HIPERTENSI
Oleh : Kelompok 3
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas mata
kuliah ilmu gizi dan diet ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu
berpegang teguh pada sunnahnya Amiin.
Makalah ini kami susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai “Penatalaksanaan Nutrisi pada Pasien Typhoid dan
Hypertensi”
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih pemikiran
khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah
ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tatalaksana nutrisi untuk pasien typhoid dan hipertensi agar dapat memahami dan
memberikan terapi diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Typhoid dan Hipertensi
2. Untuk mengetahui gizi dan diet pada penderita Typhoid dan Hipertensi
3. Untuk mengetahui tatalaksana gizi dan diet pada penderita Typhoid dan
Hipertensi
BAB II
PEMBAHASAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada
pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena
jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal
jantung.
3
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90
milimeter merkuri (mmHG). Angka 140 mmHG merujuk pada bacaan sistolik,
ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, angka 90 mmHG
mengacu pada bacaan diastolik, ketika jantung dalam keadaan rileks sembari
mengisi ulang bilik-biliknya dengan darah.
4
5. Makanan yang mengandung serat rendah, buah-buahan matang, kentang, dll
agar motilitas usus berkurang. Sayuran dengan serat halus/soluble dietary
fibre, seperti: daun bayam, labu siam, lobak, pare, terong, wortel, dll.
6. Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah sebagai berikut:
7. Makanan yang memiliki rasa kuat, seperti: bawang putih, bawang merah,
makanan yang dibakar.
8. Makanan yang mengandung senyawa yang mengiritasi, seperti: bumbu
yang terlalu tajam, cabai, sambal/saus pedas, cuka, dll.
9. Makanan yang melekat: dodol, ketan, dll.
10. Makanan yang menimbulkan gas: nangka, durian, nanas, kembang kol, dll.
11. Makanan yang mengandung serat tinggi/non-soluble dietary fibre:
kangkung, batang bayam, daun pepaya, ketela, biji-bijian utuh (jagung,
beras merah, meras tumbuk, dll).
12. Pasien tipus/gejala tipus tidak harus makan bubur. Sebenarnya bubur tidak
terlalu baik untuk pasien mengingat kalori dalam bubur hanya 1/5 kalori
nasi.
5
protein 73 gr besi 12,8 gr
lemak 84 gr Vitamin A 10103
SI
karbohidrat 236 gr Thiamin 0,9 mg
Vitamin C 174
mg
3. Diet Lambung III, diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung II atau pada
pasien ulkus peptikum ringan, tifus abdominalis yang suhu tubuhnya sudah
kembali normal. Makanan Berbentuk lunak, diberikan 6 kali sehari dalam porsi
kecil. Makanan ini cukup kalori, protein, mineral, vitamin C dan kurang tiamin.
Nilai gizi pada makanan ini adalah:
Energi 1921 kal kalsium 0,8 gr
protein 61 gr besi 17,8 mg
lemak 74 gr Vitamin A 10469 SI
Karbohidrat 257 gr Thiamin 0,8 mg
Vitamin C 134 mg
6
bayam, bit, wortel, labu kuning, labu berserat tinggi
siam dan tomat direbus dan ditumis. dan
menimbulkan
gas seperti daun
singkong,
kacang panjang,
kol, lobak, sawi
dan asparagus.
Buah Pepaya, pisang, jeruk manis, sariBuah yang
buah; pir dan peach dalam kaleng. banyak serat dan
atau
menimbulkan
gas seperti
jambu biji,
nanas, apel,
kedondong,
durian, nangka;
buah yang
dikeringkan.
Lemak Margarin dan mentega; minyak untukLemak hewan,
menumis dan santan encer. santan kental.
Minuman Teh, sirup. Minuman yang
mengandung
soda dan
alkohol, kopi dan
es krim.
Bumbu-bumbu Gula, garam, vetsin, kunci, kencur,Lombok,
jahe, kunyit, terasi, laos, salam dan bawang, merica,
sereh. cuka dan
sebagainya yang
tajam.
4. Diet Lambung IV, diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet lambung III
atau kepada pasien ulkus peptikum ringan, gastritis ringan, esofagus ringan, serta
tifus abdominalis yang hampir sembuh. Makanan diberikan dalam bentuk lunak
dan biasa, tergantung toleransi pasien. Makanan ini cukup kalori dan semua zat
gizi. Nilai gizi makanan ini adalah:
energi 2080 kal Kalsium 0,8 gr
protein 74 gr Besi 21,3 mg
Lemak 65 gr Vitamin A 9055 SI
Karbohidrat 303 gr Thiamin 0,9 mg
Vitamin C 132 mg
8
sebagainya. tajam.
Energi 99 kalori
Karbohidrat 25.8 mg
Kalsium 8 gram
Fosfor 28 mg
Vitamin A 44 RE
Vitamin B 0.08 mg
Vitamin C 3 mg
9
Air 72 gram
Pisang diduga berasal dari wilayah Malaysia sekitar 4000 tahun yang
lalu. Pisang dapat menjadi buah-buahan yang dikenal di dunia akibat
diperkenalkan oleh bangsa Portugis. Menurut sebuah penelitian di
Amerika Serikat yang dipublikasikan oleh Archives of internal
Medicine terungkap bahwa orang yang mengkonsumsi pisang dapat
menurunkan resiko terkena jantung coroner dan stroke. Oleh karena itu,
pisang sangat bermanfaat dalam mempertahankan tekanan darah
manusia agar selalu berada pada angka normal. Hal ini diakibatkan
salah satunya kandungan kalium yang sangat tinggi sekitar 467 mg
dibandingkan dengan natrium yang hanya 1 mg.
b. Tomat
Tomat merupakan jenis buah-buahan yang dapat digunakan untuk
menurunkan tekanan darah seseorang. Hal ini disebabkan kandungan
natrium dan kaliumnya mencapai presentase 1 : 100. Pada sebuah
percobaan,kucing yang diberikan sirup tomat ternyata dapat
menurunkan tekanan darahnya tanpa menggangu denyut jantung dan
menstimulir otot polos. Selain itu, pada beberapa hewan percobaan,
tomatine yang terdapat di dalam tomat ternyata berkhasiat sebagai zat
anti radang serta dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah.
Hasil percobaan menggunakan tikus ini ternyata sesuai dengan hasil
penelitian Dr.Esther Paran dari Sooka Medical Centre. Menurut Paran,
tomat ternyata dapat menurunkan hipertensi serta resiko sakit jantung.
Kandungan likopen di dalam tomat dapat menurunkan tekanan darah,
mengontrol LDL dari teroksidan yang menyebabkan melekatnya pada
arteri sehingga menyempitkan pembuluh darah. Lebih lanjut ia
menganjurkan agar mengkonsumsi 4 buah tomat dalam satu hari bagi
para penderita hipertensi. Oleh karena itu, bila penderita hipertensi
melakukan diet, sangat di anjurkan untuk memasukkan tomat ke dalam
menu dietnya
2. Sayur Mayur
a. Pete
10
Bagi penderita hipertensi, mengkonsumsi pete dapat menurunkan
tekanan darah seseorang. Hal ini disebabkan di dalam pete terkandung
kadar kalium yang sangat tinggi namun rendah kadar garam. Jika jenis
makanan mengandung zat tersebut maka makanan tersebut sangat
cocok dikonsumsi oleh penderita hipertensi
b. Kentang
Bahan makanan yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan
darah biasanya harus memiliki kandungan kalium yang tinggi
dibandingkan dengan kalsium. Salah satu bahan pangan yang memiliki
kadar kalium yang lebih tinggi dibandingkan dengan natrium adalah
kentang. Kandungan kalium di dalam kentang sekitar 449 mg/100 gram
sedangkan natriumnya hanya 0.4 mg/100 gram. Selain itu, di dalam
kentang juga terkandung kalsium 26.0 mg/100 gram, fosfor49 mg/100
gram, dan besi sebanyak 1.1 mg/100 gram. Asupan natrium ke dalam
tubuh kita berasal dari garam dapur, monosodium glutamate (MSG)
dan sodium bikarbonat.
c. Susu
Susu ternayata dapat digunakan sebagai minuman penurun tekanan
darah/hipertensi. Menurut penelitian para ahli di dalam air susu
terdapat kandungan kalium yang dapat menurunkan tekanan darah
seseorang. Diperkirakan kandungan natrium dengan kalium di dalam
susu sekitar 0.31. kalium sangat bermanfaat tidak saja bagi penurunan
tekanan darah seseorang tetapi juga dapat membantu fungsi saraf dan
pengendalian otot terutama otot jantung. Hal ini pula yang
menyebabkan kontraksi serta rileksasi otot jantung semakin baik jika
mengkonsumsi kalium.
Selain kalsium, di dalam air susu juga terkandung ACE inhibitor.
Peningkatan tekanan darah seseorang dapat terjadi akibat perubahan
angiotensin I dari ginjal menjadi angiotensin II. Hal inilah yang dapat
memicu terjadinya kenaikan tekanan darah seseorang. Jika seseorang
rajin meminum susu maka proses ini dapat dihambat sehingga tekanan
darah tetap stabil.
Tabel 2
Bahan makanan yang boleh dikonsumsi dan bahan makanan yang harus
dihindari
Tabel 3
Jenis bahan makanan yang dapat meredam pengaruh negative ion natrium
a) Diet lambung I
maezena 60 12 sdm
b) Diet lambung II
maezena 50 10 sdm
biskuit 20 2 buah
14
Pepaya 200 1 gelas saring
Margarin 20 2 sdm
beras 90 2 ¾ gelas
maezena 30 6 sdm
roti 40 2 potong
15
Buah 200 2 potong buah sedang
Margarin 35 3½ sdm
Siang Malam
bubur nasi bubur nasi
semur daging giling sup ayam giling
setup bayam tumis labu siam +tomat
jus pepaya pisang
maezena 15 63 sdm
biskuit 20 2 buah
telur 50 1 butir
Minyak 25 2½ sdm
16
Gula pasir 40 4 sdm
Siang Malam
Nasi lunak Nasi lunak
Ikan acar kuning Tempe+tahu kecap
sayur bening bayam+jagung capcay
pepaya jeruk
air putih air putih
Menu makanan sehat seperti yang dianjurkan baik oleh ahli gizi maupun
Departemen Kesehatan meliputi tercukupinya kebutuhan bahan makanan atau
pangan yang meliputi, serealia, sayuran, buah, kacang-kacangan beserta
olahannya, ungags, ikan, putih telur, daging merah, minyak santan, lemak, jeroan,
margarine, susu, serta gula dan garam. Namun dari semua daftar bahan pangan ini
tidak semuanya layak dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit hipertensi.
Berikut iniadalah panduan bagi mereka yang akan melakukan diet untuk
mengendalikan tekanan darahnya. Pertama, makanlah secara teratur dengan
mengurangi takaran menu makanan dari biasanya. Hal ini disebabkan dengan
mengurangi takaran menu makanan maka dapat menghindarkan diri kita dari
kemungkinan terjadinya penimbunan kadar kolesterol yang tinggi. Sebagaimana
yang disebutkan di atas, penyebab tingginya kadar kolesterol yang dapat memicu
tekanan darah tinggi adalah pola makan yang cenderung salah/kurang tepat. Oleh
karena itu, hindarilah mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak, berasa
gurih dan manis seperti, sosis, minyak, margarine, gorengan, gula permen,
minuman alcohol, dan makanan lainnya yang memiliki kolesterol tinggi.
Berikut ini adalah contoh menu diet yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari :
17
Bahan Berat (gram) Ukuran Rumah Tangga
Makanan
Nasi 250 1¾
Sedangkan contoh menu makanan yang dapat dipilih secara tersusun sebagai berikut :
Air putih
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diet yang dianjurkan untuk pasien yang menderita typhoid adalah makanan yang
rendah selulosa, dan diet untuk pasien yang menderita dibagi manjadi 4 tipe diet,
yaitu Diet Lambung I, Diet Lambung II, Diet Lambung III, dan Diet Lambung IV.
18
Sedangkan cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan Diet
Rendah Garam 1, Diet Rendah Garam 2, Diet Rendah Garam 3, dan bumbu lain yang
tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk
memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan
untuk menghindari penggunaan garam yang berlebih.
3.2 Saran
Dari uraian makalah yang telah disajikan maka kami dapat memberikan saran
untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan , makanan yang dikonsumsi harus
higienis dan perlunya penyuluhan kepada masyarakat tentang demam tifoid serta
menu-menu gizi yang dianjurkan untuk pasien yang menderita typhoid.
Sedangkan dari uraian makalah mengenai hipertensi maka kami dapat
memberikan saran untuk lebih memperhatikan makanan yang dimakan terutama
untuk penggunaan garam yang berlebih dan dianjurkan menggunakan garam yang
beryodium agar makanan yang dimakan baik untuk tubuh dan tidak mengakibatkan
hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. “Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya”. Tersedia di:
http://www.depkes.go.id/article/view/17051800002/sebagian-besar-penderita-
hipertensi-tidak-menyadarinya.html. Diakses pada 24 Oktober 2018.
19
Awallia, Delly. (2015). PENTINGNYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN DEMAM
TYPHOID. Tersedia: http://dellyawallia.web.unej.ac.id/2015/05/08/pentingnya-
pencegahan-dan-penanganan-d emam-typhoid/. Diakses pada tanggal 16 Oktober
2018.
Bagian Gizi R.S Dr. Cipto mangunkusumo dan persatuan Ahli Gizi Indonesia (1996).
Penuntun Diit. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Ridwan, Muhammad. 2002. Mengenal, mencegah, mengatasi silent killer hipertensi. Jawa
Tengah: Pustaka Widyamara.
Samiadi, Lika Aprilia. (2016). Apa itu tifus (demam tifoid)?. Tersedia:
https://hellosehat.com/penyakit/tifus-demam-typhoid/. Diakses pada tanggal 16
Oktober 2018.
20