhiasan saat


mengolah Susu ƴ

9. Tidak menggaruk anggota badan


(telinga, hidung, mulut, atau bagian ƴ
lainnya) saat mengolah Susu

Cara Pengolahan Susu

1. peralatan yang digunakan dalam


kondisi bersih/steril ƴ

2. Tidak terjadi pengkotoran atau


kontaminasi makanan ƴ

3. Menggunakan bahan tambahan


pangan ƴ

4. Bahan tambahan pangan yang


digunakan BTP yang diijinkan ƴ

Tempat Pengolahan Susu

1. Lantai dari bahan yang mudah


dibersihkan, tidak licin, tahan lama, ƴ
dan kedap air

2. Dinding kedap air dan mudah


dibersihkan ƴ

3. Pintu dan jendela terhindar dari lalat


dan serangga ƴ

4. Jauh dari pencemaran ƴ


5. Tersedia air bersih yang cukup ƴ
6. Tersedia tempat sampah yang terbuat
dari bahan yang kuat, kedap air, ƴ
tertutup, mudah diangkut

7. Memiliki ventilasi yang cukup baik


(10% dari luas lantai) ƴ

8. Tersedia SPAL (Saluran Pembuangan


Akhir Limbah ƴ

9. Langit-langit sebaiknya berwarna


terang, tidak bocor dan mudah ƴ
dibersihkan

10. Pencahayaan tidak menyilaukan ƴ


11. Tersedia toilet/kamar mandi yang
bersih untuk pekerja ƴ

12. Tersedia tempat mencuci tangan,


bahan makanan dan peralatan ƴ

Peralatan Pengolah Susu

1. Peralatan dicuci terlebih dahulu


sebelum digunakan ƴ

2. Peralatan yang sudah dipakai dicuci


dengan air bersih dan dengan sabun ƴ

3. Peralatan masak dikeringkan dengan


alat pengering/lap yang bersih ƴ

4. Mesin pengolah bersih dan bebas


karat ƴ

5. Peralatan disimpan dalam rak


penyimpanan tertutup/bebas ƴ
pencemaran

6. Peralatan tidak rusak, gompel, atau


retak ƴ

7. Wadah penampungan bubur kedelai


terbuat dari aluminium atau baja ƴ

8. Tersedia bak air pencucian kedelai


yang bersih dan bebas lumut ƴ

9. Tungku dilengkapi alat penangkap


asap ƴ

Prinsip III : Penyimpanan Susu


yang sudah Jadi

1. Ada wadah khusus untuk menyimpan


Susu ƴ

2. Tempat penyimpanan dalam keadaan


bersih ƴ
3. Disimpan pada tempat yang tertutup ƴ
4. Susu yang sudah jadi disimpan jauh
dari bahan pencemar dan binatang
pengganggu
ƴ

Prinsip V : Pengangkutan Susu

1. Tersedia pengangkut khusus untuk


mengangkut Susu ƴ

2. Susu diangkut dalam keadaan tertutup ƴ


3. Tempat Susu dalam keadaan bersih ƴ
4. Tempat Susu tidak berkarat dan mudah
dibersihkan ƴ

5. Pengangkutan Susu tidak melewati


daerah kotor ƴ

Prinsip VI : Penyajian Susu

1. Wadah penyajian harus bersih ƴ


2. Tempat/wadah penyajian bebas dari
debu ƴ

3. Susu disajikan dalam keadaan


tertutup ƴ

Anda mungkin juga menyukai