Oleh:
Apriani Simbi Halimah (P17111171004)
Ila Maghfira (P17111171008)
a. Untuk tiap variabel yang tercantum dalam formulir RM.2 diberikan nilai sesuai
dengan keadaan kualitas variabel. Skore pemeriksaan diperoleh dengan cara
mengalikan bobot dengan nilai.
b. Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumlah
skore seluruh variabel ≥700.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. HASIL DAN PEMBAHASAN SSOP
Berdasarkan hasil rekaman formulir rekaman harian dan bulanan pengendalian sanitasi
diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 1. Program Kelayakan Dasar dan Tingkat Penerapan SSOP
No Parameter Tingkat Penerapan
.
1 Keamanan air proses dan es Terdapat rekaman bukti
yang digunakan terutama yang pembayaran air (PDAM)
kontak langsung dengan bahan
Namun tidak ada rekaman
baku dan produk pangan
analisis pemeriksaan air oleh
Kementerian Kesehatan
Untuk monitoring air PAM, dapat dilakukan dengan cara memonitor apakah dalam bukti
pembayaran, air yang digunakan berasal dari PAM. Selanjutnya, sebagai jaminan bahwa air
PAM tersebut memenuhi syarat standar perlu dilampirkan fotocopi hasil analisis dari PAM.
Data informasi tersebut penting untuk dievaluasi, serta dimonitor dan perlu dilakukan inspeksi
langsung terhadap air yang masuk ke dalam industri pangan. Dan apabila timbul keraguan
terhadap kualitas air PAM, perlu menyarankan untuk diadakan analisis tambahan oleh bisnis
pangan dengan menggunakan jasa pengujian laboratorium penguji yang terakreditasi. Hal ini
lalu menjadi perlu untuk dilakukan secara periodik.
Pada Peaberry Cafe menggunakan air PAM, namun belum pernah dilakukan pengujian
laboratorium terkait analisis kuman pada air.
Tempat untuk mencuci tangan dilengkapi dengan peralatan pengering (hand drying).
Tempat untuk mencuci tangan juga dapat dilengkapi dengan tissue untuk mengeringkan
tangan atau bagian tubuh lainnya. Sediakan pula tempat sampah yang memiliki tutup.
Keberadaan tempat sampah diperlukan untuk mempertahankan kondisi higienis. Tempat
sampah diletakkan di dekat toilet, tempat untuk mencuci tangan, atau di sekitar tempat unit
pengolahan. Buanglah tissue dan kotoran lain ke tempat sampah yang telah tersedia.
Sarana pencuci tangan di Peaberry telah dilengkapi dengan air mengalir, sabun cair,
dan pengering tangan. Toilet dibersihkan secara berkala, air yang tersedia dalam jumlah cukup
Namun tidak ada rekaman inspeksi sanitasi periodik oleh Departemen QA, serta konsentrasi
bahan sanitasi tidak dikontrol.
Jenis bahan kimia pembersih dan sanitizer yang digunakan dalam industri pangan harus
sesuai persyaratan yang digunakan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri
(antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan.
Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasanya digunakan pada kulit, misal
alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroba dan
biasanya digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan. Contoh, desinfektan yang
digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat. Bahan kimia yang umum digunakan
sebagai pembersih atau sanitizer dalam industri pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan
aktif. Bahan kimia yang digunakan untuk menghambat tertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet
(presenvatif).
Untuk menghindari kontaminasi tersebut di Peaberry cafe dilakukan pemisahan antara
area persiapan bahan mentah dengan area pemasakan (cook). Selain itu, bahan bahan bukan
makanan dan cairan pembersih diletakkan di gudang.
G. KESEHATAN KARYAWAN
Kondisi kesehatan setiap karyawan yang bekerja harus selalu dimonitor oleh pihak
perusahaan. Karyawan yang menderita sakit dan diduga dapat mencemari bahan atau produk
pangan dilarang bekerja di unit penanganan atau pengolahan. Jenis penyakit yang dapat menjadi
pencemar dan mengkontaminasi bahan dan produk pangan, antara lain batuk, flu, diare, dan
penyakit kulit. Pekerja yang mengalami luka pada telapak tangan juga harus dilarang bekerja di unit
penanganan dan pengolahan.
Dalam hal tersebut Peaberry cafe menetabkan kebijakan yaitu calon karyawan yang boleh
bekerja memenuhi syarat kesehatan.karyawan yang bekerja tidak dalam keadaan sakit, apabila
ada luka ditutup dengan plester, dan penggunaan masker untuk karyawan yang menderita flu
dan pilek ringan
.
H. PENGENDALIAN HAMA
Hama harus dicegah agar tidak masuk ke unit penanganan atau pengolahan. Hama dapat
mencemari bahan pangan dengan kotoran maupun potongan tubuhnya. Hama juga dapat menjadi
hewan perantara bagi mikroba pencemar. Rodentia pembawa Salmonella dan parasit. Lalat dan
kecoa merupakan serangga pembawa Staphylococcus, Shigella, Clostridium perfringens, dan
Clostridium botulinum. Sedangkan, burung pembawa Salmonella dan Listeria. Bahan pangan pada
kelompok biji-bijian, serangga menyimpan telurnya di dalam biji dan menutup lubang tersebut
dengan lapisan khusus untuk melindungi telurnya dari kemungkinan gangguan. Setelah telur
menetas menjadi larva, maka larva akan memakan biji tersebut dari bagian dalam. Setelah
dewasa, serangga tersebut meninggalkan biji yang telah berongga. Pada produk ikan asin,
serangga meletakkan telur-telurnya selama proses penjemuran. Apabila keadaan telah
memungkinkan, telur-telur akan menetas. Larva yang lahir akan memperoleh makanan dari
sekelilingnya. Setelah dewasa dan bermetamorfosa, serangga akan terbang dengan meninggalkan
lubang-lubang pada permukaan ikan asin. Untuk mengatasi serangan hama, sebaiknya disiapkan
program pemusnahan hama secara berkala. Fumigasi merupakan salah satu cara yang banyak
digunakan untuk mengatasi serangan hama di gudang penyimpanan.
Dalam pengendalian hama, Peaberry Cafe hanya mengusir hama dengan alat fisik seperti
sapu, dan mencegah masuknya hama dengan menutup pintu secara rapat dan pembuangan
sampah yang rutin setiap hari untuk menghindari lalat dan tikus. Namun di Peaberry belum ada
pengendalian hama dengan terminix sekali dalam dua minggu.
Kesimpulan: dari 8 kunci SSOP, Peaberry Cafe memenuhi 4 Kunci. 4 Kunci yang perlu
diperbaiki di Peaberry Cafe yaitu Kemanan air, kondisi kebersihan permukaan yang kontak
dengan bahan pangan dan produk, fasilitas cuci tangan dan toilet, dan pengendalian hama.
3.2. HASIL DAN PEMBAHASAN PEMERIKSAAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN
RESTORAN 1098
3.2.1 Hasil Penilaian Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran 1098
Berdasarkan penilaian formulir RM.2 yang terlampir (lampiran.1) diperoleh hasil skore sebagai
berikut.
Tabel 2. Hasil Penilaian Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran 1098
Nomer Variabel Score
A Lokasi dan bangunan 94,5
B Fasilitas Sanitasi 118
C Dapur, ruang makan, dan gudang 121
makanan
D Bahan makanan dan makanan 110
jadi
E Pengolahan makanan 50
F Tempat penyimpanan bahan 90
makanan dan makanan jadi
G Penyajian makanan 40
H Peralatan 150
I Tenaga kerja 94
TOTAL 867,5
KATEGORI B
3.2.4 DOKUMENTASI
GAMBAR 2. DAPUR
GAMBAR 3. RUANG PENGOLAHAN MINUMAN
Berdasarkan penilaian, dari 8 kunci SSOP, Peaberry Cafe memenuhi 4 Kunci. 4 Kunci
yang perlu diperbaiki di Peaberry Cafe yaitu Kemanan air, kondisi kebersihan permukaan yang
kontak dengan bahan pangan dan produk, fasilitas cuci tangan dan toilet, dan pengendalian
hama. Kemanan air sebaiknya dilakukan pemeriksaan analisis air. Konsentrasi desinfektan
yang digunakan untuk memebrsihkan peralatan sebaiknya dikontrol agar tidak mencemari
produk dan membahayakan keamanan pangan. Pada aspek fasilitas cuci tangan dan toilet,
tidak ada rekaman inspeksi sanitasi periodik oleh Departemen QA serta onsentrasi bahan
sanitasi tidak dikontrol. Pada aspek pengendaliam hama seharusnya dilakukan pengendalian hama
dengan terminix sekali dalam dua minggu.
E. Pengolahan Makanan
25. Proses pengolahan 5 2, 3, 5, 7, 8, 10 50
Hygiene
sanitasi makanan
31. Pakaian kerja 2 0, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10 16
32. Pemeriksaan kesehatan 2 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 8
33. Personal hygiene 7 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10 70
TOTAL 867,5
Malang, 15 September
2019
Mengetahui
Pengusaha/Penanggung Jawab Pemeriksa
RumahMakan/Restoran
Agung Purwantoro
Apriani Simbi Halimah
LAMPIRAN 2. FORMULIR REKAMAN HARIAN PENGENDALIAN SANITASI
Namun tidak
ada rekaman
analisis
pemeriksaan air
oleh
Kementerian
Kesehatan
Pencatatan rutin
jadwal
kebersihan
Line 2 : (ppm)
S
Pre- Strat 4 Hour 8 Hour Post-OP Keterangan
Area Sanitasi dan Tujuan
OP Time Time Time Time dan Koreksi
Time
3) Pencegahan Kontaminasi Karyawan
Silang selalu
Lihat Rekaman memakai
Bulanan apron dan
Tangan, Sarung sarung
Tangan, Peralatan, S tangan yang
S S
dan Peralatan lainnya telah
Dicuci / Disanitasi disanitasi
setelah Kontak dengan dengan baik
Benda-benda Tidak saat proses
Saniter (S/U) produksi.
S S
Pekerja pada Bahan
Baku, Mencuci dan Pelaksanaan
Mensanigtasi tangan / hygiene personal
Sarung tangan / yang baik
Pakaian Luar Sebelum
Bekerja pada Produk Produk olahan
S S tidak dikemas
Jadi (S/U)
Produk Olahan Tidak dipisahkan dari
bahan baku
Dikemas Dipisahkan
dari Bahan Baku (S/U)
4) Pemeliharaan Tempat Sarana pencuci
Cuci Tangan, Sanitasi tangan di
Tangan, dan Fasilitas bagian dinding
Toilet telah dilengkapi
Tempat Cuci Tangan dengan air
dan Sanitasi Tangan mengalir,
Cukup sabun cair, dan
Tempat Cuci Tangan S pengering
tangan.
Line 1 : (ppm)
S Toilet dibersihkan
Line 2 : (ppm) secara berkala,
air yang tersedia
dalam jumlah
cukup
Tidak ada
rekaman inspeksi
sanitasi periodik
Tempat Sanitasi Tangan U U oleh Departemen
Tipe Bahan Sanitasi : U QA
Klorin Konsentrasi bahan
sanitasi tidak
Konsentrasi U dikontrol
…………………….
Line 1 : (ppm)
Line 2 : (ppm)
Calon
karyawan yang
boleh bekerja
memenuhi
syarat
kesehatan.
Penggunaan
masker untuk
karyawan yang
menderita flu dan
pilek ringan.
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1. RUANG PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN.......................................
GAMBAR 2. DAPUR....................................................................................................
GAMBAR 3. RUANG PENGOLAHAN MINUMAN......................................................
GAMBAR 4. PROSES PENGOLAHAN MINUMAN....................................................
GAMBAR 5. PENYAJIANNHASIL OLAHAN.............................................................
GAMBAR 6. TEMPAT CUCI TANGAN......................................................................
GAMBAR 7. TOILET.................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. FORMULIR RM.2. .............................................................
LAMPIRAN 2. FORMULIR REKAMAN HARIAN PENGENDALIAN SANITASI.........
LAMPIRAN 3. FORMULIR REKAMAN BULANAN PENGENDALIAN SANITASI......