STADIUM 1 STADIUM 2
STADIUM 3 STADIUM 4
STADIUM 5
PENATALAKSANAAN
Restriksi
konsumsi cairan,
protein, dan
fosfat.
Obat-obatan:
Mempertahankan diuretik untuk
keseimbangan cairan meningkatkan
urinasi
Penanganan
Dialisis
hiperkalemia
Transplantasi
ginjal
GAGAL GINJAL KRONIK
TERMINAL
Disebut gagal ginjal kronik stadium 'terminal' (akhir)
bila fungsi ginjal sudah dibawah 10-15% dan tidak
dapat lagi diatasi dengan pemberian obat-obatan atau
diet.
Manajemen diet
Dialisis
Transplantasi ginjal
ASPEK PENTING PALIATIF
GGK
DO : sekresi eritropoetin
Tanda-tanda Vital menurun
Tekanan Darah: 140/90 mmHg
Nadi : 100 x/menit produksi eritrosit
Pernafasan : 35x/menit menurun
Suhu : 37,6 0c
Konjungtiva palpebral anemis oksi hemoglobin
CRT pada ekstremitas atas dan menurun
bawah lebih dari 3 detik
Hemoglobin 8.4 g/dl (low) suplay oksigen ke
Hematokrit 26.4 % (low) jaringan menurun
Eritrosit3.5 juta/mmk (low)
SPO2 :80% . gangguan perfusi
jaringan
Intervensi Dx 2
Masuk dalam
saluran
gastrointestinal
Nausea
Vomitus
Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Intervensi Dx 3
3. Tujuan : a. Awasi konsumsi a. Mengidentifikasi
Mempertahankan makanan / minuman kekurangan nutrisi
masukan nutrisi yang b. Perhatikan adanya mual b. Menurunkan
adekuat dengan muntah pemasukan dan
Kriteria hasil : c. Berikan makanan memerlukan
Menunjukan protein sedikit tapi sering intervensi
albumin stabil. d. Berikan diet protein 0.6 c. Porsi lebih kecil dapat
hd/kg BB meningkatkan
e. Berikan perawatan masukan makanan
mulut sering d. Meningkatkan protein
albumin
e. Menurunkan
ketidaknyamanan dan
mempengaruhi
masukan makanan.
Analisa data Dx 4
Kualitas hidup
meningkat
Intervensi Dx 5
Dhina 2015 10 20-60 pra Psychological Hasil analisis data tingkat motivasi melalui
Widayati, experiment pre Intervention Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan
Nove post test design terhadap p=0,008 dan kualitas hidup melalui Paired t
Lestari Peningkatan Test diperoleh nilai p=0,003. Psychological
Kualitas intervention yang dilakukan melalui relaksasi
Hidup Pada spiritual dalam setting kelompok ini mampu
Penderita menciptakan peer group support sesama
Gagal Ginjal penderita yang dapat meningkatkan motivasi
Kronik Yang mereka dalam beradaptasi terhadap
Menjalani penyakitnya (menerima), sehingga mampu
Terapi membangun mekanisme koping yang efektif
Hemodialisa dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa
psychological intervention dapat
meningkatkan motivasi dan kualitas hidup
pasien GGK. Saran bagi perawat di Unit
Hemodialisa untuk menerapkan intervensi
tersebut sebagai salah satu upaya
meningkatkan motivasi dan kualitas hidup
pasien.
Penulis Tahun Jumlah Usia Jenis penelitian Intervensi Hasil penelitian
sampel
Trimeilia 2018 64 40-75 quantitative HUBUNGAN Hasil uji
Suprihatining TINGKAT univariate diperoleh variabel kebutuhan
sih1 KECEMASAN palliative care mempunyai nilai mean
DENGAN sebesar 57,68. Sehingga penentuan kriteria
KEBUTUHAN skor untuk variabel kebutuhan palliative
PALLIATIVE care adalah rendah jika < 58 dan tinggi jika
CARE PADA ≥ 58. Sebagian besar pasien memiliki tingkat
PASIEN kecemasan sedang (38.0%) dan sebagian
HEMODIALISIS Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. XI, No. 2. September 2018 30
kecil panic (7.0%). Hasil uji statistik
didapatkan nilai p value = 0,000 < α = 0,05
maka Ho ditolak, artinya terdapat hubungan
antara tingkat kecemasan dengan kebutuhan
palliative care pada pasien hemodialisis di
RSUD Cilacap tahun 2017. Nilai koefisien
korelasi yang terjadi antara kedua variabel
adalah 0,480 yang berarti keeratan hubungan
antar kedua variabel dalam kategori sedang.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan
antara tingkat kecemasan dengan kebutuhan Palliative care pada
pasien hemodialisis (pv =
0,000 < 0,05).
Penulis Tahu Jumlah Usia Jenis Intervensi Hasil penelitian
n sampel penelitian
1. Anderson , Ian .D : Care of the Critically Ill Surgical Patient, 1999, The Royal College of Surgeons of England
2. Hopkinson R.B : General Care Units, in Critical Care, Standards – Audit and Ethics, ED. Tinker, Browne and
Sibbald, 1996, Arnold p. 37 – 54
3. Moore E.E, Mattox K.L, Feliciano D.V ; Principles of Critical Care, in Trauma Manual, ED. Moore E.E,
Mattox K.L, Feliciano D.V ; 2003, McGraw Hill Book Coy.,p. 441 – 451
4. Rivet E.B and Coopersmith C.M : Critical Care, in The Washington MANUAL OF surgery, 5 th ed. , Ed. Klingensmith M.E,
Lie E.C, Glasgow S.C et al, 2008, Lippincot Williams & Wilkins, Philadelphia, p. 134 – 52.
5. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical–surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa :
Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)
6. Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001
(Buku asli diterbitkan tahun 1999)
7. Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun
1996)
8. Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P.
Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)
9. Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku
asli diterbitkan tahun 1999)
TERIMAKASIH