Anda di halaman 1dari 38

Asuhan keperawatan gangguan

kardiovaskuler pada anak


Oleh : Angelin rumondor, Rani novianti, Rois sahidin
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

VENTRIKAL SENTRAL DEFEK (VSD)

TETRALOGI OF VALLOT
1. PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

• Patent ductus arteriosus adalah kegagalan


menutupnya ductus arteriosus (arteri yang
menghubungkan aorta dan arteri pulmonal)
pada minggu pertama kehidupan, yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang
bertekanan tinggi ke arteri pulmonal yang
bertekanan rendah.
Etiologi

1. Faktor prenatal : 2. Faktor genetic


• Ibu menderita penyakit infeksi : • Anak yang lahir sebelumnya
rubella menderita penyakit jantung
• Ibu alkoholisme bawaan
• Umur lebih dari 40 tahun • Ayah/ibu menderita penyakit
• Ibu menderita penyakit diabetes jantung bawaan
mellitus (DM) yang memerlukan • Kelainan kromosom seperti
insulin sindrom down
• Ibu meminum obat-obatan
penenang
Klasifikasi

• Tingkat I : umumnya pasien PDA tingkat 1 tidak


bergejala
• Tingkat II : pasien sering menderita infeksi saluran
nafas, tetapi pertumbuhan fisik masih sesuai
dengan umur.
• Tingkat III : infeksi saluran pernafasan makin sering
terjadi. Pertumbuhan anak biasanya terlambat
• Tingkat IV : keluhan sesak nafas dan sianosis.
Manifestasi klinis

• Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di


tepi sternum kiri atas)
• Susah menyusu
• Berkeringat
• Takhikardia
• Infeksi saluran nafas berulang
• Mudah lelah
• Apnea
• Tachypnea
• Retraksi dada
• Hipoksemia
Pemeriksaan diagnostic

• Foto thorax
• Echokardiograf
• Elektrokardiograf
• Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan medis

• Pembedahan : penutupan duktus


• Non pembedahan : penutupan dengan alat penutup
dilakukan pada waktu katerisasi jantung
Asuhan keperawatan

1. Pengkajian
• Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis,
aktivitas terbatas)
• Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung, nafas cepat, sesak nafas,
retraksi, bunyi jantung tambahan (machinery mur-mur),
hepatomegaly
• Kaji adanya hipoksia kronis
• Kaji adanya hiperemia pada ujung jari
• Kaji pola makan / menyusu, pola pertambahan berat badan
Diagnosa keperawatan
• Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
• Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian
oksigen oleh tubuh dan suplay oksigen ke sel
• Perubhan pertumbuhan dan perkembangan b.d ketidakakdekuatnya suplay
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat
makan dan meningkatnya kebutuhan kalori
• Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan
• Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap
penyakit anak
Intervensi

• Pemenuhan kebutuhan oksigen


• Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
• Memberikan support untuk tumbuh kembang
• Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan tinggi
badan yang sesuai
• Memberikan support kepada orang tua
Hasil yang di harapkan
1. Anak menunjukan tanda-tanda membaiknya curah jantung
2. Anak akan menujukan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh
paru
3. Anak akan mempertahankan tingkat aktiftas yang adekuat
4. Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
5. Anak akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk memperthankan
berat badan
6. Orang tua akan menunjukan dan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak
dengan kelainan jantung , mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki
keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan
pengobatan.
2. VENTRIKEL SEPTAL DEFEK

• Gangguan atau lubang pada septum atau sekat di antara


rongga ventrikel akibat kegagalan fungsi atau
penyambungan sekat interventrikel
Etiologi

• Penyebabnya belum dapat diketahui secara


pasti, tetapi ada factor yang diduga
mempunyai pengaruh pada peningkatan
angka kejadian VSD
Faktor – Faktor
1. Faktor prenatal 2. Faktor genetic
• Ibu menderita infeksi rubella • Anak yang lahir sebelumnya
• Ibu alkoholisme menderita penyakit jantung
bawaan
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ayah atau ibu menderita
• Ibu meminum obat-obatan penyakit jantung bawaan
penenang
• Kelainan kromosom misalnya
sindrom down
Patofisiologi
• Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan
resistensi sirkulasi arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan resistensi pulmonal
• Hal ini mengakibatkan darah mengalir ke arteri pulmonal melalui defek septum
• Volume darah di paru akan meningkat dan terjadi resistensi pembuluh darah paru
• Dengan demikian tekanan ventrikel kanan meningkat akibat adanya shunting dari
kiri ke kanan
• Hal ini akan beresiko endocarditis dan mengakibatkan terjadinya hipertropi otot
ventrikel kanan sehingga terjadi peningkatan workload dan terjadi pembesaran
atrium kanan untuk mengatasi resistensi yang disebabkan oleh pengosongan
atrium yang tidak sempurna
Manifestasi klinis

• Murmur
• Sesak nafas
• Pucat
• Detak jantung cepat
• Berat badan sulit bertambah dan anoreksia
• Keringat berlebihan
• Sering mengalami infeksi saluran pernafasan
Klasifikasi

• Berdasarkan lokasi defek, VSD terbagi atas 4 yaitu :


A. Defek subpulmonal, disebabkan oleh kekurangan septum conal
B. Defek membranous, terletak dibelakang septum dari katup
tricuspid
C. Defek atrioventrikular (AV), disebabkan karena kekurangan
komponen endokardial dari septum interventrikuler
D. Defek muscular, dapat terjadi dibagian manapun dari septum
otot
Berdasarkan ukuran defek, VSD
terbagi atas 3 yaitu :

1. Defek kecil, tidak dapat ditemukan gejala dan murmur


jantung pada pemeriksaan rutin
2. Defek sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi (mucul
pada bulan pertama kehidupan)
3. Defek besar, gejala mulai muncul pada minggu pertama
kehidupan
Pemeriksaan diagnostik

1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan abnormal


antar ventrikel
2. EKG dan foto thoraks menunjukkan adanya hipertrof ventrikel kiri
3. Hitung darah lengkap untuk uji prabedah rutin
4. Uji masa protombin (PT) dan masa tromboplastin parsial (PTT)
yang dialkukan sebelum pembedahan dapat mengungkapkan
kecenderungan perdarahan (biasanya normal)
Penatalaksanaan medis

a. Pada VSD kecil : ditunggu saja, kadang-kadang dapat menutup secara spontan. Diperlukan
operasi untuk mencegah endocarditis infektif
b. Pada VSD sedang : jika tidak ada gejala gejala gagal jantung, dapat ditunggu sampai umur 4-5
tahun karena kadang kadang kelainan ini dapat mengecil. Bila terjadi gagal jantung diobati
dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal, operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun atau
sampai berat badannya 12 kg
c. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang belum permanen : biasanya pada keadaan
menderita gagal jantung sehingga dalam pengobatannya dengan menggunakan digitalis. Bila
ada anemia diberi tranfusi. Operasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan spontan atau bila
ada gangguan dapat dilakukan setelah berumur 6 bulan
d. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal permanen : paliatif atau operasi koreksi total
sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis mengalami arterosklerosis. Bila defek tidak
ditutup, kelebihan tekanan pada ventrikel kanan dapat disalurkan ke ventrikel kiri untuk defek
Next ...

• Atasi gizi, infeksi dan kegagalan jantung. Pada kasus dengan defek kecil (1-5mm) dan perkembangan baik
tidak memerlukan operasi.
• Pembedahan dengan kasus defek sedang/besar, menutup defek dengan dijahit melalui cardiopulmonary
bypass.
• Non-pembedahan, menutup defek dengan alat melalui kateterisasi jantung.
Obat-obat vasopresor atau vasodilator :
- Dopamin (intropin) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan peningkatan curah
jantung dan peningkatan tekanan sistolik serta tekanan nadi, sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada
tekanan diastolic, digunakan untuk mengobati gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung
terbuka.

- Isoproterenol (isuprel) ; memiliki efek inotropik positif pada miokard, menyebabkan peningkatan curah
jantung dan kerja jantung, menurunkan tekanan diastolic dan tekanan rata-rata sambil meningkatkan
tekanan sistolik.
Asuhan keperawatan VSD

1. Pengkajian
• Riwayat keperawatan : respon fsiologis terhadap defek (sianosis, aktiftas
terbatas)
• Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak nafas, retraksi,
bunyi jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai, hepatomegali.
• Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing fnger
• Kaji pola makan, pertambahan berat badan.
Diagnosa keperawatan & intervensi
keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
Tujuan : Curah jantung membaik
Kriteia hasil : adanya tanda-tanda membaiknya curah jantung
Intervensi :
- Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit.
- Tegakkan derajat sianosis (membrane mukosa, clubbing)
- Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachipnea, sesak, lelah saat minum susu, periorbital edema, oliguria dan
hepatomegali.
- Kolaborasi untuk pemberian obat (diuretic, untuk menurunkan afterload) sesuai indikasi
2. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal
Tujuan : Pertukaran gas membaik
Kriteria hasil : tidak adanya tanda-tanda resistensi pembuluh paru
Intervensi :
- Monitor kualitas dan irama pernafasan
- Atur posisi anak dengan posisi fowler
- Hindari anak dari orang yang terinfeksi
- Berikan istirahat yang cukup
- Berikan oksigen sesuai indikasi
Next ...

