Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO BLOK.

19

1. Pasien bayi usia 6 bulan datang dibawa ibunya dengan keluhan tidak kuat saat minum ASI. Riwayat lahir
prematur dan tidak langsung menangis. Pada pemeriksaan fisik: Berat badan: 3 kg, Auskultasi jantung:
murmur +.
Catatan Tutor:
1. Apa pemeriksaan penunjang yang diperlukan?
a. Foto thorax
b. Echocardiogram
c. Kateterisasi jantung
2. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari kasus ini?
WD/: Persistent Ductus Arteriosus (PDA)
DD/: Atrial Septal Defek (ASD)
Ventrikel Septal Defek (VSD)
3. Apa tatalaksana dari kasus ini?
Ligasi PDA atau Amplatzer Ductal Occluder (ADO)
4. Apa komplikasi bila tidak ditangani dengan baik?
Terjadi right to left shunt (sindrom Eisenmenger)
Sasaran belajar:
a. Mampu mendiagnosis PDA berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Mampu menjelaskan teori PDA
c. Mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk PDA
d. Mampu menjelaskan keluarga tatalaksana PDA
e. Mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi penyakit kardiovaskular, meliputi farmakokinetik,
farmakodinamik (mekanisme kerja), evaluasi respon terapi, pemantauan efek samping obat, dan
analisis terkait interaksi obat dan indikasi serta kontraindikasi obat.
f. Mengetahui komplikasi dari PDA
g. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan usianya

2. Seorang pasien laki-laki 40 tahun datang ke poliklinik RS untuk medical check up.
Catatan Tutor :
Pasien kadang-kadang merasakan nyeri di dada saat sedang berolah-raga sepak bola. Nyeri seperti ditindih
di dada hanya berlangsung beberapa detik, dan membaik dengan beristirahat. Pernah dicek tekanan darah ti
nggi saat mau cabut gigi tetapi hanya minum obat saat itu saja, tidak kontol teratur. Kakak laki-laki pasien
meninggal mendadak pada usia 48 tahun.
PF tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis. BB 75kg TB 165cm TD 150/90 mmHg Nadi 68x/menit
RR 20x/menit t 36°C. JVP 5-2cmH2O Jantung BJ I-II murni reguler, murmur- gallop -
Hasil EKG :
Bagaimana hasil pembacaan EKG ini ?
Sinus ritme, normo axis, gelombang P normal, PR interval normal<0,2 detik, QRS rate 68x/menit, QRS
sempit<0,12 detik, , LVH(-) RVH(-) ST-T changes (-) LBBB(-) RBBB(-)
Kesimpulan : normo sinus ritme (NSR)
Apakah working diagnosis pada pasien ini? DD ?
WD Angina pectoris stabil APS II, Hipertensi grade I, Obesitas
Dd costochondritis dd GERD, sindrome metabolik
Pemeriksaan penunjang apa saja yang harus diusulkan pada pasien?
Darah lengkap, SGOT SGPT Ureum creatinin, Urine lengkap, Profil lipid Kolestererol total, trigliserida,
HDL, LDL, GDP,, GD 2 jam PP, HbA1C
Treadmill test
Echocadiografi
CT angiografi dan/kateterisasi jantung (bila treadmill test+)
Bagaimana tatalaksana komprehensif pada pasien ini ?
CERDIK Cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin olah raga 30menit/hari minimal 5xsem
inggu, Diet seimbang(jelaskan 3J jadwal jenis jumlah, kalori yang disarankan, rendah lemak, rendah
karbohidrat(menghindari makanan berindeks glikemik tinggi, rendah garam, dan contoh menu seha
ri dalam upaya penurunan berat badan minimal 7% dalam 1 bulan, maksimal 4kg dalam 1 bulan den
gan banyak sayur buah segar, probiotik prebiotik), Istirahat cukup 8jam sehari, kelola stress (analisis
kepribadian tipe A, psikoterapi, edukasi mindfulness, bersyukur, berpikir positif, meditasi, meningk
atkan spiritualitas dan emotional quotient)
Sasaran Belajar :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi, topografi, vaskularisasi inervasi, jantung, letak nodus
SA, nodus AV.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan histologi jantung
c. mahasiswa mampu menjelaskan sistem kelistrikan jantung
d. Mahasiswa mampu menjelaskan fisiologi kontraksi jantung, faktor-faktor yang memengaruhi
kontraktilitas otot jantung
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pembacaan EKG normal.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan EKG normal dan tidak normal.
g. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosis dan tatalaksana angina pectoris stabil, hipertensi,
obesitas, sindrom metabolik.
h. Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi penyakit kardiovaskular, meliputi
farmakokinetik, farmakodinamik (mekanisme kerja), evaluasi respon terapi, pemantauan efek
samping obat, dan analisis terkait interaksi obat dan kontraindikasi obat.
i. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan kondisi penyakit jantung
j. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan kondisi hipertensi
k. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana nutrisi untuk pasien pada kasus diatas.
l. Mahasiswa mengerti proses terjadinya, dan jenis artheriosklerosis

3. Seorang anak laki-laki berusia 18 bulan dibawa ibunya ke IGD RS karena tiba-tiba bertambah biru
setelah menangis. Keluhan serupa pernah terjadi sebelumnya saat pasien habis BAB, kurang lebih saat
berusia 2 bulan. Saat itu ibu segera melarikan anaknya ke puskesmas terdekat dan setelah diperiksa
dokter mendiagnosis anak menderita kebocoran jantung, namun sampai saat ini anak belum pernah
mendapat pemeriksaan lengkap. Keluhan sering batuk pilek sejak kecil tidak ada, namun saat bayi bila
menyusui hanya sebentar-sebentar dan cepat lelah. Pasien lahir spontan, ditolong oleh bidan, saat lahir
langsung menangis dan tidak biru.
Catatan Tutor
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit berat, anak sianosis dan diaforetik, kesadaran kompos mentis
Tanda-tanda vital: frekuensi nadi 150 x/menit, frekuensi nafas 52 x/menit, suhu 36,3 0C
Thorax: suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung 1-2 murni reguler, terdengar
murmur sistolik ejeksi grade 2/6 di ICS 2 LUSB
Ekstremitas: clubbing finger (+)
Diagnosis kerja: Tetralogy of Fallot (TOF) dalam keadaan TET/hipoksik/sianotik SPELL
Diagnosis banding: penyakit jantung bawaan (PJB) sianotik lainnya
1. Transposition of Great Arteries (TGA)
2. Pulmonal stenosis (PS)
3. Double Outlet Right Ventricle (DORV)
4. Total Anomalous Pulmonary Venous Return (TAPVR)
Sasaran belajar:
a. Mahasiswa mengetahui berbagai tipe kelainan jantung bawaan tipe sianotik, khususnya TOF
b. Mahasiswa mengetahui letak lesi jantung pada TOF dan patofisiologi gagal jantung dan
komplikasi lainnya akibat right to left shunting
c. Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan emergensi 2 komplikasi TOF tersering, yaitu TET
SPELL dan abses serebral.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi penyakit kardiovaskular, meliputi
farmakokinetik, farmakodinamik (mekanisme kerja), evaluasi respon terapi, pemantauan efek
samping obat, dan analisis terkait interaksi obat dan indikasi serta kontraindikasi obat.
e. Mahasiswa mengetahui berbagai pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk membantu
diagnosis PJB sianotik berikut kekhasan hasil pemeriksaannya.
f. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi pada bayi baru lahir

4. Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan dibawa ibunya ke IGD RS karena sesak nafas sejak 6 jam yang
lalu. Keluhan sesak didahului batuk-pilek dan demam sejak 3 hari yang lalu. Menurut ibu, selama ini
bayinya sering batuk-pilek berulang dan sulit sembuh. Saat bayi menetek hanya sebentar-sebentar,
sehingga berat badannya nya sulit naik. Pasien lahir spontan, ditolong bidan, langsung menangis dan
tidak biru saat lahir.
Catatan Tutor
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit berat, diaforetik, tetapi tidak sianosis
Tanda-tanda vital: frekuensi nadi 160 x/menit, frekuensi nafas 64 x/menit, suhu 38.5 0C
Thorax: tampak retraksi suprasternal dan interkostal, suara nafas bronkho-vesikuler dengan ronkhi
basah halus pada kedua basal paru, wheezing (-/-), bunyi jantung 1-2 reguler, terdengar murmur
holosistolik grade 4/6 di ICS 4 LLSB, gallop (-)
Diagnosis kerja: VSD in failure
Diagnosis banding: penyakit jantung bawaan (PJB) asianotik lainnya (PDA dan ASD) in failure
Sasaran belajar:
a. Mahasiswa mampu membedakan berbagai kelainan jantung bawaan asianotik berdasarkan
anamnesis, ke-khasan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
b. Mahasiswa mengetahui letak lesi PJB asianotik dan memahami patofisiologi gagal jantung akibat
left to right shunting
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi penyakit kardiovaskular, meliputi
farmakokinetik, farmakodinamik (mekanisme kerja), evaluasi respon terapi, pemantauan efek
samping obat, dan analisis terkait interaksi obat dan kontraindikasi obat.
d. Mahasiswa mampu menyarankan pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan mengetahui hasil
pemeriksaan yang sesuai dengan berbagai lesi PJB asianotik
e. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan kondisi bayi dengan kelainan jantung

5. Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun datang ke IGD RS diantar ibunya dengan keluhan sesak
nafas sejak 2 hari yang lalu. Keluhan sesak didahului batuk, mudah lelah, dan sering berdebar-debar
sejak 1 bulan yang lalu. Sesak nafas meningkat setelah aktivitas fisik dan membaik setelah pasien
beristirahat atau tidur dengan 2-3 bantal kepala. Keluhan-keluhan tersebut tidak disertai adanya demam.
Pasien lahir spontan ditolong bidan, langsung menangis dan tidak biru saat lahir. Tidak ada riwayat
sering mengalami batuk-pilek, berat badan yang sulit naik, ataupun menetek yang hanya sebentar-
sebentar. Namun, menurut ibu saat kecil pasien sering sakit tenggorokan.
Catatan Tutor
Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum tampak sakit berat, sesak, gelisah dan diaforetik namun tidak sianosis
Tanda-tanda vital: frekuensi nadi 140 x/menit, frekuensi nafas 40 x/menit, suhu 36.3 0C
Thorax: iktus kordis tampak 2 jari lateral linea midklavikula sinistra di ICS 6, suara nafas vesikuler
dengan ronkhi basah halus pada kedua basal paru, terdengar pansistolik murmur grade 3/6 di apex
jantung dan diastolik murmur di ICS 2 linea sternalis kanan
X foto thorax PA :
Cor : CTR > 55 %, gambaran double contour dijantung kanan, aortic knob kecil,segmen pulmonal
menonjol, RVH.
Pulmones : hilus melebar, trachea lurus ditengah,
Parenchym paru tak tampak kelainan,
Corakan bronchovaskuler tak meningkat
Diafragma /sinus : tak tampak kelainan
Kesan :
Cor : tampak cardiomegali, RVH. ( mitral configurasi)
Pulmones : tak tampak kelainan parenchyma paru.
Diagnosis kerja: Rheumatic Heart Disease (RHD) in failure
Diagnosis banding:
1. Acute Rheumatic Fever dengan karditis in failure
2. Penyakit jantung didapat lainnya: miokarditis dan endokarditis infektif, in failure
3. Penyakit jantung bawaan asianotik: VSD, ASD, PDA in failure
Sasaran belajar:
1. Mahasiswa mengenali gejala klinis dan kriteria diagnostik demam reumatik dan RHD
2. Mahasiswa mengerti patofisiologi gagal jantung pada RHD
3. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dan tatalaksana
pada RHD
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi RHD, meliputi farmakokinetik,
farmakodinamik (mekanisme kerja), evaluasi respon terapi, pemantauan efek samping obat, dan
analisis terkait interaksi obat dan kontraindikasi obat.
5. Mahasiswa mampu membaca radiografi thoraks secara sistematis
6. Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan yang ditemukan pada gambaran radiografi thoraks
7. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan kondisi penyakit jantung
EKG Skenario 5

6. Ny D 41 th datang dengan tungkai kiri bengkak sejak 1 hari yang lalu akibat sebelumnya ada luka
bernanah pada daerah kuku ibujari tungkai kiri sejak 3 hari yang lalu. Dari IGD pasien dikonsultasikan ke
poliklinik spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut mendiagnosa sebagai selulitis dengan kemungkinan
komplikasi thrombosis vena dalam. TD/ 110/70 mmHg, N 86X/menit, RR 20X/menit, S 37,5 C.
Sasaran Belajar :
1. Mahasiswa dapat menentukan obat-obat apa saja yang dapat diberikan pada kasus diatas.
2. Mahasiswa dapat menyebutkan klasifikasi obat-obat sebagai berikut:
a. Antiagregasi trombosit
b. Trombolitik
c. Fibrinolitik
d. Antikoagulan
3. Mahasiswa dapat menyebutkan mekanisme kerja masing2 golongan.
4. Mahasiswa dapat menyebutkan indikasi dan kontraindikasi masing2 golongan.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tinjauan farmakoterapi penyakit kardiovaskular, meliputi evaluasi
respon terapi, pemantauan efek samping obat, dan analisis terkait interaksi obat.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan nutrisi yang sesuai dengan kondisi selulitis, trombosis, dan pemakaian
obat obat yang terkait kasus.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi trombosis vena dalam.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor resiko dari trombosis vena dalam.
Pembagian Skenario :
A : Skenario 1, 2, 3, 6
B : Skenario 2, 4, 5, 6
C : Skenario 1, 2, 5, 6
D : Skenario 1, 2, 3, 4

Anda mungkin juga menyukai