Anda di halaman 1dari 20

Askep Hirschprung

Ibu Tasnim
Askep Hirschprung
Definisi:
Penyakit ini disbt juga congenital aganglionosis
atau megacolon (aganglionic megacolon) yaitu tdk
adanya sel ganglion dlm rectum dan sebgn tdk ada
dlm colon.
Patofisiologi:
1. Persarafan parasimpatik colon didukung oleh
ganglion. Persarafan parasimpatik yg tdk
sempurna pd bgn usus yg aganglionik
mengakibatkan peristaltik abnormal, shg terjd
konstipasi atau obstruksi.
2. Tdk adanya ganglion disebabkan kegagalan
dlm migrasi sel gangglion selama
perkembangan embriologi.
karena sel ganglion tsb bermigrasi pd bgn
kudal saluran gastrointestinal (rectum),
kondisi ini akan memperluas hingga
proksimal dari anus
3. Semua ganglion pd intramural plexus dlm
usus berguna utk kontrol kontraksi dan
relaksasi peristaltik scr normal
4. Penyempitan pd lumen usus, tinja dan gas
akan terkumpul di bgn proksimal dan terjd
obstruksi dan menyebabkan di bgn colon
tsb melebar (megakolon)
Komplikasi:
1. Obstruksi usus
2. Ketdk seimbangan cairan dan elektrolit
3. konstipasi
Etiologi:
1. Sering terjd pd anak dgn Down Syndrome
2. Kegagalan sel neural pd masa embrio dlm
dinding usus , gagal eksistensi kraniokaudal
pd myenterik dan submukosa dinding
plexus
Manifestasi Klinis
1. Kegagalan lewatnya mekonium dlm 24 jam
pertama kehidupan
2. Konstipasi kronik mulai bulan pertama
kehidupan dgn terlihat tinja seperti pita
3. Obstruksi usus dlm periode neonatal
4. Nyeri abdomen dan distensi
5. Gangguan pertumbuhan
Pemeriksaan Diagnostik:
1. Pemeriksaan rectum
2. Pemeriksaan dgn barium enema
3. Pemeriksaan rectal biopsi
Penatalaksanaan Terapeutik:
1. Penggunaan pelembek tinja dan irigasi
rektal
2. Dengan pembedahan , coostomy
Penatalaksanaan Perawatan
pengkajian:
1. Riwayat pengeluaran meconium dlm 24 jam
pertama stlh lahir
2. Riwayat tinja spt pita dan bau busuk
3. Pengkajian status nutrisi dan status hidrasi
4. Pengkajian status bising usus utk melihat pola
bayi hyperaktif pd bgn proksimal krn obstrusi
5. Pengkajian psikososial kaluarga.
Diagnosa Keperawatan:
1. Konstipasi b/d obstruksi krn ganglion pd
usus
2. Resiko kurangnya volume cairan b/d
persiapan pembedahan, intake yg kurang,
mual dan muntah
3. gangguan integritas kulit b/d colestomy
dan perbaikan pembedahan
4. Resiko infeksi b/d prosedur pembedahan
dan adanya insisi
5. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d pembedahan gastrointestinal.
6. Nyeri b/d insisi pembedahan
7. Kurang pengetahuan orang tua b/d
kebutuhan irigasi pembedahan, dan
perawatan colostomy
8. Gangguan citra tubuh b/d coostomy dan
irigasi
Intervensi:
a. 1 dan 2 mencegah atau mengatasi konstipasi
dan mempertahankan hidrasi yg adekuat:
1. Kaji fungsi usus dan karakteristik tinja
2. Siapkan anak utk pembedahan dan
colostomy temporer, utk anak usia 5 thn dan
usia sekolah: lakukan enema isotonik hingga
bersih dan monitor intake dan output,
pemberian elektrolit
polyethylene glycol melalui oral atau NGT25-60
ml/kg perjam hingga cairan sampai ke rektum
dan monitor mual serta mutah
3. Untuk anak di bawah 5 thn; anak
dipuasakan sampai persiapan pembedahan,
diberikan cairan scr intravena bila
dibutuhkan dan sesuai program
pertahankan intake dan output.
4. Monitor grativitasi urine atau berat jenis urine
5. Monitor elektrolit sesuai program
6. Kaji status hidrasi seblm dan sesdh
pembedahan dgn mengkaji turgor kulit dan
membran mukosa.
b. 3 dan 4 . Mencegah infeksi pembedahan dan
colestomy serta mempertahankan keutuhan
kulit disekeliling area pembedahan:
1. Pemberian larutan neomycin 1,0 %
perektum atau stoma sesuai prgram
2. Pemberian antibiotik oral atau intravena
sesuai program
3. Monitor tanda2 vital setiap 4 jam
4. Kaji insisi pembedahan; kemerahan,
bengkak, dan drainase
5. Kaji warna stoma, perdarahan, dan kaji
kerusakan sekeliling area insisi pembedahan
6. Berikan perawatan kulit dgn meticulous
7. Catat adanya demam, drainase yg tdk
biasanya, kemerahan atau berbau dan
laporkan
c. memperhatikan status nutrisi yg adekuat
1. Puasakan anak hingga bising usus positif dan
flatus
2. Pertahankan NGT
3. Pemberian cairan melalui intravena sesuai program sampai
anak toleran dgn intake scr oral
4. Timbang BB
d. Memberikan kontrol nyeri yg adekuat
1. Kaji nyeri dgn skala 1-10
2. Berikan teknik relaksasi
3. kolaborasi pemberian terapi
4. Berikan ketenangan kepada anak
5. Kaji pola tidur hindari hal2 yg tdk
dibutuhkan anak
e. 7 dan 8. meningkatkan pengetahuan ttg
kondisi pd org tua dan anak:
1. Kaji tingkat pengetahuan ttg kondisi yg
dialami, perawatan di rumah dan
pengobatan
2. Ajarkan pd org tua utk mengekspresikan
perasaan, kecemasan dan perhatian ttg
irigasi rektal dan perawatan kolestomy
3. jelaskan perbaikan pembedahan dan
proses
kesembuhan
4. Ajarkan pd anak dgn membuat gambar2
sbg ilustrasi mis bgm dilakukan irigasi dan
colostomy.
5. Ajarkan perawatan colostomy sgr setelah
pembedahan dan lakukan supervisi saat
org
tua melakukan perawatan colestomy.
Perencanaan Pemulangan:
1. Instruksikan org tua utk
mendemonstrasikan kembali bgm
melakukan irigasi rektal, dan melakukan
perawatan colestomi
2. Ajarkan org tua bgm mengkaji distensi
dan
obstruksi pentingnya mencatat utk
dilaporkan ke dokter atau perawat
3. Perlu konsultasi ke bgn perawat
enterostomal therapi dan ahli gizi bila
memungkinkan
4. Ajarkan org tua utk mengkaji fungsi usus
dan perlunya diit tinggi serat
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai