Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PRAKTIKUM MK PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


“HIPERTENSI”

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Drs. I Wayan Mustika,S.Kep.Ns,M.Kes

OLEH :

Ni Putu Ayu Krisna Indrayani

P07120121026

Kelompok 4

2.1

D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2022 / 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hipertensi


Sub Pokok Bahasan : Pengertian hipertensi, etiologi atau penyebab hipertensi,
tanda dan gejala hipertensi, cara pencegahan hipertensi,
penatalaksanaan hipertensi, diet pada pasien dengan hipertensi
atau diet darah tinggi (DASH Diet)

I. Latar Belakang
Munculnya kasus hipertensi terkait dengan konsep teori elbow perilaku.
Perilaku disini yaitu perilaku pola hidup yang dijalani tidak sehat seperti kebiasaan
merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, terlalu banyak konsumsi makanan
manis, serta kurangnya aktivitas fisik. Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah
sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin
tingginya tekanan darah (Arif Muttaqin, 2009). Berdasarkan hasil survey data Riskesdes,
Kabupaten Jembrana, Bali jumlah estimasi penderita hipertensi tercatat ada 37.007 namun
hanya 14,9% yang mendapatkan penanganan. Data rawat inap dan rawat jalan pasien
dengan hipertensi di RSU dan di Puskesmas 1 Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana,
Bali pada tahun 2020 mencapai 407 orang, pada tahun 2021 mencapai 418 orang, dan data
terbaru pada bulan November tahun 2022 mencapai 431 orang. Menurut Dinas Kesehatan
Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali kasus hipertensi di Kecamatan Jembrana,
Kabupaten Jembrana, Bali setiap tahunnya menduduki posisi nomor 2 dari 10 besar pola
penyakit. Dari data tersebut Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali untuk angka
kasus hipertensi masih sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan hipertensi dikatakan
sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi Maka dari itu seseorang yang mengalami
hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan
darah tetap mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi maka dikatakan hipertensi.
Kondisi hipertensi ini umumnya jarang menimbulkan gejala dan sering tidak
disadari, atau bahkan warga masyarakat menggangaap penyakit hipertensi merupakan
penyakit tekanan darah tinggi biasa sehingga banyak masyarakat yang masih
menyepelekannya. Namun sebenarnya apabila penyakit hipertensi tidak ditangani oleh diri
sendiri atau oleh pelayanan kesehatan, maka akan berdampak atau akan menimbulkan
penyakit lain seperti penyakit jantung yaitu gagal jantung kongestif, stroke, hipertrofi
ventrikel kiri, gagal ginjal stadium akhir, retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh
darah tepi, gangguan atau bahkan kematian. Sehingga hipertensi disebut pembunuh diam -
diam atau Silent Killer yang dapat menyebabkan meningkatkan kasus kematian aibat
hipertensi.
Dengan banyaknya kasus hipertensi setiap tahunnya di Kecamatan Jembrana,
Kabupaten Jembrana, Bali, yang disebabkan oleh pilihan pola hidup yang dijalani tidak
sehat seperti kebiasaan merokok, terlalu banyak konsumsi makanan asin, terlalu banyak
konsumsi makanan manis, serta kurangnya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan
kelebihan berat badan (obesitas) sehingga bisa meningkatkan faktor risiko hipertensi.
Pemerintah dan pelayanan ksehatan tentunya melakukan berbagai usaha ataupun upaya
untuk mengatasi hipertensi. Usaha yang dilakukan pemerintah yaitu melaksanakan
berbagai program kerja diantaranya menetapkan sasaran layanan hipertensi, yaitu
penduduk usia remaja sampai dengan lansia yang bersumber dari data Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan, melakukan perhitungan estimasi target capaian layanan
(penderita hipertensi yang harus mendapatkan penatalaksanaan sesuai standar) dengan
menggunakan prevalensi hipertensi per kab / kota dari data Riskesdas terbaru, melakukan
sosialisasi dan bimbingan teknis kepada Puskesmas atau Rumah Sakit terkait sasaran,
target dan penatalaksanaan penderita hipertensi, serta melakukan advokasi dan sosialisasi
kepada Rumah Sakit yang terdapat di wilayah Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana,
Bali untuk bekerjasama dan mendukung pencapaian target bagi para penderita hipertensi,
khususnya dalam penemuan kasus dan penatalaksanaan kasus. Selanjutnya dengan adanya
berbagai usaha dari pemerintah tersebut, tempat layanan kesehatan yaitu Puskesmas I
Jembrana dan Rumah Sakit Umum pun akan melakukan berbagai usaha untuk mengatasi
kasus hipertensi. Usaha – usaha yang dilakukan tersebut yaitu melakukan penyuluhan ke
berbagai daerah di Kecamatan Jembrana, melakukan pemeriksaan dan monitoring tekanan
darah kepada warga masyarakat, melakukan edukasi untuk perubahan gaya hidup seperti
diet seimbang, istirahat yang cukup, aktivitas fisik, dan kelola stress, melakukan
pengelolaan farmakologis apabila selama satu bulan tidak tercapai tekanan darah normal,
maka terapi obat akan diberikan secara rutin, dan melakukan penatalaksanaan
nonfarmakologis salah satunya demonstrasi komplementer dengan teknik latihan
pernafasan dalam.
Metode penyuluhan ini dilaksanakan melalui media Power Point (PPT) dengan
penyampaian / pemaparan materi hipertensi, demonstrasi komplementer teknik latihan
pernafasan dalam pada pasien hipertensi, serta melakukan edukasi kepada masyarakat
mengenai manfaat buah mentimun dalam menurunkan hipertensi, serta memberikan
edukasi latihan relaksasi otot progresif pada penderita hipertensi.

II. Tujuan Penyuluhan


a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi atau tekanan darah
tinggi ini diharapkan sasaran mulai dari remaja, dewasa hingga lansia mampu
mencegah terjadinya kondisi hipertensi dengan menerapkan pola hidup sehat dan
melakukan diet darah tinggi (DASH Diet). Sehingga nantinya kondisi hipertensi
dapat dicegah, diatasi, dan kematian akibat kondisi hipertensi dapat menurun.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan yaitu penjelasan materi dari audiens
mengenai hipertensi dalam kurun waktu 35 menit diharapkan sasaran masyarakat
khususnya dewasa, mampu:
a. Mengetahui dan menjelaskan pengertian hipertensi dengan tepat
b. Mengetahui dan menjelaskan etiologi atau penyebab terjadinya hipertensi
dengan tepat
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi dengan tepat
d. Menyebutkan dan menjelaskan cara pencegahan hipertensi dengan tepat
e. Mengetahui dan menyebutkan penatalaksanaan farmakologis dan
nonfarmakologis hipertensi dengan tepat
f. Menjelaskan diet pada penderita hipertensi atau diet darah tinggi (DASH Diet),
serta dapat menyebutkan makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi
bagi penderita hipertensi dengan tepat.
III. Materi
Lampiran 1
IV. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Demonstrasi komplementer dengan melakukan pemberian teknik latihan
pernafasan dalam pada pasien hipertensi dan demonstrasi mengenai manfaat dan
cara meracik buah mentimun sebagai ramuan bagi penderita hipertensi
c. Diskusi (tanya jawab).
V. Bahan, Alat, Media
a. Bahan
1. Materi SAP Hipertensi
2. Soal essay untuk evaluasi SAP Hipertensi
3. 1 ½ kg buah mentimun yang sudah dicuci bersih dan kupas kulitnya
4. Air mineral 100ml.
b. Alat
1. LCD
2. Laptop
3. Pisau
4. Parutan
5. Blender
6. Penyaring
7. Gelas.
c. Media
1. Power Point (PPT)

VI. Sumber
Benowitz, L. (2020). Obat Antihipertensi. Surabaya: Katzung, B.G., 2020, Basic and
Clinical Farmacology, ed ke-3, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Salemba Medika
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Diet Hipertensi / Darah Tinggi
(DASH Diet). https://yankes.kemkes.go.id . Diakses pada tanggal
05 Desember 2022.
Wiryowidagdo. (2020). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi, dan
Kolesterol. Jakarta: PT Argomedia Pustaka
S APUL (2020). Asuhan Kepearwatan Pada Pasien Hipertensi.
Sumatera: Repository.pkr.ac.id
Santoso, A.P. (2019). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Asupan Magnesium
Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Surakarta: Jurnal Ilmiah
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Yulanda. (2020). Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta: Jurnal Kesehatan,
Jurnal Majority

VII. Sasaran

Sasaran penyuluhan ini yaitu kalangan remaja dan lansia yang ada di lingkungan Desa
Menega dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali .
VIII. Waktu dan Tempat Penyuluhan
Hari / Tanggal : Kamis / 08 Desember 2022
Waktu : 09.00 – 09.35 wita
Tempat : Balai Banjar Desa Menega Dauhwaru, Kecamatan Jembrana,
Kabupaten Jembrana, Bali.

IX. Setting Kegiatan


Kegiatan
No. Tahapan Waktu Penyuluhan Hasil yang Metode
(Menit) Diharapkan
1. Pembukaan 5 1. Salam pembuka 1. Seluruh Ceramah
menit 2. Memperkenalkan diri peserta
seluruh anggota menjawab
kelompok salam
3. Menjelaskan tujuan 2. Seluruh peserta
dari dilakukannya mendengarkan
kegiatan penyuluhan dan
4. Melakukan kontrak memperhatikan
waktu penyuluhan 3. Seluruh peserta
5. Menyebutkan topik menyimak dan
dan materi memperhatikan
penyuluhan yang 4. Seluruh peserta
akan diberikan dapat
6. Menggali pengetahuan menyetujui
remaja tentang kontrak waktu
pengertian hipertensi 5. Seluruh peserta
dapat
mendengarkan
dan
memperhatikan
6. Seluruh
peserta dapat
menjawab
pertanyaan
2. Penyampaian 20 1. Menjelaskan materi 1. Seluruh peserta 1. Ceramah
Materi menit penyuluhan, isi materi mendengarkan, 2. Demonstrasi
: menyimak, dan komplementer
a. Pengertian memperhatikan teknik latihan
hipertensi penjelasan pernafasan
b. Etiologi atau mengenai semua dalam
penyebab materi yang 3. Diskusi
hipertensi disampaikan 4. Tanya Jawab
c. Tanda dan dengan penuh
gejala hipertensi konsentrasi
d. Cara pencegahan 2. Seluruh peserta
hipertensi kooperatif
e. Penatalaksanaan mengikuti semua
hipertensi demontrasi teknik
f. Diet pada kondisi latihan pernafasan
hipertensi atau diet dalam yang telah
darah tinggi (DASH didemonstrasikan
Diet) 3. Seluruh peserta
2. Mendemontrasikan mendengarkan
komplementer terkait edukasi yang
dengan penatalaksanaan diberikan
nonfarmakologi dengan 4. Seluruh peserta
teknik latihan penyuluhan
pernafasan dalam dan tampak antusias
mendemonstrasikan mengikuti
manfaat serta cara kegiatan
meracik buah penyuluhan
mentimun untuk dengan aktif
menurunkan tekanan mengajukan
darah pada pasien pertanyaan
hipertensi 5. Seluruh peserta
3. Memberikan edukasi penyuluhan
mengenai terapi tampak
komplementer latihan
terapo otot progresif
dan terapi akupresur mendengarkan
4. Memberi jawaban dari
kesempatan pada pertanyaan yang
peserta untuk telah diajukan
mengajukan pertanyaan dengan penuh
pada setiap sub pokok konsentrasi
materi yang dibahas
5. Menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh
peserta penyuluhan
3. Penutup 5 1. Memberikan evaluasi 1. Seluruh peserta Ceramah
menit berupa soal essay dapat menjawab
kepada dan menjelaskan
peserta mengenai materi kembali beberapa
yang telah diberikan dan materi dan
reinforcement kepada pertanyaan yang
sasaran bila dapat telah didiskusikan
menjawab dan sebelumnya
menjelaskan kembali
terkait dengan materi
dan semua pertanyaan
yang telah didiskusikan
4. Terminasi 5 1. Menyimpulkan hasil 1. Seluruh peserta
Menit kegiatan penyuluhan mendengarkan
yang telah dan menyimak
dilakukan simpulan dari
2. Mengucapkan hasil kegiatan
terimakasih kepada penyuluhan
seluruh peserta yang
3. Menutup penyuluhan disampaikan
4. Mengucapkan salam 2. Seluruh peserta
penutup mengucapkan
terima kasih
kembali dan
menjawab salam
penutup

X. Rencana Evaluasi
a. Struktur
1) Persiapan materi dan persiapan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) disiapkan dan
dikerjakan sejak Senin, 05 Desember 2022
2) Kesiapan media : Power Point (PPT) beruapa gambar, ilustrasi, dan tulisan
disiapkan sejak 2 hari sebelum kegiatan penyuluhan berlangsung serta
ditayangkan menggunakan laptop dan LCD proyektor
3) Peserta hadir di tempat penyuluhan yaitu Di Balai Banjar Desa Menega
dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali pada hari Kamis,
08 Desember 2022 pukul 09.00 – 09.35 wita
4) Pengorganisasian acara penyuluhan dilakukan sejak Senin, 05 Desember 2022.
b. Proses
1) Peserta hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan sebesar 90%
dari 100%
2) Waktu kegiatan sesuai dengan yang direncanakan dan peserta hadir
tepat waktu
3) Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan berjalan lancar dan sasaran
memahami tentang penyuluhan yang diberikan
4) Dalam proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran
5) Peserta mengikuti kegiatan yang telah direncanakan dengan penuh
perhatian dan antusias mendengarkan materi yang disampaikan sampai
acara selesai
6) Peserta penyuluhan antusias mengajukan pertanyaan dan melakukan
tanya jawab terhadap materi yang disampaikan oleh audiens
7) Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh dengan
presentase benar 80%
8) Peserta mampu kooperatif saat diberikan penatalaksanaan nonfarmakologis
demonstrasi komplementer teknik latihan pernafasan dalam, demonstrasi
mengenai manfaat serta cara meracik buah mentimun dalam menurukan
hipertensi, dan edukasi mengenai latihan relaksasi otot progresif.
c. Hasil
1. 90% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menjelaskan pengertian
hipertensi
2. 80% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menjelaskan etiologi atau
penyebab terjadinya hipertensi
3. 90% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan tanda dan
gejala pada hipertensi
4. 85% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan dan
menjelaskan cara pencegahan hipertensi
5. 80% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu mengetahui dan
menyebutkan penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmakologis hipertensi
6. 85% peserta yang mengikuti penyuluhan mampu menjelaskan diet pada
penderita hipertensi atau diet darah tinggi (DASH Diet), serta mampu
menyebutkan makanan yang dianjurkan dan dibatasi bagi penderita hipertensi
dengan benar.
LEMBAR PENGESAHAN

Clinical Teacher / CT Denpasar, 08 Desember 2022 Nama


Mahasiswa,

Dr. Drs I Wayan Mustika, S.Kep.Ns,M.Kes Ni Putu Ayu Krisna Indrayani


NIP. 196508111988031002 NIM. P07120121026
Lampiran 1
HIPERTENSI

1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Tekanan darah diatas 120/80
mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 120
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung atau ketika jantung
berkontraksi dan fase diastolik 80 menunjukkan fase darah yang kembali ke
jantung. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan peningkatan kesakitan
(morbiditas) dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi tidakhanya beresiko
tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar resikonya yaitu menyebabkan kematian.
Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai peningkatan kekuatan
dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah
utama yang dimana besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari
pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja. Adapun klasifikasi
tekanan darah yaitu sebagai berikut.
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Hipotensi < 90mmHg < 60mmHg
Normal 90 – 119 mmhg 60 – 79 mmHg
Prehipertensi 120 – 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Hipertensi tingkat 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi tingkat 2 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Hipertensi tingkat darurat ≥ 180 mmHg ≥ 110 mmHg

2. Etiologi atau Penyebab Hipertensi


Berdasarkan etiologi penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
A. Hipertensi Esensial atau Hipertensi Primer
Merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya yang disebut juga dengan
hipertensi idiopatik. Ini merupakan tipe paling umum dan mencakup ± 95% dari
luas kasus hipertensi dan timbul pada umur 30 – 50 tahun. Pada hipertensi primer
tidak ditemukan penyakit renovaskuler, aldosteronism, pheochromocytoma, gagal
ginjal dan penyakit lainnya. Namun genetik dan ras dikatakan sebagai bagian
yang menjadi penyebab timbulnya hipertensi primer, termasuk faktor lain yang
diantaranya adalah faktor stress, intake alkohol moderat, merokok, lingkungan,
demografi dan gaya hidup. Hipertensi primer cenderung berkembang secara
bertahap selama bertahun - tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak
dilakukan penanganan.
B. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal
Peningkatan tekanan darah akibat penyakit tertentu dengan penyebab diketahui
mencakup ± 5 % dari kasus hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Penyebab
spesifik hipertensi seksual atau hipertensi renal ini yaitu penggunaan estrogen,
kelainan pembuluh darah ginjal, hipertensi vaskular renal, ganggguan kelenjar
tiroid (hipertiroid), penyakit klenjar adrenal (hiperaldosteronisme) primer,
sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, stenosis arteri renalis,
penyakit parenkim ginjal, feokromositoma, dan hyperaldosteronism. Beberapa
orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang
mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba - tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.

3. Tanda dan Gejala Hipertensi


Keluhan yang paling sering dialami oleh penderita hipertensi ialah nyeri pada kepala
bagian belakang (occiput).
Seseorang yang mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi akan merasakan
beberapa gejala yang timbul, antara lain :
1) Sakit dan nyeri kepala dan tengkuk yang dirasakan berdenyut hingga menjalar ke
pundak akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
2) Sulit tidur apabila rasa sakit pada kepala dan tengkuknya kambuh
3) Kesemutan
4) Merasa pusing
5) Masalah penglihatan yaitu penglihatan kabur akibat kerusakan retina
6) Nyeri dada
7) Telinga berdengung
8) Sesak napas
9) Kelelahan
10) Mual dan muntah
11) Nokturia karena perubahan patologis pada ginjal yaitu peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerulus
12) Merasa cemas
13) Tremor otot
14) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat
15) Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler
16) Penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan
segera.

4. Cara Pencegahan Hipertensi


Menurut Kemenkes RI (2013) pencegahan hipertensi adalah untuk menurunkan risiko
penyakit kardiovaskuler dan mortalitas serta morbilitas yang berkaitan. Adapun
pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
1) Tidur yang cukup antara 6 - 8 jam per hari
2) Kurangi konsumsi garam dan natrium per hari
3) Kurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik
dengan berolahraga secara teratur untuk mengurangi berat badan
4) Mengecek tekanan darah secara rutin
5) Kendalikan stress
6) Perhatikan keseimbangan gizi dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
7) Hindari minum kopi yang berlebihan dan kurangi konsumsi alkohol
8) Berhenti merokok
9) Konsumsi minyak ikan dan konsumsi suplai kalsium meskipun hanya
menurunkan sedikit tekanan darah tetapi kalsium juga cukup membantu dalam
menurunkan tekanan darah.

5. Penatalaksanaan Hipertensi
A) Penatalaksanaan Farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis yaitu dengan mengonsumsi obat antihipertensi
yang dianjurkan dengan tujuan agar tekanan darah pada penderita hipertensi tetap
terkontrol dan mencegah komplikasi.
Jenis obat antihipertensi yang sering digunakan adalah sebagai berikut :
1) Diuretik
Diuretik dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah terutama dengan
cara mendeplesi simpanan natrium tubuh. Diuretika adalah obat yang
memperbanyak kencing, mempertinggi pengeluaran garam (Nacl). Obat yang
sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya panjang sehingga dapat
digunakan dosis tunggal, diutamakan diuretika yang hemat kalium. Awalnya,
diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan
curah jantung, sehingga tahanan perifer menurun. Setelah 6 - 8 minggu, curah
jantung kembali normal karena tahanan vaskular perifir menurun. Natrium
dapat menyebabkan tahanan vaskular dengan meningkatkan kekakuan
pembuluh darah dan reaktivitas saraf, yang diduga berkaitan dengan
terjadinya peningkatan pertukaran natrium kalsium dengan hasil akhir
peningkatan kalsium intraseluler. Efek tersebut dapat dikurangi dengan
pemberian diuretik atau pengurangan natrium.
Contoh obat diuretik yang sering digunakan untuk menurunkan hipertensi
adalah Spironolactone, dan Hydrochlorothiazide (thiazide) yang mempunyai
efek cukup kuat sebagai diuretik dan efektif untuk menurunkan tekanan darah
dalam dosis yang rendah, dan Indopanide.
2) Beta-blocker
Mekanisme kerja obat - obat ini adalah melalui penurunan laju nadi dan daya
pompa jantung, sehingga mengurangi daya dan frekuensi kontraksi jantung.
Dengan demikian tekanan darah akan menurun dan daya hipotensinya baik.
Obat yang termasuk jenis Beta-blocker adalah Propanolol, Atenolol, dan
Pindolol.
3) Golongan penghambat ACE dan ARB
Golongan penghambat angiotensin converting enzyme (ACE) dan angiotensin
receptor blocker (ARB) penghambat angiotensin enzyme (ACE inhibitor /
ACE I) menghambat kerka ACE sehingga perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II (vasokontriktor) terganggu. Sedangkan angiotensin receptor
blocker (ARB) menghalangi ikatan zat angiotensin II pada reseptornya. Baik
ACEI maupun ARB mempunyai efek vasodilatasi, sehingga meringankan
beban jantung. Yang termasuk obat jenis penghambat ACE adalah Captopril
dan enalapril.
4) Calcium Channel Blockers (CCB)
Calcium channel blocker (CCB) adalah menghambat masuknya kalsium ke
dalam sel pembuluh darah arteri, sehingga menyebabkan dilatasi arteri
coroner dan juga arteri perifer. Yang termasuk jenis obat ini adalah Nifedipine
Long Acting, dan Amlodipin
5) Obat simpatoplegik
Obat ini mempunyai mekanisme kerja menurunkan tekanan darah dengan
cara menurunkan tahanan perifer, menghambat fungsi jantung, dan
meningkatkan pengumpulan vena didalam pembuluh darah kapasitans (dua
efek terakhir menyebabkan penurunan curah jantung). Contoh obat golongan
ini adalah Methyldopa dan Clonidine
B) Penatalaksanaan Nonfarmakologis
Penatalaksanaan nonfarmakologis yang dapat diedukasikan dan dilakukan
dirumah pada pasien hipertensi yaitu latihan pernafasan dalam, ramuan yaitu
racikan dari buah mentimun, dan latihan relaksasi otot progresif. Teknik latihan
pernafasan dalam merupakan suatu bentuk teknik atau terapi relaksasi yang
dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa nyaman. Teknik latihan
pernafasan dalam ini dilakukan dengan posisi duduk atau posisi setengah duduk
dan bisa juga dilakukan dengan posisi senyaman mungkin. Nah selain itu, teknik
latihan pernafasan dalam ini dilakukan dengan teknik 4 2 8 yaitu menarik nafas
melalui hidung selama 4 detik atau 4 kali hitungan, tahan napas selama 2 detik
atau 2 kali hitungan, dan yang terakhir hembuskan melalui mulut dengan bibir
dibulatkan sebanyak 8 kali hitungan atau 8 detik. Untuk tindakan ini bisa
dilakukan sebanyak 3 kali.
Cara meracik obat tradisional mentimun bagi penderita hipertensi yaitu :
1. Bahan : 1 ½ kg buah mentimun yang sudah dicuci bersih dan kupas kulitnya
dan air mineral 100ml
2. Alat : pisau, parutan, blender, penyaring, gelas
3. Cara meracik yaitu
1) Buah mentimun dicuci bersih dan dikupas kulitnya, kemudian diparut, lalu
disaring airnya menggunakan penyaring.
2) Setelah itu bisa diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan
sore hari.
Untuk latihan relaksasi otot progresif dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh
pasien.
6. Diet Pada Kondisi Hipertensi atau Diet Darah Tinggi (DASH Diet)
Diet merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan berat badan yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa. Diet
pada penderita hipertensi sering disebut dengan diet darah tinggi atau DASH DIET,
yang merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension, adalah pola
makan sehat terbaru yang telah terbukti membantu mengurangi tekanan darah dan
kolesterol. Tujuan DASH Diet ini adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi yaitu mempertahankan tekanan darah menuju normal,
penurunan faktor resiko berat badan yang berlebih, menurunkan kadar lemak
kolesterol, serta mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Ada 2 jenis DASH Diet yaitu DASH Diet standar yang dimana maksimal asupan
sodium yang diperbolehkan adalah 2300 mg per hari, serta DASH Diet di bawah
standar yaitu asupan sodium per hari tidak boleh melebihi 1500 mg per hari.
DASH Diet dilakukan sepanjang tahun sampai terbentuk kebiasaan makan yang baik.
Aturan frekuensi makan tetap 3x sehari dengan porsi makanan mencakup 2000 kalori
per hari.
A. Makanan Yang Dianjurkan
1) Sumber kalori yaitu beras, tales, kentang, pasta, gandum utuh, roti gandum,
macaroni, mie, bihun, tepung – tepungan
2) Sumber protein hewani yaitu daging, unggas, dan ikan. Namun
mengkonsumsinya semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari dan buang
kulit dari daging karena dalam kulit mengandung lemak yang tinggi.
Konsumsi telur ayam, telur bebek paling banyak satu butir sehari, serta
konsumsi tahu, tempe, oncom
3) Sumber lemak yaitu santan kelapa encer dalam jumlah terbatas, serta susu dan
produk susu rendah atau tanpa lemak
4) Sayuran yaitu sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, kangkung,
buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel
5) Buah – buahan kecuali buah nangka dan durian
6) Bumbu – bumbuan yaitu pala, kayu manis, asam,gula, bawang merah,
bawang putih, garam yang dimana tidak lebih dari 15 gram per hari
7) Minuman yaitu teh encer, coklat encer, juice buah
8) Konsumsi sodium (garam dapur) yang direkomendasikan adalah 1500 mg –
2300 mg per hari
B. Makanan Yang Dibatasi
1) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak
kelapa, gajih
2) Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium yang mengandung lemak
trans misalnya biscuit, craker, gorengan, dan snack kemasan
3) Makanan dalam kaleng yaitu arden, abon, asinan, ikan asin, telor asin
4) Makanan yang mengandung alkohol yaitu durian dan tape
5) Daging yang warna merah segar seperti daging babi, hati ayam, sosis, daging
sapi, daging kambing.
6) Makanan ataupun sayuran yang mengandung garam seperti acar.
Lampiran 2
Evaluasi Tujuan Khusus

1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi ?


Hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatan
di atas normal. Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.
2. Apa saja etiologi atau penyebab hipertensi ?
Berdasarkan etiologi penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang merupakan hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya yang disebut juga dengan hipertensi idiopatik. Hipertensi
primer biasanya timbul pada umur 30 – 50 tahun. Sering kali, penyebab terjadinya
hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Pada
hipertensi primer tidak ditemukan penyakit renovaskuler, aldosteronism,
pheochromocytoma, gagal ginjal dan penyakit lainnya. Namun genetik dan ras
dikatakan sebagai bagian yang menjadi penyebab timbulnya hipertensi primer,
termasuk faktor lain yang diantaranya adalah faktor stress, intake alkohol moderat,
merokok, lingkungan, demografi dan gaya hidup.
2) Hipertensi sekunder atau hipertensi renal yaitu peningkatan tekanan darah akibat
penyakit tertentu dengan penyebab diketahui mencakup ± 5 % dari kasus
hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Penyebab spesifik hipertensi seksual
atau hipertensi renal ini yaitu penggunaan estrogen, kelainan pembuluh darah
ginjal, hipertensi vaskular renal, ganggguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit
klenjar adrenal (hiperaldosteronisme) primer, sindrom cushing, feokromositoma,
koarktasio aorta, stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal,
feokromositoma, dan hyperaldosteronism.
3. Apa saja tanda dan gejala pada penderita hipertensi ?
1) Sakit dan nyeri kepala dan tengkuk yang dirasakan berdenyut hingga menjalar ke
pundak akibat peningkatan tekanan darah intrakranium
2) Sulit tidur apabila rasa sakit pada kepala dan tengkuknya kambuh
3) Kesemutan
4) Merasa pusing
5) Masalah penglihatan yaitu penglihatan kabur akibat kerusakan retina
6) Nyeri dada
7) Merasa cemas
4. Bagaimana cara pencegahan hipertensi ?
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
1) Tidur yang cukup antara 6 - 8 jam per hari
2) Kurangi konsumsi garam dan natrium per hari
3) Kurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik
dengan berolahraga secara teratur untuk mengurangi berat badan
4) Mengecek tekanan darah secara rutin
5) Kendalikan stress
6) Perhatikan keseimbangan gizi dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran
7) Hindari minum kopi yang berlebihan dan urangi konsumsi alkohol
8) Berhenti merokok
9) Konsumsi minyak ikan dan konsumsi suplai kalsium
5. Bagaimana penatalaksanaan pada hipertensi ?
A. Penatalaksanaan farmakologis yaitu dengan mengonsumsi obat antihipertensi
yang dianjurkan dengan tujuan agar tekanan darah pada penderita hipertensi tetap
terkontrol dan mencegah komplikasi. Jenis obat antihipertensi yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :
1) Diuretik, yang dimana contoh obat diuretik yang sering digunakan untuk
menurunkan hipertensi adalah Spironolactone, dan Hydrochlorothiazide
(thiazide) yang mempunyai efek cukup kuat sebagai diuretik dan efektif untuk
menurunkan tekanan darah dalam dosis yang rendah, dan Indopanide
2) Beta-bloker, yang dimana obat yang termasuk jenis Beta-blocker untuk
menurunkan hipertensi adalah Propanolol, Atenolol, dan Pindolol
3) Golongan penghambat ACE dan ARB, yang dimana obat jenis penghambat
ACE adalah Captopril dan enalapril
4) Calcium Channel Blockers (CCB), yang dimana jenis obat ini adalah
Nifedipine Long Acting, dan Amlodipin
5) Obat simpatoplegik, yang dimana Contoh obat golongan ini adalah
Methyldopa dan Clonidine
B. Penatalaksanaan nonfarmakologis yang dapat di demonstrasikan, diedukasikan
dan dilakukan dirumah pada pasien hipertensi yaitu latihan pernafasan dalam,
ramuan tradisional dari buah mentimun dan latihan relaksasi otot progresif.
6. Bagaimana diet pada penderita hipertensi atau diet darah tinggi (DASH Diet) ?
Diet pada penderita hipertensi sering disebut dengan diet darah tinggi atau DASH
diet, yang merupakan singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension,
adalah pola makan sehat terbaru yang telah terbukti membantu mengurangi
tekanan darah dan kolesterol. Tujuan DASH Diet ini adalah untuk membantu
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu mempertahankan tekanan
darah menuju normal, penurunan faktor resiko Berat badan yang berlebih, dan
menurunkan kadar lemak kolesterol. Aturan frekuensi makan tetap 3x sehari dengan
porsi makanan mencakup 2000 kalori per hari.
1) Makanan yang dianjurkan yaitu sumber karbohidrat seperti beras, tales, kentang,
pasta, gandum utuh, roti gandum, macaroni, mie, bihun, tepung – tepungan,
sumber protein yaitu daging, unggas, dan ikan. Namun mengkonsumsinya semua
terbatas kurang lebih 50 gram perhari dan buang kulit dari daging karena dalam
kulit mengandung lemak yang tinggi. Konsumsi telur ayam, telur bebek paling
banyak satu butir sehari, tahu, tempe, oncom, sumber lemak yaitu santan kelapa
encer dalam jumlah terbatas, serta susu dan produk susu rendah atau tanpa lemak,
sayuran yang tidak menimbulkan gas yaitu sayur bayam, kangkung, buncis,
kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel, buah – buahan kecuali buah
nangka dan durian, bumbu – bumbuan yaitu pala, kayu manis, asam,gula, bawang
merah, bawang putih, garam yang dimana tidak lebih dari 15 gram per hari,
minuman yaitu teh encer, coklat encer, juice buah, serta konsumsi sodium (garam
dapur) yang direkomendasikan adalah 1500 mg – 2300 mg per hari.
2) Makanan yang dibatasi yaitu makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi
misalnya otak, paru, minyak kelapa, gajih, makanan yang diolah dengan
menggunakan natrium yang mengandung lemak trans misalnya biscuit, craker,
gorengan, dan snack kemasan, makanan dalam kaleng yaitu arden, abon, asinan,
ikan asin, telor asin, makanan yang mengandung alkohol yaitudurian dan tape,
daging yang warna merah segar seperti daging babi, hati ayam, sosis, daging sapi,
daging kambing, makanan ataupun sayuran yang mengandung garam seperti acar.
Lampiran 3

Melakukan scrinning dengan pengecekan


kondisi tubuh dan mencatat mengenai
tanda dan gejala yang sering dirasakan
Melakukan scrinning
pengecekan tekanan darah

Melakukan scrinning
pengecekan tekanan darah

Melakukan scrinning
pengecekan tekanan darah

Anda mungkin juga menyukai