SISTEM
SISTEM PERNAPASAN SISTEM SARAF
KARDIOVASKULAR
1. Sumbatan Airway
Etiologi : Neoplasma primer pada trachea, kanker kepala dan leher, Ca.
Bronchogenik, Invasi trakea oleh ca paru atau ca tyroid
2. Obstruksi
Etiologi
■ Pertumbuhan tumor
– Pendorongan
– Infiltrasi
– Tumbuh primer
■ Komplikasi operasi
– Tracheomalacia
Sering pada lymphoma maligna, thymus, Ca tyroid, Ca larynx
– Haematoma
Pada operasi besar daerah leher : RND dll
Diagnosa
Ro
■ Foto leher AP/L
■ Endoscopy (?)
Terapi
. 3Hemoptysis
4. Dyspnea
Klinis : dyspnea, batuk, nyeri dada yang tidak spesifik namun ada juga yang
tanpa gejala
Diagnosa : Dari pemerisaan fisik dan imaging (thoraks foto dan CT scan)
Prosedur invasive (thorakosintesis)
Terapi : Thorakosintesis hanya untuk mengeluarkan sedikit cairan
CTT ( Chest Tube Thoracotomi ) untuk efusi pleura yang banyak
dan berulang.
Pleurodesis Kemoterapi atau radioterapi pada kanker penyebab
TATALAKSANA EMBOLI PARU
1. Perikardial Tamponade
Etiologi : Dapat berupa primer dari tumor pericardial ataupun dari obstuksi
vena dan limfatik (dari ca mamae dan ca paru)
Klinis : Gejala tersering adalah mengeluh sesak napas (63%), wajah dan leher
bengkak (50%),
Diagnosa : Umumnya ditemukan distensi vena
Foto thoraks,CT scan dada, Diagnosis histologis
Terapi : Suportif, Stenting, Radioterapi, Dekompresi
Sindrom Vena Kava Superior
Ekspresi klinis obstruksi aliran darah yang melalui vena kava superior
Pembuluh utama untuk drainasi darah vena dari kepala , leher, ektremitas atas, dan toraks atas
Lokasi: mediastinum tengah, dikelilingi oleh struktur yang relatif rigid (sternum, trakea, bronkus
kanan, aorta, arteri pulmoner, KGB perhiler dan paratrakea)
Berdinding tipis, mudah tertekan, dan rentan terhadap proses space-occupying di sekitarnya
Identifikasi klinis sederhana karena gejala dan tanda khas dan tidak mungkin salah
Foto toraks: terdapat massa pada kebanyakan pasien Abnormalitas paling sering: pelebaran
mediastinal superior dan efusi pleura
CT: lebih detail (CT phlebography memberi informasi lokasi, luas obstruksi , dan status kolateral)
Sitologi: sitologi sputum (menegakkan diagnosis pada 50% pasien), sitologi dari bronkoskopi dan
transbronchial needle aspiration, torakosentesis
Biopsi: biopsi KGB, biopsi sumsum tulang, mediastinoskopi, percutaneous transthoracic CT-guided
fine-needle biopsy, biopsi torakoskopi/torakotomi
KEDARURATAN SISTEM SARAF
Peningkatan Tekanan
Intrakranial
Komplikasi neurologis yang umum pada pasien dengan kanker yang melibatkan sistem saraf
Etiologi tersering: metastasis serebral yang besar (>> ca paru 18-65%, dan melanoma 10-40%)
“Increase in the volume of one compartment is at the expense of the other two”.
(
Monro-Kellie hypothesis)
MANIFESTASI KLINIS
Sakit kepala (Keluhan tersering); berat, resisten terhadap analgetik biasa, paling
berat saat bangun pagi
defisit neurologis
Terapi
✓ Elevasi kepala dan badan bagian atas
✓ Kortikosteroid efektif untuk manajemen awal (dexamethasone)
✓ Diuretik Osmosis (mannitol/glycerol)
• Salah satu komplikasi neurologis yang paling merusak, terjadi pada 5-10% pasien dengan
kanker
• Mayoritas kasus akibat metastasis spinal dengan perluasan ke ruang epidural (>> kanker
payudara, prostat, paru, dan limfoma
• Manifestasi klinis awal yang paling sering: NYERI dalam hitungan minggu, terjadi
gangguan neurologis dan irreversible bila terapi tidak dimulai segera
• Pemeriksaan penunjang : MRI vertebra paling sensitif
• Terapi: KORTIKOSTEROID; harus dimulai segera pada suspek MSCC analgetik, ↓
edema vasogenik mencegah kerusakan spinal cord lebih lanjut akibat penurunan perfusi.
• Terapi lain: RADIOTERAPI (respon tergantung histologi tumor)
KEDARURATAN SALURAN KEMIH
SISTEM SALURAN KEMIH
2. Obstruksi Uropati
Obstruksi saluran
Perforasi
pencernaan
Perdarahan Ascites
SISTEM SALURAN PENCERNAAN
1. Obstruksi
2. Pendarahan
Pendarahan Trombositopenia
1. Pendarahan
Abnormalitas
Gangguan Efek samping
struktur
hemostasis terapi
sistem organ
SISTEM HEMATOPOETIK
2. Trombositopenia
■ Leukemia - ALL
■ Lymphoma - Burkitt’s
■ High tumor burden
■ High LDH
■ Fast growing tumors
■ Start of therapy
Ditandai dengan:
Hiperosfatemia &
Hiperuricemia Hiperkalemia
Hipokalsemia
LACTIC ASIDOSIS
❑ Keadaan ini ditandai dengan turunnya pH arteri (< 7,37) sekunder dari
penumpukan laktat di dalam darah (> 2mEq/L).
HIPOGLIKEMIA
Paling sering terjadi pada tumor insulin producting islet cell. Pada
tumor non insulin producting islet cell terjadi pada tumor
mesenkim (fibrosarcoma, leiomyoma, rhabdomyosarcoma,
liposarcoma, mesothelioma). Gejala klasik hipoglikemia
(kelemahan, pusing, diaporesis,dan mual)
Mekanisme terjadinya hipoglikemia yang berhubungan dengan kanker diajukan
sebagai berikut:
▪ Percepatan penggunaan glukosa oleh tumor yang besar mungkin juga berhubungan
dengan hipoglikemia pada tumor. Diperkirakan bahwa 1 kg tumor menggunakan
mg glukosa per hari. Dengan kemampuan hepar memproduksi glukosa 700 mg per
hari
Sangat penting :
▪ Menegakkan diagnosis
▪ Pengobatan yang cepat dan tepat adekuat
Berbagai Kondisi Kedaruratan dalam Onkologi
4. Kedaruratan Tractus Respiratorius: Pleural Effusion, Obstruksi jalan napas bagian atas
6. Infeksi
■ Radiasi (90%) : 300-400 cgy 2-4 diikuti 200 cgy/hari total dose 3000-3500
cgy
■ Chemotherapy : tergantung responsi tumor primer th op khemoterapi
■ Pembedahan (?) tidak memberikan hasil
■ Obat-obat : diuretic dan steroid untuk menghilangkan odema.
Kompresi Medula Spinalis
Penyebab:
■ Tumor tulang atau jaringan sekitar menekan langsung durameter.
■ Kerusakan vertebra atau bagian2nya penekanan/penyempitan medula
spinalis atau radix.
■ Penekanan medula spinalis tidak nyeri penekanan radix spinalis nyeri
radi kanker yg hebat
Jenis keganasan penyebab yang sering:
■ Timing
■ Trakheostomi terpaksa menembus masa tumor
■ Perawatan post operatif diruangan
Obstruksi GIT
Penyebab:
■ Tumor primer pada saluran cerna termasuk limfoma.
■ Metastasis peritoneal misalnya pada ca ovarium yang menyebabkan
perlengketan-perlengketan. (peritoneal carsinomatosis)
■ Gejala : adalah gejala obstruksi yang sesuai dengan letak obstruksi apakah
letak rendah atau letak tinggi.
Diagnosis
■ Gejala klinis tanda-tanda obstruksi/ileus atau akibat obstruksi seperti dehidrasi dan
asidosis.
■ Rontgenologis : plain foto abdomen dua posisi yang dapat memperlihatkan pelebaran
usus-usus dan adanya air fluid level.
Treatment
Disebabkan oleh :
■ Nekrosis tumor sendiri dalam perjalanan penyakitnya, atau disebabkan
oleh keadaan obstruksi nya
■ Akibat terapi radiasi atau khemoterapi yang diberikan.
Prinsip mengatasi keadaan ini sama dengan perforasi akibat lain,disamping
pengobatan tumor primernya
Etiology
■ Akibat “ peritoneal carcinomatosis “
■ Biasanya terjadi pada ca ovarium,ca mamma atau keganasan
gastrointestinal
■ Eksudasi dari cairan intra peritoneal akibat implantasi sel tumor pada
peritonem atau akibat obstruksi system lymphatic sub diafragma
■ Pada yang masif merupakan keadaan yang mengancam.
Diagnosis
■ Khusus
1. Rusaknya natural barier (ulserasi pada kulit atau mukosa)
2. Adanya obstruksi pada GIT, traktus respiratorius atau saluran kemih.
3. Radiasi
4. Sitostatik
5. Defisiensi imunitas berupa : neutropenia,defek pada t.limfosit monocleus fagosit, penurunan
B cell lymphosite.
6. Pembedahan terutama yang ekstensif.
Jenis-jenis mikroorganisme :
INFEKSI
INFEKSI JAMUR INFEKSI VIRAL
BAKTERIAL
Diagnosis
HIPERKALSEMIA
Ditandai dengan:
Allopurinol
Dialysis if needed
■ Recommended dose:
- PO: 100 mg/m2/dose TID (max 800 mg/day)
- IV: 200 mg/m2/day in 1-3 divided doses, each infused over 60 minutes
■ 20 mg IV lasix
■ 1 amp D50
■ 10 units regular insulin
HIPERKALSEMIA
■ Nausea,muntah,konstipasi,poliuri
■ Kelelahan,gelisah sampai koma