BAB 3 METODOLOGI
03 PENELITIAN
Bab 1 pendahuluan
Gagal jantung berkaitan langsung dengan penurunan intoleransi aktivitas sebagai akibat dari penurunan curah
jantung karena disfungsi ventrikel kiri, peningkatan neurohormonal, dan kongesti pembuluh darah dan vena
sistemik dan pulmonal. Dampak dari gagal jantung terhadap morhibiditas juga dapat bergantung pada
beberapa penyakit . pasien dengan gagal jantung berat hanya dapat melakukan aktivitas yang sangat terbatas,
pasien dengan gagal jantung yang lebih ringan pun juga harus membatasi aktivitas fisiknya. Intoleransi
aktivitas pada pasien dengan penyakit gagal jantung ini apabila mereka akan melakukan suatu gerakan akan
merasakan sesak atau terengah-engah. Sedangkan bagi orang yang normal, berjalan jarak dua atau tiga meter
tidak merasakan lelah, akan tetapi pada pasien yang mengalami gangguan pada intoleransi aktivitas ini pada
saat melakukan aktivitas misalnya melaksanakan latihan bergerak, berjalan sedikit saja sudah merasakan lelah
atau merasa terengah-engah, dikarenakan tubuhnya tidak mampu memproduksi energy yang cukup untuk
bergerak. Jadi apapun penyakit yang membuat terhambatnya atau terputusnya suplai nutrisi dan O2 ke sel
atau disebut juga dengan kata lain yang dapat mengganggu terjadinya pembentukan energy dalam tubuh
berupa intoleransi aktivitas. (Aspiani, 2014)
Solusi
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakcukupan energy pskiologis atau fisiologis untuk
mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam (Asyrofi A, 2016)
mengatakan bahwa 70% pasien heart failure mengalami kekurangan energy
Menurut penelitian (Sabrian, 2015) yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya gagal
jantung yaitu dengan adanya latihan aktivitas fisik rehabilitatif jantung ini merupakan program
multi fase yang dirancang untuk memulihkan gangguan jantung terutama gangguan pembuluh
darah koroner jantung. pada program ini pasien dilatih agar dapat kembali menjalankan hidup
secara optimal dan produktif dan juga memiliki tujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik
tubuh, memberi penyuluhan pada pasien dan keluarga dalam mencegah perburukan dan membantu
pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik seperti sebelum mengalami CHF
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Gagal jantung kongestif adalah keadaan dimana ketika jantung tidak mampu
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh
untuk digunakan keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu,
sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. (Aspiani,
DEFINISI
2014)
.
ETIOLOGI
1.
Kelainan otot jantung
4. Iskemia / infark miokard
2. 5.
Aterosklerosis koroner
Emboli paru
PENGKAJIAN
1) Identitas pasien
a. Umur
2.Keluhan utama
PENGKAJIAN
Definisi : Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang ingin atau yang harus dilakukan.
• Batasan karakteristik (Judith M, 2016)
• Subjektif
• Ketidaknyamanan atau dyspnea saat beraktivitas
• Melaporkan keletihan atau kelemahan secara verbal
• Objektif
• Frekuensi jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadapa aktivitas
• Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia
• Faktor yang berhubungan
• Tirah baring dan imobilitas
• Kelemahan umum
• Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
• Gaya hidup kurang gerak
Intervensi keperawatan
latihan aktivitas fisik rehabilitatif jantung ini merupakan program multi fase yang dirancang untuk memulihkan gangguan jant
ung terutama gangguan pembuluh darah koroner jantung. pada program ini pasien dilatih agar dapat kembali menjalankan hid
up secara optimal dan produktif dan juga memiliki tujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik tubuh, memberi penyuluhan
pada pasien dan keluarga dalam mencegah perburukan dan membantu pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik seperti seb
elum mengalami CHF
Langkah-langkah
• Program Fase I : Fase Rawat Inap (Inpatient)
Kelas gerakan Contoh aktivitas
• 3. fase pemeliharaan
DESAIN PENULISAN
BATASAN ISTILAH
BAB 3 METODE PENELITIAN 1. Pasien menjalani rawat inap di Ruang Melati RSUD dr.
Haryoto Lumajang
2. Didiagnosis penyakit gagal jantung kongestif dengan
stadium gagal jantung grade 1 dan grade 2
3. Pasien Gagal Jantung Kongestif dengan masalah
keperawatan Intoleransi Aktivitas
4. pasien kooperatiff
5. Bersedia menjadi partisipan yang menandatangani
informed consent
Etika Penulisan
1. Informed Consent
2. Tanpa Nama (Anonymity)
3. Kerahasiaan (Confidentiality):
THANK YOU