Anda di halaman 1dari 110

Panduan

Kurikulum

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I


Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana RSUP Sanglah, Denpasar
2017
VISI MISI PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS RADIOLOGI

FK UNIVERSITAS UDAYANA

VISI

Menjadikan PS Radiologi FK UNUD sebagai lembaga pendidikan dokter


spesialis radiologi yang mampu menghasilkan lulusan yang unggul,
mandiri, dan berbudaya serta mempunyai daya saing tingkat nasional dan
internasional pada tahun 2025.

MISI

1. Menyelenggarakan program pendidikan dokter spesialis radiologi yang


memenuhi standar kompetensi profesi dan kemampuan akademik,
berkualitas profesional, beretika serta bermoral baik.
2. Menyelenggarakan penelitian di bidang Radiologi yang berkualitas dan
berdaya saing.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang Radiologi yang profesional
dan bermutu dengan memperhatikan keselamatan pasien.
4. Melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang Radiologi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat terkini.
5. Mewujudkan program studi yang mandiri dan profesional dengan tata
kelola yang baik.
SENAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka

Pada
Hari : Rabu
Tanggal : 6 September 2017

Mengesahkan
Buku Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1
Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Selanjutnya dipakai sebagai Panduan dalam pelaksanaan pendidikan
pada Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Radiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Denpasar, 6 September 2017


Senat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr.dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes Prof. Dr.dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes
NIP : 195301311980031004 NIP : 196603091998021003

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan-Nya, proses penyusunan
Buku Panduan Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis-1 (PPDS-1) Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana (FK UNUD)/ RSUP Sanglah Denpasar ini akhirnya dapat
terselesaikan dengan baik.
Buku ini merupakan panduan kurikulum kegiatan belajar mengajar PPDS selama
mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis-1Radiologi di FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar.
Adapun isi buku ini mencakup area kompetensi yang wajib dikuasai, pencapaian tingkat
kompetensi, struktur kurikulum, uraian mata ajar serta sistem evaluasi.
Buku Panduan Kurikulum ini merupakan pelengkap dari Pedoman Akademik
Program Studi PPDS-1 Radiologi FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Diharapkan buku ini
dapat menjadi panduan kegiatan belajar mengajar PPDS selama mengikuti Pendidikan Dokter
Spesialis-I Radiologi di FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar
Demikian, semoga buku Panduan Kurikulum ini bisa memberi manfaat bagi peserta
didik dan Program Studi PPDS-1 Radiologi FK UNUD/ RSUP Sanglah Denpasar.

Dr.dr. Elysanti Dwi Martadiani, SpRad(K)


NIP : 197403212005012002
Ketua Program Studi Radiologi
FK UNUD/ RSUP Sanglah Denpasar

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................i


Kata pengantar ....................................................................................... ii
Daftar isi .............................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan .......................................................................... 1


Bab II Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran ............................... 2
Bab III Area Kompetensi .................................................................... 7
Bab IV Kompetensi Umum, Kompetensi Khusus/Bidang,
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lainnya ............... 26
Bab V Struktur Kurikulum .............................................................. 28
Bab VI. Materi Pendidikan.................................................................. 37
Bab VII. Uraian Mata Ajar .................................................................. 58
Bab VIII. Sistem Evaluasi ..................................................................... 93
Bab IX. Panduan Pelaksanaan Pendidikan ......................................... 97
Bab X Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ............................... 102
Bab XI. Perubahan Buku Kurikulum................................................ 103

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 iii
BAB I

PENDAHULUAN

Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 (PPDS-1) Radiologi FK UNUD yang


berdiri pada tahun 2016 ini bertujuan mendidik dokter umum menjadi Spesialis
Radiologi yang mampu memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah berdasarkan
etika kedokteran, etika sosial dan etika ilmu, bersikap professional, memiliki
kemampuan profesional yang mendalam serta mempunyai pengetahuan yang adekuat
mengenai ilmu-ilmu dasar sehingga memperluas wawasan pengetahuan.
Berdasarkan undang-undang praktek kedokteran yang mengutamakan aspek
kompetensi dalam pelayanan kesehatan, dibutuhkan standar kompetensi yang berlaku
sesuai dengan tujuan pendidikan dan pelayanan bagi peserta PPDS-1 Radiologi FK
UNUD.
Buku Kurikulum PPDS-1 Radiologi FK UNUD disusun berdasarkan buku
Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia 2010 yang diterbitkan
oleh Kolegium Radiologi Indonesia.
Buku Kurikulum PPDS-1 Radiologi FK UNUD ini bersifat dinamis dan dapat
disempurnakan sesuai dengan perkembangan kurilkulum dan fasilitas pendidikan, serta
sesuai dengan visi misi FK UNUD, dimana penyelenggaraan jenjang pendidikan
Dokter Spesialis-1 ini dilaksanakan dengan meningkatan kualitasnya secara terus
menerus. Di dalamnya berisi tujuan Pendidikan, standar kompetensi dokter spesialis
Radiologi, materi pengajaran, struktur kurikulum dan uraian mata ajar serta sistem
evaluasi pendidikan. Penerapan Buku Kurikulum ini akan diperinci melalui buku
panduan peserta didik dan buku log kegiatan peserta didik (logbook) Program studi
PPDS-1 Radiologi FK UNUD. Diharapkan bahwa buku panduan kurikulum ini dapat
digunakan secara optimal oleh para staf pengajar, peserta didik PPDS-1 Radiologi dan
pihak-pihak yang terkait dengan PPDS-1 Radiologi FK UNUD.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 1
BAB II

PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

2.1 Profil Lulusan


Profil lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi FK UNUD
adalah sebagai berikut:
a. Praktisi profesional (Dokter Spesialis Radiologi): sebagai seorang dokter
spesialis radiologi yang mampu memberikan pelayanan radiologi secara
paripurna dalam tingkat spesialistik bertaraf nasional dan atau internasional
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat terkini.
b. Akademisi : sebagai dokter spesialis radiologi yang memiliki pengetahuan yang
luas dan trampil dalam bidangnya sehingga sanggup memecahkan masalah
kedokteran secara ilmiah dan mengamalkannya kepada masyarakat secara
optimal.
c. Peneliti : sebagai dokter spesialis radiologi yang mampu mengelola riset
melalui pengkajian dan pengembangan di bidang radiologi yang hasilnya dapat
diaplikasikan dan layak dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional
d. Manajer di bidang Radiologi: sebagai dokter spesialis radiologi yang mampu
mengorganisasi pelayanan radiologi dan meningkatkan pengembangan
pelayanan radiologi di semua tingkat dengan profesionalisme tinggi dan
mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada
bidang profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang profesinya .

2.2 Capaian Pembelajaran


Capaian pembelajaran diperlukan untuk dapat mencapai kompetensi sesuai profil
lulusan yang telah ditetapkan. Adapun capaian pembelajaran dari Program
Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi FK UNUD meliputi kompetensi-
kompetensi berikut :
A. Sikap
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
berdasarkan agama, moral dan etika;
3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan
Pancasila;
4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 2
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan;
11. mengembangkan sikap kepemimpinan;
12. mengembangkan kemampuan sebagai pembimbing dan pendidik.

B. Penguasaan Pengetahuan

1. Menguasai fisika dasar radiologi dan proteksi radiasi;


2. Menguasai prinsip-prinsip Good Medical Practice;
3. Menguasai teknologi pemeriksaan radiologi dan perkembangannya;
4. Menguasai kemampuan untuk menganalisis hasil-hasil pemeriksaan
radiologi berdasarkan ilmu kedokteran secara terintegrasi;
5. Menguasai metode ilmiah dalam penulisan dan penelitian;
6. Menguasai teknologi informasi dan pemanfaatannya.

C. Keterampilan

1. Umum
1.1 Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan
yang spesifik dan kompleks, serta memiliki kompetensi kerja yang
minimal setara dengan standar kompetensi profesi tersebut yang berlaku
secara nasional/internasional;
1.2 Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan
pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis,
kreatif, dan komprehensif;
1.3 Mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun
dalam bentuk publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi,
atau menghasilkan karya desain yang spesifik beserta deskripsinya
berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang
diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional;
1.4 Mampu mengkomunikasikan hasil kajian, kritik, apresiasi, argumen,
atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi,
kewirausahaan, dan kemaslahatan manusia, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada
masyarakat umum melalui berbagai bentuk media;

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 3
1.5 Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik
oleh dirinya sendiri, sejawat, atau sistem institusinya;
1.6 Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang
khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan
mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat
nasional, regional, dan internasional;
1.7 Mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan
program strategis organisasi;
1.8 Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik
pada bidang profesinya, maupun masalah yang lebih luas dari bidang
profesinya;
1.9 Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang
tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks
yang terkait dengan bidang profesinya;
1.10 Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
masyarakat profesi dan kliennya;
1.11 Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai
dengan kode etik profesinya;
1.12 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim
yang berada di bawah tanggungjawabnya;
1.13 Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan
nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau
pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya;
1.14 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan,
dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil kerja profesinya.

2. Khusus
2.1 Mampu menerapkan pengetahuan, teknologi dan atau seni di dalam
bidang radiologi atau praktek profesionalnya melalui riset, sehingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji;
2.2 Mampu menerapkan fisika dan proteksi radiasi dalam seluruh
pemeriksaan radiologi, baik diagnostik maupun terapi;
2.3 Mampu menerapkan pengetahuan mengenai positioning dalam seluruh
pemeriksaan radiologi, baik diagnostik maupun terapi;
2.4 Mampu menerapkan pengetahuan mengenai media kontras dan
radiofarmaka dalam seluruh pemeriksaan radiologi, baik diagnostik
maupun terapi;

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 4
2.5 Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pencitraan
radiologi pengion dan non-pengion, meliputi radiografi konvensional,
dental radiology (panoramik, cephalometry, intra-oral), fluoroskopi, C-
Arm, DSA, mamografi dengan turunannya, bone densitometry dengan
turunannya, CT-Scan dengan turunannya, MRI dengan turunannya,
ultrasonografi (USG) dengan turunannya, PET-Scan dan hibridanya,
SPECT dan hibridanya, pencitraan molekuler dan semua peralatan yang
berkaitan dengan pencitraan dalam peningkatan keterampilan klinis,
radiologis baik di bidang diagnostik maupun terapi;
2.6 Mampu mengembangkan profesi radiologi melalui kegiatan riset dan
mengembangkan pengetahuan terkini dalam bidang radiologi, meliputi
radiografi konvensional, dental radiology (panoramik, cephalometry,
intra-oral), fluoroskopi, C-Arm, DSA, mamografi dengan turunannya,
bone densitometry dengan turunannya, CT-Scan dengan turunannya,
MRI dengan turunannya, ultrasonografi (USG) dengan turunannya,
PET-Scan dan hibridanya, SPECT dan hibridanya, pencitraan
molekuler dan semua peralatan yang berkaitan dengan pencitraan;
2.7 Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan atau seni di
dalam bidang radiologi melalui pendekatan inter- atau multidisipliner:
2.7.1 Mampu menerapkan program keselamatan pasien dalam
prosedur -prosedur radiologi, meliputi meliputi radiografi
konvensional, dental radiology (panoramik, cephalometry,
intra-oral), fluoroskopi, C-Arm, DSA, mamografi dengan
turunannya, bone densitometry dengan turunannya, CT-Scan
dengan turunannya, MRI dengan turunannya, ultrasonografi
(USG) dengan turunannya, PET-Scan dan hibridanya, SPECT
dan hibridanya, pencitraan molekuler dan semua peralatan yang
berkaitan dengan pencitraan;
2.7.2 Mampu merangkum interpretasi klinis, uji laboratoris dan
prosedur radiologis untuk menegakkan diagnosis dan tata
laksana, dengan mengacu pada evidence-based medicine dan
value-based medicine;
2.7.3 Mampu melakukan prosedur klinis dalam bidang radiologi
sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya,
berdasarkan kelompok/nama penyakit serta masalah/tanda atau
gejala klinis termasuk kedaruratan klinis;
2.7.4 Mampu mendemonstrasikan konsep dan prinsip ilmu biomedik,
klinis, perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan
bidang radiologi;
2.7.5 Mampu melakukan rujukan jika diperlukan;

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 5
2.7.6 Mampu bekerja sama dalam tim dengan profesi lain yang
terkait untuk memecahkan permasalahan kesehatan pada
individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif,
holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam
konteks pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
keragaman budaya Indonesia di tingkat sekunder;
2.7.7 Mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang
penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu
kedokteran mutakhir untuk mendapat hasil yang optimal;

2.7.8 Mampu mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan


dan kemampu-terapan informasi untuk menjelaskan dan
menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam
kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat sekunder, dengan
menggunakan teknologi informasi mutakhir;
2.7.9 Mampu mengelola sumber daya manusia dan sarana-prasarana
secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan sekunder.
2.8 Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit serta menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan;
2.9 Mampu mengajar peserta didik tingkat vokasi bidang kesehatan dan
profesi dokter;
2.10 Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan radiologi, serta mampu mendapat pengakuan
nasional maupun internasional:
2.10.1 Mampu merencanakan dan berkontribusi dalam sebuah riset
multidisiplin terkait bidang radiologi, meliputi radiografi
konvensional, dental radiology (panoramik, cephalometry, intra-
oral), fluoroskopi, C-Arm, DSA, mamografi dengan turunannya,
bone densitometry dengan turunannya, CT-Scan dengan
turunannya, MRI dengan turunannya, ultrasonografi (USG)
dengan turunannya, PET-Scan dan hibridanya, SPECT dan
hibridanya, pencitraan molekuler dan semua peralatan yang
berkaitan dengan pencitraan;
2.10.2 Mampu mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan
di bidang radiologi yang hasilnya dapat diaplikasikan dan layak
dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 6
BAB III

AREA KOMPETENSI

Kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh seorang dokter spesialis Radiologi,


terdiri atas 7 area kompetensi:

3.1 Area Kompetensi :


3.1.1 Komunikasi efektif
3.1.2 Keterampilan klinis
3.1.3 Landasan ilmiah ilmu Kedokteran
3.1.4 Pengelolaan masalah kesehatan
3.1.5 Pengelolaan informasi
3.1.6 Mawas diri dan pengembangan diri
3.1.7 Etika, moral, medikolegal dan profesionalisme dan keselamatan pasien.

3.2 Komponen pada Area Kompetensi Dokter Spesialis Radiologi

No Area Komponen Kompetensi


Kompetensi

Area 1. Kompetensi dalam melakukan komunikasi dan


1
Komunikasi hubungan antar manusia yang menghasilkan
Efektif pertukaran infomasi secara efektif dan kerjasama
yang baik dengan pasien dan keluarganya, sejawat
dan masyarakat serta profesi lain.
2. Menciptakan dan mepertahankan hubungan antar
dokter dan pasien sesuai etika untuk mencapai
pemecahan masalah kesehatan yang terbaik demi
kepentingan pasien.
3. Memahami fungsi wawancara, penggunaan data
untuk menegakkan diagnosis secara radiologis
atau penentuan terapi (radiologi intervensional
dan kedokteran nuklir)
4. Menggunakan ketrampilan menganalisis data
secara efekif dan mengambil kesimpulan, serta
mempunyai ketrampilan menulis hasil
pemeriksaan radiologis dengan jelas sehingga
dapat digunakan sesuai kebutuhan.
5. Melibatkan pasien/keluarga pasien dalam
menentukan pemilihan jenis pemeriksaan
radiologis atau rencana terapi (radiologi
intervensional dan kedokteran nuklir).
6. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak
lain, baik sebagai anggota atau pimpinan
pelayanan kesehatan atau kelompok profesional
lain.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 7
Area 1. Kompetensi dalam melakukan prosedur
2
Keterampilan pemeriksaan dengan tepat dan efektif sesuai
Klinis dengan fasilitas yang tersedia dan kondisi pasien,
untuk mengatasi masalah kesehatan dan promosi
kesehatan di bidang ilmu radiologi meliputi
deteksi kelainan secara dini, pemilihan modalitas
radiologi yang efektif dan efisien, serta
perencanaan terapi pada radiologi intervensional
dan kedokteran nuklir.
2. Mengetahui prinsip kerja alat radiologi yang
digunakan dan mengetahui pengoperasian alat
tersebut.
3. Mengetahui keunggulan dan kekurangan alat-alat
radiologi, sehingga dapat memberikan masukkan
mengenai pemilihan modalitas radiologis
berdasarkan cost effectiveness.
4. Mengintegrasikan data klinis, karakteristik
demografik pasien, data evidence based medicine,
pemeriksaan fisik, kepustakaan, pendapat ahli dan
informasi lain untuk membantu menegakkan
diagnosis radiologis secara maksimal.
5. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi
pemeriksaan radiologis, sehingga dapat membuat
keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan
pemeriksaan radiologis tertentu.
6. Melakukan pemeriksaan radiologis sesuai dengan
standar operasional pemeriksaan radiologis.
7. Mengetahui penyulit/komplikasi yang dapat
terjadi akibat tindakan dalam pemeriksaan
radiologis maupun terapi, serta dapat
mengatasinya baik secara mandiri maupun
bekerjasama dengan profesi lain yang terkait.
8. Memahami cara memonitor hasil terapi (radiologi
intervensional kedokteran nuklir).
9. Membuat laporan hasil pemeriksaan radiologis
dalam bentuk expertise yang baik dan mudah
dimengerti.
10. Membuat dan mempertahankan expertise secara
akurat, mengkomunikasikan secara efektif dengan
dokter pengirim dan petugas pelayanan kesehatan
yang lain.
11. Menganjurkan langkah-langkah follow up atau
pemeriksaan radiologis lain guna membantu
penatalaksanaan selanjutnya.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 8
Area 1. Kompetensi untuk mengidentifikasi, menjelaskan
3
Landasan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan
Ilmiah secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan
mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Ilmu
2. Menunjukkan kemampuan investigasi dan
Kedokteran melakukan pendekatan klinis secara ilmiah sesuai
dengan kebutuhan dan berhubungan dengan hasil
pemeriksaan radiologis.
3. Mampu mengintegrasikan ilmu biomedik,
epidemiologi klinik, farmakologi klinik (terutama
obat kontras atau radiofarmaka), dan ilmu sosial
secara ilmiah serta aplikasinya dalam pemeriksaan
radiologis maupun terapi (radiologi intervensional
dan kedokteran nuklir)
4. Mampu mengintegrasikan ilmu radiollogi dan ilmu
klinik secara ilmiah serta aplikasinya dalam
pemeriksaan radiologis maupun terapi (radiologi
intervensional dan kedokteran nuklir).

Area 1. Kompetensi untuk mengelola masalah


4
Pengelolaan kesehatan pada individu, keluarga, ataupun
Masalah masyarakat secara komprehensif, holistik
Kesehatan berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif
serta menggunakan bukti ilmiah dalam konteks
pelayanan kesehatan terutama di bidang radiologi.
2. Peserta didik mampu bekerjasama dengan
pengelola dan pemberi pelayanan kesehatan lain
untuk menilai, mengkoordinasi, memperbaiki
pelayanan kesehatan di bidang radiologi.
3. Mengelola masalah kesehatan khususnya yang
berkaitan dengan bidang radiologi pada pasien
sebagai individu yang utuh, departemen dari
keluarga dan masyarakat.
4. Memberikan usulan pemilihan pemeriksaan
radiologi lanjut yang paling tepat bedasarkan
prinsip kendali mutu,biaya,manfaat, dan keadaan
pasien.
5. Menguasai prinsip-prinsip proteksi radiasi.
6. Merujuk ke pusat pelayanan kesehatan/radiologis
yang memiliki fasilitas lebih baik bila diperlukan,
sesuai dengan Standar Pelayanan Medis/Radilogis
yang berlaku.
7. Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan
dan memantau strategi pencegahan penyakit dalam
upaya deteksi dini dan memperlambat progresi
berbagai penyakit dan keadaan sakit dengan
menggunakan sarana radiologi.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 9
8. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya
pencegahan penyakit sangat tergantung pada
kerjasama tim dan kolaborasi dengan profesional
di bidang lain.
9. Merencanakan dan melaksanakan pendidikan
kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dalam
bidang radiologi khususnya deteksi dini penyakit
di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.
10. Bekerjasama dengan profesi dan sektor lain
dalam menyelesaikan masalah kesehatan dengan
mempertimbangkan kebijakan kesehatan
pemerintah, termasuk antisipasi terhadap
timbulnya penyakit-penyakit baru dan
hubungannya dengan penggunaan sarana radiolgi
yang tersedia.
11. Menjalankan fungsi manajerial (berperan
sebagai pemimpin), pemberi informasi, dan
pengambil keputusan khususnya di bidang
radiologi.
12. Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana
radiologi yang tersedia.

Area 1. Kompetensi dalam mengakses, mengelola, menilai


5.
pengelolaan secara kritis kesahihan dan kemamputerapan
informasi informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan
masalah, atau mengambil keputusan, berkaitan
dengan pelayanan kesehatan terhadap pasien
khususnya bidang radiologi.
2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian
terapi, tindakan pencegahan dan promosi
kesehatan, serta penjagaan, dan pemantauan status
kesehatan pasien.
3. Menerapkan metode riset dan statistik untuk
menilai kesahihan informasi ilmiah.
4. Memanfaatkan, mengevaluasi dan menganalisa
semua informasi berkaitan dengan penegakan
diagnosis maupun terapi terhadap pasien, sehingga
didapatkan diagnosis yang akurat dan terapi yang
sesuai dengan kondisi penyakit pasien.
5. Memanfatkan media informasi terkini untuk
mendapatkan informasi yang berkualitas bagi
penegakan diagnosis radiologis terhadap pasien.
6. Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi
informasi.
7. Memanfaatkan informasi kesehatan antara lain
dengan menganalisis arsip yang tersedia, membuat
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 10
dan mengunakan rekam medis untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam
bidang radiologi.

Area mawas 1. Kompetensi dalam melakukan praktik kedokteran


6
diri dan dengan penuh kesadaran atas kemampuan dan
pengem- keterbatasan terutama dalam bidang radiologi,
bangan diri mengatasi masalah emosional, personal, kesehatan,
dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi
kemampuan profesinya, belajar sepanjang hayat,
merencanakan, menerapkan dan memantau
perkembangan profesi secara berkesinambungan.
2. Menerapkan mawas diri dengan menyadari
kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan
dengan praktik kedokeran khususnya bidang
radiologi dan berkonsultasi bila diperlukan.
3. Mengenali dan mengatasi masalah emosional,
personal dan masalah-masalah yang berkaitan
dengan kesehatan priadinya yang dapat
mempengaruhi kemampuan profesinya.
4. Mendengarkan dan bereaksi secara wajar atas
kritik membangun yang disampaikan oleh pasien,
sejawat, instruktur, dan penyelia.
5. Mempraktikan belajar sepanjang hayat dengan
mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang
terbaru.
6. Berperan aktif di dalam Program Pendidikan dan
Pelatihan Kedokteran berkelanjutan (PPPKB) dan
pengalaman belajar lainnya.
7. Menjaga standar mutu pelayanan dengan terus-
menerus memperkaya pengetahuan dan
membedakan pengetahuan yang didasarkan bukti
berkualitas (evidence base) dengan pengetahuan
tanpa bukti atau pengalaman pribadi.
8. Mengembangkan pengetahuan baru dengan
melakukan penelitian, menuliskan hasil penelitian
sesuai dengan kaidah artikel ilmiah dan
mempresentasikan hasil penelitian yang dilakukan
secara ilmiah.

Area etika, 1. Kompetensi untuk selalu berperilaku profesional


7.
moral, dalam praktik kedokteran, mendukung kebijakan
medikolegal kesehatan, bermoral dan beretika serta memahami
dan isu-isu etik maupun aspek medikolegal dalam
profesonalisme praktik kedokteran dan menerapkan program
serta keselamatan pasien.
keselamatan 2. Memiliki sikap profesional dan dapat bekerjasama
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 11
pasien dalam menjalankan praktik kedokteran khususnya
bidang radiologi pada masyarakat multikultural.
3. Meletakkan kepentingan pasien dan masyarakat di
atas kepentingan pribadi, bertanggung jawab
kepada pasien, masyarakat dan profesinya, serta
berkomitmen dalam menjalankan tugas dan
pengembangan profesionalnya.
4. Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika
berkenaan dengan menjaga mutu pelayanan
klinik, kerahasiaan pasien, informed consent, serta
mencegah berbisnis praktek.
5. Memberi informasi mengenai prosedur dan efek
samping/komplikasi yang mungkin akan terjadi
akibat tindakan radiologis untuk tujuan diagnostik
maupun terapi (intervensional radiologi dan
kedokteran nuklir) kepada pasien/keluarga pasien,
serta mendapatkan persetujuan pasien/keluarga
pasien untuk menjalani tindakan terseut (informed
consent).
6. Mempunyai standar kinerja yang tinggi dan
menghormati kolega, anggota tim kesehatan lain,
serta pasien dan keluarganya.
7. Berperan aktif dalam organisasi profesi.
8. Memahami aspek medikolegal dalam praktek
kedokteran khususnya bidang radiologi yang
berkaitan dengan hak asasi manusia, resep obat
yang digunakan dalam tindakan radiologi,
penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual, Kode
Etik Kedokteran Indonesia, pembuatan expertise
radiologi, proses di pengadilan, UU RI No. 29
tahun 2004 tentang praktik kedokteran, standar
pelayanan radiologi yang berlaku, peran Konsil
Kedokteran Indonesia sebagai badan yang
mengatur praktik radiologi di Indonesia.
9. Menentukan, menyatakan dan menganalisis segi
etika dalam kebijakan kesehatan.
10. Menerapkan dan mengutamakan keselamatan
pasien dalam praktik kedokteran

3.3 Tingkat Kompetensi Dokter Spesialis Radiologi

A. TINGKAT KOMPETENSI
Tingkat kompetensi dibagi menjadi 4, yakni :
Tingkat 1: mampu memahami ilmu pengetahuan dan teknologi radiologi,
termasuk dasar-dasar radiologi secara teoritis.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 12
Tingkat 2 : mampu melakukan analisis dan membuat expertise radiologi.
Tingkat 3: mampu melakukan pemeriksaan radiologis, menganalisis, membuat
expertise radiologi dan menilai kasus-kasus yang harus
dikonsultasikan dengan dokter spesialis radiologi konsultan terkait.
Tingkat 4: mampu melakukan pemeriksaan dan tingkat radiologis, menganalisis
membuat expertise secara mandiri.

B. STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 RADIOLOGI

MODUL KOMPETENSI
I. ETIKA RADIOLOGI 1 2 3 4

II. FISIKA RADIOLOGI


Pengertian Atom dan Radiasi 1 2 3 4
Pencitraan Sinar-X 1 2 3 4
Processing film 1 2 3 4
Tomografi computer (CT scan) 1 2 3 4
Magnetic Resonance Imaging 1 2 3 4
Ultrasonografi 1 2 3 4
Radiologi nuklir 1 2 3 4
Fisika radiografi 1 2 3 4
Radiobiologi 1 2 3 4
Proteksi radiasi 1 2 3 4
Keselamatan fasilitas Radiologi 1 2 3 4
Teknik radiografi 1 2 3 4
Kecelakaan Radiasi 1 2 3 4
Pathology Imaging 1 2 3 4

III. RADIO ANATOMI 1 2 3 4

IV. RADIOLOGI TORAKS


Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4

Tomografi computer (CT scan)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 13
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Ultrasonografi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
MRI (Mediastinum dan Jaringan Lunak)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
MRI (Jantung dan Pembuluh Darah)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Hematologi 1 2 3 4

Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –


SPECT dan PET)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Imunologi 1 2 3 4

V. RADIOLOGI GASTROINTESTINAL
Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 14
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Hematologi 1 2 3 4
Tomografi computer (CT scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Metabolik 1 2 3 4
6. Hematologi 1 2 3 4
7. Endokrinologi 1 2 3 4
Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –
SPECT dan PET
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Metabolik 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4
7. Imunologi 1 2 3 4

VI. RADIOLOGI UROGENITAL, TERMASUK


RADIOLOGI OBSTETRI-GINEKOLOGI
Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 15
3.
Neoplasma 1 2 3 4
4.
Trauma 1 2 3 4
5.
Degeneratif 1 2 3 4
6.
Metabolik 1 2 3 4
7.
Endokrinologi 1 2 3 4
8.
Kehamilan normal dan 1 2 3 4
patologis
Tomografi computer (CT scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Endokrinologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Endokrinologi 1 2 3 4
8. Kehamilan normal dan 1 2 3 4
patologis
9. Ginekologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Endokrinologi 1 2 3 4
8. Kehamilan normal dan 1 2 3 4
patologis
9. Ginekologi 1 2 3 4

Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrda –


SPECT dan PET)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 16
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Endokrinologi 1 2 3 4
Radio Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Metabolik 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4

VII. RADIOLOGI MUSKULOSKELETAL


Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Tomografi komputer (CT Scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Metabolik 1 2 3 4
8. Imunologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 17
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Metabolik 1 2 3 4
8. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –
SPECT dan PET)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Infeksi 1 2 3 4
2. Neoplasma 1 2 3 4
3. Trauma 1 2 3 4
4. Degeneratif 1 2 3 4
5. Hematologi 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4

VIII. RADIOLOGI PAYUDARA


Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4
7. Imunologi 1 2 3 4
Tomografi komputer (CT Scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4
7. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 18
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Endokrinologi 1 2 3 4
7. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –
SPECT dan PET)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4

IX. RADIOLOGI EMERGENCY


Konvensional 1 2 3 4
Tomografi komputer (CT Scan) 1 2 3 4
USG 1 2 3 4
MRI 1 2 3 4
Radiologi Nuklir – Alat Hibrida 1 2 3 4
Radiologi intervensi 1 2 3 4

X. NEURORADIOLOGI
Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 19
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Tomografi komputer (CT Scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –
SPECT dan PET)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 20
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
XI. RADIOLOGI KEPALA DAN LEHER
Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Tomografi komputer (CT Scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 21
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Hibrida – Nuklir (CT – MRI Hibrida –
SPECT dan PET)
Kongenital 1 2 3 4
Infeksi 1 2 3 4
Neoplasma 1 2 3 4
Trauma 1 2 3 4
Degeneratif 1 2 3 4
Metabolik 1 2 3 4
Hematologi 1 2 3 4
Endokrinologi 1 2 3 4
Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
XII. RADIOLOGI INTERVENSI
Prosedur dan alat-alat 1 2 3 4
angiografi
Angiografi serebral 1 2 3 4
Aortografi torakalis & 1 2 3 4
abdominalis
Kateterisasi kardiak 1 2 3 4
Angiografi coroner 1 2 3 4
Angiografi pulmonalis 1 2 3 4
Venografi toraks dan 1 2 3 4
abdomen
Venografi Perifer 1 2 3 4
Angiografi renalis, adrenalis, 1 2 3 4
hepatica dan lienalis
Angiografi mesenterika 1 2 3 4
superior & inferior
Angiografi pelvis 1 2 3 4
Angiografi ekstremitas 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 22
superior & inferior
Limfangiografi 1 2 3 4
Prinsip dan prosedur 1 2 3 4
embolisasi
Biopsi perkutaneus 1 2 3 4
Penatalaksanaan carian 1 2 3 4
patologis (abses)
Penatalaksanaan penyakit 1 2 3 4
system biliaris
Penatalaksanaan kelainan 1 2 3 4
traktus urogenital
Penatalaksanaan kelainan 1 2 3 4
sistem vaskuler
Embolisasi vaskuler 1 2 3 4
Penatalaksanaan pengeluaran 1 2 3 4
benda asing
Neuroradiologi intervensi 1 2 3 4
(embolisasi, stenting,
angioplasti)
Penatalaksanaan stroke 1 2 3 4
iskemik akut
Penatalaksanaan vasopasme 1 2 3 4
pasca perdarahan
Penatalaksanaan 1 2 3 4
neuroradiologi intervensional
lain
Mielografi 1 2 3 4

XIII. RADIOTERAPI
Terminologi dalam terapi 1 2 3 4
radiasi
Dasar Fisika radioterapi 1 2 3 4
Pesawat radioterapi 1 2 3 4
Apparatus penunjang 1 2 3 4
radioterapi
Apparatus radiologi sebagai 1 2 3 4
penunjang radioterapi
Radioterapi klinik 1 2 3 4
Klinik Tumor 1 2 3 4

XIV RADIOLOGI ANAK


Konvensional
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 23
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
10. Tindakan reduksi 4
intususepsi
Tomografi komputer (CT Scan)
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
USG
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
MRI
1. Kongenital 1 2 3 4
2. Infeksi 1 2 3 4
3. Neoplasma 1 2 3 4
4. Trauma 1 2 3 4
5. Degeneratif 1 2 3 4
6. Metabolik 1 2 3 4
7. Hematologi 1 2 3 4
8. Endokrinologi 1 2 3 4
9. Imunologi 1 2 3 4
Radiologi Intervensi
1. Aspirasi jarum halus dan 3
drainase cairan bebas
2. Angiografi invasive 2

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 24
MODALITAS RADIOLOGI (HARDWARE & SOFT WARE) SESUAI
PERKEMBANGAN
Konvensional
Stereotaktik Mammografi 1 2 3 4
Mammotome 1 2 3 4
Digital Radiografi 1 2 3 4
Computed Radiografi 1 2 3 4
Angiocardia System 1 2 3 4
Bone Densitometry 1 2 3 4

Teleradiografi 1 2 3 4

Ultrasonografi
USG Endoscopik 1 2 3 4
USG Colour Doppler 1 2 3 4
Ekhokardiography 1 2 3 4
USG mata 1 2 3 4
Transkranial 1 2 3 4
Doppler/intracranial doppler
USG 3 Dimensi 1 2 3 4
USG 4 Dimensi 1 2 3 4
Elastografi 1 2 3 4

Tomografi computer (CT scan)


CT scan Angio 1 2 3 4
HRCT 1 2 3 4
CT Scan Virtual 1 2 3 4
MSCT 1 2 3 4
CT Perfusion

Magnetic Resonance Imaging


MR Angio 1 2 3 4
MR spektroskopi 1 2 3 4
MRCP 1 2 3 4
MR Angio 1 2 3 4
MR perfusion 1 2 3 4
MR Diffusion 1 2 3 4
Stereotactic Breast MRI 1 2 3 4

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 25
BAB IV

KOMPETENSI UMUM, UTAMA, PENDUKUNG DAN LAINNYA

Program Studi Radiologi FK UNUD menerapkan beberapa kompetensi yang harus


dicapai peserta didik, yang meliputi :
1. Kompetensi umum yang meliputi etika (sikap dan ketaatan), komunikasi,
kerjasama tim dan good clinical practice (patient safety);
2. Kompetensi utama yang meliputi kompetensi pengetahuan umum dan
kompetensi bidang (Radiologi Dasar dan Radiologi Lanjut)
3. Kompetensi pendukung/unggulan yaitu Radiologi Travel Medicine;
4. Kompetensi lainnya yakni soft skill dan pengabdian masyarakat

KOMPETENSI UMUM
Kompetensi umum meliputi :
1. Etika profesionalisme :
a. Sikap terhadap penderita
b. Sikap terhadap staf pendidik & kolega
c. Sikap terhadap paramedis dan non paramedic
d. Disiplin dan tanggung jawab
e. Ketaatan pengisian dokumen medik
f. Ketaatan tugas yang diberikan
g. Ketaatan melaksanakan pedoman penggunaan obat dan alat
2. Komunikasi terhadap kolega, pasien/ keluarga, paramedis dan staf pengajar
yang dilakukan dengan jujur, terbuka dan bersikap baik
3. Kerjasama Tim yang terdiri dari :
a. Kerjasama yang baik antara kolega, dokter, perawat, karyawan kesehatan,
pasien dan keluarga pasien
b. Bisa bekerjasama dalam bentuk tim secara harmonis untuk pelayanan
secara optimal
4. Good clinical practice yang mengikuti kaidah-kaidah Patient Safety (IPSG 1-
6):
a. Identifikasi pasien
b. Cuci tangan
c. Time Out
d. Komunikasi efektif
e. Pencegahan Infeksi
f. Pemberian Obat

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 26
KOMPETENSI UTAMA
Kompetesi utama, terdiri dari :
A. Mata Kuliah Dasar Umum :
1. Metodologi Penelitian dan Stastistik
2. Biologi Molekuler
3. Filsafat Ilmu
4. Evidence Based Medicine
5. Filsafat Ilmu
B. Kompetensi khusus, terdiri dari:
1. Kompetensi Radiologi Dasar:
a. Mampu menerapkan Fisika radiologi
b. Mampu menerapkan Proteksi radiasi
c. Mampu menerapkan Radiologi anatomi
d. Mampu menerapkan Radiologi positioning
e. Mampu melaksanakan tindakan Radiologi konvensional dan
pemeriksaan kontras hingga membuat ekspertise
2. Kompetensi Radiologi Lanjut :
a. Mampu melakukan hingga membuat ekspertise pemeriksaan dan
tindakan ultrasound serta turunannya
b. Mampu melakukan pemeriksaan dan tindakan hingga membuat
ekspertise CT serta hybridanya
c. Mampu melakukan hingga membuat ekspertise pemeriksaan dan
tindakan MRI serta hybridanya
d. Mampu melakukan hingga membuat ekspertise pemeriksaan dan
tindakan Radionuklir serta hybridanya
e. Mampu melakukan pemeriksaan hingga membuat ekspertise dan
tindakan radiologi intervensi serta hybridanya
f. Mampu melakukan pemeriksaan hingga membuat ekspertise dan
tindakan Bone Mineral Densitometry serta hybridanya

KOMPETENSI PENDUKUNG / UNGGULAN


Tropical Disease Imaging dan Emergency Travel Medicine

KOMPETENSI LAINNYA
Merupakan kompetensi tambahan yang menyokong kompetensi utama, berupa:
1. Memiliki soft skill yang baik di bidang etika, patient safety, komunikasi, kerjasama
tim dan hubungan interdisipliner
2. Mampu melaksanakan pengabdian masyarakat

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 27
BAB V

STRUKTUR KURIKULUM

5.1 MASA STUDI


Pendidikan Dokter Spesialis Radiologi FK UNUD ditempuh dalam 7 semester,
terbagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu Tahap I, II dan III :
a. Tahap I terdiri dari tingkat magang/orientasi dan tingkat pemula, untuk
memenuhi kompetensi Radiologi Dasar / Konvensional
b. Tahap II adalah tingkat madya, untuk memenuhi kompetensi Radiologi
Canggih (USG, CT Scan dan MRI)
c. Tahap III adalah tingkat mahir, untuk memenuhi kompetensi Radiologi
Canggih (Radioterapi, Radiologi Intervensi, Kedokteran Nuklir) dan
kompetensi pendukung/unggulan (Radiologi Travel Medicine)

5.2 STRUKTUR KURIKULUM


Struktur kurikulum PS Radiologi FK UNUD adalah sebagai berikut :

TAHAP I
SEMESTER I
MAGANG/ORIENTASI
KODE MATA KULIAH SKS
MATA
KULIAH
MDU01 Filsafat Ilmu 2
MDU02 Metodologi Penelitian 2
MDU03 Biostatistik 1
MDU04 Evidence Based Medicine 2
MDU05 Biologi Molekuler 2
MDK01 Clinical Emergency Terintegrasi
MDK02 Medikolegal dengan MKDU
MDK03 Patient safety dan pradik
MDK04 Good Medical Practice
MDK05 Etika Profesi
MDK06 Komunikasi
MKURAD01 Fisika dan Proteksi Radiasi 1A 1
MKKRAD01 Anatomi Radiologi 2
MPKRAD01 Radiologi Emergensi Dasar 2
MPKRAD02 Tugas jaga magang
(observer)
TINGKAT PEMULA
MPKRAD06 Thorax 1 (A) 1

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 28
MPKRAD11 Muskuloskeletal 1 (A) 1
MPKRAD21 Urogenital 1 (A) 1
MPKRAD16 Gastrointestinal 1 (A) 1
MPKRAD32 Payudara 1 (A) 0,25
MPKRAD30 Kepala-leher 1A 0,25
MPKRAD26 Neuroradiologi 1A 0,25
MPKRAD34 Radiologi Anak 1A 0,25
MPKRAD36 Radiologi Forensik 1A 0,125
MPKRAD03 Tugas jaga pemula I 0,5
MPARAD01 Journal Reading Konvensional 0,25
JUMLAH SKS 19,875
SEMESTER II
MKURAD01 Fisika dan Proteksi radiasi 0,2
IB (terintegrasi )
MKKRAD02 Kontras media dan 0,2
radiofarmaka (terintegrasi)
MKKRAD03 Teknik Radiografi dan 0,2
positioning (terintegrasi)
MPKRAD06 Thorax 1 ( B) 1
MPKRAD07 Thorax 2 2
MPKRAD11 Muskuloskeletal 1 (B) 1
MPKRAD12 Muskuloskeletal 2 2
MPKRAD16 Gastrointestinal 1 (B) 1
MPKRAD17 Gastrointestinal 2 2
MPKRAD21 Urogenital 1 (B) 1
MPKRAD22 Urogenital 2 2
MPKRAD32 Payudara 1 B 0,75
MPKRAD30 Kepala-leher 1B 0,25
MPKRAD26 Neuroradiologi 1 B 0,75
MPKRAD34 Radiologi Anak 1B 0,75
MPKRAD36 Radiologi Forensik 1B 0,125
MPKRAD03 Tugas jaga pemula 3 1,5
MPARAD10 Laporan kasus I 1
JUMLAH SKS 17,725
SEMESTER III
MPKRAD08 Thorax 3 2
MPKRAD13 Muskuloskeletal 3 2
MPKRAD18 Gastrointestinal 3 2
MPKRAD23 Urogenital 3 2
MPKRAD32 Payudara 1 (C) 1
MPKRAD30 Kepala-leher 1(C) 0,5
MPKRAD26 Neuroradiologi 1 (C) 1
MPKRAD34 Radiologi Anak 1 (C) 1

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 29
MPKRAD36 Radiologi Forensik I (C) 0,25
MPKRAD03 Tugas jaga pemula 3 2
MPARAD08 Tinjauan Pustaka Konvensional 1
JUMLAH SKS 14,75
TAHAP II
SEMESTER IV
MADYA
MKURAD02 Fisika & proteksi radiasi 2A, 2B dan 0,2
2C (terintegrasi)
MKKRAD04 Materi pembekalan Tahap 1
Madya (USG, CT, MRI)
MPKRAD09 Thorax 4 (A,B,C,D) 1,5
MPKRAD10 Thorax 5 (A,B) 1,5
MPKRAD14 Muskuloskeletal 4 (A,B,C,D) 1,5
MPKRAD15 Muskuloskeletal 5 (A,B) 1,5
MPKRAD19 Gastrointestinal 4 (A,B,C,D) 1,5
MPKRAD20 Gastrointestinal 5 (A,B) 1,5
MPKRAD24 Urogenital 4 (A,B,C,D) 1,5
MPKRAD25 Urogenital 5 (A,B) 1,5
MPKRAD33 Payudara 2 (A1,A2,C1,C2) 1,5
MPKRAD27 Neuroradiologi 2 (A,B) 1,5
MPKRAD28 Neuroradiologi 3 (A,B) 1,5
MPKRAD29 Neuroradiologi 4 (A,B) 1,5
Kepala-Leher 2 1,5
MPKRAD31
(A1,A2,B1,B2, C1,C2)
Radiologi Anak 2 1,5
MPKRAD35
(A1,A2, B1,B2)
MPKRAD36 Radiologi Forensik 2 0,3
(A1,A2,B1,B2, C1,C2)
MPKRAD04 Tugas jaga Tahap Madya 1 1
MPARAD02 Jurnal reading USG 0,25
MPARAD03 Jurnal reading CT scan 0,25
MPARAD04 Jurnal reading MRI 0,25
MPARAD11 Laporan kasus II 1
JUMLAH SKS 24,75
SEMESTER V
MPKRAD09 Thorax 4 (E,F) 0,5
MPKRAD10 Thorax 5 (C) 0,5
MPKRAD14 Muskuloskeletal 4 (E,F) 0,5
MPKRAD15 Muskuloskeletal 5 (C) 0,5
MPKRAD33 Payudara 2 (A3, C3) 0,5
MPKRAD24 Urogenital 4 (E,F) 0,5
MPKRAD25 Urogenital 5 (C) 0,5

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 30
MPKRAD19 Gastrointestinal 4 (E,F) 0,5
MPKRAD20 Gastrointestinal 5 (C) 0,5
MPKRAD27 Neuroradiologi 2 (C) 0,5
MPKRAD28 Neuroradiologi 3 (C) 0,5
MPKRAD29 Neuroradiologi 4 (C) 0,5
MPKRAD31 Kepala-leher 2 (A3, B3, C3) 0,5
MPKRAD35 Radiologi Anak 2 (A3,B3,C3) 0,5
MPKRAD36 Radiologi Forensik 2 (A3,B3,C3) 0,2
MPKRAD04 Tugas jaga Tahap Madya 2 1
MPARAD13 Proposal penelitian 4
TAHAP III
MANDIRI
MKURAD02 Fisika & proteksi radiasi 2D, 2E 0,15
(terintegrasi)
MKKRAD05 Materi pembekalan Tahap 0,05
Mandiri (RI)
MPKRAD37 Radiologi Intervensi 1 2
MPKRAD38 Radiologi Intervensi 2 2
MPKRAD43 Pengenalan Radioterapi 1
MPKRAD05 Tugas jaga Tahap Mandiri 1 1
MPARAD05 Jurnal Reading Radioterapi 0,25
MPARAD06 Jurnal Reading Radiologi 0,25
Intervensi
JUMLAH SKS 18,9
SEMESTER VI
MKURAD02 Fisika & proteksi radiasi 2F 0,05
(terintegrasi)
MKKRAD05 Materi pembekalan Tahap Mandiri 0,2
(KN dan BM, USG
Doppler)
MPKRAD39 Kedokteran Nuklir 1 2
MPKRAD40 Kedokteran Nuklir 2 2
MPKRAD41 Biologi Molekuler 1
MPKRAD42 Unggulan : Tropical Disease Imaging 2
dan Emergency Travel Medicine
MPKRAD44 Chief 1 1
MPKRAD44 Chief 2 1
MPKRAD45 Chief 3 1
MPKRAD05 Tugas jaga 1
MPARAD09 Tinjauan Pustaka Alat Canggih 1
MPARAD07 Jurnal Reading Kedokteran Nuklir
dan Biologi Molekuler (terapan) 0,25
MPARAD12 Laporan Kasus 3 1
JUMLAH SKS 13,5
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 31
SEMESTER VII
MANDIRI POST CHIEF
MPARAD14 Penelitian/Tesis 4
- Persiapan ujian akhir Instritusi -
- Penentuan akhir kandidat KUNKRI -
- Bimbingan/ coaching -
UJIAN NASIONAL (KUNKRI)
JUMLAH SKS 4
TOTAL SKS 114

5.3 MODUL AKADEMIK


Kolegium Radiologi Indonesia menetapkan modul yang kemudian
disesuaikan dengan Divisi yang berlaku di Departemen Radiologi FK UNUD-
RSUP SANGLAH Denpasar, yaitu:
1. Fisika dan Proteksi Radiasi, yang sebagian terintegrasi dengan divisi-divisi
yang ada (2 SKS)
2. Radioanatomi yang terintegrasi dengan divisi-divisi yang ada (2 SKS)
3. Radiologi Emergensi yang terintegrasi dengan divisi-divisi yang ada (2 SKS)
4. Radiologi Toraks (termasuk kardiovaskuler) (10 SKS)
5. Radiologi Muskuloskeletal (10 SKS)
6. Radiologi Abdomen yang terdiri dari Traktus Genitourinarius (10 SKS) dan
Traktus Gastrointestinal (10 SKS)
7. Radiologi Anak (4 SKS)
8. Radiologi Pencitraan Payudara dan Reproduksi Perempuan (4 SKS)
9. Radiologi Kepala dan Leher (4 SKS)
10. Neuroradiologi (8 SKS)
11. Radiologi Intervensi (4 SKS)
12. Kedokteran Nuklir dan DXA (4 SKS)
13. Radioterapi (1 SKS)
14. Kedokteran Forensik yang terintegrasi dengan divisi-divisi yang ada (1 SKS)
15. Biomolekuler yang terintegrasi dengan Fisika dan Kedokteran Nuklir (1 SKS)

5.4 SUBSTANSI
Pada semester pertama peserta PPDS-1 Radiologi akan mendapatkan Materi
Dasar Umum (MDU), Materi Dasar Khusus (MDK) dan Materi Keahlian Umum
(MKU) melalui kuliah/tatap muka/diskusi/tinjauan pustaka yang dilaksanakan di
dalam maupun di luar departemen Radiologi. Selanjutnya pendidikan dilaksanakan di
Departemen Radiologi oleh Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Spesialis-1
Radiologi FK UNUD dan di RS Afiliasi untuk materi yang belum bisa diperoleh di
RSUP Sanglah sebagai RS Pendidikan Utama.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 32
Dalam pelaksanaannya peserta didik akan melewati proses pendidikan dan
pelatihan keterampilan di setiap stase, disesuaikan dengan kompetensi yang akan
dicapai pqda setiap tahap Pendidikan :

5.4.1 Pendidikan Tahap I


5.4.1.1 Tingkat Magang / Orientasi (14 SKS)
Pada tingkat magang peserta didik akan menjalankan sesuai stase yang
ditentukan selama 4 bulan. Selain itu peserta didik juga harus melakukan tugas jaga
magang (observer). Materi pendidikan tahap magang terdiri dari :
A. Materi Dasar Umum (MDU) :
Mata Kuliah Dasar Umum/ MKDU (9 SKS): Metodologi Penelitian dan Stastistik,
Biologi Molekuler, Filsafat Ilmu, Evidence Based Medicine
B. Materi Dasar Khusus : Clinical Emergency, Medicolegal, Patient safety, Good
Medical Practice, Etika Profesi dan Komunikasi, diberikan secara terintegrasi
dengan MKDU dan Pradik
C. Materi Keahlian Umum (MKU) :
Fisika dan Proteksi Radiasi 1A (1 SKS)
D. Materi Keahlian Khusus (MKK): Anatomi Radiologi (2 SKS), terintegrasi dengan
Radiologi Emergensi dan stase divisi-divisi
E. Materi Penerapan Keprofesian (MPK) :
1. Radiologi Emergensi (2 SKS), sebagian terintegrasi
dengan stase tiap divisi
2.Tugas jaga magang (observer)

5.4.1.2 Pendidikan Tahap Pemula


Pada tahap pemula peserta didik akan menjalankan sesuai stase divisi/ modul
yang ditentukan selama 14 bulan. Selain itu peserta didik juga harus melakukan tugas
jaga (dua bulan pertama adalah tugas jaga observer) dan mengikuti kegiatan ilmiah
yang diadakan di Departemen Radiologi.

Materi Pendidikan Tahap Pemula (37,85 SKS) :


A. Materi Keahlian Umum (MKU): Fisika dan Proteksi radiasi (IB) yang diberikan
secara terintegrasi dalam setiap stase divisi (0,2 SKS)
B. Materi Keahlian Khusus : diberikan secara terintegrasi dalam setiap stase divisi
(0,4 SKS)
1. Kontras media dan radiofarmaka : 0,2 SKS
2. Teknik Radiografi dan positioning : 0,2 SKS
C. Materi Penerapan Akademik (MPA) :
1. Tinjauan Pustaka Konvensional (1 buah) : 1 SKS
2. Journal Reading Konvensional (1 buah): 0,25 SKS
3. Laporan kasus (satu buah) : 1 SKS
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 33
D. Materi Penerapan Keprofesian (MPK) :
Terdiri dari modul :
1. Modul Thorax 1-3 : 6 SKS
2. Modul Muskuloskeletal 1-3 : 6 SKS
3. Modul Payudara 1 : 2 SKS
4. Modul Urogenital 1-3: 6 SKS
5. Modul Gastrointestinal 1-3 : 6 SKS
6. Modul Radiologi Forensik 1 : 0,5 SKS
7. Modul Kepala-Leher 1 : 1 SKS
8. Modul Neuro 1 : 2 SKS
9. Modul Radiologi Anak 1 : 2 SKS
10. Tugas Jaga : 4 SKS

5.4.2 Tahap II : Madya


Pada tahap madya peserta didik akan menjalankan sesuai stase divisi/modul
yang ditentukan selama 9 bulan. Selain itu peserta didik juga harus melakukan tugas
jaga dan mengikuti kegiatan ilmiah yang diadakan di departemen Radiologi.

Materi Pendidikan Tahap II / Madya (37,95 SKS) terdiri dari:


A. Materi Keahlian Umum (MKU)
Fisika dan Proteksi Radiasi 2 (2A, 2B dan 2C) yang diberikan secara terintegrasi
dalam tiap stase (0,2 SKS)
B. Materi Keahlian Khusus (MKK)
Terdiri dari Materi pembekalan tahap madya (1 SKS) berupa kuliah pengayaan
pemeriksaan USG, CT scan dan MRI sebanyak 16 materi yang diberikan dalam 16
kali pertemuan, berupa :
1. Pembekalan Dasar-Dasar Praktis USG
2. Pembekalan USG Thorax, Neuro dan Kepala Leher
3. Pembekalan USG Gastrointestinal dan Urogenital
4. Pembekalan USG Payudara dan Muskuloskeletal
5. Pembekalan USG Anak dan Radiologi Forensik
6. Pembekalan Basic Praktis CT scan
7. Pembekalan Prosedur Keselamatan Pasien CT scan
8. Pembekalan CT Thorax dan Radiologi Anak
9. Pembekalan CT Gastrointestinal dan Urogenital
10. Pembekalan CT Muskuloskeletal, BMD dan Radiologi Forensik
11. Pembekalan CT Neuro dan Kepala-Leher
12. Pembekalan USG dan CT Guiding Biopsi
13. Pembekalan Basic MRI dan Keselamatan Pasien MRI
14. Pembekalan MRI Neuro dan Kepala Leher
15. Pembekalan MRI Muskuloskeletal dan Payudara
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 34
16. Pembekalan MRI Anak, Thorax, GIT dan UGI

C. Materi Penerapan Akademik (MPA) :


1. Jurnal Reading Alat Canggih USG, CT dan MRI (sebanyak 3 jurnal): 0,75 SKS
2. Tinjauan Pustaka Alat Canggih sebanyak 1 buah: 1 SKS
3. Laporan Kasus 1 buah: 1 SKS
4. Proposal Penelitian: 4 SKS
D. Materi Penerapan Keprofesian (MPK)
Terdiri dari modul :
1. Modul Thorax 4-5 : 4 SKS
2. Modul Muskuloskeletal 4-5 : 4 SKS
3. Modul Payudara 2 : 2 SKS
4. Modul Urogenital 4-5 : 4 SKS
5. Modul Gastrointestinal 4 -5: 4 SKS
6. Modul Neuroradiologi 2-4: 6 SKS
7. Modul Radiologi Anak 2 : 2 SKS
8. Modul Radiologi Kepala-Leher 2 : 2 SKS
9. Modul Radiologi Forensik 2 : 0,5 SKS
10. Tugas Jaga : 2 SKS

5.4.3 Tahap III : Mandiri


Pada tahap mandiri peserta didik akan menjalankan sesuai stase divisi/modul yang
ditentukan selama 15 bulan. Selain itu peserta didik juga harus melakukan tugas jaga
dan mengikuti kegiatan ilmiah yang diadakan di departemen Radiologi.

Materi Pendidikan Tahap Mandiri (24,2 SKS) terdiri dari:


A. Materi Keahlian Umum (MKU)
Fisika dan Proteksi Radiasi 2 (2D, 2E dan 2F) yang diberikan secara terintegrasi
dalam tiap stase divisi (0,2 SKS)
B. Materi Keahlian Khusus (MKK)
Terdiri dari 1 Modul Pembekalan, berupa kuliah pengayaan sebanyak 4 kali
pertemuan (0,25 SKS) :
1. Pembekalan Kedokteran Nuklir dan Biologi Molekuler
2. Pembekalan USG Doppler
3. Pembekalan Dasar-Dasar Radiologi Intervensi
4. Pembekalan Radiologi Intervensi Diagnostik dan Terapeutik
C. Materi Penerapan Akademik (MPA)
1. Journal Reading Radioterapi, Kedokteran Nuklir dan Radiologi Intervensi (3
buah): 0,75 SKS
2. Laporan kasus 1 buah: 1 SKS
3. Seminar Tesis: 4 SKS
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 35
D. Materi Penerapan Keprofesian (MPK)
Terdiri dari modul:
1. Modul Pengenalan Radioterapi: 2 SKS
2. Modul Radiologi Intervensi 1-2: 4 SKS
3. Modul Kedokteran Nuklir 1-2: 4 SKS
4. Modul Biomolekuler 1-2: 1 SKS (terintegrasi dengan Kedokteran Nuklir)
5. Modul Tropical Disease dan Emergency Travel Medicine : 2 SKS
6. Stase Chief : 3 SKS
7. Tugas Jaga: 2 SKS

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 36
BAB VI

MATERI PENDIDIKAN

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan dengan menggunakan


program pendidikan yang berbasis kompetensi, struktur kurikulum PPDS-1 Radiologi
terbagi atas 4 tahap yaitu tahap magang, pemula, madya dan mandiri. Tabel dibawah
ini memperlihatkan tercakupnya bidang pencapaian pendalaman akademik dan bidang
pencapaian ketrampilan keprofesian sebagai dokter spesialis.

