Disusun oleh:
Kelompok 2
Definisi
• Atrial septal defek adalah adanya hubungan
(lubang) abnormal pada sekat yang
memisahkan atrium kanan dan atrium kiri.
B. Tanda-tanda vital
Suhu :
Nadi :
Respirasi :
Tekanan darah :
C. Antropometri
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Lingkar lengan atas :
Lingkar kepala :
Lingkar dada :
Lingkar perut :
Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :
• Warna kulit, Sianosis adalah gambaran umum
dari penyakit jantung kongenital, sedangkan
pucat berhubungan dengan anemia, yang
sering menyertai penyakit jantung.
• Deformitas dada, Pembesaran jantung
terkadang mengubah konfigurasi dada.
• Pernapasan, Pernapasan mudah atau sulit (mis;
takipnea, dispnea, adanya dengkur ekspirasi).
Lanjutan...
• Clubbing fingger, Berhubungan dengan
beberapa type penyakit jantung kongenital
• Perilaku – Memilih posisi lutut dada atau
berjongkok merupakan ciri khas dari beberapa
jenis penyakit jantung.
Palpasi dan Perkusi :
• Dada – Membantu melihat perbedaan antara
ukuran jantung dan karakteristik lain (seperti
thrill-vibrilasi yang dirasakan pemeriksa saat
melakukan palpasi)
• Abdomen – Hepatomegali atau splenomegali
mungkin terlihat.
• Nadi perifer – Frekwensi, keteraturan, dan
amplitudo (kekuatan) dapat menunjukkan
ketidaksesuaian.
Auskultasi :
• Jantung – Mendeteksi adanya murmur jantung.
• Frekwensi dan irama jantung – Menunjukkan
deviasi bunyi dan intensitas jantung yang
membantu melokalisasi defek jantung.
• Paru-paru – Menunjukkan ronki kering kasar,
mengi.
• Tekanan darah – Penyimpangan terjadi
dibeberapa kondisi jantung (mis; ketidaksesuaian
antara ekstremitas atas dan bawah)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi penurunan curah jantung
berhubungan dengan defek struktur.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
gangguan sistem transport oksigen.
3. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
berhubungan dengan ketidakadekuatan
oksigen dan nutrien pada jaringan; isolasi
sosial.
Lanjutan....
4. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan
status fisik yang lemah
5. Risiko tinggi cedera (komplikasi)
berhubungan dengan kondisi jantung dan
terapi
6. Perubahan proses keluarga berhubungan
dengan mempunyai anak dengan penyakit
jantung (ASD)
PERENCANAAN
Dx 1: Risiko tinggi penurunan curah jantung
berhubungan dengan defek struktur.
• Tujuan :Klien akan menunjukkan perbaikan curah
jantung.
• Kriteria hasil : setelah diberikan perawatan dalam
waktu 2x24 jam kondisi klien
a. Frekwensi jantung, tekanan darah, dan perfusi
perifer berada pada batas normal sesuai usia.
b. Keluaran urine adekuat (antara 0,5 – 2 ml/kgbb,
bergantung pada usia )
• Intervensi keperawatan/rasional
a. Beri digoksin sesuai program, dengan
menggunakan kewaspadaan yang dibuat
untuk mencegah toxisitas.
b.Beri obat penurun afterload sesuai program
c. Beri diuretik sesuai program
Dx 2 : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
gangguan sistem transport oksigen
• Tujuan :
Klien mempertahankan tingkat energi yang
adekuat tanpa stress tambahan.
• Kriteria hasil :
a. Anak menentukan dan melakukan aktivitas
yang sesuai dengan kemampuan.
b. Anak mendapatkan waktu istirahat/tidur
yang tepat.
• Intervensi keperawatan/rasional
a. Berikan periode istirahat yang sering dan
periode tidur tanpa gangguan.
b. Anjurkan permainan dan aktivitas yg tenang.
c. Bantu anak memilih aktivitas yang sesuai
dengan usia, kondisi, dan kemampuan.
d. Hindari suhu lingkungan yang ekstrem
karena hipertermia atau hipotermia
meningkatkan kebutuhan oksigen.
e. Implementasikan tindakan untuk menurunkan
ansietas.
f. Berespons dengan segera terhadap
tangisan atau ekspresi lain dari distress.
