Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN KANKER


Konsep
Dasar Kanker
DEFINISI
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel
tidak normal (yaitu, tumbuh sangat cepat, tidak
terkontrol, dan tidak berirama) yang dapat
menyusup (invasive) dan terus menyebar melalui
jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ
penting serta syaraf tulang belakang ke jaringan
tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi
tubuh.
Kanker bukan merupakan penyakit menular.
ETIOLOGI

Keturunan Virus Hormonal

Lingkungan Infeksi Kejiwaan

Makanan Perilaku Radikal Bebas


MANIFESTASI KLINIK
Pembengkakan pada organ tubuh yang terkena

Perubahan warna
Demam kronis
Batuk kronis

Perubahaan pada sistem pencernaan/kandung kemih

Penurunan nafsu makan dan BB

Keluarnya cairan atau darah abnormal


Dilihat dari penyebabnya, komplikasi akibat
kanker di bagi menjadi 3, yaitu :

Akibat langsung kanker

Akibat tidak langsung

Akibat pengobatan
PATOFISIOLOGIS
kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi
hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme.
Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-
amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial.
Sebagai contohnya :
Mutasi dalam perlengkapan perbaikan.
Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyak (endokrin).
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal).
Cancer Staging
Kanker terdeteksi dalam tubuh seseorang  Biopsi. Metode untuk menentukan tahap-
tahap kanker  TNM
TNM Keterangan

Berapa besar tumor utama dan dimana letaknya?


T1 Ukuran tumor ≤ 5 CM
T1a Tumor ini dangkal
T1b Tumor ini dalam
T2 Ukuran tumor ≥ 5 CM
T2a Tumor ini dangkal
T2b Tumor ini dalam
Apakah sel menyebar ke kelenjar getah bening?
N0 Belum menyebar ke kelenjar getah bening
N1 Sudah menyebar ke kelenjar getah bening
Apakah sel menyebar ke bagian tubuh yang lain/metastasis?
M0 Kanker tidak metastasis
M1 Terdapat metastasis ke bagian lain
Tahap pengelompokan kanker
Tahap 1
• Tumoer grade rendah
• T1a, T1b, T2a, T2b, dan N0, M0

Tahap 2
• Tumor grade tinggi
• T1a/Ta, N0, M0

Tahap 3
• Tumor grade tinggi
• T2b, N0, M0

Tahap 4
• Tumor grade rendah / tinggi
• N1, M1. T1/T2
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemindaian/Scanning
Pewarnaan terhadap jaringan
CT-Scan

Mediatnoskopi
Biopsi
Endoskopi
PENATALAKSANAAN

Terapi Gen
Immunotera
Pembedahaa pi
n
Radioterapi

Kemoter
api
Pelayanan
Paliatif Care
DEFINISI
Stadium hanya di kenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor
jinak. Fokus terapi pada kanker tahap akhir bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit).
Dokter berupaya untuk memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien.
kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit tidak hanya
pemenuhan/pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap
kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan
interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif.
TAHAPAN PROGRAM PENCEGAHAN
TIMBULNYA KANKER

Pendidikan masyarakat

Pencegahan penyakit stadium lanjut melalui program seteksi


dini

Penurunan angka kematian terapi kanker

Pencegahan penderita dengan perawatan paliatif


MASALAH PASIEN

KANKER
Fisik
Muncul karena pengobatan yang dilakukan. Kondisi tirah baring yang lama.
 Psikologis
Gangguan psikologis dapat juga muncul akibat gejala fisik, progresifitas penyakit, kecacatan yang timbul, perubahan bentuk
tubuh, ketergantungan fisik, kelelahan fisik, kegagalan pengobatan biaya yang harus dibayarkan, komunikasi yang buruk
dengan petugas kesehatan.
 Agama dan Spiritual
Masalah spiritual dan agama seperti menganggap penyakit akibat hukuman, menyalahkan diri sendiri, hidup tidak berguna
dapat menjadi sumber penderitaan.
PRINSIP PELAYANAN PALIATIF KANKER

pelayanan paliatif bertujuan untuk menghilangkan nyeri


dan gejala lain, meningkatkan kualitas hidup, memberikan
dukungan psikososial dan spiritual serta memberikan
dukungan kepada keluarga selama pasien sakit dan selama
masa dukacita.
INDIKASI PELAYANAN PALIATIF
Nyeri atau keluhan fisik tidak dapat di atasi

Stres berat sehubungan dengan diagnosis/terapi kanker

Penyakit penyerta yang berat dan kondisi sosial yang di akibatkannya

Permasalahan dalam pengambilan keutusan tentang terapi yang akan/sedang


di lakukan

Pasien/keluarga meminta untuk di rujuk ke perawatan paliatif

Angka harapan hidup < 12 bulan

Pada pasien kanker stadium ;anjut yang tidak berespon dengan terapi yang
diberikan
Asuhan Keperawatan
Paliatif
PENGKAJIAN
Trust/percaya
Identifikasi dan klasifikasi kebutuhan
Prioritas permintaan
Estimasi pendekatan interdisipline
PENGKAJIAN FISIK
Riwayat Kesehatan
Riwayat Keluarga
Keluhan Saat ini
Pengkajian head to toe
mobilisasi
Pemeriksaan Laboratorium
PENGKAJIAN
PSIKOLOGIS

Tingkat
Kebutuhan Kebutuhan
Tingkat Emosi Pola Koping
Informasi Pemeriksaan /
Kontrol
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi
Nuridah, Ariyanti DEPRESI 2019 uji korelasi Pearson dan ada hubungan antara fatigue dengan kualitas hidup penderita kanker
Saleh, Cahyono BERHUBUNGAN Spearman untuk melihat kolorektal (p˂ 0,05), ada hubungan antara depresi dengan kualitas hidup
Kaelan DENGAN KUALITAS hubungan serta uji Chi square penderita kanker kolorektal (p˂ 0,05), dan ada perbedaan status
HIDUP PENDERITA untuk melihat perbedaan. perkawinan dengan kualitas hidup penderita kanker kolorektal (p ˂ 0,05)
KANKER 50 orang sehingga melalui uji regresi linear didapatkan depresi merupakan faktor
KOLOREKTAL DI yang paling berhubungan dengan kualitas hidup penderita kanker
RUMAH SAKIT KOTA kolorektal (p˂ 0,05). Aspek psikis merupakan komponen penting yang perlu
MAKASSAR diperhatikan dalam merawat pasien kanker kolorektal untuk mendapatkan
kualitas hidup yang lebih baik.
PENGKAJIAN SOSIAL
Isolasi sosial, kurang support sistem
Perubahan fungsi dan peran
Perubahan body image
Lifestyle
Kehilangan relasi
Masalah ekonomi
Perubahan pekerjaan
Caregiver role strain
Koping tidak efektif
PENGKAJIAN SPIRITUAL
Ilusi alam Hayalan ramalan / Harapan masa
kematian kepastian depan

Menemukan arti Kepercayaan /


kehidupan keyakinan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
FISIK
 Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.
 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan immobilisasi.
 Resiko infeksi berhubungan dengan terbuka jalan masuk mikroorganisme, luka operasi.
 Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan
kurangnya informasi.
 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak adekuat.
PSIKOLOGIS
 Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh, kurangnya dukungan keluarga.
 Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah.
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi
Made Ririn Sri PERBANDINGAN 2019 analitik komparatif Pasien yang telah menjalani kemoterapi siklus pertama dan bersedia menjadi
Wulandari, QUALITY OF LIFE rancangan cross sectional responden akan di skrining menggunakan PPS, setelah itu diberikan kuesioner
Christantie BERDASARKAN EORTC QLQ C-30 untuk mengukur kualitas hidup.Kualitas hidup pasien kanker
Effendy, Wenny LAMA RAWAT INAP serviks dan kanker ovarium secara umum tidak ada perbedaan bermakna, namun
Artanty Nisman WANITA terdapat perbedaan bermakna pada lama rawat ≤ 2 hari berbeda bermakna yaitu
PENDERITA skala fungsi sosial (p=0,005), dan berdasarkan lama rawat > 2 hari yaitu pada skala
KANKER SERVIKS gejala kesulitan tidur (p=0,019). Adanya keluhan fisik yang dialami oleh penderita
DAN KANKER kanker serviks dan kanker ovarium menunjukkan semakin buruk prognosis penyakit
OVARIUM STADIUM yang dideritanya. Hal tersebut akan mempengaruhi masa perawatan pasien dan
LANJUT memperparah gejala psikis yang dialami pasien.
INTERVENSI
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi
Cameline LITERATURE 2019 Electronic data base melalui Berdasarkan hasil analisis sepuluh (10) jurnal mengenai metode self pain
Alamanda, Sigit REVIEW: SELF PAIN kata kunci. management dapat menurunkan intensitas nyeri dan meningkatkan pengetahuan
Purwanto, MANAGEMENT pasien terhadap nyeri yang dialaminya. Intervensi metode Self Pain Management
DianWahyuni, SEBAGAI memberikan informasi kepada pasien dalam melakukan perawatan diri terkait gejala
Khoirul Latifin INTERVENSI NYERI dan efek samping pengobatan seperti menilai gejala mereka sendiri dan
PADA PASIEN menggunakan pengobatan yang tepat, metode Self Pain Management memiliki tiga
KANKER strategi utama yaitu pemberian informasi terkait nyeri dan cara mengatasi, melatih
keterampilan dalam mengenali nyeri, menggunakan obat, dan pendampingan serta
monitoring oleh perawat.
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi
Wahyu Rima Perawatan pada 2016 Kualitatif deskriptif Hasil penelitian ini didapatkan 4 tema,yaitu,bentuk pendakatan perawat secara
Agustin,Addin keluarga yang dengan pendekatan fisik,bentuk pendekatan perawat secara psikologi,bentuk pendekatan perawat
i Nur mengalami fenomenologis.collaizzi. secara spiritual,bentuk pendekatan perawat secara sosial.kesimpulan:penelitian ini
Fadlilla,Galih kecemasan adalah perawat menyatakan mampu memberikan kepada anggota keluarga yang
Setia Adi. karena anggota mengalami kecemasan.pendekatan perawat kepada keluarga dapat dilihat dari
keluarganya di tindakan yang dilakukan perawat sehari-hari dalam penanganan kecemasan
rawat di ruang keluarga pasien.perawat diharapkan dapat mengaplikasihkan tindakan –tindakan
ICU RSUD untuk menurunkan kecemasan sehari-hari dan bila dibutuhkan oleh keluarga
dr.soehadi
prijonegoro
sragen
INTERVENSI
 PSIKOSOSIAL
1. mempersiapkan pasien dan keluarga : memberikan informasi dengan tepat dan jujur
2. melakukan komunikasi terapeutik, jadillah pendenga aktif dan tunjukan rasa empati
3. identifikasi kualitas hidup pasien
4. identifikasi care givers, support system, coping mechanisms
5. dokumentasikan permintaan dalam perencanaan tindakan
6. selalu memberikan lingkungan yang nyaman
7. memfasilitasi kebutuhan alat-alat
8. memastikan lokasi utama dirumah yang nyaman bagi pasien dan keluarga
Kecemasan
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi

Selvia Anggraini, Nurna HUBUNGAN ANTARA 2019 desain penelitian survey analitik Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan self
Ningsih, Jaji DUKUNGAN Instrumen penelitian berupa esteem pada perawatan paliatif pasien kanker servik, yang menjalani terapi paliatif berupa
KELUARGA DENGAN kuesioner yang mencakup data kemoterapi di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang (p = 0,016, OR = 4,242). artinya pasien
SELF ESTEEM demografi dan pernyataan kanker yang tinggi dukungan keluarganya memiliki kecenderungan self esteemnya meningkat
PADA PERAWATAN mengenai dukungan keluarga sebesar 4,242 atau 4 kali lebih besar dibandingkan dengan penderita kanker serviks yang rendah
PALIATIF PASIEN dan self esteem. dukungan keluarganya. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan
KANKER SERVIKS 51 responden keluarga dengan self esteem pada perawatan paliatif pasien kanker serviks.
Metode dan
Penulis Judul Tahun Hasil
intervensi
Jum Natosba, Eka STUDI DESKRIPTIF: 2019 deskriptif kuantitatif. Perbedaan skala nyeri pasien kanker serviks sebelum dan setelah diberikan
Nadya Rahmania, PENGARUH 33 responden intervensi PMR sebesar 2,69 sedangkan hypnotherapy dan kontrol 1. Skor
Siti Army Lestari PROGRESSIVE MUSCLE 35-55 tahun kecemasan pasien kanker serviks sebelum dan setelah diberikan intervensi
RELAXATION DAN PMR sebesar 16 sedangkan hypnotherapy 21 dan kontrol 8. Sugesti dari
HYPNOTHERAPY pemberian Hypnotherapy dan latihan PMR mempengaruhi neurotransmitter
TERHADAP NYERI DAN yang mengantarkan ke sistem saraf pusat. Stimulus tersebut dapat memacu
KECEMASAN PASIEN pelepasan hormon endorphin yang menimbulkan kesan relaks pada otot
KANKER tubuh dan energi positif dalam menjalani pengobatan. Penelitian ini
SERVIKS menunjukan terapi komplementer PMR dan Hypnotherapy perlu dilakukan
sebagai terapi non farmakologi yang terbukti dapat menurunkan nyeri dan
kecemasan pada pasien kanker serviks.
PENCEGAHAN
 Pencegahan primodial
Upaya pencegahan yang ditujukan kepada orang sehat yang memiliki faktor resiko. Upaya yang dimaksudkan dengan menciptakan kondisi padamasyarakat yang memungkinkan
kanker tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Pencegahan primodial dilakukan melalui promosi kesehatan yang ditunjukan
pada orang sehat melalui upaya pola hidup sehat.
 Pencegahan primer
Upaya menghindari diri dari keterpaparan berbagai faktor resiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Konsep dasar dari pencegahan primer adalah menurunkan insiden kanker
yang dapat dilakukan :
- Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi
- Memperbanyak aktifitas fisik dengan berolahraga
- Menghindari terlalu banyak terkena sinar-X atau jenis radiasi lainnya.
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui
feses
- Mengkonsumsi produk kedelai serta produk olahan seperti tahu atau tempe. Kedelai mengandung flonoid yang berguna untuk mencegah kanker dan genestein yang
berfungsi sebagai ektrogen nabati (fitoestrogen).
- Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran terutama yang mengandung vitamin C, zat antioksidan dan fitokimia, seperti jeruk, wortel, tomat, labu, pepaya,
mangga,brokoli, lobak, kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian.
 Pencegahan sekunder
Diagnosa , deteksi dini dan pengobatan
Penulis Judul Tahun Metode dan intervensi Hasil

I Wayan Redi BAWANG MERAH 2019 Kanker (lambung payudara, paru-paru, Terapi medis dengan bawang merah yang telah lama dilakukan di
Aryanta DAN usus dan prostat) Indonesia dan di beberapa negara lain ditujukan untuk mencegah atau
MANFAATNYA Jus bawang merah (5 butir bawang mengobati berbagai penyakit seperti : ambeien, asma, batuk, bisul,
BAGI KESEHATAN merah, 2 SDM madu, 250 ml air cacingan, demam, diabetes mellitus, disentri, hipertensi, infeksi kulit
matang), diminum setiap hari, bisa juga kepala, kutil (papiloma), kutu air, masuk angin, mata ikan (klavus),
bawang merah mentah dimakan gangguan buang air kecil, mimisan, perut kembung, rematik, sakit perut
sebagai kudapan sebagai acar (mulas), sariawan, selesma, sembelit, sengatan serangga, sakit kepala,
kelainan prostat, difteri, parotitis (gondong), bronkhitis kronis. radang
tonsil, gangguan jantung, kolesterol LDLtinggi, aterosklerosis,
tuberkulosis, gangguan pencernaan, obesitas, eksim, luka memar, radang
anak telinga, kanker, impotensi, daya tahan tubuh lemah, dan rambut
rontok.
DAFTAR PUSTAKA
 Natosba, J., Rahmania, E. N., & Lestari, S. A. (2019, October). STUDI DESKRIPTIF: PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN HYPNOTHERAPY TERHADAP
NYERI DAN KECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS. In Proceeding Seminar NasionalKeperawatan (Vol. 5, No. 1, pp. 153-161).
 Alamanda, C., Purwanto, S., Wahyuni, D., &Latifin, K. (2019, October). LITERATURE REVIEW: SELF PAIN MANAGEMENT SEBAGAI INTERVENSI NYERI PADA PASIEN
KANKER. In Proceeding Seminar NasionalKeperawatan (Vol. 5, No. 1, pp. 86-89).
 Anggraini, S., Ningsih, N., &Jaji, J. (2019, February). HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF ESTEEM PADA PERAWATAN PALIATIF PASIEN
KANKER SERVIKS. In Seminar NasionalKeperawatan (No. 2, pp. 164-172).
 Wulandari, M. R. S., Effendy, C., &Nisman, W. A. (2019, February). PERBANDINGAN QUALITY OF LIFE BERDASARKAN LAMA RAWAT INAP WANITA PENDERITA
KANKER SERVIKS DAN KANKER OVARIUM STADIUM LANJUT. In Seminar NasionalKeperawatan (No. 2, pp. 141-148).
 Nuridah, N., Saleh, A., &Kaelan, C. (2019). DEPRESI BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KANKER KOLOREKTAL DI RUMAH SAKIT KOTA
MAKASSAR. JurnalKeperawatan Indonesia, 22(2), 83-91.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai