Anda di halaman 1dari 22

Askep pada Bayi atau Anak

gangguan system
kardiovaskuler
Bu Tasnim
Askep Patent Ductus Arteriosus
Definisi PDA adalah:
Kegagalan menutupnya ductus arteriosus
( arteri yg menghubungkan aorta dan arteri
pulmonal) pd minggu pertama kehidupan, yg
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yg
bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yg
bertekanan rendah
Patofisiologi
1. Ductus arteriosus menutup scr spontan dlm
bbrp hari stlah lahir.
2. Tdk terjd penutupan berarti adanya
abnormal aliran darah dari tekanan aorta
yg tinggi ke tekanan rendah arteri
pulmonal.
Kemudian akan meningkatkan aliran darah
pulmonal dan bahkan akan mengalami
kongesti pulmonal dan CHF
3. Post natal: Tekanan sistemik melebihi tekanan
pulmonal. Darah mengalir dari aorta melalui
duktus, ke arteri pulmonal
4. Darah dari paru2 mengalir kembali ke atrium
dan ventrikel kiri. Hal ini akan mengakibatkan;
workload jantung kiri meningkat, kongesti vena
pulmonal meningkat, resistensi vena pulmonal
meningkat, tekanan ventrikel kanan meningkat.
Mengakibatkan hipertropi.
Komplikasi:
1. Endokarditis
2. Obstruksi pembuluh darah pulmonal
3. CHF
Etiologi:
secara pasti blm diketahui, akan ttp faktor
keturunan, infeksi dan maternal rubeola
memegang peran penting terjdnya PAD
Manifestasi Klinis
1. kadang2 terdpt tanda2 gagal jantung;
machinery murmur (khas pd PAD), tekanan
nadi besar (water hammer pulses), ujung jari
hiperemik, resiko endokarditis dan obstruksi
pembuluh darah pulmonal
2. infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
3. Apnea
4. Tachypnea
5. Retraksi dada
6. Hipoksemia
Penatalaksanaan Terapeutik
1. Pemberian indimethacin (inhibitor
prostaglandin)
2. Pembedahan: pengikatan duktus
3. Non pembedahan: penutupan dgn alat
penutup dilakukan pd wkt kateterisasi
jantung
Penatalaksanaan Perawatan
Pengkajian:
1. Riwayat keperawatan: respon fisiologis
terhadap defek (sianosis, aktivitas terbatas)
2. Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung:
nafas cepat, sesak nafas, retraksi, bunyi
jantung tambahan (machinery murmur),
edema hepatomegali
3. Kaji adanya tanda hipoxia kronis: clubbing
finger
4. Kaji adanya hiperemia pd ujung jari
5. Kaji pola makan, pola pertambahan BB.
Pengkajian psikososial
Usia anak, tugas perkembangan anak, koping
yg digunakan, kebiasaan anak, respon keluarga
terhadap penyakit anak, koping keluarga, dan
penyusuaian keluarga terhadap stress.
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung yg berhubungan
dgn malformasi jantung
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dgn
kongesti pulmonal
3. Intoleransi terhadap aktivitas berhubungan
dgn ketdk seimbangan antara pemakaian
oksigen oleh tubuh dan suplaioksigen ke sel
4. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
berhubungan dgn inadekuat nya suplai oksigen
dan zat nutrizi ke jgn.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dgn kelelahan pd saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori.
6. Resiko infeksi berhubungan dgn menurunnya
ststus kes
7. Perubahan peran org tua berhubungan dgn
hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap
penyakit anak.
Perencanaan
1. Mempertahankan curah jantung yg adekuat
a. Observasi kualitas dan kekuatan denyut
jantung, nadi perifer, warna dan
kehangatan kulit.
b. Tegakkan derajat sianosis ( membran
mukosa, clubbing)
c. Monitor tanda2 CHF (gelisah, takikardi,
Tachypnea, sesak lelah saat minum
susu, preorbital odema, oliguri,
hepatomegali.
d. Berkolaborasi dlm pemberian digoxin
sesuai order, dgn menggunakan teknik
pencegahan bahaya tokisisitas.
e. Berikan pengobatan utk menurunkan
afterload
f. Berikan diuretik sesuai indikasi
2. Mengurangi adanya peningkatan resistensi
pembuluh paru.
a. Monitor kualitas dan irama pernafasan
b. Atur posisi anak dgn posisi fowler
c. Hindari anak dari org yg terinfeksi
d. Berikan istirahat yg cukup
e. Berikan nutrisi yg optimal
f. Berikan oksigen jika ada indikasi.
3. mempertahankan tingkat aktivitas yg
adekuat
a. Ijinkan anak utk sering beristirahat, dan
hindarkan ggn pd saat tidur.
b. Anjurkan utk melakukan permainan dan
aktivitas ringan
c. Bantu anak utk memilih aktivitas yg
sesuai dgn usia, kondisi dan
kemampuan anak
d. Hindari suhu lingkungan yg terlalu panas
atau dingin
e. Hindarkan hal2 yg menyebabkan
ketakutan/kecemasan pd anak
4. memberikan support utk tumbang
a. Kaji tingkat tumbang anak
b. Berikan stimulasi tumbang; aktivitas bermain;
game, nonton TV, teka-teki menggambar
dllsesuai kondisi dan usia anak.
c. Libatkan keluarga agar tetap memberikan
stimulasi
lama dirawat.
5. mempertahankan pertumbuhan BB dan
tinggi badan yg sesuai:
a. Sediakan diet yg seimbang, tinggi zat
nutrizi utk mencapai pertumbuhan yg
adekuat
b. Monitor tinggi dan BB dokumentasikan
dlm bentuk grafik utk mengetahui
kecenderungan pertumbuhan anak .
c. Timbang BB setiap hari dgn timbangan yg
sama dlm wkt yg sama
d. catat intake dan output scr benar
e. berikan makanan dgn porsi kecil tp sering
utk menghindari kelelahan pd saat makan
f. Anak2 yg mendptkan diuretik biasanya
sangat haus, oleh krn itu cairan tdk dibatasi
7. memberikan support pd orang tua:
a. Ajarkan keluarga/org tua utk
mengekspresikan perasaannya krn
memiliki anak dgn kelainan jantung,
mendiskusikan rencana pengobatan, dan
memiliki keyakinan bahwa org tua
memiliki peran penting dlm keberhasilan
pengobatan.
b. Eksplorasi perasaan org tua mengenai
perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka,
dan perasaan tdk mampu.
c. Mengurangi ketakutan dan kecemasan dgn
memberikan informasi yg jelas.
d. Libatkan org tua dlm perawatan anak
selama di RS
e. Memberikan dorongan kpd keluarga utk
melibatkan anggota keluarga lain dlm
perawatan anak
Selamat Belajar dan Sukses
Perencanaan Pemulangan
1. Kontrol sesuai wkt yg ditentukan
2. jelaskan kebutuhan aktivitas yg dpt dilakukan
anak sesuai dgn usia dan kondisi penyakit.
3. mengajarkan ketrampilan yg diperlukan di
rumah yaitu:
a. Teknik pemberian obat
b. Teknik pemberian makanan
c. Tindakan utk mengatasi jika terjd hal2
mencemaskan , tanda2 komplikasi, siapa yg
akan dihub jika membutuhkan pertolongan

Anda mungkin juga menyukai