Anda di halaman 1dari 5

Anda bertugas di Poli Penyakit Dalam sedang menerima pasien hipertensi.

Pada saat
anda melakukan pengkajian fisik pada pasien, dia bertanya mengapa ia harus menjalani
pemeriksaan fisik lengkap setiap kali berkunjung ke poliklinik dan berapa tekanan darah yang
harus diwaspadai. Hasil pemeriksaan didapat Tekanan Darah pasien 170/100 mmHg. Nadi
110x/menit, Pernapasan 24x/menit. Pasien sudah menderita hipertensi 5 tahun yang lalu, jarang
kontrol karena tidak pernah ada keluhan.

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien : Nama, Umur, jenis kelamin, Suku, Pekerjaan.
b. Riwayat kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
2) Riwayat penhakit dulu
3) Riwayat kesehatan keluarga tingkat pengetahuan pasien dan keluarga terhadap
penyakitnya.
4) Riwayat social ekonomi
5) Riwayat allergi
6) Riwayat Psikososial
7) Faktor resiko
8) Kebiasaan sehari - hari
 Nutrisi
 Eliminasi
 Kebersihan diri
 Istirahat
 Olahraga
9) Pemeriksaan fisik
10) Pemeriksaan penunjang
 Laboratorium
 EKG
 Foto rontgen
 Ekokardiogram
11) Pengobatan
 Non farmakologi
 Farmakologi
c. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


.

1. DS : Perubahan Resiko penurunan


- afterload curah jantung
DO :
Tekanan Darah 170/100 mmHg,
Nadi 110x/menit, Pernapasan
24x/menit.

2. DS : Kurangnya Defisit pengetahuan


Pasien bertanya mengapa ia harus informasi tentang
menjalani pemeriksaan fisik lengkap kondisi rencana
setiap kali berkunjung ke poliklinik pengobatan
dan berapa tekanan darah yang harus hipertensi
diwaspadai.

DO :

Pasien sudah menderita hipertensi 5


tahun yang lalu. Jarang kontrol
karena tidak pernah ada keluhan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan perubahan afterload.
Definisi : Beresiko mengalami pemompaan jantung yang tidak adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Faktor Resiko : Perubahan afterload.
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya informasi tentang kondisi
rencana pengobatan hipertensi.
Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan
dengan topik tertentu.
Etiologi : Kurangnya informasi tentang kondisi rencana pengobatan
hipertensi.
Tanda dan Gejala Mayor :
a) Subjektif
- Pasien bertanya mengapa ia harus menjalani pemeriksaan fisik
lengkap setiap kali berkunjung ke poliklinik dan berapa tekanan
darah yang harus diwaspadai.
b) Objektif
- Pasien sudah menderita hipertensi 5 tahun yang lalu
- Jarang kontrol karena tidak pernah ada keluhan.

Tanda dan Gejala Minor :

a) Subjektif
-
b) Objektif
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukan perilaku yang berlebihan.

3. STANDAR LUARAN KEPERAWATAN


a. Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan perubahan afterload.
Luaran : Curah Jantung
Definisi : Keadekuatan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh.
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
 Kekuatan nadi perifer meningkat
 Takikardia menurun
 Tekanan darah membaik
 Capillary refill time (CRT) membaik
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang kondisi
rencana pengobatan hipertensi.
Luaran : Tingkat pengetahuan
Definisi : Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Ekspetasi : Membaik
Kriteria Hasil :
 Perilaku sesuai anjuran meningkat
 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat
 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
 Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Resiko penurunan curah jantung dibuktikan dengan perubahan afterload.
Intervensi : Perawatan jantung
Definisi : Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat
ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard.
Tindakan :
1) Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi
dispnea, kelelahan, edema. ortopnea, paroxysmal nocturmal dyspnea,
peningkatan CVP)
 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
 Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
2) Terapeutik
 Posisikan pasien Semi Fowler atau Fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 (Tambahan) Berikan diet hipertensi yang sesuai (mis. Rendah garam,
rendah kolesterol, penurunan berat badan)
3) Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan berhenti merokok
4) Kolaborasi (tambahan)
 Kolaborasi pemberian obat hipertensi (mis. Alpha blocker, beta blocker,
ACE inhibitor, calcium channel blocker (CCB), diuretic)
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang kondisi
rencana pengobatan hipertensi.
Intervensi : Edukasi kesehatan
Definisi : Mengajarkan pengelolaan faktor resiko penyakit dan perilaku hidup
bersih dan sehat.
Tindakan :
1) Observasi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
2) Terapeutik
 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
3) Edukasi
 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai