Anda di halaman 1dari 5

1.

Diagnosa Keperawatan: Penurunan curah jantung berhubungan dengan defek


struktur
Sasaran Pasien 1: Pasien menunjukkan perbaikan curah jantung
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Beri digoksin sesuai pesanan, dengan menggunakan kewaspadaan yang dibuat
untuk mencegah toksisitas.
2) Beri obat penurun afterload sesuai intruksi.
3) Beri diuretic sesuai intruksi.
Hasil Yang Diharapkan: Frekuensi jantung, tekanan darah, dan perfusi perifer
berada pada batas normal sesuai usia. Keluaran urin adekuat (antara 0,5 dan 2 ml/kg,
bergantung pada usia).
Sasaran Pasien 2: Pasien mempertahankan tingkat energi yang adekuat tanpa stress
tambahan
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Berikan periode istirahat yang sering dan periode tidur tanpa gangguan.
2) Anjurkan permainan dan aktivitas yng tenang.
3) Bantu anak memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi, dan kemampuan.
4) Hindari suhu lingkungan yang ekstrem karena hipertermia atau hipotermia
meningkatkan kebutuhan oksigen.
5) Implementasikan tindakan untuk menurunkan ansietas.
6) Berespons dengan segera terhadap tangisan atau ekspresi lain dari distres.
Hasil Yang Diharapkan: Anak menentukan dan melakukan aktivitas yang sesuai
dengan kemampuan. Anak mendapatkan waktu istirahat/tidur yang tepat (uraikan).

2. Diagnosa Keperawatan: gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan


dengan ketidakadekuatan oksigen dan nutrien pada jaringan; isolasi social
Sasaran Pasien 1: Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi
badan
Intervensi Keperawatan/Rasional:
1) Beri diet tinggi nutrisi yang seimbang untuk mencapai pertumbuhan yang
adekuat.
2) Pantau tinggi dan berat badan; gambarkan pada grafik pertumbuhan untuk
menentukan kecenderungan pertumbuhan.
3) Dapat memberikan suplemen besi untuk mengatasi anemia, bila diintruksikan.
Hasil Yang Diharapkan: Anak mencapai pertumbuhan yang adekuat (uraikan).
Sasaran Pasien 2: Pasien mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam
aktivitas yang sesuai dengan usia
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Dorong aktivitas sesuai usia.
2) Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama terhadap sosialisasi
seperti anak yang lain.
3) Izinkan anak untuk menata ruangannya sendiri dan batasan aktivitas karena
anak akan beristirahat bila lelah.
Hasil Yang Diharapkan: Anak melakukan aktivitas sesuai usia. Anak tidak
mengalami isolasi sosial.

3. Diagnosa Keperawatan: Risiko infeksi berhubungan dengan status fisik yang lemah
Sasaran Pasien 1: Pasien tidak menunjukkan bukti-bukti infeksi.
Intervensi Keperawatan/Rasional:
1) Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi.
2) Beri istirahat yang adekuat.
3) Beri nutrisi optimal untuk mendukung pertahanan tubuh alami.
Hasil Yang Diharapkan: Anak tetap bebas dari infeksi.

4. Diagnosa Keperawatan: Perubahan proses keluarga berhubungan dengan


mempunyai anak dengan penyakit jantung
Sasaran Pasien 1: Pasien mengalami penurunan rasa takut dan ansietas
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Dorong keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan anak selama
dihospitalisasi untuk memudahkan koping yang lebih baik di rumah.
2) Dorong keluarga untuk memasukkan orang lain dalam perawatan anak untuk
mencegah kelelahan pada diri mereka sendiri.
3) Bantu keluarga dalam menentukan aktivitas fisik dan metode disiplin yang tepat
untuk anak.
Hasil Yang Diharapkan: Keluarga menghadapi gejala anak dengan cara yang positif.
Sasaran Pasien (Keluarga) 3: Pasien (keluarga) menunjukkan pengetahuan tentang
perawatan di rumah
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Ajari keterampilan yang diperlukan untuk perawatan di rumah:
2) Pemberian obat-obatan
3) Teknik pemberian makanan
4) Intervensi mengenai penghematan energi dan yang diarahkan pada penghilangan
gejala yang menakutkan
5) Tanda-tanda yang mengindikasikan adanya komplikasi
6) Di mana dan siapa yang harus dihubungi untuk meminta bantuan dan bimbingan
7) Antisipasi kebutuhan terhadap informasi dan dukungan lebih lanjut.
8) Rujuk keluarga ke lembaga lokal Palang Merah Indonesia untuk intruksi dalam
resusitasi kardiopulmonal.
Hasil Yang Diharapkan: Keluarga menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk
perawatan di rumah. Anggota keluarga mempelajari teknik resusitasi jantung.

5. Diagnosa Keperawatan: Risiko cedera (komplikasi) berhubungan dengan kondisi


jantung dan terapi
Sasaran Pasien 1: Pasien mengenali tanda-tanda komplikasi secara dini
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Ajari keluarga untuk mengenali tanda-tanda komplikasiGagal jantung kongestif
(GJK)
Tanda awal: Takikardia, khususnya selama istirahat dan aktivitas ringan,
Takipnea, Keringat banyak di kulit kepala, khususnya pada bayi, Keletihan dan
iritasi, Penambahan berat badan yang tiba-tiba, Distres pernapasan
Toksisitas digoksin: Muntah (tanda paling dini), Mual, Anoreksia, Bradikardia,
Disritmia
2) Tingkatkan upaya pernapasanretraksi, mengorok, batuk, sianosis
Hipoksemiasianosis, gelisah
Kolaps kardiovaskular pucat, sianosis, hipotonia
3) Ajari keluarga untuk melakukan intervensi selama serangan hipersianotik.
4) Tempatkan anak pada posisi lutut-dada dengan kepala dan dada ditinggikan.
5) Tetap tenang.
6) Beri oksigen 100% dengan masker wajah bila ada.
7) Hubungi praktisi.
Hasil Yang Diharapkan: Keluarga mengenali tanda-tanda komplikasi dan
melakukan tindakan yang tepat.
Sasaran Pasien/Keluarga 2: Pasien (keluarga) menunjukkan pemahaman tentang tes
diagnostik dan pembedahan
Intervensi Keperawatan/Rasional
1) Jelaskan atau klarifikasi informasi yang diberikan oleh praktisi dan ahli bedah
pada keluarga.
2) Siapkan anak dan orangtua untuk prosedur.
3) Bantu membuat keputusan keluarga berkaitan dengan pembedahan.
4) Gali perasaan mengenai pilihan pembedahan.
Hasil Yang Diharapkan: Keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur (mis.,
tes, pembedahan) (uraikan pembelajaran dan cara demonstrasi).

Rencana keperawatan NNN


Diagnosa Keperawatan: Penurunan curah jantung berhubungan dengan defek struktur
NOC :
Cardiac Pump effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
Kriteria Hasil:
Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan darah, Nadi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
Tidak ada penurunan kesadaran

NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress

Vital Sign Monitoring


Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Anda mungkin juga menyukai