• Tidak toleransi terhadap aktiftas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian


oksigen oleh tubuh dan suplai oksigen ke sel.
Tujuan : Aktiftas klien terpenuhi
Kriteria hasil : Anak berpartisipasi dalam aktiftas sesuai kemampuanya
Intervensi :
- Ijinkan anak sering istirahat dan hindarkan gangguan saat tidur
- Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktiftas ringan
- Bantu anak untuk memilih aktiftas yang sesuai dengan usia, kondisi dan
kemampuan anak
- Berikan periode istirahat setelah melakukan aktiftas
- Hindarkan suhu lingkungan terlalu panas atau dingin
- Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan /kecemasan anak
3. Tetralogi of Vallot
• Tetralogi of vallot adalah defek jantung sianotik konginetal yang terdiri dari empat
defek struktural

1. Defek Septum Ventrikel ( lubang pada septum antara ventrikel kiri dan kanan).
2. Stenosis pulmonal (penyempitan pada pulmonalis) yang menyebabkan obstruksi aliran darah
dari ventrikel kanan ke arteri pulmonal.
3. Transprosisi/oferreding aorta (katub aorta membesar dan bergeser ke kanan sehingga terletak
lebih kanan, yaitu di septum interventrikuler).
4. Hipertrof ventrikel kanan (penebalan otot ventrikel kanan).
Etiologi

1. Faktor endogen
• Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom, contohnya down syndrome, marfan syndrome.
• Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan misalnya VSD, pulmonary stenosis,
and overriding aorta.
• Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi,
penyakit jantung atau kelainan bawaan.
2. Faktor eksogen
• Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa
resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin).
• Ibu menderita penyakit infeksi : rubella.
• Efek radiologi (paparan sinar X).
• Ibu mengonsumsi alcohol dan merokok saat mengandung.
Manifestasi Klinis
• Sianosis terutama pada bibir dan kuku.
• Bayi mengalami kesulitan untuk menyusu.
• Setelah melakukan aktivitas, anak selalu jongkok (squating) untuk mengurangi
hipoksidengan knee chest position.
• Jari tangan clubbing (seperti tabuh genderang)
• Pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung lambat. Gangguan pada pertambahan
tinggi badan terutama pada anak, keadaan gizi kurang dari kebutuhan normal, pertumbuhan
otot-otot dari jaringan subkutan terlihat kendur dan lunak, masa pubertas terlambat.
• Sesak napas jika melakukan aktivitas, kadang disertai kejang atau pingsan dan setelah
melakukan aktivitas, anak selalu jongkok.
• Berat badan bayi tidak bertambah.
• Pada auskultasi terdengar bunyi murmur pada batas kiri sternum tengah sampai bawah.
Pemeriksaan diagnostik

1. Pemeriksaan laboratorium : Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen
yang rendah. Pada umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65%. nilai AGD
menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan
penurunan pH.
2. Radiologis : Sinar-X pada thoraks didapat gambaran penurunan aliran darah pulmonal, gambaran penurunan aliran
darah pulmonal, gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu boot (boot shape)
3. Elektrokardiogram
• Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan.
• Tampak pula hipertrof ventrikel kanan, kadang terdapat juga hipertrof atrium kanan.
• Pada anak yang sudah besar dijumpai P pulmonal
4. Ekokardiograf : Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan, penurunan ukuran
arteri pulmonalis dan penurunan aliran darah ke paru-paru.
5. Kateterisasi : Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui Defek Septum Ventrikel multiple,
mendeteksi kelainan arteri koronaria dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan
saturasi oksigen, peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah.
Penatalaksanaan

• Antibiotik
• Diuretik
• Propanolol : beta bloker untuk menurunkan denyut
jantung dan kekuatan kontraksi : mencegah
serangan hipersianosis
• NaHCO3 : dipakai jika terjadi asidosis
• Pembedahan
Asuhan keperawatan

1. Pengkajian
• Riwayat keperawatan : respon fsiologis terhadap defek (sianosis,
aktiftas terbatas)
• Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak nafas,
retraksi, bunyi jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai,
hepatomegali.
• Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing fnger
• Kaji pola makan, pertambahan berat badan.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hyperventilasi


2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi
dan ventilasi
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kelainan jantung : tetralogi
of Fallot
4. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan
transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan fatiq selama makan,peningkatan kebutuhan kalori dan penurunan
nafsu makan
Intervensi
• Pemenuhan kebutuhan oksigen
• Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
• Memberikan support untuk tumbuh kembang
• Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan
tinggi badan yang sesuai
• Memberikan support kepada orang tua
Thanks For Attention

Anda mungkin juga menyukai