Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METABOLISME PADA DIET DASH


(DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION)

Untuk memenuhi tugas matakuliah:


Metabolisme Energi Dan Zat Gizi Makro
Yang diampu oleh:
Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes

Oleh:
Kelompok 3

Millenia Rillys Rahmadhani P17112215010


Elma Natalia Anggraeni P17112215011
Suhartini P17112215014

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PRODI PROFESI DIETISIEN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha yang telah memberikan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang
berjudul: “Metabolisme Pada Diet Dash (Dietary Approaches To Stop Hypertension)”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Metabolisme Energi Dan Zat
Gizi Makro. Sehubungan dengan selesainya Makalah ini, saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Dr. Ir. Rr. Endang Sutjiati, M.Kes selaku PJMK dan dosen pengampu Metabolisme
Energi Dan Zat Gizi Makro
2. Semua pihak yang terkait dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan.

Malang, Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penderita hipertensi di Indonesia sudah mencapai sepertiga dari jumlah


penduduknya dan hasil riset kesehatan dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia diketahui bahwa peningkatan penderita hipertensi cukup signifikan
dibandingkan dengan 7 tahun yang lalu yaitu tercatat 34,1 %. Kebanyakan penderita
hipertensi tidak merasakan efek secara langsung dari hipertensi tapi perlu diingat bahwa
gangguan kesehatan ini memiliki dampak besar munculnya penyakit tidak menular lainnya
seperti penyakit jantung, stroke bahkan penyakit ginjal.

Menurut (Adib, 2011) penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
hipertensi primer dan sekuder, hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya dan ada
kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik (90 %). Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi akibat dari adanya penyakit sistemik lainnya seperti kelainan pembuluh ginjal dan
gangguan kelenjar tiroid, penggunaan obat-obatan tertentu (penggunaan pil KB) dan karena
penyakit kelebihan kadar gula atau diabetes mellitus.

Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.


Pengendalian hipertensi dapat dilakukan dengan cara merubah gaya hidup, melakukan
pemeriksaan rutin tekanan darah yang bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi
lebih lanjut serta pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Salah satu cara
untuk mengontrol hipertensi adalah dengan melakukan pengaturan pola makan dengan
metode diet DASH. Diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) merupakan diet
sayuran serta buah yang banyak mengandung serat pangan (30 gram/ hari) dan mineral
(kalium, magnesium serta kalsium) sementara asupan garamnya di batasi (Fretika, 2014).

Diet DASH didesain mengikuti panduan pemeliharaan kesehatan jantung untuk


membatasi lemak jenuh dan kolesterol, dan membatasi natrium yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Diet DASH ini tidak hanya mengontrol tekanan darah agar mencapai dalam
kisaran normal atau terkontrol, namun juga berperan dalam pencegahan hipertensi. Namun
pada kenyataannya, banyak pasien yang belum mengetahui tentang diet DASH.
Kebanyakan pasien mengetahui bahwa pengurangan garam adalah salah satu cara
mengatasi hipertensi. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
masih rendah, hal ini dibuktikan dengan masyarakat lebih memilih makanan cepat saji yang

iii
biasanya rendah serat, namun tinggi lemak, gula dan garam. Hal ini yang dapat
menyebabkan tingginya risiko terjadinya kekambuhan hipertensi, dengan memperbaiki pola
makan dengan metode DASH diet diharpakan dapat menurunkan prevalensi penderita
hipertensi di Indonesia (Salsabilah, 2018).

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud hipertensi ?
2. Apa penyebab hipertensi ?
3. Apa yang dimaksud diet DASH ?
4. Bagaimana manfaat diet DASH bagi penderita Hipertensi ?
5. Bagaimana Metobolisme diet DASH ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui mengenai metabolisme diet
DASH dan diharapkan bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan solusi
dalam pengaturan pola makan bagi penderita hipertensi.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkanya. Hipertensi terjadi karena
peningkatan tekanan sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari
80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah
yang dapat meyebabkan semakin tingginya tekanan darah (Muttaqin A, 2009).
Hipertensi dapat dikatakan sebagai “silent killer” (pembunuh secara diam-
diam). Hipertensi umumnya terjadi tanpa gejala (asimptomatis). Sebagian besar
orang tidak merasakan keluhan apa pun, walaupun tekanan darahnya sudah
jauh di atas normal. Hal ini dapat berlangsung bertahun-tahun, sampai akhirnya
penderita (yang tidak merasakan keluhan) jatuh ke dalam kondisi yang darurat
dan bahkan terkena penyakit jantung, stroke atau rusak ginjalnya (Hartono,
2011).
2. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah
diastolik dibagi menjadi empat klasifikasi, klasifikasi tersebut dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1.

Klasifikasi berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Prahipertensi 120 - 139 mmHg 80 – 89 mmHg
Stadium 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Stadium 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Sumber : (Smeltzer, et al, 2012)

3. Gejala Hipertensi
Menurut Triyanto E (2014), terdapat beberapa gejala klinis yang dialami oleh
penderita hipertensi yaitu pusing, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur,

v
sesak nafas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mata kunang-kunang dan
mimisan.
4. Faktor Risiko Hipertensi
Menurut Widiya, RW (2018), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi ada 2
yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah.
1) Faktor yang tidak dapat dirubah
a) Usia Hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur. Semakin
tua usia seseorang maka pengaturan metabolisme kalsium akan
terganggu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kalsium yang beredar
bersama aliran darah. Akibatnya darah menjadi lebih padat dan tekanan
darahpun meningkat (Dina Tet al, 2013)
b) Jenis kelamin
Pada umumnya laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan
dengan perempuan. Laki-laki sering mengalami tanda-tanda hipertensi
pada usia akhir tiga puluhan, karena lakilaki memiliki gaya hidup yang
dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan perempuan.
Akan tetapi setelah memasuki menopause, prevalensi hipertensi pada
perempuan meningkat, karena produksi hormone estrogen menurun saat
menopause sehingga tekanan darah meningkat (Herbert Benson, dkk,
2012)
c) Riwayat keluarga
Faktor keturunan adalah salah satu faktor penyebab hipertensi. Menurut
Davidson, jika kedua orang tunya menderita hipertensi maka sekitar 45%
akan turun ke anak-anaknya dan jika salah satu orang tuanya yang
menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya
(Anna Palmer, 2007)
2) Faktor yang dapat dirubah
a) Konsumsi natrium
Tubuh membutuhkan mineral natrium untuk mempertahankan sel secara
baik. Sumber utama natrium adalah garam. Kandungan garam yaitu 40%
natrium dan 60% klorida. Orang yang lebih sensitif terhadap natrium
maka akan lebih mudah menahan natrium dalam tubuhnya sehingga
terjadi retensi air dan peningkatan tekanan darah yang berarti jantung
harus memompa lebih giat sehingga tekanan darah naik. Jika kelebihan
asupan natrium dapat menyebabkan hipertensi. WHO (1990)
menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga
6 gram sehari (2400 mg Natrium)

vi
b) Konsumsi lemak
Konsumsi lemak harus dibatasi karena dapat menimbulkan obesitas dan
mempengaruhi tekanan darah. Asupan lemak yang dianjurkan yaitu <
30% dari total kalori. Mengkonsumsi lemak yang tinggi, lambat laun akan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) karena
pembuluh darah menjadi tidak elastis. Kondisi ini akan mengakibatkan
aliran darah dalam pembuluh darah menjadi tidak elastis dan naiknya
tekanan diastolik diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah yang
mengakibatkan tekanan darah tinggi. Membatasi konsumsi lemak perlu
dilakukan agar kadar kolestrol dalam darah tidak tinggi. Kadar kolestrol
darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolestrol
dalam dinding pembuluh darah. Apabila endapan ini semakin banyak
maka akan menyumbat pembuluh darah dan menganggu peredaran
darah.
c) Kebiasaan merokok
Tembakau mengandung zat kimia yang dapat merusak lapisan dinding
arteri sehingga arteri lebih rentan terhadap penumpukan plak. Zat kimia
yang terdapat pada tembakau (nikotin) dapat membuat jantung bekerja
lebih keras karena terjadi penyempitan pembuluh darah dan
meningkatkan frekuensi denyut jantung yang menyebabkan tekanan
darah menjadi tinggi.
d) Stres
Stres berat dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi. Jika stres
berlangsung lama maka akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh
darah, jantung dan ginjal seperti hipertensi permanen. Stres dapat
memicu timbulnya hipertensi karena kebiasaan yang buruk akan
meningkatkan resiko hipertensi. Jika stres ringan tidak akan
menyebabkan hipertensi yang menetap.
e) Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan efisiensi
jantung secara keseluruhan. Seseorang yang mempunyai aktifitas fisik
yang aktif mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dan jarang
terkena tekanan darah tinggi karena fungsi otot dan sendi lebih kuat dan
lebih lentur. Selain itu, elastisitas pembuluh darah akan bertambah
karena adanya rileksasi dan valodilatasi sehingga timbunan lemak akan
berkurang dan meningkatkan kontraksi otot dinding pembuluh darah. Hal
ini berkaitan dengan masalah kegemukan. Seseorang yang mempunyai

vii
aktifitas fisik yang tidak aktif memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih
tingi sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada saat kontraksi.
f) Obesitas
Semakin besar tubuh seseorang maka semakin banyak darah yang
dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke dalam jaringan
tubuh. Volume darah yang beredar melalui pembuluh darah akan
meningkat sehingga menyebabkan tekanan lebih besar ke dalam dinding
arteri. Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang sulit untuk
bergerak dengan bebas. Jantung harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah agar bisa menggerakkan beban berlebih dari tubuh
tersebut. Karena obesitas termasuk salah satu faktor yang meningkatkan
resiko hipertensi dan serangan jantung.
5. Komplikasi
Menurut (Ahmad,2011) penderita hipeertensi, apabila tidak ditangani dengan
baik, akan mempunyai resiko besar untuk meninggal karena komplikasi
kardovaskular seperti stoke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal,
target kerusakan akibat hipertensi antara lain :
a) Otak : Menyebabkan stroke
b) Mata : Menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan
kebutaan
c) Jantung : Menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark
jantung)
d) Ginjal : Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal
B. Diet Dash
1. Pengertian
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) atau diet rendah
natrium merupakan pola makan yang membatasi asupan lemak total, lemak
jenuh, Diet DASH mengajurkan peningkatan konsumsi makanan buah, sayur,
dan biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.kolesterol, dan garam. Diet DASH
sering diterapkan untuk mengontrol tekanan darah, terutama pada pasien
hipertensi (Mahmudiono, 2021).
Diet DASH Fokus kepada makanan bergizi yang dapat meningkatkan
kesehatan dan menjaga tekanan darah, mencegah harus mengkonsumsi obat
hipertensi ataupun mungkin dapat mengurangi dosis obat hipertensi
(Mahmudiono, 2021).
2. Tujuan
Menurut Mahmudiono (2021) tujuan pemberian diet DASH antara lain:

viii
1. Mengontrol tekanan darah lewat penurunan asupan natrium dan peningkatan
asupan kalium.
2. Menurunkan kadar kolesterol darah
3. Rencana Makan Diet DASH
Rencana makan diet DASH adalah menambah buah-buahan, sayuran, biji-
bijian, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak dalam asupan
nutrisi harian. Makanan-makanan ini mengandung nutrisi tinggi penting, seperti
kalium, magnesium, kalsium, serat, dan protein.
Berbeda dengan diet "khas Amerika", diet DASH mengambil sedikit natrium
(garam), gula, makanan penutup, minuman manis, lemak, dan daging merah
dan olahan dalam nutrisi harian.
Untuk memulai diet DASH, ikuti kelompok makanan dan jumlah porsi
(berdasarkan 2.000 kalori per hari):
 Biji-bijian: 7-8 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 iris roti, 1/2 cangkir
nasi/pasta, 1 ons sereal kering)
 Sayuran: 4-5 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 cangkir sayuran hijau
mentah, 1/2 cangkir sayur matang atau dimasak)
 Buah: 4-5 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 buah sedang, 1/2 cangkir
segar atau buah beku, 1/4 cangkir buah kering, 6 ons jus buah)
 Susu rendah lemak atau bebas lemak: 2-3 porsi setiap hari (ukuran porsi:
8 ons susu, 1 cangkir yogurt, 1,5 ons keju)
 Daging tanpa lemak, daging unggas, dan ikan: 2 atau lebih sedikit porsi
sehari (ukuran porsi: 3 ons daging, unggas, atau ikan yang di masak)
 Kacang-kacangan : 4-5 porsi per minggu (ukuran porsi: 1/3 cangkir
kacang-kacangan, 1/2 cangkir kacang kering dimasak atau kacang
polong)
 Lemak dan minyak: 2-3 porsi setiap hari (ukuran porsi: 1 sendok teh
minyak sayur atau margarin lembut, 1 sendok makan mayones rendah
lemak, 2 sendok makan saus salad ringan)
 Sweets: cobalah untuk membatasi hingga kurang dari 5 porsi per
minggu.(Ukuran porsi: 1 sendok makan gula atau jelly / jam)

ix
Gambar 1. Takaran Makan Diet DASH

4. Target Diet DASH


Target dari diet DASh adalah mengurangi asupan sodium yang masuk ke
dalam tubuh, dimana sodium ini berperan dalam peningkatan tekanan darah.
Ada 2 macam DASH diet:
 Diet DASH standar, yaitu maksimal asupan sodium yang
diperbolehkan adalah 2300 mg per hari.
 Diet DASH di bawah standard, yakni asupan sodium per hari tidak
boleh melebihi 1500 mg per hari.

Kedua versi diet DASH ini bertujuan untuk mengurangi jumlah asupan sodium
yang biasanya pada makanan sehari-hari (tanpa diet) mencapai 3500 mg per
hari bahkan lebih. Padahal Dietary Guidelines of Americans membatasi
konsumsi sodium maksimal 2300 mg per hari

5. Manfaat Diet DASH


a. Menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (baik tekanan
darah sistolik maupun diastolik).
b. Menurunkan risiko terkena penyakit hipertensi.
c. Menurunkan kadar total kolesterol darah dan kadar LDL.
d. Mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular.
e. Menurunkan risiko osteoporosis karena peningkatan asupan kalium
menurunkan ekskresi kalsium dalam urine.
f. Menurunkan risiko terjadinya glukosa intoleran karena terjadi peningkatan
asupan kalium.

x
g. Menurunkan berat badan lebih efektif dan signifikan terutama pada
pasien obesitas tanpa harus mengurangi jumlah makanan. Hal ini
disebabkan subtitusi jenis makanan yang padat energi ke sayur, buah,
kacang-kacangan, dan bijibijian. Namun, perlu diingat bahwa tujuan
utama diet DASH bukan untuk menurunkan berat badan.
C. Metabolisme Pada Diet DASH
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II
dari angiotensin I oleh angiotensin I converting enzyme (ACE). ACE memegang
peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung
angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi
di ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru,
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan
rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal
untuk mengatur osmolaritas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat
sedikit urine yang diekskresikan keluar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat
dan tinggi osmolaritasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler
akan dan di tingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.
Akibatnya, volume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan
darah.
Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosterone akan mengurangi ekskresi
NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi
NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan
ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Diet DASH dianjurkan untuk penderita hipertensi dengan tekanan darah 120-
139/80-89 mmHg. Penelitian yang dilakukan oleh Azadbakht, Mirmiran,
Esmaillzadeh, dan Azizi (2005) menunjukkan hasil diet DASH dapat menurunkan
sebagian besar risiko metabolik baik perempuan maupun laki-laki dan penurunan
tekanan darah sekitar 11-12 mmHg (Windhauser,1999 dalam Pennington Nutrition
Series, 2004, dalam Ridwan 2014). Studi Dietary Approaches to Stop Hypertension
(DASH) diet menunjukkan bahwa diet tinggi sayur, buah, dan hasil olahan susu
rendah lemak yang kadar lemak jenuh dan lemak totalnya rendah serta tinggi
kandungan kalium, kalsium, dan magnesium dapat menurunkan tekanan darah
sistolik 6-11 mmHg dan tekanan darah diastolik 3-6 mmHg. Studi kohort

