Anda di halaman 1dari 55

DIET PADA PENYAKIT GINJAL

Nur Bayti Ikhsanita, SKM.,M.Kes


GAMBARAN UMUM
 Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan
hemeostatik cairan, elektrolit, dan bahan-bahan
organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses
filtrasi, reabsorbsi, dan sekresi.
 Selain itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting,
seperti sintesis hormon eritopoietin serta sekresi renin
dan aldosteron, mengubah vitamin D menjadi bentuk
aktif, dan degradasi berbagai jenis hormon.
Diet Khusus Pada Gangguan Ginjal
 Sindroma Nefrotik.
 Gagal Ginjal Akut.
 Penyakit Ginjal Kronik dengan penurunan fungsi
ginjal ringan sampai dengan berat.
 Penyakit ginjal tahap akhir yang memerlukan
transplatasi ginjal dan dialisis.
 Batu ginjal.
Diet Pada Gangguan Ginjal

Ditekankan pada :
 pengontrolan asupan energi,
 protein,
 cairan,
 elektrolit,
 natrium,
 kalium,
 kalsium, dan fosfor.
DIET
SINDROMA
NEFROTIK
Diet Sindroma Nefrotik
Gambaran Umum
 Kumpulan manifestasi penyakit yang ditandai dengan
ketidakmampuan ginjal untuk memelihara
keseimbangan nitrogen sebagai akibat dari
meningkatnya permeabilitas membran kapiler
glomerulus. Kehilangan protein melalui urin yang
ditandai dengan proteinuria masif (3,5 gr protein / 24
jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti oleh
edema (retensi air), hipertensi, hiperlipidemia,
anoreksia, dan rasa lemah.
TUJUAN DIET SINDROM NEFROTIK
 Mengganti kehilangan protein terutama albumin .
 Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan
cairan tubuh.
 Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan
trigliserida.
 Mengontrol hipertensi.
 Mengatasi anoreksia.
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BB per hari.
 Protein sedang, yaitu 1,0 gr / kg BB, atau 0,8 g / kg
BB ditambah jumlah protein yang dikeluarkan melalui
urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologik
tinggi.
 Lemak sedang yaitu 15 – 20 %, dari kebutuhan energi
total.
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 KH sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan
penggunaan KH kompleks.
 Natrium dibatasi, yaitu 1-4 gr sehari, tergantung
berat / ringannya edema.
 Kolesterol dibatasi <300 mg, begitu pula gula murni,
bila ada peningkatan trigliserida darah.
 Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang
dikeluarkan melalui urin ditambah 500 ml pengganti
cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernapasan.
JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN
 Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet
disusun secara individual pula, dengan menyatakan
banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam
diet.
 Contoh : Diet Sindroma Nefrotik
 Energi : 1750 kal
 Protein : 50 gram
 Na : 2 gram
DIET GAGAL
GINJAL
AKUT
DIET GAGAL GINJAL AKUT
 Gambaran Umum
 Terjadi karena menurunya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan Glomerulo
Filtration Rate (GFR) atau Test Kliren Kretainin
(TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
DIET GAGAL GINJAL AKUT
 Gambaran Umum
 Penyakit gagal ginjal akut merupakan biasanya
disertai oliguria (urin < 500 ml/24 jam) sampai anuria.
Penyebabnya bermacam-macam seperti kekurangan
cairan tubuh secara berlebihan akibat diare dan / atau
muntah, perdarahan hebat atau trauma pada ginjal
akibat kecelakaan, keracunan obat, dan luka bakar.
DIET GAGAL GINJAL AKUT
 Gambaran Umum
 Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein
berlebihan yang dipengaruhi oleh, antara lain :
 Berat ringannya penyakit.
 Gangguan fungsi ginjal
 Status gizi pasien
 Jenis terapi yang diberikan.
 Pemberian dietnya sesuai dengan 4 hal diatas.
DIET GAGAL GINJAL AKUT
 Gambaran Umum
 Gejala penyakit Gagal Ginjal Akut biasanya disertai
dengan anoreksia, nausea, rasa lelah, gatal,
mengantuk, pusing, dan sesak napas.
 Dalam keadaan katabolik sedang dan berat, pasien
memerlukan dialisis. Apabila faktor penyebab dapat
diatasi, penyakit dapat disembuhkan, yang berarti
fungsi ginjal kembali normal.
TUJUAN DIET GAGAL GINJAL AKUT
 Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan fungsi ginjal.
 Menurunkan kadar ureum darah.
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal
dan mempercepat penyembuhan.
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 Cukup Energi mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35
kkal/kg BB.
 Protein disesuaikan dengan katabolisme protein,yaitu
0,6-1,5 g/kg BB. Pada katabolik ringan kebutuhan
protein 0,6-1 g/kg BB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kg
BB, dan katabolik berat 1-1,5 g/kg BB.
 Lemak sedang, 20-30% dari kebutuhan energi total,
antara 0,5-1,5 gr/kg BB. Untuk katabolisme berat
dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 KH sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi
jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak.
Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi
penggunaan KH sederhana atau gula murni.
 Na dan Kalium dibatasi bila ada anuria.
 Cairan sebagai pengganti cairan yang keluar melalui
muntah, diare, dan urin + 500 ml.
 Bila kemampuan makan rendah, makanan diberikan
dalam bentuk enteral dan parenteral.
JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN
 Disesuaikan dengan keadaan pasien dan berat
ringannya katabolisme protein.
 Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat
diberikan makanan per oral dalam bentuk lunak,
 Pada katabolik sedang (infeksi dan peritonitis) serta
katabolik berat (luka bakar dan sepsis diberikan
makanan formula enteral dan parenteral).
JENIS DIET YANG DIBERIKAN
 DIET GAGAL GINJAL AKUT LUNAK.
 DIET GAGAL GINJAL AKUT CAIR
MAKANAN YANG DIANJURKAN
 Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan
oleh diberikan ; batasi penambahan garam apabila ada
hipertensi, edema dan acites, serta batasi makan sayur
dan buah tinggi kalium apabila ada hiperkalemia.
DIET
PENYAKIT
GINJAL
KRONIK
DIET PENYAKIT GINJAL KRONIK
 Gambaran Umum
 Merupakan keadaan dimana terjadi penuruna fungsi
ginjal yang cukup berat secara perlahan – lahan
(menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
 Penyakit ini bersifat progresif dan umumnya tidak
dapat pulih kembali (irreversible).
DIET PENYAKIT GINJAL KRONIK
 Gejala penyakit ini umumnya adalah tidak ada
nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas,
rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta
uremia. Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate
(GFR) atau test kliren kreatinin (TKK) < 25
ml/menit, diberikan Diet Rendah Protein.
TUJUAN DIET PENYAKIT GINJAL KRONIK

 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal


dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar
tidak memberatkan kerja ginjal.
 Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang
tinggi (uremia).
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
 Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal,
dengan memperlambat turunya laju filtrasi
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 Cukup Energi, yaitu 35 kkal/kg BB.
 Protein rendah yaitu 0,6 – 0,75 g/kg BB. Diutamakan
bernilai biologik tinggi
 Lemak cukup, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi
total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
 KH cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi
energi yang berasal dari protein dan lemak.
 Na dibatasi jika ada hipertensi, edema, asites, oliguria,
anuria, Na dibatasi 1-3 gr.
SYARAT DIET SINDROM NEFROTIK
 Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada
hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria atau
anuria.
 Cairan dibatasi sebanyak jumlah urin sehari, ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan
(+ 500 ml)
 Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen
piridoksin, asam folat, Vitamin C dan Vitamin D.
JENIS DIET YANG DIBERIKAN
 ada 3 jenis diet yang diberikan menurut berat badan
pasien, yaitu :
 Diet Rendah Protein I : 30 gr Protein, diberikan
kepada pasien dengan berat badan 50 kg.
 Diet Rendah Protein II : 35 gr Protein, diberikan
kepada pasien dengan berat badan 60 kg.
 Diet Rendah Protein III : 40 gr Protein, diberikan
kepada pasien dengan berat badan 65 kg.
“ karena kebutuhan gizi pasien penyakit
ginjal kronik sangat bergantung pada
keadaan dan berat badan perorangan, maka
jumlah protein yang diberikan dapat lebih
tinggi atau lebih rendah dari pada standar.
Mutu protein dapat ditingkatkan dengan
memberikan asam amino essensial murni.
Bahan Makanan Yang Dianjurkan & Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber KH Nasi, Bihun, Jagung, -
Kentang, Ubi, Selai,
Madu, Permen,
Makaroni, Mie,
Tepung-Tepungan

Sumber Protein Telur, Daging, Ikan, Kacang-Kacangan, dan


Ayam, Susu hasil olahanya seperti
Tempe dan Tahu
Sumber Lemak Minyak Jagung, Kelapa, Santan,
Minyak Kelapa Sawit, Minyak Kelapa, Lemak
Margarin, Mentega Hewan
Rendah Garam,
Minyak Kedelai
Sumber Vitamin dan Semua sayur dan buah, Sayuran dan buah
Mineral kecuali hiperkalemia tinggi Kalium
DIET
TRANSPLAT
ASI GINJAL
DIET TRANSPLATASI GINJAL
 Gambaran Umum
 Terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit
dengan ginjal pendonor. Setelah transplatasi sering terjadi
hiperkatabolisme protein, kegemukan dan hiperlipidemia.
 Diet pada bulan pertama setelah transplatasi adalah energi
cukup dengan protein tinggi, setelah itu berubah menjadi
energi dan protein cukup. Karena diet bergantung pada
keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan secara
individual.
TUJUAN DIET TRANSPLATASI GINJAL

 Mencapai dan mempertahankan status gizi yang


optimal.
 Mencegah hiperlipidemia.
 Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa.
 Mempercepat penyembuhan.
SYARAT DIET TRANSPLATASI GINJAL

 Cukup Energi, yaitu 30-35 kkal/kg BB.


 Protein tinggi, pada bulan pertama setelah transplatasi
(1,3-1,5 g/kg/BB/hari, setelah satu bulan 1
g/kg/BB/hr)
 Lemak sedang, yaitu <30 % dari kebutuhan energi
total. Batasi pemakaian lemak jenuh.
 KH cukup, dari KH kompleks dan berserat tinggi.
 Kolesterol < 300 mg/hr, mencegah hiperlipidemia
SYARAT DIET TRANSPLATASI GINJAL
 Fosfor sama dengan kebutuhan Ca untuk mengatasi
absorbsi rendah.
 Na, K, Cairan tidak perlu dibatasi, kecuali bila ada
gangguan fungsi ginjal.
 Bila perlu beri suplemen Ca, Mg, Tiamin, Vit. D
 Apabila setelah transplatasi, kemudian ginjal gagal
berfungsi, maka diet disesuaikan dengan kondisi
pasien (kembali ke diet Penyakit Ginjal Kronik atau
Diet Hemodialisis).
JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN
 ada 2 jenis diet yang diberikan setelah transplatasi
ginjal, yaitu :
 Diet Transplatasi I (DT I) / setelah transplatasi sampai
dengan sebulan.
 Diet Transplatasi II (DT II) / setelah sebulan
transplatasi.
Bahan Makanan Dianjurkan & Tidak Dianjurkan

 Bahan makanan yang dianjurkan

Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran, dan


buah-buahan.
 Bahan makanan yang tidak dianjurkan

sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula


sederhana seperti gula pasir, gula merah, madu, dan
makanan manis yang berlebihan, bila terjadi
hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia.
DIET GAGAL
GINJAL
DENGAN
DIALISIS
DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS
 Gambaran Umum
 Dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi
ginjal berat, dimana ginjal tidak mampu lagi
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme,
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit,
serta memproduksi hormon-hormon.
 Ketidak mampuan ginjal mengeluarkan produk-
produk sisa metabolisme menimbulkan gejala uremia.
Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kreatinin < 15
ml/menit.
DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS
 Gambaran Umum
 Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau
dialisis peritoneal. Cara yang paling banyak digunakan
adalah hemodialisisi. Pada proses hemodialisis, aliran
darah ke ginjal dialihkan melalui membran semipermiabel
dari ginjal tiruan (mesin cuci ginjal) sehingga produk sisa
metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
 Pada proses dialisis peritoneal, aliran darah dialihkan
melalui dinding semipermiabel dari peritonium.
DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS
 Gambaran Umum
 Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa
fungsi ginjal, dan ukuran tubuh. Karena nafsu makan
pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan
kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang
ditetapkan.
TUJUAN DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS

 Mencegah defisiensi zat gizi serta mempertahankan


dan memperbaiki status gizi, agar pasien dapat
melakukan aktivitas normal.
 Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
 Menjaga akumulasi produk sisa metabolisme tidak
berlebihan.
SYRAT DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS

 Energi cukup, 35 kkal/kg BB ideal, pada pasien


Hemodialisis (HD) maupun Continuos Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD) yang perlu
diperhitungkan jumlah energi yang berasal dari cairan
dialisis. Bila diperlukan penurunan BB, harus
dilakukan secara berangsur (500 gr / mnggu) untuk
mengurangi resiko katabolisme massa tubuh tanpa
lemak (lean body mass)
SYRAT DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS

 Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan


nitrogen dan mengganti asam amino yang hilang
selama dialisis, yaitu 1-1,2 g / kg BB ideal/hari pada
HD dan 1,3 g/kg BB ideal/hari pada CAPD. 50 %
protein bernilai biologis tinggi.
 KH cukup 55-75% dari kebutuhan energi total.
 Lemak normal, yaitu 15 – 30 % dari kebutuhan energi
total.
SYRAT DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS
 Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang
keluar / 24 jam, yaitu :
 1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1
gr untuk setiap ½ liter urin (HD).
 1-4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu
1 gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).
 Fosfor dibatasi, yaitu 17 mg/kg BB ideal / hari
 Cairan dibatasi yaitu jumlah urin 24 jam + 500-700 ml
 Jika anoreksia, suplemen enteral boleh diberikan.
SYRAT DIET GAGAL GINJAL DENGAN DIALISIS

 Kalium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang


keluar / 24 jam, yaitu :
 2 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1
gr untuk setiap ½ liter urin (HD).
 3g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari yaitu 1
gr untuk tiap ½ liter urin (CAPD).
 Ca Tinggi 1000 mg/hr, bila perlu beri suplemen Ca
 Diberi Vit. Larut air + suplemen vitamin jika perlu.
JENIS DIET & INDIKASI PEMBERIAN
 diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis,
sisa fungsi ginjal, dan ukuran badan pasien. 3 jenis
diet :
 Diet Dialisis I (60 gr protein). Diberikan kepada
pasien dengan BB + 50 kg.
 Diet Dialisis II (65 gr protein). Diberikan kepada
pasien dengan BB + 60 kg.
 Diet Dialisis III (70 gr protein). Diberikan kepada
DIET
NEFROTILIA
SIS (BATU
GINJAL)
DIET BATU GINJAL
 Gambaran Umum
 Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi mineral atau
garam dalam urin mencapai nilai yang memungkinkan
terbentuknya kristal. Yang akan mengendap pada
tubulus ginjal atau ureter.
 Meningkatnya konsentrasi garam ini disebabkan oleh
adannya kelainan metabolisme atau pengaruh
lingkungan.
DIET BATU GINJAL
 Gambaran Umum
 Sebagian besar batu ginjal merupakan garam kalsium,
fosfat, oksalat, serta asam urat. Batu ginjal lainnya
adalah batu sistin tetapi jarang sekali.
 Batu ginjal lebih banyak ditemukan pada orang
dewasa laki-laki dari pada perempuan.
 Hiperkalsiuria, hiperikosuria, hiperoksalouria,
rendahnya volumer dan pH urin merupakan faktor
resiko terjadinya batu ginjal.
DIET BATU GINJAL
 Gambaran Umum
 Asupan cairan yang tinggi (2,5 – 3 liter / hr) dapat
menghasilkan paling kurang 2 liter urin / hr), dapat
mencegah terbentuknya berbagai jenis batu ginjal.
 Kebutuhan cairan bertambah dengan adannya
kenaikan suhu pada lingkungan dan peningkatan
aktivitas. Separo cairan hendaknya adalah air putih.
DIET BATU GINJAL
 Gambaran Umum
 Gejala batu ginjal adlaah rasa nyeri pad aabdomen,
mual, muntah, infeksi pada saluran kemih, dan sering
buang air kecil.
 Penyakit ini sering kambuh kembali.
 Agar bisa dilakukan upaya penyembuhan cepat,
hendaknya dilakukan analisis terhadap jenis batu dan
penyakit yang menjadi penyebabnya.
TUJUAN DIET BATU GINJAL

 Mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali


batu ginjal.
 Meningkatkan ekskresi garam dalam urin dengan cara
mengencerkan urin melalui peningkatan asupan
cairan.
 Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu
ginjal.
SYARAT DIET BATU GINJAL

 Energi diberikan sesuai dengan kebutuhan.


 Protein sedang, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan
energi.
 Lemak sedang, yaitu 15-25 % dari kebutuhan energi.
 KH sisa dari kebutuhan energi total.
 Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuhnya dari
minuman.
 Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu.
Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai