Anda di halaman 1dari 21

Askep ventricular Septal

Defect (VSD)
B Tasnim
Definisi:
Suatu keadaan abnormal yaitu adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel
kanan.
Patofisiologi:
1. adanya defek pd ventrikel, menyebabkan
tekanan ventrikel kiri meningkat dan
resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih
tinggi dibandingkan resistensi pulmonal.
Hal ini mengakibatkan daarah mengalir ke
arteri pulmonal melalui defek septum.
2. voume darah diparu akan meningkat dan
terjd resistensi pembuluh darah paru.
Dgn demikian tekanan di ventrikel kanan
meningkat akibat adanya shunting dari kiri ke
kanan. Ini akan beresiko endokarditis, clan
mengakibatkan terjdnya terjdnya hipertropi otot
ventrikel shg akan berdampak pd peningkatan
workload shg atrium kanan tdk dpt
mengimbangi
meningkatnya workload, terjalinlah
pembesaran atrium kanan utk mengatasi
resistensi yg disebabkan oleh pengosongan
atrium yg tdk sempurna.
Komplikasi:
1. Endokarditis
2. obstruksi pembuluh darah pulmonal
Etiologi:
1. penyebab scr pasti tdk diketahui.
akan tetapi terdpt bbrp faktor predisposisi
penyebab terjdnya VSD, yaitu:
a. Pd saat hamil ibu menderita rubella
b. Ibu hamil dgn alkoholik
c. Usia ibu pd saat hamil lebih dari 40 thn
d. Ibu menderita IDDM (insulin Dpendent
Diabetes Millitus)
2. Faktor genetik: Anak dgn Down syndrome
memiliki resiko terjd VSD
Manifestasi klinis:
1. Adanya tanda2 gagal jantung kanan:
a. Sesak
b. Terdpt mur-mur
c. Distensi vena jugularis
d. Odema tungakai
e. Hepatomegali
2. Diaporesis
3. Tdk mau makan
4. Tachypnea
Pemeriksaan Diagnostik:
1. Auskultasi jantung
2. Pemantauan tekanan darah
3. Ro
4. ECG
5. MRI
Penatalaksanaan Terapeutik:
1. Pembedahan: menutup defek dgn dijahit
melalui cardiopulmonary bypass
2. Non pembedahan: menutup defek dgn alat
melalui kateterisasi jantung.
Penatalaksanaan Perawatan:
Pengkajian:
1. Riwayat keperawatan:
a. Respon fisiologis, terhdp defek ( sianosis,
aktivitas terbatas)
b. Kaji adanya tanda2 gagal jantung: nafas
cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi jantung
tambahan (murmur), edema tungkai,
hepatomegali
c. Kaji adanya tanda2 hipoxia kronis:
clubbing finger
d. Kaji pola makan, pola pertambahan BB
2. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung yg b/d
dgn malformasi jantung
b. Gangguan pertukaran gas b/d
kongesti pulmonal
c. Intoleransi terhadap aktivitas b/d ketdk
seimbangan antara pemakaian oksigen
oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel
d. Perubahan pertumbuhan dan
perkembangan b/d inadekuat supalai
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kelelahan pd saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori
f. Resiko infeksi b/d menurunya status kes
g. Perubahan peran org tua b/g hospitalisasi
anak, kekhawatiran terhdap penyakit anak
Perencanaan:
1. meningkatkan curah jantung:
a. Observasi kualitas dan kekuatan denyut
jantung, nadi perifer, warna kehangatan
kulit
b. Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral,
membran mukosa, dan clubbing).
c. Monitor tanda2 CHF (gelisah, takikardia,
tachypnea, sesak, lelah saat minum susu,
periorbital odema, oliguri dan
hepatomegali)
d. Berkolaborasi dlm pemberian digoxin sesuai
order, dgn menggunakan teknik pencegahan
bahaya toxisitas.
e. Berikan pengobatan utk menurunkan
afterload
f. Berikan diuretik sesuai indikasi
2. Meningkatkan resistensi pembuluh paru:
a. Monitor kualitas dan irama pernafasan
b. Atur posisi anak (fowler)
c. Hindari anak dari org yg terinfeksi
d. Berikan istirahat yg cukup
e. Berikan nutrisi yg optimal
f. Berikan oksigen jika ada indikasi
3. mempertahankan tingkat aktivitas yg
adekuat:
a. ijinkan anak utk sering beristirahat
b. anjurkan utk bermain dan aktivitas yg
ringan
c. bantu anak utk memilih aktivitas yg
sesuai dgn usia, kondisi dan
kemampuan anak
d. berikan periode istirahat stlh melakukan
aktivitas
e. Hindari suhu lingkungan yg terlalu panas
atau dingin
f. Hindarkan hal2 yg menyebabkan
ketakutan/kecemasan pd anak
4. mempertahankan pertumbuhan badan yg
sesuai:
a. Sediakan diit yg seimbang, tinggi zat2 nutrisi
utk mencapai pertumbuhan yg adekuat
b. Monitor tinggi dan BB , dokumentasikan dlm
bentuk grafik utk mengetahui pertumbuhan
anak.
5. Mempertahankan intake makanan dan mi
numan utk mempertahan BB:
a. Timbang BB setiap hari dgn timbangan yg
sama , dan wkt yg sama
b. Catat intake dan output scr benar
c. berikan makanan dgn porsi kecil tp sering
utk menghindari kelelahan pd saat
makan
d. anak2 yg mendptkan diuretik biasanya
sangat haus, oleh krn itu cairan tdk
dibatasi
6. mencegah terjadinya infeksi:
a. Hindari kontak dgn individu yg terinfeksi
b. Berikan istirahan yg adekuat
c. Berikan kebutuhan nutrisi yg optimal
7. Memberikan dukungan org tua
a. ajarkan org tua utk mengekspresikan
perasaannya akibat memiliki anak dgn
kelainan jantung, mendiskusikan rencana
pengobatan dan memiliki keyakinan bhw
peran otg tua penting dlm keberhasilan
pengobatan
b. eksplorasi perasaan org tua mengenai
perasaan ketakutan, rasa bersalah,
berduka, dan perasaan tdk mampu
c. Mengurangi ketakutan dan dan kecemasan
orang tua dgn memberikan informasi yg
jelas
d. Libatkan org tua dlm perawatan anak
selama di RS
e. Memberikan dorongan kpd keluarga utk
melibatkan anggota keluarga lain dlm
perawatan anak.
Perencanaan Pemulangan:
1. Kontrol sesuai wkt yg ditentukan
2. Jelaskan aktivitas yg dpt dilakukan anak
sesuai dgn usia dan kondisi penyakit
3. mengajarkan keterampilan yg diperlukan
dirumah yaitu:
a. teknik pemberian obat
b. teknik pemberian makanan
c. Tindakan utk mengatasi jika terjd hal2 yg
mencemaskan
d. Tanda2 komplikasi, siapa yg akan dihubungi
jika membutuhkan pertolongan.
SELAMAT BELAJAR & SUKSES

Anda mungkin juga menyukai