Anda di halaman 1dari 18

Asuhan Keperawatan Pada Pasien

Hipertensi

Nama Kelompok:
Anastasia Lida
Elisabeth Theovania
Christin Juliana Bire
A. Definisi
    Tekanan darah tinggi atau hipertensi
adalah kondisi medis dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis
B.  Anatomi Fisiologi

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan
saluran limfe. Jantung merupakan organ penting yang memompa darah dan
memelihara peredaran melalui saluran tubuh.
            Arteri membawa darah dari jantung
            Vena membawa dara ke jantung
            Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang diantaranya dan
merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan. Disini juga
terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstra seluler atau intershil. Saluran limfe
mengumpulkan, menggiring dan menyalurkan kembali ke dalam limfenya
yang dikeluarkan melalui dinaing kapiler halus untuk membersihkan jaringan.
Saluran limfe ini juga dapat dianggap menjadi bagian sistem peredaran.
 
            Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila
darah dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri
temporalis diatas tulang temporal atau arteri dorsalis pedis di belokan mata
kaki.
C.    Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :


 
1.      Hipertensi  esensial
atau hipertensi primer yang tidak diketahui
penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. faktor-faktor yang
meningkatkan resiko seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
 
2.      Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Penyebab spesifiknya
diketahui seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal. Hipertensi vascular
renal dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain. (Arif
Manjoer. 2001 : h 518)

Penyebab hipertensi lainnya adalah feokromositoma, yaitu tumor pada


kalenjar adrenal yang menghasilkan hormone edinefrin (adrenalim) atau
noredinefrin (noradrenalin) kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak
aktif (malas), stress, alkohol, atau garam dalam makanan
 
D.    Patofisiologi

            Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang


terjadi adalah difusi (konsentik). Pada masa dan volume akhir
diastolik ventrikel kiri. Pada stadium selanjutnya, karena
penyakit berlanjut terus, hipertrofi menjadi tak teratur dan
akhirnya akibat terbatasnya aliran darah koroner menjadi
eksentrik, berkurangnya rasio antara masa dan volume jantung
akibat peningkatan volume diastolik akhir adalah khas pada
jantung dengan hipertrofi eksentrik. Hal ini diperlihatkan
sebagai penurunan secara menyeluruh fungsi pompa
(penurunan fraksieleksi) penigkatan tegangan dinding
ventrikel pada saat sistolik peningkatan konsumsi oksigen ke
otot jantung serta penurunan efek-efek mekanik pompa
jantung. Diperburuk lagi bila disertai dengAn penyakit dalam
jantung koroner.
Ada 2 faktor utama penyebab penurunan
cadangan aliran darah koroner yaitu :
1.      Penebalan arteriol koroner
2.      Peningkatan hipertrofi
E.    Tanda dan Gejala

1. Bercak merah pada mata


2. Wajah menjadi merah
3. Pusing
4. Sakit kepala
5. Sesak napas
7. Detak jantung tidak beraturan
8. Mimisan
 
F.    Komplikasi

  Organ-organ tubuh sering terserang akibat


hipertensi antara lain masa berupa
pendarahan vetria, bahkan gangguan pada
penglihatan sampai kebutahan, gagal
jantung, pecahnya darah otak. (Arif
Mansjoer, 2001)
G. Penatalaksanaan
         Pengbobatan dirujukan untuk
menurunkan tekanan darah menjadi
normal, pengobatan jantung karena
hipertensi, mengurangi morbilitas dan
moralitas terhadap penyakit
kardiovascular dan menurunkan faktor
resiko terhadap penyakit kardiovascular
semaksimal mungkin.
 
H.    Pencegahan

 
1.      Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi alkohol
2.      Melakukan antisipasi fisik secara teratur atau berolaraga secara
teratur dapat mengurangi ketegangan pikiran (strees) membantu
menurunkan berat badan, dapat membakar lemak yang berlebihan.
3.      Diet rendah garam atau makanan, kegemukan (kelebihan berat
badan harus segera di kurangi)
4.      Latihan ohlaraga yang dapat seperti senam aerobic, jalan cepat,
dan bersepeda paling sedikit 7 kali dalam seminggu.
5.      Memperbanyak minum air putih, minum 8- 10 gelas/ hari.
6.      Memeriksakan tekanan darah secara normal / berkala terutama
bagi seseorabg yang memiliki riwayat penderita hipertensi.
7.      Menjalani gaya hidup yang wajar mempelejari cara yang tepat
untuk mengendalikan stress.
Pemeriksaan penunjang
 

Pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan


sebelum melakukan terapi bertujuan menentukan
adanya kerusakan organ dan faktor lain atau
mencari penyebab hipertensi, biasanya diperiksa
unaralis darah perifer lengkap kemih darah
(kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa,
kolestrol total, kolestrol HDI, dan EKG).
Sebagai tambahan dapat dilakukan pemeriksaan
lain seperti klirens kreatinin protein urine 24 jam,
asam urat, kolestrol LDL, TSH dan
ekokardiografi.
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

 Pengkajian
Identitas klien meliputi : nama,tempat tanggal lahir,agama,pekerjaan,alamat,suku/bangsa dan nomor RM.

Identitas penanggung jawab: nama,alamat,agama,pekerjaan,hubungan dengan klien

Riwayat penyakit

Keluhan
 Utama
   Pasien datang kerumah sakit, mengatakan kapala pusing, nyeri pada tungkai, sakit kepala disertai leher

terasa tegang dan kaku.
 

Riwayat Kesehatan Sekarang

       keluhan kepala pusing, nyeri pada ulu hati, leher dan tengkuk terasa tegang, pasien mengatakan sulit

beraktivitas.

Riwayat
 Masa Lalu
             Pasien pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya dengan kasus yang sama, pasien dirawat dan
diberi obat untuk proses penyembuhan
 
 Riwayat Kesehatan Keluarga
         Riwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita pasien adalah faktor
keturunan dari ibu karena sebelum pasien menderita hipertensi ibu pasien juga pernah menderita
hipertensi, ibu pasien meninggal dengan riwayat penyakit hipertensi.
Pemeriksaan Fisik head to toe
 
a.       Kepala
b.      Penglihatan
c.       Penciuman
d.      Pendengaran
e.       Mulut
f.       Pernafasan
g.      Jantung
h.      Abdomen
i.        Ekstremilasi

Pengkajian Pola Kebiasaan


meliputi :
1.      Nutrisi
 
2.      Eliminasi
 
3.      Pola Istirahat
 
4.      Pola Aktivitas
 
5.      Personal Hygine
 
6.      Therapy

 
B. Diagnosa Keperawatan

 Menurut Doengoes, et al (2001), diagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan pada pasien
dengan hipertensi adalah :
 
1. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap b/d peningkatan afterload, vasokontriksi,
iskemia miokardia, hipertrofi

2. Nyeri (akut), sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler selebral

3. Intoleran aktivitas b/d kelemahan umum

4. Nutrisi, perubahan lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan dengan kebutuhan
merabolik

 
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Tujuan
1. 1. Curah jantung, •     Pantau TD
penurunan, resiko tinggi •    Catat keberadaan
terhadap b/d peningkatan •      Aukultasi tonus
afterload, vasokontriksi, jantung dan bunyi nafas
iskemia miokardia, •       Berikan lingkungan
hipertrofi yang tenang, nyaman,
kurang aktivitas/keributan
Intervensi : lingkungan
•       Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi

2. Nyeri (akut), sakit •        Kaji  respon pasien


kepala b/d peningkatan terhadap aktivitas
tekanan vaskuler selebral •         Berikan dorongan
untuk melakukan aktivitas
•         Instruksikan pasien
terhadap teknik
penghematan energi
3. Intoleran •       Bicarakan pentingnya
aktivitas b/d menurunkan masukan kalori
kelemahan umum dan batasi masukan lemak,
garam dan gula sesuai
indikasi
•        Tetapkan keinginan
pasien menurunkan berat
badan
•         Kaji ulang masukan
kalori harian dan pilihan diet

4. Nutrisi, perubahan •     Kaji keefektifan strategi


lebih dari kebutuhan koping dengan mengobservasi
tubuh b/d masukan prilaku
berlebihan •         Saraf laporan gangguan
tidur
•         Bantu pasien untuk
mengidentifikasi sresor spesifik
dan kemungkinan startegi
untuk mengatasinya
•         Dorong pasien untuk
mengevaluasi prioitas tubuh.
D. Implementasi
Berikan tindakan keperawatan sesuai intervensi yang telah diberikan dan yang telah di
atur berdasarkan waktu yang direncanakan

E. Evaluasi
berdasarkan tujuan yang sudah di tetapkan komponen evaluasi SOAP
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai