Anda di halaman 1dari 178

LAPORAN EVALUASI DIRI

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1


ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
LAPORAN EVALUASI DIRI

IDENTITAS PENGUSUL ii
IDENTITAS TIM PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI iii
KATA PENGANTAR iv
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Rangkuman Eksekutif 1
B. Susunan Tim Penyusun dan Deskripsi Tugasnya 5
BAB II. LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI 6
A. Profil Unit Pengelola Program Studi 6
B. Kriteria Akreditasi 22
Kriteria 1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi 22
Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama 38
Kriteria 3 Mahasiswa 54
Kriteria 4 Sumber Daya Manusia 69
Kriteria 5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana 85
Kriteria 6 Pendidikan 97
Kriteria 7 Penelitian 113
Kriteria 8 Pengabdian kepada Masyarakat 121
Kriteria 9 Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan 129
Pengabdian kepada Masyarakat
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi 142
1. Analisis SWOT 142
2. Strategi dan Program Pengembangan 142
BAB III. PENUTUP 144
A. Referensi 144
B. Lampiran 145

1
IDENTITAS PENGUSUL

Unit Pengelola Program Studi : Fakultas Kedokteran


Perguruan Tinggi : Universitas Indonesia
Penanggung Jawab Pengisi Dokumen Kinerja Program Studi
: dr. Adhrie Sugiarto, SpAn-KIC
Media Kontak : 021 – 3912526 / 021 – 3143736
+62 81510368016
Program Studi
Nomor SK Pembukaan PS*) : 076 / U / 1980
Tanggal SK Pembukaan PS : 10 Maret 1980
Pejabat Penandatangan
SK Pembukaan PS : T. Umar Ali
Bulan & Tahun Dimulainya
Penyelenggaraan PS : 10 Maret 1980
Peringkat Akreditasi Terakhir : A (Sangat Baik)
Nomor SK Akreditasi : 0619/LAM-PTKes/Akr/Spe/X/2017
Tanggal SK Akreditasi : 28 Oktober 2017

Alamat PS : Jl. Salemba Raya No. 6, Jakarta Pusat


No. Telepon PS : 021 – 3912526 / 021 – 3143736
No. Faksimili PS :-

Laman dan Surel (Homepage dan E-mail) PS: anestesipendidikansp1@gmail.com

2
IDENTITAS TIM PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI

Nama : Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD


NIDK : 8863760018
Jabatan : Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Program
Dokter Spesialis dan Subspesialis - Ketua
Tanggal Pengisian : 13-07-2022
Tanda Tangan :

Nama : Prof. Dr. dr. Imam Subekti, SpPD, KEMD


NIDK : 8821120016
Jabatan : Ketua Unit Penjaminan Mutu - Sekretaris
Tanggal Pengisian : 13-07-2022
Tanda Tangan :

Nama : dr. Adhrie Sugiarto, SpAn-KIC


NIDK : 8875480018
Jabatan : Ketua Program Studi
Tanggal Pengisian : 13-07-2022
Tanda Tangan :

Nama : dr. Bintang Pramodana, SpAn


NUP : 012103009
Jabatan : Sekretaris Program Studi
Tanggal Pengisian : 13-07-2022
Tanda Tangan :

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan kasih-
Nya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Penyusunan naskah Evaluasi Diri ini sesuai dengan panduan penyusunan dari
LAM-PTKes untuk memenuhi persyaratan Akreditasi Program Studi.
Laporan evaluasi diri ini disusun oleh tim yang terdiri dari berbagai komponen
pemangku kepentingan program studi hingga didapatkan deskripsi, analisis, dan refleksi
mengenai keadaan, kinerja, dan perangkat pendidikan Unit Pengelola Program Studi
(UPPS) dan Program Studi (PS), sebagai hasil kajian dan asesmen yang mendalam dan
bersifat internal. Laporan evaluasi diri juga digunakan untuk perencanaan, pengembangan,
dan perbaikan program studi secara berkesinambungan, penjaminan mutu internal, dan
untuk mempersiapkan evaluasi eksternal atau akreditasi.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan evaluasi diri ini, dan berharap masukan yang membangun dari para
pembaca untuk perbaikan lebih lanjut.

Jakarta, 13 Juli 2022


Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

4
BAGIAN KEDUA - STRUKTUR LAPORAN EVALUASI DIRI

I. PENDAHULUAN

A. Rangkuman Eksekutif

Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI


menjalankan fungsinya mendidik dokter calon spesialis dengan mengacu pada visi, misi, tujuan
dan sasaran yang telah disusun. Visi dan misi PS sejalan dengan visi dan misi induknya, yaitu
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Untuk dapat mencapai visi dan
melaksanakan misi yang terarah dan feasible, PS telah menentukan tujuan dan sasaran yang
sesuai dengan prinsip didirikannya PS ini. Visi, misi, tujuan dan sasaran PS disusun melalui
serangkaian proses oleh sivitas akademika bersama para stakeholder dengan
mempertimbangkan kinerja PS sebelumnya.
Dalam bidang Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, analisis dan evaluasi dilakukan
bersama FKUI sebagai UPPS. Dalam hal kemahasiswaan, PS melakukan evaluasi terhadap
masukan, proses dan luaran. Terhadap kualitas input dilakukan telaah terhadap alur dan sistem
seleksi calon mahasiswa, perkembangan animo calon mahasiswa dan proporsi penerimaan
mahasiswa baru. Proses pendidikan terhadap mahasiswa untuk pencapaian kompetensi
dilakukan dengan dua acuan, yaitu aturan dan sistem akademik yang ditetapkan universitas dan
FKUI serta konten kompetensi yang ditetapkan Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif
Indonesia (KATI).
Sumber daya manusia (SDM) merupakan hal yang paling kompleks dalam pelaksanaan
pendidikan profesi dokter spesialis yang tidak dapat disamakan dengan pendidikan lain pada
umumnya. Pendidikan dokter spesialis sangat bergantung pada ketersediaan dosen yang
kompeten di bidang klinis, yaitu dosen yang berbasis di rumah sakit pendidikan. Kebutuhan
dosen tetap dengan jabatan fungsional yang sesuai sangat bergantung proses dan sistem di
tingkat yang lebih tinggi, yaitu Kementerian Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Dalam bidang keuangan, sarana dan prasarana, PS bergantung pada keseluruhan sistem,
baik pada universitas dan fakultas maupun pada rumah sakit pendidikan utama. Evaluasi
terhadap biaya yang dikeluarkan PS untuk menjalankan pendidikan mendapati bahwa proporsi
terbesar sumber biaya PS adalah subsidi yang dikeluarkan oleh rumah sakit pendidikan. Dana
dari mahasiswa hanya menyumbang sekitar 10% dari keseluruhan sumber dana. Sedangkan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 1
penggunaan dana sebagian besar adalah untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan. Selama
periode Renstra sebelumnya proporsi penggunaan sumber dana untuk keperluan penelitian
masih sangat sedikit. Hampir semua pengeluaran untuk penelitian dilakukan oleh peneliti
sendiri. Di masa ini dan masa mendatang penelitian akan mendapat proporsi lebih besar dalam
RKAT. Demikian pula pendanaan penelitian dari berbagai hibah penelitian akan terus
ditingkatkan.
Pelaksanaan pendidikan senantiasa dinamis, bergantung pada arah kebijakan nasional,
kebijakan universitas/fakultas maupun kebijakan KATI. Selama 2019-2021 tercatat beberapa
kali PS mengajukan perubahan struktur kurikulum untuk mengadopsi perubahan kebijakan di
atas. Perubahan struktur kurikulum terakhir tahun 2021 diajukan oleh karena disusunnya SNP
baru oleh KATI. Secara keseluruhan perubahan struktur kurikulum tidak mengubah beban SKS
pada mahasiswa dan tetap dilaksanakan dalam kerangka waktu yang sama. Hingga LED ini
dibuat, masa pendidikan masih dipertahankan 8 semester. Pengajaran kompetensi klinis efektif
dilakukan selama 7 semester oleh karena semester 1 adalah penyampaian materi-materi MDU
oleh fakultas.
Pendidikan mahasiswa dikategorikan dalam 3 jenjang (tahap), yaitu Pembekalan, Magang
dan Mandiri. Modul pembelajaran yang dilaksanakan dibedakan menjadi modul-modul klinis
dan modul-modul akademis. Dalam setiap modul, baik klinis maupun akademis ada muatan
tetap sasaran pembelajaran, yaitu etika, sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan
ketrampilan khusus. Kompetensi klinis mahasiswa didapatkan bukan hanya di rumah sakit
pendidikan utama namun juga di beberapa wahana praktik di beberapa rumah sakit jejaring.
Proses pencapaian kompetensi terkendala pandemi. Selama pandemi, modifikasi dilakukan
untuk membantu pencapaian kompetensi ini, akan tetapi di masa mendatang perlu dilakukan
kajian lebih mendalam mengenai alternatif metode untuk mencapai kompetensi tertentu dalam
keterbatasan seperti pandemi.
Pada Sumber Daya Manusia, masalah yang relatif selalu ada adalah jabatan fungsional
dosen. Pada kenyataannya seluruh dosen dalam PS adalah dosen purnawaktu. Namun demikian,
ketentuan Pendidikan Tinggi mengharuskan DT adalah dosen dengan NIDN/NIDK. Mayoritas
dosen yang mendedikasikan tenaganya untuk pendidikan ini adalah pegawai Kementerian
Kesehatan dan pengurusan NIDK memakan waktu yang tidak cepat. Hal ini berdampak pada
proses berikutnya, misalnya pengurusan jabatan fungsional dosen dan sertifikasi dosen.
Pengurusan jabatan fungsional dosen di atas Lektor juga masih terkendala.
Peningkatan keahlian dan keilmuan dosen juga menjadi kendala tersendiri. Persentase
dosen dengan Pendidikan S3 masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu peningkatan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 2
dosen dengan S3 dimasukkan dalam Renstra. Peningkatan keahlian dosen dalam profesi
anestesiologi dan terapi intensif selama ini cukup lancar, akan tetapi tetap dimasukkan dalam
Renstra.
Beban kerja DTPS masih tidak terlalu seimbang namun tidak dapat dinilai hanya dari satu
sisi. Beberapa dosen PS juga mengampu S1 atau Sp2, sehingga beban kerja di Sp1 wajar jika
diturunkan agar beban kerja di homebase lain dapat terjaga. Hal ini sesuai dengan prinsip
keadilan bagi dosen.
Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan sivitas akademika telah
berjalan. Persentase penelitian dan PkM yang sesuai dengan peta jalan keilmuan masih perlu
ditingkatkan. Hal ini tidak mudah oleh karena ilmu anestesiologi dan terapi intensif adalah ilmu
klinis. Pelaksanaan PkM akan terus dikembangkan sebanyak mungkin sesuai peta jalan
keilmuan. Publikasi hasil penelitian cukup baik namun publikasi PkM masih perlu ditingkatkan
lagi.
Produktivitas dosen telah cukup baik, dalam berbagai bentuk dan jenis. Yang tidak terbatas
hanya pada publikasi penelitian dan produksi buku berISBN. Dosen PS selain telah mengajukan
HKI atas berbagai karya, juga memproduksi buku-buku dan materi pendidikan lain. Masih
banyak karya dosen dan sivitas akademika yang dapat diajukan untuk HKI, hal ini akan
ditingkatkan lagi.
Luaran PS selama ini telah cukup baik, dalam arti terdapat perbaikan dalam waktu
pendidikan dan IPK akhir. Kelulusan tepat waktu telah meningkat lebih baik daripada tahun-
tahun lalu. Demikian pula dengan nilai IPK. Hal ini tidak lepas dari peran BRP, di mana
persepsi mengenai kompetensi, pokok bahasan dan sebagainya antara dosen dan mahasiswa
dapat disamakan. Program Studi juga terus berusaha meningkatkan layanan bagi mahasiswa.
Selain layanan dalam masalah akademis juga layanan lain, misalnya menyediakan berbagai
sarana yang menunjang suasana pendidikan. Selama pandemi, layanan terhadap mahasiswa
lebih nyata secara harfiah. Selain penyediaan APD yang lebih dari cukup, PS juga memfasilitasi
obat dan tes diagnostik, berkoordinasi terus menerus dengan FKUI melalui Manajer Pendidikan
dan Komkordik RSCM. PS juga aktif mencarikan pengobatan, fasilitas perawatan atau isolasi
mandiri bagi mahasiswa yang terjangkit Covid-19.
Lulusan PS dari segi kuantitas tidak terlalu terkendala pandemi. Jumlah lulusan selama
masa pandemi tidak turun terlalu jauh dibandingkan masa sebelumnya. Selama ini serapan
lulusan selalu baik. Lulusan PS tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Hal ini merupakan
bukti baik kontribusi PS pada pelayanan kesehatan nasional namun menjadi kendala tracer
study. Survei kepasan alumni telah dilaksanakan sejak 2015 namun cakupan lulusan yang

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 3
tersurvei belum memuaskan. Pandemi telah meningkatkan kesadaran semua orang
memanfaatkan Teknologi Informasi. Hal ini diharapkan akan meningkatkan cakupan tracer
study yang akan datang. Kepuasan pengguna lulusan juga masih jauh dari yang diharapkan.
Dari tracer study diketahui ada sekitar 300 rumah sakit pengguna jasa lulusan. Cakupan survei
saat ini baru pada 10 rumah sakit pengguna lulusan, yang mayoritas ada di Jabodetabek. Di
masa mendatang cakupan ini akan ditingkatkan bertahap.

B. Susunan Tim Penyusun dan Deskripsi Tugasnya

Tim inti untuk persiapan akreditasi dibentuk oleh Ketua Program Studi bersama dengan
Manajer Pendidikan Sp1-2 sebagai wakil dari UPPS, beranggotakan stakeholder dalam PS,
meliputi dosen, tenaga pendidikan, karyawan, mahasiswa, alumni dan pengguna jasa alumni.
Salah satu elemen, yaitu mahasiswa bukan merupakan individu tetap oleh karena komposisi
peserta didik pun berubah tiap semester. Anggota Tim Inti tidak menetap selamanya, dapat
berubah dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi. (Lampiran A.1)

Di bawah ini adalah anggota Tim Inti Persiapan Akreditasi PPDS-1 Anestesiologi, yang
mulai aktif sejak awal 2021. Setelah pembentukan tim inti, prosedur selanjutnya adalah
penataan organisasi kerja, persiapan penyusunan evaluasi diri dan pembagian tugas tiap-tiap
anggota.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 4
Tabel 1.1 Tim Akreditasi Program Studi
Nama Deskripsi Tugas
Ketua : dr. Adhrie Sugiarto SpAn KIC Koordinasi seluruh proses persiapan
Tim akreditasi
Wakil : Dr. dr. Ratna Farida Soenarto SpAn KAKV Membantu Ketua Tim dalam
Ketua koordinasi.
Sekretaris : dr. Bintang Pramodana SpAn Bertanggungjawab terhadap surat
menyurat dan kelengkapan dokumen
penunjang
Anggota : 1. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD Perwakilan UPPS
2. dr. M. Arza Putra, Sp.BTKV (K) Memberi masukan sebagai pengguna
jasa alumni
3. dr. Amelia Martira, Sp.An, SH, MH Wakil alumni
4. dr. Arief Cahyadi, Sp.An Unsur dosen, kriteria 1
5. dr. Fildza S. Peddyandhari, Sp.An Unsur dosen, kriteria 2
6. dr. Anggara G. Dwiputra, Sp.An Unsur dosen, kriteria 3
7. dr. Rahendra, Sp.An-KAR Unsur dosen, kriteria 4
8. dr. Noor Hafidz, Sp.An Unsur dosen, kriteria 5
9. dr. Bintang Pramodana, Sp.An Unsur dosen, kriteria 6
10. dr. Aino N. Auerkari, Sp.An Unsur dosen, kriteria 7
11. dr. Jane Elvina Sentosa, Sp.An Unsur dosen, kriteria 8
12. dr. Andy Omega, Sp.An Unsur alumni, kriteria 9
13. Sdr. Eko Suwarsono Tendik, kriteria 5
14. Sdr. Dedeh Kurniasih Tendik, kriteria 5
15. Sdr. Komariah Tendik, kriteria 7 dan 8
16. Sdr. Nurul Hasanah Tendik, kriteria 4 dan 6
17. Sdr. Monalisa Tendik, kriteria 3 dan 6
18. Sdr. Lilies Nurhayati Sekretaris Departemen, kriteria 2
19. dr. Wilhelmina Olivia Unsur mahasiswa, data kriteria 1
20. dr. Juan Carson Roy Nathanael Marbun Unsur mahasiswa, data kriteria 2
21. dr. Luther H.P. Napitupulu Unsur mahasiswa, data kriteria 3
22. dr. Muncieto Andreas Unsur mahasiswa, data kriteria 4
23. dr. Adinda Meidisa Akhmad Unsur mahasiswa, data kriteria 5
24. dr. Gabriella Montolalu Unsur mahasiswa, data kriteria 6
25. dr. Noorcahya Amalia Unsur mahasiswa, data kriteria 7
26. dr. Edwin K. Deges Unsur mahasiswa, data kriteria 8
27. dr. Arky Kurniati Alexandra Unsur mahasiswa, data kriteria 9

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 5
II. LAPORAN EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI

A. Profil Unit Pengelola Program Studi

1. Sejarah Unit Pengelola Program Studi (UPPS) dan Program Studi (PS)

Sejarah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tidak terlepas dari sejarah
pendidikan dokter di Indonesia yang dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Momentum
pendidikan kedokteran di Indonesia lahir pada tanggal 2 Januari 1849 lewat Keputusan
Gubernemen No. 22. Januari 1851 dibentuk Sekolah pendidikan kedokteran dibuka di
Weltevreden dengan 12 orang murid. Lama pendidikan 2 tahun. Juni 1853 Pemerintah Belanda
Surat keputusan Gubernemen 5 Juni 1853 No.10 ditetapkan lulusan Pendidikan kedokteran
diberi gelar Dokter Djawa, tetapi dipekerjakan sebagai mantri cacar. Tahun 1875 Lama
pendidikan menjadi 7 tahun, termasuk pendidikan bahasa Belanda yang akan menjadi bahasa
pengantar. Tahun 1898 Didirikan sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA
(School tot Opleiding voor Indische Artsen). 1 Maret 1902 Gedung baru sekolah kedokteran
dibuka di Hospitaalweg (sekarang Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh 26) dan lama pendidikan
menjadi 9 tahun. Tahun 1913 Organisasi STOVIA disempurnakan dan lama pendidikan
menjadi 10 Tahun. Akhir tahun 1919 Didirikan Rumah Sakit Pusat CBZ (Centraal Bur-gerlizk
Ziekenhuis, sekarang disebut RSCM) yang dipakai sebagai Rumah Sakit Pendidikan oleh siswa
STOVIA. Tanggal 5 Juli 1920 Gedung pendidikan kedokteran di Salemba 6 selesai dibangun
dan seluruh fasilitas pendidikan dipindahkan ke Salemba 6. Tanggal 9 Agustus 1927
Pendidikan dokter resmi menjadi pendidikan tinggi dengan nama Geneeskundige Hooge
School, syarat pendidikan yang selama ini sampai setingkat SD, dirubah menjadi setingkat
SMA Geneeskundige Hooge School. 24 April 1943 Pada zaman pendudukan Jepang nama
diubah menjadi IKA DAI GAKU. Februari 1946 Setelah kemerdekaan RI nama sekolah diubah
menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia. Februari 1947 oleh Pemerintah
Belanda diadakan juga kegiatan pendidikan kedokteran dengan memakai nama Geneeskundige
Faculteit, Nood Universiteit Van Indonesie. 2 Februari 1950 Setelah penyerahan kedaulatan
kepada Pemerintah Republik Indonesia kedua jenis institusi pendidikan di gabung dan dsatukan
dengan memakai nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pendidikan dokter spesialis anestesiologi pertama di Indonesia dimulai di Jakarta, yaitu di
RSCM. Tahun 1953 dr. Mochammad Kelan (seorang dokter asisten bedah) kembali dari
Amerika untuk mempelajari ilmu anestesia. Dimulailah era anestesia modern di Indonesia yang
saat itu masih dilakukan di bawah Bagian Bedah RSCM. Sebagai orang pertama yang merintis
dan mengaplikasikan anestesiologi di Indonesia, dr. Kelan mulai melatih dokter-dokter muda

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 6
untuk melakukan pembiusan. Hingga masa itu, fungsi pelayanan dan pendidikan anestesiologi
hanya dijalankan oleh dr. Kelan dibantu dr. Oentoeng Kertodisono dan dr. Muhardi Muhiman.
Ketiga tokoh inilah yang patut disebut sebagai “The Founding Fathers of Anesthesiology” di
Indonesia.
Tahun 1967, Anestesiologi resmi berdiri sendiri, terpisah dari Bagian Bedah.
Pendidikan resmi anestesiologi di Indonesia pun dimulai. Pendidikan ini mulai banyak diminati
sekitar tahun 1970. Dokter-dokter spesialis anestesiologi yang dihasilkan program pendidikan
ini kemudian menyebar dan memulai profesi anestesia di berbagai daerah di Indonesia. Sejak
berdirinya, Bagian Anestesiologi yang kemudian menjadi Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif FKUI/RSCM selalu menjadi pelopor di Indonesia. Di sini juga dimulai dan
dikembangkan ilmu anestesia regional, yang pertama kali diperkenalkan oleh dr. Oentoeng
Kertodisono. Bagian Anestesiologi FKUI/RSCM bukan hanya mengembangkan ilmu anestesia
dalam arti sempit (pembiusan) namun lebih jauh lagi, mencakup penguasaan critical care
medicine. Atas prakarsa dr. Muhardi Muhiman, tahun 1971 resmi berdiri Intensive Care Unit
(ICU) RSCM yang menunjang salah satu kompetensi dokter spesialis anestesiologi dalam
critical care medicine di atas. Ini adalah ICU pertama di Indonesia. Staf Bagian Anestesiologi
FKUI/RSCM jugalah yang pertama kali memprakarsai, mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu Resusitasi Jantung Paru (Cardiopulmonary Resuscitation/ CPR) di Indonesia, yaitu dr.
Sun Sunatrio, dibantu dr. Yani Kasim dan dr. Jusrafli Junurham.
Tahun 1973 dr. Moch. Kelan dikukuhkan sebagai Guru Besar Anestesiologi yang
pertama di Indonesia. Profesor dr. Mochammad Kelan Koesoemodipoero, atas prakarsa, jerih
payah dan kegigihannya mengembangkan ilmu anestesia, patut disebut sebagai “Bapak
Anestesiologi Indonesia”, yang memungkinkan anestesiologi berkembang di Indonesia hingga
kini. Secara resmi program pendidikan ini diakui Pemerintah pada tahun 1980 dengan
diterbitkannya SK Menteri Pendidikan pada saat itu. (Lampiran A.2)

2. Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Tata Nilai


Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Strategi Pencapaian Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Universitas Indonesia yang
mencakup tujuan dan penyelenggaraan Tri dharma Perguruan Tinggi, berlandaskan nilai
budaya FKUI-RSCM, berupa :

1. Integritas, yaitu keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan
kemanusiaan
2. Profesionalisme, yaitu kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 7
3. Kepedulian, yaitu melayani dengan empati, tulus dan peduli
4. Kolaborasi, yaitu bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan
bersama
5. Keunggulan, yaitu menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif, dan berkelanjutan.

Pada tahun 2020-2024 terjadi perubahan visi misi FKUI, dikarenakan mengikuti penyesuaian
dan perubahan visi misi Universitas Indonesia (UI). Berdasarkan analisis strength and
weakness serta opportunities and threats dirumuskan strategi untuk menjalankan misi dan visi
UI dan FKUI. Selain itu dalam peta strategi juga memuat indikator kinerja utama dan target
untuk periode 2020-2024.

Visi FKUI Tahun 2020-2024 adalah Menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran,
dan budaya yang unggul dan berdaya saing, melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga berkontribusi bagi pembangunan
Indonesia dan dunia.

Visi Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI Tahun 2020-2024 adalah
menjadi pusat Ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran dan budaya yang unggul serta berdaya
saing, dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dokter spesialis
anestesiologi dan terapi intensif serta berkompeten dalam terapi nyeri, untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi bagi pembangunan kesehatan Indonesia dan dunia.

Misi FKUI
a. Menyediakan akses yang luas dan adil serta pendidikan dan pengajaran yang berkualitas;
b. Menyelenggarakan kegiatan Tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
c. Menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur, dan mampu
bersaing secara global; masyarakat) yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional
serta global;
d. Menciptakan iklim akademik yang mampu mendukung perwujudan visi UI;
e. Menyelenggarakan sistem kesehatan akademik (Academic Health System, AHS) untuk
pembangunan kesehatan wilayah.

Misi Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI


a. Menjadikan ilmu kedokteran berbasis bukti dan teknologi kedokteran sebagai penunjang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai dasar peningkatan pelayanan
anestesiologi dan terapi intensif, dengan penekanan pada pengelolaan pasien kritis serta

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 8
terapi nyeri sebagai unggulan.
b. Menjadi pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian dokter spesialis anestesiologi dan terapi
intensif yang memenuhi baku nasional maupun internasional, dengan penekanan pada
pengelolaan pasien kritis serta terapi nyeri sebagai unggulan, dan meningkatkan publikasi
internasional.
c. Mendukung pelayanan kesehatan di bidang anestesia dan terapi intensif serta terapi nyeri
yang bertaraf nasional maupun internasional serta berupaya
menjalin jejaring keilmuan internasional
d. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang memiliki kompetensi
lebih, berlandaskan ilmu pengetahuan dengan pendekatan empati dan sosiobudaya serta
berorientasi pada keselamatan pasien.
e. Mewujudkan tata kelola organisasi dan manajemen yang menunjang kondisi pendidikan
yang nyaman serta terlaksananya sistem pendidikan yang baik, kredibel dan akuntabel.

Tujuan FKUI sebagai berikut:


a. Menciptakan komunitas pendidikan kedokteran yang inklusif, berdasarkan adab,
kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan kebhinekaan dalam lingkungan yang
aman dan bersahabat;
b. Menyiapkan peserta didik menjadi lulusan yang cerdas dan bernurani melalui penyediaan
program pendidikan kedokteran yang jelas dan terfokus sehingga dapat menerapkan,
mengembangkan, memperkaya, dan memajukan ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran,
dan kebudayaan;
c. Mendorong dan menguatkan pengembangan ilmu kedokteran melalui penelitian
monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin demi menjawab tantangan
persoalan kehidupan yang makin kompleks;
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, dan
kebudayaan serta mengupayakan penerapannya untuk meningkatkan martabat dan
kehidupan masyarakat;
e. Mendorong dan mendukung peran serta aktif sivitas akademika dalam pembangunan dan
pengabdian kepada masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan beradab sebagai kekuatan
moral yang mandiri melalui sistem kesehatan akademik (academic health system, ahs);
f. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan kedokteran dan bekerja sama
dengan lembaga dan asosiasi profesi sehingga lulusan dapat memperoleh keahlian pada
tingkat profesional;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 9
g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada bangsa, negara, dan
dunia melalui kolaborasi, kemitraan, dan kesempatan untuk pengayaan ilmu pengetahuan
dan budaya melalui pendidikan kedokteran berkelanjutan;
h. Berinvestasi pada pengembangan sarana dan prasarana serta profesionalisme sdm fkui
dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif melalui pengajaran, riset, dan pengabdian
kepada masyarakat.

Rumusan Tujuan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif


Tujuan Program Studi PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI merujuk pada tujuan dari
FKUI dan RS Cipto Mangunkusumo dan merupakan penjabaran dari misi program studi.
Rumusan dari tujuan Program Studi PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI:

Tujuan Umum:
Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang kompeten dalam
memberikan pelayanan kedokteran spesialistik berbasis bukti dan teknologi kedokteran,
professional, berempati dan menjunjung tinggi etika serta komunikatif, melalui materi
pembelajaran yang sesuai kurikulum nasional dan memenuhi baku internasional dalam suatu
sistem pendidikan yang terstruktur, kredibel dan akuntabel, sehingga terlaksana pelayanan dan
pengabdian masyarakat yang bermutu di bidang anestesia pengelolaan pasien kritis dan terapi
nyeri.

Tujuan Khusus:
1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif melalui kurikulum
berbasis bukti dan teknologi kedokteran, dengan kompetensi lebih dalam manajemen
pasien kritis dan terapi nyeri.
2. Melaksanakan penelitian dalam bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan
rancangan pembelajaran berbasis riset, dengan penekanan pada anestesia, manajemen
pasien kritis dan terapi nyeri.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai
dengan rancangan pembelajaran dan penelitian, yang menjamin kesinambungan dengan
pembelajaran dan penelitian, terutama di bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
4. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang kompeten melalui
materi pembelajaran yang sesuai kurikulum nasional dan memenuhi baku internasional,
dengan kompetensi lebih, terutama di bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
5. Meningkatkan jumlah publikasi internasional karya ilmiah dan hasil penelitian.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 10
6. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang anestesia dan terapi intensif
serta terapi nyeri.
7. Meningkatkan kolaborasi internasional dalam anestesia dan terapi intensif, terutama di
bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
8. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif dengan kompetensi
tambahan khusus, yang etis dan bertanggung jawab, melakukan prosedur sesuai standar
yang berlaku nasional dan internasional
9. Menciptakan suasana pendidikan kedokteran yang kondusif, berdasar pada etika dan
toleransi.
10. Menyelenggarakan sistem pendidikan spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang
terstruktur dan memenuhi tertib administrasi dengan partisipasi seluruh sivitas
akademika dan karyawan, yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar secara
optimal dalam kualitas yang terjaga baik.
11. Meningkatkan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui peningkatan kualifikasi dosen

Sasaran Strategis
FKUI menyusun sasaran strategis yang komprehensif dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan situasi internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (kesempatan dan
tantangan) yang dihadapi saat ini serta pada masa yang akan datang. Selanjutnya ditetapkan
key performance indicator, program kerja, dan kegiatan yang selaras. Pencapaian sasaran
strategis diharapkan dapat mewujudkan FKUI yang unggul (berkualitas, relevan, dan
berperingkat tinggi, baik di level nasional, regional, maupun internasional) dan UI yang
bermartabat (bereputasi tinggi dan berintegritas). FKUI sebagai leading faculty selalu berperan
aktif mengawal Indonesia menghadapi tantangan global masa kini dan masa depan serta
berkontribusi secara nyata untuk kemajuan bangsa. Sasaran strategis dalam perspektif
pemangku kepentingan, yakni menjadi UI yang inovatif, mandiri, inklusif, bermartabat, serta
unggul di Asia Tenggara dan dunia.
Sasaran dan pencapaian strategis research-based tridharma adalah memberikan solusi
yang relevan dan komprehensif untuk menjawab tantangan, pengembangan pusat unggulan
riset (center of excellence in research) multi-disiplin, memperkuat kolaborasi antar disiplin
ilmu, kolaborasi antar mitra nasional dan internasional, memperkuat kolaborasi riset dengan
pendekatan n-helix, meningkatkan kualitas riset dan publikasi internasional.
Pengembangan sarana dan prasarana yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 11
Tinggi (SNPT), ramah lingkungan, dan terintegrasi akan mendukung peningkatan
produktivitas kerja individu, di samping tujuan untuk menjadikan UI mandiri, inovatif, dan
unggul.
Sasaran strategis sistem keuangan yang berimbang, efisien, dan mandiri didasarkan
pada prinsip tata kelola yang baik. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi FKUI adalah
alokasi pendanaan yang semakin terbatas dari pemerintah sehingga harus lebih proaktif dalam
menciptakan sumber pendanaan lain.
RSCM sebagai sebuah pusat pelayanan kesehatan sekaligus rumah sakit pendidikan
utama dan FKUI terikat dalam kerangka kerjasama berbasis Academic Health Center (AHC)
berupaya mengembangkan tata kelola tanpa batas institusional untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi kerja sama antar keduanya.

Berdasarkan tujuan pendidikan, disusun sasaran yang harus dicapai dalam kurun waktu ini:
1. Pemanfaatan dan pengembangan teknologi kedokteran, baik dalam pencapaian
kompetensi maupun dalam pelaksanaan penelitian sivitas akademika.
2. Peningkatan penelitian terkait pengelolaan pasien kritis dan terapi nyeri oleh sivitas
akademika.
3. Peningkatan pengabdian kepada masyarakat oleh sivitas akademika terkait pengelolaan
pasien kritis dan terapi nyeri.
4. Tersedianya acuan seluruh aktivitas PS, baik masukan, proses maupun luaran, yang dapat
menjadi panduan pelaksanaan pendidikan, yang juga memenuhi ketentuan peraturan
KKI, kolegium dan universitas/fakultas.
5. Peningkatan dan pemerataan jumlah dosen yang memiliki publikasi internasional.
6. Meningkatnya peran peserta didik dalam publikasi karya ilmiah, baik dalam forum ilmiah
maupun dalam jurnal ilmiah.
7. Keterlibatan sivitas akademika dalam penelitian multinasional.
8. Pelibatan tenaga ahli internasional dalam pembelajaran, penelitian maupun pengabdian
kepada masyarakat di bidang anestesia, pengelolaan pasien kritis dan terapi nyeri.
9. Tercapainya kompetensi peserta didik sesuai waktu yang ditetapkan dengan kualitas
akademik yang baik dan dapat menjadi bekal daya saing lulusan.
10. Terselenggaranya pendidikan dalam suasana yang kondusif dan mendukung kualitas
lulusan.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 12
11. Tersedianya Buku Rancangan Pendidikan (BRP) dan Buku Pedoman Mahasiswa (BPM)
untuk seluruh modul pembelajaran, sesuai ketentuan Dikti, yang akan menjadi pedoman
untuk pencapaian kompetensi peserta didik.
12. Peningkatan pendidikan dan pelatihan serta jabatan fungsional dosen.

Nilai Utama Universitas


FKUI dalam mewujudkan visi dan misinya mengacu pada 9 (sembilan) nilai UI, yaitu
kejujuran, keadilan, keterpecayaan, kemartabatan, tanaggungjawab, kebersamaan,
keterbukaan. kebebasan akademik, dan kepatuhan pada aturan.

3. Organisasi dan Tata Kerja


FKUI melalui Peraturan Dekan nomor 252/UN2.F1.D/HKP.01.03/2021 tentang
Peraturan Internal (faculty bylaws) FKUI, telah menetapkan tugas, wewenang dan tanggung
jawab FKUI sebagai pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan struktur organisasi FKUI
seperti tertuang pada Gambar 1.3.1.

Gambar 1.3.1 Struktur organisasi FKUI


Untuk menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan dan
berhasilnya strategi pencapaian sasaran yang telah disusun FKUI serta upaya penerapan Good
Faculty Governance serta mempertimbangkan semakin berkembangnya aktivitas FKUI, maka
struktur organisasi tersebut disusun agar dapat menggambarkan kelengkapan struktur
organisasi fakultas yang memiliki wewenang dalam melaksanakan tujuh fungsi manajemen
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan,

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 13
representasi, dan penganggaran. Penjelasan struktur organisasi ada pada Buku Faculty bylaw
tahun 2021.
Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif dibawah Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif memiliki struktur organisasi departemen yang mendukung
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Struktur organisasi
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif tertuang pada gambar 1.3.2.

Gambar 1.3.2 Struktur Organisasi Program Studi Departemen Anestesiologi dan Terapi
Intensif FKUI
4. Mahasiswa dan Lulusan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki 5 (lima) Jenjang Program
Pendidikan, yang terdiri dari Jenjang S1 (Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter), Jenjang S2
(Magister), Jenjang S3 (Doktor), Jenjang (Sp1) Spesialis, Jenjang (Sp2) Subspesialis dan
seluruh jenjang tersebut terdiri dari 48 Program Studi.
Pada tahun 2019 jumlah mahasiswa yang terdiri dari 48 Program Studi adalah, semester
1 = 4079 dan Semester II = 3963, pada tahun 2020 jumlah mahasiswa adalah, semester 1 =
4162 dan Semester II = 3151, pada tahun 2021 jumlah mahasiswa adalah, semester 1 = 4443
dan Semester II = 4323. Data Jumlah mahasiswa pada tahun 2019, 2020, 2021 (3 tahun

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 14
terakhir) seluruh data program studi secara lengkap terdapat pada Buku 3A Tabel.4.
Data jumlah lulusan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang
terdiri dari 48 Program Studi, data terdiri dari 3 tahun terakhir berdasarkan semester. Pada
tahun 2019 jumlah lulusan mahasiswa yang terdiri dari 48 Program Studi adalah, semester 1 =
565 dan Semester II = 545, pada tahun 2020 jumlah mahasiswa adalah, semester 1 = 547 dan
Semester II = 538, pada tahun 2021 jumlah mahasiswa adalah, semester 1 = 545 dan Semester
II = 527. Data Jumlah mahasiswa pada tahun 2019, 2020, 2021 (3 tahun terakhir) seluruh data
program studi secara lengkap terdapat pada dokumen kinerja tabel 4.1.
Fakultas secara rutin dan berkala setiap semester selalu melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap sistem pembelajaran yang dijalankan seluruh program studi terhadap proses
Pendidikan kepada mahasiswa. Proses monitoring dan evaluasi dilakukan melalui rapat-rapat
pimpinan Fakultas, rapat dengan ketua-ketua program studi, rapat dengan unit-unit yang
berkaitan dengan mutu, kualitas akademik mahasiswa yaitu Unit Penjaminan Mutu Akademik,
Medical Education Unit, dan melibatkan penanggungjawab modul-modul. Seluruh hasil
temuan permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan akan menjadi program Fakultas
untuk menindaklajuti dalam rangka perbaikan pola pembelajaran menjadi lebih baik.
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif sampai saat ini memiliki total
mahasiswa aktif berjumlah 108 peserta didik. Lulusan tiga tahun terakhir berjumlah 92 peserta
didik dengan rata-rata IPK lulusan 3,51.

5. Dosen dan Tenaga Kependidikan


Jenis kepegawaian dosen di FKUI dibagi 2 jenis yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap.
Dosen tetap terdiri dari CPUI PTN-BH, CPNS Kemendikbud, PUI PTN-BH, PNS
Kemendikbud dan dosen NIDK (Kemenkes). Dosen tidak tetap berasal dari Kemenkes yang
belum memiliki NIDK maupun dosen pensiun dengan skema penugasan tidak tetap, dapat
berasal dari RS pendidikan utama maupun RS jejaring. Pengadaan dosen tetap CPUI dan CPNS
diupayakan untuk terus ditingkatkan jumlahnya mengingat aturan jumlah dosen NIDN
diharuskan lebih banyak dari dosen NIDK (data lengkap dan penajelasan Staf Pendidik FKUI
Berdasarkan Status Kepegawaian disampaikan pada Kriteria 4 tentang SDM).
Pada tahun 2017 - 2022 dijelaskan bahwa komposisi dosen tetap NIDN (CPNS UI,
CPUI, PNS Kemdikbud, PUI) berjumlah=289 (49%) dan dosen tetap NIDK berjumlah= 304
(51%). FKUI terus mengupayakan pengadaan dosen tetap CPUI dan CPNS
Kemendikbudristek. FKUI berupaya dan mengusulkan ke UI pengadaan penerimaan pegawai
tetap NIDN melalui jalur CPUI (PTN-BH) dan CPNS dari Kemendikbudristek. Sejak tahun

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 15
2017-2022 sudah ada penambahan 47 dosen tetap.
Dari jumlah tersebut 15,6%% adalah Guru Besar dan 12,5 % adalah Lektor Kepala dan
81,5% telah berpendidikan Sp2 dan S3. Jumlah dan kualifikasi tersebut dianggap mencukupi
untuk menaungi 46 program studi yang ada di FKUI. Capaian kinerja dosen FKUI pada
umumnya berkinerja sangat baik. Dosen-dosen FKUI banyak mencapai prestasi yang
membanggakan diantaranya penghargaan peneliti terbaik tingkat nasional, dosen berprestasi
tingkat UI dan nasional, serta penghargaan tingkat internasional.
Dalam 4 tahun terakhir (2018-Agustus 2022) FKUI telah berhasil memperoleh
tambahan jumlah Lektor Kepala 63 dan Guru Besar 53. Dosen yang mendapatkan jabatan
fungsional pertama kali Asisten Ahli 43 dan Lektor 151. Total keseluruhan pencapaian dosen
yang memperoleh jabatan fungsional sebanyak 310 dosen.
Jumlah tenaga kependidikan di FKUI adalah 421 yang tersebar di tingkat fakultas dan
di program studi. Setiap program studi mempunyai minimal 2 tenaga kependidikan yang
membantu kelancaran jalannya proses kegiatan di program studi. Kualifikasi pendidikan
tenaga kependidikan di bawah D3 saat ini ada 30%, 16% berpendidikan D3, 47%
berpendidikan S1 dan 7% berpendidikan S2. Kinerja tenaga kependidikan dinilai melalui
penilaian oleh atasan dan pada umumnya mempunyai kinerja baik. Upaya pengembagnan
tenaga kependikan untuk meningkatkan jenjang pendidikan adalah dengan pemberian
dukungan pendanaan beasiswa dari Fakultas dan Universitas. Beberapa tendik FKUI diberikan
pendanan beasiswa studi lanjut jenjang S1 dan jenjang S2. Tendik FKUI memiliki prestasi
monumental melalui penghargaan diktendik award oleh UI dan tendik berprestasi tingkat
nasional.

6. Keuangan, Sarana, dan Prasarana


Keuangan
Berdasarkan hasil audit atas laporan keuangan konsolidasi terlampir yang disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasi universitas tanggal
31 Desember 2019 serta aktivitas dan arus kas untuk tahun berjalan pada tanggal tersebut sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Penerapan sistem integrasi keuangan di FKUI
telah mengikuti sistem yang diterapkan dari UI, mulai dari Sistem Informasi Kas (SIMKAS)
sampai dengan sistem yang dipakai saat ini, yaitu Enterprise Resource Planning (ERP) yang
sudah efektif dijalankan per 1 Maret 2019. Produk dari ERP adalah, Account Payable (AP),
Purchase Order (PO), Account Receivable (AR).
Perubahan sistem keuangan ERP di fakultas berakibat pada perubahan proses keuangan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 16
yang tadinya dilakukan di universitas dialihkan ke fakultas sehingga menimbulkan dampak:
a. Peningkatan SDM bidang akuntansi untuk kepentingan pengerjaan modul Oracle.
b. Sistem kode e-billing tersentralisasi di UI sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk proses pengurusan PPN karena adanya perubahan status UI menjadi Pengusaha Kena
Pajak (PKP).
c. Dengan sistem ERP ini, unit atau program studi tidak bisa melihat realisasi anggaran di unit
masing-masing karena pelevelan RKA ada di tingkat fakultas.

Produk dari ERP adalah, Account payable (AP), Purcher order (PO), Account
receivable (AR). Proses dalam implementasi Modul Account Payable (AP) yang sebelumnya
dikerjakan oleh Junior Akuntan di PAU, kini dikerjakan oleh Junior Akuntan Fakultas. Alur
menjadi lebih panjang di fakultas karena pembuatan SPP dari Oracle System dibuat di fakultas.
Oracle System belum bisa mengakomodir kebutuhan di fakultas karena tidak bisa melihat
realisasi pada saat SPP di-input oleh Junior Akuntan Fakultas, namun realisasi baru ada setelah
Senior Akuntan di PAU memvalidasi berkas SPP. Hal ini sangat menyulitkan, terutama pada
saat proses pengisian Kas Operasional Fakultas. UI harus mengevaluasi lebih dalam agar
sistem yang diterapkan dapat memudahkan semua pihak.
Pengelolaan keuangan masih menjadi faktor kelemahan di FKUI, terutama perubahan
sistem keuangan yang belum stabil dan pengelolaan dana yang terbatas dari dana BP dan dana
non-BP sehingga penggunaan harus lebih efektif dan efisien.

Sarana dan Prasarana


FKUI berada di pusat kota Jakarta, dengan luas tanah 117.486 m2, yaitu 93.850 m2 di
Jalan Salemba Raya dan 23.636 m2 di Jalan Pegangsaan Timur. Sebagai gedung yang sudah
tua dan bersejarah, gedung FKUI Jl. Salemba Raya No. 6 dan Gedung Departemen
Mikrobiologi dan Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas (IKK) FKUI Jl. Pegangsaan Timur
No. 16, sudah ditetapkan pemerintah menjadi Bangunan Cagar Budaya.
Fasilitas ruang kelas yang cukup besar dengan kelengkapan audio visual yang baik,
ruang diskusi kelompok juga tersedia dalam jumlah yang memadai, laboratorium biomedik,
laboratorium keterampilan klinik (skills lab), dan komputer menjadi fasilitas yang tersedia di
FKUI. Beberapa pendukung kegiatan di FKUI mencakup pusat layanan kesehatan, baik
layanan kesehatan primer maupun layanan spesialistik, dan fasilitas pendidikan dan pengajaran
untuk Program Studi Pendidikan Dokter, yaitu Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia
(RIK-UI) yang terletak di lahan kampus UI Depok.
Fasilitas pendidikan, riset dan pelayanan masyarakat yang dimiliki Fakultas

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 17
Kedokteran Universitas Indonesia saat ini berupa fasilitas ruang kelas-ruang kelas dengan
kapasitas kecil, sedang dan besar yang dapat menampung sesuai jumlah peserta didik baik
untuk perkuliahan maupun diskusi dengan penerangan dan suhu ruangan yang cukup,
ventilasi/Pencahayaan dan lampu penerang yang memadai, dilengkapi dengan jalur evakuasi,
nomor telepon darurat, daya dan instalasi listrik yang memadai serta ramah lingkungan.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian kedokteran di Indonesia, FKUI
menyediakan fasilitas mutakhir dalam kedua bidang. IMERI (Indonesian Medical Education
and Research Institute) merupakan fasilitas pelayanan akademik dan riset Fakultas Kedokteran
yang akan dikembangkan di bawah pengelolaan Fakultas Kedokteran dan Universitas
Indonesia. IMERI merupakan fasilitas pusat pendidikan kedokteran, IMERI dapat
meningkatkan sistem pendidikan kedokteran sehingga dapat memperbaiki kualitas lulusan,
menjalin aktivitas kolaborasi dengan fakultas kedokteran lain di wilayah Indonesia, dan
menyediakan fasilitas untuk masyarakat yang ingin mempelajari aspek kedokteran dan
kesehatan. Sebagai pusat penelitian, IMERI juga diharapkan menjadi institusi penelitian
terbaik, dapat berkompetisi dengan penelitian internasional, melaksanakan penelitian terkait
masalah kesehatan nasional, serta mengakomodasi penelitian kedokteran lainnya.

7. Sistem Penjaminan Mutu

Sistem Penjaminan Mutu Akademik di FKUI dilaksanakan dalam kerangka perbaikan dan
peningkatan mutu secara berkesinambungan (continuous quality improvement) yang telah
disepakati dan ditetapkan oleh Rektor. Kebijakan SPMA dilakukan mengikuti siklus Penetapan
(P), Penetapan (P), Evaluasi (E), Pengendalian (P) dan Peningkatan (P) atau disingkat PPEPP.
1. Penetapan
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Akademik FKUI ditetapkan mengacu kepada :
a. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi (UU Dikti) Bab III pasal 53 tentang
Sistem penjaminan mutu Pendidikan tinggi (SPM Dikti) yang terdiri atas:
- Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dikembangkan PT
- Sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi
tingkat nasional dan internasional
- Pangkalan Data Pendidikan tinggi (PD Dikti)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 18
b. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
c. SK Rektor Universitas Indonesia No. 1421/SK/R/UI/2010 tentang Kebijakan Sistem
Penjaminan Mutu Akademik di Universitas Indonesia.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 57 tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi
e. Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Tinggi
f. Peraturan Rektor No. 009 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal UI.
g. Standar pendidikan kolegium masing-masing disiplin ilmu sesuai kekhususan PS

2. Organisasi Pelaksana :
Peraturan Rektor Universitas Indonesia No. 009 Tahun 2016 tentang kebijakan sistem
penjaminan mutu internal Universitas Indonesia menetapkan organisasi pelaksana penjaminan
mutu di UI dilakukan secara berjenjang dimulai dari :
- Tingkat universitas dilakukan oleh Badan Penjamin Mutu Akademik (BPMA).
- Tingkat Fakultas dilakukan oleh Unit Penjamin Mutu Akademik (UPMA).
- Tingkat Program studi dilakukan oleh Tim Penjamin Mutu Akademik (TPMA)
UPMA FKUI diangkat melalui SK Dekan FKUI No.SK212/UN2.F1.D/HKP.02.04/2021,
terdiri dari ketua, sekretaris dan 4 anggota. Dalam melakukan tugas, fungsi dan
kewenangannya UPMA melaporkan pelaksanaan penjaminan mutu secara berkala kepada
Dekan dan BPMA.
Untuk membantu pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat program studi, Dekan atas
usulan UPMA, mengangkat tim penjamin mutu akademik (TPMA) melalui ST Dekan Nomor:
ST-278/UN2.F1.D/SDM.07/2021. Dalam melaksanakan tugasnya TPMA melaporkan
pelaksanaan penjaminan mutu PS secara berkala setiap semester kepada UPMA.

3. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penjaminan mutu di FKUI mengacu pada instrumen
yang dibuat dan dikembangkan oleh BPMA dan instrumen yang disusun dan dikembangkan
UPMA FKUI sesuai standar yang ditetapkan.
- Instrumen Audit Internal Akademik (AIA) dikembangkan BPMA ;
- Instrumen Evaluasi Internal Semester (EVISEM, dilaksanakan setiap semester dan
Evaluasi Internal Tahunan (EVITAH), dilaksanakan setiap tahun dikembangkan oleh
BPMA secara online melalui http://sipma.ui.ac.id/;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 19
- Instrumen Evaluasi Fasilitator oleh Mahasiswa PSPD (EFOM), dilaksanakan setiap
semester, dikembangkan oleh BPMA dan dapat diakses secara online di
http://edom.ui.ac.id/ ;
- Instrumen Evaluasi Dosen S2 dan S3 oleh Mahasiswa (EDOM), dilaksanakan setiap
semester, dikembangkan oleh UPMA FKUI dilakukan setiap tahun secara online melalui
http://edom.fk.ui.ac.id/ ;
- Instrumen Evaluasi Dosen Pendidik Klinik oleh Peserta Didik (EDAKOP), dilaksanakan
setiap tahun, dikembangkan oleh UPMA FKUI dapat diakses secara online melalui
http://edakop.fk.ui.ac.id/;
- Instrumen Evaluasi Internal FKUI (EVIN FKUI) dikembangkan oleh UPMA FKUI .
- Instrumen Evaluasi Mahasiswa S3 Mengenai Pendidikan dan Riset (EMPIRIS),
dilaksanakan setiap tahun, dikembangkan oleh BPMA, diisi oleh mahasiswa S3 setiap
akhir semester dan dapat diakses secara online di http://bit.ly/EMPIRIS-UI;

4. Evaluasi:
Evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu akademik di FKUI dilakukan secara berkala dan
berkesinambungan oleh pihak internal dan eksternal. Evaluasi internal dilakukan melalui:
a. Audit Internal Akademik (AIA) oleh auditor internal yang ditunjuk oleh BPMA, Tujuan
audit internal adalah mengukur kesesuaian elemen-elemen SPMA dengan persyaratan-
persyaratan yang telah ditetapkan oleh UI .Setiap elemen yang tidak memenuhi
persyaratan dinyatakan dalam ketidaksesuaian (KTS)
b. Pemantauan pengisian instrumen penjaminan mutu oleh UPMA yang dilanjutkan dengan
membandingkan hasil pengisian instrumen tersebut dengan standar yang telah ditetapkan
(Lampiran 1.4).
Evaluasi eksternal dilakukan dengan akreditasi di tingkat nasional dan internasional. Di
tingkat nasional akreditasi dilakukan oleh LAM-PTKes setiap 5 tahun. Untuk tingkat
internasional dua program studi di FKUI yaitu PS Pendidikan Dokter dan PS Magister Ilmu
Biomedik telah memperoleh sertifikat dari Asean University Network Quality Assurance
(AUN QA) pada tahun 2015 dan 2019.
5. Pengendalian:
Pengendalian pelaksanaan standar di tingkat PS dilakukan oleh TPMA untuk menelaah
kesesuaian isian dengan dokumen bukti . UPMA akan menganalisis laporan TPMA dan hasil
isian PS. Temuan yang didapat dicatatkan dalam review UPMA. Hasil review dan rekomendasi
akan digunakan oleh Dekan untuk menyusun EVITAH.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 20
6. Peningkatan:
Hasil review terhadap EVISEM dan rekomendasi yang dibuat oleh UPMA serta tindak
oleh UPPS dalam EVITAH dirangkum oleh BPMA dalam laporan EVITAH. Laporan ini
disampaikan kembali oleh BPMA kepada pimpinan UPPS untuk dijadikan dasar tindakan
koreksi atas temuan (findings) dalam upaya perbaikan PS dalam penyusunan rencana kerja dan
anggaran tahunan.

8. Kinerja Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi


FKUI sangat bangga dan mengapresiasi setiap prestasi yang diraih oleh warganya
(civitas akademika). Selain aktif pada kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, riset, pengabdian
pada masyarakat, dan unsur penunjang lainnya FKUI percaya bahwa prestasi yang berhasil
diraih tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan usaha yang telah dilakukan.
Sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik, atmosfer akademik yang
dimiliki FKUI telah mampu mendorong mahasiswa, dosen, dan karyawan untuk senantiasa
mengukir berbagai prestasi. Pencapaian prestasi tersebut juga merupakan wujud dari suatu
sistem pengembangan karakter melalui pembelajaran dalam menghadapi kesulitan guna
mendapatkan hasil yang gemilang. Meningkatnya hasil capaian jumlah-jumlah riset yang telah
publikasi secara nasional dan internasional oleh dosen maupun peserta didik, kerjasama-
kerjasama dengan instansi luar negeri maupun dalam negeri dalam bidang pendidikan
pembelajaran, riset, pengabdian pada masyarakat, dan unsur penunjang, meningkatnya
pencapaian perolehan hak paten dan HAKI setiap tahunnya, meningkatnya jabatan fungsional
Guru Besar, dan seluruhnya ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa bagi FKUI.
Salah satu misi dari FKUI adalah untuk menghasilkan lulusan dokter berkualitas yang
mampu beradaptasi dan berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Ajang kompetisi
yang sifatnya akademik maupun non-akademik tentu saja menjadi kesempatan bagi mahasiswa
untuk menunjukkan kepercayaan diri khususnya dalam penguasaan pengetahuan serta
keterampilan yang dikembangkan selama masa pendidikan di FKUI.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 21
B. KRITERIA AKREDITASI

1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi


1. Latar Belakang
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Strategi Pencapaian Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI) merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Universitas Indonesia yang
mencakup tujuan dan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat) yang dilandasi oleh :
1. Integritas, yaitu keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral, dan
kemanusiaan
2. Profesionalisme, yaitu kompeten dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas
3. Kepedulian, yaitu melayani dengan empati, tulus dan peduli
4. Kolaborasi, yaitu bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan
bersama
5. Keunggulan, yaitu menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif, dan
berkelanjutan.

Visi Misi FKUI tahun 2015-2019 menjadi landasan penting bagi penyusunan visi misi
pada periode selanjutnya 2020-2024. Pembentukan sistem kesehatan akademik (AHS) telah
terlaksana melalui kesepakatan kerjasama antara FKUI dan RSUPN Cipto Mangunkusumo
sebagai AHC dengan rumah sakit mitra yg tergabung dlm AHS serta Pemerintah DKI Jakarta
sebagai wilayah kegiatan AHS UI. Visi, Misi Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI) dan Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Tahun
2020-2024 (Lampiran 1.1.1):

VISI
VISI UNIVERSITAS VISI FAKULTAS VISI PRODI SP1 ANESTESIOLOGI
INDONESIA KEDOKTERAN DAN TERAPI INTENSIF
UNIVERSITAS INDONESIA
Menjadi pusat ilmu Menjadi pusat ilmu Menjadi pusat Ilmu pengetahuan,
pengetahuan, teknologi, dan pengetahuan, teknologi teknologi kedokteran dan budaya yang
kebudayaan yang unggul kedokteran, dan budaya yang unggul serta berdaya saing, dengan
dan berdaya saing, melalui unggul dan berdaya saing, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
upaya mencerdaskan melalui upaya mencerdaskan melalui pendidikan dokter spesialis
kehidupan bangsa untuk kehidupan bangsa untuk anestesiologi dan terapi intensif serta
meningkatkan kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan berkompeten dalam terapi nyeri, untuk
masyarakat, sehingga masyarakat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat
berkontribusi bagi berkontribusi bagi dan berkontribusi bagi pembangunan
pembangunan masyarakat pembangunan Indonesia dan kesehatan Indonesia dan dunia.
Indonesia dan dunia. dunia.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 22
MISI
MISI UNIVERSITAS MISI FAKULTAS MISI PRODI SP1
INDONESIA KEDOKTERAN ANESTESIOLOGI DAN
UNIVERSITAS TERAPI INTENSIF
INDONESIA
1. Menyediakan akses yang luas 1. Menyediakan akses yang luas 1. Menjadikan ilmu kedokteran
dan adil, serta pendidikan dan dan adil serta pendidikan dan berbasis bukti dan teknologi
pengajaran yang berkualitas pengajaran yang berkualitas; kedokteran sebagai penunjang
pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat sebagai
dasar peningkatan pelayanan
anestesiologi dan terapi intensif,
dengan penekanan pada
pengelolaan pasien kritis serta
terapi nyeri sebagai unggulan.

2. Menyelenggarakan kegiatan 2. Menyelenggarakan kegiatan 2. Menjadi pusat pendidikan,


Tridharma yang bermutu dan Tridharma (pendidikan, pelatihan dan penelitian dokter
relevan dengan tantangan penelitian, dan pengabdian spesialis anestesiologi dan
nasional serta global kepada masyarakat) yang terapi intensif yang memenuhi
bermutu dan relevan dengan baku nasional maupun
tantangan nasional serta global; internasional, dengan
penekanan pada pengelolaan
pasien kritis serta terapi nyeri
sebagai unggulan, dan
meningkatkan publikasi
internasional.

3. Menciptakan lulusan yang 3. Menciptakan lulusan yang 3. Mendukung pelayanan


berintelektualitas tinggi, berintelektualitas tinggi, kesehatan di bidang anestesia
berbudi pekerti luhur, dan berbudi pekerti luhur, dan dan terapi intensif serta terapi
mampu bersaing secara mampu bersaing secara global; nyeri yang bertaraf nasional
global; maupun internasional serta
berupaya
menjalin jejaring keilmuan
internasional.
4. Menciptakan iklim akademik 4. Menciptakan iklim akademik 4. Menghasilkan dokter spesialis
yang mampu mendukung yang mampu mendukung anestesiologi dan terapi intensif
perwujudan visi UI perwujudan visi UI; yang memiliki kompetensi
lebih, berlandaskan ilmu
pengetahuan dengan pendekatan
empati dan sosiobudaya serta
berorientasi pada keselamatan
pasien.
5. Menyelenggarakan sistem 5. Mewujudkan tata kelola
kesehatan akademik organisasi dan manajemen yang
(Academic Health System, menunjang kondisi pendidikan
AHS) untuk Pembangunan yang nyaman serta
kesehatan wilayah. terlaksananya sistem pendidikan
yang baik, kredibel dan
akuntabel.

Tujuan FKUI:
a. menciptakan komunitas pendidikan kedokteran yang inklusif, berdasar pada adab,
kepercayaan, integritas, saling menghargai, dan kebhinekaan dalam lingkungan yang
aman dan bersahabat;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 23
b. menyiapkan peserta didik agar menjadi lulusan yang cerdas dan bernurani melalui
penyediaan program pendidikan kedokteran yang jelas dan terfokus sehingga dapat
menerapkan, mengembangkan, memperkaya, dan memajukan ilmu pengetahuan,
teknologi kedokteran, dan kebudayaan;
c. mendorong dan menguatkan pengembangan ilmu kedokteran melalui penelitian
monodisiplin, multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin demi menjawab tantangan
persoalan kehidupan yang makin kompleks;
d. mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran, dan
kebudayaan serta mengupayakan penerapannya untuk meningkatkan martabat dan
kehidupan masyarakat;
e. mendorong dan mendukung peran serta aktif sivitas akademika dalam pembangunan
dan pengabdian kepada masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan beradab sebagai
kekuatan moral yang mandiri melalui sistem kesehatan akademik (Academic Health
System, AHS);
f. memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan kedokteran dan bekerja sama
dengan lembaga dan asosiasi profesi sehingga lulusan dapat memperoleh keahlian
pada tingkat profesional;
g. meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada bangsa, negara,
dan dunia melalui kolaborasi, kemitraan, dan kesempatan untuk pengayaan ilmu
pengetahuan dan budaya melalui pendidikan kedokteran berkelanjutan;
h. berinvestasi pada pengembangan sarana dan prasarana serta profesionalisme SDM
FKUI dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif melalui pengajaran, riset, dan
pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan Umum PS:
Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang kompeten dalam
memberikan pelayanan kedokteran spesialistik berbasis bukti dan teknologi kedokteran,
professional, berempati dan menjunjung tinggi etika serta komunikatif, melalui materi
pembelajaran yang sesuai kurikulum nasional dan memenuhi baku internasional dalam suatu
sistem pendidikan yang terstruktur, kredibel dan akuntabel, sehingga terlaksana pelayanan dan
pengabdian masyarakat yang bermutu di bidang anestesia pengelolaan pasien kritis dan terapi
nyeri.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 24
Tujuan Khusus PS:
1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif melalui kurikulum
berbasis bukti dan teknologi kedokteran, dengan kompetensi lebih dalam manajemen
pasien kritis dan terapi nyeri.
2. Melaksanakan penelitian dalam bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan
rancangan pembelajaran berbasis riset, dengan penekanan pada anestesia, manajemen
pasien kritis dan terapi nyeri.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai
dengan rancangan pembelajaran dan penelitian, yang menjamin kesinambungan dengan
pembelajaran dan penelitian, terutama di bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
4. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang kompeten melalui
materi pembelajaran yang sesuai kurikulum nasional dan memenuhi baku internasional,
dengan kompetensi lebih, terutama di bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
5. Meningkatkan jumlah publikasi internasional karya ilmiah dan hasil penelitian.
6. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang anestesia dan terapi intensif
serta terapi nyeri.
7. Meningkatkan kolaborasi internasional dalam anestesia dan terapi intensif, terutama di
bidang manajemen pasien kritis dan terapi nyeri.
8. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif dengan kompetensi
tambahan khusus, yang etis dan bertanggung jawab, melakukan prosedur sesuai standar
yang berlaku nasional dan internasional
9. Menciptakan suasana pendidikan kedokteran yang kondusif, berdasar pada etika dan
toleransi.
10. Menyelenggarakan sistem pendidikan spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang
terstruktur dan memenuhi tertib administrasi dengan partisipasi seluruh sivitas akademika
dan karyawan, yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar secara optimal dalam
kualitas yang terjaga baik.
11. Meningkatkan mutu Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui peningkatan kualifikasi dosen.

Mekanisme Penetapan VMTS UPPS


Mekanisme penyusunan dan penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 25
dilakukan bersamaan dengan Penyusunan Renstra FKUI 2020-2024 yang dilakukan dengan
melibatkan seluruh seluruh pemangku kepentingan internal maupun eksternal, yaitu dosen,
mahasiswa, tenaga pendidik, pengelola, lulusan, pengguna lulusan, dan mitra. Perumusan ini
dilakukan melalui diskusi-diskusi berkesinambungan dan komprehensif dalam rangka
menggali dan menerima masukan dari stakeholders serta mempertajam perumusan visi, misi,
tujuan dan sasaran strategis FKUI-RS Pendidikan. Pengguna lulusan yang terlibat meliputi para
direktur RS, direktur instansi pemerintah dan swasta, ketua program studi, dan lain-lain yang
memimpin instansi tempat lulusan bekerja atau melanjutkan pendidikan.
Penetapan VMTS FKUI dilakukan melalui suatu rapat kerja bersamaan dengan
penyusunan Renstra FKUI. Untuk menetapkan visi tersebut, sebelumnya FKUI melakukan
penjaringan pendapat dari berbagai stakeholder yang kemudian dirumuskan oleh suatu tim
menjadi draft visi misi fakultas. Penyusunan visi misi tersebut melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal, yaitu seluruh civitas akademika FKUI, yaitu Universitas
Indonesia, Dewan Pengawas RS Pendidikan, Dewan Guru Besar Fakultas, Senat Akademik
Fakultas, perwakilan Mahasiswa dan perwakilan Alumni. Pengguna lulusan yang terlibat
meliputi para direktur RS, direktur instansi pemerintah dan swasta, ketua program studi, dan
lain-lain yang memimpin instansi tempat lulusan bekerja atau melanjutkan pendidikan. VMTS
tersebut dicantumkan dalam Renstra FKUI yang disahkan oleh Dekan FKUI SK-
134/UN.F1.D/HKP.02.04/2021 Mekanisme penetapan terdokumentasi dalam undangan, daftar
hadir, dan notulensi rapat (Lampiran 1.1.2).
Proses pembuatan visi misi melewati beberapa tahap, yang pertama melalui rapat kerja
penyusunan Renstra yang melibatkan program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif bersama
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif yang terbagi atas mahasiswa, dosen, tenaga
pendidik dan perwakilan dari UPPS, selain itu rapat juga dihadiri alumni, pengguna lulusan,
mitra, pakar, organisasi profesi dan pemerintah. Rapat ini terbagi 2, yaitu rapat penyusunan
visi misi dan rapat sosialisasi visi misi. Program studi juga harus membuat permintaan kepada
Dekanat untuk dapat mengeluarkan SK Dekan terkait visi dan misi. Rumusan visi Program
Studi PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
disusun secara konsisten dengan visi institusi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
mencerminkan visi perguruan tinggi dan memayungi keunikan program studi yang dalam hal
ini adalah penggunaan teknologi dalam anestesia, pengelolaan pasien kritis dan pengelolaan
nyeri (Lampiran 1.1.3).
Penetapan visi PS dilakukan dengan melibatkan stakeholder. Usulan visi disertai
pemaparan tentang visi keilmuan dan penetapan unggulan PS. Dalam rapat penetapan visi

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 26
disetujui program unggulan berupa manajemen pasien kritis dan manajemen nyeri, yang
kemudian dibuat linearitasnya dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (peta
jalan).
Dalam visi keilmuan, selain anestesiologi, PS juga menetapkan unggulan dalam
manajemen pasien kritis dan manajemen nyeri. Kedua unggulan ini didukung oleh modul-
modul pembelajaran yang terkait, penelitian-penelitian terkait dan PkM yang juga berkaitan
dengan hal tersebut. (Lampiran 1.1.4)
Manajemen Pasien Kritis didukung oleh tiga modul Terapi Intensif 1, 2 dan 3. Modul
Terapi Intensif 3 adalah modul khusus kekayaan lokal. Keunggulan dalam manajemen pasien
kritis berkesinambungan dengan dilaksanakannya pendidikan lanjut (subspesialis) untuk
Konsultan Intensive Care. Pelaksanaan rotasi untuk modul ini minimal 4 bulan di berbagai
ICU, ditambah beberapa minggu lagi di ICU Kiara (khusus Covid-19). Di samping itu semua
modul klinis memuat topik manajemen pasien kritis, misalnya Resusitasi Jantung Paru pada
modul Anestesia Dasar, deteksi dan tatalaksana kegawatan perioperatif pada hampir seluruh
modul klinis. Penelitian terkait manajemen pasien kritis pun banyak dilakukan, dari kesahihan
sistem skoring pasien kritis, pencegahan sepsis pasien pascabedah, pelaksanaan RJP di era
pandemi dll. Dalam PkM terkait pasien kritis, telah banyak dilakukan pendidikan kepada
masyarakat awam tentang Bantuan Hidup Dasar yang sangat berguna dalam pertolongan
kedaruratan.
Manajemen nyeri dalam pembelajaran tercakup bukan hanya dalam modul khusus
Acute Pain Service, namun juga pada setiap modul klinis. Nyeri akut pascabedah selalu
termasuk dalam topik pembelajaran dalam hampir seluruh modul klinis. Di samping itu modul-
modul anestesia regional 1, 2 dan 3 sangat menunjang tatalaksana nyeri perioperatif. Modul
Anestesia Regional 3 adalah juga modul khusus kekayaan lokal. Keunggulan manajemen nyeri
ditunjang lagi dengan dilaksanakannya pendidikan lanjut (subspesialis) untuk Konsultan
Anestesia Regional, yang di dalamnya termasuk kompetensi mengatasi nyeri kronik. Penelitian
terkait manajemen nyeri sudah banyak dan terus dilakukan, terutama untuk nyeri akut
perioperatif. Dalam hal PkM terkait hal ini, telah dilakukan berbagai Pendidikan bagi
masyarakat awam dengan topik nyeri, antara lain melalui media massa (RRI dan televisi). HKI
terkait nyeri ini juga telah ada berupa modul pengkajian nyeri untuk mahasiswa kedokteran
yang merupakan hasil penelitian serupa.

2. Kebijakan
Kebijakan Peraturan yang menjadi acuan penetapan Renstra FKUI 2020-2024 secara

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 27
lengkap adalah sebagai berikut berikut (Lampiran 1.2.1):
a) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (UU 12/2012);
c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran;
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (PP 66/2010);
e) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (UU 11/2019);
f) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Statuta Universitas
Indonesia (PP 68/2013 atau Statuta UI);
g) Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 004/Peraturan/MWA-
UI/2006 tentang Pokok-Pokok Pengembangan Universitas Indonesia Tahun 2007-2022;
h) Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 55/M/KPT/2018 tentang
Penugasan Perguruan Tinggi Untuk Program Percontohan Sistem Kesehatan Akademik;
i) Keputusan Menteri Kesehatan N0.HK02.02/Menkes/173/2016 tentang Penetapan RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo sebagai Rumah Sakit Pendidikan;
j) Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 001/Peraturan/MWA-
UI/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Universitas Indonesia (RPJP UI)
2015-2035;
k) Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 011/SK/MWA-UI/2019
tentang Kebijakan Umum Arah Pengembangan Universitas Indonesia (Kebijakan Umum
UI) 2019-2024;
l) Peraturan MWA UI Nomor 004/Peraturan/MWA-UI/2015 tentang Anggaran Rumah Tangga
Universitas Indonesia (ART UI);
m) Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Mekanisme Akreditasi untuk Akreditasi yang Dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi.;
n) SK Dekan FKUI nomor SK-134/UN2.F1.D/HKP.02.04/2021 tentang Rencana Strategis
FKUI;
o) SK Dekan FKUI nomor SK-252/UN2.F1.D/HKP.02.4/2021 tentang Peraturan Internal

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 28
(Faculty Bylaws) FKUI.

3. Strategi Pencapaian VMTS


Peta strategi FKUI 2020-2024 menggunakan pendekatan Balanced Scorecards yang
terdiri atas empat perspektif, yaitu Pemangku Kepentingan (Stakeholder), Proses Bisnis
Internal (Internal Business Process), Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning & Growth),
dan Keuangan (Financial). Keempat perspektif tersebut menjadi dasar untuk memastikan
bahwa semua program dan upaya yang dilakukan UI selaras dengan visi, misi, dan tujuan FKUI
(Lampiran 1.3.1).
Sasaran strategis dalam perspektif pemangku kepentingan, diharapkan dapat dicapai
antara lain melalui:
a) Pemantapan peran leading faculty di Indonesia melalui beragam bentuk kolaborasi di
tingkat regional dan internasional.
b) Peningkatan daya saing FKUI melalui peringkat dan reputasi FKUI di level global.
c) Penguatan academic excellence yang unggul dan bermartabat.
FKUI mengembangkan tiga sasaran strategis dalam perspektif proses bisnis internal, yaitu:
a) Pendidikan yang berkualitas tinggi dan mengantisipasi kebutuhan masa depan;
b) Research-based Tridharma; dan
c) Tata kelola yang efektif.
Selanjutnya untuk mendukung pencapaian sasaran strategis dalam perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, terdapat empat sasaran strategis yang menjadi prioritas dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yaitu:
a) Pusat talenta terbaik (Strategic competencies),
b) Informasi yang relevan, tepat waktu, dan berkualitas (Strategic information),
c) Pengembangan sarana dan prasarana strategis (Strategic infrastructure),
d) Budaya kinerja yang unggul (Strategic performance culture).
FKUI dalam perspektif finansial adalah memastikan tersedianya dana yang bersumber
dari pendapatan non-BP (non biaya Pendidikan) dan terlaksananya efisiensi biaya dengan
memprioritaskan pada pengeluaran yang penting dan berdampak strategis.
Pencapaian pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi menjadi pondasi munculnya
lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi pula.. Program yang tepat perlu diterapkan
antara lain menyusun kurikulum berkualitas, relevan, fleksibel dan bersifat lifelong learning,
mengadopsi teknologi MOOC (massive open online courses), termasuk merekrut dosen
berkualitas untuk mengantisipasi kebutuhan teknologi industri dunia 4.0. FKUI akan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 29
membangun sistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan zaman, di antaranya
memutakhirkan mata ajar yang memiliki high-impact, memperkuat elemen soft skills dalam
proses pembelajaran, dan memperbaiki kurikulum secara berkelanjutan. Pencapaian sasaran
strategis research-based tridharma dapat diwujudkan melalui pengembangan pusat unggulan
riset (center of excellence in research) multi-disiplin di FKUI. Strategi lainnya adalah
menciptakan sinergi dan kolaborasi antar disiplin ilmu, kolaborasi antar mitra domestik dan
internasional, memperkuat kolaborasi riset dengan pendekatan n-helix, serta meningkatkan
kualitas riset dan publikasi internasional bereputasi.
Di tingkat Program Studi, teknologi kedokteran sudah diimplementasikan dalam
modul-modul pengajaran maupun penelitian. Penggunaan ultrasonografi dalam manajemen
klinis tercantum dalam banyak modul pengajaran, misalnya modul Terapi Intensif, modul
Anestesia Kardiotorasik, dll. Pemanfaatan teknologi modern juga dilakukan untuk manajemen
jalan nafas, misalnya penggunaan video laryngoscope dan fiberoptic bronchoscopy.
Pemantauan intraoperative juga banyak menggunakan metode berbasis teknologi tinggi,
misalnya BIS, TOF, SVV, NIRS dll. Di samping itu, mahasiswa juga telah dikenalkan dengan
berbagai metode sirkulasi ekstrakorporeal, misalnya CRRT, CPB dan ECMO.
Internasionalisasi dalam PS diimplementasikan, baik sebagai acuan maupun kontribusi.
Acuan pembelajaran modul-modul klinis selalu menggunakan kaidah internasional atau
berbasis bukti, misalnya penggunaan berbagai algoritma, SOP dalam prosedur klinis dsb.
Kontribusi kepada dunia internasional dapat dilihat dari upaya menurunkan angka kematian
maternal yang diminta oleh WHO. Upaya ini antara lain dengan Kerjasama dengan
Departemen Obstetri dan Ginekologi dalam pelaksanaan Ponek. Di samping itu, Kepala
Departemen juga merupakan salah satu anggota yang tergabung dalam Asian Society of
Pediatric Anesthesia, yang programnya antara lain memberikan pendidikan (Pediatric
Perioperative Life Support/PPLS) untuk negara-negara yang sedang berkembang. Beberapa
sivitas akademika telah pula melakukan publikasi internasional. Diharapkan hal ini pula dapat
berkontribusi terhadap dunia kedokteran. (Lampiran 1.3.2)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 30
Tabel 1.3.1 Kaitan Visi dengan Misi, Tujuan PS, Sasaran dan Indikator Pencapaian

Visi Misi Tujuan Khusus Sasaran Indikator

Menjadi pusat Ilmu 1. Menjadikan ilmu kedokteran 1. Menghasilkan dokter 1. Pemanfaatan dan a. Penggunaan teknologi tinggi
pengetahuan, teknologi berbasis bukti dan teknologi spesialis anestesiologi dan pengembangan teknologi tercakup dalam >50% modul
kedokteran dan budaya yang kedokteran sebagai terapi intensif melalui kedokteran, baik dalam pembelajaran.
unggul serta berdaya saing, penunjang pendidikan, kurikulum berbasis bukti pencapaian kompetensi b.Penelitian terkait pengelolaan
dengan upaya mencerdaskan penelitian dan pengabdian dan teknologi kedokteran, maupun dalam pelaksanaan pasien kritis mencapai 25%
kehidupan bangsa melalui masyarakat sebagai dasar dengan kompetensi lebih penelitian sivitas akademika. dari seluruh penelitian pada
pendidikan dokter spesialis peningkatan pelayanan dalam manajemen pasien 2. Peningkatan penelitian tahun 2024.
anestesiologi dan terapi intensif anestesiologi dan terapi kritis dan terapi nyeri. terkait pengelolaan pasien
serta berkompeten dalam terapi intensif, dengan penekanan kritis dan terapi nyeri oleh c. Penelitian terkait terapi nyeri
2. Melaksanakan penelitian
nyeri, untuk meningkatkan pada pengelolaan pasien sivitas akademika, mencapai 30% dari seluruh
dalam bidang anestesiologi
kesejahteraan masyarakat dan kritis serta terapi nyeri penelitian pada tahun 2024.
dan terapi intensif sesuai 3. Peningkatan pengabdian
berkontribusi bagi pembangunan sebagai unggulan. dengan rancangan kepada masyarakat oleh
kesehatan Indonesia dan dunia. pembelajaran berbasis riset, sivitas akademika terkait d. Pengabdian masyarakat
dengan penekanan pada pengelolaan pasien kritis dan terkait pengelolaan pasien
terapi nyeri. kritis minimal 5 kali pada
anestesia, manajemen
tahun 2024.
pasien kritis dan terapi
nyeri.
e. Pengabdian masyarakat terkait
3. Melaksanakan pengabdian terapi nyeri minimal 5 kali
masyarakat di bidang pada tahun 2024
anestesiologi dan terapi
intensif sesuai dengan
rancangan pembelajaran
dan penelitian, yang
menjamin kesinambungan
dengan pembelajaran dan
penelitian, terutama di
bidang manajemen pasien
kritis dan terapi nyeri..

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 31
Menjadi pusat Ilmu 2. Menjadi pusat pendidikan, 3. Menghasilkan dokter 4. Tersedianya acuan seluruh f. Tersusun kurikulum yang
pengetahuan, teknologi pelatihan dan penelitian spesialis anestesiologi dan aktivitas PS, baik masukan, sesuai dengan ketentuan
kedokteran dan budaya yang dokter spesialis terapi intensif yang proses maupun luaran, yang serta menunjang tercapainya
unggul serta berdaya saing, anestesiologi dan terapi kompeten melalui materi dapat menjadi panduan visi dan misi PS pada tahun
dengan upaya mencerdaskan intensif yang memenuhi pembelajaran yang sesuai pelaksanaan pendidikan, 2021.
kehidupan bangsa melalui baku nasional maupun kurikulum nasional dan yang juga memenuhi g. Jumlah dosen dengan
pendidikan dokter spesialis internasional, dengan memenuhi baku ketentuan peraturan KKI, publikasi internasional
anestesiologi dan terapi intensif penekanan pada internasional, dengan kolegium dan >75% pada tahun 2024.
serta berkompeten dalam terapi pengelolaan pasien kritis kompetensi lebih, terutama universitas/fakultas.
nyeri, untuk meningkatkan serta terapi nyeri sebagai di bidang manajemen pasien 5. Peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat dan unggulan, dan kritis dan terapi nyeri. jumlah dosen yang memiliki
berkontribusi bagi pembangunan meningkatkan publikasi 4. Meningkatkan jumlah publikasi internasional.
kesehatan Indonesia dan dunia. internasional. publikasi internasional karya
ilmiah dan hasil penelitian.

Menjadi pusat Ilmu 3. Mendukung pelayanan 5. Mengembangkan dan 6. Meningkatnya peran peserta h. Publikasi oleh peserta didik
pengetahuan, teknologi kesehatan di bidang menyebarluaskan ilmu didik dalam publikasi karya 5 kali dalam satu tahun.
kedokteran dan budaya yang anestesia dan terapi intensif pengetahuan dan teknologi ilmiah, baik dalam forum
unggul serta berdaya saing, serta terapi nyeri yang kedokteran untuk ilmiah maupun dalam jurnal i. Jumlah dosen terlibat
dengan upaya mencerdaskan bertaraf nasional maupun meningkatkan kualitas ilmiah. dalam penelitian
kehidupan bangsa melalui internasional serta berupaya pelayanan kesehatan di internasional >75% pada
pendidikan dokter spesialis menjalin jejaring keilmuan bidang anestesia dan terapi 7. Keterlibatan sivitas tahun 2024
anestesiologi dan terapi intensif internasional intensif serta terapi nyeri. akademika dalam penelitian
serta berkompeten dalam terapi 6. Meningkatkan kolaborasi multinasional. j. Kuliah oleh pakar
nyeri, untuk meningkatkan internasional dalam internasional minimal empat
kesejahteraan masyarakat dan anestesia dan terapi intensif, 8. Pelibatan tenaga ahli kali dalam setahun pada
berkontribusi bagi pembangunan terutama di bidang internasional dalam 2024.
kesehatan Indonesia dan dunia. manajemen pasien kritis dan pembelajaran, penelitian
terapi nyeri. maupun pengabdian kepada k. Pendidikan oleh pakar
masyarakat di bidang internasional bagi
anestesia, pengelolaan masyarakat awam dalam
pasien kritis dan terapi bidang terapi nyeri atau
nyeri. pengelolaan pasien kritis
minimal satu kali.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 32
Menjadi pusat Ilmu 4. Menghasilkan dokter 8. Menghasilkan dokter 9. Tercapainya kompetensi l. Jumlah kelulusan tepat
pengetahuan, teknologi spesialis anestesiologi dan spesialis anestesiologi dan peserta didik sesuai waktu yang waktu 100% pada tahun
kedokteran dan budaya yang terapi intensif yang terapi intensif dengan ditetapkan dengan kualitas 2024.
unggul serta berdaya saing, memiliki kompetensi lebih, kompetensi tambahan akademik yang baik dan dapat m. IPK kelulusan >3,5
dengan upaya mencerdaskan berlandaskan ilmu khusus, yang etis dan menjadi bekal daya saing mencapai 90% pada tahun
kehidupan bangsa melalui pengetahuan dengan bertanggung jawab, lulusan. 2024.
pendidikan dokter spesialis pendekatan empati dan melakukan prosedur sesuai n. Kelulusan ujian nasional
anestesiologi dan terapi intensif sosiobudaya serta standar yang berlaku 100% pada tahun 2024.
serta berkompeten dalam terapi berorientasi pada nasional dan internasional o. Terlaksana survey kepuasan
nyeri, untuk meningkatkan keselamatan pasien. pelanggan pada >30 RS
kesejahteraan masyarakat dan pengguna jasa alumni pada
berkontribusi bagi pembangunan tahun 2024
kesehatan Indonesia dan dunia.

Menjadi pusat Ilmu 5. Mewujudkan tata kelola 9. Menciptakan suasana 10. Terselenggaranya pendidikan p. Kepuasan peserta didik
pengetahuan, teknologi organisasi dan manajemen pendidikan kedokteran yang dalam suasana yang kondusif dan >80% pada tahun 2024.
kedokteran dan budaya yang yang menunjang kondisi kondusif, berdasar pada etika mendukung kualitas lulusan. q. Kepuasan lulusan PS >80%
unggul serta berdaya saing, pendidikan yang nyaman dan toleransi. pada tahun 2024
dengan upaya mencerdaskan serta terlaksananya sistem 10. Menyelenggarakan sistem r. Tersusun BRP 100% dari
kehidupan bangsa melalui pendidikan yang baik, 11. Tersedianya Buku Rancangan
pendidikan spesialis Pendidikan (BRP) dan Buku jumlah modul pembelajaran
pendidikan dokter spesialis kredibel dan akuntabel. anestesiologi dan terapi pada tahun 2021.
anestesiologi dan terapi intensif Pedoman Mahasiswa (BPM)
intensif yang terstruktur dan untuk seluruh modul s. Tersusun BPM 100% dari
serta berkompeten dalam terapi memenuhi tertib administrasi jumlah modul pembelajaran
nyeri, untuk meningkatkan pembelajaran, sesuai ketentuan
dengan partisipasi seluruh Dikti, yang akan menjadi pada tahun 2021.
kesejahteraan masyarakat dan sivitas akademika dan
berkontribusi bagi pembangunan pedoman untuk pencapaian t. Jumlah dosen tetap 85% dari
karyawan, yang menunjang kompetensi peserta didik. seluruh dosen PS pada tahun
kesehatan Indonesia dan dunia. kelancaran proses belajar 2024.
mengajar secara optimal u. Jumlah dosen dengan
dalam kualitas yang terjaga 12. Peningkatan pendidikan dan
pelatihan serta jabatan pendidikan Sp2 mencapai
baik. 85% pada tahun 2024.
fungsional dosen.
11. Meningkatkan mutu Tri v. Jumlah dosen dengan
Dharma Perguruan Tinggi pendidikan S3 mencapai
melalui peningkatan 30% pada tahun 2024.
kualifikasi dosen.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 33
4. Indikator Kinerja Utama
Fakultas Kedokteran memiliki rencana pengembangan jangka panjang, menengah, dan
pendek yang memuat indikator kinerja utama dan targetnya untuk mengukur ketercapaian
tujuan strategis yang telah ditetapkan. Berdasarkan kontrak kinerja tahun 2020.
Data pada indikator kinerja utama tahun 2020, 2021 secara lengkap dijabarkan dan
dijelaskan secara rinci pada daftar lampiran, sebagai lampiran kinerja utama. Sedangkan
capaian kinerja utama tahun 2019, 2020, 2021, dijabarkan dalam lampiran capaian kinerja
utama.
Di tingkat PS, indikator kinerja utama adalah tercapainya VMTS pada tahun 2024.
Pencapaian dievaluasi setiap tahun dalam Rapat Kerja Departemen. Berikut target pencapaian
kinerja PPDS (Lampiran 1.4.1)

Tabel.1.4.1 Target Pencapaian Kinerja PPDS-1


2020 TARGET KINERJA
No. INDIKATOR 2021 2022 2023 2024
1 Penggunaan teknologi tinggi 35% >35% 40% 45% >50%
tercakup dalam >50% modul
pembelajaran.
2 Penelitian terkait pengelolaan 10% >10% >15% >20% >25%
pasien kritis mencapai 25% dari
seluruh penelitian pada tahun
2024.
3 Penelitian terkait terapi nyeri 15% >15% >20% >25% >30%
mencapai 30% dari seluruh
penelitian pada tahun 2024.
4 Pengabdian masyarakat terkait 1 kali 1 kali 2 kali 4 kali 5 kali
pengelolaan pasien kritis minimal
5 kali pada tahun 2024.
5 Pengabdian masyarakat terkait 1 kali 3 kali 5 kali 7 kali 10 kali
terapi nyeri minimal 5 kali pada
tahun 2024
6 Tersusun kurikulum yang sesuai 75% 100% 100% 100% 100%
dengan ketentuan serta menunjang
tercapainya visi dan misi PS.
7 Jumlah dosen dengan publikasi 50% >60% >65% >70% >75%
internasional >75% pada tahun
2024.
8 Publikasi oleh peserta didik 2 publikasi 5 publikasi 5 publikasi 5 publikasi 5 publikasi

9 Jumlah dosen yang terlibat dalam 20% >25% >35% >50% >75%
penelitian internasional

10 Kuliah oleh pakar internasional 1 kali 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 34
11 Pendidikan bagi masyarakat belum ada 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
awam dalam bidang terapi nyeri
atau pengelolaan pasien kritis.
12 Jumlah kelulusan tepat waktu 50% 70% 80% 90% 100%

13 IPK kelulusan >3,5 50% 70% 75% 80% 90%


14 Kelulusan ujian nasional 70% 70% 80% 90% 100%

15 Terlaksana survei kepuasan 5% RS >5% RS >10% RS >20% RS >30% RS


pelanggan pada RS pengguna jasa pengguna pengguna pengguna pengguna pengguna
alumni
16 Kepuasan peserta didik 70% 70% 75% 80% >80%
17 Kepuasan lulusan PS >80% pada 70% 70% 75% 80% >80%
tahun 2024.
18 Tersusun BRP untuk semua 100% 100% 100% 100% 100%
modul pembelajaran
19 Tersusun BPM untuk semua 100% 100% 100% 100% 100%
modul pembelajaran
20 Jumlah dosen tetap 60% 70% 75% 80% 85%
21 Jumlah dosen dengan pendidikan 60% 70% 75% 80% 85%
Sp2
22 Jumlah dosen dengan pendidikan 10% 15% 19% 25% 30%
S3

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan untuk memenuhi sasaran strategis adalah ;
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas prodi
b. Peningkatan hasil Evaluasi Internal dan Eksternal
c. Kurikulum pembelajaran yang telah sesuai dengan standar Pendidikan Perguruan
Tinggi dan penyusunan Buku Rancangan Pendidikan sebagai panduan pembelajaran.
d. Terlaksananya kegiatan dalam rangka mendukung mahasiswa dan alumni baru untuk
memasuki dunia kerja dan bermasyarakat.
e. Peningkatan program kerjasama internasional, dalam negeri dalam peningkatan
kegiatan tri dharma perguruan tinggi.
f. Peningkatan jumlah publikasi penelitian nasional dan internasional
g. Peningkatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh peserta didik dan dosen.
Data pada indikator kinerja tambahan disampaikan dan dijabarkan secara rinci pada
daftar lampiran, yaitu sebagai lampiran indikator kinerja tambahan (Tabel 1). (Lampiran 1.5.1)

6. Evaluasi Capaian Kinerja


FKUI dalam menjalankan tugas dan fungsinya terikat dengan target kerja yang
diberikan oleh UI. Target kerja tersebut dituangkan dalam kontrak kinerja Dekan dengan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 35
Rektor UI. Kontrak kerja disusun berdasarkan cascading Sasaran Strategis yang ingin dicapai
oleh Universitas (SS Universitas). Tidak semua parameter yang terdapat pada cascading
Sasaran Strategis Universitas menjadi kesepakatan kontrak kinerja Dekan dengan Rektor,
capaian kinerja Dekan tahun 2019, 2020, 2021, dijabarkan dalam lampiran capaian kinerja
utama (Lampiran 1.6.1).
Evaluasi internal (EVIN) merupakan kegiatan evaluasi yang dilaksanakan UI melalui
sistem penjaminan mutu oleh BPMA dan UPMA yang bertujuan menilai kesesuaian dan
pelaksanaan VMTS FKUI dan Prodi Evaluasi Internal Semester (EVISEM) adalah salah satu
kegiatan kontrol mutu dalam SPMI. Instrumen EVISEM dirancang berdasarkan kebutuhan UI
dalam melihat pencapaian mutu penyelenggaraan program studi dalam kurun waktu semester
berdasarkan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan. Hasil EVISEM digunakan untuk
membuat rancangan rekomendasi kepada dekan yang akan digunakan untuk menyusun
Evaluasi Internal Tahunan (EVITAH) dan kebijakan untuk mendukung kegiatan akademik
tahun berikutnya. (Lampiran 1.6.2)
Dalam tiga tahun terakhir EVISEM dan EVITAH pada FKUI rutin dilaksanakan setiap
tahunnya. Hasil EVITAH 2018-2020 untuk program pendidikan spesialis mendapatkan skor
baik terutama pada aspek persentase calon mahasiswa yang melakukan registrasi ulang,
monitoring evaluasi materi ajar, ratio jumlah mahasiswa per pembimbing akademik,
pemanfaatan hasil EDOM/EFOM, rendahnya angka DO dan kelulusan uji kompetensi.
Aspek dengan penilaian skor kurang baik dalam tiga tahun terakhir bervariasi dari
aspek input, proses maupun output sehingga memerlukan pendalaman satu per satu . Beberapa
skor yang kurang baik pada penilaian EVITAH tahun 2020 mungkin dipengaruhi oleh situasi
pandemi sehingga dibutuhkan pemantauan pada evaluasi berikutnya. Laporan EVITAH selalu
disertai masukan dari UPMA yang digunakan untuk strategi perbaikan. Keberhasilan evaluasi
dan rencana perbaikan dapat terlihat dari adanya perbaikan hasil EVITAH pada aspek-aspek
yang dirasakan kurang pada evaluasi sebelumnya.
Di tingkat program studi, evaluasi kontrak kinerja dilakukan dengan membuat
pelaporan pencapaian kontrak kinerja setiap triwulan dan pada akhir tahun monitoring dan
evaluasi ini dilaporkan program studi kepada Dekanat. Berdasarkan hasil tersebut ada
hambatan yang menjadi akar masalah dalam ketercapaian indikator-indikator kinerja, antara
lain; pandemi Covid-19 (Lampiran 1.6.3)

7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 36
Dalam rangka mengevaluasi ketercapaian visi misi,tujuan, sasaran, FKUI melakukan
pemetaan, analisis dan mitigasi risiko. Tujuan dari analisis risiko adalah untuk menentukan
jenis risiko yang dinilai akan muncul dan diperkirakan kelak mempunyai dampak yang cukup
signifikan dalam menggagalkan perwujudan visi FKUI.
Adanya risiko yang diidentifikasi dan dipetakan ini akan menjadi dasar bagi FKUI-RS
Pendidikan dan pihak lain yang terkait untuk:
a. Menyusun sebuah rencana mitigasi risiko sebagai rangkaian upaya untuk menghindari
atau meniadakan atau mengurangi kemunculan suatu jenis risiko yang mempunyai potensi
berdampak negatif.
b. Merekomendasikan suatu kebijakan agar pola penanganan suatu jenis risiko dinilai efektif
apabila ada dukungan kepastian suatu payung hukum, yang berisi suatu kewenangan untuk
diterapkan pada pengendalian risiko terkait.
Sumber data yang dimanfaatkan untuk memetakan risiko tersebut adalah data capaian
KPI di periode sebelumnya, kajian tantangan masa depan untuk pencapaian visi-misi, berbagai
masukan dari stakeholders, hasil asesmen oleh lembaga nasional dan internasional (termasuk
lembaga akreditasi) dan hasil benchmarking.
Setelah pemetaan risiko dilakukan, tahap selanjutnya adalah menganalisis atau
menentukan tingkat risiko yang diidentifikasi. Upaya yang dilakukan untuk mendefinisikan
tingkat risiko adalah dengan menentukan kemungkinan risiko dan dampak risiko yang
mungkin terjadi berdasarkan pedoman untuk dinilai level risiko dengan kualifikasi tertentu.
Berikut adalah tabel pelaksanaan analisis potensi risiko dan rencana mitigasi dalam
pelaksanaan evaluasi kinerja Fakultas (Lampiran 1.7.1).
Seluruh program studi spesialis di FKUI telah melaksanakan penjaminan mutu Audit
Internal Akademik (AIA). AIA pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif telah dilakukan
dengan hasil penilaian Visi, Misi, Tujuan dan Strategi sudah terpenuhi dengan baik (Lampiran
1.7.2)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 37
Kriteria 2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

1. Latar Belakang
Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem
pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam fakultas yang mengelola
program studi. Tujuan dibentuknya tata pamong FKUI sebagai panduan untuk unit
dibawahnya dalam menjalankan TUPOKSI organisasi. Tata pamong di FKUI telah memenuhi
prinsip tata pamong yang terdiri dari lima pilar yaitu kredibel, transparan, akuntabel,
bertanggung jawab dan adil melalui sistem yang terpusat dan berjenjang mulai dari tingkat
Universitas, tingkat Fakultas hingga tingkat Program Studi guna tercapainya good governance,
serta adanya evaluasi dan penjaminan mutu pada tata pamong. Hal ini tercermin melalui
berbagai regulasi dan peraturan yang telah dibakukan dan berjalan dengan baik serta efektif
baik dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan manajemen. Wujud
pelaksanaan kelima pilar tata pamong tersebut tertuang dalam peraturan internal Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (Faculty by Laws) FKUI 2021 (Lampiran 2.1.1).

Organisasi dan Tata Kerja


Sebagai salah satu fakultas di Universitas Indonesia, FKUI mengemban misi
mencerdaskan dan mengembangkan kehidupan bangsa melalui pengembangan keilmuan
berdasarkan bidang sains dan kesehatan. FKUI melalui Peraturan Dekan nomor
252/UN2.F1.D/HKP.01.03/2021 tentang Peraturan Internal (faculty bylaws) Fakultas
Kedokteran UI, telah menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab FKUI sebagai
pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan jenjang hierarki organisasi FKUI.
Struktur organisasi fakultas yang memiliki wewenang dalam melaksanakan tujuh
fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengembangan
staf, pengawasan,pengarahan, representasi, dan penganggaran. Tugas Pokok dan Fungsi
jabatan-jabatan pada struktur organisasi dapat dilihat lengkap pada Peraturan Dekan nomor
252/UN2.F1.D/HKP.01.03/2021 tentang Peraturan Internal (faculty bylaws) Fakultas
Kedokteran UI.
Tata pamong Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif yang merupakan bagian
dari Fakultas Kedokteran UI, mengacu pada faculty by laws FKUI dengan struktur organisasi
dibawah Kepala Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Berikut struktur organisasi
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 38
Dalam struktur organisasi tersebut posisi Ketua Program Studi disebut sebagai koordinator
pendidikan sehubungan dengan posisinya di dalam organisasi RS Pendidikan Utama sebagai
koordinator, yang diakibatkan pada saat pembentukan struktur organisasi 2017 masih
mengikuti visi misi 2015-2019 yang merupakan visi misi bersama gabungan dua institusi:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RS Pendidikan Utama DR.Cipto
Mangunkusumo (Lampiran 2.1.2)
Di tingkat PS, untuk menunjang tercapainya visi dan misi, Tata Pamong disusun untuk
perbaikan masukan, proses dan luaran. Di antara masukan yang dapat menjadi tugas Tata
Pamong adalah masalah Sumber Daya Manusia (SDM), baik dosen maupun karyawan.
Sistem dan pelaksanaan tata pamong Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif
FKUI memiliki beberapa prinsip, di antaranya: kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil.
A. Kredibel; Untuk dapat mencapai sistem tata pamong yang berkualitas, kuat, dan
berkompeten demi tercapainya visi dan misi serta good governance sehingga FKUI
memiliki tata pamong yang kredibel. Bentuk kredibilitas tersebut tercermin dalam
Peraturan Internal (Faculty Bylaws) yang tertuang dalam SK Dekan FKUI. (Lampiran 2.1.3)
B. Transparan; Transparansi dalam tata pamong FKUI diwujudkan antara lain dalam
Integrasi Aktivitas SDM, Keuangan, Fasilitas Umum, dan Administrasi Pendidikan
Aktivitas administrasi kepegawaian, keuangan dan pendidikan dikelola menggunakan
sistem online Universitas, yaitu Sistem Informasi Kepegawaian (SIPEG) yang diakses
melalui https://sipeg.ui.ac.id, Sistem Informasi Perencanaan Kerja dan Anggaran (SIPKA)
yang diakses melalui https://dev.sipka.ui.ac.id, dan Sistem Informasi Akademik Next
Generation (SIAK-NG) yang diakses melalui https://academic.ui.ac.id. Sistem-sistem ini
dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademika baik dosen, mahasiswa dan tenaga
kependidikan untuk memantau secara real time data administrasi kepegawaian, keuangan
dan pendidikan yang dikelola langsung oleh Fakultas.
Prinsip keterbukaan dalam Tata Pamong PS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI
meliputi keterbukaan dalam memberikan informasi menyangkut pelaksanaan seleksi dan
penerimaan calon peserta didik yang dapat diakses melalui situs resmi UI (SIMAK UI).
Penerimaan calon peserta didik dilakukan secara bertahap melalui berbagai penilaian,
ditingkat universitas maupun di tingkat departemen. Hal ini memberikan peluang yang sama
bagi semua peminat Program Studi yang berasal dari berbagai daerah atau kota.
Transparansi dalam proses pembelajaran peserta didik tergambarkan dalam bentuk

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 39
ketersediaan Buku Pedoman Mahasiswa, Buku Panduan dan berbagai referensi ilmiah.
Peserta didik juga dapat mengakses pencapaian di setiap modul dengan fasilitas aplikasi
SIAK NG milik Universitas Indonesia.
Penerimaan calon staf pengajar dilakukan dengan transparan menggunakan kriteria
penilaian yang jelas. Prosedur penerimaan mengikuti SOP yang telah disusun dan diketahui
stakeholder. Evaluasi kinerja staf pengajar dilakukan secara transparan dan hasilnya
disampaikan kepada yang bersangkutan. (Lampiran 2.1.4)

Gambar 2.1.1 Alur penerimaan calon staf pengajar

C. Akuntabel; Akuntabilitas manajemen FKUI tercermin dalam seluruh aspek


penyelenggaraan dan pengelolaan tata pamong. Pada tahun 2016 bidang umum FKUI
meraih ISO 9001;2015 untuk “Quality Management System”. Dengan demikian manajemen
pengelolaan fakultas diatur melalui tatanan yang dapat dipertanggungjawabkan. Seluruh
penyelenggaraan kegiatan dilaporkan berkala secara internal dan eksternal. Dalam bidang
keuangan, pengelolaan keuangan dilakukan oleh koordinator unit keuangan yang
melakukan koordinasi pengendalian anggaran. manajemen keuangan diselenggarakan
melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi dan dilakukan melalui
penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) (Lampiran 2.1.5).
Kegiatan Tata Pamong Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI didukung oleh
laporan berkala secara internal (laporan pencapaian hasil kegiatan pendidikan peserta didik

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 40
berkala, laporan keuangan serta hasil berbagai evaluasi) dan secara eksternal (melalui
akreditasi berkala). Evaluasi terhadap dosen oleh peserta didik diselenggarakan setiap tahun
oleh FKUI (EDAKOP). Evaluasi kinerja Program Studi dilakukan oleh Badan Penjamin
Mutu Akademik (BPMA) Universitas Indonesia setiap semester (EVISEM). (Lampiran
2.1.6)
Akuntabilitas manajemen keuangan sesuai dengan kebijakan dari universitas yang
mengatur tentang anggaran, di antaranya ketentuan mengenai struktur anggaran, tata cara
penganggaran, pengotorisasian keuangan, pendanaan, tata buku dan laporan
pertanggungjawaban serta pengendalian penggunaan anggaran.
D. Bertanggung jawab; manajemen FKUI dalam hal ini pimpinan fakultas dalam
menjalankan fungsinya memiliki tanggungjawab yang telah di atur dalam peraturan internal
FKUI.
Tata Pamong Prodi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI bertanggungjawab
kepada pemerintah selaku regulator utama pendidikan yaitu dengan mengikuti standar
nasional pendidikan perguruan tinggi, antara lain ketentuan mengenai persyaratan sumber
daya yang harus dimiliki, manajemen akademik, persyaratan pendanaan kemahasiswaan,
Buku Kurikulum, Buku Rancangan Pengajaran, Buku Pedoman Mahasiswa dan akreditasi
program studi. (Lampiran 2.1.7)
Tim pelayanan dan penanggung jawab mutu departemen bekerja sama dengan KPS
memastikan pelayanan yang diberikan selama proses pendidikan sesuai dengan standar
pelayanan medis dan bermutu. Di samping itu dipastikan seluruh peserta didik mendapat
perlindungan yang optimal dalam aktivitas harian. Prodi menjamin ketersediaan Alat
Pelindung Diri bagi semua sivitas akademika dalam melakukan prosedur medis,
memastikan tes Kesehatan berkala sesuai indikasi dan memastikan terapi diperoleh secara
optimal bagi sivitas akademika yang jatuh sakit.
Dalam pelaksanaan penelitian, Koordinator penelitian departemen bekerjasama
dengan KPS memastikan penelitian yang dilakukan selama proses pendidikan sesuai dengan
standar etik dan Good Clinical Practice. Semua aktivitas pengabdian masyarakat yang
melibatkan sivitas akademika juga dipastikan terkoordinasi dan terdokumentasi dengan baik
dan sesuai ketentuan serta dilaporkan kepada Fakultas.
E. Tanggung jawab terhadap institusi induk (UI dan FKUI) di antaranya juga dengan
berusaha mencapai proporsi jumlah dan kriteria dosen yang ditargetkan oleh institusi.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 41
F. Adil; Untuk mewujudkan prinsip manajemen yang adil seluruh dosen dan tenaga
kependidikan mempunyai pengembangan karir meliputi penyelenggaraan pelatihan dan
pengembangan, jalur karir yang jelas, proses kenaikan pangkat/jabatan yang pro-aktif,
efisien dan adil (Lampiran 2.1.8).
Prinsip keadilan diterapkan bagi sivitas akademika dalam penyelenggaraan proses
pendidikan di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif. Setiap staf memiliki
kesempatan yang sama dalam mengembangkan kemampuan profesi sesuai dengan bidang
yang diminati. Setiap dokter yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk menjadi
peserta didik. Setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama dalam menggunakan
fasilitas pendidikan, mendapatkan bimbingan dan evaluasi.
Sistem pengelolaan tata pamong berdasarkan Renstra FKUI tahun 2020-2024 yang di
dalamnya telah dijabarkan ke dalam rencana operasional yang dilaksanakan untuk setiap tahun
akademik (Lampiran 2.1.9).
A. Perencanaan ; Program kerja FKUI mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Universitas
dan Fakultas. Pada tahun 2020 FKUI telah menyelesaikan renstra 2015-2019 dan mulai
menjalankan Renstra FKUI 2020-2024 yang merupakan penyempurnaan dari Renstra
FKUI sebelumnya.
B. Pengorganisasian; Tujuan Pengorganisasian adalah untuk menjamin terwujudnya visi,
terlaksananya misi, tercapainya tujuan dan berhasilnya strategi pencapaian sasaran yang
telah disusun FKUI serta upaya penerapan Good Faculty Governance serta
mempertimbangkan semakin berkembangnya aktivitas FKUI, maka struktur organisasi
tersebut disusun agar dapat menggambarkan kelengkapan struktur organisasi fakultas yang
memiliki wewenang dalam melaksanakan tujuh fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan,pengarahan, representasi, dan
penganggaran.
C. Pengembangan Staf; Pengembangan staf pendidik (dosen) maupun staf kependidikan (non
akademik) dilaksanakan untuk meningkatkan mutu akademik dan memperkuat
profesionalisme di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
3. 1. Staf pendidik (Dosen)
Pengembangan kemampuan dosen untuk bidang keprofesian serta pendidikan
kedokteran dilaksanakan melalui jalur formal maupun informal. Jalur informal
dilakukan dengan memberikan pelatihan dan kursus di FKUI yang disesuaikan dengan
kebutuhan dosen terkait dengan Tri dharma, di antaranya pelatihan clinical teacher,

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 42
pelatihan metodologi penelitian, academic writing course, pelatihan bahasa Inggris,
PEKERTI dan Ancangan Aplikasi (AA).

3. 2. Tenaga kependidikan
Pengembangan tenaga administrasi juga dilaksanakan melalui jalur formal dan
informal. Jalur informal dilakukan dengan memberikan pelatihan dan kursus yang
disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan staf administrasi dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan dan kinerja kerja di bidangnya. Pelatihan untuk staf
administrasi yang telah dilaksanakan diantaranya adalah pelatihan pengarsipan dan
pelatihan pelayanan prima. Untuk staf administrasi keuangan diadakan pelatihan pajak
dan keuangan (Lampiran 2.1.10).
D. Pengawasan ; Pengawasan terhadap tata Kelola FKUI dilakukan dalam bentuk pelaksanaan
manajemen risiko. Sesuai dengan ART UI tahun 2019, bahwa perlu dibentuk Satuan
Manajemen Risiko di tingkat Universitas dan Unit Manajemen Risiko (UMR) di tingkat
fakultas. Unit ini berperan dalam memfasilitasi dan mengorganisir aktivitas manajemen
risiko di unit kerja fakultas. Hal lain yang dilakukan dalam pengembangan organisasi
Manajemen Risiko adalah penyusunan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari UMR, serta
pembentukan risk officer di fakultas yang akan berperan sebagai wakil Satuan Manajemen
Risiko dalam memfasilitasi proses Manajemen Risiko di unit kerjanya.
E. Pengarahan ; Pengarahan pelaksanaan kegiatan operasional pendidikan dilakukan secara
berjenjang dimulai dari tingkat Universitas, Fakultas dan Program Studi. Acuan yang
digunakan dalam bentuk pengarahan berupa Himpunan Peraturan Akademik yang memuat
berbagai keputusan Majelis Wali Amanah (MWA) dan Rektor. Surat Keputusan Dekan,
Prosedur Operasional baku/POB, Peraturan Internal FKUI/ Faculty by law, Surat Edaran,
Buku Panduan Akademik, dan Rapat Koordinasi.
F. Representasi ; Hasil pelaksanaan kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh Program Studi
sebagai unit pengelola pendidikan, disampaikan setiap tahun pada Manajer Akademik dan
Kemahasiswaan dalam Laporan Akhir Tahun dan Laporan Key Performance Indicator
(KPI) yang mencakup seluruh kegiatan operasional pendidikan yang berlangsung dalam
periode tahun tersebut (Lampiran 2.1.11)
G. Penganggaran ; FKUI sebagai unit Pengelola Program Pendidikan Dokter, Profesi Dokter,
Magister, Doktor, seluruh Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis 1 dan Sub Spesialis
mempunyai perencanaan anggaran yang dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 43
pendidikan. Anggaran ini diperoleh dari dana Biaya Pendidikan yang terdiri dari Biaya
Operasional Pendidikan (BOP), Dana Pengembangan (DP) dan Dana Non-Biaya
Pendidikan (Non-BP).

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


FKUI dalam menjalankan tata Kelola dan tata pamong, legalitas organisasi dan tata
kerja mengacu kepada Kebijakan Umum UI. Berdasarkan Statuta Universitas Indonesia yang
ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2021, Majelis Wali Amanat
bertugas untuk menetapkan Kebijakan Umum Universitas Indonesia. Pada program studi
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI kebijakan dan peraturan standar mengacu kepada
RENSTRA FKUI dan Faculty ByLaws (Lampiran 2.2.1).

3. Strategi Pencapaian Standar


FKUI dalam ini membuat strategi pencapaian standar sebagai berikut:
1. Menjalankan fungsi manajemen, yaitu manajemen (planning, organizing, staffing,
leading, controlling)
2. Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman pimpinan fakultas, departemen,
program studi, dosen, dan tenaga kependidikan tentang Tata Pamong dan Tata Kelola di
FKUI
3. Menjalankan tata kelola FKUI secara:
a. instruktif , yaitu membuat keputusan yang kemudian didelegasikan kepada bawahan;
b. koordinatif, yaitu keputusan dibuat berdasarkan rapat bersama;
c. otomatis, yaitu memberikan otoritas kepada bidang/unit untuk melakukan dan
memutuskan atas pertimbangan sendiri setelah Analisa
d. konsultatif, yaitu berkoordinasi dengan berbagai bidang dan stakeholder
4. Tata pamong FKUI menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan,
berhasilnya strategi pencapaian sasaran yang digunakan secara kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan adil
5. Pimpinan Universitas dan Fakultas yang melaksanakan kebijakan umum, mempunyai
wewenang menetapkan peraturan, norma, dan standar penyelenggaraan tri dharma
6. Tata pamong dijalankan dengan menciptakan budaya organisasi yang dilaksanakan dalam
bentuk tegaknya aturan, etika dosen, etika mahasiswa, etika karyawan, sistem penghargaan
dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan/ POB administrasi yang diformulasikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 44
oleh fakultas, kemudian disosialisasikan, dilaksanakan oleh semua unsur internal,
dievaluasi pelaksanaannya, dipantau dengan peraturan dan prosedur yang jelas
7. Menyusun dan menetapkan penjaminan mutu internal, input, proses, dan output dengan
mekanisme kerja yang efektif, serta diterapkan dengan jelas pada tingkat fakultas,
departemen, dan program studi. Mekanisme penjaminan mutu harus menjamin adanya
kesepakatan, pengawasan, dan peninjauan secara periodik untuk setiap kegiatan, dengan
standar dan instrumen yang sahih dan handal. Dalam hal ini FKUI menerapkan manajemen
risiko yang dilakukan setiap triwulan.
8. Adanya Kontrak kinerja antara KPS dengan Dekan sebagai mekanisme kontrol
pelaksanaan PS (Lampiran 2.3.1).

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Dalam pelaksanaan organisasi FKUI telah berhasil menjalankan fungsi manajemen
(planning, organizing, staffing, leading, controlling) di setiap unit kerja. FKUI memiliki
Renstra Fakultas (yang mengacu kepada Renstra Universitas), memiliki Renstra Bersama
dengan RS Pendidikan. FKUI berupaya untuk mewujudkan dan meningkatkan seluruh capaian
kinerja (Kontrak Kinerja Rektor) yang ditetapkan. Dalam fungsi pengorganisasian FKUI
memiliki Peraturan Internal Fakultas yang menjadi Panduan dalam pelaksanaan tata pamong
dan tata Kelola FKUI. Di sisi lain juga, Dekanat FKUI, Departemen, Program Studi, Ketua
Unit dan Koordinator Kerja juga melakukan koordinasi kegiatan dan evaluasi melalui Rapat
Kerja, Rapat Monitoring dan Evaluasi guna memastikan fungsi manajemen berjalan dengan
baik, sebagai faktor pendukung keberhasilan dan faktor pencapaian pada tata pamong. Dalam
fungsi penataan staf, FKUI juga melakukan penataan terhadap orang-orang yang memangku
masing-masing jabatan di FKUI (Lampiran 2.4.1).

5. Indikator Kinerja Utama


a. Sistem Tata Pamong FKUI
1) Memiliki dokumen formal tata pamong yang dijabarkan ke dalam berbagai
kebijakan dan peraturan yang digunakan secara konsisten, efektif,dan efisien sesuai
konteks institusi serta menjamin akuntabilitas, keberlanjutan, transparansi, dan
mitigasi potensi risiko, yang menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi,
tercapainya tujuan dan keberhasilan strategi yang digunakan, FKUI juga memiliki
bukti yang sahih (dokumen formal kebijakan dan peraturan) guna menjamin

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 45
integritas dan kualitas institusi yang dilaksanakan secara konsisten, efektif, dan
efisien. (Lampiran 2.5.1)
2) Memiliki struktur organisasi yang dituangkan dalam organogram lengkap yang
terdiri dari unsur yang disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan
pengembangan fakultas yang bermutu dan telah sesuai dengan Statuta UI
(Lampiran 2.5.2).
3) Memiliki bukti sahih terkait praktik perwujudan good governance yang mencakup
aspek kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan berkeadilan
secara konsisten, efektif, dan efisien berupa Laporan Tahunan FKUI dan Laporan
Kinerja FKUI (Lampiran 2.5.3).
4) Memiliki dokumen formal dan bukti keberfungsian sistem pengelolaan fungsional
dan operasional UPPS yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penempatan personil (staffing), pengarahan (leading), dan
pengawasan (controlling) secara konsisten, efektif, dan efisien berupa Rencana
Strategis FKUI, Kontrak Kinerja FKUI, Peraturan Internal FKUI, Prosedur
Operasional Baku (POB) FKUI, Peraturan Kepegawaian FKUI, dan Laporan
Analisis Manajemen Risiko FKUI (Lampiran 2.5.4).

b. Kepemimpinan
1) Kepemimpinan Operasional
Pola kepemimpinan operasional yang dikembangkan di FKUI bersifat transformatif
dan berdasarkan kemitraan. Prinsip dasar yang dipegang oleh FKUI dalam memilih
pemimpin operasional adalah the right man on the right place, dimana seseorang
dipilih untuk melaksanakan tugas tertentu yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya, rekam jejak kepemimpinannya dan juga kompetensi yang
dimilikinya. Dekan, Wakil Dekan, Sekretaris Pimpinan Fakultas, Manajer, Ketua
Departemen dan Ketua Program Studi menjabarkan visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi FKUI dalam berbagai kegiatan.
Ketua Program Studi menetapkan Visi PS sebagai capaian yang ingin diraih, serta
menyusun misi untuk mewujudkan visi tersebut. Secara operasional, misi ditata secara
berjenjang menjadi RENSTRA jangka panjang, dengan kontrol berupa Key
Performance Indicator (KPI), dan di pecah menjadi program kerja setiap tahun.
Pelaksanaan kontrak kinerja yang berisi KPI yang dibagi ke beberapa unit penanggung
jawab, meliputi: koordinator pendidikan, administrasi dan keuangan, penelitian dan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 46
pengembangan, serta pelayanan masyarakat (Lampiran 2.5.5).

2) Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan organisasi di FKUI dilakukan melalui alur kerja perancangan yang
berlaku. Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerja FKUI, pimpinan unit kerja
berkoordinasi dengan unsur/unit lain dan secara terstruktur melaksanakan program
dan kegiatan yang mengacu pada Renstra FKUI. Dengan adanya pemahaman ini,
implementasi pembagian tugas, pendelegasian wewenang, koordinasi, interaksi,
serta inovasi dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Di samping itu, harus
mampu meningkatkan efektivitas struktur organisasi dalam menunjang kegiatan
program guna mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang ditetapkan.
Selain itu, di FKUI dikembangkan suasana lingkungan kerja yang kondusif,
manusiawi, dan bertanggung jawab. Tumbuhnya kinerja yang baik melahirkan
motivasi kerja yang dilandasi semangat kebersamaan, kekeluargaan, “silih asih,
Berikut adalah organisasi Dekan FKUI:
Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia
(PB PEGI); Wakil Ketua I Pengurus AIPKI Pusat Periode 2019-2021; Anggota
Dewan Pakar Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI)
Masa Bakti 2021-2024; Anggota Dewan Pakar Pengurus Pusat Perhimpunan
Dokter Gizi Medik (PDGMI) Masa Bakti Tahun 2020-2024; Anggota Dewan
Pertimbangan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia (PB PAPDI); Anggota Komite Penilaian Program Kerjasama Riset
Inovatif antara Aliansi Riset Indonesia dengan University of Melbourne untuk
Program Kemitraan Penelitian Indonesia dan Melbourne (Partnership in Research
Indonesia and Melbourne-Prime) tahun 2021-2024; Anggota Steering Committee
Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine (FINASIM) Tahun 2019-
2021 (Lampiran 2.5.6).
Ketua Program Studi adalah seorang staf pengajar departemen yang diusulkan
oleh Ketua Departemen ke Dekan Fakultas. Selanjutnya, ketua program studi akan
menetapkan struktur organisasi yang berada di bawahnya dengan sepengetahuan
Ketua Departemen. Pola kepemimpinan organisasi diwujudkan dengan adanya
rapat internal yang melibatkan seluruh staf di program studi baik yang ada di RS
pendidikan utama dan jejaring. Selain itu, KPS juga turut berperan aktif dalam rapat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 47
koordinasi tingkat departemen, rapat koordinasi tingkat fakultas (RAPIMKAP)
(Lampiran 2.5.7).
3) Kepemimpinan Publik
Kepemimpinan publik diimplementasikan dengan keterlibatan FKUI dalam
penetapan kebijakan di tingkat nasional. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan
berbagai institusi pemerintah dan swasta, baik di dalam maupun di luar negeri di
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta menjadi rujukan
terbaik bagi institusi pendidikan kedokteran di tanah air. Terdapat 75 kerjasama
dengan berbagai institusi di dalam negeri salah satu contoh yang dilakukan FKUI
dengan Direktorat PPML Ditjen PP dan PL KEMENKES RI adalah Pemanfaatan
Alat Laboratorium Xper® MTB/RIF (GeneXpert) dalam mendukung pengendalian
tuberkulosis. Terdapat 29 kerjasama dengan institusi luar negeri antara lain dengan
Monash University (Australia) untuk kerjasama dengan program Kelas Khusus
Internasional dan dengan Oxford university (UK) untuk pengembangan research
centre.
Sebagai pimpinan tertinggi Fakultas, saat ini Dekan FKUI merupakan:
Koordinator Academic Health System Universitas Indonesia ; Regional Ambassador
of Association of Academic Health Centre Internasional – South East Asia (AAHCI-
SE) ; Tim Dokter Pemeliharaan Kesehatan Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat
Tertentu RI; Tim Penilai Kemampuan Rohani dan Jasmani Bakal Calon Presiden
dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam Pemilihan Umum Tahun 2019; Tim
Gugus Tugas Pelaksanaan Pengembangan Wisata Kesehatan RI; Tenaga Ahli
Pendamping Kajian Kebutuhan Dasar Kesehatan Program JKN Tahun 2020 BPJS
Kesehatan; UI Steering Committee Pembangunan Rumah Sakit Universitas
Indonesia TA 2017 dan TA 2018; Anggota Komite Penilaian Teknologi Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI; Anggota Tim Narasumber Kajian dan Evaluasi
Standarisasi Pangan Olahan Tertentu BPOM RI (Lampiran 2.5.6).
Ketua program studi merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), yang merupakan
perwujudan dari tanggung jawab organisasi profesi Dokter Spesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif. KPS juga merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter
Intensive Care Indonesia (PERDICI). Selain itu KPS juga aktif berperan dalam
struktur organisasi internasional yaitu European Society of Anaesthesiology and

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 48
Intensive Care (ESAIC) dan European Society of Intensive Care Medicine
(ESICM) serta menjadi pembicara ilmiah di tingkat nasional dan internasional. KPS
turut aktif terlibat dalam berbagai pelatihan nasional dan internasional untuk
meningkatkan kompetensi (Lampiran 2.5.8).

c. Sistem Penjaminan Mutu


Indikator utama untuk terbangunnya sistem penjaminan mutu yang fungsional di FKUI
adalah:
1) Dokumen legal pembentukan organ pelaksanaan penjaminan mutu internal di FKUI
berupa SK Dekan FKUI tentang organ pelaksana penjaminan mutu internal di FKUI
dan di Program studi UPMA FKUI diangkat melalui SK Dekan FKUI
No.SK212/UN2.F1.D/HKP.02.04/2021, terdiri dari ketua, sekretaris dan 4 anggota.
Dalam melakukan tugas, fungsi dan kewenangannya UPMA melaporkan
pelaksanaan penjaminan mutu secara berkala kepada Dekan dan BPMA. Untuk
membantu pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat program studi, Dekan atas
usulan UPMA, mengangkat tim penjamin mutu akademik (TPMA) melalui ST
Dekan Nomor: ST-278/UN2.F1.D/SDM.07/2021. Dalam melaksanakan tugasnya
TPMA melaporkan pelaksanaan penjaminan mutu PS secara berkala setiap
semester kepada UPMA (Lampiran 2.5.9).
2) Ketersediaan dokumen SPMI berupa Buku Pedoman Penjaminan Mutu Akademik
FKUI yang memuat Kebijakan, manual, standar dan formulir SPMI (Lampiran
2.5.10)
3) Penjaminan Mutu Akademik di FKUI dilaksanakan dalam kerangka perbaikan dan
peningkatan mutu secara berkesinambungan (continuous quality improvement)
yang telah disepakati dan ditetapkan oleh Rektor. Kebijakan SPMA dilakukan
mengikuti siklus Penetapan (P), Penetapan (P), Evaluasi (E), Pengendalian (P) dan
Peningkatan (P) atau disingkat PPEPP (Lampiran 2.5.11).
4) Evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu akademik di FKUI dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan oleh pihak internal dan eksternal. Evaluasi internal
dilakukan melalui Audit Internal Program Studi, Evaluasi Internal Program Studi
Persemester (EVISEM), Evaluasi Program Studi Tahunan (EVITAH) (Lampiran
2.5.12).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 49
Penjaminan mutu akademik di tingkat program studi dilakukan dalam Evaluasi
Internal Persemester (EVISEM) yang dilakukan oleh KPS setiap 6 bulan. Hasil
EVISEM akan dikirimkan ke UPMA. UPMA kemudian meminta TPMA untuk
melakukan review dan memberikan rekomendasi tindak lanjut. Rekomendasi
tindak lanjut akan didiskusikan bersama KPS dan Kepala Departemen untuk
menghasilkan kesepakatan rencana tindak lanjut dan akan dievaluasi ulang di
semester berikutnya apakah tindak lanjut sudah sesuai dengan target yang
disepakati sehingga diharapkan peningkatan mutu secara berkesinambungan
melalui siklus PPEPP tetap terjalin. Selain itu, TPMA bersama KPS dan Kepala
Departemen akan melakukan evaluasi terhadap EDOM, EDAKOP, EVITAH dan
hasil survei kepuasan.

d. Kerjasama
1) FKUI menjalin kerja sama dengan rumah sakit jejaring pendidikan dalam rangka
memberikan manfaat dan kepuasan serta dukungan di bidang penyelenggaraan
kegiatan akademik khususnya praktik lapangan. Kerja sama ini dapat meliputi
berbagai kegiatan pendidikan/ilmiah, pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
2) Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif juga menjalin program kerjasama
dengan rumah sakit jejaring pendidikan.
3) Peningkatan kinerja dan fasilitas pendukung Melalui kerja sama yang dilakukan
antara FKUI dengan mitra/lahan pendidikan, dapat memberikan peningkatan
kinerja di Rumah Sakit khususnya peningkatan kualitas pembimbing/supervisor
lapangan, dengan memberikan pelatihan clinical teacher, TOT dll.
4) Memberikan kepuasan kepada mitra.
Survei kerja sama dilakukan setiap tahun oleh FKUI dengan menggunakan metode
survei kuesioner online melalui tautan http://bit.ly/KuisionerKerjasamaUI2020 dan
dikirimkan kepada masing-masing Rumah Sakit, Klinik dan Puskesmas jejaring
pendidikan FKUI.
5) Menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya.
FKUI menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit jejaring pendidikan dalam
rangka memberikan manfaat dan kepuasan serta dukungan di bidang
penyelenggaraan, kegiatan akademik khususnya praktik lapangan. Kerja sama ini

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 50
dapat meliputi berbagai kegiatan pendidikan/ilmiah, pelayanan, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, FKUI juga bekerja dengan daerah rural seperti Kabupaten Natuna,
Kabupaten Anambas, Medan, Ruteng, Bontang dalam bentuk pengiriman PPDS
mandiri ke daerah tersebut. Peluang kerja sama terus akan dibuka antara lain dengan
RSUD Padang Pariaman, RS Dian Harapan Papua, RSUD Maumere Kabupaten
Sikka, RSUD Mandau Duri Riau, RSUD Hasri Ainun Habibie Gorontalo, dan RS
Apung (Yayasan Dokter Peduli). Kerja sama yang dilakukan antara FKUI dengan
mitra/lahan pendidikan dapat memberikan peningkatan kinerja untuk rumah sakit,
khususnya peningkatan kualitas pembimbing/supervisor lapangan, melalui
pelatihan clinical teacher, training of trainer, dan lain-lain (Lampiran 2.5.13).
6. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan dalam tata Kelola dan tata pamong lain yang ditetapkan oleh
FKUI adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya Laporan Tahunan FKUI
2. Tersusunnya Laporan Pencapaian Kinerja FKUI
3. Tercapainya level maturitas pada penyelenggaraan sistem pengendalian internal berbasis
COSO
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang diterapkan di Indonesia diadopsi dari
model pengendalian internal yang dibuat COSO tahun 1992. SPIP terdiri dari lima unsur,
yaitu: (1) Lingkungan pengendalian, (2) Penilaian Risiko, (3) Aktivitas Pengendalian, (4)
Informasi dan komunikasi, serta (5) Pemantauan. Masing-masing unsur saling berkaitan
satu sama lain.
4. Terwujudnya Zona Integritas (ZI) di Fakultas menuju kategori Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) atau Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) (Lampiran 2.6).

7. Kepuasan Pengguna
FKUI melaksanakan pengukuran kepuasan terhadap tata pamong pemangku internal dan
eksternal pada masing-masing kriteria yang memenuhi 6 aspek yaitu para pemangku
kepentingan dan dilakukan pengkajian terhadap mahasiswa (2752 responden), dosen (596
responden), tenaga kependidikan (310 responden), lulusan (1555 responden), pengguna
lulusan (534 responden) dan mitra (instansi pemerintah, perusahaan, swasta). Pelaksanaan
pengukuran kepuasan (Lampiran 2.7.1)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 51
Proses survey kepuasan terhadap dosen, mahasiswa, lulusan, tenaga kependidikan,
pengguna lulusan, dan mitra dilakukan dengan menggunakan instrumen kepuasan yang sahih,
andal, dan mudah digunakan, serta dilaksanakan secara berkala datanya terekam secara
komprehensif. Hasil survey dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk
pengambilan keputusan. Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan
dan peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem. Pimpinan FKUI melakukan review
terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para pemangku kepentingan dan hasilnya di
publikasikan, serta mudah diakses oleh para pemangku kepentingan pada portal
https://fk.ui.ac.id/survei-kepuasan-pengguna-layanan-fkui-2021.html. (Lampiran 2.7.2)

8. Tinjauan Manajemen
Manajemen merupakan langkah dinamis dan sistematis menuju pencapaian tujuan dengan
menggunakan dukungan sumber daya yang tersedia (sumber daya manusia, bahan, peralayan,
metode kerja, modal dan potensi pasar). Kegiatan manajemen pada FKUI mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pemantauan dan evaluasi. Tujuan dalam manajemen
pendidikan tinggi memiliki target yang bergerak yang ditetapkan dengan melihat tuntutan
kebutuhan internal dan eksternal serta kesiapan sumber daya yang dimiliki. Sehubungan
dengan hal itu, pengembangan manajemen perlu disertai dengan upaya penguatan terus
menerus sumber daya yang dimiliki sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan secara
berkelanjutan.
FKUI telah melaksanakan sistem penjaminan mutu yang terbukti efektif dan memenuhi 4
aspek dan dilakukan pengkajian terhadap siklus penjaminan mutu yang melibatkan reviewer
eksternal. Adapun efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu FKUI memenuhi aspek
sebagai berikut: Keberadaan dokumen formal penetapan standar mutu; Standar mutu
dilaksanakan secara konsisten dan selalu diadakan monitoring; Evaluasi dan pengendalian
terhadap standar mutu yang telah ditetapkan dan hasilnya ditindak lanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu (Lampiran 2.8.1).
Pada tahun 2020 Manajemen Risiko FKUI melakukan asesmen pada 21 unit kerja, dan di
tahun 2021 sebanyak 22 unit kerja. Hasil asesmen risiko 2021 didapatkan sebanyak 16 potensi
risiko yang telah dianalisis, berupa: Preventable risk: Risiko yang berasal dari internal
universitas dan Strategic risk: Risiko yang diterima sebagai upaya untuk memberikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 52
keuntungan strategis. Manajemen Risiko FKUI melakukan telaah asesmen pengendalian
internal dan eksternal dari masing-masing unit kerja sebagai tindak lanjut (Lampiran 2.8.2)

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian tata kelola dan tata pamong serta tindak
lanjut
Pada saat ini tata kelola dan tata pamong yang berjalan di FKUI sudah berjalan dengan
efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama yang merupakan perwujudan tata pamong
fakultas dan universitas yang baik (good university governance/GUG) dalam rangka mencapai
visi misi fakultas. Dengan terlaksananya tata pamong dan tata kelola di FKUI menjamin
terlaksananya sistem pamong dan kelola yang baik yang diformulasikan, disosialisasikan,
dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Standar Tata
Pamong dan Tata Kelola di FKUI juga menjamin terpilihnya pemimpin dan pengelola yang
kredibel dan sistem penyelenggaraan kegiatan fakultas dan program studi juga secara kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Standar Tata Pamong dan Tata Kelola FKUI mencerminkan kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab dan keadilan di lingkungan Fakultas sebagai institusi
pendidikan. Tata Pamong dan Tata Kelola FKUI disusun dengan berpedoman pada Peraturan
Menteri Pendidikan Tinggi Nomor 14 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi dan Statuta UI.
Upaya yang perlu terus dilakukan oleh FKUI adalah melakukan sosialisasi secara berkala
mengenai Tata Pamong dan Tata Kelola di FKUI kepada seluruh pemangku kepentingan,
melakukan fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap kebijakan atau aturan yang terkait, agar
kiranya Tata Pamong dan Tata Kelola tersebut dapat memelihara dan mengakomodasi semua
unsur, fungsi dan peran unit-unit yang ada di FKUI .

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 53
Kriteria 3 Mahasiswa
1. Latar Belakang
Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik yang ada di
Indonesia yang menyediakan proses pembelajaran berkualitas sehingga setiap lulusannya siap
dan mampu bersaing di tingkat dunia dengan mengacu pada Statuta Universitas Indonesia
Nomor 75 Tahun 2021. Berdasarkan panduan Standar Nasional Pendidikan (Permendikbud R.I
No.3 Tahun 2000) Fakultas Kedokteran UI selalu berkomitmen meningkatkan mutu, kualitas,
dan daya saing dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru, hal tersebut menyebabkan
banyak calon mahasiswa yang tertarik untuk mendaftar di Universitas Indonesia. (Lampiran
3.1)
Penerimaan mahasiswa baru Universitas Indonesia sejak tahun 2008 dilaksanakan oleh
panitia tetap yang dikenal dengan Panitia Tetap Penerimaan Mahasiswa Baru (PANTAP-
PMB). Kemudian pada akhir tahun 2014, panitia tersebut berubah menjadi Kantor Penerimaan
Mahasiswa Baru (KPMB). Tugas utama dari KPMB adalah mengkoordinir proses seleksi calon
mahasiswa sesuai dengan peraturan yang berlaku. KPMB bertanggung jawab kepada Wakil
Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, berdasarkan atas Surat
Keputusan Rektor Universitas Indonesia dengan Nomor: 0275/SK/R/UI/2015 di Paragraf 2
Pasal 29.
Prosedur penerimaan mahasiswa baru Universitas Indonesia secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Calon mahasiswa baru yang sudah memenuhi persyaratan dapat mendaftar sendiri secara
langsung dalam rentang waktu yang sudah ditentukan
b. Institusi yang sudah bekerjasama dengan UI dapat mengajukan calon mahasiswa baru
yang telah memenuhi persyaratan seperti pada jalur seleksi berikut:
- Talent scouting / Undangan , siswa yang memenuhi persyaratan datanya akan
dimasukkan oleh sekolah yang sudah terdaftar dalam pangkalan data sekolah
- Jalur Prestasi diperuntukkan bagi siswa misalnya juara pertama OSN (Olimpiade Sains
Nasional). Siswa tersebut dapat diusulkan oleh Koordinator Olimpiade Sains bidang
terkait, kemudian Pimpinan Fakultas akan merekomendasikannya.
c. Mengikuti ujian seleksi bagi seleksi yang menggunakan tes
d. Apabila lulus seleksi maka mahasiswa baru tersebut diminta untuk melakukan pendaftaran
ulang dan melengkapi persyaratan yang diminta sesuai jadwal yang sudah ditetapkan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 54
Sistem pengambilan keputusan dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru adalah
sebagai berikut
a. Seleksi masuk tanpa tes; Sistem pengambilan keputusan untuk seleksi tanpa tes
berdasarkan pada nilai rapor siswa tersebut, disebut dengan jalur undangan.
b. Seleksi masuk dengan tes; Sistem pengambilan keputusan untuk seleksi dengan tes
berdasarkan pada hasil ujian tulis dan lisan (kebijakan dari tiap program studi), disebut
dengan Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI).

1. Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta didik Program Studi S1


Program pendidikan dokter S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dibedakan
menjadi dua yaitu S1 Regular dan S1 Kelas Internasional. Jalur seleksi dan penerimaan
mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk program pendidikan
S1 Regular melalui beberapa jalur yaitu: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Untuk
Jalur seleksi dan penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia bagi program pendidikan S1 Kelas Internasional terdiri atas jalur talent scouting
dan seleksi Masuk UI (SIMAK UI).
2. Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta didik Program Studi S2 dan S3
Rekrutmen calon peserta didik S2 dan S3 dilakukan 1-2 kali setahun bergantung dengan
program studi yang bersangkutan. Untuk Program Studi S2 dan S3 FKUI sistem rekrutmen
dan seleksi calon peserta didik di tingkat Universitas dilakukan secara tertulis melalui jalur
seleksi terpadu UI (SIMAK UI). Ujian tertulis yang dilakukan adalah Tes Potensi
Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Ujian juga dilengkapi dengan wawancara yang
dilakukan setiap Program Studi. Prosedur pendaftaran dan penerimaan dilakukan secara
online melalui website: https://penerimaan.ui.ac.id.
3. Sistem rekrutmen dan seleksi calon peserta didik Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS)
Pendaftaran mahasiswa Program Dokter Spesialis dan Subspesialis setiap tahun
meningkat, animo calon mahasiswa terus bertambah dengan adanya program-program
beasiswa yang diberikan oleh pemerintah pusat, instansi swasta, pemerintah daerah,
maupun sponsor pemberi beasiswa.
Rekrutmen calon peserta didik PPDS FKUI diadakan 2 kali dalam setahun, yaitu periode
pendaftaran bulan Januari dan Juli. Informasi rekrutmen tersebut diumumkan melalui

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 55
website FKUI (http://www.fk.ui.ac.id), website penerimaan UI
(https://penerimaan.ui.ac.id) dan website masing-masing Program Studi.
Sistem rekrutmen calon peserta didik untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis 1
(PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif dan Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
1 lainnya di lingkungan FKUI diselenggarakan di tingkat Universitas melalui SIMAK UI
meliputi tes TPA dan Bahasa Inggris, ditingkat Fakultas dilakukan Minnesota Multiphasic
Personality Inventory (MMPI) dan Ujian Kekhususan Tingkat Program Studi. Berkas
persyaratan pendaftaran yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik PPDS Anestesiologi
dan Terapi Intensif FKUI, yaitu: (Lampiran 3.1.1)
a. Persyaratan umum mencakup Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku,
legalisir ijazah dan transkrip nilai Sarjana Kedokteran dan Dokter, pengalaman klinis
(diutamakan sesuai ketentuan dan kebutuhan) dengan melampirkan fotokopi SIP atau
bukti pengalaman klinis lainnya, asuransi kesehatan yang aktif dan dapat digunakan
selama pendidikan (BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan) serta surat tanda
lulus Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (UKMPPD)
yang diselenggarakan oleh Asosiasi Institusi Perguruan Tinggi Kedokteran Indonesia
(AIPKI) .

b. Persyaratan khusus mencakup: Curriculum vitae, batasan usia maksimal 35 tahun saat
memulai pendidikan; IPK >2,75; hasil TOEFL yang masih berlaku minimal 500;
Pengalaman Kerja Klinis sebagai Dokter Umum di RS/Puskesmas minimal 1 tahun;
Surat Keterangan Bebas Narkoba yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Pemerintah;
Bukti vaksinasi Hepatitis B Dewasa lengkap; Mengikuti Kegiatan Orientasi di
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif; Calon Peserta hanya boleh melamar 2
kali pada Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; Calon peserta tidak
sedang mendaftarkan diri sebagai calon peserta program pendidikan dokter spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif di Universitas lain. Berkas lain yang disyaratkan
oleh masing-masing Program Studi (Sertifikat Pelatihan ACLS, ATLS dan lainnya).

Berkas persyaratan dipindai kemudian diunggah ke website https://simak.ui.ac.id. Calon


peserta didik PPDS diwajibkan membayar biaya ujian seleksi sebesar Rp 1.000.000 (Satu
juta rupiah) melalui bank maupun transfer ke nomor rekening yang sudah ditetapkan oleh
Universitas Indonesia. Calon peserta didik PPDS akan mendapatkan nomor dan kartu ujian
yang dapat dicetak langsung melalui website https://penerimaan.ui.ac.id kemudian calon

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 56
peserta didik PPDS akan mengikuti ujian sesuai dengan waktu dan tempat yang sudah
tercantum pada kartu ujian.
Setelah melalui tahapan ujian seleksi di Universitas Indonesia melalui sistem SIMAK UI,
berkas lamaran yang sudah diunggah oleh calon peserta didik PPDS selanjutnya dikirim
ke Fakultas dan selanjutnya dikirim Program Studi. Di Fakultas Kedokteran diadakan ujian
MMPI yang diselenggarakan oleh pihak ke 3 (tiga) yang telah ditunjuk oleh Fakultas,
kemudian hasil MMPI dikirim ke masing-masing program studi. Selanjutnya, dilakukan
ujian seleksi ditingkat program studi sesuai dengan kebutuhan program studi masing-
masing.
Proses penerimaan calon peserta didik PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif baru
dilakukan melalui serangkaian proses seleksi oleh sebuah tim yang diketuai oleh KPS. Tim
seleksi ini disahkan dengan Surat Tugas oleh Dekan. Alur penerimaan peserta didik PPDS
Anestesiologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1.1 Alur penerimaan peserta didik

Peserta didik baru yang diterima harus menjalani proses orientasi terpadu yang
diselenggarakan RSCM dan FKUI. Tujuan orientasi ini adalah agar peserta didik mampu
bekerja sambil menimba ilmu dalam atmosfer yang sudah sesuai standar JCI. Keselamatan
pasien merupakan inti dari semua standar. Selain itu peserta didik baru juga menjalani

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 57
orientasi internal di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif yang lebih spesifik ke
arah prosedur-prosedur yang akan dijalani selama pendidikan. Peserta didik baru dalam
semester pertama akan menjalani kuliah-kuliah MKDU yang diselenggarakan FKUI. Pada
akhir semester ini peserta akan dibekali berbagai kompetensi dasar (resusitasi jantung-paru
tahap lanjut, penanganan jalan nafas dan anestesia subarakhnoid) yang dilakukan secara
simulasi di skill lab, sebelum diperbolehkan memegang pasien sesungguhnya.
Untuk menunjang asa keadilan dalam Tata Pamong, prinsip keadilan juga
diberlakukan bagi peserta didik. Prodi menerima peserta didik yang berasal dari berbagai
latar belakang asal universitas, jenis kelamin, agama, etnis dan sebagainya.
Setelah selesai ujian pada program studi kemudian dilaksanakan Yudisium
Penerimaan calon mahasiswa baru di tingkat Fakultas yang dipimpin oleh Dekan, Wakil
Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Manajer Pendidikan dan
Kemahasiswaan Program Spesialis dan Subspesialis, dan Ketua Program Studi.
Yudisium penerimaan calon mahasiswa baru ini mempertimbangkan, memperhatikan
hasil ujian SIMAK UI, MMPI, dan hasil ujian program studi. Hasil Yudisium penerimaan
tingkat Fakultas kemudian dikirim ke Universitas Indonesia untuk dibuatkan berita acara
penerimaan dan ditetapkan sebagai mahasiswa yang dinyatakan diterima pada program
studi. Selanjutnya akan diumumkan di tingkat Universitas dalam waktu bersamaan
dengan seluruh program studi yang ada di seluruh Universitas Indonesia. Mahasiswa
yang dinyatakan diterima atau tidak diterima dapat mengakses di website
https://penerimaan.ui.ac.id dengan memasukkan nomor pendaftaran (Lampiran 3.1.2).

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Kebijakan dan rujukan peraturan dalam penerimaan mahasiswa baru (Lampiran 3.2.1):
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2021 tentang Statuta
Universitas Indonesia;
3. SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana di Universitas Indonesia;
4. SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Program Magister di Universitas Indonesia;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 58
5. SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Program Doktor di Universitas Indonesia;
6. SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 406 Tahun 2021 Tentang Uang Kuliah
Tunggal (UKT) bagi Mahasiswa Program S1 Reguler;
7. SK Rektor SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 Tentang
Pembayaran Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Non S1 Reguler;
8. Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Kode Etik dan
Kode Perilaku Universitas Indonesia;
9. SK Dekan Nomor 714/UN2.F1.D/HKP.02.04/2018 Tentang Tata Krama Kehidupan
Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
10. SPO Penerimaan Mahasiswa Baru Program Spesialis dan Subspesialis.

3. Strategi Pencapaian Standar


Untuk mencapai tujuan Pendidikan sesuai dengan Standar Pendidikan Nasional, Standar
Pendidikan Universitas Indonesia berdasarkan statuta UI, dan pencapaian standar program
studi yang telah ditetapkan oleh perhimpunan profesi yaitu Kolegium, Fakultas Kedokteran UI
menggunakan strategi pencapaian ; (Lampiran 3.3)
a. Pada sistem seleksi penerimaan mahasiswa, calon mahasiswa harus lulus seleksi ujian
yang telah ditetapkan oleh Universitas dengan berbagai jalur masuk (memenuhi penilaian
yang telah ditetapkan, terdaftar pada program studi di UI)
b. Sistem rekrutmen peserta didik yang telah dilaksanakan di FKUI selama ini dinilai sebagai
suatu sistem yang cukup efektif dalam menyeleksi calon peserta didik sesuai kriteria
masing-masing Program Studi. Berbagai standar perlahan ditingkatkan dengan harapan
kualitas peserta didik yang diterima akan semakin baik, seperti nilai IPK, usia calon
peserta, pengalaman klinis, batas nilai TOEFL dan lain-lain.
c. Peningkatan pelayanan yang membuat mahasiswa merasa nyaman dan memperoleh
kemudahan dalam proses belajar, yaitu dalam bentuk; 1) Adanya kemudahan informasi
pada mahasiswa; 2) Tersedianya pembimbing akademik dan non akademik (konseling)
bagi mahasiswa; 3) Tersedianya program unggulan mahasiswa; 4) Tersedianya beasiswa
bagi mahasiswa; 5) Tersedianya bantuan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak
(asrama); 6) Tersedianya fasilitas olah raga dan kesenian; 7) Tersedianya unit pelayanan
mahasiswa; 8) Tersedianya perpustakaan FKUI yang berperan sebagai tempat deposit
guna membantu mahasiswa dalam penyerahan tugas akhir. Pustakawan FKUI membantu

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 59
mahasiswa melakukan proses unggah dan melakukan verifikasi unggah dan penyerahan
tugas akhir mereka; 9) Tersedianya fasilitas yang memungkinkan mahasiswa berbakat luar
biasa mengembangkan kemampuannya; 10) Adanya kerjasama antar lembaga/instansi
dalam negeri dan luar negeri.
d. Peningkatan kinerja mahasiswa, yaitu berupa lama studi mahasiswa yang dibatasi sesuai
program studi, hasil belajar mahasiswa yang dapat digunakan untuk mengetahui peringkat
mutu mahasiswa, Indek Prestasi Kumulatif digunakan sebagai persyaratan dalam
menentukan kelulusan mahasiswa dalam menyelesaikan program studinya.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan standar di atas. Upaya ini
melibatkan program studi dan berbagai unit/struktur penunjang di FKUI, terutama Unit
Penjaminan Mutu Akademik dan Medical Education Unit. Upaya yang dilakukan FKUI
sebagai faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan evaluasi antara lain adalah :
1. Melakukan evaluasi Proses seleksi penerimaan secara keseluruhan melalui yudisium
penerimaan. Pembahasan tersebut meliputi, proses pembukaan penerimaan mahasiswa,
pengumpunan data daya tampung mahasiswa yang akan diterima oleh program studi,
proses pendaftaran, proses pengumpulan kriteria yang dibutuhkan setiap prodi, proses
seleksi ujian MMPI/Psikologi, proses ujian tingkat program studi, yudisium tingkat prodi
dan tingkat Fakultas, hingga proses pengumuman yang dilakukan di tingkat Universitas
(Lampiran 3.4.1).
2. Proses evaluasi internal yang dilakukan dengan melibatkan peer assessment antar program
studi dengan upaya mengidentifikasi area pencapaian sesuai standar mahasiswa yang telah
ditetapkan (Lampiran 3.4.2).
3. Penguatan Tim Penjaminan Mutu Akademik melalui berbagai kegiatan orientasi dan
diskusi tentang upaya penjaminan mutu internal.
4. Peningkatan koordinasi dengan struktur perangkat administratif akademik di tingkat
program studi, fakultas dan universitas serta mengupayakan kelengkapan perangkat
administratif akademik di tingkat fakultas secara bertahap.
5. Pengkajian dan pengembangan sistem registrasi online untuk calon peserta didik Spesialis
1 serta perumusan dan implementasi standar penerimaan/ seleksi mahasiswa di tingkat
program studi yang sesuai dengan kebijakan di tingkat fakultas dan universitas.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 60
6. Implementasi ketetapan Konsil Kedokteran Indonesia terkait mahasiswa transfer dan
adaptasi (terutama untuk mahasiswa profesi), pembentukan tim transfer kredit yang
menindaklanjuti aplikasi transfer kredit, dan pembentukan tim adaptasi untuk
menindaklanjuti dan memantau proses adaptasi program pendidikan dokter dan dokter
spesialis.
7. Beberapa upaya yang sudah dilakukan antara lain: 1) Menetapkan syarat penerimaan
mahasiswa dengan batas nilai TPA 500 dan Bahasa Inggris 450; 2) Memanfaatkan hasil
ujian MMPI sebagai bagian yang penting saat yudisium; 3) Mempertimbangkan semua
hasil ujian seleksi saat yudisium penerimaan bersama semua KPS; 4) Perubahan cara
pembelajaran dan syarat kelulusan di modul MDU, pada matakuliah metodologi penelitian
dengan luaran satu draft penelitian dan pembuatan satu EBCR dari masing-masing
mahasiswa dibawah bimbingan staf masing-masing prodi; 5) Meminta program studi
untuk mendeteksi lebih awal mahasiswa yang bermasalah untuk dilakukan pendekatan
khusus dan kemudian membuat tim laik lanjut; 6) Membuat tim adhoc pengurusan transfer
kredit untuk mahasiswa yang sudah mempunyai riwayat pembelajaran masa lampau; 7)
Membuat tim adhoc laik lanjut untuk mahasiswa yang bermasalah; 8) Meminta setiap
prodi untuk melaporkan berbagai masalah pada mahasiswa saat yudisium penerimaan,
masing-masing 1 kali per semester; 9) Meminta setiap prodi untuk melaporkan berbagai
masalah pada mahasiswa saat yudisium kelulusan, masing-masing 2 kali per semester; 10)
Melakukan komunikasi aktif dengan seluruh KPS dan SPS dalam satu WA grup.
(Lampiran 3.4.3)

Faktor penghambat ketercapaian pelaksanaan standar mahasiswa antara lain: 1) Tingkat


peminatan calon mahasiswa yang lebih memilih peluang diterima lebih tinggi pada universitas
lain; 2) Adanya pandemi Covid-19 yang menjadi penghambat pencapaian kompetensi dan
penyelesaian tugas akhir; 3) Calon peserta didik yang beragam (latar belakang Fakultas
Kedokteran). Upaya tindak lanjut terhadap faktor penghambat
1. a. Melakukan sosialisasi program studi yang terdapat di FKUI
b. Memperbaiki sistem informasi yang terdapat pada portal website UI dan FKUI menjadi
lebih informatif.
2. Modifikasi sistem pembelajaran secara e-learning atau pembelajaran jarak jauh dan
pembuatan, serta penyusunan tugas akhir (Lampiran 3.4.4).
3. Pelaksanaan program matrikulasi.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 61
Di tingkat PS, hasil evaluasi UPPS ditindaklanjuti dengan rapat evaluasi seleksi calon
mahasiswa. Rapat mempertimbangkan masukan dari UPPS dan merencanakan strategi sebagai
tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh PS. (Lampiran 3.4.5)

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kualitas input mahasiswa
1) Di tingkat PS, diterapkan sistem skoring berdasarkan beberapa hal, yaitu: asal
universitas, usia calon, nilai mata kuliah anestesiologi pada pendidikan profesi dokter,
nilai IPK profesi, sertifikat pelatihan, asal institusi pengirim, pengalaman bertugas, hasil
penilaian tes tertulis, tes psikologik dan psikiatrik serta nilai wawancara. Tiap-tiap item
penilaian memiliki bobot tersendiri. Tahap seleksi terakhir (wawancara) hanya diikuti
oleh calon yang dalam pemeriksaan psikiatri tidak ditemukan tanda-tanda
psikopatologi.

2) Hasil analisis data:


a) Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah mahasiswa baru pada PS
Daya tampung PS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI per semester adalah 12-
15 orang. Rasio calon peserta didik yang mengikuti seleksi terhadap daya tampung
= 325/132 = 2,46. Skor = 1 + rasio = 1 + 2,46 = 3,46. Rasio jumlah pendaftar
terhadap jumlah mahasiswa baru = 325/123 = 2,64.
Persentase peserta didik asing baru terhadap total peserta didik baru pada program
studi = 0 (Lampiran 3.5.1).

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Juli 2018 Januari 2019 Juli 2019 Januari 2020 Juli 2020 Januari 2021

Peminat Diterima

Gambar 3.5.1 Komposisi penerimaan mahasiswa dibanding peminat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 62
b) Jumlah mahasiswa relatif sama untuk tiap semesternya. Selama kurun waktu Juli
2018 hingga Januari 2021, rata-rata calon peserta didik yang mendaftarkan diri
adalah 34 orang (antara 27 hingga 43 orang). Dari Juli 2018 hingga Januari 2019
kapasitas penerimaan peserta didik adalah 12 orang atau sekitar sepertiga (30%) dari
jumlah yang mendaftar. Mulai Juli 2019 kapasitas meningkat menjadi 15 orang
karena penambahan jumlah dosen.
b. Animo calon mahasiswa sebagai hasil upaya yang sudah dilakukan
Untuk menjaga animo calon peserta didik PS Anestesiologi dan Terapi Intensif, beberapa
upaya telah dilakukan, antara lain pembuatan poster dan banner yang diletakkan di area
Fakultas RIK di Depok. Departemen dan para dosen secara sukarela juga sering mengunggah
konten tentang anestesiologi dan terapi intensif di media sosial, pembuatan akun Instagram
“anestesia.fkuirscm” (www.instagram.com/anestesia.fkuirscm), serta pembuatan video profil
PS yang diunggah pada kanal Youtube Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
Perkenalan anestesiologi dan terapi intensif juga sudah dimulai pada para dokter umum yang
direkrut sebagai Tim Medis Reaksi Cepat di RSCM dan dokter umum yang direkrut pada
program dokter magang serta mengadakan seminar dan workshop yang materinya menarik
serta dapat dipahami lulusan dokter umum. Para lulusan PS pun banyak yang memperkenalkan
PS pada dokter-dokter umum yang mereka bina di RS tempat mereka bekerja. Tahun 2020 dan
2021 pandemi masih berlangsung sehingga jumlah pelamar di program studi ini belum dapat
meningkat secara signifikan dan belum ada mahasiswa asing yang menjadi peserta didik.
Selain program studi, FKUI juga ikut terlibat dalam proses menjaga animo calon peserta
didik program studi ini. Berikut adalah langkah-langkah FKUI dalam meningkatkan animo
calon mahasiswa: 1) Melakukan Promosi melalui media online, https://ui.ac.id,
https://penerimaan.ui.ac.id, dan https://fk.ui.ac.id, portal program studi masing-masing; 2)
Program beasiswa melalui Instansi pemerintah (DIKTI, LPDP, Kemenkes, Kemenhan,
Pemprov, Pemda, BUMN), swasta, orang tua asuh, Universitas; 3) Pameran Pendidikan,
pengenalan program-program studi FKUI; 4) Program Kerjasama dengan Instansi Pemerintah
dan Pemprov/PEMDA; 5) Pemanfaatan Internet sebagai fasilitas penyampaian informasi
secara daring; 6) Pemanfaatan SDM Public Relation dan Partnership sebagai penunjang
informasi; 7) Membuka Program Kelas Khusus dan Double Degree; 8) Kerjasama Tim dalam
proses pelaksanaan proses penerimaan mahasiswa baru (Program Studi, Fakultas, dan
Universitas). (Lampiran 3.5.6)
c. Layanan kemahasiswaan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 63
FKUI berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa dalam bentuk :
1. Pengembangan minat dan bakat;
Memberikan training soft skill dan apresiasi prestasi kepada mahasiswa, bagi mahasiswa
yang berprestasi secara akademik dan non akademik. FKUI juga membuka kesempatan
kepada seluruh mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan-
kegiatan dalam bentuk seminar ilmiah, pelatihan-pelatihan, mengikuti kompetisi nasional
dan internasional, keterlibatan dalam organisasi, dll.
2. Peningkatan kesejahteraan;
FKUI memberikan peluang beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi, dan memberikan
bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang kurang mampu melalui program orang
tua asuh dan pemberian beasiswa yang melibatkan sponsor, tersedianya asrama mahasiswa
di Jl. Otista Raya Jakarta Pusat dan Wisma Makara UI Depok Jawa Barat, tersedianya
fasilitas layanan kesehatan mahasiswa di Pusat Kesehatan Mahasiswa terpadu di FKUI
Salemba dan Klinik Satelit UI Depok, serta FKUI juga menyediakan layanan K3L selama
mahasiswa berada di lingkungan kampus.
3. Penyuluhan karier dan bimbingan kewirausahaan.
FKUI selalu melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan system tracer studi
dalam penyuluhan karier terhadap mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan
(sebagai alumni). Dalam mengembangkan program kewirausahaan, mahasiswa juga
memiliki organisasi yang terlibat dalam pengembangan usaha mahasiswa, seperti (koperasi,
bursa buku, kantin yang dikelola oleh mahasiswa). Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa (Lampiran 3.5.2).

Untuk kepentingan mahasiswa, PS Anestesiologi dan Terapi Intensif telah menyediakan


layanan, baik berupa sarana-prasarana, pembimbingan akademik maupun hal-hal lain.
Untuk keperluan akademis, telah ditunjuk Pembimbing Akademis yang membimbing 3 – 5
mahasiswa. Di samping itu juga ada pembimbing makalah untuk setiap tugas Karya Tulis dan
setidaknya dua pembimbing penelitian bagi tiap mahasiswa (Lampiran 3.5.3).
Untuk menyalurkan minat mahasiswa, PS telah memfasilitasi beberapa hal, di antaranya:
1. Penyediaan lahan dan pelatih sepak bola
2. Penyediaan peralatan dan pelatih musik/kelompok vokal
3. Penyediaan instruktur/penasehat seni fotografi
4. Memfasilitasi pengajian setiap bulan.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 64
Selama berlangsungnya pandemi Covid-19, FKUI dan PS telah memfasilitasi mahasiswa
dengan bantuan berbagai APD, fasilitas untuk pemeriksaan swab PCR dan bantuan pengobatan
bagi yang terjangkit. PS juga menyelenggarakan sesi Medical Check Up bagi seluruh
mahasiswa sekali dalam satu tahun. (Lampiran 3.5.4)
Pada akhir pendidikan, mahasiswa akan mendapat pengarahan dari alumni PS yang
merupakan pengurus organisasi profesi (Perdatin). Pengarahan ini mencakup alur pelaporan
dan registrasi, jalur untuk memilih tempat bekerja setelah lulus, aturan dan prosedur pendidikan
profesi berkelanjutan (P2KB) dan lain-lain. (Lampiran 3.5.5) (Lampiran 3.5.7)

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja Fakultas Kedokteran UI adalah menciptakan iklim yang mendorong
interaksi positif antar sesama peserta didik di berbagai program studi melalui:
a. Tersedianya kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
evaluasi kegiatan pendidikan seperti perkuliahan dan pengisian umpan balik kepada
dosen/pengelola program studi baik melalui fasilitas evaluasi maupun kuesioner umpan
balik lainnya. Selama ini evaluasi dosen dalam seluruh program pendidikan termasuk
Program Pendidikan Dokter Spesialis oleh peserta dilakukan melalui pengisian kuesioner
terstruktur yang dilaksanakan setiap akhir modul atau akhir semester. Peserta didik juga
dapat memberikan masukan langsung ke Fakultas melalui berbagai mekanisme yang
disetujui tentang pengembangan regulasi dan tata tertib kehidupan kampus.
b. Tersedianya pemanfaatan teknologi informasi untuk peserta didik melalui Sistem Informasi
Akademik Next Generation (SIAK NG) https://academic.ui.ac.id yang memungkinkan
setiap peserta didik dapat memonitor riwayat akademik dan hasil belajar selama mengikuti
perkuliahan secara update dan mutakhir dan e learning dengan menggunakan system
https://emas.ui.ac.id
c. UI mulai memberlakukan wajib unggah tugas akhir mahasiswa yang diberlakukan untuk
mahasiswa S1, S2, PPDS, dan S3. FKUI pun mulai memberikan sosialisasi aktif perihal
unggah ini ke staf akademik, staf pengajar, staf tenaga kependidikan, ketua program studi,
dan mahasiswa.
d.Tersedianya sistem dukungan bagi mahasiswa dalam bentuk bantuan bimbingan akademik,
bimbingan dan konseling, maupun informasi tentang bantuan finansial (beasiswa) yang
dapat diakses. Pembimbing akademik umumnya adalah staf pengajar yang ditunjuk oleh

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 65
program studi terkait dan berperan sebagai ‘orang tua’ yang memantau perkembangan
peserta didik dalam kehidupan di kampus (Lampiran 3.6.1).
e. Pelaksanaan sistem pembelajaran dengan menerapkan academic health system (AHS), yang
memberikan kesempatan masing-masing prodi yang berada di bawah payung AHS.
(Lampiran 3.6.2)
f. Membuka kesempatan kepada seluruh prodi untuk memberikan infinitive experience dalam
salah satu modul elektif.
g. Fakultas memberikan dukungan yang seimbang terhadap pengembangan kehidupan
spiritual dan keagamaan peserta didik melalui berbagai badan atau organisasi
kemahasiswaan berbasis pada agama.
h. Melibatkan peserta didik pada pohon penelitian dari staf atau dalam penelitian hibah yang
didapat dari staf dosen
i. Memberikan kesempatan dan mendorong untuk melakukan publikasi ilmiah pada jurnal
internasional
j. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan presentasi di forum-forum
international
k. Memberikan kesempatan dan mengirim peserta didik untuk magang di luar negeri untuk
mendapatkan pengalaman yang berbeda
l. Adanya aturan atau pedoman mengenai sistem penerimaan mahasiswa baru yang
memprioritaskan calon peserta didik yang berasal dari TUBEL, rumah sakit pemerintah atau
institusi yang memiliki fakultas kedokteran.
m.Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif mewajibkan mahasiswa atau lulusan baru
untuk mengikuti kegiatan persiapan memasuki dunia kerja dan bermasyarakat (peningkatan
kualitas soft skills calon lulusan).

7. Kepuasan Pengguna
a. Pada kepuasan mahasiswa, survey kepuasan dilakukan melibatkan 2752 responden secara
terukur dengan menggunakan instrument pertanyaan yang mudah dipahami dan
pelaksanaan survey kepuasaan dilakukan kepada seluruh mahasiswa FKUI. Hasil dari
pengisian survey kepuasan direkam dan selanjutnya dianalisis oleh pemangku kebijakan.
Hasil analisis lebih dari 90% responden menyatakan dan merasakan kepuasan atas
kesediaan/kepedulian FKUI untuk memberi perhatian terhadap masalah yang dihadapi
dosen (akademik dan non akademik), keandalan dan kemampuan dosen dalam memberikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 66
pelayanan terhadap mahasiswa, mahasiswa FKUI merasa yakin daya tanggap tenaga
kependidikan dalam membantu mahasiswa dan memberikan jasa dengan cepat.
Survei kepuasan terhadap mahasiswa program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif pada
awal 2021 menunjukkan hasil 93% mahasiswa puas terhadap pengelolaan program studi.
Kemungkinan hal ini dikarenakan banyaknya perhatian dan bantuan PS dan Dept.
Anestesiologi kepada mahasiswa selama berlangsungnya pandemi. Survei kepuasan peserta
didik selama masa pandemi dilaksanakan secara online dengan tetap menjaga kerahasiaan
responden (Lampiran 3.7.1).
b. Pada proses pelaksanaan survey kepuasan tersedia dokumen yang sahih hasil dari
pengukuran kepuasan pengguna. Pelaksanaan survey kepuasan dilaksanakan secara
konsisten, konsisten, dan tersistem, serta hasilnya ditindaklanjuti (Lampiran 3.7.2).

8. Tinjauan Manajemen
Mempertahankan pencapaian yang sudah baik dan memperbaiki beberapa kekurangan
antara lain berupa; koneksi internet program studi ini yang kurang stabil, jam kerja dan
workload mahasiswa, masih adanya bullying dalam proses pendidikan serta kurangnya
feedback penguji terhadap mahasiswa saat ujian. Hasil survey kepuasan ini merupakan salah
satu yang dievaluasi dalam Rapat Kerja tahunan Departemen.
Berdasarkan hasil survey kepuasan peserta didik PS yang dilakukan UPPS, terdapat
beberapa umpan balik terkait dosen, tenaga kependidikan, pengelola, dan sarana-prasarana.
Umpan balik tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan mengikutsertakan dosen dalam
berbagai kegiatan pelatihan kependidikan, seperti AA, Pekerti, Clinical teacher, Role model,
dll; Mengadakan berbagai pelatihan internal untuk tenaga kependidikan dalam bidang
administrasi dan keuangan; Mengadakan pelatihan manajemen dalam pengelolaan program
studi untuk Pengelola Program Studi; dan Menjamin ketersediaan, kepemilikan, kemutakhiran,
kesiapgunaan prasarana untuk pembelajaran maupun kegiatan pendidikan dan penelitian di
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
Untuk meningkatkan animo pendaftaran mahasiswa baru dan untuk mendapatkan calon
mahasiswa yang terbaik dan berkualitas tinggi setiap tahun Fakultas selalu berupaya
memperbaiki dan meningkatkan maka proses seleksi yang dilakukan dengan prosedur yang
obyektif, terstruktur, transparan dan jelas serta dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan
teknologi informasi sebagai layanan untuk menyampaikan informasi rekrutmen mahasiswa
baru dilakukan oleh Universitas, Fakultas, dan Program Studi.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 67
Fakultas setiap semester di akhir penerimaan selalu melakukan monitoring secara
keseluruhan terhadap proses penerimaan mahasiswa baru baru dan melakukan evaluasi melalui
Yudisium Penerimaan mahasiswa baru dengan melibatkan Dekanat FKUI dan Ketua-ketua
Program Studi. (Lampiran 3.8)

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait


kemahasiswaan serta tindak lanjut
Secara keseluruhan PS telah mencapai standar yang sudah ditentukan, namun ada beberapa
kekurangan, contohnya; dari proses penerimaan mahasiswa baru; minat mahasiswa baru
cenderung fluktuatif setiap tahunnya serta belum adanya minat dari mahasiswa asing, dari
proses pembelajaran; adanya pandemic Covid-19 sehingga menghambat proses belajar
mengajar serta workload dan jam kerja mahasiswa, dari sarana dan prasarana; koneksi internet
PS yang belum maksimal serta kekurangan terkait dosen, tenaga pendidikan dan pengelolaan.
Tindak lanjut dari program studi dari beberapa temuan tersebut dengan mempertahankan
animo dan memperbanyak seminar/workshop yang mengundang pembicara tingkat
internasional, mendorong mahasiswa untuk lebih terlibat dalam presentasi di forum-forum
internasional sehingga program studi anestesiologi dan terapi intensif dapat lebih dikenal dan
menarik minat mahasiswa asing, selain itu mengubah sistem pembelajaran menjadi e-learning
dan pembelajaran jarak jauh, melibatkan mahasiswa dalam proses evaluasi tahunan terkait
proses pembelajaran, dosen dan pengelolaan serta perbaikan sarana dan prasarana terkait
proses pendidikan sampai pada dukungan program studi terkait pengembangan minat
mahasiswa.
Sistem penerimaan mahasiswa baru yang memberikan peluang dan menerima mahasiswa
yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara ekonomi dan/atau cacat fisik
disertai bukti implementasi sistem tersebut, berupa ketersediaan sarana dan prasarana
penunjang. Pada proses penerimaan FKUI menerapkan prinsip-prinsip ekuitas, menerapkan
prinsip pemerataan wilayah asal mahasiswa, rasio jumlah calon mahasiswa semua jenjang yang
mengikuti seleksi.
Pada pelayanan mahasiswa FKUI memiliki lembaga konseling di tingkat Fakultas (Badan
Konseling Mahasiswa) yang memiliki jaringan konselor yang melibatkan dosen dan
mahasiswa di tingkat fakultas. FKUI secara bertahap dan berkala melakukan perbaikan dan
tindak lanjut hasil evaluasi dan monitoring terhadap pelayanan kepada mahasiswa melalui
survey kepuasan. (Lampiran 3. 9)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 68
Kriteria 4. Sumber Daya Manusia
1. Latar Belakang
Pewujudan visi, misi FKUI memerlukan pengembangan dalam berbagai aspek terutama
yang berkaitan dan mendukung kegiatan akademik di masing-masing program studi. Sumber
Daya Manusia (SDM) merupakan bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan Tridarma
Perguruan Tinggi, terutama kebutuhan tenaga pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan yang
mumpuni baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Pengelolaan Manajemen kepegawaian UI berada di bawah kendali Rektor sebagai
pemegang kekuasan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan dan manajemen pengelolaan SDM.
Pengelolaan manajemen SDM didasarkan pada prinsip-prinsip profesionalisme, keadilan, dan
kesamaan hak yang tidak membedakan manusia atas dasar suku, agama, ras, dan gender serta
memberikan kesamaan hak bagi penyandang disabilitas.
Manajemen SDM FKUI mengacu pada Statuta UI dan Peraturan Rektor Universitas
Indonesia No.033 Tahun 2018 Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, meliputi:
perencanaan dan penetapan kebutuhan, pengadaan dan pengangkatan, penilaian kinerja,
pengembangan, pemberian kompensasi dan tunjangan, perlindungan dan keselamatan kerja,
dan hubungan kepegawaian. Dalam peraturan tersebut tercantum persyaratan kualifikasi dan
kompetensi minimal, beban kerja serta pengelolaan SDM (Lampiran 4.1.1). Implementasi
pengelolaan SDM di FKUI dapat dilihat pada dokumen standar mutu dosen dan tenaga
kependidikan SPMI UI (Lampiran 4.1.2).

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


a. Kebijakan penetapan standar perguruan tinggi terkait kualifikasi, kompetensi, beban kerja,
proporsi, serta pengelolaan SDM (dosen dan tenaga kependidikan), memiliki acuan dalam
pengelolaan kepegawaiannya mengacu kepada:
Dalam menjalankan manajemen sumber daya manusia yang baik, FKUI memiliki aturan
terkait dengan kualifikasi, kompetensi, beban kerja dalam pengelolaan SDM. Aturan
tersebut mengacu pada berbagai kebijakan standar. Salah satu kebijakan standar tentang
Manajemen Sumber Daya Manusia diatur pada Peraturan Rektor Universitas Indonesia
No.033 Tahun 2018. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain;
1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 69
2) Peraturan Rektor Universitas Indonesia No.033 Tahun 2018 Tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia; 3) SK Dekan No.252 Tahun 2021
Tentang Perubahan Peraturan Internal FKUI (FKUI ByLaws);
4) Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2016 Tentang
Registrasi Pendidik Perguruan Tinggi;
5) Peraturan Rektor No. 28 Tahun 2016 tentang Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK);
6) SK Dekan No. 642 Tahun 2015 Tentang Pengangkatan Dosen Tidak Tetap di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia;
7) SK Dekan Nomor. 146 Rekrutmen Calon Staf Pendidik Biomedik FKUI;
8) Peraturan Rektor No. 0264 Tahun 2014 Tentang Peraturan Gaji dan Kesejahteraan
Pegawai Tetap Universitas Indonesia;
9) SK Dekan No. 111 Tahun 2018 Tentang Pemberian Uang Tunjangan Transportasi,
Insentif Kehadiran Kerja, Uang lembur dan Uang Makan Tenaga Kependidikan FKUI;
10) SK Dekan No. 85 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penanggulangan Musibah Bagi
Pegawai, Keluarga Pegawai dan Pensiunan Pegawai FKUI;
11) Peraturan Rektor No.054 Tahun 2017 Tentang Sistem Remunerasi Dosen Tetap
Universitas Indoensia;
12) Peraturan Rektor No. 1373 Tahun 2018 Tentang Satuan Harga Penghargaan (Reward)
Penelitian UI;
13) SK Dekan No. 533a Tahun 2014 Tentang Ketentuan Penerima Beasiswa Tenaga
Kependidikan FKUI;
14) Peraturan Rektor No. 049 Tahun 2017 Bantuan Biaya Pendidikan Doktor;
15) Permendiknas No.48 Tahun 2009 Tentang Aturan Tugas Belajar PNS di
Kemendiknas;
16) Surat Edaran Menpan RB No.4 Tahun 2013 Tentang Pemberian Tugas Belajar dan
Izin Belajar;
17) Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pada program rekrutmen dosen didasarkan kebutuhan PS dan divisi dalam PS. Calon
dosen berasal dari lulusan PS yang telah diobservasi selama pendidikan (talent scouting).
Pengangkatan sebagai dosen dilakukan dengan alur dan SOP yang telah disusun oleh
RSCM dan FKUI (Lampiran 4.2.1).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 70
b. Pengelolaan SDM mencakup:
1) Peraturan kepegawaian di tingkat Universitas Indonesia yang meliputi, perencanaan,
rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi, pemberhentian, dan pensiun
di atur secara rinci melalui Peraturan Rektor Universitas Indonesia No.033 Tahun
2018 Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia. Selain itu
pada kriteria lebih spesifik tingkat fakultas, Unit SDM FKUI membuat Prosedur
Operasional Baku yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
2) Kriteria perencanaan, rekrutmen, seleksi, penempatan, pengembangan, retensi,
pemberhentian, dan pensiun yang digunakan oleh Unit SDM FKUI mengacu pada
Peraturan Rektor Universitas Indonesia No.033 Tahun 2018 Tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia. Manajemen sumber daya manusia UI
meliputi: Dasar Perencanaan dan Penetapan Kebutuhan Pegawai di FKUI;
Perencanaan Kebutuhan Dosen; Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kependidikan;
Pengadaan dan Pengangkatan; Penilaian kinerja; Pengembangan; Pemberian
Kompensasi dan Tunjangan; Perlindungan dan keselamatan kerja; dan Hubungan
Kepegawaian.
3) Pengembangan kompetensi dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan,
magang, studi lanjut, workshop, seminar, staff exchange, benchmarking, dan kegiatan
lain sesuai dengan kemampuan pegawai dan kebutuhan unit kerja. Pengembangan
kompetensi mengacu pada standar kompetensi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kesempatan mengikuti pengembangan kompetensi diberikan kepada semua pegawai
UI dengan mempertimbangkan kesesuaian tugas dan jenjang karir pegawai yang
bersangkutan, kebutuhan masing-masing unit kerja dan ketersediaan anggaran
(Lampiran 4.2.2)
4) Demi tercapainya peningkatan penelitian di Universitas Indonesia, sejak tahun 2017
Rektor UI memberikan reward kepada para dosen tetap yang ber NIDN/NIDK dengan
menetapkan Satuan Reward Penelitan yang dikumulatifkan dalam perhitungn
FTE/SKS penelitian yang diatur dalam Peraturan Rektor No. 1373 Tahun 2018
Tentang Satuan Harga Penghargaan (Reward) Penelitian UI. Selain itu kompetisi riset
terus digalakan baik ditingkat Fakultas maupun Universitas. Pada tingkat Fakultas dan
UI setiap tahun diadakan pemilihan dosen berinovasi tingkat UI. Pemenang dosen
berinovasi tingkat UI akan diikutsertakan dalam perlombaan tingkat nasional.
Pemberian punishment/sanksi dikenakan terhadap dosen dan tenaga kependidikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 71
yang melanggar aturan UI, ketentuan peraturan perundangan dan atau kode etik
dengan proses penetapan yang dilaksanakan secara formal, adil, independen dan
objektif. Reward pada Peraturan Rektor No. 1373 Tahun 2018 Tentang Satuan Harga
Penghargaan (Reward) Penelitian UI, Sanksi pada Peraturan Rektor Universitas
Indonesia Nomor 033 Tahun 2018 Tentang Manajemen SDM Universitas Indonesia
Pasal 61.

3. Strategi Pencapaian Standar


Strategi yang perlu diprioritaskan FKUI sebagai fakultas kedokteran negeri terkemuka di
Indonesia agar menghasilkan individu-individu cerdas dan berkemampuan unggul adalah
dengan meningkatkan jumlah dosen berkualitas, di antaranya melalui proses rekrutmen yang
andal, pelatihan dan pengembangan yang tepat, serta mendorong percepatan kenaikan jabatan
fungsional dari mulai lektor hingga menjadi guru besar. Memberikan pelatihan berkala untuk
membangun kapasitas dan komitmen untuk dosen dan staf tendik juga menjadi elemen yang
diprioritaskan. Strategi lainnya adalah mengundang profesional dengan talenta terbaik untuk
bergabung di FKUI, dengan menawarkan paket remunerasi yang sesuai dengan kompetensi
yang dimilikinya. Di samping itu, menciptakan iklim kerja dan lingkungan akademik yang
kondusif dan inklusif diyakini akan mendorong SDM UI untuk mewujudkan potensi terbaik
dan meningkatkan kinerja optimal mereka. Hal ini perlu ditunjang dengan memastikan merit
system terlaksana dengan baik, terutama memberikan penghargaan berbasis kinerja yang adil
dan kompetitif mulai dari proses rekrutmen, pengembangan karir, hingga manajemen talenta.
Berdasarkan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
ada 3 cakupan standar nasional pendidikan tinggi yaitu: standar pendidikan, standar penelitian
dan standar pengabdian kepada masyarakat. Standar pendidikan terkait dengan sumber daya
manusia adalah dosen dan kependidikan yang tertuang pada Permendikbud No. 3 Tahun 2020
pasal 28-32. Standar pendidikan dosen, sebagai berikut: Program Sarjana harus berkualifikasi
akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan yang relevan dengan program
studi, Program Profesi harus berkualifikasi akademik paling rendah lulusan magister atau
magister terapan yang relevan dengan program studi, Program Magister dan program magister
terapan harus berkualifikasi akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan
program studi, Program Spesialis dan Subspesialis harus berkualifikasi lulusan subspesialis,
lulusan doktor, atau lulusan doktor terapan yang relevan dengan program studi dan
berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun dan Program Doktor harus berkualifikasi

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 72
akademik lulusan doktor atau doktor terapan yang relevan dengan program studi dan dapat
menggunakan dosen bersertifikat profesi yang relevan dengan program studi (Lampiran 4.3.1)
Strategi UPPS dalam pemenuhan kualifikasi pendidikan dosen: Meningkatkan jumlah
dosen berpendidikan Sp2 dan Doktor; Memberikan dukungan pendanaan beasiswa program
S3; Rekrutmen dosen tetap NIDN (CPUI dan CPNS) berpendidikan minimal Sp2 dan S3;
Dukungan RS pendidikan utama dan jejaring dalam dosen tetap NIDK; serta penataan dosen
home base NIDN dan NIDK di setiap departemen/Program Studi. (Lampiran 4.3.2)
Dalam melaksanakan strategi UI sebagai pusat talenta terbaik, Program Studi Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif UI berusaha untuk meningkatkan persentase jumlah
dosen terserdos berbanding dengan jumlah dosen tetap dan NIDK, jumlah kegiatan
pengembangan/pelatihan, dan meningkatkan persentase jumlah dosen S3 dibandingkan dengan
jumlah dosen tetap dan NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus). Pengembangan dosen program
studi teruang dalan Renstra Departemen Anestesi FKUI RSCM (Lampiran 4.3.3)

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Jenis kepegawaian dosen di FKUI dibagi 2 jenis yaitu dosen tetap dan dosen tidak tetap.
Dosen tetap terdiri dari CPUI PTN-BH, CPNS Kemendikbud, PUI PTN-BH, PNS
Kemendikbud dan dosen NIDK (Kemenkes). Dosen tidak tetap berasal dari Kemenkes yang
belum memiliki NIDK maupun dosen pensiun dengan skema penugasan tidak tetap, dapat
berasal dari RS pendidikan utama maupun RS jejaring.
Permenrisetdikti nomor 02 tahun 2016 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi,
menyatakan pemberian apresiasi kepada dosen PNS Kementerian Kesehatan atau dokter
pendidik klinis (dokdiknis) untuk mendapatkan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) sebagai
bentuk pengakuan bahwa yang bersangkutan adalah menjadi bagian dosen tetap penuh waktu
dan paruh waktu (Lampiran 4.4.1). Dengan adanya dosen NIDK ini menjadi solusi dari
kekurangan dosen tetap pada program studi klinik. Permasalahan timbul selanjutnya adalah
sesuai Permenristek tersebut bahwa jumlah dosen tetap di institusi pendidikan kedokteran
dosen NIDN dan NIDK jumlahnya harus 50%:50%.
Dari data tabel dibawah ini dijelaskan bahwa komposisi dosen tetap NIDK di FKUI lebih
banyak dibandingkan NIDN (53%:47%).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 73
350 312
307
300
250
191
200
150
100 80

50
4 5
0
Akademik CPNS Akademik CPUI Akademik PNS Akademik UI- Akademik Tidak Akademik NIDK
UI UI BHMN Tetap

Gambar 4.4.1 Komposisi DT NIDN dan DT NIDK


Untuk mengatasi permasalahan tersebut FKUI terus mengupayakan pengadaan dosen tetap
CPUI dan CPNS Kemendikbudristek. FKUI berupaya dan mengusulkan ke UI pengadaan
penerimaan pegawai tetap NIDN melalui jalur CPUI(PTN-BH) dan CPNS dari
Kemendikbudristek. Sejak tahun 2017-2021 sudah ada penambahan 47 dosen tetap. Jumlah
terbanyak terjadi pada tahun 2021 sebanyak 20 dosen CPUI. FKUI melakukan analisa beban
kerja berdasarkan kebutuhan program studi. Penerimaan tersebut untuk menutupi kekurangan
dosen tetap NIDN yang selama ini di prodi klinik lebih banyak dosen NIDK.
Dalam 4 tahun terakhir (2018-Agustus 2021) FKUI telah berhasil memperoleh tambahan
jumlah Lektor Kepala 46 dan Guru Besar 47. Dosen yang mendapatkan jabatan fungsional
pertama kali Asisten Ahli 27 dan Lektor 120. Tindak lanjut Fakultas untuk meningkatkan
pencapaian jumlah Lektor Kepala dan Guru Besar sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan klinik Jabatan Fungsional di SDM FKUI
2. Meningkatkan koordinasi tim yang terlibat dalam pengurusan jabatan fungsional, mulai
dari departemen, Fakultas (SDM FKUI, Tim PAK Jabfung, Rapat Pleno DGBF)
3. Melakukan monitoring secara berkala di tingkat Fakultas, SDM UI, DGB UI dan Dikti
4. Melakukan Sosialisasi aturan pengurusan jabatan fungsional secara berkala ke para dosen,
pada kegiatan rapimkap, maupun kunjungan pimpinan fakultas ke departemen
5. Meningkatkan dukungan riset, penghargaan, hibah, serta pengabdian masyarakat
Kontrak Kerja Dekan FKUI dengan Rektor menargetkan capaian dosen berpendikan Sp2
dan S3 berjumlah 80% dari total dosen tetap. Pergerakan data capaian dari tahun 2018-2021
terus bertambah, pada Agustus 2021 ini FKUI telah tercapai 81% dosen tetap berpendidikan
Sp2 dan S3. Upaya Fakultas mendorong staf, dan dukungan baik pendanaan dari Fakultas

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 74
maupun universitas serta lembaga-lembaga pemberi beasiswa ikut berperan dalam menunjang
staf untuk melanjutkan pendidikan.
Tindak lanjut UPPS dalam pemenuhan kualifikasi pendidikan dosen adalah: Meningkatkan
jumlah dosen berpendidikan Sp2 dan Doktor; Memberikan dukungan beasiswa program S3;
serta rekrutmen dosen tetap ber NIDN (CPUI dan CPNS) berpendidikan minimal Sp2 dan S3.
Kualitas sumber daya manusia ditingkatkan melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan AA
dan PEKERTI, clinical teacher, evaluasi dosen dan fasilitator oleh mahasiswa, serta pemberian
penghargaan kepada dosen terbaik. Peningkatan kualitas dosen melalui sertifikasi dosen
(serdos) terus ditingkatkan, dengan meningkatkan jumlah dosen eligible yang terpanggil pada
sistem Pangkalan Data Dikti dan pendampingan peserta serdos agar peserta dapat lulus serdos.
Jumlah kelulusan serdos terus meningkat, pada tahun 2018 total 36 staf, tahun 2019 total 58
dan tahun 2020 total 52 staf. Dosen yang belum mengikutis serdos harus melengkapi data pada
Sistem Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER UI) yang harus dilengkapi oleh
dosen dengan melampirkan data jabatan fungsional minimal asisten ahli dan sudah mengikuti
pelatihan AA/Pekerti (Lampiran 4.4.2).
Pada program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif terdapat jumlah dosen tetap
berpendidikan S3 sebanyak 5 dosen (27%). Dalam EVISEM dan EVITAH aspek dosen pada
program studi rata-rata mendapatkan harkat baik. Aspek yang dinilai antara lain persentase
dosen tidak tetap, rerata beban tugas dosen tetap, persentase dosen tetap berpendidikan S3,
lektor kepala dan guru besar, persentase dosen tetap dengan sertifikasi dosen dan keahlian
profesi sesuai bidang ilmu, rerata nilai EDAKOP serta pemanfaatannya, dan rerata penelitian
dosen tetap sesuai bidang keilmuan. Proses monitoring dan evaluasi terhadap dosen dan tenaga
kependidikan dalam menjalankan proses pembelajaran meliputi pengembangan kurikulum
dan pelaksanakan tridarma (Lampiran 4.4.3)

5. Indikator Kinerja Utama

a. Profil Dosen
1) Jumlah dan kualifikasi:
a) Dalam PS, dari 27 dosen purnawaktu baru 18 orang yang telah memiliki NIDN/NIDK
(DT-PS). Sebanyak 3 dosen dengan NIDN (11%) dan 15 dosen NIDK (55,5%).
Sebanyak 9 orang (33%) masih dalam proses untuk mendapatkan nomer induk dosen
ini (DTT-PS) (Lampiran 4.5.1).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 75
b) Terdapat 9 dosen tidak tetap (DTT-PS) perguruan tinggi yang ditugaskan sebagai
pengampu mata kuliah dengan bidang keahlian yang sesuai dengan kompetensi inti di
Program Studi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.

2) Sebanyak 5 dosen (27%) adalah lulusan S3 sedangkan 4 dosen (15%) sedang menjalani
pendidikan S3. Proporsi ini diharapkan bertambah terus dalam masa mendatang.
3) Dari 18 orang DTPS baru tiga orang yang telah menjadi LK, sedangkan 2 orang sedang
dalam pengajuan untuk LK.
4) Dari keseluruhan dosen tetap 13 orang (72%) telah memiliki Sertifikat Dosen , 17 orang
(94%) telah memiliki sertifikat Pekerti, dan 18 orang (100%) yang telah memiliki sertifikat
Clinical Teacher dan 16 orang (89%) memiliki Sertifikat AA. (Lampiran 4.5.2)
5) Seluruh DTPS (100%) telah memiliki sertifikat kompetensi dari Kolegium Anestesiologi
dan Terapi Intensif Indonesia. Sebanyak 17 orang bersertifikat subspesialis (konsultan)
dan 1 dosen bersertifikat spesialis (Lampiran 4.5.3).
6) Setara Waktu Mengajar Penuh/SWMP (Pendidikan, penelitian, PkM, dan tugas tambahan)
untuk DTPS
Beban SKS total DTPS adalah 261,8 (rata-rata 14,54 per dosen), dengan rata-rata beban
jam kerja adalah 1090,83 jam per semester. Jika melihat pada beban kerja (dalam jam) dan
realisasi jumlah kerja, dapat disimpulkan bahwa beberapa dosen mendapat beban kerja
yang terlalu tinggi dan sebagian dosen yang lain kurang tinggi. Hal ini harus dilihat secara
lebih luas karena beberapa dosen pada Prodi Sp1 juga mendapat beban untuk Prodi Sp2
atau S1.
Pada dosen-dosen ini beban kerja untuk Sp1 diturunkan agar dapat menjalankan beban di
Sp2 dan S1. Beberapa dosen saat ini sedang menjalani pendidikan S3, sehingga beban
kerjanya untuk Sp1 juga diturunkan. Beban kerja KPS tampak tinggi karena mengampu
modul Chief Anesthesia Resident yang berlangsung selama satu semester penuh, dengan
demikian beban SKS memang tinggi. Hal ini tidak dapat dihindari karena Modul Chief
Anesthesia Resident sangat krusial dan harus di bawah KPS langsung sebagai
pengampunya. Dua dosen mendapat beban kerja yang rendah oleh karena statusnya
perpanjangan NIDK (masa pensiun) sehingga beban pendidikan diturunkan. Untuk masa
mendatang, beban kerja dosen yang lain akan direvisi (Lampiran 4.5.4).
7) Rasio jumlah mahasiswa PS terhadap jumlah DTPS. Saat ini jumlah mahasiswa Prodi
Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah 108 orang dengan 18 orang Dosen Tetap.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 76
Rasio dosen : mahasiswa adalah 1:6. Akan tetapi data sesuai kenyataan adalah 1:4.
Hal ini dikarenakan 9 dosen masih dalam proses pengajuan NIDN/NIDK.
8) Beban dosen dalam membimbing TA mahasiswa sebagai pembimbing utama
Beban membimbing TA mahasiswa tidak rata untuk semua dosen. Hal ini didasarkan asas
keadilan karena beberapa dosen juga mendapat beban pembimbingan TA di Prodi Sp2.
Selain itu beberapa dosen juga sedang dibebani penelitian untuk menyelesaikan studi S3.
9) Kecukupan dosen pada wahana praktik
Memiliki cakupan wahana praktik di RS jejaring, selama ini tidak ada kendala berarti.
Meskipun jumlah DTT di tiap wahana tersebut tidak banyak namun jumlah mahasiswa
yang dititipkan untuk menjalani rotasi (stase) juga tidak banyak.

b. Kinerja dosen
1) Pengakuan/rekognisi atas kepakaran/prestasi/kinerja DTPS.
Pengakuan (rekognisi) kepakaran dosen dapat berbentuk perannya sebagai Mitra Bestari/
reviewer berbagai jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Rekognisi
kepakaran juga dibuktikan dengan dimintanya beberapa dosen menjadi saksi ahli dalam
siding MKDKI. Selain itu juga dimanifestasikan dengan permohonan memberikan kuliah
pada Program Studi yang lain. Penghargaan yang diterima DT PS pun beragam. Di
samping penghargaan dalam kegiatan ilmiah, beberapa dosen juga mendapat
penghargaan atas prestasi akademik saat menyelesaikan pendidikan subspesialis dan S3
(Lampiran 4.5.5).
2) Selama ini DT PS dan dosen lain secara keseluruhan selalu melakukan penelitian, baik
penelitian mandiri maupun bersama mahasiswa. Sebagian penelitian yang dilakukan
menggunakan biaya sendiri, sebagian mendapat bantuan dari Departemen dan beberapa
penelitian merupakan penerima hibah yang mensyaratkan keikutsertaan mahasiswa.
Beberapa dosen juga terlibat dalam penelitian kolaborasi internasional, baik sebelum
pandemi Covid-19 maupun selama pandemic (Lampiran 4.5.6).
Sebagian hasil penelitian telah dipublikasikan, baik pada jurnal nasional maupun
internasional.
3) Setiap dosen terlibat dalam kegiatan PkM, baik DT maupun DTT. Kegiatan ini cukup
beragam, berupa pelatihan, penyuluhan langsung, penyuluhan melalui medium, maupun
pendidikan bagi masyarakat awam melalui media massa (Lampiran 4.5.7).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 77
4) Karya ilmiah DT maupun DTT telah banyak dipublikasikan. Selama 2018-2021 ada 130
publikasi, dalam bentuk jurnal ilmiah nasional maupun internasional serta buku. Berikut
jenis publikasi yang dilakukan:
a) Tulisan ilmiah jurnal nasional
b) Tulisan ilmiah jurnal internasional
c) Buku ber-ISBN
5) Di samping publikasi dan mendapat HKI, DTPS telah menghasilkan berbagai karya lain,
misalnya modul/kurikulum pelatihan (inhouse training) untuk perawat, buku panduan
stase dan lain-lain.

c. Pengembangan Dosen
UI perlu terus melakukan upaya pembinaan dan peningkatan kompetensi dosen secara
berkala. Peningkatan kompetensi dosen juga bertujuan untuk mengembangkan mutu,
wawasan, keterampilan dan profesionalitas dosen secara terarah dan berkelanjutan. Aspek
penting lain yang terus dilakukan dalam bidang SDM adalah internalisasi karakter unggul
pada sivitas akademika UI dalam mewujudkan universitas yang unggul berbasis nilai-nilai
UI.
Pengembangan kemampuan dosen untuk bidang keprofesian serta pendidikan kedokteran
dilaksanakan melalui jalur formal maupun informal. Jalur informal dilakukan dengan
memberikan pelatihan dan kursus di FKUI yang disesuaikan dengan kebutuhan dosen terkait
dengan Tri Darma, di antaranya: pelatihan clinical teacher, pelatihan metodologi penelitian,
academic writing course, pelatihan bahasa Inggris, pelatihan PEKERTI, pelatihan Ancangan
Aplikasi (AA), pelatihan fasilitator, pelatihan kepemimpinan, pelatihan mentor, pelatihan
Evaluasi Hasil Pembelajaran (EHP), pelatihan Evaluasi Hasil Pembelajaran (EHP), pelatihan
Pembelajaran Aktif Perguruan Tinggi (PAPT), pelatihan Pembimbing Akademik, pelatihan
E-Learning(Emas) dan pelatihan Buku Rancangan Pengajaran (BRP) . Selain itu dosen juga
diberikan kesempatan untuk mengikuti seminar, simposium, workshop dan kegiatan ilmiah
lainnya baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk kebutuhan tersebut FKUI memberikan
bantuan pendanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan kemampuan keuangan
Fakultas. Untuk pengembangan kemampuan dosen melalui jalur formal, FKUI memberikan
beasiswa bagi dosen yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal lain yang
terkait pengembagangan dosen adalah melalui jalur fungsional dosen. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh FKUI untuk meningkatkan jumlah guru besar maupun kenaikan jabatan tepat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 78
watku bagi dosen. Beberapa upaya antara lain: Sosialisasi jabatan fungsional kepada dosen,
ketua departemen dan staf sdm departemen Pemberian insentif penelitian; Pemberian bantuan
publikasi/seminar; Pendampingan oleh guru besar serta monitoring proses.
Sosialisasi jabatan fungsional dosen mulai dilakukan sejak 2012, dicanangkan program
lektorisasi, yaitu program percepatan perolehan jabatan fungsional dosen bagi
dosen/dokdiknis yang belum memiliki jabatan fungsional dosen dan percepatan kenaikan
jabatan bagi dosen yang sudah 4 tahun lebih dalam jabatan.
FKUI juga memberikan berbagai bantuan dan penghargaan, antara lain yang diatur melalui
Bagi Dosen:
1. Insentif penelitian dan Reward Penelitian (SK Rektor No. 1373/SK/R/UI/2018)
2. Beasiswa (SK Rektor Peraturan Rektor UI no. 049 tahun 2017)
3. Dosen berprestasi
4. Tunjangan Profesi (PP Kemenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017)
5. Tunjangan kehormatan (PP Kemenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017)
6. Tunjangan Fungsional
Di tingkat PS, rencana pengembangan sudah dicanangkan sejak Renstra yang terdahulu.
Akan tetapi dalam perkembangannya ada inisiatif pengembangan diri pada dosen, meskipun
tidak secara eksplisit mendapat beban pengembangan ini. Sejak 2015 ada penambahan dosen
baru sejumlah 7 orang. Beberapa dosen muda telah menjalani rekrutmen ASN, baik di
lingkungan Dikti maupun Kemkes. Saat ini ASN Kemkes sebagai Dokdiknis sedang dalam
proses pengajuan untuk memperoleh NIDK.
Rencana pengembangan staf terdiri dari pengembangan karir kepegawaian,
pengembangan jabatan fungsional dosen, dan pengembangan pendidikan. Setiap staf berhak
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri dan karirnya sesuai dengan peraturan
kepegawaian yang berlaku.
Dalam hal kompetensi di bidang pengajaran, hampir semua dosen telah menjalani
pelatihan AA (16 orang) dan Pekerti (17 orang), juga pelatihan Good Clinical Practice atau
EBM (18 orang atau 100% ) sebagai syarat untuk dapat membimbing penelitian. Akan halnya
syarat dasar sebagai Dosen Jenjang 1 di FKUI, yaitu pelatihan Clinical Teacher, terdapat
kendala pelaksanaan pelatihan yang terhenti sejak pandemi berlangsung. Dalam lingkup
akademis baik di tingkat fakultas maupun universitas diadakan berbagai pelatihan. Dosen PS
telah banyak berpartisipasi juga, terutama pelatihan/workshop mengenai penyusunan BRP
dengan format yang baru.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 79
Sebagai pengampu program pendidikan dokter spesialis dosen PS harus memiliki
kompetensi sebagai subspesialis (konsultan). Saat ini 94% dosen telah merupakan konsultan.
Diharapkan pada tahun 2024 100% dosen telah merupakan konsultan (subspesialis). Para
dosen juga diharapkan juga mencapai jenjang akademis tertinggi, yaitu doktor. Proporsi
doktor di PS masih jauh dari target yang dicanangkan Universitas Indonesia, yaitu 27% dari
80% yang ditargetkan. Saat ini 4 dosen masih menjalani Pendidikan S3, yang jika lulus akan
berkontribusi terhadap proporsi di atas menjadi 30%. Proporsi ini tentu masih jauh di bawah
target. Diperlukan dorongan dari pimpinan Departemen untuk meningkatkan jumlah dosen
lulusan S3.
Di bidang profesi, semua dosen muda diharuskan melakukan pendidikan lanjut berupa
pendidikan subspesialis (konsultan). Saat ini ada 4 orang dosen yang sedang menjalani
pendidikan subspesialis dan akan segera bertambah di tahun berikutnya. Para dosen muda
yang saat ini menjalani pendidikan subspesialis diharapkan melanjutkan ke jenjang S3 setelah
selesai kelak.
Di bidang jabatan fungsional dosen, 13 dosen adalah Lektor dan 3 dosen Lektor Kepala.
Saat ini 2 dosen lain sedang dalam pengajuan Lektor Kepala. Pengajuan para Lektor untuk
menjalani pelatihan sertifikasi dosen juga diusahakan berlangsung terus. Kendala dalam
masalah sertifikasi dosen adalah kuota yang disediakan oleh Dikti. Sejak 2020, sertifikasi
dosen juga terkendala pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini (Lampiran 4.5.8).

d. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan merupakan tenaga penunjang kegiatan di tingkat fakultas hingga
tingkat program studi yang memiliki peran serta fungsi pelaksanaan kegiatan di FKUI agar
dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga penunjang yang mumpuni dan
sesuai baik secara kualitas maupun kuantitas. Jumlah tenaga kependidikan di FKUI berjumlah
410 orang yang tersebar di Pusat Administrasi Fakultas, Departemen dan Program Studi
dengan tingkat pendidikan dan status kepegawaian yang bervariasi seperti halnya tenaga
pendidik (dosen). UI telah menetapkan persyaratan pendidikan minimal bagi calon tenaga
kependidikan adalah D3, hal ini berlaku pula untuk pegawai UI dan PKWT (pegawai kontrak
waktu tertentu).
Upaya pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi yang dibutuhkan oleh
tenaga kependidikan adalah dengan mengadakan pelatihan yang sesuai kebutuhan kompetensi
tenaga kependidikan dan mendukung job descriptionnya. FKUI berupaya mengadakan dan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 80
mendorong tenaga kependidikan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh FKUI, Direktorat
SDM UI, Kemendikbudristek maupun lembaga pelatihan lain.
Berbagai jenis pelatihan tendik diadakan diantaranya adalah pelatihan microsoft office,
pelatihan pengolahan data, pelatihan administrasi perkantoran dan kesekretarian, pelatihan
kearsiapan, pelatihan pengadaan barang dan jasa, pelatihan kehumasan, pelatihan bidang
SDM, pelatihan ISO 9001:2008, pelatihan bidang keuangan, pelatihan sertifikasi laboran,
pelatihan teknisi,dan berbagai jenis pelatihan yang mendukung keterampilan tendik.
Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja tendik pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif
dilakukan secara berkala setiap tahun oleh atasan langsung (Ketua Program Studi) (Lampiran
4.5.9).
Tabel 4.5.1 Data Pelatihan Tendik Tahun 2018-2021
Tahun Jumlah Pelatihan Tendik Jumlah Peserta
2018 11 46
2019 9 152
2020 3 51
2021 1 3
Di PS ada beberapa Tenaga Kependidikan, dengan tugasnya masing-masing, yaitu staf
administrasi, staf keuangan dan staf penunjang akademik.

Tabel 4.5.2 Tugas Staff PS


Jenis Tenaga Fungsi dan tugas
Pendidikan
Staf Bidang Pengaturan surat masuk dan keluar, pengaturan dokumen
Administrasi akademik mahasiswa, membantu kelancaran ujian-ujian,
membantu pengisian SIAK-NG.
Staf Keuangan Pelaporan pertanggungjawaban dana rutin, RKAT, honor dosen
dan Tendik, pengajuan dan pelaporan dana pengmas dan lain lain.
Staf Penunjang Pengaturan perpustakaan, inventarisasi barang dan bahan-bahan
Akademik referensi ilmiah, tenaga ahli Teknologi Informasi.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kerja tambahan ini adalah indikator kerja bidang SDM yang merupakan Kontrak
Kerja Dekan FKUI yang ditetapkan oleh UI dan saling terkait dengan Standar Nasional Dikti.
Tabel 4.6.1 Indikator Kinerja Tambahan
SASARAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM KERJA
STRATEGIS
Pusat talenta Persentase jumlah dosen Mengadakan sosialisasi serdos secara
terbaik (strategic terserdos berbanding dengan berkala, mengadakan pelatihan
competencies) jumlah dosen tetap dan NIDK pekerti/AA

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 81
Jumlah kegiatan Mengadakan pelatihan untuk
pengembangan/pelatihan yang meningkatkan kompetensi staf
dilaksanakan dalam 1 tahun pengajar dan tenaga kependidikan
Persentase integrasi remunerasi Menyeleraskan dan menudukung
berbasis kompetensi dan/atau sistem informasi penggajian berbasis
kinerja serta benefit bagi dosen kinerja universitas
dan tendik

Persentase jumlah dosen S3 1. Meningkatkan kerjasama dengan


dibandingkan dengan jumlah penyedia beasiswa
dosen tetap dan NIDK 2. Memberikan pembiayaan beasiswa
dari anggaran fakultas dan
universitas
Jumlah guru besar baru pada 1. Mengadakan bimbingan dan
tahun berjalan konseling terkait jabatan
Jumlah lektor kepala baru pada fungsional
tahun berjalan 2. Menggiatkan sosialiasi aturan dan
PO PAK pengurusan jabfung
3. Mendorong staf dan membuat
kontak kinerja departemen untuk
target jabatan fungsional

Monitoring, evaluasi dan tindak lanjut dilakukan UPPS melalui hasil capaian Kinerja
Triwulan, dan laporan akhir tahun Kontrak Kerja Dekan. Unit SDM melaporkan capain
triwulan kepada tim Renstra dan Konkin FKUI, yang kemudian dikumpulkan menjada Kinerja
FKUI secara keseluruhan. Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan melalui pembahasan tim
Konkin FKUI dan diakhir tahun diadakan Rapat Kerja Evaluasi Capaian Kinerja (Lampiran
4.6.1).
Indikator kinerja tambahan PS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI terkait sumber daya
manusia sesuai kontrak kinerja KPS dengan Dekan FKUI adalah jumlah kegiatan
pengembangan/ pelatihan yang dilaksanakan dalam 1 tahun.

7. Kepuasan Pengguna
a. Pada kepuasan pengguna SDM, survey kepuasan terhadap dosen dan tenaga kependidikan
dilakukan dengan sistem yang terukur, menggunakan instrument pertanyaan yang jelas,
serta pelaksanaannya melibatkan seluruh dosen (melibatkan 594 responden) dan tenaga
kependidikan (melibatkan 310 responden). Data hasil dari pengisian survey kepuasan
kemudian di analisis oleh Fakultas.
Hasil analisis survey kepuasan SDM baik dosen dan tenaga kependidikan menyatakan lebih
dari 90% responden merasakan kesediaan/kepedulian FKUI untuk memberi perhatian

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 82
terhadap masalah yang dihadapi dosen dan tenaga kependidikan, mendapatkan penjelasan
dari Fakultas tentang peraturan-peraturan yang berkaitan dengan jenjang karir dosen, tenaga
kependidikan dan remunerasi dengan baik, mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan-
pelatihan yang berkaitan dengan aktivitas mereka sebagai dosen, pendidik klinis, dan tenaga
kependidikan, mendapatkan kesempatan yang sama untuk melaksanakan tridarma
perguruan tinggi, merasakan kemudahan dalam pengurusan jabatan fungsional, dan
kenaikan pangkat, mendapatkan kesempatan mengikuti proses seritifikasi dosen sesuai
aturan yang berlaku, memperoleh berbagai penghargaan sebagai dosen atau capaian riset,
pengajaran dan pengabdian masyarakat, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti
berbagai pendidikan formal lebih lanjut baik dengan pembiayaan sendiri atau program
beasiswa.
b. Pelaksanaan hasil survey kepuasan memiliki ketersediaan bukti yang sahih, hasil
pengukuran kepuasan dilaksanakan secara konsisten, dan hasil dari survey ditindaklanjuti
secara berkala dan tersistem (Lampiran 4.7.1)

8. Tinjauan Manajemen
Proses PDCA/Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kegiatan yang sedang berjalan selalu
dibahas dengan melalui rangkaian kegiatan: Rapat Rutin Bidang Umum tiap pekan, Rapimti
(Rapat Pimpinan Inti) tiap Minggu dan Rapimpkap (Rapat Pimpinan Lengkap ) tiap bulan.
Selain itu standar kinerja yang di targetkan pada bidang SDM data capaian KPI dilaporakan
dalam Laporan Triwulan 1 (periode Januari-April), Laporan Triwulan 2 (periode Mei-Agustus)
dan Laporan Triwulan 3 (September-2021).
Tinjauan Manajemen dilakukan oleh Pimpinan dalam hal ini Wakil Dekan Bidang Sumber
Daya, Administrasi Umum dan Ventura dan Manajer Umum meninjau penerapan sistem
manajemen mutu dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali. Melihat dan mengevaluasi hasil kinerja
bidang SDM yang telah ditetapkan oleh UI. Tinjauan manajemen melihat kinerja KPI bidang
SDM dari laporan tahunan yang dibuat setiap akhir tahun, dapat diidentifikasi target yang telah
ditetapkan. Selain itu di setiap tahun berjalan setahun sekali diadakan Rapat Kerja tingkat
Fakultas yang membicarakan program kerja tiap unit kerja disampaikan apa yang menjadi
kekuatan, kelemahan, tantangan, dan hambatan dari setiap program. (Lampiran 4.8.1)

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait SDM serta
tindak lanjut

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 83
Keberhasilan pencapaian standar SDM pada fakultas diperoleh dari hasil monitoring dan
evaluasi, laporan berkala triwulan dan, laporan tahunan Unit SDM Monitoring dan evaluasi
kinerja anggaran dilakukan dengan menilai kesesuaian dokumen perencanaan dengan
pelaksanaan kegiatan SDM pada program studi di fakultas. Sumber pembiayaan telah sesuai
dengan penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan pengelolaan SDM. Setiap tahun
Universitas diaudit oleh Satuan Pengawas Internal, BPK, inspektorat dan/atau audit eksternal.
Pemeriksaan dilakukan di seluruh unit kerja di Universitas selama 3 bulan. Rekomendasi dari
temuan pemeriksaan ditindaklanjuti oleh unit kerja untuk perbaikan.
Pada program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif telah dilakukan tindak lanjut melalui
Audit Internal Akademik (AIA) didapatkan kekurangan target capaian jumlah lektor kepala dan
guru besar. Adanya keterbatasan kuota dalam pengurusan tersebut menjadi penyebab yang
mempengaruhi kenaikan jabatan fungsional, yang berakibat pada terhambatnya pengusulan
jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar. Untuk itu, Fakultas dan program studi
mengusulkan upaya rekomendasi perbaikan dengan mengajukan usulan perubahan kebijakan
kuota dosen NIDK dan penambahan dosen jalur Kemendikbudristek serta mengusulkan jumlah
anggota tim pengawal proses pengusulan guru besar pada setiap level.
Target SDM yang belum tercapai di tingkat PS Anestesiologi dan Terapi Intensif adalah
jabatan fungsional dosen di atas Lektor. Di samping itu proses memperoleh NIDN dan NIDK
memerlukan waktu yang tidak singkat. Demikian pula proses untuk sertifikasi dosen. Hal lain
yang belum tercapai namun dapat diupayakan oleh Prodi adalah persentase dosen dengan
tingkat pendidikan S3. Pengurusan jabatan fungsional DTT di RS jejaring masih jauh dari
harapan, dikarenakan Sebagian besar DTT belum memiliki NIDK (Lampiran 4.9.1).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 84
Kriteria 5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana
1. Latar Belakang
Bidang keuangan, sarana, dan prasarana merupakan bagian yang penting dalam mencapai
tujuan sasaran Renstra 2020-2024 FKUI. Tata Kelola keuangan FKUI terhadap pengelolaan
keuangan mencakup perencanaan, realisasi dan pertanggungjawaban. Pada perencanaan
keuangan, anggaran, sarana, dan prasarana terdapat perencanaan FKUI yaitu menyusun standar
pembiayaan pembelajaran yang mencakup komponen dan besaran biaya investasi, dan biaya
operasional yang disusun dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran, diantaranya :
a. Tersedia rencana biaya operasional pendidikan minimal untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan yang mencakup biaya dosen, biaya tenaga kependidikan, biaya bahan
operasional pembelajaran, dan biaya operasional tidak langsung,
b. Tersedia rencana biaya investasi pendidikan minimal untuk pengadaan sarana dan
prasarana, pengembangan dosen, dan tenaga kependidikan pendidikan tinggi.
Perolehan-perolehan dana operasional FKUI berasal dari dana Biaya Operasional
Pendidikan (BOP), dana usaha sendiri, dana pemerintah pusat dan daerah, dana sumber lain.
Penggunaan dana operasional dipergunakan untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi
yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada rencana strategis FKUI
mulai membangun pondasi kepatuhan tata kelola universitas (good university governance).
Salah satu dari tata kelola tersebut adalah mengupayakan pengelolaan keuangan yang
memenuhi asas dan prinsip berupa tertib, efektif, efisien, ekonomis, transparan, akuntabel, serta
bertanggung jawab.
Realisasi keuangan, sarana, dan prasarana FKUI senantiasa mengolah dana dengan baik
seperti pada pelaksanaan proses penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan evaluasi
realisasi RKA secara rutin yang dilakukan setiap tahun sehingga realisasi dan target serapan
anggaran dapat diserap secara maksimal. Selain itu, keuangan FKUI juga mampu
mempertahankan kredibilitas dan transparansinya yang terbukti dengan kesiapan FKUI dalam
menghadapi berbagai audit oleh lembaga negara maupun kantor akuntan publik yang dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


a. Kebijakan pengelolaan keuangan yang mencakup: perencanaan, sumber-sumber keuangan,
pengalokasian, realisasi, dan pertanggungjawaban pada UPPS. Kebijakan-kebijakan tersebut
antara lain;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 85
1) Penetapan Biaya Pendidikan melibatkan Rektor, Wakil Rektor Bidang Akademik,
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Dekan, Wakil Dekan dan Ketua Program Studi.
Biaya pendidikan ditetapkan dalam peraturan Rektor dan diperbarui setiap tahun
akademik baru;
2) Pengalokasian pendapatan BP diatur dalam Surat Keputusan Dekan nomor
880/UN2.F1.D/HKP.02.04/20216 tentang Alokasi Penggunaan Biaya Pendidikan;
3) Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) pendapatan dan pengeluaran diatur
dalam POB-BP3U-002/UN2.R/OTL.03.00/2015 dan POB-BP3U-
003/UN2.R/OTL.03.00/2015;
4) Program studi menyusun RKA pengeluaran berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
standar biaya yang ditetapkan oleh Universitas. Standar biaya ditetapkan dalam
peraturan Rektor dan diperbarui setiap tahun;
5) Surat Keputusan Rektor No. 0436/SK/R/UI/2014 Penetapan otoritas pengeluaran dana
pada Direktur Keuangan UI;
6) Prosedur Operasional Baku Universitas Indonesia No. 2809/SK/R/UI/2015; 7)
Peraturan MWA UI No.005/Peraturan/MWA-UI/2016 tentang: Pedoman Pengelolaan
Keuangan UI (Lampiran 5.2.1).
b. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana yang mencakup: perencanaan, pengadaan,
pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan, serta berikut data pendukung kebijakan
sistem informasi :
1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
2) Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
3) Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
4) Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Pengelolaaan Sampah;
5) Rencana Strategi Universitas Indonesia 2020-2024;
6) Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2020-2024;
7) Peraturan Rektor UI Nomor: 011 Tahun 2017 Tentang Pedoman pengelolaan aset UI;
8) Peraturan Rektor UI Nomor: 032 Tahun 2017 Tentang Tatacara penghapusan Aset UI;
9) Peraturan Rektor UI Nomor: 011 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Rektor Universitas Indonesia Nomor: 032 Tahun 2017 Tentang Tatacara penghapusan
Aset UI;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 86
10) Keputusan Rektor UI Nomor: 3178/SK/R/UI/2018 Tentang Tarif Sewa Aset Tanah
dan Bangunan di Lingkungan Universitas Indonesia;
11) Keputusan Rektor UI Nomor: 1327/SK/R/UI/2015 Tentang Pengelolaan dan
Penghematan Pemakaian Energi Tenaga Listrik di Lingkungan Universitas Indonesia;
12) Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas Akademik Universitas, 2007;
13) Nota Dinas Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik Nomor:
5480/UN2.F1.D1.3/OTL.00/2020 Tanggal 22 Oktober 2020, Perihal: Kebijakan
Akuntansi Aset Tetap UI;
14) POB Dekan ;
15) Peraturan Senat Akademik Universitas No 002 Tahun 2017 Tentang Norma
Pengelolaan Sistem Informasi;
16) Peraturan Rektor No 048 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Tata Kelola Sistem dan
Teknologi Informasi;
17) Keputusan Rektor No. 1867 Tahun 2016 Tentang Rencana Induk Sistem Informasi;
18) IT Master Plan UI 2016-2019 (Lampiran 5.2.2).

3. Strategi Pencapaian Standar


a. Standar perguruan tinggi terkait pengelolaan keuangan yang berisi: perencanaan, sumber-
sumber keuangan, pengalokasian, realisasi, dan pertanggungjawaban, dan keterlibatan aktif
program studi harus mencerminkan dalam dokumen tentang proses perencanaan,
pengelolaan, dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan dana kepada pemangku
kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel. Program studi dibawah
Fakultas Kedokteran senantiasa dilibatkan dalam perencanaan anggaran, pengelolaan dana,
pelaporan dan pertanggungjawaban. Sehingga strategi pencapaian standar kebutuhan FKUI,
Program Studi dapat terpenuhi dengan perencanaan:
● Tersedianya perencanaan pembiayaan pada pembelajaran,
● Tersedianya penetapan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang diterbitkan secara
berkala (tahunan)
● Tersedianya pencatatan, analisis dan evaluasi biaya pendidikan, yaitu sistem pencatatan
keuangan terintegrasi sampai pada satuan program studi (Finance system) dan panduan
POB perencanaan, penggunaan, evaluasi anggaran
● Tersedianya pendanaan pendidikan di luar BOP, yaitu FKUI memiliki kebijakan,
mekanisme, dan prosedur dalam menggalang sumber dana lain secara akuntabel dan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 87
transparan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan untuk sumber dana
pendidikan di luar BOP, antara lain dana: a) hibah; b) jasa layanan profesi dan/atau
keahlian; c) dana lestari dari alumni dan filantropis; dan/atau d) kerja sama kelembagaan
pemerintah dan swasta
b. Standar perguruan tinggi terkait sarana dan prasarana yang berisi: perencanaan, pengadaan,
pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan.
Untuk mewujudkannya pencapaian standar dalam pemenuhan sarana dan prasarana di
Fakultas Kedokteran UI, mengacu ke Rencana Strategis Universitas Indonesia/Fakultas
Kedokteran UI. Sasaran strategi yang perlu diprioritaskan terkait sarana prasarana antara
lain membangun sarana prasarana strategis berdasarkan needs assessment dan mengelola
sumber daya menggunakan prinsip cost-sharing dan resource-sharing. Dari sasaran
strategis dibuat program kerja yaitu: Membangun sarana prasarana strategis berdasarkan
need assessment, Meningkatkan pengelolaan fasilitas pendidikan dan penelitian sesuai best
practice dengan memperhitungkan efisiensi untuk daya listrik, Meningkatkan efisiensi
dalam penggunaan sumber daya energi listrik untuk mendukung keberlangsungan
lingkungan, Meningkatkan bangunan dengan lingkungan yang sehat dan menunjang
kegiatan FKUI, Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien
dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan prinsip cost-sharing dan resource-
sharing, mencakup sistem inventarisasi yang lengkap, Menjamin baku mutu pengelolaan
sarana dan prasarana, Meningkatkan kepuasan layanan bagi stakeholder terkait pengelolaan
sarana prasarana, Meningkatkan penyediaan energi terbarukan yang bersumber dari radiasi
sinar dan panas yang dipancarkan matahari untuk efisiensi bersih.
Strategi dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh FKUI yaitu :
● Memiliki sertifikat kepemilikan lahan atau izin secara formal oleh pemegang hak atas
tanah atau lahan untuk dimanfaatkan oleh perguruan tinggi.
● Menggunakan luas lahan yang mencukupi untuk kegiatan akademik & penunjang
akademik, yaitu: memenuhi rasio luas lahan per mahasiswa dan lahan minimum.
● Melakukan penataan lahan dengan Koefisien Dasar Hijau (KDB) kampus memenuhi
peraturan pemerintah, yaitu 10%.
● Memiliki izin pendirian bangunan dan atau izin penggunaan bangunan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
● Menggunakan luas Bangunan/gedung yang mencukupi untuk kegiatan akademik dan
penunjang akademik.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 88
● Memiliki sistem keselamatan dalam Gedung dan kebijakan K3L.
● Memiliki pemeliharaan dan perawatan Gedung.
● Memiliki unit kerja dan mekanisme pengadaan barang/bangunan, serta
penghapusan.aset.
● Memiliki perencanaan dan penganggaran untuk pengembangan sarana prasarana.
● Memiliki Prosedur Pemeliharaan/Perbaikan/kebersihan sarana dan prasarana secara
berkala dan pelaksanaan evaluasi
● Pendataan dan pemetaan aset up to date (inventarisasi sarana prasarana)
● Pemanfaatan Hibah
● Pemanfaatan lahan/bangungan/ruang di lingkungan FKUI.
● Keamanan kampus FKUI yang terbuka diperlukan sistem pengamanan yang
terintegrasi yaitu dalam menjalankan sistem keamanan dilakukan selama 24 jam.
● Sustainability Report, pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan Fakultas
Kedokteran UI untuk mendukung keberlanjutan (sustainability) lingkungan dibuat
secara berkesinambungan. (Lampiran 5.3.1)
Terkait pengelolaan sarana dan prasarana, PS mengikuti kebijakan UPPS dalam hal
perencanaan pengadaan aset/sarana, pengajuan, serah terima, pemeliharaan, serta pelaporan.
Dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran mahasiswa, PS menggunakan prasarana dan
sarana dari UPPS dan RS Pendidikan utama dan RS Pendidikan jejaring.

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Keberhasilan pencapaian standar pengelolaan keuangan, sarana, dan prasarana pada
fakultas diperoleh dari hasil monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi kinerja dilakukan
dengan menilai kesesuaian dokumen perencanaan dengan pelaksanaan pengelolaan keuangan,
sarana, dan prasarana pada program studi di fakultas. Sumber pembiayaan telah sesuai dengan
penggunaan anggaran untuk penyelenggaraan pendidikan.
Setiap tahun Universitas diaudit oleh Satuan Pengawas Internal, BPK, inspektorat dan/atau
audit eksternal. Pemeriksaan dilakukan di seluruh unit kerja di Universitas selama 3 bulan.
Rekomendasi dari temuan pemeriksaan ditindaklanjuti oleh unit kerja untuk perbaikan.
Faktor pendukung tercapainya kinerja keuangan, sarana, dan prasarana adalah tersedianya:
1. Dokumen RKA pendapatan dan pengeluaran dan;
2. Dokumen RAB penggunaan anggaran (Lampiran 5.4.1).
5. Indikator Kinerja Utama

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 89
a. Keuangan
1) Biaya operasional pendidikan pada UPPS.
Jumlah BOP 2019: Rp 118.589.485.006,-; 2020: Rp 130.688.053.171,-. ; 2021: Rp
153.464.585.171,-..
2) Rata-rata dana penelitian dosen/ tahun dalam tiga (3) tahun terakhir pada UPPS.
2019: Rp 48.258.449.276,-,: 584 = Rp 82.634.330,95,- ; 2020:Rp 80.519.256.795,- : 584
= Rp 137.875.439,72,- ; 2021: Rp 46.575.357.069,- : 584 = Rp 79.752.323,75,-.
Jumlah Homebase Dosen FKUI 584 orang
3) Rata-rata dana PkM dosen/ tahun dalam tiga (3) tahun terakhir pada UPPS.
2019: Rp 3.148.875.458,- : 584 = Rp 5.391.910,03,- ; 2020: Rp 2.675.924.500,- : 584 = Rp
4.582.062,50 ,- ; 2021 : Rp 1.841.312.400,- : 584 = Rp 3.152.932,20
4) Realisasi investasi (SDM, sarana dan prasarana) dalam tiga (3) tahun terakhir pada UPPS.
(Data merujuk DKPS Tabel 12. Jumlah Penerimaan Dana di Unit Pengelola Program Studi
dan Tabel 13. Jumlah Penggunaan Dana di Unit Pengelola Program Studi)
2019 : Rp 7.502.181.482,- ; 2020: Rp 3.749448.257,- ; 2021: Rp 6.760.789.223.
Analisis terhadap biaya operasional pendidikan pada UPPS, tahun 2019 Rp
118.589.485.006,-. 2020 Rp 130.688.053.171,-..2021 Rp 153.464.585.750,- Jumlah tersebut
memenuhi kecukupan dana dalam operasional pendidikan FKUI yang terdiri dari 48 Program
Studi. Pada rata-rata dana penelitian dosen dalam 3 (tiga) tahun terakhir di dapatkan dana per
dosen sebesar Rp 87.596.949,-. Kemudian pada rata-rata dana pengabdian pada masyarakat d
dalam 3 (tiga) tahun terakhir yaitu sebesar Rp 4.845.904,-. Sedangkan Realisasi investasi (SDM,
sarana dan prasarana) dalam tiga (3) tahun terakhir pada UPPS 2019 : Rp 7.502.181.482,-, 2020
: Rp 3.749448.257,-., 2021 : Rp 6.760.789.778,- (Lampiran 5.5.1).
Besarnya dana yang diperlukan PS diajukan dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran
Tahunan (RKAT). Untuk mendapatkan dana operasional rutin, PS mengajukan kepada Fakultas
setiap bulan dan dana dikucurkan oleh FKUI setiap tiga bulan, kecuali honor mengajar dosen.
Honor dosen disalurkan langsung oleh Fakultas ke rekening pribadi dosen yang bersangkutan.
Gaji dosen dan tendik hampir seluruhnya didapat dari Negara dan tidak menggunakan dana
operasional.
Dana operasional digunakan untuk berbagai keperluan PS seperti tercantum dalam formulir
yang disusun. Keperluan ini termasuk dalam pengeluaran rutin (administrasi/ kesekretariatan,
biaya sarana/prasarana dsb) dan pengeluaran lain (biaya rapat, ujian dsb), maupun biaya
pemeliharaan inventaris.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 90
Universitas Indonesia sebagai induk organisasi menyelenggarakan usaha mandiri (Ventura)
yang sebagian dananya digunakan untuk pengembangan pendidikan. Kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh staf program studi sebagian menggunakan dana pihak
penyelenggara kegiatan, Sebagian memanfaatkan dana dari fakultas dan departemen.
Dana penelitian sebagian menggunakan dana operasional, sebagian menggunakan dana
hibah penelitian, sebagian dana pribadi peneliti. Proporsi dana penelitian yang menggunakan
dana pribadi diupayakan untuk terus mengecil. Selain dengan memanfaatkan berbagai hibah
penelitian, diharapkan sebagian penelitian dapat menggunakan dana yang tersedia di PS sesuai
RKAT.
Sebagai pendidikan akademis-profesional, mahasiswa melakukan pembelajaran bersamaan
dengan pelayanan klinis terhadap pasien. Keperluan akan BMHP untuk proses ini seluruhnya
merupakan subsidi dari rumah sakit pendidikan. Karena beban pelayanan di RSCM sangat besar
maka dana untuk BMHP ini juga sangat besar dibandingkan dana yang lain.
Program Studi juga mendapat dana dari alumni, baik alumni FKUI maupun alumni PS.
Sebagian bantuan alumni ini diwujudkan dalam bentuk pengadaan APD, obat-obat dan vitamin
selama pandemi berlangsung. Sebagian sumbangan alumni PS diwujudkan dalam pengadaan
berbagai barang untuk keperluan PS, buku juga renovasi musholla. Di masa sebelumnya
sumbangan alumni PS juga menghasilkan sarana seperti televisi layar lebar, projector dan audio
untuk keperluan presentasi serta dibangunnya Ruang Jusrafli (ruang rapat kecil) yang sangat
bermanfaat untuk pembimbingan mahasiswa, sesi pembelajaran grup kecil dan ujian-ujian.
Alumni PS yang tergabung dalam departemen sebagai dosen secara rutin menyumbang untuk
konsumsi mahasiswa setiap bulan. Sebagai ringkasan, rincian dana yang didapatkan untuk
operasional PS adalah sebagai berikut:

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 91
Tabel 5.4.1 rincian dana operasional PS
Sumber dana Jenis dana Rata-rata per
tahun (dalam
juta rupiah)
Mahasiswa BOP 1.702

Subtotal 1.702
Usaha sendiri ● Departemen 90
● Alumni 847
Pemerintah Pusat dan Daerah Gaji PNS 582
Sumber lain (antara lain dari kegiatan kerja ● Penelitian 398
sama atau hibah langsung dari luar negeri) ● Pengabdian 66
masyarakat 12.590
● BMHP 226
● Hibah dana Covid-19
Subtotal 14.802
TOTAL 16.504
Dapat dilihat bahwa penggunaan dana dari mahasiswa hanya sekitar 10% dari keseluruhan
biaya operasional PS.

b. Sarana
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana
Ketersediaan, kepemilikan, kemutakhiran, kesiapgunaan prasarana untuk pembelajaran
maupun kegiatan penelitian di Fakultas Kedokteran UI (terlampir seperti dalam table – Data
luasan Gedung FKUI). Gedung FKUI tersedia juga fasilitas bagi yang berkebutuhan khusus
diantaranya: lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda, trotoar/koridor di lingkungan
kampus, parkir khusus difabel, toilet untuk pengguna kursi roda dan lift bagi yang
berkebutuhan khusus.Jalur pejalan kaki di lingkungan Fakultas Kedokteran UI sudah
tersedia dan perawatan dan kelayakan jalur terus diperhatikan dengan memperhatikan
kenyamanan pengguna. Jalur bagi pihak berkebutuhan khusus juga telah tersedia dan akan
terus diperhatikan kelayakgunaan bagi penyandang disabilitas. (Lampiran 5.5.2)
Pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif kegiatan pembelajaran ditunjang dengan fasilitas
gedung yang cukup lengkap dan secara garis besar dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kelompok Kegiatan Administrasi; 1) Ruang kepala bagian; 2) Ruang administrasi
Pendidikan; 3) Ruang Sub Unit Penelitian; 4) Ruang Keuangan
b. Kelompok Kegiatan Akademis; 1) Ruang konferensi klinik; 2) Ruang Perpustakaan,
laboratorium (Lampiran 5.5.3).
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 92
Ketersediaan Sistem TIK pada UPPS untuk:
a. mengumpulkan data yang cepat, akurat, dapat dipertanggungjawabkan, dan terjaga
kerahasiaannya.
Sistem dan Teknologi Informasi di FKUI merupakan sistem yang terintegrasi dengan
universitas, yang dikembangkan atas dasar Peraturan Senat Akademik Universitas
Indonesia Nomor 002 Tahun 2017 Tentang Norma Pengelolaan Teknologi Informasi di
Universitas Indonesia dan Peraturan Rektor Nomor 048 Tahun 2017 Tentang Kebijakan
Tata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi Universitas Indonesia. Atas dasar tersebut
sistem dan teknologi informasi dikembangkan dengan memperhatikan aspek kemudahan
pengguna, kerahasiaan, integritas dan kekinian data.
b. FKUI memiliki fasilitas Pusat Data sendiri diluar Pusat Data yang dimiliki universitas
yang memenuhi standar mutu yang berlaku, meliputi standar peralatan, standar
operasional, standar keamanan dan standar interoperabilitas, dengan demikian
pengembangan sistem yang dibutuhkan fakultas dapat lebih fleksibel.
Sistem dan teknologi informasi di FKUI dapat dimanfaatkan oleh seluruh sivitas dengan
autentikasi Single Sign On (SSO). SSO adalah sistem autentikasi terpusat yang
dipergunakan pada seluruh sistem di Universitas Indonesia. Pemanfaatan sistem
informasi yang telah digunakan dan menjadi satu kesatuan dengan proses bisnis yang
berjalan antara lain: Sistem Informasi Akademik (SIAK NG), Sistem Informasi
Kepegawaian (SIPEG), Sistem Informasi Riset (SIRIP), e-learning (SCELE), Keuangan
(Oracle E business Suite), Anggaran (Oracle Hyperion Planning), Sistem Penjaminan
Mutu Akademik (SIPMA), Sistem otomasi Perpustakaan FKUI menggunakan mesin
(engine) SLiMS dan fasilitas Remote Library dimana mahasiswa dapat mengakses
jurnal-jurnal yang telah dilanggan tanpa harus mempergunakan Jaringan Universitas
Indonesia Terpadu (JUITA).
FKUI mempersiapkan infrastruktur teknologi informasi yang terbaik untuk mendukung
student life cycle maupun Research, Innovation and Community Engagement (RICE) life
cycle. Jaringan internet di FKUI terkoneksi dengan Jaringan Universitas Indonesia
Terpadu, menggunakan fiber optic dengan total bandwidth aktif sebesar 11 gbps. Dengan
mengusung konsep ubiquity campus, FKUI memiliki program Bring Your Own Device
(BYOD), dengan program ini mahasiswa membawa komputer atau handphone milik
sendiri sedangkan fasilitas internet (wifi) tersedia di seluruh area kampus. FKUI
menggunakan perangkat high density access point dengan controller yang dapat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 93
menampung banyak pengguna, mahasiswa dapat mengakses materi pembelajaran
maupun jurnal di seluruh area kampus. FKUI memiliki fasilitas video conference dengan
kualitas High Definition yang dapat dipergunakan untuk perkuliahan jarak jauh, seperti
telemedicine, live surgery, maupun seminar dengan dukungan infrastruktur yang
mumpuni dan tenaga IT yang berpengalaman. Untuk elearning, FKUI memiliki sebuah
klaster e-Learning tersendiri yang mengelola content pembelajaran jarak jauh yang dapat
dimanfaatkan oleh sivitas FKUI.
FKUI memiliki data center dengan server menggunakan teknologi virtualisasi yang
dilengkapi dengan AC presisi, UPS, sistem tenaga listrik cadangan serta 2 jalur internet
redundant untuk mendukung edukasi, riset dan inovasi. Laboratorium komputer dengan
standar ujian kompetensi dokter nasional berkapasitas 117 orang di Gedung IMERI.
Selain itu FKUI mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan, misalnya: Sistem
Informasi Manajemen Perguruan Tinggi (SIMPT: akademik, SDM, keuangan, aset, dll.),
Sistem Informasi Perpustakaan, dan e-Learning.
Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan salah satu
perpustakaan tertua yang ada di lingkungan Universitas Indonesia. Sejarah Perpustakaan
FKUI tidak lepas dari sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia yang dimulai dari
berdirinya Sekolah Dokter Jawa pada tahun 1849 yang kemudian berubah menjadi GHS.
Pada masa penjajahan Jepang, pendidikan kedokteran di Indonesia menjadi Ika Daigaku
sampai akhirnya di tahun 1950 berdiri Universitas Indonesia yang membawahi Fakultas
Kedokteran.
Perpustakaan FKUI saat itu masih ada di lantai satu dan lantai empat Gedung Pusat
Administrasi Fakultas, dan berpindah sementara ke Wisma Parasitologi Departemen
Parasitologi FKUI-RSCM. Pada tahun 2017 Perpustakaan FKUI pindah ke Lantai 10,
Tower Edukasi, Gedung. Perpustakaan FKUI terus berinovasi dengan dasar teknologi
dan informasi menjadikan Perpustakaan Fakultas yang unggul dan menerapkan nilai:
service excellent, comprehensive, user friendly, current, dan collaboration. Menjaga
integritas sebagai Fakultas tertua di Indonesia, penghasil sarjana medis terbesar di
seluruh negeri, FKUI menyediakan perpustakaan sebagai sarana belajar sekaligus tempat
mengembangkan ilmu. (Lampiran 5.5.4)
c. Kecukupan dan Aksesibilitas Prasarana
Ketersediaan, kepemilikan, kemutakhiran, kesiapgunaan prasarana untuk pembelajaran
maupun kegiatan penelitian di FKUI, Gedung FKUI tersedia juga fasilitas bagi yang

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 94
berkebutuhan khusus diantaranya: lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda,
trotoar/koridor di lingkungan kampus, parkir khusus difabel, toilet untuk pengguna kursi
roda dan lift bagi yang berkebutuhan khusus. Jalur pejalan kaki di lingkungan FKUI
sudah tersedia dan perawatan dan kelayakan jalur terus diperhatikan dengan
memperhatikan kenyamanan pengguna. Jalur bagi pihak berkebutuhan khusus juga telah
tersedia dan akan terus diperhatikan kelayakgunaan bagi penyandang disabilitas.

6. Indikator Kinerja Tambahan


a. Memberikan keringanan bagi mahasiswa yang kurang mampu dan mahasiswa dapat
mengajukan permohonan BOP-Berkeadilan.
b. Memberikan imbal jasa kepada dosen yang terlibat dalam penelitian dan dosen
mendapatkan FTE.
c. Pada sarana dan prasarana tersedianya bangunan Gedung, kesehatan, keamanan lingkungan,
pemeliharaan dan perawatan Gedung, prasarana umum, fasilitas pembelajaran,
perpustakaan, sistem informasi, dan laboratorium.

7. Kepuasan Pengguna
a. Dalam mengukur kepuasan bidang keuangan, sarana dan prasana, responden yang
dilibatkan adalah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan/alumni, pengguna
lulusan dan mitra kerjasama. Pelaksanaan survei kepuasan ini menggunakan instrumen yang
jelas dan mudah dipahami. Hasil instrument dilakukan perekaman dan datanya dianalisis.
(Lampiran 5.7.1)
Pada analisis survey kepuasan bidang keuangan, sarana dan prasarana lebih dari 90%
responden menyatakan kepuasannya terhadap penyampaian informasi bidang keuangan,
dan kenyamanan, keamanan, sarana prasarana.
b. Pelaksanaan kepuasan pengguna memiliki ketersediaan bukti yang sahih, dan pengukuran
kepuasan dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem.
(Lampiran 5.7.2)

8. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen terhadap keuangan, sarana prasarana ditetapkan, dilaksanakan secara
berkala melalui rapat Bidang Umum pada setiap hari Jumat. Rapat dipimpin oleh Wakil Dekan
Bidang SDM, Keuangan dan Administrasi Umum atau Manajer Umum. Peserta rapat terdiri

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 95
dari Wakil Dekan Bidang SDM, Keuangan dan Administrasi, Manajer Umum dan Para
Koordinator Bidang Umum. Dalam rapat bidang tersebut. Temuan terhadap permasalahan-
permasalahan, hambatan yang terjadi, ditindaklanjuti dengan melakukan pencegahan,
terobosan baru dan solusi yang dilakukan untuk pelaksanaan program kerja. Tinjauan
manajemen lainya setiap triwulan sekali dilakukan pengisian evaluasi kontrak kinerja Dekan
dengan Rektor sesuai bidang tugas masing-masing. Dalam pengelolaan sarana prasarana
berpedoman kepada Prosedur Operasional Baku (POB). Sehingga pada akhir tahun tersedia
laporan evaluasi tingkat ketercapaian pada bidang keuangan, sarana prasarana dalam rangka
menuju sasaran keberlangsungan terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi pada setiap akhir
tahun anggaran. (Lampiran 5.8.1)

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait pengelolaan


keuangan, sarana dan prasarana serta tindak lanjut
Tujuan dari integrasi sistem keuangan di UI adalah Transaksi keuangan menjadi terpusat,
Data laporan keuangan dapat dilihat secara real time, akuntabel, dan terbuka bagi pihak
berkepentingan. Oleh karena itu FKUI berusaha untuk mencapai standar pengelolaan keuangan
yang telah ditetapkan Universitas sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan ke masyarakat luas.
Hasil evaluasi belum tercapainya standar perguruan tinggi terkait sarana prasarana di FKUI
dikarenakan beberapa penyebab diantaranya adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal diantaranya adalah: Pengelolaan fasilitas kurang menerapkan standar prinsip cost-
sharing dan resource-sharing, pemeliharaan sarana prasarana yang belum semuanya dilakukan
secara maksimal, bangunan gedung yang sudah tua, malfungsinya sarana-prasarana yang telah
tersedia, penerapan hemat energi belum dimaksimalkan, keterbatasan dana dalam pengelolaan
sarana prasarana.
Sedangkan untuk faktor eksternal dalam pemeliharaan sarana prasarana & Pengelolaan
Fasilitas diantaranya adalah: lingkungan kampus yang terbuka dan menyatu dengan Rumah
Sakit yang merupakan sarana umum sehingga keamanan area yang kurang optimal, Bangunan
gedung FKUI merupakan bangunan cagar budaya. Atas dasar ditetapkannya Gedung Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia sebagai Benda Cagar Budaya, maka apabila pengelola
gedung akan melakukan kegiatan memugar, mengubah bentuk, mengubah warna, mengganti
elemen bangunan, memindahkan, membongkar, memisahkan sebagian bangunan terhadap

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 96
Bangunan Cagar Budaya, harus terlebih dahulu berkonsultasi dan mendapat rekomendasi dari
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Rencana perbaikan sarana prasarana di lingkungan FKUI dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kemampuan dana yang ada. Berikut rencana investasi dan pemeliharaan sarana
prasarana Fakultas Kedokteran UI dalam 5 tahun ke depan. (Lampiran 5.9.1)
Perbaikan dan penyempurnaan sarana dan prasarana di PS Anestesiologi dan Terapi Intensif
dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tiga tahun terakhir secara masif. Hasil perbaikan
ini, meskipun belum ideal karena keterbatasan dana, diharapkan mampu memberikan kondisi
pembelajaran yang optimal bagi peserta didik.
.Kriteria 6 Pendidikan
1. Latar Belakang
Sesuai dengan visi dan misi FKUI untuk menyelenggarakan kegiatan tridharma, termasuk
pendidikan, yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global, dan
menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur dan mampu bersaing
secara global, kurikulum di tingkat program studi dirumuskan dengan memperhatikan visi
tersebut. Program studi menyusun kurikulum berbasis kompetensi atau competency-based
curriculum atau outcome-based curriculum sesuai dengan profil lulusan program studi. Hasil
dari penelitian yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa nantinya akan dipergunakan sebagai
dasar atau landasan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang selanjutnya
diintegrasikan dalam proses pembelajaran melalui pengembangan kurikulum pada program
studi
Acuan yang digunakan oleh program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dalam
perumusan kurikulum adalah modul Pendidikan dari Kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intensif (KATI), disesuaikan dengan perubahan-perubahan peraturan dari Universitas
Indonesia ataupun FKUI serta mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
(SNPK). Acuan kurikulum ini merupakan gambaran garis besar pendidikan PPDS
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI, dengan bagian terbesar adalah kompetensi yang harus
dicapai peserta didik, modul-modul pembelajaran, metode pembelajaran untuk mencapai
kompetensi serta evaluasi yang diperlukan. Dalam acuan ini juga ditegaskan tingkat
kompetensi lulusan program yang setara dengan level 8 Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (Lampiran 6.1.1).
Sesuai ketetapan di tingkat nasional tentang tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
Kurikulum Pendidikan Tinggi, analisis profil dan kemampuan lulusan program studi yang

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 97
mempertimbangkan masukan dari pengguna lulusan dan pemangku kepentingan seperti peserta
didik, staf pendidik, staf kependidikan dan alumni. Hal ini menjadi awal proses pengembangan
dan revisi kurikulum yang dilaksanakan di program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.
Berdasarkan rumusan profil lulusan, program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif
menyusun capaian pembelajaran, metode pengajaran dan metode evaluasi hasil pembelajaran
yang sesuai dan menggambarkan praktik baik dalam pendidikan tinggi dan pendidikan
kedokteran.
Metode pengajaran program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif di lingkungan
menerapkan pendekatan student-centered active learning. Prinsip strategi pembelajaran seperti
pembelajaran berbasis masalah, materi dan pembelajaran terintegrasi antara ilmu biomedik,
klinik dan humaniora, pendekatan yang memungkinkan paparan klinis dan aplikatif sejak dini,
kurikulum yang membuka pilihan (misalnya mata kuliah, topik pembelajaran atau topik
penelitian) yang mempertimbangkan minat peserta didik, dan kurikulum yang dipetakan secara
sistematis, dilaksanakan sesuai dengan kekhasan program studi masing-masing. Integrasi
kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat menjadi bagian tak terpisahkan dalam
kurikulum program studi.
Keunggulan materi pembelajaran program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI
yang tidak dimiliki program studi serupa di tanah air secara merata adalah tersedianya kasus-
kasus jarang dan kompleks yang didapatkan di RSCM selaku rumah sakit pendidikan utama,
contohnya; modul Anestesia pada Penyakit Khusus yang memuat perawatan intensif pasca
transplantasi organ, serta manajemen nyeri pada pasien pasca transplantasi organ. Sedangkan
pada modul anestesi regional 1,2,3, dan manajemen nyeri, para peserta didik banyak mendapat
paparan mengenai tindakan intervensi pada nyeri kronik dan nyeri kanker serta perawatan nyeri
kanker dan nyeri kronik di ruang perawatan dimana jumlah kasusnya jauh lebih banyak jauh
lebih banyak dibandingkan pusat pendidikan anestesiologi lain di Indonesia. Hal ini sangat
mendukung tercapainya capaian pembelajaran serta roadmap penelitian dan PkM dalam
bentuk teori, praktikum, dan praktik. Pada kurikulum prodi juga terdapat mata kuliah pilihan
dalam bentuk elective posting di semester 8. Pada mata kuliah tersebut, peserta didik dapat
memilih mandiri topik pembelajaran dan tempat untuk melakukan kegiatan elective posting,
bahkan hingga ke luar negeri.
Sejak tahun 2019, UI telah menerbitkan Panduan Pembelajaran Berbasis Riset yang
menguraikan sistematika integrasi pembelajaran terkait topik penelitian di berbagai mata
kuliah yang relevan, pembelajaran metode ilmiah dan penelitian, dan pembelajaran proses

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 98
mengerjakan penelitian sesuai capaian pembelajaran dan keterlibatan mahasiswa di level S1,
S2, S2, S3 dan Spesialis-Subspesialis (Panduan Pembelajaran Berbasis Riset, Universitas
Indonesia, 2019). Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) diterapkan di kurikulum seluruh
program studi termasuk program studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, dan makin
mengintegrasikan penelitian di dalam kurikulum secara sistematis. Selain itu topik yang dapat
diteliti oleh mahasiswa disesuaikan berdasarkan peta jalan penelitian departemen atau program
studi atau klaster penelitian terkait.
Luaran penelitian sesuai dengan level capaian pembelajaran di masing-masing program
studi juga menjadi bagian dari evaluasi hasil pembelajaran di program studi, termasuk program
studi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 2 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Program Magister dan Peraturan Rektor UI Nomor 6 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di lingkungan UI, komponen penelitian
menjadi bagian tak terpisahkan dari kurikulum di program studi terkait, dan kewajiban
publikasi hasil penelitian peserta didik di repositori universitas, jurnal bereputasi nasional atau
jurnal bereputasi internasional juga telah diatur dan dirumuskan secara lebih spesifik melalui
Surat Keputusan Dekan.
Kegiatan pengabdian masyarakat juga terpadu dalam implementasi kurikulum program
studi dalam bentuk kegiatan pembelajaran berorientasi atau berbasis komunitas. Kegiatan
pengabdian masyarakat menjadi bagian dari tugas individu atau kelompok peserta didik dalam
suatu tahap, seperti kegiatan berbasis proyek inovasi yang dilakukan mahasiswa dalam Modul
Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia,
kegiatan edukasi masyarakat dan promosi kesehatan serta evaluasi program di tatanan
pelayanan kesehatan primer yang dilakukan mahasiswa. Selain itu, kegiatan pengabdian
masyarakat juga dilakukan secara daring untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas
terutama di masa pandemi saat ini. Beberapa program studi menyelenggarakan kegiatan
pengabdian masyarakat melalui webinar, siaran radio/podcast, siaran acara televisi dengan
penekanan pada upaya pencegahan masalah kesehatan dan peran masing-masing program studi
dalam menyediakan akses informasi yang dapat diandalkan oleh masyarakat luas. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini menjadi bagian dari kurikulum atau ekstrakurikuler yang sangat
berperan dalam peningkatan partisipasi peserta didik, staf pengajar dan staf kependidikan
dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Evaluasi hasil pembelajaran (EHP) yang diterapkan di masing-masing program studi di
lingkungan FKUI merujuk pada praktik baik evaluasi hasil pembelajaran yang memerlukan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 99
pengumpulan data performa peserta didik dengan metode yang sesuai dan dilakukan secara
longitudinal. EHP juga bertujuan untuk memberikan umpan balik (formatif) dan menetapkan
kelulusan di suatu tahap pendidikan atau di tahap akhir pendidikan (sumatif). Seluruh program
studi perlu mendokumentasikan evaluasi hasil pembelajarannya melalui penyusunan cetak biru
EHP yang terintegrasi dengan dokumen kurikulum. Cetak biru ini konsisten dengan penerapan
kurikulum berbasis kompetensi sehingga menempatkan capaian pembelajaran mata kuliah atau
modul sebagai pedoman awal penetapan metode evaluasi hasil pembelajaran yang sesuai,
tujuannya, instrumen yang digunakan dan frekuensi pelaksanaannya.
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
Kebijakan/Rujukan Peraturan penyelenggaraan Pendidikan dan pengajaran FKUI
berpedoman pada (Lampiran 6.2.1);
1) Permenristekdikti no 18 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Kedokteran;
2) SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana di Universitas Indonesia;
3) SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Program Magister di Universitas Indonesia;
4) SK Rektor Universitas Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Program Doktor di Universitas Indonesia;
5) Peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia No. 003/TAP/MWA-
UI/2005 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi
Universitas Indonesia;
6) Peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia No.
008/Peraturan/MWA-UI/2005 tentang Norma Kurikulum Pendidikan Profesi di
Universitas Indonesia;
7) SK Rektor No 1027/SK/R/UI/2020 tentang Format Buku Rancangan Pengajaran Mata
Kuliah di Universitas Indonesia;
8) SK Rektor No 1780/SK/R/UI/2020 tentang Panduan Penyusunan Buku Rancangan
Pengajaran untuk Pembelajaran Daring atau Pembelajaran Bauran dan Buku Panduan
Praktis Pengajaran dan Pembelajaran Daring untuk Staf Pengajar yang diterbitkan
MEU/UPK FKUI;
9) Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No 38 tahun 2015.
3. Strategi Pencapaian Standar

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 100
Proses pembelajaran menggunakan BRP (Buku Rancangan Pengajaran) yang telah disusun
sedemikian rupa untuk mencapai target kompetensi melalui kegiatan kuliah, praktikum,
praktek klinik, dan evaluasi pada setiap tahapan (Lampiran 6.3.1). Dalam upaya meningkatkan
kemudahan proses pembelajaran peserta didik, Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FKUI telah memfasilitasi peserta didik dengan:
1). Pembimbing akademik dalam setiap tahap
2). Supervisor, para dosen ataupun para konsultan sebagai dokter penanggung jawab
pasien (DPJP) di ruang kuliah, dan di praktek klinik
3). Kegiatan pendidikan dan praktek peserta didik tidak hanya di rumah sakit
pendidikan utama tetapi juga di rumah sakit afiliasi dan satelit yang bekerja sama
(Lampiran 6.3.2).
4). Peserta didik dapat memperoleh ilmu dari lembaga nasional dan internasional,
difasilitasi dosen yang telah memenuhi syarat untuk melakukan bimbingan akademik dan
tesis
5). Karakteristik pembelajaran program studi sesuai dengan Permendikbud RI no. 3
tahun 2020 yang meliputi interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik,
efektif, kolaboratif, berpusat pada peserta didik untuk menciptakan iklim positif dalam
proses pendidikannya
a. Interaktif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses
interaksi dua arah antara peserta didik dan dosen.
b. Holistik artinya proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang
komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal
maupun nasional.
c. Integratif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan
dalam satu kesatuan program melalui pendekatan interdisiplin dan multidisiplin.
d. Saintifik artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang
berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung
tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
e. Kontekstual artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah
keahliannya.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 101
f. Tematik artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan
permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
g. Efektif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan
mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang
optimum.
h. Kolaboratif artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran
bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan
kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
i. Berpusat pada mahasiswa artinya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas kapasitas, kepribadian,
dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan
menemukan pengetahuan.(Lampiran 6.3.2.1)
Dalam buku kurikulum telah dicantumkan profil lulusan dari program studi pendidikan
spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif yang telah memiliki kemampuan kerja, wewenang
dan tanggung jawab sesuai KKNI (Lampiran 6.3.3). . Lulusan spesialis Anestesiologi dan
Terapi Intensif FKUI diharapkan mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai dengan kode etik profesi, mampu mengamalkan,
mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, seni, dan budaya melalui penalaran dan
penelitian ilmiah, mampu memecahkan permasalahan di bidang Anestesiologi dan Terapi
Intensif dengan pendekatan inter dan multidisiplin, Program studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif FKUI memiliki daya saing tinggi dengan keunggulan sarana-prasarana yang dimiliki,
kurikulum dan metode pembelajaran terkini, berbasis riset (research based learning) dan
pengabdian kepada masyarakat
Peningkatan kualitas SDM staf pengajar juga rutin dilakukan, berupa pelatihan Clinical
Teacher, PEKERTI (yang memiliki luaran BRP Anestesiologi dan Terapi Intensif), Ancangan
Aplikasi (yang memiliki luaran Buku Anestesiologi dan Terapi Intensif), cara pembelajaran e-
learning (yang dilakukan secara luring dan daring). Staf pengajar juga telah melakukan
adaptasi metode pengajaran, baik untuk kelas besar dan kelompok, serta telah dilakukan
evaluasi kurikulum program studi. Pemutakhiran buku kurikulum berbasis kompetensi, dengan
pembelajaran dengan daring atau bauran dan pembelajaran berbasis riset dilakukan oleh tim
MEU/UPK (Lampiran 6.3.4).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 102
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Untuk menjamin kualitas jalannya proses pembelajaran, Rapat Pendidikan dilaksanakan
oleh pengelola pendidikan (KPS) dan dihadiri oleh staf pengajar dari rumah sakit pendidikan
utama serta rumah sakit afiliasi, dan satelit. Evaluasi proses jalannya pendidikan juga dilakukan
dengan melakukan survei atas berjalannya kurikulum, serta pemantauan capaian hasil melalui
rapat rutin dimana pembimbing akademik dapat melaporkan kendala dan masalah pada peserta
didik serta dilakukannya evaluasi di tingkat program studi dan fakultas. Evaluasi Internal
Semester (EVISEM) juga dilakukan demi menjamin kualitas jalannya proses pembelajaran
(Lampiran 6.4.1).
MEU/UPK bersama tim staf pengajar melakukan pengkajian kurikulum dan Buku
Rancangan Pengajaran serta mendiskusikan hasil kajian tersebut dengan program studi terkait
sehingga informasi yang disampaikan dapat dimanfaatkan untuk perbaikan lebih lanjut. Selain
itu, secara khusus UPMA berkoordinasi dengan Tim Penjaminan Mutu Akademik (TPMA)
melakukan evaluasi berkala pada staf pengajar menggunakan instrumen Evaluasi Dosen atau
Supervisor di Pendidikan Spesialis/Subspesialis (EDAKOP). Seluruh hasil evaluasi
ditindaklanjuti dengan langkah yang sesuai termasuk langkah pembinaan staf pengajar terkait
bila diperlukan dan evaluasi program pengembangan staf pengajar (Lampiran 6.4.2).

5. Indikator Kinerja Utama


a. Kurikulum
● Sejalan dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi, penyusunan kurikulum
program pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intenesif terlebih dahulu
menetapkan kompetensi yang harus dicapai oleh lulusan. Perumusan kompetensi ini
memerhatikan kompetensi standar dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intenesif
yang dibuat oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia, masukan dari
stakeholder terkait termasuk para lulusan, pengguna lulusan, staf pengajar, peserta didik,
institusi pelayanan kesehatan, pemerintah dan pengguna pelayanan kesehatan. Selain itu
terdapat pula kompetensi pendukung yang menjadikan keunggulan dari lulusan dokter
spesialis Anestesiologi dan Terapi Intenesif. Hasil keputusan perubahan dicantumkan
pada buku kurikulum dan buku rancangan pengajaran (BRP) revisi 2021 (Lampiran 6.5.1).
Proses evaluasi dan pemutakhiran kurikulum yang dilakukan program studi bersama
MEU/UPK dan telah disahkan melalui SK Rektor (Lampiran 6.5.2)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 103
● Peserta didik dalam proses pembelajarannya akan menjalani 8 semester, dimana masing-
masing semester memiliki target kompetensi dan tanggung jawab yang berbeda.
Pencapaian kompetensi yang dilakukan oleh pendidikan spesialis Anestesiologi dan
Terapi Intensif yang telah memiliki kemampuan kerja, wewenang dan tanggung jawab
lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang 8, sesuai standar Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) (Lampiran 6.3.3). Di dalam buku rancangan
pengajaran (BRP) PS, dituangkan tingkat kedalaman pendidikan sesuai dengan Standar
KKNI 8. Penyetaraan capaian pembelajaran melalui pelatihan kerja, pengalaman kerja,
terdokumentasikan pada logbook dan portofolio di setiap tahap.
● Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif memiliki rumpun modul unggulan yang
telah disusun dalam Buku Kurikulum (Lampiran 6.5.3). Rumpun modul unggulan tersebut
mengandung hal-hal berikut:
1. Penggunaan teknologi dalam anestesia, yang terdiri dari: Penggunaan alat
berteknologi canggih untuk manajemen jalan napas sulit (Modul Anestesia Dasar,
Anestesia Umum, THT); Penggunaan ultrasonografi dalam anestesia umum dan
regional, blok saraf perifer, terapi intensif dan anestesia kardiotorasik; dan
Pemantauan invasif berbasis pulse contour analysis, bio impedans, NIRS, BIS,
qNox, TEE (Modul Anestesia Penyakit Khusus, Terapi Intensif, Anestesia Bedah
Saraf, Kardiotorasik).
2. Pengelolaan pasien kritis, termasuk Resusitasi Jantung-Paru, yang terdiri dari:
Modul-modul Terapi Intensif termasuk modul Terapi Intensif 3, Modul-modul
Traumatologi, Modul Kardiotorasik dan Modul Bedah Darurat.
3. Pengelolaan Nyeri, yang terdiri dari: Acute Pain Service, Manajemen nyeri kronik
dan semua modul klinis termasuk modul Regional 3.
● Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran.
Buku Rancangan Pengajaran (BRP) disusun berdasarkan SK Rektor tentang Kurikulum
(Lampiran 6.5.2). PS membentuk Struktur Kurikulum, dalam struktur kurikulum tersebut
memiliki perencanaan dan mapping dalam buku rancangan pengajaran (BRP).
Perencanaan pelaksanaan proses pembelajaran direncanakan baik untuk setiap kegiatan
rotasi dan diatur lebih detail oleh koordinator Program Studi Anestesiologi dan Terapi
Intensif, Buku Rancangan Pengajaran (BRP) yang ditujukan untuk digunakan sebagai
panduan dalam proses mencapai capaian pembelajaran (Lampiran 6.5.1).
b. Pembelajaran

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 104
● Proses pembelajaran PS bersifat interaktif, dimana pada proses pendidikan secara
klinik, terlaksana hubungan yang dinamis antara staf pengajar dan peserta didik dan
pasien. Pembelajaran juga melaksanakan prinsip holistik dimana sebagai dokter tidak
hanya melihat aspek medik pada pasien juga aspek non medis, contohnya budaya,
sosial, ekonomi. Prinsip integrasi juga diterapkan dengan penerapan dari basic science
dengan ilmu klinis dalam proses pembelajaran di pasien, dalam praktek klinik. Prinsip
saintifik juga diterapkan dalam proses pembelajaran berbasis bukti ilmiah, yang
diaplikasikan oleh peserta didik dengan kemampuan mengumpulkan, menganalisis
data, dan mensintesis masalah dan diagnosis serta memformulasikan tatalaksana pasien.
Prinsip kontekstual dan tematik juga diterapkan di wahana pendidikan yang memiliki
materi pembelajaran sesuai dengan target pendidikan dan memerlukan kerjasama
dengan disiplin lain. (Lampiran 6.3.2.1) Proses pembelajaran pada peserta didik
dilakukan melalui penerjemahan kurikulum ke dalam mata kuliah, dan buku panduan
mahasiswa (BPM) bertujuan menghasilkan lulusan yang selesai dalam 8 semester.
BPM dapat diakses oleh peserta didik melalui google drive yang diberikan pada saat
penerimaan dan pada awal rotasi/stase. Dalam periode waktu tersebut, peserta didik
akan menempuh beberapa tahapan pendidikan, yaitu pembekalan, magang dan mandiri
berdasarkan buku kurikulum dan surat No KET-060/UN.2/F1.S.2/PPDS-1/IV/2020
dengan level kompetensi dan kewenangan klinis yang berbeda. Pembelajaran menjalan
prinsip kolaboratif dengan interaksi antara peserta didik melalui pembelajaran sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Agar setiap peserta didik dapat mencapai target yang
dibutuhkan, Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI menerapkan rotasi
klinik melalui kerjasama dengan berbagai rumah sakit afiliasi di luar rumah sakit
pendidikan utama RSCM. Dalam hal ini, FKUI bekerja sama dengan RS umum
Kabupaten Tangerang, RS Umum Persahabatan, RS Kanker Dharmais, RS Anak dan
Ibu Harapan Kita serta RS Umum daerah dr. Ben Mboi Kabupaten Manggarai
(Lampiran 6.3.2). Rotasi klinik tersebut dibuat oleh tim pengelola pendidikan dengan
mempertimbangkan jenis dan jumlah kasus yang didapat oleh peserta didik. Hal ini
tercantum pada rotasi klinik pada Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif. Perencanaan pelaksanaan proses pembelajaran
direncanakan dengan baik untuk setiap kegiatan rotasi, lebih detail oleh koordinator
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 105
● Ketersediaan dokumen rencana pembelajaran semester (RPS) dengan kedalaman dan
keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan.
1. Rencana pembelajaran untuk mata kuliah/modul di seluruh program studi di FKUI
didokumentasikan dalam Buku Rancangan Pengajaran (BRP) yang disusun
berdasarkan format yang berlaku di UI dan FKUI. BRP disusun dengan mengacu
pada pemetaan capaian pembelajaran dan struktur kurikulum di tingkat program
studi, kebijakan penerapan metode pengajaran yang mengupayakan praktik baik,
kebijakan penerapan evaluasi hasil pembelajaran dan peraturan akademik terkait
yang berlaku dan berbagai kesempatan pengembangan kemampuan di
fasilitas/wahana internal fakultas, rumah sakit pendidikan dan wahana praktik klinik
lain.
2. Berdasarkan panduan MEU FKUI tentang implementasi rumusan Satuan Kredit
Semester (SKS) untuk program pendidikan di lingkungan FKUI, didefinisikan
bahwa SKS adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang
diperoleh peserta didik selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu
sebanyak 50 menit kegiatan perkuliahan atau 100 menit kegiatan praktikum, yang
masing-masing diiringi oleh 70 menit kegiatan mandiri atau 170 menit kerja
lapangan. Mengingat kegiatan PPDS banyak terintegrasi dengan pelayanan dalam
berbagai setting, maka 1 SKS praktik kurang lebih setara dengan 54 jam kegiatan
per minggu. Satu semester umumnya terdiri atas 18-20 SKS, berarti setara dengan
864-960 (48 jam/minggu) sampai dengan 972-1020 jam (54 jam/minggu), atau
1728-1920 jam sampai 1944-2040 jam praktik per tahun.
● Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan secara rutin setiap
tahun dan dimulai sejak proses perumusan kurikulum dan BRP yang dikaji oleh tim
MEU/UPK yang memberikan masukan tentang perbaikan perumusan capaian
pembelajaran, penetapan metode pengajaran dan evaluasi hasil pembelajaran dan
estimasi beban studi peserta didik di suatu kurun waktu tertentu. Penetapan perhitungan
SKS memanfaatkan panduan yang berlaku di tingkat nasional dan universitas dan tetap
mengedepankan pertimbangan berbagai kesempatan pembelajaran yang dialami oleh
peserta didik untuk mencapai capaian pembelajaran tertentu dan karakteristik khusus
pembelajaran di program studi di lingkungan FKUI. Selanjutnya monitoring dan
evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh Program Studi bersama dengan TPMA.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 106
Monitoring mencakup keterlaksanaan berbagai proses pembelajaran, kehadiran staf
pengajar dan peserta didik, dan pencapaian kemampuan peserta didik yang dipantau
melalui evaluasi formatif. Dalam masa pandemi COVID-19, monitoring dan evaluasi
dilakukan juga secara ketat terhadap proses pembelajaran daring dan proses
pembelajaran luring yang terjadi di wahana pendidikan klinik, meliputi keamanan dan
kesejahteraan peserta didik (wellbeing), kepatuhan terhadap protokol kesehatan,
paparan terhadap pembelajaran kasus klinik (melalui e-logbook, dll), dan lain-lain.
Hasil monitoring dan evaluasi dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran dan
evaluasi hasil pembelajaran secara responsif, dinamis dan adaptif sesuai keadaan
(Lampiran 6.5.4).
● Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran
Penilaian pembelajaran atau evaluasi hasil pembelajaran dipetakan di kurikulum
program studi dan dirumuskan secara detil sesuai capaian pembelajaran mata
kuliah/modul di BRP masing-masing mata kuliah/modul. Evaluasi hasil pembelajaran
di seluruh program studi di FKUI memiliki tujuan formatif dan sumatif, dan diharapkan
memiliki dampak positif dan edukatif terhadap proses pembelajaran. Umpan balik
diberikan oleh staf pengajar kepada peserta didik sesuai dengan hasil observasi yang
cukup (misalnya fasilitator diskusi memberikan umpan balik kepada individu dan
kelompok mahasiswa tentang proses atau partisipasi dalam diskusi). Dalam tatanan
klinik/profesi, umpan balik diberikan dalam rangkaian workplace-based learning dan
assessment. Evaluasi hasil pembelajaran yang diterapkan di masing-masing program
studi dan mata kuliah/modul bersifat otentik, artinya sesuai dengan karakteristik
program studi masing-masing. Meskipun skema evaluasi hasil pembelajaran dapat
mengikuti pendekatan tertentu (misalnya dengan segitiga Miller: knows-knows how-
shows how-does), masing-masing pengelola program studi dan pengelola mata
kuliah/modul tetap perlu menetapkan metode evaluasi hasil pembelajaran yang sesuai
dengan capaian pembelajaran yang ditetapkan dan dengan prioritas substansi sesuai
dengan konteks program studi atau mata kuliah/modul masing-masing.
Selanjutnya, evaluasi hasil pembelajaran diterapkan seobjektif mungkin dengan
memberikan informasi yang adekuat terhadap peserta didik dan staf pengajar tentang
kemampuan yang diharapkan, metode evaluasi hasil pembelajaran dan rubrik penilaian
yang digunakan. Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk dievaluasi secara
adekuat melalui dukungan data dari berbagai aspek yang dievaluasi. Di saat yang sama

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 107
hal ini juga mendukung transparansi proses EHP. Cetak biru EHP di tingkat mata
kuliah/modul dan cetak biru sesuai metode asesmen yang berisi capaian pembelajaran,
diuraikan secara eksplisit dan disampaikan ke peserta didik dan staf pengajar melalui
buku panduan mahasiswa dan staf pengajar.
Evaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan di seluruh program studi juga bersifat
akuntabel yaitu hasil penilaian secara kuantitatif dan kualitatif dihasilkan melalui
metode evaluasi yang sesuai dengan capaian pembelajaran yang diukur dan
menggambarkan kemampuan peserta didik. Hasil evaluasi menggambarkan kualitas
performa peserta didik dari aspek kognitif, psikomotor dan afektif dan melibatkan staf
pengajar yang memahami seluruh aspek EHP dengan baik. Seluruh instrumen evaluasi
dan hasilnya didokumentasikan dengan baik di program studi dan dalam sistem
Informasi akademik (SIAK-NG). (Lampiran 6.5.4.1)
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Pada topik penelitian PS telah terintegrasi dengan mata kuliah. Hal ini tertuang dalam buku
rancangan pengajaran (BRP), bahwa setiap mahasiswa diwajibkan untuk dapat membuat
penelitian sesuai bidang terkait. Agar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
terintegrasi dalam mata kuliah mahasiswa, DTPS harus mengajar dan melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan disiplin ilmunya. Hasil penelitian
yang dilakukan dapat digunakan untuk bahan kajian dalam proses pembelajaran.
d. Suasana akademik
Suasana akademik yang mendukung senantiasa dikembangkan di masing-masing program
studi melalui pelaksanaan kegiatan pembelajaran terstruktur dan tidak terstruktur. Suasana
akademik yang ingin diciptakan adalah suasana akademik yang humanis, positif dan
mendukung perkembangan peserta didik. Upaya untuk meningkatkan suasana akademik
dilakukan dengan berbagai pendekatan yang dilakukan di tingkat fakultas dan program
studi, antara lain:
● Penyelenggaraan kuliah umum guru besar untuk mahasiswa tahap sarjana tentang
topik-topik terkini yang memungkinkan mahasiswa berinteraksi dengan guru besar
panutan dan mendapatkan inspirasi lebih lanjut. (Lampiran 6.5.5).
● Pelaksanaan kegiatan perlombaan olahraga dan seni (contoh: Dekan Cup) yang dikelola
oleh mahasiswa Program Pendidikan Dokter dan melibatkan seluruh civitas academica
FKUI, termasuk staf pengajar, staf kependidikan dan peserta didik dari program studi
lain di lingkungan FKUI (Lampiran 6.5.6)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 108
● Seminar ilmiah tahunan yang diadakan oleh Continuing Medical Education Unit FKUI,
departemen di lingkungan FKUI dan Indonesia Medical Education & Research
Institute (IMERI) FKUI yang memberikan kesempatan kepada seluruh civitas
academica untuk mengembangkan berbagai kemampuan termasuk penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, membuka kesempatan berkolaborasi di tingkat
nasional dan internasional serta membuka peluang eksplorasi minat dan pengembangan
karier peserta didik.
● Sarasehan dan sesi umpan balik peserta didik dengan program studi dan dengan
pimpinan fakultas yang diadakan secara rutin.
● Mentoring yang dilakukan oleh staf pengajar kepada peserta didik dari awal hingga
akhir pendidikan, dan mentoring oleh peserta didik senior kepada junior dalam berbagai
kesempatan, termasuk melalui keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan.
● Berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh ikatan alumni yang melibatkan seluruh
civitas academica.
● Kegiatan OPEN INNOVATION yang diselenggarakan oleh IMERI FKUI yang dapat
menjadi kesempatan kolaborasi antara peserta didik dan staf pengajar dari berbagai
level dan bidang ilmu di lingkungan FKUI dan luar FKUI, dll.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan yang menjadi keunggulan program studi di lingkungan FKUI
adalah program penelitian dan publikasi hasil penelitian dan program elektif dan kolaborasi
internasional.
a. Penelitian dan publikasi penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peserta didik dalam pembimbingan staf pengajar bertujuan
mencapai capaian pembelajaran yang sesuai dengan level KKNI program studi terkait.
Penelitian yang dilakukan senantiasa diusahakan selaras dengan peta jalan penelitian di
departemen, program studi dan klaster penelitian terkait. Indikator tambahan adalah
presentasi dalam berbagai forum ilmiah dan publikasi dalam jurnal ilmiah bereputasi
nasional dan internasional yang dilakukan oleh mahasiswa tahap sarjana dan profesi
Program Pendidikan Dokter FKUI, serta publikasi di jurnal ilmiah internasional untuk
peserta didik program studi S2 dan spesialis.
b. Program elektif dan kolaborasi internasional

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 109
Program studi di lingkungan FKUI mengalokasikan pelaksanaan waktu untuk mata
kuliah/modul elektif yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mendalami dan memahirkan berbagai kemampuan utama (core competency),
mengeksplorasi berbagai bidang yang diminati, meningkatkan wawasan pengembangan
karier dan profesi, dan meningkatkan jejaring di tingkat nasional dan internasional. Alokasi
program elektif didokumentasikan dalam struktur kurikulum program studi dan skema
pelaksanaannya cukup fleksibel sesuai dengan tahap dalam kurikulum, ketersediaan biaya
melalui berbagai sumber termasuk beasiswa, dan kesesuaian dengan tim atau institusi
penyelenggara kegiatan elektif di dalam institusi, di dalam negeri dan di luar negeri.

7. Kepuasan Pengguna
a. Kepuasan Pengguna Mahasiswa Pada Proses Pendidikan, lebih dari 90% menyatakan
kepuasannya terhadap penjelasan tentang capaian pembelajaran atau standar kompetensi
yang harus mahasiswa FKUI miliki di setiap modul pembelajaran, mahasiswa mendapatkan
bimbingan sesuai dengan capaian pembelajaran atau standar kompetensi yang harus
mahasiswa FKUI kuasai, mahasiswa dapat berdiskusi dengan dosen/staf pengajar/pendidik
klinis/konsultan mengenai sesuatu hal terkait modul pembelajaran dan atau hal lain yang
berhubungan dengan modul pembelajaran. Pada kepuasan pada mahasiswa terhadap proses
pembelajaran ini dilaksanakan dengan menggunakan instrument yang jelas dan mudah
digunakan, dan pada saat pelaksanaan survey kepuasan hasil pengisian di rekam dan datanya
di analisis.
b. Pada pelaksanaan survey kepuasan terhadap proses pembelajaran kepada mahasiswa
terdapat dokumen pendukung yang sahih tentang hasil pengukuran survey kepuasan kepada
mahasiswa, hasil dari analisis selanjutnya di tindaklanjuti secara berkala dan tersistem
(Lampiran 6.7.1).

8. Tinjauan Manajemen
Berdasarkan hasil survei kepuasan mahasiswa dan staf pengajar terhadap pelaksanaan
Pendidikan di lingkungan FKUI, PS Anestesiologi dan Terapi Intensif menetapkan tindak
lanjut sebagai berikut:

a. Upaya peningkatan mutu manajemen pendidikan


● Revisi dan supervisi terhadap fungsi dan tugas tiap-tiap staf administrasi, termasuk
pendokumentasian (filing) surat dan berkas Prodi.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 110
● Revisi unit cost PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
● Sosialisasi berulang alur stase (rotasi) dan penilaiannya kepada setiap staf pengajar.
● Revisi sistem penilaian peserta didik.
● Supervisi terhadap nilai rotasi (modul) yang masuk.
● Revisi dan sosialisasi alur pemberian sanksi terhadap peserta didik jika melakukan
pelanggaran.
● Revisi komponen penilaian di sistem informasi akademik UI (SIAK-NG).

b. Upaya meningkatkan sistem pembelajaran


● Menyesuaikan kurikulum dengan ketentuan FKUI dan keputusan Kolegium Anestesiologi
dan Terapi Intensif Indonesia yang dituangkan dalam buku katalog pendidikan
anestesiologi.
● Menyusun Buku Rancangan Pengajaran dan Buku Pedoman Mahasiswa untuk semua
modul, dengan mengikutsertakan partisipasi seluruh staf pengajar.
● Merevisi buku log PPDS.
● Mengaktifkan database untuk pencatatan kasus yang ditangani peserta didik.
● Mengaktifkan google drive untuk memantau kehadiran, tugas-tugas ilmiah dan kecukupan
jumlah tindakan peserta didik.
● Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia untuk mempermudah
komunikasi staf pengajar dengan peserta didik, termasuk koreksi makalah.
● Meningkatkan peran staf pengajar dalam bedside teaching, class teaching/discussion,
antara lain dengan memperbaiki formulir dan cara penilaian case-based discussion,
formulir penilaian stase/modul, formulir penilaian seminar hasil penelitian, formulir
penilaian ujian-ujian.
● Peningkatan kemampuan staf pengajar dalam proses belajar mengajar dengan mengikuti
berbagai pelatihan dan pendidikan subspesialis.

c. Upaya meningkatkan mutu lulusan


● Mengaktifkan media sosial untuk mengikat kembali para lulusan dengan alma mater dan
memudahkan melacak keberadaan lulusan.
● Mengadakan tracer study mengenai kecukupan kompetensi yang diperoleh selama
pendidikan, dengan kebutuhan stake holder.
● Mengikutsertakan peserta didik senior dalam berbagai inhouse training untuk memberi
bekal kompetensi yang lebih dari standar sebelum mereka lulus.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 111
● Upaya penyetaraan lulusan Prodi dengan lulusan negara lain dengan mengikutsertakan
peserta didik senior dalam ujian European Diploma of Anaesthesiology and Intensive
Care (EDAIC).

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Perguruan Tinggi Terkait


Pendidikan serta Tindak Lanjut
Sesuai dengan visi dan misi FKUI untuk menyelenggarakan kegiatan tridharma, termasuk
pendidikan, yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global, dan
menciptakan lulusan yang berintelektualitas tinggi, berbudi pekerti luhur dan mampu bersaing
secara global, kurikulum di tingkat program studi dirumuskan dengan memerhatikan visi
tersebut. Di tingkat nasional, acuan yang digunakan oleh program studi dalam perumusan
kurikulum adalah Standar Nasional Pendidikan Kedokteran (SNPK).
Selain berbagai kegiatan pengembangan staf pengajar dan staf kependidikan untuk
penerapan berbagai standar oleh FKUI melalui unit terkait, masing-masing program studi
dan/atau departemen juga menyelenggarakan rapat kerja bidang pendidikan tiap tahun untuk
mengevaluasi peran serta dan kualitas pengajaran atau supervisi atau pemberian umpan balik
oleh staf pengajar dalam sesi pembelajaran di program studi yang terkait dengan departemen
atau program studi lain di FKUI. Pertemuan ini juga sekaligus menjadi sarana mendiskusikan
visi misi UI, FKUI dan program studi, dan berbagai hasil evaluasi implementasi kurikulum dan
tindak lanjutnya.
Pada proses pembelajaran, Fakultas berperan memonitor dan mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran di tingkat program studi, termasuk PS Anestesiologi dan Terapi Intensif, melalui
pengukuran kemampuan akademik yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
yang disesuaikan dengan jenis dan jenjang tujuan pendidikan yang akan dicapai untuk setiap
mata kuliah/modul di dalam kurikulum berbasis kompetensi program studi. Melalui peran Unit
Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) dan MEU/UPK Fakultas memonitor strategi
pengembangan kurikulum, penggunaan metode dan instrumen evaluasi untuk masing-masing
aspek kompetensi, baik kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor, yang valid, terpercaya,
konsisten, mampu laksana dan memberikan impact pembelajaran yang baik untuk peserta
didik. Monitoring pengembangan kurikulum program studi secara terstandar sesuai dengan
ketetapan di tingkat nasional, universitas dan fakultas dilakukan oleh MEU/UPK baik terkait
kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan pembelajaran dengan daring atau bauran (Hybrid)
dan pembelajaran berbasis riset.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 112
Kriteria 7 Penelitian
1. Latar Belakang
Penelitian sebagai salah satu unsur tridarma perguruan tinggi dan merupakan pilar utama
pendidikan Program Studi (PS) Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI. Penelitian yang
terarah dan terlaksana dengan baik serta mencakup kompetensi bidang anestesiologi dan terapi
intensif menjadi komponen yang penting dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan
berbasis riset (research based learning). Penelitian yang bermutu dan relevan menjamin luaran
yang memberikan manfaat bagi pengguna dan mitra, serta dapat diterapkan di masyarakat.
Perencanaan penelitian pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI mengacu pada
berbagai kebijakan mulai dari kebijakan pada tingkat nasional hingga pada tingkat PS. Untuk
menyusun penelitian yang bermutu dan relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kebutuhan masyarakat, dibuatlah sebuah garis besar topik penelitian yang disusun dalam
bentuk roadmap penelitian. Disamping itu, pembangunan penelitian yang berkualitas ditunjang
oleh perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian yang didasarkan analisis internal dan
eksternal. Dalam tahap perencanaan diawali dengan pengajuan dan review proposal penelitian
yang sedikitnya memuat tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, waktu
penelitian, pendanaan, dan hasil yang diharapkan, kemudian dilanjutkan pada pelaksanaan
penelitian yang mengacu pada roadmap penelitian. Pelaporan penelitian meliputi pelaporan
kemajuan penelitian dan laporan akhir penelitian. Untuk menjamin keseluruhan proses
pelaksanaan penelitian PS, maka dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian
oleh koordinator penelitian dan pengembangan (Kolitbang). Selain itu, disiplin ilmu yang
beragam dan jejaring yang luas, menjadi keunggulan PS dalam upaya meningkatkan
produktivitas dan kualitas penelitian, serta berbagai capaian publikasi internasional dan luaran
HKI (Lampiran 7.1.1).

2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS


Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan penelitian yang mencakup perencanaan (termasuk
arah dan fokus penelitian), pelaksanaan, dan pelaporan penelitian serta panduan penelitian
yang sesuai dengan peta jalan penelitian perguruan tinggi, antara lain:
1) PP No. 38 tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017–2045;
2) PP No. 75 tahun 2021 tentang Statuta UI;
3) Permendikti No. 38 tahun 2019 tentang Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020–2024;
4) Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor : 002/SK/MWA-UI/2008
tentang Norma Universitas Riset;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 113
5) Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor : 003/SK/MWA-UI/2008
tentang Kebijakan Riset Universitas Indonesia;
6) Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor : 009/SK/MWA-UI/2008
tentang Penyempurnaan Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor :
003/SK/MWA-UI/2008 tentang Kebijakan Riset Universitas Indonesia;
7) Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor: 002/SK/MWA-UI/2010
tentang Norma Pembudayaan Riset Universitas Indonesia;
8) Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat edisi XIII, Direktorat Riset dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan
Inovasi Nasional tahun 2020;
9) POB-99/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Pengajuan Kekayaan Intelektuan;
10) POB-100/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Pengajuan Bantuan Dana Presentasi
Hasil Penelitian Mahasiswa di Seminar Internasional;
11) POB-101/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Pengajuan Proposal Hibah Riset;
12) POB-102/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Penandatanganan Hibah Riset;
13) POB-103/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Hibah Riset;
14) POB-104/UN2.F1.D/PPM.00.00/2021 FKUI tentang Pelaporan Hibah Riset;
15) Roadmap Penelitian Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI tahun
2020-2024;
16) SK Dekan FKUI Nomor: SK-1485/UN2.F1.D/HKP.02.04/2021 tentang Roadmap
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun
2020-2024;
17) Keputusan Senat Akademik UI Nomor: 005/SK/SA/UI 2017 tentang Pedoman Pengawasan
Implementasi Norma Pembudayaan Riset Universitas Indonesia (Lampiran 7.2.1).

3. Strategi Pencapaian Standar


Do Research, Social Service and Innovation (D’RoSSI) adalah strategi pencapaian sasaran
penelitian dan pengabdian masyarakat yang dikelola oleh Manajer riset FKUI 2018-2021.
Strategi Pencapaian Standar dalam bidang penelitian adalah; 1) Menyusun Roadmap, Program
Induk, Program Kerja Tahunan dan Rencana Anggaran Tahunan Riset FKUI; 2)
Mengoordinasikan pengumpulan informasi, diseminasi, administrasi pelaksanaan, perizinan,
pelaporan, pertanggungjawaban dan pencatatan kegiatan riset; 3) Mengkoordinasikan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 114
pelaksanaan dan pengembangan Sistem Informasi Data Riset (SIRR) tingkat fakultas. Berikut
adalah link ke laman SIRR FKUI: http://research.fk.ui.ac.id/sirr/; 4) Menyusun dan
melaksanakan strategi pengumpulan dana dan kerja sama riset; 5) Mengoordinasikan kegiatan
pengumpulan dan pembaharuan seluruh database kegiatan riset FKUI; 6) Mengadvokasi
pengembangan sistem registrasi berbasis IT untuk bahan biologis dan kimia tersimpan di
seluruh laboratorium riset di bawah FKUI; 7) Melakukan kegiatan sosialisasi, pendampingan
penulisan, dan article submission sebagai upaya peningkatan publikasi di FKUI pada jurnal
bereputasi tinggi bersama Koordinator Riset Program Studi; 8) Berusaha meningkatkan sitasi
publikasi sehingga mampu bersaing di tingkat Universitas Indonesia dalam hal jumlah dan
kualitas; 9) Membuat terobosan di pencarian sumber pembiayaan publikasi staf FKUI; 10)
Berkoordinasi dengan stakeholders riset (contoh: IMERI FKUI, LMK FKUI, dan PRVKP)
yang ada di lingkungan FKUI; 11) Memfasilitasi dan mendorong stakeholders riset untuk
melakukan kegiatan hilirisasi produk riset; 12) Memfasilitasi dan mendorong klaster-klaster
yang ada pada stakeholders riset yang ada untuk menjadi klaster riset yang unggul dari segi
penerimaan hibah dan luaran publikasi dan inovasi; 13) Mengkoordinasikan dan
melaksanakan pelatihan-pelatihan di bidang riset, pengabdian masyarakat, dan inovasi di
FKUI; 14) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan riset di program studi untuk
mendukung akreditasi; 15) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dan pendataan riset di program
studi; 16) Berupaya meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di program studi; 17) Berkoordinasi
dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi penggalangan dana dan kerja sama riset; 18)
Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya memfasilitasi dan mendorong kegiatan
kerja sama (kolaborasi) riset antarprogram studi; 19) Melakukan kegiatan sosialisasi,
pendampingan penulisan, dan article submission sebagai upaya peningkatan publikasi di FKUI
pada jurnal bereputasi tinggi; 20) Berusaha membuat terobosan di bidang pembiayaan
publikasi staf PS di FKUI.
Pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI; 1). Penelitian mengacu pada Roadmap
penelitian, evaluasi, tindak lanjut dan terintegrasi sesuai dengan keilmuan PS; 2). Adanya
pelaporan atau publikasi penelitian.
Roadmap penelitian Program Studi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Roadmap
penelitian Departemen yang telah dijabarkan kedalam delapan divisi di Departemen
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI dengan masing-masing bidang keilmuan, namun PS
menitikberatkan Roadmap penelitian pada keunggulan program studi sesuai visi (Lampiran
7.3.1).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 115
4. Evaluasi Pelaksanaan Standar
Research based tridarma merupakan arah kebijakan UI bagi pelaksanaan penelitian
sehingga mampu memenuhi indikator kinerja utama FKUI yang tertuang dalam kontrak kinerja
Dekan FKUI dengan terkait dengan penelitian. Evaluasi pelaksanaan standar diukur melalui
capaian triwulan dalam indikator performa berikut: jumlah Kekayaan Intelektual yang
digunakan oleh Industri (target 2 per tahun), jumlah Publikasi Q1 & Q2 SJR ( target 167
publikasi per tahun), jumlah Publikasi Q3 & Q4 SJR(target 260 publikasi per tahun), jumlah
publikasi yang terbit di prosiding terindeks (target 40 per tahun), Jumlah book chapter terindeks
internasional (target 38 per tahun), jumlah KI berupa paten dan non paten yang terdaftar dan
yang granted (target 75 per tahun), jumlah publikasi hasil kolaborasi riset dengan peneliti
universitas dan institusi ternama luar negeri (target 36 per tahun), jumlah kolaborasi riset
dengan institusi/mitra luar negeri (target 2 per tahun), jumlah dosen UI yang berpartisipasi
dalam pertemuan-pertemuan ilmiah internasional bereputasi (target 1 per tahun), jumlah
diaspora UI yang terafiliasi dengan universitas/institut luar negeri yang terlibat dalam berbagai
program Riset (target 1 orang per tahun), jumlah sitasi di SCOPUS per dosen (target 1.2),
jumlah publikasi yang disitasi oleh publikasi lain (target 50 publikasi per tahun), jumlah Karya
Inovasi yang dihasilkan (target 1 per tahun), jumlah start up yang diinkubasi oleh inkubator
bisnis UI (target 1 per tahun), jumlah policy making yang dihasilkan dari Riset (target 1 per
tahun) (Lampiran 7.4.1).
Capaian triwulan hingga tiap tahun dari 2018 – 2020 menunjukkan peningkatan indikator
performa penelitian FKUI yang konsisten. Total jumlah publikasi Scopus FKUI tahun 2018
banyak 515 publikasi, tahun 2019 sebanyak 659 publikasi dan di tahun 2020 sebanyak 741
publikasi. Hal ini didukung dengan peningkatan jumlah hibah penelitian yang diperoleh dosen
FKUI. Seiring dengan peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di FKUI, jumlah sitasi di
SCOPUS per dosen dan jumlah publikasi yang disitasi oleh publikasi lain juga terus meningkat.
Jumlah dosen FKUI yang memiliki h-index > 7 sekitar 93 orang dengan 47% memiliki h-index
> 10 (Lampiran 7.4.2).

5. Indikator Kinerja Utama


Secara kualitas, indikator kinerja utama dilihat dari kesesuaian penelitian dengan bidang
keilmuan PS dan roadmap yang ada, mengacu pada roadmap penelitian FKUI dan modul-
modul pembelajaran unggulan PS (Lampiran 7.5.1). Rata-rata jumlah penelitian pertahun
yakni, 1,61 penelitian perdosen pada tahun 2019; 1.28 penelitian perdosen pada tahun 2020;

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 116
dan 1.05 penelitian perdosen pada tahun 2021. Dalam sebagian besar penelitian dosen,
pelaksanaannya dilakukan bersama peserta didik. Tidak ada mahasiswa yang melakukan
penelitian sendiri termasuk penelitian terkait tugas akhir (tesis). Hal ini merupakan salah satu
bentuk tanggung jawab dosen untuk terus membimbing dan mengawal penelitian yang
dilakukan di lingkungan Dept. Anestesiologi dan Terapi Intensif agar tidak keluar dari Good
Clinical Practice (Lampiran 7.5.2).
Laporan hasil evaluasi terhadap kesesuaian penelitian yang dilakukan dengan roadmap
penelitian dituangkan dalam dokumen monitoring dan evaluasi Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif, dengan rencana tindak lanjut sebagai berikut: 1) Kebijakan bagi setiap dosen
harus memiliki agenda penelitian dengan roadmap penelitian; 2) Kebijakan dalam rekruitmen
mahasiswa harus memiliki rencana penelitian yang sesuai dengan roadmap penelitian dan
disiplin ilmu dosen; 3) Kebijakan kewenangan membimbing mahasiswa sesuai dengan disiplin
ilmu dosen; 4) Kebijakan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kesesuaian penelitian
mahasiswa dengan roadmap penelitian dan disiplin ilmu dosen (Lampiran 7.5.3).
Selain itu, topik penelitian PS telah terintegrasi dengan mata kuliah. Hal ini tertuang dalam
Buku Rancangan Pengajaran (BRP), bahwa setiap mahasiswa diwajibkan untuk dapat
membuat penelitian sesuai bidang terkait. Agar penelitian dapat terintegrasi dalam mata kuliah
mahasiswa, DTPS harus mengajar dan melakukan penelitian yang sesuai dengan disiplin
ilmunya. Hasil penelitian yang dilakukan dapat dipergunakan untuk bahan kajian dalam proses
pembelajaran (Lampiran 7.5.4).

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan adalah indikator proses penelitian lain untuk yang ditetapkan
oleh masing-masing perguruan tinggi melampaui SN DIKTI. Data indikator kinerja tambahan
yang sahih harus diukur, di monitor, dikaji dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.
Indikator kinerja tambahan meliputi capaian-capaian PS dalam penerimaan hibah (internal,
nasional, dan internasional, luaran riset berupa publikasi, luaran KI, dan jumlah kerjasama
riset. Publikasi yang diharapkan dapat ditelurkan oleh PS adalah publikasi-publikasi
internasional di jurnal-jurnal terindeks bereputasi (Q1, Q2, dan Q3). Tahun 2021 hingga bulan
Oktober, persentase publikasi Q1-Q2 dari dosen FKUI rata-rata berkisar 44,8% diikuti
persentase publikasi Q3 rata-rata berkisar 32,3%. Hal ini menunjukkan kapasitas publikasi
dosen dan mahasiswa di bawah bimbingan dosen bersinergi dengan kuat (Lampiran 7.6.1).

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 117
Luaran KI yang diharapkan berupa hak cipta dalam bentuk apapun dan paten, baik paten
biasa maupun paten sederhana. Peningkatan perolehan hak cipta secara berkesinambungan dari
tahun 2018 berjumlah 47 sertifikat hak cipta, menjadi 152 tahun 2019 sampai 187 hak cipta
pada tahun 2020. Progresivitas inovasi FKUI terus berkembang dengan jumlah registrasi paten
yang terus meningkat. Tahun 2018 terdapat 26 registrasi paten dengan 2 paten granted. Tahun
2019 registrasi paten meningkat menjadi 60 pengajuan dan 9 paten granted. Tahun 2020 terjadi
lompatan jumlah paten granted menjadi 30 dan 74 registrasi paten (Lampiran 7.6.2).
Kerjasama riset yang diamati adalah kerjasama-kerjasama riset di tingkat nasional dan
internasional. Pusat Produksi Sel Punca dan Produk Metabolit Nasional merupakan kolaborasi
FKUI, RSCM dan PT.Kimia Farma (Persero), Tbk memperoleh momentum saat peresmian
oleh Menristek Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, PhD tahun 2019. Riset sel
punca di FKUI telah dirintis sejak tahun 2009. Kerjasama penelitian dengan RS pendidikan
utama (RSCM, RS Persahabatan, RS Jantung Harapan Kita) dan RS Jejaring AHS-UI
mengokohkan network riset FKUI. Kerjasama dengan dalam negeri dengan RS, universitas
dan industri relatif stabil dengan kisaran jumlah antara 29-33 di tahun 2018-2019. Kerjasama
riset dengan luar negeri angkanya berimbang dengan jumlah perjanjian kerjasama riset yakni
28 di tahun 2018 dan 32 di tahun 2019. Penurunan jumlah perjanjian kerjasama riset di tahun
2020 dapat disebabkan berakhirnya perjanjian kerjasama riset yang dapat ditandai dengan
selesainya periode riset.
Di tingkat PS indikator kinerja tambahan adalah publikasi karya ilmiah sivitas akademika,
terutama dosen diupayakan untuk terus berlanjut. Publikasi internasional selama tahun 2020
turun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan pandemi yang menyebabkan
naskah yang telah diterima pun lambat diterbitkan dalam jurnal internasional.

Publikasi Penelitian Dosen Tetap Program


Studi Tahun 2019 - 2021

40
30
20
10
0
2019 2020 2021

Lokal Nasional Internasional

Gambar 7.6.1 Publikasi karya ilmiah DTPS tahun 2019-2021

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 118
7. Kepuasan Pengguna
a. Survey kepuasan pengguna pada penelitian dan mitra dilakukan secara terukur, dengan
menggunakan instrumen yang mudah dipahami oleh responden, data hasil pengisian
dilakukan perekaman dan dianalisis. Hasil analisis pada survey kepuasan penelitian lebih
dari 85% responden menyatakan penelitian yang diminati sudah sesuai dengan roadmap
penelitian program studi, pelayanan administrasi riset memuaskan, pendaftaran kekayaan
intelektual (KI) mudah, informasi hibah yang diberikan sudah up-to-date, n pendaftaran
kekayaan intelektual (KI) cepat, dosen FKUI tidak ada kesulitan untuk mengetahui data
publikasi riset, dan terhadap mitra menyatakan 90% berpendapat merasakan kerjasama yang
baik dengan Fakultas/Program Studi dalam kegiatan tridarma (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat)..
b. Tersedia dokumen yang sahih pada survey kepuasan peneliti dan mitra yang dilaksanakan
secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara berkala dan tersistem (Lampiran 7.1.1).

8. Tinjauan Manajemen
Tindakan-tindakan pengendalian pelaksanaan penelitian di PS dilakukan dengan analisis
risiko yang dicanangkan bersama-sama oleh PS dan Dekanat FKUI. Analisis risiko ini
berisikan potensi-potensi risiko di tiap-tiap pelaksanaan dan pengurusan riset serta estimasi
tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah bahaya (hazard) akibat risiko yang didapat.
Selain itu, analisis risiko juga berisi rencana-rencana tindakan mitigasi untuk menanggulangi
risiko yang terjadi.
Terkait penelitian, telah dibuat sejumlah POB antara lain POB pengajuan proposal hibah
riset, penandatanganan hibah riset, pelaporan hibah riset, dan monitoring dan evaluasi hibah
riset. Direktorat riset dan pengembangan UI juga menjadwalkan tanda tangan kontrak riset
dengan dosen FKUI, upload laporan kemajuan, monitoring dan evaluasi internal dan eksternal
juga upload laporan akhir. Jika ada hal hal atau kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan hibah , tim peneliti bisa berkomunikasi dengan koordinator administrasi riset dan
Manajer riset FKUI serta tim unit riset dan pengabdian masyarakat FKUI melalui grup
Whatsapp untuk dapat didiskusikan solusinya bersama (Lampiran 7.8.1).

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar perguruan tinggi terkait penelitian


serta tindak lanjut
Kegiatan penelitian FKUI sudah berjalan dengan baik didanai hibah maupun dana yang
bersumber dari program studi, departemen atau pribadi. Sumber hibah pun beragam, mulai dari

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 119
internal universitas, nasional, hingga internasional. Kondisi pandemi COVID-19 tidak
membuat FKUI kehilangan momentum untuk terus berkontribusi secara ilmiah bagi kemajuan
dunia kedokteran.
Pada PS, indikator terkait lingkup penelitian telah memenuhi target capaian yang telah
ditetapkan. Namun demikian, masih terdapat komponen yang harus diperhatikan dan terus
ditingkatkan yakni mengenai kesesuaian penelitian dengan roadmap penelitian, dengan
harapan kegiatan penelitian yang dilaksanakan dapat memenuhi kaidah, norma-norma dan
integritas keilmuan serta berkurang drastisnya publikasi pada tahun 2020 dikarenakan
pandemic Covid 19. Diperlukan sosialisasi bagi seluruh dosen dan mahasiswa terkait roadmap
penelitian, disamping itu dukungan dan komitmen dari semua pihak terkait merupakan kunci
keberhasilan implementasi roadmap penelitian yang telah disusun. Bagi dosen dan mahasiswa
diharapkan untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dengan harapan
memuat kekuatan dan kesempatan untuk berkompetisi dengan kompetitor potensial di tingkat
lokal, nasional maupun internasional. Uraian ringkas tersebut telah menunjukkan posisi
strategis FKUI dan PS dalam pengembangan kegiatan penelitian untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, memperkaya pembelajaran, dan khazanah ilmu pengetahuan.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 120
Kriteria 8 Pengabdian kepada Masyarakat
1. Latar Belakang
Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupaya secara optimal untuk
berkontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan kehidupan
bangsa khususnya dalam bidang kesehatan sebagai bentuk kontribusinya pada pembangunan
negara Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengabdian masyarakat, FKUI
berkoordinasi dan mengikuti panduan panduan yang diberikan oleh Universitas Indonesia
dalam hal ini khususnya dengan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
(DPPM) UI.
UI mengimplementasikan program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat tersebut
dengan menerapkan paradigma baru berupa “Quarto helix”, yaitu membangun tradisi
kebersamaan antara akademisi-pemerintah-industri/NGO-masyarakat untuk mendesain
program sesuai permasalahan yang ada di masyarakat berdasarkan kajian multidisiplin ilmu
serta melakukan transfer knowledge atau teknologi. Perancangan Program Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat lebih menekankan pada penerapan IPTEKS hasil riset dan inovasi
untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan
Permenristek-Dikti no. 44 tahun 2015. (Sumber : Buku Panduan Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat UI Tahun 2020) (Lampiran 8.1.1).
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengimplementasikan program pengabdian dan
pemberdayaan masyarakat ini dengan melakukan kegiatan kegiatan kolaboratif yang
melibatkan seluruh civitas akademika FKUI baik dari staf pengajar, mahasiswa baik
mahasiswa program studi S1, S2, S3 serta pendidikan dokter spesialis di FKUI dan lebih luas
lagi melakukan kegiatan serta program yang melibatkan kerjasama multidisiplin dengan
berbagai pihak dan cabang keilmuan. Dalam kegiatannya FKUI berupaya untuk membuat
konsep kolaboratif yang dikenal dengan konsep ABCG yaitu Academic (institusi pendidikan),
Business (mitra, sponsor, program CSR), Community (tokoh masyarakat, kader kesehatan,
masyarakat di lokasi kegiatan pengabdian masyarakat) serta Government (pemerintah pusat,
pemerintah daerah, pemerintah lokal serta fasilitas kesehatan).
Selain program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang kolaboratif dan melibatkan
berbagai pihak, FKUI juga mengupayakan agar program yang dilakukan melibatkan
masyarakat secara aktif dengan program program yang melibatkan kader kesehatan sehingga
kedepannya diharapkan masyarakat bisa secara bertahap mandiri mengupayakan penyelesaian

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 121
hal hal khususnya terkait masalah kesehatan di wilayahnya. Program pengabdian masyarakat
di FKUI sendiri juga berupaya untuk melakukan program yang berkesinambungan antara lain
dengan contoh contoh program seperti program edukasi hidrasi sehat, program upaya pesantren
bebas skabies, program terkait masalah penyakit infeksi termasuk saat ini untuk masalah
pandemi COVID-19 serta upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit tidak menular. Program
pengabdian dan pemberdayaan masyarakat secara berkesinambungan juga dilakukan dengan
program pengembangan wilayah binaan (community development) di berbagai lokasi ,
termasuk salah satunya adalah di Kampung Lio, Kecamatan Pancoran Mas Depok yang
merupakan wilayah binaan yang di bina secara aktif bersama dengan mahasiswa FKUI.
Roadmap kegiatan pengabdian masyarakat dengan tetap mengutamakan konsep kolaboratif
dan berkesinambungan dengan pembuatan program program yang berfokus kepada
Sustainable Development Goals (SDGs), fokus unggulan kegiatan pengabdian masyarakat
FKUI serta menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, digitalisasi serta pandemi covid-
19 yang sedang terjadi saat ini. Selain hal tersebut, Indonesia merupakan negara dengan kondisi
geografis yang berpotensi untuk mengalami kejadian bencana, sehingga program serta kegiatan
pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan juga dalam bentuk pengiriman
tenaga kesehatan ke lokasi bencana baik pada fase awal sampai fase rehabilitasi / pemulihan
pasca bencana.
Fokus unggulan pengabdian masyarakat FKUI merujuk pada 5 prioritas pengabdian
masyarakat UI yang mengacu pada isu pemberdayaan. Lima prioritas program pengabdian
masyarakat Fakultas Kedokteran UI adalah pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan kader
dan tenaga kesehatan, pemanfaatan teknologi, pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak
menular, serta program pencegahan dan tanggap bencana.
Program Studi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, dalam rangka mewujudkan tridarma perguruan tinggi, senantiasa
memfasilitasi dan mengakomodasi penelitian dan pengabdian masyarakat baik dalam kuantitas
dan kualitas. Tim Koordinasi Penelitian dan Pengembangan (Kolitbang) dibentuk secara
khusus dan berfokus pada mutu, produktivitas, dan efisiensi penelitian, sementara Tim
Koordinasi Pelayanan Masyarakat (Koyanmas) berfokus dalam pelayanan masyarakat.
Departemen Anestesiologi dan terapi Intensif berperan dalam medis untuk bencana dan
penunjang untuk kegiatan sosial sedangkan dalam konteks lingkungan rumah sakit, bentuk
pelayanan masyarakat bermanifestasi dalam upaya memberikan pelayanan paripurna dalam
bidang anestesiologi dan terapi intensif kepada pasien.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 122
2. Kebijakan/Rujukan Peraturan dan Standar yang Menjadi Acuan PS
Berisi deskripsi dokumen legal kebijakan dan panduan PkM yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan PkM, antara lain;
1) Ketetapan Majelis Wali Amanat UI Nomor : 006 /Tap/MWA-UI/2005 Tentang Norma
Pengabdian/Pelayanan Kepada Masyarakat;
2) Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat edisi XIII , Direktorat Riset dan
Pengabdian Kepada Masyarakat , Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan
Inovasi Nasional, tahun 2020;
3) POB Pengajuan Proposal Hibah Pengabdian Masyarakat FKUI;
4) POB Penandatangan Kontrak Hibah Pengabdian Masyarakat FKUI;
5) POB Laporan Hibah Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
6) POB Monitoring dan Evaluasi Hibah Pengabdian Masyarakat FKUI;
7) Renstra Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK tahun 2020-2024;
8) Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FK tahun 2020-2024;
9) Roadmap Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK tahun 2020-2024 (Lampiran 8.2.1)

3. Strategi Pencapaian Standar


Strategi UPPS dalam pencapaian standar yang sudah ditetapkan oleh perguruan tinggi
terkait PkM:
a. Berkoordinasi dengan Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas
Indonesia untuk informasi kegiatan kegiatan serta hibah untuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat.
b. Melakukan kegiatan workshop pengabdian kepada masyarakat FKUI dengan kegiatan
sosialisasi skema hibah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, strategi publikasi
kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta pengajuan Hak Atas Kekayaan Intelektual
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
c. Sosialisasi dan diseminasi hibah untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada
seluruh civitas akademika FKUI.
d. Pendampingan pengajuan proposal hibah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
termasuk untuk kelengkapan berkas administrasi
e. Pendampingan kegiatan monitoring dan evaluasi serta laporan akhir untuk hibah kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 123
f. Pendampingan kegiatan pengabdian masyarakat baik yang dilakukan staf pengajar
maupun mahasiswa program studi
g. Pendataan secara berkala kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh staf
pengajar FKUI dengan disertai bukti pendukung. Pendataan kegiatan disesuaikan dengan
format isian dari universitas dan kementerian riset dan pendidikan tinggi.
h. Pendataan wilayah binaan serta pengembangan dan pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat di wilayah wilayah binaan tersebut.

Pada Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif pencapaian standar
ditetapkan dengan Renstra tahun 2020-2024, antara lain:
a. Penyusunan roadmap dari masing-masing divisi untuk kegiatan PkM terkait keilmuan
(Lampiran 8.3.1)
b. Pelaksanaan PkM sesuai roadmap dan keilmuan divisi
c. Sistem monitoring dan evaluasi (Monev) PkM
d. Penyusunan rencana tindak lanjut PkM yang telah dilakukan (Lampiran 8.3.2)

4. Evaluasi Pelaksanaan Standar


Setiap tahunnya, fakultas mendapatkan target pelaksanaan kegiatan melalui KPI yang
diturunkan ke masing masing unit termasuk unit riset dan pengabdian masyarakat. Untuk
kegiatan pengabdian masyarakat, indikator yang digunakan antara lain adalah jumlah proposal
pengmas yang diajukan dan mendapatkan pendanaan hibah pengabdian masyarakat, jumlah
orang yang mengikuti program pembinaan pengabdian masyarakat serta jumlah luaran
kegiatan pengabdian masyarakat. Setiap tahunnya, indikator indikator untuk kegiatan
pengabdian masyarakat dapat tercapai. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya adalah
dilaksanakannya kegiatan workshop pembuatan proposal pengabdian kepada masyarakat
kemudian sosialisasi informasi hibah pengabdian masyarakat baik dari Universitas Indonesia,
Kemenristek-BRIN dan juga mitra melalui email serta whatsapp grup koordinator penelitian
dan koordinator pengabdian/pelayanan masyarakat masing masing departemen agar dapat
diinformasikan kepada para staf di departemennya. Kegiatan kegiatan pendampingan
pembuatan proposal hibah pengabdian kepada masyarakat sampai pengurusan administratif di
fasilitasi oleh tim unit riset dan pengabdian masyarakat FKUI. Hal yang menjadi tantangan
adalah pendataan pendataan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
masing masing departemen. Akan tetapi upaya untuk mengatasi tantangan dan masalah ini

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 124
adalah dengan mengupayakan permintaan pengisian secara berkala kepada masing masing
departemen dengan tabel isian yang sudah disiapkan.
Pada PS Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, evaluasi dilakukan oleh Dosen
Pengajar dan Mahasiswa/Peserta Didik. Kegiatan tersebut menilai kesesuaian roadmap PkM
masing-masing divisi, dan keilmuan program studi, sesuai dengan standar, dan evaluasi SPMI.
Dilaksanakan secara kontinu dan terjadwal oleh Koyanmas, dan mempunyai tim untuk
mengevaluasi kegiatan tersebut seperti: tim dari Program Studi dan TPMA. Proses evaluasi
selain kesesuaian dengan roadmap dan keilmuannya. Di setiap hasil evaluasi terdapat rencana
tindak lanjut dalam proses perbaikan evaluasi (Lampiran 8.4.1).

5. Indikator Kinerja Utama


Berdasarkan Roadmap Direktorat Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Indonesia tahun 2020 – 2024, disampaikan bahwa program kegiatan pengabdian kepada
masyarakat sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 sebanyak 1162 program pengabdian
kepada masyarakat. Berdasarkan keseluruhan program tersebut, focus kegiatan pengabdian
kepada masyarakat Universitas Indonesia ada pada 4 fokus SDGs. Empat focus SDGs ini di
antaranya Good health and well-being, Sustainable cities and communities, Quality education,
dan Decent work and economic growth. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
civitas akademika FKUI lebih banyak berfokus pada Good health and well-being, Sustainable
cities and communities, Quality education. Jika dilihat juga dari lima prioritas program
pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran UI adalah pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan kader dan tenaga kesehatan, pemanfaatan teknologi, pencegahan penyakit
menular dan penyakit tidak menular, serta program pencegahan dan tanggap bencana, maka
kegiatan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademika FKUI sudah
sesuai dengan lima prioritas program dan juga fokus SDGS yang tertulis dalam peta jalan
direktorat program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat UI 2020 – 2024.
Upaya perbaikan kedepannya yang perlu dilakukan adalah membuat tabel mapping
terdokumentasi kesesuaian antara kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dengan
fokus program dan SDGs.
Dalam 3 tahun terakhir, terdapat 69 PkM oleh DTPS yang sesuai dengan keilmuan PS.
Relevansi PkM dan UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
a. PS memiliki roadmap PkM 2020-2024 yang terdiri atas kegiatan berdasarkan keilmuan
masing-masing divisi (Lampiran 8.5.1)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 125
b. Dosen dan mahasiswa melaksanakan PkM sesuai dengan roadmap PkM. Secara
keseluruhan terdapat 16 dosen tetap yang terlibat dalam kegiatan PkM. Kegiatan PkM yang
dilakukan bervariasi dalam bentuk pelatihan Bantuan Hidup Dasar, bakti sosial, manajemen
nyeri, edukasi kesehatan melalui siaran radio dan hal-hal lain yang terkait anestesia
(Lampiran 8.5.2)
c. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PkM dosen dan mahasiswa pada PS
dilakukan dengan cara melakukan pertemuan berupa rapat yang dihadiri oleh KPS dan
Koyanmas (Lampiran 8.5.3).
d. Evaluasi didapatkan dari rapat pendidikan tahunan digunakan sebagai arahan untuk
memperbaiki dan menambahkan fokus PkM sesuai roadmap PkM.
e. Kegiatan pengmas yang melibatkan mahasiswa dalam pemberian edukasi kepada
masyarakat, dapat membuat kedekatan mahasiswa dalam masyarakat, untuk
mengoptimalkan peran serta mahasiswa, dan membuat mahasiswa tersebut terlatih nantinya
di masyarakat dalam upaya edukasi promotif. Mahasiswa itu sendiri bisa berperan sebagai
host atau sebagai pemberi materi keterkaitan dengan mahasiswa juga. Topik-topik yang
dibawakan, adalah materi yang dianggap penting karena adanya penekanan berupa
permintaan dari masyarakat yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

6. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator Kinerja Tambahan yang ada dari kegiatan PkM antara lain adalah adanya program
pengembangan wilayah binaan (community development) di wilayah Kampung Lio Depok
yang saat ini sudah memasuki tahun ke 5 dan berjalan berkesinambungan, di mana civitas
akademika FKUI dapat melaksanakan kegiatan PkM nya di wilayah ini.
Selain itu indikator kinerja tambahan dari kegiatan PkM di lingkungan FKUI, termasuk PS
Anestesiologi dan Terapi Intensif, antara lain adalah banyaknya luaran-luaran yang didaftarkan
dan mendapatkan sertifikat HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang bervariasi mulai dari modul
edukasi, video edukasi sampai aplikasi. Hal lain yang menjadi indikator kinerja tambahan
adalah banyaknya civitas akademika yang menjadi narasumber baik di radio, media sosial
maupun TV Nasional terkait pemberian edukasi kesehatan kepada masyarakat sebagai salah
satu program pengabdian kepada masyarakat (Lampiran 8.6.1).

7. Kepuasan Pengguna

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 126
a. Kepuasan pengguna PkM (Mahasiswa, Dosen, dan Mitra) dilaksanakan secara terukur
dengan menggunakan instrumen yang jelas dan mudah dipahami, serta data dari hasil survey
dilakukan perekaman dan hasilnya dianalisis oleh Fakultas.
Deskripsi sistem untuk mengukur kepuasan pengguna proses PkM (pengabdi dan mitra),
termasuk kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis
datanya pada UPPS.
b. Kepuasan pengguna dari proses kegiatan pengabdian masyarakat diukur melalui survey
kepuasan yang terdiri dari beberapa pertanyaan antara lain adalah kesesuaian program PkM
yang dilakukan dengan roadmap, dengan ilmu dari masing masing program studi dan
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat yang ada sesuai keilmuan program studi.
Pertanyaan juga meliputi jumlah kegiatan PkM apakah sudah sesuai dengan harapan, begitu
juga luaran HKI dalam berbagai bentuk, termasuk apakah PkM ini merupakan bagian dari
pengayaan keilmuan serta juga memiliki sinergitas dengan penelitian berbasis kegiatan
PkM. Kuesioner kepada mitra juga diupayakan untuk dibuat dengan beberapa pertanyaan
antara lain keterlibatan mitra serta kolaborasi dengan program studi untuk kegiatan
pengabdian masyarakat yang ada termasuk sinergitas kegiatan PkM dengan visi mitra,
masalah kesehatan yang ada di lokasi mitra serta rencana kesinambungan kegiatan PkM
dengan mitra. Hasil dari survey ini dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem (Lampiran 8.7.1).

8. Tinjauan Manajemen
Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, telah dibuat beberapa POB terkait kegiatan
PkM antara lain POB Pengajuan Proposal Hibah Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, POB Penandatangan Kontrak Hibah Pengabdian Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, POB Laporan Hibah Pengabdian Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia dan POB Monitoring dan Evaluasi Hibah Pengabdian
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Proposal hibah yang akan diajukan
dan meminta pengesahan Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat , begitu juga laporan
kemajuan serta laporan akhir akan dicatatkan dulu oleh para pengabdi ke dalam
http://research.fkui.ui.ac.id/sirip/index.php/ sesuai dengan tahapan kegiatan masing masing
masing. Dari direktorat pengabdian dan pemberdayaan masyarakat juga akan menjadwalkan
presentasi serta upload baik laporan kemajuan dan juga laporan akhir. Jika ada hal hal atau
kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan hibah , tim pengabdi bisa berkomunikasi

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 127
dengan koordinator pengabdian masyarakat FKUI serta tim unit riset dan pengabdian
masyarakat FKUI untuk dapat didiskusikan solusinya bersama.
Koordinator Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Departemen Anestesiologi dan
Terapi Intensif FKUI mensosialisasikan berbagai informasi POB di tingkat Fakultas dan
Departemen/Program Studi, penawaran hibah bidang PkM, serta memastikan seluruh kegiatan
PkM yang telah dicanangkan sebagai program dapat terlaksana dengan baik (Lampiran 8.8.1).

9. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar PkM serta tindak lanjut


Kegiatan PkM yang dilakukan oleh civitas akademika FKUI sudah berjalan dengan baik,
baik dari dana yang bersumber hibah maupun dana yang bersumber dari program studi,
departemen atau pribadi. Berbagai upaya terus di lakukan untuk memastikan kesesuaian
kegiatan PkM dengan fokus program PkM dan juga SDGs seperti yang disampaikan dalam
roadmap Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia 2020 –
2024. Upaya upaya peningkatan jumlah kegiatan, jumlah hibah kegiatan PkM yang
mendapatkan pendanaan, jumlah luaran serta pendataan kegiatan PkM civitas akademika FKUI
terus dilakukan agar dapat terlihat manfaat dari kegiatan PkM baik untuk masyarakat, mitra,
program studi begitu juga FKUI dan UI.
Kegiatan PkM yang dilakukan sudah memilih topik-topik yang bersifat edukatif untuk
masyarakat awam, terutama topik-topik yang sedang hangat di masyarakat, juga pilihannya
merupakan topik yang otentik berupa hasil pemikiran dari penanggung jawab kegiatan
pengabdian masyarakat dan dilakukan secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara
transparan, terutama masalah pembiayaan kegiatan PkM dan pemilihan topik-topiknya, dan
kegiatan PkM dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan Departemen dan Program
Studi.
Pelaksanaan PkM pada PS Anestesiologi dan Terapi Intensif dari tahun 2019 sampai 2021,
seluruh topik yang disampaikan sesuai dengan keilmuan divisi-divisi yang ada di Program
Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Secara umum, pencapaian dan kesesuaian kelimuan
dan roadmap sudah baik. Oleh karena itu, perlu dipertahankan materi edukasi setiap tahunnya
untuk kedepannya. Diharapkan kesesuaian roadmap dan edukasi kepada masyarakat tetap
dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi di masa datang (menyesuaikan kebutuhan
edukasi yang penting untuk masyarakat). Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan PkM
mencerminkan bentuk transfer ilmu dan pengayaan materi tambahan untuk edukasi masyarakat
awam agar sesuai dengan keilmuan divisi. Pencapaian roadmap dan target jangka panjang perlu

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 128
disusun dalam bentuk rencana tindak lanjut dan monitoring evaluasi secara berkala dan setiap
kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga perlu dilakukan suatu umpan balik baik dalam
bentuk kuesioner atau interaktif secara langsung.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 129
Kriteria 9 Luaran dan Capaian: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada
Masyarakat
1. Latar Belakang
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memiliki salah satu misi yang berbunyi
“Menyelenggarakan kegiatan tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat) yang bermutu dan relevan dengan tantangan nasional serta global”. Publikasi
penelitian, hak cipta, paten, dan kegiatan pengabdian masyarakat merupakan bentuk nyata dari
peran FKUI terhadap dua dari tiga komponen tridharma perguruan tinggi ini.
Luaran bidang Pendidikan mengacu pada kontrak kinerja Dekan FKUI dengan Rektor UI,
antara lain adalah meningkatkan lulusan tepat waktu, kolaborasi dengan luar negeri. Strategi
yang dilakukan adalah dengan merubah pola pembelajaran mata kuliah umum dengan target
praproposal dibawah masing-masing pembimbing akademik. Selain itu juga dilakukan
monitoring di akhir semester pada saat yudisium. Kinerja tambahan pada bidang Pendidikan
mampu dapat mengundang mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan inbound dan
outbound (Lampiran 9.1.1).
Luaran untuk bidang penelitian tersedianya roadmap penelitian dan adanya pohon-pohon
penelitian di setiap Departemen. Selain itu menargetkan penelitian yang menghasilkan produk
yang dapat dimanfaatkan oleh Industri. Peningkatan Hak Kekayaan Intelektual berdasarkan
hasil penelitian yang telah selesai. Penekanan terhadap dosen untuk mendapatkan dana hibah
penelitian dan publikasi internasional terindeks scopus. Strategi pencapaian pada bidang
penelitian adalah secara rutin dan berkala melakukan pelatihan cara penulisan artikel karya
ilmiah, memberikan penghargaan terhadap artikel yang telah terpublikasikan nasional dan
internasional (Lampiran 9.1.2).
Luaran untuk bidang PkM, telah tersedianya roadmap kegiatan pengabdian masyarakat, dan
dilaksanakan berdasarkan temuan yang didapat dari hasil penelitian dan diusahakan
menggunakan dana dari berbagai sumber. Strategi PkM dengan mengikuti roadmap yang telah
ditetapkan dengan pembiayaan baik dari hibah dan bekerjasama dari pihak ke 3 (tiga)
(Lampiran 9.1.3).

2. Kebijakan
a. Kebijakan Pendidikan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 130
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2021 tentang Statuta
Universitas Indonesia.
b. Kebijakan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat : Program administrasi riset dan
pengabdian masyarakat FKUI dilakukan dalam format digital yakni melalui Sistem
informasi registrasi riset (SIRR) FKUI yang dapat diakses oleh civitas akademika FKUI.
link ke laman SIRR FKUI: http://research.fk.ui.ac.id/sirr/
c. Renstra Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI tahun 2020-2024
d. Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat FKUI tahun 2020-2024
e. Roadmap Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Spesialis
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI tahun 2020-2024 (Lampiran 9.2.1).

3. Strategi Pencapaian Standar


Do Research, Social Service and Innovation (D’RoSSI) adalah strategi pencapaian sasaran
penelitian dan pengabdian masyarakat yang merupakan program unggulan dari riset dan
pengabdian masyarakat (RPMI) FKUI. D’RoSSi Open Lecture series merupakan rangkaian
kegiatan kuliah umum dengan mengundang narasumber bereputasi yang diakui di lingkup
Universitas Indonesia, nasional atau internasional. Per 2021, D’RoSSI telah dilaksanakan
sebanyak 10 kali dengan mengangkat isu – isu hangat terkait riset, inovasi dan pengabdian
masyarakat. Kanal youtube D’Rossi jurnal FKUI berisi rekaman video Open lecture dapat
diakses melalui laman berikut:
https://www.youtube.com/channel/UCrj2usybSW0TuvzAFRlXDWg
Program administrasi riset dan pengabdian masyarakat FKUI dilakukan dalam format
digital yakni melalui Sistem informasi registrasi riset (SIRR) FKUI. Berikut adalah link ke
laman SIRR FKUI: http://research.fk.ui.ac.id/sirr/ (Lampiran 9.3.1).

4. Indikator Kinerja Utama


a. Pendidikan
Capaian Pembelajaran Lulusan
Dalam kurikulum pendidikan spesialis anestesiologi dan terapi intensif (Lampiran 9.4.1)
telah ditentukan kompetensi yang wajib dicapai selama pendidikan, yang berlaku secara
nasional. Kompetensi inti nasional ini ditetapkan oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi
Intensif Indonesia (KATI). Ada 7 Area Kompetensi yang ditetapkan KATI, yaitu: Area Etika
Profesi dan Patient Safety, Area Mawas Diri, Pengembangan Diri dan Penelitian, Area
Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran dalam Anestesiologi dan Terapi Intensif, Area Keterampilan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 131
Klinis, Area Pengelolaan Masalah Kesehatan dan Area Komunikasi Efektif dan Kemampuan
Kerjasama Area Pengelolaan Informasi
Capaian Pembelajaran Lulusan sesuai Area Kompetensi di atas adalah:
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang menjunjung tinggi etika profesi
kedokteran dan mengutamakan keselamatan pasien. (Area Etika Profesi dan Patient
Safety)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang menjalani prosedur dan pengobatan
berbasis bukti ilmiah. (Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran dalam Anestesiologi dan
Terapi Intensif)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang terampil melakukan prosedur
anestesia dan terapi intensif sesuai kaidah yang berlaku. (Area Keterampilan Klinis)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang senantiasa melakukan komunikasi
efektif dengan pasien, kolega dan mitra kerja. (Area Komunikasi Efektif dan Kemampuan
Kerjasama)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang terampil memanfaatkan teknologi
informasi guna mendapatkan referensi ilmiah dan menjalin komunikasi keilmuan. (Area
Pengelolaan Informasi)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang senantiasa melakukan komunikasi
efektif dengan pasien, kolega dan mitra kerja. (Area Komunikasi Efektif dan Kerjasama)
● Mampu menjadi dokter spesialis anestesiologi yang trampil memanfaatkan teknologi
informasi guna mendapatkan referensi ilmiah dan menjalin komunikasi keilmuan. (Area
Pengelolaan Informasi).
Keberhasilan lulusan mencapai CPL dapat dibuktikan dengan kelulusan dalam ujian
nasional yang diselenggarakan KATI, setelah mahasiswa dinyatakan lulus dari PS melalui
ujian komprehensif lokal. Sejauh ini tingkat kelulusan dalam ujian nasional selalu 100%.
● Rata-rata IPK lulusan. Program Studi telah mencapai di atas 3 namun sebagian masih di
bawah 3,5. Untuk mendapatkan predikat “cum laude” IPK harus >3,7 dan lulus tepat
waktu. Oleh karena itu, di samping kelulusan tepat waktu, IPK >3,5 merupakan salah satu
sasaran PS (Lampiran 9.4.2).
● Tingkat pengakuan kompetensi oleh pengguna lulusan. Dari Survei Kepuasan
Pengguna Lulusan yang dilakukan PS, didapatkan separuh responden menyatakan “Baik”
dan sisanya “Sangat baik”. Survei ini dilakukan mandiri oleh PS dengan cakupan yang

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 132
masih kecil. Peningkatan cakupan RS pengguna lulusan dimasukkan dalam Renstra Prodi
(Lampiran 9.4.3).

Prestasi Akademik Mahasiswa

● Jumlah, jenis dan lingkup prestasi akademik. Lingkup: lokal, wilayah, nasional,
internasional. Mahasiswa Prodi setiap tahunnya selalu berprestasi, terutama di bidang
ilmiah. Melalui pertemuan ilmiah tahunan Indoanesthesia yang menyertakan puluhan
pembicara internasional, mahasiswa selalu mendapatkan predikat juara dalam lomba dan
presentasi poster ilmiah. Kemenangan poster ilmiah juga diraih dalam beberapa kali event
di IMERI. Selain itu juara poster ilmiah juga didapat dari beberapa acara nasional yang
diselenggarakan di luar Jakarta maupun acara lokal di Jakarta. Prestasi akademik lainnya
adalah kelulusan dalam ujian European Diploma in Anaesthesiology and Intensive
Care (EDAIC) (Lampiran 9.4.4).
● Lama studi mahasiswa. Tidak seluruh mahasiswa berhasil menyelesaikan studinya.
Tercatat 3 mahasiswa mengundurkan diri, pada umumnya karena masalah keluarga. Tahun
2020 satu mahasiswa meninggal dunia karena penyakit terminal. Banyaknya mahasiswa
yang mundur dikarenakan pemahaman akan program studi minim ketika mengikuti
seleksi. Banyak calon mahasiswa yang tidak memiliki pengalaman rotasi lagi dalam
bidang anestesiologi selama pendidikan S1. Pengetahuan tentang ruang lingkup
anestesiologi hanya minimal, itu pun mayoritas hanya berhubungan dengan ICU atau
kegawatdaruratan (Lampiran 9.4.5).
● Persentase kelulusan tepat waktu. Selama tiga tahun terakhir Program Studi telah
meluluskan 80 orang atau sekitar 13 orang tiap semester. Hingga tahun 2019 masih ada
lulusan yang menyelesaikan pendidikan dalam 12 semester. Akan tetapi tahun 2020 hanya
satu yang tidak lulus tepat waktu (10 semester). Kelulusan tepat waktu masih menjadi
kendala dan karenanya merupakan salah satu indikator yang ditetapkan dalam Renstra
(Lampiran 9.4.6).
● Daya Saing Lulusan (tracer study). Setiap tahunnya PS melakukan tracer study,
memanfaatkan ajang reuni lulusan yang rutin diadakan sejak 2015. Sebelum 2015, Prodi
hanya mengandalkan survei terhadap para lulusan dengan respon yang belum memuaskan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 133
dari segi jumlah. Tracer study terhambat tahun 2020 karena pandemi. Dari tracer study
diketahui hampir seluruh lulusan telah terserap dalam berbagai rumah sakit. Mayoritas
lulusan bekerja sebagai klinisi, sesuai dengan kompetensinya. Sebagian lulusan juga
menjadi staf pengajar di universitas negeri maupun swasta di berbagai provinsi. Sebagian
lulusan selain bekerja professional juga menduduki posisi struktural di rumah sakitnya,
misalnya sebagai direktur atau wakil direktur. Tidak sedikit lulusan yang berperan dalam
organisasi profesi di kota masing-masing. Hanya ada beberapa lulusan yang untuk
sementara tidak menjalani profesi sebagai dokter spesialis anestesiologi karena mengikuti
pasangan yang berfungsi sebagai diplomat/tenaga profesional internasional (Lampiran
9.4.7).
Penyerapan lulusan Prodi mengikuti beberapa jalur:
● Jalur Pendayagunaan Dokter Spesialis.
PGDS adalah program Kemenkes untuk pemerataan pelayanan spesialistik daerah-daerah
tertinggal. Dokter spesialis baru ditempatkan selama satu tahun seperti dokter PTT, dengan
fasilitas dan penggajian dari Kemenkes.
● Instansi atau Pemerintah Daerah
Peserta tugas belajar dapat dikirimkan oleh instansi (misalnya TNI dan Polri), institusi
pendidikan atau Pemerintah Daerah.
● RS vertikal Kemenkes
Beberapa lulusan diserap di beberapa RS vertikal, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta.
● RS BUMN
Cukup banyak lulusan yang bekerja di rumah sakit milik BUMN, sebagai fulltimer maupun
part timer. Ini termasuk juga rumah sakit-rumah sakit yang khusus diperuntukkan untuk
menangani korban Covid-19 selama pandemi. Banyak lulusan Prodi yang langsung terjun
sebagai relawan pada berbagai rumah sakit serupa.
● RS swasta
Sebagian lulusan Prodi yang lain diserap berbagai rumah sakit swasta, baik di Jabodetabek
maupun di luar daerah-daerah lain.
Prodi selama ini telah menjadi penerus informasi mengenai lowongan bekerja sebagai
dokter spesialis di berbagai rumah sakit. Informasi lowongan didapatkan melalui surat resmi
maupun jaringan pribadi staf pengajar, lalu diteruskan kepada seluruh lulusan atau calon
lulusan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Cara ini dirasakan dan terbukti lebih efektif
daripada menempelkan pengumuman di papan pengumuman. Penelusuran penyerapan lulusan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 134
(tracer study) secara keseluruhan cukup sulit karena komunikasi lulusan tidak selalu berjalan
lancar. Hal ini terutama bagi lulusan yang bekerja di daerah dengan koneksi telekomunikasi
terbatas, atau lulusan yang sudah sangat senior. Berikut penelusuran lulusan dalam tiga tahun
terakhir berdasarkan tempat serapannya.

Kinerja Lulusan
Selama kurun 2015-2019 survei kepuasan pengguna jasa alumni belum pernah
dilaksanakan. Hal ini disebabkan sulitnya melakukan tracer study untuk mengetahui rumah
sakit pengguna jasa lulusan Prodi. Setelah menyelesaikan Pendidikan, lulusan Prodi bekerja
tersebar hampir di semua provinsi di Indonesia. Tracer study dapat dilakukan setelah secara
rutin perkumpulan alumni Prodi (Ex PaResTesi) melakukan reuni tahunan. Dari data terakhir
reuni di awal tahun 2020, tercatat sejumlah rumah sakit namun tidak semua dapat dijangkau
untuk surveilans. Survei dilakukan pada awal 2021 dan yang mengembalikan data ke Prodi
adalah 10 rumah sakit dengan 17 responden yang terdiri atas dokter cutting specialist dan
manajemen rumah sakit (Lampiran 9.4.8).
Hal-hal yang diajukan dalam survei ini menyangkut 4 ranah kompetensi yang dicapai
selama pendidikan, yaitu: Kemampuan lulusan dalam berkomunikasi, Kemampuan Kerjasama,
Ketepatan waktu, Tanggung jawab dalam pelayanan medis, Kepatuhan terhadap SOP,
Professional skill dalam pelayanan medis, Kemampuan mengelola adverse event, Patient
safety, Penampilan/ cara membawa diri, Kepuasan secara umum dengan kinerja lulusan PS.
Dari hasil tracer study diketahui jumlah rumah sakit pengguna jasa lulusan mencapai lebih dari
300 rumah sakit. Oleh karena survei ini baru dapat mencakup 10 rumah sakit pengguna, target
berikutnya adalah memperluas cakupan rumah sakit pengguna. Metode yang akan digunakan
adalah surveilans daring agar dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, alumni
Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif berhasil mencatat beberapa prestasi diseluruh
Indonesia (Lampiran 9.4.9).

b. Penelitian
Sepanjang tahun 2019 hingga 2021 ada 71 penelitian yang dilakukan. Setiap semester rata-
rata ada 11 penelitian yang diselesaikan. Jumlah ini terus terjaga, oleh karena penelitian adalah
salah satu modul wajib yang harus dilaksanakan peserta didik. Di samping itu staf pengajar
juga berperan aktif dalam penelitian, baik melakukan penelitian mandiri maupun membimbing
penelitian yang dilakukan peserta didik. Seluruh hasil penelitian dipublikasikan melalui
berbagai media. Hasil penelitian translasional yang diterapkan membawa dampak perubahan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 135
kebijakan atau prosedur operasional dalam pelayanan medis. Penerapan hasil penelitian beserta
perubahan yang menyertainya selalu dipresentasikan oleh Kolitbang kepada korporat serta
disosialisasikan kepada seluruh staf dan peserta didik (Lampiran 9.4.10).
Jumlah penelitian yang dilakukan serta beban meneliti para dosen juga dikoordinasikan
antara Kolitbang dan KPS. Mutu penelitian yang dilaksanakan dikendalikan bersama oleh
Kolitbang dan KPS. Pengendalian ini mencakup alur dan tatacara penelitian sesuai etika
penelitian yang dianut di RSCM-FKUI, maupun yang terkait metode penelitian, pembuatan
proposal dan pelaporan hasil serta publikasinya (Lampiran 9.4.11).
Bagi peserta didik yang melakukan penelitian, monitoring dan evaluasi harian dilakukan
oleh pembimbing penelitian. Monev ini mencakup pelaksanaan penelitian apakah sesuai
protokol, apakah ada terjadi adverse effect yang serius, apakah terjadi penyalahgunaan etik
(misalnya terkait kerahasiaan subjek penelitian) atau apakah menemui kesulitan yang berarti.
Monev setiap bulan dilakukan oleh Bagian Penelitian RSCM dan Komite Etik Penelitian
FKUI-RSCM (Lampiran 9.4.12).

Publikasi oleh sivitas akademika


Banyak hasil penelitian dipublikasikan, baik ke jurnal dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagian lagi diunggah ke situs milik Universitas Indonesia. Akan tetapi publikasi yang
dilakukan sivitas akademika tidak terbatas pada hasil penelitian. Selain penelitian, publikasi
ilmiah juga dilakukan dosen, antara lain dalam bentuk kontribusi artikel dalam buku ajar dan
buku panduan nasional yang diterbitkan organisasi profesi.
Publikasi ilmiah yang dilakukan sivitas akademika PS antara 2019-2021 adalah: Hasil
penelitian (jurnal internasional): 63, Hasil penelitian (jurnal nasional): 53, laporan kasus/ serial
kasus: 4, artikel ilmiah: 3, buku teks: 1 dan buku ilmiah populer: 6 (Lampiran 9.4.13).
Di samping publikasi, beberapa karya dosen dan peserta didik telah atau dalam proses
pengajuan untuk Hak Kekayaan Intelektual. Selama 2019-2021 tercatat ada 8 karya dosen dan
peserta didik yang mendapat HKI, dalam bentuk rekaman video pengajaran maupun modul
pembelajaran, antara lain; Video: 5, Modul pembelajaran: 2 dan Program komputer: 1
(Lampiran 9.4.14).
Luaran lain yang dihasilkan sivitas akademika berupa berbagai buku panduan, modul
pembelajaran untuk inhouse training di RS Pendidikan, atau buku lain yang bukan merupakan
buku ilmiah, baik sebagai penulis utama maupun kontributor.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 136
Prestasi maupun rekognisi dosen selama tiga tahun terakhir juga cukup banyak. Prestasi
dosen dalam bentuk beragam, misalnya prestasi akademik, prestasi sebagai peneliti di tingkat
nasional, prestasi sebagai abdi Negara. Rekognisi terhadap dosen dapat berbentuk permintaan
untuk mengajar di PS lain atau permintaan sebagai mitra bestari/reviewer berbagai jurnal
ilmiah. Rekognisi dosen juga diakui sebagai permintaan pendapat sebagai pakar/ saksi ahli
dalam persidangan MKDKI (Lampiran 9.4.15).

c. Pengabdian kepada Masyarakat


Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan dalam berbagai cara, antara lain
pemberian edukasi kepada masyarakat awam, misalnya melalui media massa seperti televisi,
radio atau majalah. Pemberian edukasi yang sifatnya terus menerus adalah edukasi kepada
pengunjung RSCM dalam bentuk penyuluhan. Pemberian edukasi juga dilakukan kepada
siswa-siswa sekolah di wilayah Jakarta dalam bentuk pelatihan Bantuan Hidup Dasar,
bekerjasama dengan mahasiswa FKUI. Edukasi mengenai BHD juga dilakukan terhadap
masyarakat awam, misalnya komunitas tertentu atau masyarakat luas yang memanfaatkan Car-
Free Day di Jakarta. Dana untuk pengabdian masyarakat berasal dari PS, dari organisasi profesi
yang bekerjasama atau dari kelompok komunitas yang mendapat penyuluhan.
Pemberian edukasi mengenai masalah kesehatan, terutama terkait anestesia dan manajemen
nyeri, diberikan kepada masyarakat awam melalui media massa (televisi, radio dan majalah)
atau dalam bentuk tatap muka langsung. Penyuluhan masyarakat secara langsung dilakukan
rutin dan terjadwal oleh dosen maupun peserta didik, di Klinik Perioperatif atau di Pelayanan
Jantung Terpadu.
Penyuluhan/ edukasi bagi masyarakat awam tidak saja dilakukan di Jakarta, namun juga
pada daerah-daerah bencana. Pengiriman bala bantuan medis yang juga melibatkan dosen
bersama peserta didik dimanfaatkan juga untuk pemberian edukasi masyarakat terdampak
bencana.
Bentuk PkM berubah tatap mata langsung dengan masyarakat terkendala sejak pandemi.
Untuk menyikapi hal ini PkM lebih banyak dilakukan dengan memanfaatkan media cetak dan
media massa (RRI) (Lampiran 9.4.16).

5. Indikator Kinerja Tambahan


Indikator kinerja tambahan antara lain adalah adanya kegiatan pengembangan dan
pembinaan wilayah binaan di Kampung Lio Depok yang dibina secara berkesinambungan
dalam 5 tahun terakhir ini. Indikator kinerja tambahan lainnya adalah dengan didapatkannya

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 137
apresiasi untuk berbagai kegiatan pengabdian masyarakat baik dalam bentuk presentasi dalam
kegiatan ilmiah internasional, penghargaan dari universitas Indonesia, dari MURI serta dari
institusi internasional lainnya.
Pada PS indikator kinerja tambahan pada bidang pendidikan meliputi persentase
lulusan first taker uji kompetensi dari kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir, adalah 100% (Lampiran 9.5.1). Selain pencapaian kemampuan
profesional, mahasiswa juga menghasilkan sejumlah prestasi di tingkat lokal, provinsi/wilayah,
nasional dan internasional. Pada tingkat nasional, mahasiswa berhasil meraih juara 1, 2 dan 3
lomba e-poster dalam 17thh Indoanesthesia tahun 2020 dan juara 3 Case Report serta juara 3
kategori riset dalam Indoanesthesia Poster Competition tahun 2021. Pada tingkat internasional
mahasiswa berhasil lulus dalam European Diploma in Anaesthesiology and Intensive Care
Part One tahun 2020 dan penghargaan Best Poster dalam The 5th Cond & Exhibition on IMERI
(Lampiran 9.5.2). Pada bidang penelitian, sepanjang 3 tahun terakhir DTPS telah menghasilkan
122 publikasi dimana 63 publikasi diantaranya di tingkat internasional dan sudah terindeks
Scopus. Pencapaian DTPS lain adalah dengan mendapatkan 28 penghargaan, dimana 9
penghargaan diantaranya di tingkat internasional (Lampiran 9.4.15). Disamping publikasi dan
penghargaan, luaran penelitian DTPS juga meliputi perolehan HKI yang telah berhasil
menerbitkan 5 karya HKI. Hasil luaran PS pada bidang PkM meliputi perolehan HKI yang
telah berhasil menerbitkan 3 karya produk HKI (Lampiran 9.4.14).

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Pada bidang pendidikan, berdasarkan evaluasi tiga tahun terakhir, telah terjadi peningkatan
IPK akademik mahasiswa dan peningkatan prestasi akademik, non akademik setiap tahunnya
yang terus meningkat pada kegiatan inbound, maupun outbond, peningkatan prestasi dalam
bidang seminar ilmiah, poster, nasional maupun internasional. (Lampiran 9.6.1)
Pada bidang penelitian, hasil penelitian yang disampaikan ini meliputi data publikasi dosen
FKUI, hak cipta, dan paten dari tahun 2018-2020. Publikasi yang dimaksud adalah publikasi
yang diterbitkan pada jurnal dan prosiding konferensi internasional terindeks Scopus. Publikasi
ilmiah dari dosen dan peneliti FKUI mengalami tren kenaikan selama 10 tahun terakhir.
Sepanjang tahun 2018-2021, persentase peningkatan jumlah publikasi juga masih signifikan
setiap tahunnya. Dari sisi jumlah penelitian, sepanjang tahun 2018-2020 dosen dan peneliti
FKUI berhasil mempublikasikan 2.549 artikel terindeks Scopus dan tersebar di berbagai kuartil
pengindeks Scimago Journal Rank (SJR). Berdasarkan sebaran per kuartil, dapat terlihat bahwa

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 138
kebanyakan publikasi FKUI (33,7%) masih berada pada Q3. Namun, capaian publikasi FKUI
pada jurnal kategori Q1 juga patut diapresiasi. Sebaran publikasi pada kuartil tersebut
mencapai sekitar seperempat dari total publikasi FKUI dalam tiga tahun terakhir. Pada Q2 dan
Q4, sebaran publikasi FKUI masing-masing adalah 18,5% dan 14,8%. Langkah selanjutnya,
untuk meningkatkan peringkat UI di tingkat nasional dan internasional, penting bagi dosen dan
peneliti FKUI untuk meningkatkan penerbitan penelitian pada jurnal-jurnal kategori Q1 dan
Q2 serta mengurangi penerbitan penelitian pada jurnal kategori Q3 dan Q4.
Pada hak cipta, FKUI telah berhasil menerbitkan 495 hak cipta bersertifikat sepanjang tahun
2018-2021 di berbagai bidang dengan jenis hak cipta yang beragam. Secara umum, terlihat
bahwa terjadi peningkatan perolehan hak cipta dari tahun 2018-2020. Pada tahun 2021,
perolehan hak cipta masih di angka 109 karena hak cipta bersertifikat yang terdata masih
berasal dari medio awal 2021. Dengan estimasi pertambahan jumlah hak cipta yang konstan
per bulannya, hak cipta FKUI pada tahun 2021 diperkirakan akan mencapai kisaran 218 buah.
Pada paten, FKUI berhasil mendapatkan paten granted sejumlah 47 paten pada tahun 2018-
2020. Tren peningkatan juga terlihat dari tahun 2018-2020. Per medio awal 2021, paten
granted baru mencapai 8 buah. Dengan estimasi pertambahan jumlah paten granted yang
konstan per bulannya, paten granted FKUI pada tahun 2021 diperkirakan akan mencapai
kisaran 16 buah, yang masih di bawah 2020. Namun, perolehan paten granted masih bisa
meningkat jika proses patent granting pada paten-paten FKUI yang terdaftar di DJKI dapat
difasilitasi dan dimediasi oleh pihak universitas. Dengan begitu, diharapkan perolehan paten
granted FKUI dapat meningkat pada tahun 2021 (Lampiran 9.6.2).
Pada kegiatan PkM yang dilakukan oleh civitas akademika FKUI bervariasi setiap tahunnya
dengan fokus kegiatan serta luaran yang juga bervariasi sesuai dengan visi misi, keilmuan PS
serta diupayakan sebagai bagian dari penyelesaian masalah kesehatan sesuai bidang ilmu.
FKUI juga bekerja sama dengan RRI dan secara rutin dosen FKUI memberikan edukasi
kesehatan sesuai kepakarannya masing masing. Kerjasama edukasi kesehatan dengan RRI di
apresiasi dengan FKUI mendapatkan rekor MURI pada tahun 2021. Pada tahun 2019 terdapat
350 kegiatan PkM, 743 kegiatan pada tahun 2020, dan 448 kegiatan berdasarkan data per Juni
2021. Selain jumlah kegiatan PkM, civitas akademika FKUI juga berupaya memperoleh dana
hibah untuk pelaksanaan kegiatannya. Pendanaan kegiatan PkM di dukung oleh UI dan juga
Kementerian Riset dan Teknologi (Lampiran 9.6.3).
Selain itu pendanaan kegiatan juga di dapatkan dari hibah lainnya seperti LPDP dan juga
mitra kerjasama antara lain untuk kegiatan Indonesian Hydration Working Group FKUI.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 139
Adapun pendanaan kegiatan PkM melalui pendanaan hibah rutin. Disamping itu, kegiatan PkM
yang dilakukan oleh civitas FKUI menghasilkan luaran-luaran berupa artikel popular, modul
edukasi, video edukasi, buku ber-ISBN, seminar, dan publikasi artikel ilmiah serta
menyesuaikan dengan kondisi masalah kesehatan terutama dalam lingkup keilmuan PS.
Upaya kegiatan berkesinambungan juga diupayakan termasuk pengembangan dan
pelaksanaan kegiatan di wilayah binaan dengan harapan dapat terlaksananya kegiatan yang
berkesinambungan dan bermanfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut. Kegiatan PkM yang
dilakukan tidak hanya berupa pengembangan modul edukasi, pengembangan inovasi berupa
aplikasi smartphone, akan tetapi juga pengiriman bantuan tenaga kesehatan di wilayah
Indonesia yang mengalami bencana melalui sejumlah kegiatan, misalnya pada bencana di
Lombok dan Palu, banjir besar yang melanda wilayah DKI Jakarta pada tahun 2020, pandemic
COVID-19. Aktivitas PkM juga tidak hanya dilakukan secara aktif oleh dosen FKUI tapi juga
mahasiswa. Adapun staf FKUI juga mendapatkan apresiasi dari UI untuk warga UI yang
berkontribusi dalam penanggulangan COVID-19 termasuk dalam hal edukasi Kesehatan.
Jika dilihat dari jumlah kegiatan, pendanaan kegiatan PkM, luaran yang dihasilkan serta
survei kepuasan, kegiatan PkM sudah diupayakan untuk dilaksanakan secara optimal. Hal yang
perlu diupayakan agar kedepannya dapat lebih baik antara lain adalah upaya pencatatan
kegiatan PkM yang lebih baik, sosialisasi dan pendampingan kegiatan PkM termasuk dengan
dosen FKUI, mahasiswa melalui BEM/organisasi kemahasiswaan, ILUNI serta sosialisasi
pengurusan HKI dan juga workshop pembuatan luaran kegiatan pengabdian masyarakat yang
berkualitas.
Pada PS, evaluasi capaian kinerja bidang pendidikan terkait persentase lulusan tepat waktu
masih perlu ditingkatkan. PS akan terus berupaya dalam meningkatkan persentase lulusan tepat
waktu melalui evaluasi rutin untuk mengidentifikasi mahasiswa yang mengalami hambatan
dan masalah. Indikator kinerja lainnya meliputi capaian pembelajaran/kompetensi lulusan,
prestasi akademik mahasiswa, daya saing lulusan, dan kinerja lulusan telah memenuhi standar
yang telah ditetapkan (Lampiran 9.6.4) Pada bidang penelitian, jumlah publikasi PS telah
memenuhi target capaian yang telah ditetapkan. Publikasi internasional PS sebagian besar pada
kategori Q1, yaitu 32%. Pentingnya bagi seluruh DTPS untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan penerbitan publikasi pada jurnal kategori Q1, dengan harapan juga dapat
meningkatkan indeks sitasi publikasi karya ilmiah/artikel ilmiah yang dihasilkan. Selanjutnya
terkait perolehan HKI, sudah berhasil mencapai standar. Dalam tiga tahun terakhir perolehan
HKI adalah 8 karya. Pada bidang PkM, PS akan terus berupaya meningkatkan luaran PkM

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 140
dalam publikasi ilmiah. Dinamika perkembangan internal dan eksternal FKUI khususnya
dalam tiga tahun terakhir, tak dapat dipungkiri telah mendatangkan kendala yang cukup
signifikan terhadap pencapaian PS dalam penyelenggaraan kegiatan tridarma. Adanya
sejumlah tantangan yang dihadapi dalam target dan capaian kinerja, khususnya dalam
perubahan indikator kinerja setiap tahunnya. Dengan mengetahui kondisi nyata yang dihadapi
dalam pelaksanaan kegiatan tridarma, PS akan terus berupaya dalam memenuhi target kinerja
yang telah ditetapkan (Lampiran 9.6.5).

7. Kesimpulan hasil evaluasi ketercapaian standar luaran dan capaian serta tindak
lanjut
Akar masalah pada UPPS terdapat pemotongan dana dan adanya perubahan peraturan
terhadap penerimaan dana hibah dari UI dana penelitian dan PkM.
Ketercapaian standar luaran sudah cukup baik dengan pastinya ada rencana tindak lanjut
agar kedepannya hasil yang didapatkan dapat lebih optimal. Beberapa tindak lanjut dan rencana
perbaikan yang diusulkan antara lain adalah :
1. Sosialisasi roadmap kegiatan pengabdian kepada masyarakat lebih luas dan lebih sering
untuk seluruh civitas akademik FKUI.
2. Meminta masukan kepada para dosen FKUI setelah penyusunan roadmap kegiatan
masyarakat agar dapat lebih sesuai dengan kegiatan kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan.
3. Mengadakan kegiatan kegiatan pendampingan bagi civitas akademika FKUI mulai dari
pembuatan proposal hibah, rencana serta pelaksanaan kegiatan, koordinasi dengan mitra
dalam kegiatan pengabdian masyarakat sampai pembuatan serta penyampaian laporan
kegiatan.
4. Memperluas sosialisasi informasi hibah untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
bagi civitas akademika FKUI.
5. Membuat workshop pembuatan luaran kegiatan pengabdian masyarakat seperti pembuatan
artikel popular, modul edukasi, video edukasi, buku berISBN.
6. Melakukan sosialisasi kembali untuk pengurusan HKI serta pengajuan ISBN untuk materi
cetak edukasi untuk kegiatan pengabdian masyarakat.
7. berkoordinasi dengan BEM / organisasi kemahasiswaan Prodi untuk kegiatan pengabdian
masyarakat.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 141
8. Mengadakan kegiatan kegiatan pendampingan bagi mahasiswa FKUI termasuk koordinasi
dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang sedang dilakukan oleh Dosen FKUI di
masing masing program studi.
9. Memperluas sosialisasi informasi hibah untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
sehingga mahasiswa FKUI dapat berkoordinasi dengan Program Studi untuk pengajuan
proposal hibah kegiatan pengabdian masyarakat.
10. Menyiapkan daftar mitra kerjasama kegiatan pengabdian masyarakat sehingga bisa
menjadi salah satu upaya pengembangan wilayah binaan.
11. Melibatkan secara aktif mitra untuk pembuatan rencana kegiatan pengabdian masyarakat
agar dapat dilakukan kegiatan berkesinambungan.
12. Berkoordinasi dengan pihak mitra jika dimungkinkan adanya kesempatan pendanaan /
hibah kegiatan pengabdian masyarakat dari mitra.
13. Mengupayakan dokumentasi kerjasama kegiatan pengabdian masyarakat dengan mitra
dalam bentuk MoU atau PKS.
14. Adanya prosedur kegiatan diseminasi dan pelaporan kegiatan pengabdian masyarakat
yang harus dilakukan oleh civitas akademika FKUI.
Pada PS capaian pendidikan, penelitian, dan PkM berdasarkan indikator kinerja yang
ditetapkan dalam tiga tahun terakhir, juga menunjukkan hasil yang cukup baik. Kesimpulan ini
dapat dilihat dari tercapainya sejumlah indikator pendidikan, yaitu ketepatan masa studi yang
baik, rerata IPK yang tinggi, persentase kelulusan ujian nasional yang tinggi, berbagai
perolehan prestasi mahasiswa baik di tingkat lokal, nasional, ataupun internasional, serta
pengakuan kompetensi lulusan oleh pengguna lulusan memperoleh penilaian sebagian besar
dengan hasil ‘sangat baik’ dan ‘baik’. Pada indikator penelitian, jumlah publikasi nasional dan
internasional yang tinggi, sebagian besar publikasi internasional telah terindeks Scopus (Q1
32%, Q2 28%, Q3 27%, dan Q4 13%), serta perolehan karya yang mendapat HKI telah
memenuhi target capaian. Pada indikator PkM, capaian luaran PkM sudah memenuhi target
capaian atas perolehan HKI.
Meskipun telah memperoleh hasil yang baik, masih terdapat beberapa komponen yang harus
diperhatikan dan ditingkatkan, meskipun terdapat perbaikan jika dibandingkan periode
sebelumnya. Pada bidang pendidikan, masih perlu meningkatkan persentase kelulusan tepat
waktu. Pada bidang penelitian, masih perlu meningkatkan persentase dosen dengan h-Index
minimal 2, dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap minat dosen PS dalam
penelitian yang terindeks internasional. Pada bidang PkM, publikasi dan luaran PkM masih

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 142
perlu ditingkatkan khususnya dalam publikasi ilmiah. Uraian ringkas tersebut telah
menunjukkan posisi strategis FKUI tidak hanya dalam upaya mencerdaskan bangsa, tapi juga
dalam upaya pembangunan bangsa dan negara Indonesia secara keseluruhan.
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi

1. Analisis SWOT
FKUI melakukan analisis kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan
yang berasal dari luar. Analisis SWOT yang didasarkan pada visi dan misi akan mengarahkan
pembentukan peta strategi untuk mengatasi permasalahan internal dan menghadapi tantangan
dari luar FKUI dengan mengkapitalisasi kekuatan FKUI dan peluang eksternal yang ada.
2. Strategi dan Program Pengembangan
Peta strategi FKUI 2020-2024 menggunakan pendekatan Balanced Scorecards yang terdiri
atas empat perspektif, yaitu Pemangku Kepentingan (Stakeholder), Proses Bisnis Internal
(Internal Business Process), Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning & Growth), dan
Keuangan (Financial). Keempat perspektif tersebut menjadi dasar untuk memastikan bahwa
semua program dan upaya yang dilakukan UI selaras dengan visi, misi, dan tujuan FKUI.
Dalam perspektif stakeholder atau pemangku kepentingan, FKUI menetapkan diri menjadi
institusi yang inovatif, mandiri, inklusif, bermartabat, serta unggul di Asia Tenggara dan dunia.
Pemangku kepentingan yang dimaksud mencakup peserta didik, dosen dan tenaga
kependidikan, industri dan bisnis, serta masyarakat lainnya. Dalam upaya mencapai tujuan
pada perspektif stakeholder, FKUI menyusun perspektif proses bisnis internal yang terdiri atas
pencapaian sistem pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi dan mengantisipasi
kebutuhan masa depan; pengelolaan tridarma yang terdiri dari kegiatan pendidikan, riset, dan
pengabdian masyarakat yang berbasis riset; serta penerapan tata kelola yang efektif. Proses
bisnis internal yang efektif perlu ditunjang oleh target dan program kerja yang selaras dalam
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth) difokuskan untuk
membangun semua elemen penting di dalam FKUI yang mencakup aktivitas pencapaian pusat
talenta yang terbaik; informasi yang relevan, tepat waktu, dan berkualitas; pengembangan
sarana dan prasarana yang strategis; serta budaya kinerja yang unggul. Semua aspek dalam
ketiga perspektif di atas akan berjalan baik bila ditunjang oleh dukungan sistem keuangan yang
berimbang, efisien, dan mandiri serta didukung oleh sistem tata kelola yang baik pula.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 143
Fokus UI dalam perspektif keuangan adalah menargetkan kemandirian pendanaan sebagai
pondasi yang kuat dan mantap untuk dapat mencapai berbagai target yang dijabarkan dalam
ketiga perspektif sebelumnya. Melalui kemandirian keuangan yang dicapai, sasaran strategis
yang disusun dalam perspektif lain akan lebih mudah dicapai. Matrik Hasil analisis SWOT
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, dan mereduksi kelemahan di dalam dan
ancaman dari luar dapat dilihat pada lampiran (Analisis SWOT)
Berdasarkan analisis SWOT PS maka strategi yang akan digunakan PS untuk
pengembangan dalam 3 tahun mendatang adalah:
● Mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar pendidikan di PS
● Memperluas kerja sama pendidikan dengan lembaga pendidikan dalam dan luar negeri
● Optimalisasi pemanfaatan e-learning untuk proses pendidikan
● Optimalisasi pemanfaatan AHS untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan mahasiswa
● Optimalisasi penggunaan dana untuk operasional proses pendidikan
● Memaksimalkan sumber daya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan
pengabdian kepada masyarakat di FKUI
● Mempertahankan rekruitmen staf yang berkualitas serta mendorong dan memfasilitasi
pengembangan SDM dosen
● Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi ke seluruh stakeholder akan
pentingnya riset dan pengabdian masyarakat untuk publik
● Meningkatkan potensi dan sumber daya untuk berkompetisi secara global
● Memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19 sebagai wahana pembelajaran dan penelitian
serta PkM
● Meningkatkan kerjasama baik dengan institusi lokal maupun internasional untuk
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Sedangkan target yang dapat dicapai PS 3 tahun mendatang:

No Target Waktu
1 Jumlah lulusan tepat waktu 2024
2 Modul yang sudah memanfaatkan EMAS UI . 30% 2024
3 Kepuasan pengguna layanan meningkat (>30% RS Pengguna) 2024
4 Adanya guru besar dan penambahan kompetensi staf (Sp2 dan S3) 2024
5 Peningkatan jumlah publikasi nasional dan internasional 2024

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 144
BAB III
PENUTUP

Penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) Program Studi merupakan instrumen


akreditasi data yang berisi tentang pelaksanaan kinerja dengan dukungan data dan fakta melalui
analisis dan identifikasi permasalahan dan kelemahan PS dan UPPS. Penyusunan Laporan
Evaluasi Diri melibatkan berbagai pihak terkait dari UPPS dan PS, tahapan penyusunan
laporan evaluasi diri mencakup pemetaan sasaran evaluasi; pengkajian baku mutu eksternal
(LAM-PTKes, organisasi profesi, institusi pendidikan); pengumpulan fakta dan opini;
pembahasan hasil evaluasi diri; penyusunan laporan dan pemanfaatan hasil evaluasi diri.
Laporan Evaluasi Diri disusun berdasarkan data kinerja yang sudah disajikan UPPS
dan PS pada Dokumen Kinerja Program Studi (Buku 3A). Diharapkan dengn penyusunan
Laporan Evaluasi Diri ini bagi UPPS dan PS dapat membantu proses identifikasi masalah,
penilaian program dan pencapaian sasaran; memperkuat budaya evaluasi kelembagaan dan
analisis diri serta mendorong UPPS dan PS untuk meninjau kebijakan yang telah ditetapkan
atau sementara berjalan.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
Laporan Evaluasi Diri ini; Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Pimpinan Rumah Sakit
Utama dan Rumah Sakit Afiliasi, Pimpinan KSM/ Departemen Anestesiologi dan Terapi
intensif dan seluruh jajaranya serta stakeholder yang terlibat. Semoga dengan tersusunya buku
LED ini dapat mewujudkan budaya evaluasi kelembagaan yang baik.

A. Referensi
1. Buku Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 Anestesiologi dan
Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2021.
2. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Indonesia. Badan
Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia. 2017.
3. Peraturan Dekan FKUI nomor SK-252/UN2.F1.D/HKP.02.4/2021 tentang Peraturan
Internal (Faculty Bylaws) FKUI.
4. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang Standar
Kompetensi Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 145
5. Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Nomor 001/Peraturan/MWA-
UI/2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Universitas Indonesia (RPJP
UI) 2015-2035.
6. Rencana Strategis Universitas Indonesia Tahun 2020-2024
7. Rencana Strategis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tahun 2020-2024
8. Roadmap Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat 2020-2024.
Universitas Indonesia. 2020.
9. Roadmap Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2020-2024
10. Roadmap Penelitian Program Studi Spesialis-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif
Tahun 2020-2024
11. Roadmap Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2020-
2024
12. Roadmap Pengabdian Masyarakat Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi
Intensif

B. Lampiran

Daftar lampiran disajikan dalam dokumen terpisah. (lampiran)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 146
C. Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi

ANALISIS SWOT UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI

S1. Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) dan W1. Masih adanya mahasiswa yang belum
SWOT
S W
Sasaran Fakultas disusun secara menjalankan intergritas akademik dengan
jelas, realistik, dan konsisten baik
S2. Adanya Renstra, Peraturan Internal W2. Rasio dosen dan mahasiswa yang belum
Fakultas (Faculty Bylaws) dan POB optimal di beberapa program studi
yang mengatur tata pamong, tata W3. Tingginya biaya perawatan &
kelola dan panduan pelaksanaan pemeliharaan fasilitas pembelajaran dan

kegiatan tridarma PT yang gedung tua FKUI
terintegrasi dengan Universitas W4. Kurangnya jumlah dan variasi kasus untuk
S3. FKUI menduduki peringkat pembelajaran pada beberapa program
pertama fakultas kedokteran di
tingkat nasional dan peringkat 250-
studi
W5. Belum semua laboratorium pendukung
300 di tingkat internasional
S4. Adanya Unit Penjaminan Mutu
penelitian telah tersertifikasi
W6. Pendanaan penelitian dan pengabdian
Akademik dan Non-Akademik
(Manajemen Risiko) yang
masyarakat dari institusi yang belum
memadai
menjamin keberlangsungan dan
kualitas penyelenggaraan tridarma
W7. Persentase lulusan tepat waktu belum
mencapai 80% karena keterlambatan
dan tata kelola
S5. Dosen yang berkinerja unggul,
pada proses penelitian
W8. Proses pembuatan PKS di tingkat
mahasiswa yang berprestasi, dan
alumni bereputasi yang memiliki
universitas membutuhkan waktu yang
lama
jaringan yang kuat
S6. Memiliki RS pendidikan yang telah
W9. Biaya pendidikan belum sesuai dengan
unit cost pendidikan
terakreditasi internasional dan
tergabung dalam jejaring AHS-UI
S7. FKUI mempunyai sarana dan
prasarana pendidikan & penelitian

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 147
yang lengkap dan memadai untuk
mendukung mahasiswa dan staf

pengajar
S8. Penerapan kurikulum berbasis
kompetensi yang sejalan dengan
Strategi Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran dan Standar
Kompetensi.
S9. Dosen dan peneliti yang
mempunyai semangat meneliti,
berkolaborasi dan berinovasi
S10. Adanya IMERI dan unit-unit
riset yang dilengkapi dengan
laboratorium-laboratorium
mutakhir
S11. Adanya kerjasama penelitian
dan inovasi dengan RS pendidikan
utama, RS Jejaring AHS-UI, institusi
Pendidikan, dan industri (nasional
dan internasional)
S12. Adanya Unit Kerja Khusus
(UKK) yang bertugas
meningkatkan pendapatan Non BP
FKUI
S13. Adanya kerja sama yang baik
dengan ILUNI FKUI
S14. Banyaknya program unggulan
di FKUI
S15. Biaya pendidikan di FKUI yang
terjangkau; tersedianya program
biaya pendidikan yang
berkeadilan; dan beasiswa

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 148
O
O1. Banyaknya lembaga pendidikan SO WO
dan institusi lain dalam dan luar 1. S3-S5, S8, O1-O2, O4, O8: Mempertahankan 1. W1-W2, W4, O4, 08: Mengimplementasi standar
negeri yang berminat kualitas standar pendidikan di FKUI pendidikan secara maksimal
bekerjasama dengan FKUI dalam 2. S6-S7, S9-S11, 05-O7: Memperluas kerja 2. W3-W5, O5-O6: Meningkatkan kerja sama dengan mitra
bidang akademik dan non sama pendidikan dengan lembaga untuk mengembangkan sarana dan prasarana FKUI
akademik pendidikan dalam dan luar negeri 3. W6-W8, O1, O3-O7: Meningkatkan komunikasi,
O2. Tingginya minat calon mahasiswa 3. S12-S15, O2-O3: Memaksimalkan sumber informasi dan edukasi ke seluruh stakeholder akan
baru daya untuk meningkatkan kualitas dan pentingnya riset dan pengabdian masyarakat untuk
O3. Tersedianya sumber dana lain kuantitas riset dan pengabdian kepada public
dari nasional dan internasional masyarakat di FKUI
yang dapat diperoleh melalui
kompetisi
O4. Terdapatnya standar pendidikan
internasional yang menjadi acuan
kurikulum pendidikan pada setiap
program studi
O5. Meningkatnya kebutuhan industri
akan produk riset
O6. Tingginya kebutuhan masyarakat
akan informasi kesehatan yang
dapat dipenuhi melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
O7. Kebutuhan lulusan FKUI di
Indonesia sangat tinggi
O8. Adanya peraturan pemerintah
tentang program Kampus
Merdeka

T
T1 Terdapatnya fakultas kedokteran ST WT
lain dengan kualitas Tridharma 1. S3-S6, S8, T1-T3, T7-T8: Meningkatkan 1. W1-W2, W4, W7, T1-T3, T7: Meningkatkan sumber
yang meningkat potensi sumber daya dan kualitas prodi daya untuk mempertahankan standar pendidikan di
T2 Terbukanya peluang dokter asing dalam persaingan global FKUI
untuk bekerja di Indonesia 2. T4-T6, S7-S9: Memanfaatkan sumber daya 2. W3, W5-W6, W8, T4-T6: Mengupayakan kerja sama
T3 Peningkatan kebutuhan lulusan riset di FKUI untuk menghadapi persaingan dengan stakeholder untuk memaksimalkan potensi
dengan kualitas yang lebih tinggi dalam penelitian, publikasi, dan pengabdian sumber daya riset dan pengabdian masyarakat FKUI
(revolusi industri 4.0) kepada masyarakat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 149
T4 Ketidakpastian pendanaan dari
suprasistem
T5 Terdapatnya regulasi pemerintah
yang belum sinkron baik didalam
maupun antar kementerian
T6 Adanya regulasi UI sebagai
perusahaan kena pajak (PKP)
termasuk pajak peneliti
T7 Terdapatnya wacana kebijakan
pemerintah tentang pembukaan
pusat pendidikan oleh institusi
asing.
T8 Adanya wacana peraturan
pemerintah yang baru tentang
pembatasan rekrutmen dosen
tetap

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 150
(Internal Strategy Factors Summary)

IFAS BOBOT RATING SKOR


STRENGH
S1. Visi, Misi, dan Tujuan (VMT) dan Sasaran Fakultas disusun secara jelas,
0.03 2 0.06
realistik, dan konsisten
S2. Adanya Renstra, Peraturan Internal Fakultas (Faculty Bylaws) dan POB yang
mengatur tata pamong, tata kelola dan panduan pelaksanaan kegiatan tridarma PT 0.03 2 0.06
yang terintegrasi dengan Universitas
S3. FKUI menduduki peringkat pertama fakultas kedokteran di tingkat nasional
dan peringkat 250-300 di tingkat internasional
0.1 4 0.4
S4.Adanya Unit Penjaminan Mutu Akademik dan Non-Akademik (Manajemen
Risiko) yang menjamin keberlangsungan dan kualitas penyelenggaraan tridarma 0.07 2 0.14
dan tata kelola
S5. Dosen yang berkinerja unggul, mahasiswa yang berprestasi, dan alumni
bereputasi yang memiliki jaringan yang kuat
0.1 5 0.5
S6. Memiliki RS pendidikan yang telah terakreditasi internasional dan tergabung
dalam jejaring AHS-UI
0.08 5 0.4
S7. FKUI mempunyai sarana dan prasarana pendidikan & penelitian yang lengkap
dan memadai untuk mendukung mahasiswa dan staf pengajar
0.07 3 0.21
S8. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang sejalan dengan Standar
Nasional Pendidikan Kedokteran dan Standar Kompetensi.
0.07 2 0.14
S9.Dosen dan peneliti yang mempunyai semangat meneliti, berkolaborasi dan
0.07 3 0.21
berinovasi
S10. Adanya IMERI dan unit-unit riset yang dilengkapi dengan laboratorium-
laboratorium mutakhir
0.1 5 0.5
S11. Adanya kerjasama penelitian dan inovasi dengan RS pendidikan utama, RS
Jejaring AHS-UI, institusi Pendidikan, dan industri (nasional dan internasional)
0.07 5 0.35
S12. Adanya Unit Kerja Khusus (UKK) yang bertugas meningkatkan pendapatan
Non BP FKUI
0.03 3 0.09
S13. Adanya kerja sama yang baik dengan ILUNI FKUI 0.07 3 0.21
S14.Banyaknya program unggulan di FKUI 0.03 2 0.06
S15.Biaya pendidikan di FKUI yang terjangkau; tersedianya program biaya
0.08 4 0.32
pendidikan yang berkeadilan; dan beasiswa
1 3.65
WEAKNESS
W1.Masih adanya mahasiswa yang belum menjalankan intergritas akademik
dengan baik
0.1 2 0.2
W2.Rasio dosen dan mahasiswa yang belum optimal di beberapa program studi 0.11 3 0.33
W3.Tingginya biaya perawatan & pemeliharaan fasilitas pembelajaran dan gedung
tua FKUI 0.12 4 0.48
W4.Kurangnya jumlah dan variasi kasus untuk pembelajaran pada beberapa
program studi
0.11 2 0.22
W5.Belum semua laboratorium pendukung penelitian telah tersertifikasi 0.12 4 0.48
W6.Pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat dari institusi yang belum
memadai
0.12 4 0.48
W7.Persentase lulusan tepat waktu belum mencapai 80% karena keterlambatan
pada proses penelitian
0.1 4 0.4
W8.Proses pembuatan PKS di tingkat universitas membutuhkan waktu yang lama 0.1 2 0.2
W9.Biaya pendidikan belum sesuai dengan unit cost pendidikan 0.12 4 0.48
1 3.27

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 151
Tabel EFAS (External Strategy Factors Summary)

EFAS BOBOT RATING SKOR


OPPORTUNITY
O1.Banyaknya lembaga pendidikan dan institusi lain dalam dan luar negeri
yang berminat bekerjasama dengan FKUI dalam bidang akademik dan non 0.15 5 0.75
akademik
O2.Tingginya minat calon mahasiswa baru 0.15 5 0.75
O3.Tersedianya sumber dana lain dari nasional dan internasional yang
0.11 3 0.33
dapat diperoleh melalui kompetisi
O4.Terdapatnya standar pendidikan internasional yang menjadi acuan
kurikulum pendidikan pada setiap program studi 0.11 3 0.33
O5. Meningkatnya kebutuhan industri akan produk riset 0.11 3 0.33
O6.Tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi kesehatan yang dapat
0.11 3 0.33
dipenuhi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
O7.Kebutuhan lulusan FKUI di Indonesia sangat tinggi 0.15 5 0.75
08.Adanya peraturan pemerintah tentang program Kampus Merdeka 0.11 3 0.33
1 3.9
EFAS BOBOT RATING SKOR
THREAT
T1. Terdapatnya fakultas kedokteran lain dengan kualitas Tridharma yang
0.12 2 0.24
meningkat
T2. Terbukanya peluang dokter asing untuk bekerja di Indonesia 0.12 2 0.24
T3. Peningkatan kebutuhan lulusan dengan kualitas yang lebih tinggi
0.11 3 0.33
(revolusi industri 4.0)
T4. Ketidakpastian pendanaan dari suprasistem 0.14 4 0.56
T5. Terdapatnya regulasi pemerintah yang belum sinkron baik didalam
0.14 4 0.56
maupun antar kementerian
T6. Adanya regulasi UI sebagai perusahaan kena pajak (PKP) termasuk
0.14 4 0.56
pajak peneliti
T7. Terdapatnya wacana kebijakan pemerintah tentang pembukaan pusat
0.11 3 0.33
pendidikan oleh institusi asing.
T8. Adanya wacana peraturan pemerintah yang baru tentang pembatasan
0.12 4 0.48
rekrutmen dosen tetap
1 3.3

Nilai akhir:
IFAS: Kekuatan-kelemahan: 3.65 – 3.27 = 0.38
EFAS: Peluang-ancaman: 3.9 – 3.3 = 0.6

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 152
Opportunity

0.38; 0.6
Weakness Strength

Gambar Diagram Kartesius

Strategi dan Program Pengembangan


a. Strategi pemecahan masalah dan kelemahan dengan memperhatikan skala prioritaspada program
pengembangannya dalam tiga tahun ke depan.
b. Program pengembangan yang diprioritaskan harus memiliki kriteria yang dapat diukurbaik dari target
kualitatif, kuantitatif, dan waktu pelaksanaan.

INDIKATOR KINERJA
NO STRATEGI DAN PROGRAM SATUAN 2021 2022 2023
UTAMA
Penguatan tata organisasi dan kelembagaan
secara berkelanjutan untuk meningkatkan
Tersedianya laporan
nilai keunggulan Fakutas dan mencapai
monev dan penilaian
1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Fakultas % 100 100 100
kontrak kinerja pimpinan
melalui kegiatan rapat kerja
fakultas
dekanat/departemen/program studi/unit
kerja.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 153
INDIKATOR KINERJA
NO STRATEGI DAN PROGRAM SATUAN 2021 2022 2023
UTAMA
Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan
rumah sakit jejaring, institusi pendidikan
Jumlah civitas akademika
baik dalam dan luar negeri untuk
terlibat dalam berbagai
pengembangan bidang pendidikan,
program terkait kerja sama
2 penelitian dan pengabdian masyarakat orang 100 130 160
antar negara dan
sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan
pengembangan program-
Sasaran Fakultas melalui pemberian
program baru
beasiswa, pertukaran pelajar, visiting dan
adjunct professor, kerja sama penelitian.
Melakukan sosialisasi secara berkala
terhadap Tata Pamong dan Tata Kelola di
FKUI kepada seluruh pemangku
kepentingan (Stakeholders), melakukan Penyelesaian tindak lanjut
fungsi monitoring dan evaluasi berbasis rekomendasi audit internal
3 % 100 100 100
TIK terhadap kebijakan atau aturan yang dan eksternal resiko
terkait agar kiranya Tata Pamong dan Tata menengah dan tinggi
Kelola tersebut dapat memelihara dan
mengakomodasi semua unsur, fungsi dan
peran unit-unit yang ada di FKUI.
Secara rutin dan berkala melakukan
Sosialisasi, Monitoring dan Evaluasi
kepada seluruh mahasiswa Fakultas
Kedokteran UI seluruh jenjang S1, S2, S3,
1. Persentase keberhasilan
Sp1 dan Sp2 terhadap peraturan pemerintah
studi mahasiswa
(Permen), peraturan Rektor, Peraturan 1.%
2. Jumlah kegiatan 1. 80 1. 85 1. 90
Dekan terkait kegiatan akademik dan non 2.
4 mahasiswa di luar kelas 2. 40 2. 60 2. 80
akademik, mematuhi aturan tata krama kegiatan
3. Jumlah prestasi 3. 40 3. 50 3. 60
kehidupan kampus, selalu menjaga nama 3. orang
mahasiswa di tingkat
baik institusi Pendidikan dan meningkatkan
nasional dan internasional
prestasi akademik dalam bidang
Pendidikan, pengabdian kepada
masyarakat, dan turut berperan serta dalam
kegiatan penelitian.
Persentase dosen tetap
berkualifikasi S3,
Pengembangan kompetensi dosen dan staf
memiliki sertifikasi
kependidikan dengan mengikutsertakan
kompetensi/profesi yang
dalam berbagai kegiatan ilmiah, kegiatan
5 diakui oleh industri dan % 40 50 60
pelatihan keterampilan, Sertifikasi Dosen,
dunia kerja atau berasal
dan pelatihan kompetensi lainnya yang
dari kalangan praktisi
menunjang keahlian
profesional, dunia industri,
atau dunia kerja

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 154
Memberikan kesempatan dan dukungan
administratif kepada dosen dan staf Persentase dosen dengan
6 % 81 85 90
kependidikan untuk melanjutkan gelar S3
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 155
INDIKATOR KINERJA
NO STRATEGI DAN PROGRAM SATUAN 2021 2022 2023
UTAMA
(dalam maupun luar negeri) sesuai dengan
kompetensi bidang

Memberikan kesempatan dan dukungan


administratif kepada dosen dan staf
Jumlah GB dan LK baru di
7 kependidikan untuk pengurusan kenaikan orang 22 32 42
tahun berjalan
pangkat dan jabatan fungsional sesuai
aturan yang berlaku
Melakukan sosialisasi berkala untuk
penyusunan kegiatan dan anggaran,
Persentase efisiensi
8 sosialisasi peraturan keuangan universitas, % 100 100 100
anggaran
dan monitoring evaluasi pendapatan dan
pengeluaran fakultas.
Pengelolaan fasilitas yang
lengkap berfungsi dan
Mempertahankan sekaligus meningkatkan
terpelihara dengan baik,
9 sarana dan prasarana untuk kebutuhan unit kerja 1 1 1
berstandar prinsip cost
kegiatan tridarma PT
sharing dan resource
sharing
Kurikulum merupakan suatu rencana
proses pembelajaran di tingkat program
studi yang bersifat dinamis, dan perlu
ditunjang kesiapan sarana prasarana dari Persentase jumlah mata
fakultas dan SDM staf pengajar dan tenaga kuliah yang memiliki BRP
10 % 100 100 100
kependidikan. Dinamika kurikulum perlu yang sesuai dengan standar
ditunjang penyiapan SDM melalui berbagai SK BRP
upyaa pelatihan, dan pengembangan staf
pengajar yang relevan, serta pemanfaatan
teknologi informasi yang sistematis.
Mempertahankan sekaligus meningkatkan
jumlah publikasi penelitian dan kegiatan
Jumlah publikasi Q1 dan
11 pengabdian masyarakat dengan Publikasi 230 235 240
Q2 (SJR)
memanfaatkan SDM dan anggaran yang
tersedia
Mendorong staf untuk mendaftarkan
Jumlah kekayaan
kekayaan intelektualnya untuk mendorong
12 intelektual yang digunakan HKI 1 1 1
kerja sama dengan industri dari hasil riset
oleh industri
tersebut

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 156
ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

S W
S16. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran W10. Hasil evaluasi mutu akademik belum
SWOT (VMTS) Program Studi disusun secara konsisten baik
jelas, realistis, dan konsisten, sejalan W11. Belum adanya guru besar aktif dan
dengan VMTS Fakultas jumlah lektor kepala atau berpendidikan S3
S17. Adanya RENSTRA dan Peraturan masih sedikit
Internal Fakultas (Faculty Bylaws) W12. Tenaga staf pengajar masih kurang,
yang menjadi panduan organisasi sehingga supervisi langsung terhadap peserta

dan tata kelola Program Studi didik belum optimal
S18. Secara teratur telah dilakukan W13. Jumlah lulusan tepat waktu masih
rapat koordinasi dan rapat kerja dan sedikit
telah membuat program perbaikan
sebagai tindak lanjutnya
W14. Sistem informasi belum terintegrasi dan
belum mampu memberikan real-time data
S19. Memiliki sistem penjaminan
mutu internal KSM, fakultas, dan
dari setiap proses bisnis
W15. Tingginya unit cost nyata pendidikan
S20.
universitas
Kompetensi dosen, khususnya di
profesi anestesiologi dan rendahnya biaya
pendidikan yang ditetapkan
bidang terapi intensif dan anestesia
regional serta nyeri, sangat tinggi
W16. Pemanfaatan e-learning yang belum
optimal
S21. Adanya dosen ahli dari institusi
pendidikan lain di luar negri (visiting
W17. Keterlibatan staf dalam pengelolaan
penelitian belum optimal karena padatnya
S22.
lecturers/professors)
Sarana dan prasarana yang
kegiatan pelayanan masyarakat di RSCM
W18. Masih kurangnya hibah penelitian dan
lengkap untuk menunjang aktivitas
mahasiswa, termasuk langganan
dana publikasi
W19. Kerjasama internasional dalam kegiatan
jurnal
Perpustakaan UI
internasional dari pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan
S23. Implementasi dan pemanfaatan
perkembangan teknologi pada
pelayanan dan pendidikan
(ultrasonografi, TCI, advanced airway
devices)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 157
S24. RS Pendidikan Utama dan RS
afiliasi yang cukup banyak dan

Strategi memiliki variasi kasus yang


dibutuhkan
S25. Reputasi Program Studi dan FKUI
sudah diakui di tingkat nasional dan
internasional
S26. Terdapat kesempatan belajar lebih
banyak dalam hal terapi intensif,
anestesia regiona dan manajemen
nyeri, serta penggunaan alat-alat
canggih
S27. Terdapat hubungan dengan institusi
terapi intensif di luar negri dalam
bentuk diskusi mingguan (JICA)
S28. Memiliki kurikulum yang memuat
kompetensi sesuai ketentuan
nasional dengan susunan sesuai
aturan FKUI dan DIKTI
S29. Memiliki roadmap penelitian yang
sesuai visi keilmuan Program Studi
S30. Klaster IMERI dan laboratorium
penelitian yang cukup lengkap dan
canggih di FKUI dan RSUPNCM
S31. Hibah penelitian yang tersedia secara
regular di RSCM dan FKUI
S32. Adanya jejaring riset dan pengalaman
riset yang luas baik di tingkat
regional, maupun internasional
S33. Program Studi telah menyusun
roadmap PkM
S34. Tersedianya berbagai macam sarana
dan prasarana yang menunjang
penyelenggaraan kegiatan Tridarma

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 158
O
O9. Kebutuhan dokter spesialis anestesi SO WO
yang masih besar 4. S1, S3-S5, S7-S8, S10-S11, S13, S19, O1, O3, O11: 4. ,W4, W6, O1, O3-O5: Mempertahankan dan meningkatkan
O10. Banyaknya peluang kerjasama Mempertahankan kuallitas standar Pendidikan kualitas standar pendidikan PS
dengan institusi dan mitra nasional di PS 5. W2-W3, O11: Mempertahankan rekruitmen staf yang
maupun internasional, dalam 5. S6, S9, S12, O2, O4, O9, O12: Memperluas kerja berkualitas serta mendorong dan memfasilitasi
bidang pendidikan, pelayanan dan sama pendidikan dengan lembaga pendidikan pengembangan SDM dosen
penelitian dalam dan luar negeri 6. W1, O10: Optimalisasi AHS untuk mengejar kompetensi
O11. Prodi Anestesiologi sebenarnya 6. S2, O10: Optimalisasi pemanfaatan AHS untuk yang dibutuhkan mahasiswa
masih cukup banyak diminati oleh mengejar kompetensi yang dibutuhkan 7. W5, W7, O6: Optimalisasi pemanfaatan e-learning untuk
calon mahasiswa mahasiswa proses Pendidikan
O12. Kerjasama dengan institusi 7. S17, O6: Optimalisasi pemanfaatan e-learning 8. W8, O2-O4, O9, O12 Meningkatkan kerja sama dengan mitra
pendidikan di luar negri untuk untuk proses Pendidikan untuk mengembangkan sarana dan prasarana FKUI
pengembangan SDM 8. S16, O5: Optimalisasi penggunaan dana untuk 9. W8-W9,O8, O13-O14: Meningkatkan komunikasi, informasi
O13. Naiknya dana operasional operasional proses pendidikan dan edukasi ke seluruh stakeholder akan pentingnya riset
O14. Penggunaan program EMAS UI 9. S14-S15, S17, O7-O8, O13-O14: dan pengabdian masyarakat untuk publik
dapat dioptimalisasi untuk proses Memaksimalkan sumber daya untuk
pembelajaran mahasiswa secara meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan
asinkronus PkM
O15. Pemanfaatan IMERI dan unit-unit
riset masih dapat ditingkatkan
O16. Besarnya antusiasme masyarakat
terhadap program PkM yang
diselenggarakan oleh Program Studi
O17. Terbukanya peluang kerja sama
dengan institusi dan mitra nasional
maupun internasional, dalam
bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
O18. Pemanfaatan AHS bisa lebih optimal
O19. Adanya program beasiswa LPDP
yang dapat dimanfaatkan dosen
dalam mengambil S3
O20. Pemberdayaan visiting lecturers /
professors masih dapat ditingkatkan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 159
O21. Pandemi COVID-19 dapat dijadikan
kesempatan untuk melakukan
penelitian
O22. Adanya kebijakan yang mewajibkan
dosen dan mahasiswa untuk
melakukan kegiatan penelitian

T
T9 Persaingan lebih kompetitif dengan ST WT
semakin meningkatnya jumlah 3. S1-S2, S6, S8-S10, S12, S17, S19, T4-T5: 3. W4, W6, T3: Mempertahankan dan meningkatkan kualitas
program Pendidikan dokter spesialis Meningkatkan potensi dan sumber daya PS standar pendidikan di Prodi
Anestesiologi dan Terapi Intensif di untuk berkompetisi secara global 4. W2-W3, W8, T4: Mempertahankan rekruitmen staf yang
perguruan tinggi negeri lainnya 4. S3-S5, S7, S11, S13, T1-T3: Mempertahankan berkualitas serta mendorong dan memfasilitasi
T10 Jumlah outlet pelayanan dan meningkatkan kualitas standar pendidikan pengembangan SDM dosen
anestesia di RSCM yang cenderung di Prodi 5. W5, W7, T2: Optimalisasi pemafaatan e-learning untuk
bertambah membuat pelaksanaan 5. S14-S16, S18, T6-T9: Memanfaatkan kondisi proses Pendidikan
pendidikan dan supervisi mahasiswa pandemi COVID-19 sebagai wahana 6. W1, T1: Optimalisasi pemanfaatan AHS untuk mengejar
semakin sulit pembelajaran dan penelitian serta PkM kompetensi yang dibutuhkan mahasiswa
T11 Pandemi COVID-19 mungkin 7. W10, T7-T9: Meningkatkan komunikasi, informasi dan
membuat minat calon mahasiswa edukasi ke seluruh stakeholder akan pentingnya riset dan
menurun pengabdian masyarakat untuk publik
T12 Proses kenaikan karir dosen
hingga mencapai jabatan guru besar
cukup rumit
T13 Biaya operasional yang semakin
tinggi
T14 Pandemi COVID-19
memperlambat tercapainya
kompetensi yang diinginkan karena
keterbatasan kasus
T15 Persaingan publikasi penelitian
dengan pusat-pusat pendidikan lain
di dunia
T16 Pandemi COVID-19 berpotensi
mengurangi target luaran dan capaian
yang selama ini dihasilkan oleh
Program Studi

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 160
T17 Pandemi COVID-19 membatasi
jenis PkM yang dapat dilakukan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 161
Faktor Subfaktor Skala Nilai
No Strength
a b c axbxc
1 Visi dan Misi, Tujuan dan Strategi 0,1
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) Program Studi disusun
secara jelas, realistis, dan konsisten, sejalan dengan VMTS 1 4 0,4
Fakultas
Total 1 0,4
2 Tata Pamong 0,1
Adanya RENSTRA dan Peraturan Internal Fakultas (Faculty
Bylaws) yang menjadi panduan organisasi dan tata kelola Program 0,2 4 0,08
Studi
Memiliki struktur organisasi dan uraian tugas yang jelas, termasuk
0,2 4 0,08
memiliki kriteria untuk jabatan KPS dan SPS.
Telah memiliki alur dan SOP/ POB penerimaan staf. 0,1 4 0,04
Pengelolaan Program Studi telah dilakukan secara transparan dan
0,1 4 0,04
akuntabel.
Secara teratur telah dilakukan rapat koordinasi dan rapat kerja dan
0,1 3 0,03
telah membuat program perbaikan sebagai tindak lanjutnya.
Asupan umpan balik telah digunakan sebagai bahan untuk
0,1 3 0,03
melakukan pengambilan kebijakan.
Memiliki sistem penjaminan mutu internal KSM, fakultas, dan
0,2 4 0,08
universitas
Total 1 0,38
3 Mahasiswa 0,1
Mahasiswa yang berkualitas 0,2 4 0,08
Peminatan terhadap Program Studi di kalangan dokter lulusan
0,2 3 0,06
fakultas kedokteran cukup besar.
Sistem seleksi calon peserta Prodi telah tersusun dan menjamin
0,15 4 0,06
objektivitas seleksi calon peserta didik.
Peserta didik pada PS meraih prestasi di bidang akademik dan non
0,1 3 0,03
akademik.
Peserta didik memiliki pencapaian prestasi/reputasi bidang
0,05 3 0,015
akademik di tingkat internasional (Lulus Ujian EDAIC part 1)
Peningkatan Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), persentase
0,2 4 0,08
lulusan tepat waktu dan IPK di atas > 3.00
Kelulusan first taker ujian nasional mendekati 100% 0,1 4 0,04
Total 1 0,135
4 Sumber Daya Manusia 0,1
Prosedur rekrutmen dosen yang terstruktur dan melibatkan FKUI
0,1 3 0,03
maupun RSCM.
Dosen di RS Pendidikan Utama memiliki kompetensi yang baik
0,2 4 0,08
dan sesuai klasifikasi jenjang dosen FKUI.
Kompetensi dosen, khususnya di bidang terapi intensif dan
0,3 4 0,12
anestesia regional serta nyeri, sangat tinggi
Kemauan staf di RS afiliasi untuk menjadi dosen FKUI cukup baik. 0,1 3 0,03
Terdapat program pengembangan dosen yang jelas dan terfasilitasi 0,2 4 0,08
Adanya dosen ahli dari institusi pendidikan lain di luar negri
0,1 3 0,03
(visiting lecturers/professors)
Total 1 0,37
5 Keuangan, Sarana dan Prasarana 0,1
Sumber pendanaan dari pemerintah dan masyarakat 0,2 3 0,06
Peraturan pengelolaan keuangan dari Universitas 0,2 3 0,06

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 162
Sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang aktivitas
mahasiswa, termasuk langganan jurnal internasional dari 0,25 4 0,1
Perpustakaan UI
Implementasi dan pemanfaatan perkembangan teknologi pada
pelayanan dan pendidikan (ultrasonografi, TCI, advanced airway 0,25 4 0,1
devices)
RS Pendidikan Utama dan RS afiliasi yang cukup banyak dan
0,1 3 0,03
memiliki variasi kasus yang dibutuhkan
Total 1 0,35
6 Pendidikan 0,15
Disiplin ilmu Anestesiologi dan Terapi Intesif yang beragam dan
0,1 2 0,03
terus berkembang
Reputasi Program Studi dan FKUI sudah diakui di tingkat nasional
0,1 3 0,045
dan internasional
Program Studi telah terakreditasi 0,1 3 0,045
Terdapat kesempatan belajar lebih banyak dalam hal terapi
intensif, anestesia regiona dan manajemen nyeri, serta penggunaan 0,1 4 0,06
alat-alat canggih
Terdapat hubungan dengan institusi terapi intensif di luar negri
0,1 3 0,045
dalam bentuk diskusi mingguan (JICA)
Evaluasi terhadap peserta didik telah dilakukan, baik formatif
0,022
maupun sumatif, objektif dan terdokumentasi dan dilaporkan 0,05 3
5
dalam SIAK NG
Memiliki kurikulum yang memuat kompetensi sesuai ketentuan
0,1 3 0,045
nasional dengan susunan sesuai aturan FKUI dan DIKTI
Adanya Medical Education Unit yang bertugas dalam mendukung
0,05 2 0,015
pengembangan dan evaluasi kurikulum di Program Studi
Evaluasi program secara keseluruhan telah dilaksanakan regular 0,022
0,05 3
dengan tindak lanjut/ revisi berkala 5
Pelatihan staf pengajar untuk mendukung pengembangan dan
0,1 3 0,045
implementasi kurikulum
Iklim positif antar sesama peserta didik, sesama dosen, dan dosen-
0,1 3 0,045
peserta didik
Partisipasi alumni untuk pengembangan pendidikan baik 0,05 1 0,0075
Total 1 0,4275
7 Penelitian 0,15
Memiliki roadmap penelitian yang sesuai visi keilmuan Program
0,15 4 0,09
Studi
Klaster IMERI dan laboratorium penelitian yang cukup lengkap
0,15 4 0,09
dan canggih di FKUI dan RSUPNCM
Dukungan FKUI-RSCM untuk terlaksananya penelitian yang tertib
0,067
dan etis, dengan adanya Bagian Penelitian RSCM dan Komite Etik 0,15 3
5
Penelitian FKUI-RSCM.
Dukungan penuh KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif melalui
0,067
peran aktif Kolitbang berkoordinasi dengan KPS dan Koyanmas 0,15 3
5
untuk menjaga keberlangsungan dan mutu penelitian.
Fasilitasi terselenggaranya penelitian melalui beberapa modul
pembelajaran PPDS Anestesiologi yang menjamin setiap peserta 0,1 3 0,045
didik setidaknya melakukan satu penelitian.
Memiliki RS pendidikan utama yang merupakan pusat rujukan
nasional, dengan jumlah pasien dan keragaman kasus yang sangat 0,1 4 0,06
besar, sangat menguntungkan sebagai sumber penelitian.
Hibah penelitian yang tersedia secara regular di RSCM dan FKUI 0,05 3 0,0225
Adanya jejaring riset dan pengalaman riset yang luas baik di
0,05 2 0,015
tingkat regional, maupun internasional

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 163
Tersedianya kemudahan mendapatkan referensi internasional di
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif yang dapat diakses 0,05 2 0,015
seluruh sivitas akademika
Semakin banyak staf pengajar yang lulus dan menjalani 0,022
0,05 3
pendidikan S3 5
Total 1 0,495
8 Pengabdian Kepada Masyarakat 0,1
Program Studi telah menyusun roadmap PkM 0,3 4 0,12
Terdapat proses monev pelaksanaan PkM 0,2 3 0,06
Antusiasme dosen dan mahasiswa untuk berpartisipasi pada
0,2 3 0,06
program PkM tinggi
Adanya mitra pengabdian masyarakat yang telah dibina beberapa
0,15 2 0,03
tahun terakhir
Kerjasama yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan
0,15 2 0,03
dalam bidang PkM pada tingkat nasional
Total 1 0,3
9 Luaran dan Capaian 0,1
Adanya Rencana Pembangunan Jangka Panjang Universitas
Indonesia (RPJP UI) sebagai arah sekaligus menjadi acuan dalam 0,2 2 0,04
penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi yang unggul
Tersedianya berbagai macam sarana dan prasarana yang
0,3 3 0,09
menunjang penyelenggaraan kegiatan Tridarma
Jumlah publikasi internasional dan penelitian yang meningkat
0,3 4 0,12
setiap tahun
Alumni PS Anestesiologi dan Terapi Intensif bereputasi, berdaya
0,2 3 0,06
saing tinggi dan memiliki jaringan yang kuat.
Total 1 0,31

Faktor Subfaktor Skala Nilai


No Weakness
a b c axbxc
1 Visi dan Misi, sasaran dan tujuan serta strategi pencapaian. 0,1
Belum semua staf maupun karyawan memahami dengan baik visi,
0,5 3 0,15
misi, sasaran dan tujuan
Belum semua mahasiswa memahami dengan baik visi, misi,
0,5 3 0,15
sasaran dan tujuan
Total 1 0,3
2 Tata Pamong 0,1
Hasil evaluasi mutu akademik belum konsisten baik 0,6 3 0,18
Hasil evaluasi mutu akademik belum disosialisasikan secara rutin
0,4 2 0,08
kepada seluruh sivitas akademika
Total 1 0,26
3 Mahasiswa 0,1
Jumlah lulusan tepat waktu masih sedikit 0,3 4 0,12
Peran pembimbing penelitian belum optimal dalam percepatan
pelaksanaan penelitian, berkontribusi terhadap penjangnya masa 0,2 3 0,06
studi
Belum banyak lulusan dengan nilai IPK >3,5 0,3 4 0,12
Total 0,8 0,3
4 Sumber Daya Manusia 0,1
Belum adanya guru besar aktif dan jumlah lektor kepala atau
0,15 4 0,06
berpendidikan S3 masih sedikit
Sertifikasi dosen terhadap staf pengajar belum terlaksana. 0,1 3 0,03

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 164
Aturan birokrasi pengurusan jabatan fungsional dosen masih
sangat rumit dan terbatas, menyebabkan minat dosen untuk 0,1 3 0,03
pengurusan hal ini menjadi rendah
Belum semua dosen memiliki gelar konsultan 0,1 2 0,02
Tenaga staf pengajar masih kurang, sehingga supervisi langsung
0,15 2 0,03
terhadap peserta didik belum optimal
Jalur karir dosen belum tertata dengan baik 0,15 2 0,03
Beberapa dosen menjelang pensiun atau purna bakti 0,05 2 0,01
Staf RS afiliasi belum semuanya memenuhi kriteria jenjang dosen
0,1 2 0,02
FKUI
Monitoring dan evaluasi terhadap staf di RS afiliasi belum
0,05 2 0,01
berjalan
Tidak ada jalur karir yang jelas untuk tenaga kependidikan 0,05 1 0,005
Total 1 0,245
5 Keuangan, Sarana dan Prasarana 0,1
Pengelolaan keuangan yang belum optimal 0,2 3 0,06
Tingginya unit cost nyata pendidikan profesi anestesiologi dan
0,2 3 0,06
rendahnya biaya pendidikan yang ditetapkan
Sistem informasi belum terintegrasi dan belum mampu
0,2 2 0,04
memberikan real-time data dari setiap proses bisnis
Kemampuan SDM dalam perencanaan kegiatan dan anggaran
0,2 3 0,06
yang perlu ditingkatkan
Koneksi internet (wifi) seringkali tidak stabil untuk menunjang
0,2 2 0,04
pembelajaran daring selama pandemi
Total 1 0,26
6 Pendidikan 0,15
Pelaksanaan fungsi penilaian dengan instrumen sesuai pelatihan
0,4 3 0,18
Clinical Teacher masih belum optimal
Pemanfaatan e-learning yang belum optimal 0,4 2 0,12
Belum semua data dapat dimasukkan ke sistem EHR maupun
0,2 2 0,06
database Departemen.
Total 1 0,36
7 Penelitian 0,15
Keterlibatan staf dalam pengelolaan penelitian belum optimal
0,2 3 0,09
karena padatnya kegiatan pelayanan masyarakat di RSCM
Jumlah penelitian dosen yang belum merata 0,2 3 0,09
Tidak ada alokasi waktu khusus bagi dosen dalam melakukan
0,1 3 0,045
penelitian
Belum semua staf pengajar mendalami betul metodologi
0,1 3 0,045
penelitian
Sedikitnya aktivitas meneliti di masa lalu menyebabkan akses ke
0,1 1 0,015
publikasi internasional tidak mudah
Belum optimalnya penggunaan dana untuk penelitian 0,1 3 0,045
Masih kurangnya hibah penelitian dan dana publikasi 0,1 2 0,03
Rendahnya minat dan pengalaman staf untuk melaksanakan
0,05 3 0,023
penelitian mandiri dan berkompetisi untuk mendapatkan hibah
Sistem pencatatan dan dokumentasi yang belum sempurna,
0,05 3 0,023
merupakan kendala mendapatkan data penelitian
Total 1 0,405
8 Pengabdian Kepada Masyarakat 0,1
Keterlibatan staf dalam pengelolaan pengabdian masyarakat
0,4 3 0,12
belum optimal
Belum optimalnya penggunaan dana untuk pengabdian
0,4 1 0,04
masyarakat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 165
Kerjasama internasional dalam kegiatan PkM masih perlu
0,2 1 0,02
ditingkatkan
Total 1 0,18
9 Luaran dan Capaian 0,1
Kerjasama internasional dalam kegiatan pendidikan, penelitian
1 2 0,2
dan pengabdian kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan
Total 1 0,2

Faktor Subfaktor Skala Nilai


No Opportunity
a b c axbxc
1 Visi dan Misi, sasaran dan tujuan serta strategi pencapaian. 0,1
Kebutuhan dokter spesialis anestesi yang masih besar 0,4 4 0,16
Banyaknya peluang kerjasama dengan institusi dan mitra
nasional maupun internasional, dalam bidang pendidikan, 0,3 3 0,09
pelayanan dan penelitian
Hubungan baik dengan institusi pendidikan / induk organisasi
0,3 2 0,06
profesi anestesia di dunia selain nasional dan regional
Total 1 0,31
2 Tata Pamong 0,1
Prodi Anestesiologi dan terapi intensif FKUI sebagai prodi
Anestesiologi tertua di Indonesia dan terletak di pusat 0,3 4 0,12
pemerintahan dan perekonomian
Berkembangnya berbagai teknologi informasi komunikasi yang
0,2 3 0,06
memungkinkan efisiensi sistem kepemimpinan dan manajemen
Pemanfaatan AHS bisa lebih optimal 0,2 3 0,06
Terdapat pembinaan yang berkala dan berkesinambungan dari
0,1 2 0,02
pihak fakultas dan universitas
Ada program persiapan akreditasi dan diskusi koordinasi semua
Intitusi Pendidikan Spesialis Anestesiologi di Indonesia yang 0,1 2 0,02
diselenggarakan Kolegium secara berkala
Rencana Universitas Indonesia untuk akreditasi internasional
0,1 2 0,02
program Kedokteran
Total 1 0,3
3 Mahasiswa 0,1
Prodi Anestesiologi sebenarnya masih cukup banyak diminati
0,4 4 0,16
oleh calon mahasiswa
Adanya program beasiswa dan sponsorship untuk mahasiswa 0,3 2 0,06
Tersedianya wadah kompetisi akademik dan non-akademik
0,15 2 0,03
nasional dan internasional
Pemekaran daerah dan peningkatan status berbagai RSUD di
seluruh Indonesia yang memerlukan tersedianya dokter spesialis 0,15 2 0,03
anestesiologi semakin banyak.
Total 1 0,28
4 Sumber Daya Manusia 0,1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
0,2 4 0,08
anestesiologi dan terapi intensif yang berjalan dengan cepat
Fakultas memfasilitasi proses sertifikasi dosen 0,15 3 0,045
Pelatihan dan seminar yang banyak dilakukan secara daring
0,15 3 0,045
mempermudah proses pengembangan SDM
Penyelenggaraan secara berkala pelatihan (clinical teacher,
EBM, dsb) setiap tahun, memungkinkan percepatan pencapaian 0,1 2 0,02
jenjang dosen
Adanya program beasiswa LPDP yang dapat dimanfaatkan
0,1 3 0,03
dosen dalam mengambil S3

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 166
Pemberdayaan dosen luar biasa masih dapat ditingkatkan 0,1 3 0,03
Kerjasama dengan institusi pendidikan di luar negri untuk
0,1 3 0,03
pengembangan SDM
Pemberdayaan visiting lecturers / professors masih dapat
0,1 2 0,02
ditingkatkan
Total 1 0,3
5 Keuangan, Sarana dan Prasarana 0,1
Perkembangan teknologi IT dan kedokteran dalam membantu
0,2 2 0,04
penyelenggaraan proses pendidikan
Adanya hibah alumni yang dapat digunakan dalam proses
0,2 3 0,06
pendidikan
Kerjasama dengan alumni dan instansi lain dalam mendukung
0,2 2 0,04
pendanaan dan penyediaan sarana pendidikan
Naiknya dana operasional 0,4 3 0,12
Total 1 0,26
6 Pendidikan 0,15
Penggunaan program EMAS UI dapat dioptimalisasi untuk
0,4 4 0,24
proses pembelajaran mahasiswa secara asinkronus
Pelatihan dan seminar yang banyak dilakukan secara daring
0,4 3 0,18
mempermudah proses pengembangan mahasiswa
Kerjasama pendidikan dengan berbagai institusi pendidikan,
0,2 2 0,06
penelitian dan pengabdian masyarakat di dalam dan luar negeri.
Total 1 0,48
7 Penelitian 0,15
Memiliki roadmap penelitian yang sesuai visi keilmuan
0,2 4 0,12
Program Studi
Adanya kebijakan yang mewajibkan dosen dan mahasiswa
0,2 3 0,09
untuk melakukan kegiatan penelitian
Diselenggarakannya pelatihan Good Clinical Practice secara
0,2 2 0,06
berkala bagi sivitas akademika.
Kewajiban mengunggah hasil penelitian ke situs Universitas
Indonesia telah mendorong perbaikan dalam tertib penulisan 0,1 2 0,03
hasil penelitian.
Pemanfaatan IMERI dan unit-unit riset masih dapat
0,1 4 0,06
ditingkatkan
Pandemi COVID-19 dapat dijadikan kesempatan untuk
0,1 3 0,045
melakukan penelitian
Meningkatnya minat kolaborasi pendidikan dengan KSM lain 0,1 1 0,015
Total 1 0,42
8 Pengabdian Kepada Masyarakat 0,1
Besarnya antusiasme masyarakat terhadap program PkM yang
0,5 2 0,1
diselenggarakan oleh Program Studi
Adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana
0,5 2 0,1
PkM
Total 1 0,2
9 Luaran dan Capaian 0,1
Terbukanya peluang kerja sama dengan institusi dan mitra
nasional maupun internasional, dalam bidang pendidikan, 0,5 2 0,1
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
Terbukanya potensi partisipasi stakeholder, alumni dalam
0,5 2 0,1
pengembangan kegiatan Tridarma.
Total 1 0,2

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 167
No Faktor Subfaktor Skala Nilai
Threat
a b c axbxc
1 Visi dan Misi, sasaran dan tujuan serta strategi pencapaian. 0,1
Persaingan lebih kompetitif dengan semakin meningkatnya
jumlah program Pendidikan dokter spesialis Anestesiologi dan 0,3 3 0,09
Terapi Intensif di perguruan tinggi negeri lainnya
Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan aturan yang
0,3 2 0,06
belum jelas mengenai tenaga kerja medis asing
Citra ekslusivisme civitas UI di mata masyarakat 0,2 2 0,04
Masih adanya regulasi pemerintah yang tidak harmonis baik di
0,2 2 0,04
dalam maupun antar kementerian
Total 1 0,23
2 Tata Pamong 0,1
Jumlah outlet pelayanan anestesia di RSCM yang cenderung
bertambah membuat pelaksanaan pendidikan dan supervisi 0,3 4 0,12
mahasiswa semakin sulit
Pandemi COVID-19 yang masih berjalan membuat Program
Studi harus beradaptasi dengan cepat 0,3 3 0,09
Persyaratan akreditasi yang banyak dan kompleks 0,2 2 0,04
Belum optimalnya peran staf di rumah sakit afiliasi dalam
0,2 2 0,04
pendidikan.
Total 1 0,29
3 Mahasiswa 0,1
Pandemi COVID-19 mungkin membuat minat calon mahasiswa
0,5 2 0,1
menurun
Bertambahnya jumlah institusi pendidikan dokter spesialis
0,5 3 0,15
anestesiologi dan terapi intensif
Total 1 0,25
4 Sumber Daya Manusia 0,1
Proses kenaikan karir dosen hingga mencapai jabatan guru besar
0,4 4 0,16
cukup rumit
Kesulitan pengajuan NIDN untuk dosen 0,4 3 0,12
Banyaknya aturan dan kewajiban sebagai dosen menyebabkan
0,2 2 0,04
sebagian staf RS afiliasi enggan menjadi DLB.
Total 1 0,32
5 Keuangan, Sarana dan Prasarana 0,1
Sistem remunerasi di RS pendidikan yang tidak menunjang
0,2 1 0,02
peran pendidikan dosen klinis di RS pendidikan.
Sistem regulasi keuangan negara memberi keterbatasan
pemanfaatan berbagai sumber dana untuk pengembangan 0,2 1 0,02
pendidikan
Biaya operasional yang semakin tinggi 0,2 3 0,06
Pendanaan yang kurang dari pemerintah 0,2 2 0,04
Sistem pendanaan dan pengadaan barang di lingkungan UI
cukup rumit dan menyebabkan Program Studi bergantung pada 0,2 2 0,04
KSM
Total 1 0,18
6 Pendidikan 0,15
Pandemi COVID-19 memperlambat tercapainya kompetensi
0,3 4 0,18
yang diinginkan karena keterbatasan kasus

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 168
Kebijakan pemerintah tentang pembukaan Program Studi oleh
0,3 3 0,135
institusi pendidikan swasta dan asing
Layanan e-library yang diberikan tergantung dari Perpustakaan
Universitas Indonesia, dan jurnal yang berkaitan dengan 0,2 2 0,06
anestesi masih kurang banyak
Alokasi waktu untuk kegiatan di Fakultas seringkali tidak sesuai
0,2 1 0,03
dengan jadwal kerja di RS pendidikan.
Total 1 0,405
7 Penelitian 0,15
Belum ada upaya nyata Fakultas dan RSCM dalam memberikan
kemudahan bagi staf pengajar melakukan publikasi internasional 0,3 2 0,09
maupun nasional.
Persaingan publikasi penelitian dengan pusat-pusat pendidikan
0,3 2 0,09
lain di dunia
Peraturan mengenai sponsorship dan kaitan dengan gratifikasi,
0,2 1 0,03
menyulitkan upaya mendapatkan bantuan dana penelitian
Layanan e-journal yang diberikan oleh Universitas Indonesia
0,2 2 0,06
masih kurang lengkap
Total 1 0,27
8 Pengabdian Kepada Masyarakat 0,1
Pandemi COVID-19 membatasi jenis PkM yang dapat
dilakukan 0,8 1 0,08
Adanya disinformasi yang beredar di masyarakat mengenai
0,2 1 0,02
pelayanan kesehatan di Indonesia
Total 1 0,1
9 Luaran dan Capaian 0,1
Pandemi COVID-19 berpotensi mengurangi target luaran dan
capaian yang selama ini dihasilkan oleh Program Studi 1 3 0,3

Total 1 0,3

Sumbu X (Strength – Weakness) = 2,5575 - 2,13 = 0,4275


Sumbu Y (Opportunity – Threat) = 2,35 – 1,945 = 0,405

Analisis SWOT
1
0,8
0,6
0,4
0,2
Weakness

0
-1 -0,5 0 0,5 1
-0,2
-0,4
-0,6
-0,8
-1
Threat

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 169
Gambar Diagram Kartesius

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 170
Pada Analisa SWOT, saat ini PS terdapat pada kuadran 1 yang artinya memiliki Strenght dan
juga Opportunity. Strategi pengembangan PS berdasarkan kuadran ini dapat bersifat progresif
dengan membuat dan mempertahankan berbagai kebijakan yang mendukung. Selain itu,
kesempatan yang ada pada internal PS harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mencapai
hal ini.
Pada kriteria 1, kami menilai VTMS Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif sudah
disusun dengan baik dan sejalan dengan VTMS Fakultas, walau demikian belum semua staf,
karyawan, dan mahasiswa memahami VTMS dengan baik.
Pada kriteria 2, RENSTRA dan Peraturan Internal Fakultas sudah menjadi panduan organisasi
dan tata kelola program studi. Pengelolaan program studi juga telah dilakukan secara
transparan dan akuntabel. Umpan balik telah dilakukan guna sebagai bahan untuk melakukan
pengambilan kebijakan. Walau demikian, evaluasi mutu akademik belum konsisten dan
disosialisasikan secara rutin kepada seluruh sivitas akademika.
Pada kriteria 3, program studi memiliki mahasiswa yang berkualitas yang ditunjukkan dengan
peningkatan rata-rata IPK lulusan. Namun, kelemahan pada kriteria ini yaitu peran
pembimbing penelitian belum optimal dalam percepatan pelaksanaan penelitian.
Pada kriteria 4, prosedur rekrutmen dosen sudah terstruktur dan melibatkan FKUI dan RSCM.
Kompetensi dosen juga sudah sangat tinggi, disertai juga kemauan staf di RS afiliasi untuk
menjadi dosen FKUI yang cukup baik. Namun, beberapa dosen menjelang pensiun, monitoring
serta evaluasi terhadap staf di RS afiliasi belum djalankan dengan konsisten.
Pada kriteria 5, kami menilai sarana dan prasarana yang dimiliki PS sudah cukup lengkap.
Namun, masih terdapat beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti sistem informasi yang
belum terintegrasi dan belum mampu memberikan real time data dari setiap proses bisnis.
Dalam kriteria 6, pendidikan di PS terus berkembang. Pelaksaan fungsi nilai instrumen serta
pemanfaatan e-learning perlu dilakukan secara maksimal.
Dalam kriteria 7, penelitian yang telah dilakukan oleh PS sudah sangat baik, terdapat publikasi
tingkat nasional dan internasional. Namun, penggunaan dana serta hibah penelitian masih dapat
dioptimalisasi.
Dalam kriteria 8, keterlibatan staf dalam pengelolaan pengabdian masyarakat belum optimal.
Hal ini dapat menjadi perhatian khusus PS untuk meningkatkan keterlibatan staf pada program
pengabdian masyarakat ke depannya.
Pada kriteria 9, kami menilai kerjasama internasional dalam kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat masih dapat ditingkatkan. Kami merasa perlu memaksimalkan

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 171
sumber daya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengabdian kepada
masyarakat di FKUI. Selain itu, juga diperlukan peningkatan komunikasi, informasi dan
edukasi ke seluruh stakeholder akan pentingnya riset dan pengabdian masyarakat untuk
publik.

Strategi dan Program Pengembangan


Berdasarkan analisis SWOT di atas maka strategi yang akan digunakan PS untuk
pengembangan dalam 3 tahun mendatang adalah:
• Mempertahankan dan meningkatkan kualitas standar pendidikan di PS
• Memperluas kerja sama pendidikan dengan lembaga pendidikan dalam dan luar negeri
• Optimalisasi pemanfaatan e-learning untuk proses pendidikan
• Optimalisasi pemanfaatan AHS untuk mengejar kompetensi yang dibutuhkan mahasiswa
• Optimalisasi penggunaan dana untuk operasional proses pendidikan
• Memaksimalkan sumber daya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan
pengabdian kepada masyarakat di FKUI
• Mempertahankan rekruitmen staf yang berkualitas serta mendorong dan memfasilitasi
pengembangan SDM dosen
• Meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi ke seluruh stakeholder akan
pentingnya riset dan pengabdian masyarakat untuk publik
• Meningkatkan potensi dan sumber daya untuk berkompetisi secara global
• Memanfaatkan kondisi pandemi COVID-19 sebagai wahana pembelajaran dan penelitian
serta PkM
• Meningkatkan kerjasama baik dengan institusi lokal maupun internasional untuk
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

Sedangkan target yang dapat dicapai PS 3 tahun mendatang:

No Target Waktu
1 Jumlah lulusan tepat waktu 2024
2 Modul yang sudah memanfaatkan EMAS UI > 30% 2024
3 Kepuasan pengguna layanan meningkat (>30% RS 2024
Pengguna)
4 Adanya guru besar dan penambahan kompetensi staff 2024
(Sp2 dan S3)

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 172
5 Peningkatan jumlah publikasi nasional dan 2024
internasional

Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari strategi dan program pengembangan yang telah ditetapkan, PS telah
melakukan beberapa hal:
• Pelaksanaan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas dosen. Program pelatihan
ini dapat berupa pelatihan clinical teacher, evaluasi hasil belajar, atau pelatihan
penggunaan sistem e-learning yang dimiliki oleh UPPS. Pelatihan ini ke depannya akan
diperluas untuk mencakup dosen dari jejaring.
• Peningkatan kerja sama dengan institusi di luar negri. Hal ini tercermin dengan
dimulainya kembali ujian EDAIC yang sempat terhenti selama 2 tahun akibat pandemi
COVID-19. Selain itu, terdapat juga program pengiriman dosen ke luar negri dalam
program observership.
• Peningkatan penggunaan e-learning yang dilakukan secara bertahap. Salah satu
programnya adalah pelatihan penggunaan EMAS pada dosen PS.
• Rekruitmen staf yang berkualitas dan juga dukungan PS terhadap dosen untuk
meningkatkan kualitas yang terlihat dari semakin banyaknya staf yang menjalani
pendidikan lanjutan.
• Terdapat beberapa penilitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan COVID-19.

Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Prodi Sp1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI 173

Anda mungkin juga menyukai