Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektronik, dan
bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi.
Disamping itu ginjal mempunyai fungsi endokrin penting, seperti sintesis hormon eritropoetin serta
ekskesi renin dan aldosteron, mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif, dan berbagai jenis
degradasi hormon.
Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu, yaitu pada penyakit-penyakit seperti:
sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik dengan penurunan fungsi ginjal ringan
sampai berat, penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan transplantasi ginjal atau dialisis, dan batu
ginjal. Diet pada penyakit ginjal ditekankan pada pengontrolan asupan energi, protein, cairan,
elektrolit natrium, kalium, kalsium, dan fosfor.

Diet pada Gagal Ginjal Akut


Gambaran Umum
Gagal ginjal akut terjadi karena fungsi ginjal menurun secara mendadak yang terlihat pada
penurunan Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Kliren Kreatinin (TKK) dan terganggunya
kemampuan ginjal untuk mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme. Penyakit ini disertai
oliguria (urin <500 ml/24 jam) sampai anuria. Penyebabnya bermacam-macam, seperti kekurangan
cairan tubuh secara berlebihan akibat diare dan/atau muntah, pedarahan hebat atau trauma pada
ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme
protein berlebihan (hiperkatabolisme) yang dipengaruhi oleh:
 Berat ringannya penyakit
 Gangguan fungsi ginjal
 Status gizi pasien
 Jenis terapi yang diberikan

Pemberian diet disesuaikan dengan keempat hal tersebut.


Gejala penyakit dapat disertai anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal, mengantuk, pusing, dan
sesak napas. Dalam keadaan katabolik sedang dan berat, pasien memerlukan dialisis. Apabila faktor
penyebab dapat diatasi, penyakit dapat disembuhkan, yang berarti fungsi ginjal akan kembali
normal.
Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit gagal ginjal akut adalah untuk:
 Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
 Menurunkan kadar ureum darah
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan memperkuat penyembuhan

Syarat Diet
Syarat-syarat diet penyakit gagal ginjal akut adalah:
 Energi cukup uintuk mencegah katabolisme, yaitu 24-35 kkal/kg BB.
 Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan
kebutuhan protein berkisar pada 0,6-1g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg BB, dan
katabolik berat 1-1,5 g/kg BB.
 Lemak sedang, yaitu 20-20% dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5 g/kg BB. Untuk
katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
 Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang diperoleh
dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliserida, batasi penggunaan karbohidrat
sederhana atau gula murni.
 Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria.
 Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin ialah lebih dari
500 ml.
 Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula enteral
atau parenteral. Bila diperlukan, tambahan suplemen asam folat, vitamin B6, vitamin C,
vitamin A, dan vitamin K.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Jenis diet yang diberikan disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat ringannya
katabolisme protein. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan makanan per oral
dalam bentuk lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis) serta katabolik berat (luka bakar,
sepsis) diberikan makanan formula enteral dan/atau parenteral.

Jenis diet yang diberikan adalah:


 Diet gagal ginjal akut lunak
 Diet gagal ginjal akut cair
Makanan yang Dianjurkan
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan; batasi penambahan
garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites, serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium
bila ada hiperkalemia.

Bahan Makanan Sehari


Untuk gagal ginjal akut dengan katabolik ringan, berat badan ideal 60 kg (rumus berat badan
ideal: tinggi badan-110)
* yang dimaksud kue RP adalah kue Rendah Protein (contoh kue pepe, kue cantik manis, kue klepon
ubi, dan kue lain dengan nilai protein rendah).

Nilai Gizi
Pembagian Makanan Sehari
Diet Penyakit Ginjal Kronik

Gambaran Umum
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) adalah keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit
ini umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak napas, rasa lelah, edema
pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren
Kreatinin (TKK) <23 ml/menit, diberikan diet protein rendah.

Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit ginjal kronik adalah untuk:
 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperthitungkan sisi fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
 Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
 Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju
filtrasi glomerolus

Syarat Diet
 Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
 Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 kg/BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
 Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tak jenuh ganda.
 Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari
karbohidrat dan lemak.
 Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya
natrium yang diberikan antara 1-3 g.
 Kalium dibatasi, (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >5,5 m Eq), oliguria,
atau anuria.
 Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui
keringat dan pernapasan (kurang lebih 500 ml)
 Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin
D.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
 Diet protein rendah I: 30 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg.
 Diet protein rendah II: 35 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg.
 Diet protein rendah III: 40 g protein. Diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg.
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan dan berat
badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari
standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni.

Bahan Makanan Sehari


Nilai Gizi
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Keterangan: Pada pasien yang tidak mengalami dialisis, protein yang diberikan adalah 50% protein nabati
dan sisanya protein hewani. Kacang-kacangan tidak dianjurkan pada diet rendah protein <40 g.
Referensi:
Almatsier, Sunita (Ed.). 2006. Penuntun Diet Edisi Baru (Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan asosiasi Dietisien Indonesia). Gramedia: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai