Penyebab :
1. Prerenal : perdarahan, luka bakar, muntahber, infark jantung
2. Intrarenal : glomerulonefritis akut, penyakit kolagen,nefritis akut karena obat atau zat kimia.
3. Post renal : obstruksi ginjal
Gejala : 1.
2.
Produksi urin < 500 ml/hari (seharusnya min 600 ml) Asidosis, uremia, ggn keseimbangan elektrolit
2.
3.
Mempertahankan status nutrisi yang baik Mencegah semakin beratnya ggn yang lebih berat Mencegah uremia & ggn metab yg lb brt
Penatalaksanaan :
1. Kalori : 35 kkal/kg BB/hari 2. Komposisi : KH 60 65% Lemak 25 30% Protein pada fase akut 0,3 g/kg BB/hari (terutama dari telur dan susu); kmd di kan sampai 0,5 0,6g/kg BB/hari. Sth stabil di kan menjadi 0,8 1,5 g/kg BB/hari.
Pada os HD : prot 1 1,2 g/kg Bb/hari Pada os peritoneal dialisa ; prot 1,4 g/kgBB/hari
Bila ada edema & HT, batasi natrium sampai 500 1000 mg/hari
Batasi kalium dan phospor : 400 500 mg/hari
- Nrefrosklerosis
- Glomerulonephritis - Ginjal obstruksi
Gejala : uremia
Mempertahankan status gizi yg optimal 2. Mengurangi/mencegah gejala sindrom nefrotik uremik 3. Mengurangi progresivitas gagal ginjal
1.
Penatalaksanaan nutrisi : 1. Energi : + 35 kkal/kg BB/hari 2. Komposisi : KH 60% Lemak 30% Protein : 0,5 0,6 g/kg BB/hari (60% berupa protein dgn nilai biologik tinggi sehingga kadar AA esential bisa optimal. Diusahakan tidak daging.
4. Pembatasan kalium dari makanan karena hiperkalemi dapat menimbulkan kegawatan jantung (AV-blok)
(kolesterol, TG)
Memperbaiki status protein 2. Menggantikan protein yg hilang melalui urin 3. Mengurangi edema 4. Mencegah katabolisme otot dengan pemberian cukup kalori
1. Penatalaksanaan nutrisi : 1. Energi : + 25 kkal/kg BB 2. Protein : 0,7 g/kg BB ditambah dengan protein yg hilang dalam urin selama 24 jam (Esbach)
Jenis protein : protein dengan nilai biologik (hewani). Kontroversi : prot asal nabati lebih efektif dalam
menurunkan ekskresi prot urin, meningkatkan kadar protein serum dan memperbaiki hiperlipidemia. Batasi asupan kolesterol dan lemak (anjuran lemak tidak jenuh : minyak kacang, zaitun) KH terutama KH kompleks supaya energi
Batasi aasupan Na 2
4 g/hari
Macam-macam diet :
Diet Rendah Protein I (20g protein) Diet Rendah Protein II (40g protein) Diet Protein Sedang (60g protein)
Diet Rendah Protein I Diberikan kepada pasien faal ginjal berat dengg CCT 5-20 ml/menit dan kadar ureum darah diatas 100 mg%. Makanan diberikan dalam bentuk cair, saring atau lunak yang disesuaikan kondisi pasien. Makanan yang diberikan kurang kandungan energi, protein, kalsium, besi dan thiamin. Pemberian diet hanya dilakukan beberapa hari saja.
Diet Rendah Protein II Diberikan sebagai perpindahan diet rendah protein I atau kegagalan ginjal kronis yang tidak terlalu berat. (CCT 20 30 ml/menit) Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa Makanan yang diberikan.cukup kandungan energi dan semua zat gizi lainnya kecuali protein dan thiamin. Diet Protein Sedang Makanan diberikan sebagai perpindahan dari diet rendah protein II (CCT 30 50 ml/menit) atau pada penderita yang menjalani dialisa. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan yang diberikan cukup mengandung kalori dan zat gizi lainnya.