Anda di halaman 1dari 19

Modul 1.

1
Topik Perkuliahan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi
Hari/Tgl/Pkl
Sesi Tutorial/Small Group Discussion (SGD)
Pengajar/Fasilitato Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB
r
Pengetahuan yang  Anatomi & Fisiologi
harus  Farmakologi
diketahui/tugas  Patologi
baca  Konsep Dasar Keperawatan
 Dokumentasi Keperawatan
 Promosi Kesehatan
 Referensi :
1. Doenges, M, et al. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan;Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien,alih bahasa Kariasa
Made I, et al. Jakarta : EGC.
2. Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R. (2004). medical
surgical nursing: assesment & management of clinical
problems, volume 2, 6 th edition,. St.Louis,Missouri:Mosby.
3. Potter., & Perry. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan:
konsep, proses dan praktik vol I,alih bahasa Asih Yasmin, et al.
Jakarta: EGC.
4. Price,SA & Wilson,LM. (2006). Patofisiologi:Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah,. Jakarta :
EGC.
5. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar buku
keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth, edisi 8. Alih
bahasa Agung Waluyo, et al. Jakarta : EGC.
6. Sudoyo, AW, Setiyo Hadi Alwi I, Simadibrata, M.etiasi.(2006).
Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 1,2 & 3. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
7. The Seventh Report of The Joint National Committee On
Prevention, Detection,Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure (JNC-7, 2004)
8. Wilkinson, J,M. (2005). Nursing diagnosis handbook with NIC
interventions and NOC outcomes. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.
9. Farmakologi, Jurnal/artikel keperawatan atau kesehatan, situs
internet, dll
Kegiatan 1. Bacalah kasus berikut :
Pembelajaran
KASUS Tn.S
Tn. S usia 53 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit
kepala dan tengkuk terasa tegang sejak 3 hari yang lalu dan minum
obat bodrex yang dibeli di warung. 10 tahun yang lalu Tn. S
didiagnosa hipertensi tetapi pasien jarang mengontrolkan diri

Menurut Tn. S mempunyai kebiasaan merokok sejak di bangku SMP


dan suka makanan yang berlemak. Orangtua (ibu) Tn. S meninggal
karena hipertensi.

Hasil Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 160/110 mm Hg, nadi = 80 x


/ menit , suhu = 36℃ ,pernapasan = 20 X / menit.

2. Diskusikan dalam kelompok untuk membahas/menjawab hal-


hal berikut dengan merujuk pada referensi, yaitu :
a. Menurut The Seventh Report of The Joint National
Committee On Prevention, Detection,Evaluation and
Treatment of High Blood Pressure (JNC-7), hipertensi Tn.S
termasuk klasifikasi yang mana?
Jawab : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan riwayat Tn.
S, hipertensi Tn. S termasuk klasifikasi "Stage 2" menurut The
Seventh Report of The Joint National Committee On
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High
Blood Pressure (JNC-7), karena tekanan darahnya mencapai
160/110 mm Hg.

b. Fokus anamnesa yang perlu digali lagi pada Tn.S!


Jawab : Fokus anamnesa yang perlu digali lagi pada Tn. S
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang
kondisinya adalah:

Riwayat keluhan saat ini: Tanyakan lebih lanjut tentang


keluhan sakit kepala dan tegang pada tengkuk yang dialami
selama 3 hari terakhir. Tanyakan juga apakah ada faktor
pemicu atau perburukan keluhan ini.

Riwayat hipertensi: Tanyakan lebih lanjut tentang riwayat


hipertensinya, termasuk sejak kapan didiagnosis, pernahkah
ada gejala atau komplikasi yang terkait, dan bagaimana
pengontrolan dan pengelolaan hipertensinya selama 10
tahun terakhir.

Riwayat kesehatan umum: Tanyakan tentang riwayat


penyakit lain yang pernah diderita Tn. S, riwayat alergi, serta
riwayat penggunaan obat-obatan atau suplemen lainnya.

Riwayat gaya hidup: Tanyakan tentang kebiasaan merokok


dan pola makan Tn. S yang suka makanan berlemak. Selain
itu, tanyakan juga tentang aktivitas fisik dan pola tidurnya.
Riwayat keluarga: Tanyakan tentang riwayat kesehatan
keluarga, terutama riwayat penyakit kardiovaskular, seperti
hipertensi dan penyakit jantung.

Obat-obatan dan suplemen saat ini: Pastikan untuk


menanyakan jenis obat atau suplemen apa saja yang sedang
dikonsumsi oleh Tn. S, termasuk dosis dan frekuensinya.

c. Identifikasi obat-obat hipertensi yang akan diberikan pada


Tn. S!
Jawab :
Terapi Nonfarmakologis
• Menghentikan merokok
• Latihan fisik
• Mengurangi asupan garam & lemak
• Managemen stress

Terapi Farmakologis Hipertensi


• Diuretika, terutama jenis Thiazide atau Aldosterone
Antagonist, mis : hydrochlorothiazide (HCT), etc
• Beta Blocker (BB), mis: acebutolol, atenolol, etc
• Calsium Channel Blocker atau Calsium Antagonist
(CCB), mis : diltiazem, verapamil, etc
• Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
mis :captopril, quinapril, etc
• Angiotensin II Receptor Blocker , mis :candesartan,
eprosartan, etc

d. Pemeriksaan diagnostik apa yang disarankan pada pada T. S


dan alasannya !

Jawab :
Pemeriksaan darah lengkap (hematologi): Pemeriksaan ini
dapat membantu mengidentifikasi adanya peradangan atau
infeksi yang mungkin menyebabkan keluhan sakit kepala dan
tegang. Selain itu, dapat memberikan informasi mengenai
jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.

Profil lipid: Pemeriksaan ini penting untuk mengevaluasi


kadar lemak dalam darah, seperti kolesterol total, LDL
(kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik), dan trigliserida.
Riwayat suka makanan berlemak dapat berkontribusi pada
kadar lemak yang tinggi, dan pengukuran ini membantu
menilai risiko penyakit kardiovaskular.

Elektrokardiogram (EKG): Pemeriksaan ini membantu


mendeteksi adanya kelainan pada aktivitas listrik jantung.
Pasien dengan hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami masalah jantung, dan EKG dapat membantu
menilai kesehatan jantung Tn. S.
Pemeriksaan fungsi ginjal: Karena Tn. S memiliki riwayat
hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik, penting untuk
mengevaluasi fungsi ginjalnya. Hipertensi yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ
vital, termasuk ginjal.

Pemeriksaan kadar gula darah: Pemeriksaan ini penting


untuk menilai adanya risiko diabetes mellitus, yang juga
merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Urinalisis: Pemeriksaan urin dapat memberikan informasi


tentang adanya infeksi atau masalah ginjal.

e. Identifikasi Data Subjektif dan Data Objektif pada Tn. S

Jawab :
Keluhan sakit kepala dan tegang pada tengkuk selama 3 hari
terakhir. Riwayat hipertensi sejak 10 tahun lalu, tapi jarang
mengontrol diri. Kebiasaan merokok sejak di bangku SMP. Suka
makanan yang berlemak. Riwayat orangtua (ibu) meninggal karena
hipertensi. Data Objektif: Tekanan darah saat pemeriksaan adalah
160/110 mm Hg. Nadi 80 kali per menit. Suhu tubuh 36℃.
Pernapasan 20 kali per menit.

f. Susun dan buatlah diagnosa keperawatan, rencana


tindakan keperawatan berdasarkan kasus di
atas ! (Gunakan Pendekatan SDKI, SIKI & SLKI)

Jawab :
- Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
hipertensi adalah penurunan kardia output, dari
diagnosa keperawatan dapat disusun rencana tindakan
asuhan keperawatan untuk menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertens
- Gangguan rasa nyaman: nyeri kepala b.d. peningkatan
tekanan pembuluh darah serebral
- Perubahan pemeliharaan kesehatan b.d kurangnya
pengetahuan tentang patologi, komplikasi dan
managemen hipertensi
- Anxiety b.d. kompleksitas manegemen regimen ,
kemungkinan komplikasi dan perubahan gaya hidup
- Risiko tinggi penurunan curah jantung b.d. beban akhir
meningkat, vasokontriksi, LVH
Kasus. 1.2
Topik Perkuliahan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Penyakit Jantung
Koroner
Hari/Tgl/Pkl
Sesi Tutorial/Small Group Discussion (SGD)
Pengajar/Fasilitator Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB
Pengetahuan yang  Anatomi & Fisiologi
harus diketahui/tugas  Farmakologi
baca  Konsep Dasar Keperawatan
 Dokumentasi Keperawatan
 Promosi Kesehatan
 Referensi :
10. Doenges, M, et al. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan;Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien,alih bahasa Kariasa
Made I, et al. Jakarta : EGC.
11. Guyton, A.,A. (1996). Fisiologi manusia dan mekanisme
penyakit. Alih bahasa Petrus Andrianto. Jakarta:EGC.
12. Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R. (2004).
medical surgical nursing: assesment & management of
clinical problems, volume 2, 6 th edition,.
St.Louis,Missouri:Mosby.
13. Potter., & Perry. (2006). Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses dan praktik vol I,alih bahasa
Asih Yasmin, et al. Jakarta: EGC.
14. Price,SA & Wilson,LM. (2006). Patofisiologi:Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah,.
Jakarta : EGC.
15. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar buku
keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth vol 1,
edisi 8. Alih bahasa Agung Waluyo, et al. Jakarta : EGC.
16. Sudoyo, AW, Setiyo Hadi Alwi I, Simadibrata, M.etiasi.
(2006). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 1,2 & 3. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
17. Wilkinson, J,M. (2005). Nursing diagnosis handbook
with NIC interventions and NOC outcomes. New Jersey :
Pearson Prentice Hall.
18. Farmakologi, Jurnal/artikel keperawatan atau kesehatan,
situs internet, dll
Kegiatan Pembelajaran 3. Bacalah kasus berikut :

Kasus Coronary Artery Disease (CAD)

Tn. O, usia 45 tahun dirawat di ruang ICVCU dengan keluhan


nyeri dada sebelah kiri. 2 bulan yang lalu Tn X merasakan dada
kiri terasa panas, menjalar hingga leher dan kepala, badan
terasa sering lemah, jari-jari ekstremitas bawah kadang-kadang
terasa kesemutan dan dibawa oleh keluarga ke poli jantung dan
didiagnosa Coronary Artery Disease (CAD).

Tn. O mempunyai kebiasaaan merokok dan minum kopi. Orang


tua (ayah) meninggal karena stroke.

Tanda vital : tekanan darah 150/100 mm Hg, nadi 64 x/mnt, RR


20 x/mnt, suhu 36 ⁰C

Terapi : Aspilet 1 x 2 tablet, ISDN 3 x 1 tablet, Diazepam 3 x 1,


captopril 3 x 1.

Hasil laboratorium : Hb 13,6 gr%; leukosit 10 rb/mm3; GDS 65;


kreatinin 1,22; ureum 29; uric acid 7,2 mg/dl; trigliserida 263
mg/dl; kolesterol 205 md/dl; LDL 134 mg/dl ; HDL 38 mg/dl

Hasil foto rontgen : LVH (CTR 57%)


Hasil EKG : sinus bradicardi, left ventricular hypertrophy, non
spesific ST abnormality
Hasil Echocardiography : CAD disfungsi diastolic ringan

4. Mendiskusikan pengkajian pada Tn. O!


a. Bagaimana proses munculnya rasa nyeri (pathofisiologi)
rasa nyeri yang dikeluhkan oleh Tn. O tersebut?

Jawab : Nyeri dada (angina) merupakan ketidaknyamanan


yang terjadi ketika tidak cukup banyak darah yang kaya akan
oksigen mengalir ke otot jantung. Sehingga rasa sakit juga
dapat terjadi pada bahu, lengan, leher, rahang, atau
punggung (seperti pada Tn.O). Kondisi ini berawal dari adanya
plak yang terbentuk di dalam pembuluh darah jantung.
Sedangkan pembuluh darah jantung berfungsi menyuplai
darah otot jantung dengan darah yang kaya mengandung
oksigen. Dengan adanya plak, maka arteri koroner menyempit
sehingga aliran darah ke otot jantung akan berkurang.
Akibatnya suplai oksigen juga akan berkurang.

b. Identifikasi faktor risiko yang perlu dikaji pada Tn. O!

Jawab :
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Kencing manis (diabetes melitus)
- Kebiasaan merokok
- Inaktivitas fisik
- Jenis Kelamin
- Usia
5. Mendiskusikan terapi dan pemeriksaan diagnostik pada
Tn.O

Pertanyaan :
a. Implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat
yang diberikan!

Jawab :
- Aspilet : 1x2 tablet. Diminum sebanyak 2x sehari 1 tablet,
tujuannya untuk membantu mengencerkan darah, mencegah
pengumpulan dipembulu darah dan membantu mencegah
serangan jatuh. Diminum secara per oral.
- Efek samping : - Sistem pencernaan : Mual, muntah,
anoreksia, nyeri epigastrium, diare, luka erosif dan ulseratif.
- Sistem saraf pusat : Penggunaan jangka panjang mungkin
dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, gangguan
penglihatan reversibel, tinnitus, meningitis aseptik
. - Sistem Hemopoietik : Trombositopenia dan anemia, namun
jarang terjadi. - Sistem pembekuan darah : Perpanjangan
waktu perdarahan.
- Sistem urine: Dalam penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan disfungsi ginjal, gagal ginjal akut, sindrom
nefrotik, namun jarang terjadi.
- Reaksi alergi: Ruam kulit, edema, bronkospasme, "aspirin
triad" (kombinasi dari asma bronkial, poliposis hidung
kambuhan, sinus paranasal, intoleransi asam asetilsalisilat, dan
obat-obatan seri pirazolonic).
- Efek samping lain: Dalam beberapa kasus dapat
menyebabkan sindrom Reye dan pada penggunaan jangka
panjang dapat meningkatkan gejala gagal jantung kronis.

- ISDN : 3 x 1 tablet. Isosorbide dinitrate (ISDN) adalah obat


yang digunakan untuk mencegah dan meredakan angina (nyeri
dada) akibat penyakit jantung koroner. Diminum secara oral.
- Efek Samping : Pusing, sakit kepala, mual dan muntah,
kelelahan, tekanan darah yang turun drastis (hipotensi),
jantung berdebar-debar, pucat dan muncul keringat dingin,
kejang, pingsan.

- Diazepam : 3 x 1 tablet. Diazepam adalah salah satu contoh


obat penenang yang digunakan untuk mengatasi kejang dan
gangguan kecemasan. Diminum secara oral
- Efek Samping : Mengantuk atau pusing, lemas, penglihatan
kabur, gangguan keseimbangan, kelemahan otot, gemetar
(tremor), mudah lupa dan merasa bingung, gelisah

- Captopril : l 3 x 1. Captopril adalah obat yang berfungsi


untuk menangani hipertensi dan gagal jantung. Selain itu, obat
ini juga dapat digunakan untuk melindungi jantung setelah
terjadi serangan jantung, serta menangani penyakit ginjal
akibat diabetes (nefropati diabetik). Diminum dengan cara
oral.
- Efek samping : Mual dan muntah, sakit perut, pusing, batuk
kering, gangguan pada indera pengecap, ruam kulit, sakit
dada, hipotensi.

b. Identifikasi hasil laboratorium yang bermasalah!

Jawab :
- Hb 13,6 gr , normal hb yaitu 14-18 gr. Jadi Hb Tn.O
rendah/bermasalah.
- Leukosit 10rb/mm3, normal leukosit yaitu 5.000-10.000/mm3.
Jadi leukosit Tn.O adalah normal.
- GDS 65, normal GDS yaitu 70-130 mg/dl. Jadi GDS Tn.O adalah
rendah/bermasalah.
- Kreatinin 1,22, normal kreatinin yaitu 0,6-1,2 mg/dl. Jadi
kreatinin Tn.O adalah tinggi/bermasalah.
- Ureum 29, normal ureum yaitu 8-24. Jadi ureum Tn.O adalah
tinggi/bermasalah.
- Uric Acid 7,2 mg/dl, normal yaitu 3,5-7,0 mg/dl. Jadi uric acid
tn.o adalah tinggi/bermasalah.
- Trigliserida 263, normal kurang dari 150. Jdi trigliserida Tn.O
adalah tinggi/bermasalah.
- Kolesterol 205, normal yaitu dibawah 200. Jadi kolesterol Tn.O
adalah tinggi/bermasalah.
- LDL 134, normal yaitu kurang dari 100. Jadi LDL Tn.O adalah
tinggi/bermasalah.
- HDL 38, normal yaitu 40. Jadi HDL Tn.O adalah
rendah/bermasalah.
c. Hasil pemeriksaan diagnostik :
- Foto rontgen : LVH (CTR 57%)Normalnya kurang dari
50%. Jadi hasil rontgen Tn.O adalah pembesaran
jantung ke kiri, karena LVH adalah ventrikel hipertrofi.
Jadi adanya kardiomegali, yaitu pembesaran jantung
yang dicurigai akibat pembesaran otot bilik jantung
kiri.
- EKG :
- sinus bradicardi dentut jantung kurang dari 60
denyut pe menit, tetapi biasanya tidak mengancam
nyawa dan tidak menimbulkan gejala tertentu.
- left ventricular hypertrophy, non spesific ST
abnormality yang dimana kondisi mengalami
penebalan atau disebut hypertrophy dikiri dinding
otot jantung (ventrikel). Ini masuk dalam
permasalahan.
- Echocardiography : CAD disfungsi diastolic ringan aitu
keadaan yang tidak normal yang terjadi di ventrikel.
Ventrikel tidak dapat terisi dengan maksimal dan
darah terbendung di organ tubuh (terutama paru-
paru).

6. Susunlah diagnosa Keperawatan dan Rencana keperawatan


pada Tn. O! (Gunakan Pendekatan SDKI, SIKI & SLKI)

Jawab :
Nyeri akut,
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

Rencana Keperawatan :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi (PQRST)
2) Observasi reaksi
nonverbal dari ketidaknyamanan.
3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
4) Ajarkan tentang teknik non farmakologi
5) Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
6) Motivasi untuk meningkatkan asupan nutrisi yang bergizi
7) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
8) Cek riwayat alergi, tentukan pilihan analgesik sesuai
kolaborasi
9) Monitor vital sign
sebelum dan sesuadah
pemberian analgesic
Kasus. 1.3

Topik Perkuliahan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gagal Jantung


Hari/Tgl/Pkl
Sesi Tutorial/Small Group Discussion (SGD)
Pengajar/Fasilitator Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB
Pengetahuan yang  Anatomi & Fisiologi
harus  Farmakologi
diketahui/tugas  Konsep Dasar Keperawatan
baca  Dokumentasi Keperawatan
 Promosi Kesehatan
 Referensi :
19. Doenges, M, et al. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan;Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien,alih bahasa Kariasa
Made I, et al. Jakarta : EGC.
20. Guyton, A.,A. (1996). Fisiologi manusia dan mekanisme
penyakit. Alih bahasa Petrus Andrianto. Jakarta:EGC.
21. Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R. (2004).
medical surgical nursing: assesment & management of
th
clinical problems, volume 2, 6 edition,.
St.Louis,Missouri:Mosby.
22. Potter., & Perry. (2006). Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses dan praktik vol I,alih bahasa
Asih Yasmin, et al. Jakarta: EGC.
23. Price,SA & Wilson,LM. (2006). Patofisiologi:Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah,. Jakarta
: EGC.
24. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar buku
keperawatan medikal bedah Brunner & Suddarth vol 1, edisi
8. Alih bahasa Agung Waluyo, et al. Jakarta : EGC.
25. Sudoyo, AW, Setiyo Hadi Alwi I, Simadibrata, M.etiasi.
(2006). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 1,2 & 3. Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
26. Wilkinson, J,M. (2005). Nursing diagnosis handbook with
NIC interventions and NOC outcomes. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.
27. Farmakologi, Jurnal/artikel keperawatan atau kesehatan,
situs internet, dll
Kegiatan 1. Bacalah kasus berikut :
Pembelajaran

Kasus Gagal Jantung

Tn. A, usia 50 tahun, seorang sopir, masuk ke ICVCU dengan


keluhan utama sesak napas dan berkurang jika posisi setengah
duduk atau
tidur menggunakan 2 bantal atau lebih, sesak napas terkadang
dirasakan pada malam hari batuk kadang-kadang. Pasien didiagnosa
: Decompensasi Cordis

Tn. A mempunyai kebiasaan merokok. 5 Tahun yang lalu Tn.A


didiagnosa hipertensi, tetapi pernah memeriksakan diri secara
teratur. Orang tua Tn.A (ayah) menderita hipertensi & DM.

Pemeriksaan fisik ditemukan : tanda vital 140/90 mm Hg, HR 100


x/menit, RR 24 x/menit, Suhu : 36ºC, TB : 160 cm, BB = 75 kg, bunyi
jantung S1 & S2 normal, murmur (-), gallop (+), JVP meningkat,
suara napas , wheezing -/-, ronchi +/+, akral dingin, CRT >2 detik,
edema pedis(2+/2+),

Hasil laboratorium : Hb 11,9 gr%; leukosit 5.200/mm³, GDS 100


mg/dl, kolesterol 235 mg/dl, Trigliserida 251 mg/dl, HDL : 49 mg/dl,
LDL 150 mg/dl, SGOT 32 U/L, SGPT 31 U/L. Natrium 144 mmol/L,
Kalium 3.9 mmol/L, Klorida 101 mmol/L.

Analisa gas darah (AGD) : pH7.437, PCO2 33.9, PO2 102, HCO3 22.8,
O2 Sat 97.7, BE -0.3 ,Total CO2 23.9,

Hasil ECG : gelombang QRS membesar


Hasil foto thorax : ± 75%.
Hasil USG Jantung: LV dilatasi, mitral stenosis, aorta stenosis/aorta
insufisiesi.

Terapi : Oksigen 3 ltr/menit, Infus D5% : 15 tts/mnt, inhalasi


ventolin:bisolvon:NaCl 0,9% (1:1:1), Digoxin 1 x 1 tab, furosemid 1
x
40 mg, captopril 2 x 12,5 mg, Simvastatin 10 mg 1 x 1, Antasida
syrup
3 x 1.

8. Mendiskusikan pengkajian pada Tn. A!


c. Bagaimana proses munculnya sesak napas (pathofisiologi)
yang dikeluhkan oleh Tn. A tersebut?

Jawab :
Patofisiologi gagal napas adalah ketidakseimbangan
ventilasi dan perfusi paru yang menyebabkan hipoksemia
atau peningkatan produksi karbon dioksida dan gangguan
pembuangan karbon dioksida yang menyebabkan
hiperkapnia. Sesak nafas atau biasa disebut dengan dyspnea
adalah kondisi dimana tubuh mengalami sensasi seperti
tidak mampu mendapatkan cukup udara. Aktifitas fisik yang
sangat berat, suhu yang ekstrim, obesitas, dan berada pada
ketinggian yang cukup tinggi dapat menyebabkan sesak
nafas pada orang yang sehat. Namun sesak nafas juga
merupakan tanda dari terjadinya masalah medis.Sesak nafas
terjadi karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak
dari sebelumnya. Hal itu menyebabkan Anda bemafas lebih
cepat untuk mencoba meningkatkan aliran udara yang kaya
oksigen ke paru-paru. Dari paru-paru, oksigen masuk ke
aliran darah dan oleh jantung dipompa ke seluruh tubuh.

d. Identifikasi faktor risiko yang perlu dikaji pada Tn. A!


Jawab :
- Merokok
- Kegemukan (BMI-29 obesitas)
- Diabetes Melitus

9. Mendiskusikan terapi dan pemeriksaan diagnostik pada


Tn.A!
j. Implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat yang
diberikan!

Jawab :
- Digoxin : Untuk mengobati gagal jantung kongestif, juga
digunakan untuk mengobati fibrilasi atrial, gangguan irama
jantung pada atrium (serambi bagian atas jantung yang
membiarkan darah mengalir ke jantung)
- Furosemid : Digunakan untuk membuang cairan berlebih di
dalam tubuh. Untuk mengobati edema yang disebabkan oleh
penyakit gagal jantung, penyakit hati dan penyakit ginjal.
- Captopril : Mengobati hipertensi dan gagal jantung. Berguna untuk
melindungi jantung setelah terjadi serangan jantung
serta menangani penyakit ginjal akibat diabetes (nefropati
diabetik).
- Simvastatin : Digunakan untuk melindungi jantung dari
penyakit dan serangan jantung yang berfungsi untuk
menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
- Antasida : Digunakan sebagai penetral asam lambung.
- Inhalasi (ventolin :bisolvon;NaCl 0,9%) Digunakan untuk
mengatasi sesak nafas akibat brokospasme (penyempitan
bronkus) akut.

k. Apa makna dari hasil pemeriksaan Laboratorium/diagnostik


:
- Foto rontgen : CTR ± 75% (Cardiac Thorax Ratio) adalah
suatu cara pengukuran besarnya jantung dengan mengukur
perbandingan antara ukuran jantung dengan lebarnya rongga
dada pada foto thorax proyeksi.
Dari segi radiologik, cara yang mudah untuk mengukur
jantung apakah membesar atau tidak adalah dengan
membandingkan lebar jantung dan lebar dada pada toraks PA
(cardio-thoracis ratio = CTR).

Pada gambar diperlihatkan garis-garis untuk mengukur lebar


jantung (a+b) dan lebar dada (e,- €2). atb

CTR 50%
(normal: 48-50%)
Foto lateral berguna untuk menilai bentuk dada. Dari foto
lateral dapat dilihat apakah orang ini mempunyai dada yang
gepeng Pada dada yang gepeng. ruang untuk jantung menjadi
sempit, sehingga jantung melebar ke samping seolah menjadi
besar.

- EKG : gelombang QRS membesar

Jawab :
Gelombang QRS yang melebar menandakan fungsi
ventrikel yang terganggu dan wajar ditemukan pada
kondisi gagal jantung

- Mengapa perlu diperiksa AGD pada Tn. A?

Jawab :
Analisis gas darah (AGD) atau arterial blood gas (ABG) test
adalah tes untuk mengukur kadar oksigen, karbon
dioksida,
dan tingkat asam basa (pH) di dalam darah. Analisis gas
darah umumnya dilakukan untuk memeriksa fungsi organ
paru yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon
dioksida.
Selain itu, tes tersebut dapat dilakukan untuk memeriksa
kondisi organ jantung dan ginjal, serta memeriksa gejala
yang disebabkan oleh gangguan distribusi oksigen dan
karbon dioksida, atau keseimbangan pH dalam darah,
seperti sesak napas, kesulitan bernapas, mual, pusing, dan
penurunan kesadaran

10. Susunlah diagnosa & rencana keperawatan pada Tn. A!


(Gunakan Pendekatan SDKI, SIKI & SLKI)

Jawaban :
Diagnosa Keperawan dalam kasus Tn. Al adalah
Penurunan Curah Jantung

Rencana Kepperawatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
(meliputi dispnea, ortopnes, paroxysmal nocturnal
dyspnea, peningkatan CVP) kelelahan, edema, Identifikasi
tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegali, distansi vena
jugularis, palpilasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit
pucal) Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor keluhan nyeri dada (mis. intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri) Monitor
EKG 12 sadapan
-Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
- Monitor nilai laboratorium jantung (mis. elektrolit, enzim
jantung, BNP, NTpro-BNP)
- Monitor fungsi alat pacu jantung
-. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan
sesudah aktivitas Periksa tekanan darah dan frekuensi
nadi sebelum pemberian obat (mis. beta blocker, ACE
inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)

Terapeutik
*Posisikan pacien semi-Fowler atau Fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyama
*Berikan diet jantung yang sesuai (mis. batasi asupan
kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
*Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten,
sesuai indikasi Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
*Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika
perlu Berikan dukungan emosional dan spintual
* Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen >94%
* Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi Anjurkan
beraktivitas fisik secara bertahap
* Anjurkan berhenti merokok
* Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan
harian Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan
output cairan harian

Kolaborasi
*Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
* Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Anda mungkin juga menyukai