pada neonatus
Pendahuluan
Dukungan nutrisi parenteral mutlak
diperlukan pada bayi risiko tinggi yang
tidak memungkinkan mendapat nutrisi
enteral adekuat karena malformasi,
sakit ataupun imaturitas
Kejadian malnutrisi di NICU sangat
sering, menimbulkan dampak:
Defisiensi energi mengganggu
pertumbuhan
neuron
dan
myelinisasi
Kurangnya protein defisiensi
imun
Defisiensi asam lemak esensial
Sentral/
Perifer
Nutrisi
Energi Basal
Metabolisme
Pertumbuhan
Cairan
Makro
nutrien
karbohidrat,
protein,
lemak
TPN
Mikro
nutrien
elektrolit,
trace
element,
vitamin
Inisiasi NPT
Makin sakit dan kecil seorang
bayi cadangan nutrisi minimal
dan perlu dukungan nutrisi lebih
besar
- Bayi < 30 minggu dan/atau BL
< 1500 gram dimulai dalam
48 jam setelah lahir
- Bayi BL < 1 kg NPT dimulai
dalam 24 jam setelah lahir
Lipid**
g/kg/day
1
1
0
1
Day 2
Day 3
Day 4
PG 1
PG 1/ PG 2*
PG 2
2
3
3
1
2
2
Day 5
Day 6
PG 2
PG 2
3
3
3
3
Type
g/kg/day
Lipid**
g/kg/day
0
1
2
0
1
1
3
3
3
2
2
3
g/kg/day
Lipid**
g/kg/day
0
0
1
0
0
1
2
3
3
2
3
3
10
Inisiasi NPT
Praktek yang berlangsung :
menunda
pemberian
NPT
sampai 2-3 hari menunggu
stabilitas elektrolit, metabolik dan
hemodinamik
Masalah :
Tidak ada alasan medis/ilmiah
untuk menunda
Terjadi
glukoneogenesis
atau
proteolisis
Indikasi NPT
Mutlak
Relatif
Asupan cairan
Tujuan :
Menyediakan cukup cairan
untuk :
IWL (insensible water loss),
renal losses
Memenuhi
kebutuhan
metabolik dan pertumbuhan
Kebutuhan cairan
Cairan ekstraselular > intraselular
(bayi prematur > matur)
Minggu pertama :
Kehilangan air : IWL, urin, abnormal
loss
BB 5-10% pada bayi cukup bulan,
15-20% pada bayi sangat prematur
Hari 1-2
Hari 3-15
Hari > 15
>2500 g
70
130
130+
1501-2500g
80
110
130+
1251-1500g
90
120
130+
1001-1250g
100
130
140+
750-1000g
105
140
150+
IWL
Urine
Fecal
Total
(mL/kg/h)
34-40
40
30-50
5-10
75-100
30-34
60-120
30-50
5-10
95-180
<30
80-150
30-50
5-10
115-210
Kecukupan cairan
Penilaian kecukupan cairan :
Pemeriksaan fisis : turgor
kulit, edema, UUB cekung
Berat badan
Balans cairan dan diuresis
Osmolalitas plasma : Na
BJ urin
Kebutuhan energi
kkal/kg/hari
Resting energy expenditure
40-50
Cold stress
0-10
Aktivitas / handling
0-10
Stool losses
0-10
Kebutuhan energi
Untuk
pertumbuhan
bayi
prematur butuh 120 kkal/kg/hari
Bayi sakit (misal sepsis atau
post
operasi)
mempunyai
kebutuhan energi lebih tinggi
karena katabolisme minimal
60 kkal/kg/hari selama sepsis
akut dan 25-30% pada
penyakit paru kronik
Minimum
25
kalori
non
protein/gram AA 25% dari
lipid
untuk
mencegah
lipogenesis dari glukosa yang
membutuhkan energi lebih
Makronutrien
Karbohidrat
Protein
Membatasi katabolisme
Mempertahankan cadangan protein
endogen
Menyokong pertumbuhan
Lemak
makronutrien
Karbohidrat
Protein (AA)
Lemak
50-55% total
kalori
Mulai dari GIR 46 mg/kg/menit,
naikkan 1-3
mg/kg/menit tiap
hari 10-14
mg/kg/menit pada
minggu 2/3
Bayi < 1,2 kg
GIR 12
mg/kg/menit
20-30% total
kalori
Mulai dari 1
g/kg/hari, naikkan
0,5-1 g/kg/hari.
Target: 3
g/kg/hari
Syarat: TG <200
dosis atau stop
pada:
Sepsis, PPHN,
extreme
hyperbilirubine
mia
makronutrien
Karbohidrat Respiratory Quotient (RQ) tinggi
prod CO2 kerja napas & risiko barotrauma
hati2 pd pemberian cepat (> 12,5 mg/kg/menit)
Bila konsentrasi dekstrosa > 12,5% harus dengan
jalur sentral bahaya tromboflebitis
Kebutuhan protein berbanding terbalik terhadap
usia gestasi dan berat bayi
4-8% kalori non-protein harus berupa LC-PUFA
(linoleic and alfa linolenic acid) cegah defisiensi
asam lemak esensial
makronutrien
Pada hiperbilirubinemia > 12 mg/dL dan sepsis dgn
asidosis signifikan batasi lipid 2 g/kg/hari
Emulsi lemak 20% lebih dipilih dibandingkan 10%
membutuhkan cairan lebih sedikit dan menyediakan
rasio fosfolipid-trigliserid lebih rendah
50% MCT/ 50% LCT lbh mudah dimetabolisme
bayi prematur dan kritis
Infus lipid kontinyu selama 18-24 jam toleransi
lebih baik & komplikasi akibat pemberian lipid
dalam kecepatan & volume yang besar.
Requirement
(mg/kg/d)
Aminofusin
Paed
(g/1000ml)
Primene 10%
(g/1000ml)
Aminosteril
Infant 6%
(g/1000ml)
Isoleucine
180-200
2.511
6.70
4.8
Leucine
240-400
2.790
10.00
7.80
Lysine
120-168
2.092
11.00
7.20
15-72
0.976
2.40
1.872
Phenylalanine
100-144
1.813
4.20
2.25
Threonine
60-144
1.743
3.70
2.64
Tryptophan
30-36
0.558
2.00
1.206
168-200
2.092
7.60
5.40
Histidine
50-58
0.698
3.80
2.856
Arginine
122-250
3.487
8.40
4.50
4.045
6.00
12.5-48
9.500
10.00
Cysteine *
72-85
0.160
1.89
0.42
Tyrosine *
12.5-144
0.344
0.45
3.106
0.60
0.24
Amino Acids
Methionine
Valine
Aspartic acid
Glutamic acid
Taurine *
Alanine
100-144
9.254
8.00
5.58
Glycine
100-396
3.845
4.00
2.49
Proline
50-192
4.185
3.00
5.826
Serine
100-166
4.00
4.602
* Harus
dipenuhi pada
bayi prematur
Kebutuhan elektrolit
Natrium
Kalium
Magnesium
0.2-0.5 mEq/kg/day
Calsium
Fosfat
Elektrolit
Parenteral Calcium and Phosphorus Doses :
Calcium (mEq/kg)
Phosphorus (mmol/kg)
Initiate
2 mEq/kg
1 mmol/kg
0.5 mEq/kg
0.3-0.5 mmol/kg
Goal
3 mEq/kg (preterm)
2mEq/kg (term)
Carnitin
Vitamin
Vitamin ditambahkan pada
lipid
Cernevit 0,25 mL/kg/hari
Antibiotik kolonisasi
bakteri GIT vit K minimal
2x/ minggu.
Trace elements
Trace Elements esensial meliputi
zinc, copper, selenium, kromium,
mangan, molybdenum, iodida and
besi, sebaiknya ditambahkan pada
NPT
Dosis:
0.1mL 0.2mL/kg/hari (Neotrace)
Jangan lebih dari 1mL/hari
Trace elements
Kontraindikasi:
Mangan dan Cu dapat memperburuk
kolestasis
Neotrace tidak diberi bila bilirubin direk >
3 4 mg/dL
Chromium diekskresi di ginjal, hati-hati
pada gagal ginjal
Hentikan pemberian selenium pada pasien
dengan hemodialisa
Trace elements
Bayi prematur membutuhkan
tambahan zinc (300 mcg/kg/hari) dan
selenium (2 mcg/kg/hari)
Pada bayi dengan kolestasis ( kadar
bilirubin direk > 2,5 mg/dl), hentikan
pemberian trace elements dan berikan:
- Zinc 400 mcg/kg/d TOTAL (bayi prematur)
300 mcg/kg/d TOTAL (bayi matur)
- Chromium 0.2 mcg/kg/d
- Selenium 0.2 mcg/kg/d
Current
Recommended
amount per kg/day
Neotrace 4 conc.
*Dose @ rate of 0.2
ml/kg/day provides
Zinc
Zn mcg
300**
Copper
Cu
mcg
16-20
20
Chromium
Cr
mcg
0.4
0.17
Manganese
Mn
mcg
2 - 10
Selenium
Se mcg
1.3 2.0
0+
Iodide
I
mcg
1.0
0++
Heparin
Penggunaan heparin 0,5 1 unit
pada cairan TPN (maks 137 unit/
hari) dapat memfasilitasi aktivitas
lipoprotein
lipase
sehingga
membantu
stabilisasi
nilai
trigliserida
serum
dan
mempertahankan patensi kateter
infus.
1 unit/ml dalam NaCl 0,9% atau
NaCl 0,45% 0,5 1 ml/jam
Heparin
Kalkulasi (RSCM)
Heparin murni = 5000 unit/ml
Untuk cairan TPN 25 unit
heparin untuk 24 jam (1 Unit/ jam)
ambil heparin murni 2,5 cc +
NaCl 0,9% 500ml = 25 unit/ml
(heparin - NaCl)
masukkan 1 ml heparin-NaCl
ke dalam cairan NPT
Operasi
Stress
katabolism
e
Cadangan
karbohidrat,
protein, dan
lemak
Surgical trauma
Type of surgery
Fluid replacement
Minimal
1-2 mlkg-1hr-1
Moderate
Ureteral implantation
4 mlkg-1hr-1
Severe
Scoliosis, bowel
obstruction
> 6 mlkg-1hr-1
Frekuensi
Dua kali sehari
Kalsium, magnesium
Ureum, kreatinin
Trombosit
Bilirubin
Fungsi hati
Trigliserid
Komplikasi NPT
Hiperglikemia dgn glukosuria, osmotik
diuresis, dan dehidrasi
Kolestasis, steatosis hepatik, dan
kolelithiasis
Hiperamonemia dan hiperazotemia
Asidosis metabolik hiperkloremik
kadar transaminase serum
Hiperlipidemia (hipertrigliseridemia dan/
atau hiperkolesterolemia)
Hipofosfatemia
NPT
Defisiensi besi
jangka
lama
Defisiensi vitamin dan trace element
Perhatian
Pemberian asam amino tidak
boleh terkena cahaya
Fototerapi
menginduksi
pembentukan
triglyceride
hydroperoxides
dapat
dicegah dengan menutupi lipid
dengan aluminium foil
Kesimpulan
Pada bayi prematur, bayi sakit
dan pasca operasi yang tidak
mendapat
nutrisi
enteral
adekuat dukungan nutrisi
parenteral untuk mengurangi
kesakitan, dan agar bayi tetap
bertumbuh
dengan
memperhatikan komplikasi yang
mungkin menyertai