Dx 3 : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
berhubungan dengan ketidakadekuatan oksigen
dan nutrien pada jaringan; isolasi sosial.
• Tujuan :
Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan
dan tinggi badan.
Anak mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi
dalam aktivitas yang sesuai dengan usia
• Kriteria hasil :
a. Anak mencapai pertumbuhan yang adekuat.
b. Anak melakukan aktivitas sesuai usia
c. Anak tidak mengalami isolasi sosial
• Intervensi Keperawatan/rasional
a. Beri diet tinggi nutrisi yang seimbang untuk
mencapai pertumbuhan yang adekuat.
b. Pantau tinggi dan berat badan; gambarkan pada
grafik pertumbuhan untuk menentukan
kecenderungan pertumbuhan.
c. Dapat memberikan suplemen besi untuk
mengatasi anemia, bila dianjurkan.
d. Dorong aktivitas yang sesuai usia.
e. Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang
sama terhadap sosialisasi seperti anak yang lain.
f. Izinkan anak untuk menata ruangnya sendiri dan
batasan aktivitas karena anak akan beristirahat bila
lelah.
Dx 4 : Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan
status fisik yang lemah.
• Tujuan :
Klien tidak menunjukkan bukti-bukti infeksi
• Kriteria hasil :
Anak bebas dari infeksi.
• Intervensi Keperawatan/rasional
a. Hindari kontak dengan individu yg terinfeksi
b. Beri istirahat yang adekuat
c. Beri nutrisi optimal untuk mendukung
pertahanan tubuh alami.
Dx 5 : Risiko tinggi cedera berhubungan dengan
kondisi jantung dan terapi
• Tujuan :
Klien/keluarga mengenali tanda-tanda
komplikasi secara dini.
• Kriteria hasil :
a. Keluarga mengenali tanda-tanda
komplikasi dan melakukan tindakan yang
tepat.
b. Klien/keluarga menunjukkan pemahaman
tentang tes diagnostik dan pembedahan.
• Intervensi Keperawatan/rasional
a. Ajari keluarga untuk mengenali tanda-tanda komplikasi
:
Gagal jantung kongestif :
- Takikardi, khususnya selama istirahat dan aktivitas
ringan.
- Takipnea
- Keringat banyak di kulit kepala, khususnya pada bayi.
- Keletihan
- Penambahan berat badan yang tiba-tiba.
- Distress pernapasan
Toksisitas digoksin
- Muntah (tanda paling dini)
- Mual
- Anoreksia
- Bradikardi.
b. Ajari keluarga untuk melakukan intervensi selama
serangan hipersianotik
- Tempatkan anak pada posisi lutut-dada dengan
kepala dan dada ditinggikan.
- Tetap tenang.
- Beri oksigen 100% dengan masker wajah bila ada.
- Hubungi praktisi
c. Jelaskan atau klarifikasi informasi yang diberikan oleh
praktisi dan ahli bedah pada keluarga.
d. Siapkan anak dan orang tua untuk prosedur.
e. Bantu membuat keputusan keluarga berkaitan
dengan pembedahan.
f. Gali perasaan mengenai pilihan pembedahan.
Dx 6 : Perubahan proses keluarga berhubungan
dengan mempunyai anak dengan penyakit
jantung (ASD)
• Tujuan :
Klien/keluarga mengalami penurunan rasa
takut dan ansietas
Klien menunjukkan perilaku koping yg positif
• Kriteria hasil :
Keluarga mendiskusikan rasa takut
Keluarga menghadapi gejala anak dengan cara
yang positif
• Intervensi Keperawatan/rasional :
a. Diskusikan dengan orang tua dan anak (bila tepat)
tentang ketakutan mereka dan masalah defek
jantung dan gejala fisiknya pada anak karena hal
ini sering menyebabkan ansietas/rasa takut.
b. Dorong keluarga untuk berpartisipasi dalam
perawatan anak selama hospitalisasi untuk
memudahkan koping yang lebih baik di rumah.
c. Dorong keluarga untuk memasukkan orang lain
dalam perawatan anak untuk mencegah kelelahan
pada diri mereka sendiri.
d. Bantu keluarga dalam menentukan aktivitas fisik
dan metode disiplin yang tepat untuk anak.
ALHAMDULILLAH YAAA......