xi
menunjukkan bahwa pola makan DASH diet berhubungan dengan rendahnya
insiden hipertensi pada wanita (Rahadiyanti, 2015).
Studi DASH pertama melibatkan 495 subjek penelitian dengan tekanan
sistolik tertinggi 160 mm Hg dan tekanan diastolik tertinggi 80 - 95 mm Hg serta
terdapat 27% kasus hipertensi. Pada penelitian tersebut dilakukan pemberian diet
dengan 3 kelompok diet, yang pertama pola makan seperti biasa yang dilakukan
oleh orang Amerika, kelompok kedua pola diet biasa ditambah dengan konsumsi dan
sayur buah lebih banyak, kelompok ketiga dengan pola DASH. Ketiga kelompok
pengaturan makan ini mempunyai asupan garam yang sama yakni kurang dari 3
gram per har. Dalam 2 minggu pengaturan makan cara kedua dan ketiga (DASH)
menurunkan tekanan darah namun rencana makan DASH adalah yang terbaik.
Penelitian DASH yang kedua melibatkan 412 partisipan di mana terbagi menjadi dua
kelompok besar yaitu yang mengkonsumsi diet sehari-hari dan yang mengikuti
rencana menu DASH. Masing-masing kelompok dibagi menjadi tiga kelompok di
mana asupan natrium (Na) lebih dari 3300 mg, 2300 mg dan 1500 mg. Pada tiap
kelompok dengan asupan natrium yang sama tampak bahwa kelompok dengan
menu DASH tekanan darahnya menjadi berkurang dibandingkan yang
mengkonsumsi diet sehari-hari. Pada kelompok mengonsumsi menu DASH dan
asupan natrium 1500 mg terjadi penurunan tekanan darah terbesar. Asupan natrium
2300 mg natrium adalah setara dengan 6 g garam atau satu sendok teh, sedangkan
Na sejumlah 1500 mg adalah setara dengan 4 g garam dapur atau 2/3 sendok teh.
Bila melaksanakan diet yang dianjurkan DASH akan menurunkan tekanan sistolik
sebesar 8 - 14 mmHg (Idawati, 2010).

xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkanya. Diet DASH (Dietary Approaches
to Stop Hypertension) atau diet rendah natrium merupakan pola makan yang
membatasi asupan lemak total, lemak jenuh, diet DASH mengajurkan
peningkatan konsumsi makanan buah, sayur, dan biji-bijian utuh, dan kacang-
kacangan.kolesterol, dan garam. Diet DASH Fokus kepada makanan bergizi
yang dapat menjaga tekanan darah sehingga dapat mencegah hipertensi.
Dikarenakan diet DASH dapat menurunkan sebagian besar risiko metabolik baik
perempuan maupun laki-laki dan penurunan tekanan darah itu sekitar 11-12
mmHg.

B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna maka dari itu
diperlukan saran dan kritik yang untuk menanggapi seluruh isi makalah ini agar
penyusunan makalah kedepannya lebih baik lagi.

xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Nablory. 2011. Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Adib, M., (2011).Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering
Menyerang Kita.Edisi pertama.Jogjakarta : Penerbit Divapress 85-95.
Anna Palmer, 2007, Simpel Guide Tekanan Darah Tinggi, Erlangga, Jakarta

Fretika Utami Dewi, 2017. PENGARUH PEMBERIAN DIET DASH TERHADAP


PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI
PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA. Jurnal Forum Kesehatan

Hartono. 2011. Hipertensi: The Sillent Killer. Artikel Penelitian dalam Rangka hari
Hipertensi Sedunia. Jakarta. Perhimpunan Hipertensi Indonesia

Herbert Benson, dkk, 2012, Menurunkan Tekanan Darah, Gramedia, Jakarta

Idawati. 2010. Penatalaksanaan Hipertensi Ditinjau Dari Aspek Gizi. Ebers Papyrus:
Vol 16 No. 1

Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika

Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Jakarta : EGC

Rahadiyanti, A. 2015. Asupan makan DASH-like diet untuk mencegah risiko


hipertensi pada wanita prediabetes. Jurnal Gizi Klinik Indonesia: vol 11
Rana Salsabila, 2018. Analisis Penerapan Dietary Approaches to Stop Hypertension
(DASH) pada Penderita Hipertensi

xiv
Triyanto, E. (2014). Pelayanan keperawatan bagi penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yokyakarta: Graha Ilmu

xv

Anda mungkin juga menyukai