OLEH :
HELENTINA SIMANJUNTAK NIM P01031216016
2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Menyetujui
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktek
Kerja Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaran Makanan Institusi
Modifikasi Resep di RS Santa Elisabet Medan Tahun 2019”.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan rumah sakit merupakan
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan
kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja,
pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan,
pemasakan bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan
serta evaluasi (kemenkes RI, 2013). Penyelenggaraan makanan
terdiri dari beberapa komponen yaitu, pembelian bahan,
penyimpanan bahan makanan, pengolahaan bahan makanan,
penyajian makanan dan hygiene sanitasi. Tujuan dari
penyelenggaraan makanan adalah agar konsumen merasa puas.
Kepuasaan konsumen meerupakan titik awal tumbuhnya loyalitas
pelanggan sehingga penting untuk mengetahui penilaian terhadap
kepuasan (tjahyadi, 2006).
B. Tujuan Umum
1. Tujuan Umum
Mengembangkan hidangan dengan meningkatkan tingkat
konsumsi dan daya terima pasien agar dapat dijadikan
hidangan untuk makanan biasa di Unit Gizi RS Santa Elisabeth
Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh resep baru
b. Menganalisa kandungan zat gizi menu.
c. Meningkatkan nilai gizi dari menu sebelumnya dan
sesudahnya.
d. Menentukan resep Kenabu Panggang untuk penyakit
Hipertensi Komplikasi Jantung dan menguji oraganoleptik
meliputi warna, tekstur, rasa dan aroma.
C. MANFAAT
1. Bagi Pasien
I. Menambah nafsu makan
II. Menambah variasi menu makanan
III. Menambah daya tarik variasi menu dalam pelayanan gizi
Rumah Sakit dari segi mutu dan zat gizi
2. Bagi Mahasiwa
I. Menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.
II. Menambah pengalaman mahasiswa dalam
penyelenggaraan makanan.
III. Menambah kemampuan mahasiswa dalam mengolah
makanan.
3. Bagi Instalasi Gizi
I. Sebagai bahan pertimbanagan menu baru atau masukan
dalam penyelenggaraan makanan khususnya pada pasien
Hipertensi komplikasi Jantung.
II. Menambah bentuk pengolahan makanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah secara menetap(Dipiro,dkk,2011).
Pada umumnya seseorang hipertensi mengalami hipertensi jika
tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Hipertensi dibedakan
menjadi dua macam yakni hipertensi primer (esensial )dan
hipertensi skunder.hipertensi dipicu oleh beberapa faktor resiko
seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan
nantrium,dislipidemia,kurangnya aktifitas fisik, dan defesiensi
vitamin D(Dharmeizar,2012).Penyakit hipertensi dapat
meningkatkan resiko terjadinya kardiovaskular. Setiap
peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10 mmHg
tekanan darah diastolik yang berakibat pada resiko kematian .
terkontrolnya tekanan darah sistolik dapat menurunkan resiko
kematian, penyakit kardiovaskular, strok dan gagal jantung .
Dengan menjalankan pola hidup yang sehat diharapkan dapat
menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat
menurunkan resiko permasalahan kardiovaskular
2. Penatalaksanaan Diet
a. Tujuan Diet
Tujuan diet rendah garam adalah membantu menghilangkan
retensi garam dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah pada pasien hipertensi .
b. Syarat Diet
o cukup energi , protein , mineral dan vitamin.
o Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
o Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya
retensi garam atau air dan/atau hipertensi
c. Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian
Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan
edema atau asites atau hipertensi seperti yang terjadi pada
penyakit dekompensasio kordis,sirosis hati , penyakit ginjal
tertentu , toksemia pada kehamilan,dan hipertensi esensial.
Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi .sesuai dengan
keadaan penyakit dapat diberikan berbagai tingkat diet
garam rendah
- Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
C. Modifikasi Resep
Modifikasi resep pergedel tempe menjadi rolade tempe adalah salah
satu alternatif untuk menemukan variasi lain dengan bahan dasar tempe
Pemilihan modifikasi ini didasarkan atas jenis penyakit komplikasi yang
pada pasien Hipertensi Jantung.
D. Sifat Organoleptik
Sifat mutu organoleptik adalah sifat mutu produk yang hanya dapat
diukur atau dinilai dengan uji atau penilaian organoleptik. Sifat
organoleptik merupakan hasil reakrifisiopsikologis berupa tanggapan atau
kesan pribadi seorang anelis atau penguji mutu (Soekarto, 1985). Tujuan
dari pengenalan sifat organoleptik pangan ini adalah mengenal sifat-sifat
organoleptik beberapa produk yang berperan dalam analisis bahan dan
melatih panca indera untuk mengenali jenis-jenis rangsangan (Rahayu,
1998).
Menurut Soekarto (1985), sifat-sifat mutu organoleptik sering
dijadikan mutu ialah:
1. Visual, meliputi warna, kekeruhan, kilap, bening dan
sebagainya.
2. Bau, meliputi wangi, busuk, tengik, apek, spesifik, dan lain-lain.
3. Rasa, meliputi rasa dasar (asam, manis, pahit, asinpedas,
dingin, lezat).
4. Tekstur, meliputi lengket, halus, kasar, kental, elastis, lentur,
kenyal, dan lain-lain
E. Alasan pemilihan bahan
1. Tempe
4. kembang tahu
36
10
A. Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan suatu uji yang menggunakan
indra manusia sebagai alat ukur daya terima terhadap produk.
Syarat-syarat uji organoleptik yaitu adanya sampel, panelis dan
kuesioner penilaian. Uji yang digunakan adalah uji kesukaan
terhadap 10 orang panelis. Penilaian uji organoleptik berdasarkan
tingkat kesukaan panelis meliputi sangat suka, suka, biasa saja,
kurang suka dan tidak suka. Yang dinilai adalah warna, tekstur,
aroma dan rasa.
1. Warna
Warna adalah visualisasi suatu produk yang langsung terlihat lebih
dahulu dibandingkan dengan variabel lainnya. Warna secara
langsung akan mempengaruhi persepsi panelis.
Adapun hasil tingkat kesukaan warna terhadap rolade tempe yaitu :
warna
80%
2. Aroma
Aroma merupakan salah satu variabel terkunci, karena pada
umumnya cita rasa konsumen terhadap produk makanan sangat
ditentukan oleh aroma.
Adapun hasil tingkat kesukaan aroma terhadap modifikasi rolade
tempe yaitu :
aroma
10% 10%
sangat enak
enak
biasa saja
kurang enak
tidak enak
80%
3. tekstur
tekstur
80%
4. Rasa
70%
PENUTUP
Dilihat dari uji panelis yang sudah di lakukan tingkat kesukaan panelis