6.1 Beban Studi


Beban studi masing-masing kelompok materi pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Kelompok materi SKS


Pendidikan Akademik Profesi Jumlah
Tahap Magang (4 bln)
MDU 9
MDK
MKU 1
MKK 2
MPK 2
Jumlah 12 (11%) 2(2%) 14 (12%)
Tahap pemula (18
bulan)
MKU 0,2
MKK 0,4
MPA 2,25
MPK 35
Jumlah 2,85 (3%) 35 (31%) 37,85 (33%)
Tahap madya (9 bulan)
MKU 0,2
MKK 1
MPA 6,75
MPK 30
Jumlah 7,95 (7%) 30 (26%) 37,95 (33%)
Tahap mandiri (11
bulan)
MKU 0,2
MKK 0,25
MPA 5,75
MPK 18
Jumlah 6,2 (5%) 18 (16%) 24,2 (19 %)
JUMLAH TOTAL 29 (25%) 85 (75%) 114 (100 %)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 37
6.2 Peta Kurikulum Berbasis Area Kompetensi

Landasan Mawas diri Etika, Moral,


Pengelolaan Pengelolaan
Komunikasi Ketrampil Ilmiah dan Mediko-legal,
Kode Nama Modul Grup Masalah Informasi
Efektif an Klinis Ilmu pengembangan Profesionalisme,
Kesehatan
Kedokteran diri Keselamatan pasien
MDU01 Filsafat Ilmu MDU
MDU02 Metodologi Penelitian MDU
MDU03 Statistik MDU
Evidence Based
MDU04 MDU
Medicine
MDU05 Biologi Molekuler MDU
MDK01 Clinical Emergency MDK
MDK02 Medikolegal MDK
MDK03 Patient safety MDK
MDK04 Good Medical Practice MDK
MDK05 Etika Profesi MDK
MDK06 Komunikasi MDK
MKURAD Fisika & Proteksi
MKU
01 Radiasi 1
MKURAD Fisika & Proteksi
MKU
02 Radiasi 2
MKKRAD
Anatomi Radiologi
01 MKK
MPKRAD
Radiologi Emergensi MPK
01
MPKRAD
Tugas jaga 1 MPK
02

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 38
MPKRAD
Tugas jaga 2 MPK
03
MPKRAD
Tugas jaga 3 MPK
04
MPKRAD
Tugas jaga 4 MPK
05
MKKRAD Kontras media &
MKK
02 Radiofarmaka
MKKRAD Teknik radiografi dan
MKK
03 positioning
MPKRAD
Thorax 1 MPK
06
MPKRAD
Thorax 2 MPK
07
MPKRAD
Thorax 3 MPK
08
MPKRAD
Thorax 4 MPK
09
MPKRAD
Thorax 5 MPK
10
MPKRAD
Muskuloskeletal 1 MPK
11
MPKRAD
Muskuloskeletal 2 MPK
12
MPKRAD
Muskuloskeletal 3 MPK
13
MPKRAD
Muskuloskeletal 4 MPK
14

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 39
MPKRAD
Muskuloskeletal 5 MPK
15
MPKRAD
Gastrointestinal 1 MPK
16
MPKRAD Gastrointestinal 2
MPK
17
MPKRAD Gastrointestinal 3
MPK
18
MPKRAD Gastrointestinal 4
MPK
19
MPKRAD Gastrointestinal 5
MPK
20
MPKRAD
UGI 1 MPK
21
MPKRAD
UGI 2 MPK
22
MPKRAD
UGI 3 MPK
23
MPKRAD
UGI 4 MPK
24
MPKRAD
UGI 5 MPK
25
MPKRAD
Neuroradiologi 1 MPK
26
MPKRAD Neuroradiologi 2
MPK
27
MPKRAD Neuroradiologi 3
MPK
28
MPKRAD Neuroradiologi 4 MPK
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 40
29
MPKRAD
Kepala Leher 1 MPK
30
MPKRAD
Kepala Leher 2 MPK
31
MPKRAD
Payudara 1 MPK
32
MPKRAD
Payudara 2 MPK
33
MPKRAD
Radiologi Anak 1 MPK
34
MPKRAD
Radiologi Anak 2 MPK
35
MPKRAD
Radiologi Forensik MPK
36
MKKRAD Materi Pembekalan
MKK
04 Tahap Madya
MKKRAD Materi Pembekalan
MKK
05 Tahap Mandiri
MPKRAD
Radiologi Intervensi 1 MPK
37
MPKRAD
Radiologi Intervensi 2 MPK
38
MPKRAD
Kedokteran Nuklir 1 MPK
39
MPKRAD
Kedokteran Nuklir 2 MPK
40
MPKRAD
Biologi Molekuler MPK
41
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 41
MPKRAD Radiologi Travel
MPK
42 Medicine
MPKRAD
Radioterapi MPK
43
MPKRAD
Chief 1 MPK
44
MPKRAD
Chief 2 MPK
44
MPKRAD
Chief 3 MPK
45
MPARAD Jurnal Reading
MPA
01 Konvensional
MPARAD
Jurnal Reading USG MPA
02
MPARAD
Jurnal Reading CT Scan MPA
03
MPARAD
Jurnal Reading MRI MPA
04
MPARAD Jurnal Reading
MPA
05 Radioterapi
MPARAD Jurnal Reading
MPA
06 Radiologi Intervensi
Jurnal Reading
MPARAD Kedokteran Nuklir dan
MPA
07 Biologi Molekuler
(terapan)
MPARAD Tinjauan Pustaka
MPA
08 Konvensional

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 42
MPARAD Tinjauan Pustaka Alat
MPA
09 Canggih
MPARAD
Laporan Kasus 1 MPA
10
MPARAD
Laporan Kasus 2 MPA
11
MPARAD
Laporan Kasus 3 MPA
12
MPARAD
Proposal Penelitian MPA
13
MPARAD
Tesis MPA
14

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 43
6.3 Kalender akademik sesuai kurikulum

TAHAP Bulan Sesuai


No urut Bulan Sesuai
BULAN SMST Massa Stase Jaga Ujian Ilmiah
Kompetensi stase Semester
pendidikan

MAGANG Feb/Agst I 1 1 1 MKDU Sesuai


Mar/Sep 2 2 2 MKDU Junior
Reside MKDU/
ketentuan
Apr/Okt 3 3 3 MKDU n TKP
Clinical emerg/ Pin
Observ Ujian MKDU, PPDS
Pradik,Medikole- er Medikolegal &
gal, patient safety Merah Patient safety
Merah
Mei/Nov 4 4 4 Fisika & Proteksi
Radiasi 1A
Radioanatomi
Emergency Ujian
Radiologi Radioanatomi
(konvensional, Emerg
USG, CT) fast reading
RRadiology:

PEMULA Jun/Des 1 5 5 KONVENSIONAL Ujian Fisika &


I, II, III Proteksi Radiasi
Thorax 1 -3 UTS
: (MCQ)
Jul/ Jan 2 6 6
MSK 1 -3 Ujian Fisika &
Radiasi : UAS
Proteksi
(MCQ)
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 44
UG 1-3 Jurnal
Agst/Feb 3 7 1 (1buah)
konvens
II GIT 1 -3 Laporan
Sep/Mar 4 8 2 Reside (1 buah)
kasus
Neuro n Pin
Madya Referat
Okt/Apr 5 9 3 1A,1B, 1C (1 buah)
konvens
Kepala-leher Kuning CPC
Nov/Mei 6 10 4 1A,1B, 1C Kuning
Payudara
1A,1B, 1C
Rad Anak
Des/ Jan 7 11 5 1A,1B, 1C Evaluasi stase :
Rad forensic 360°, Fast,
Jan/Jul 8 12 6 1A,1B, 1C reading,
Fisika & Proteksi Essay, DOPS
Radiasi 1B
Kontras media&
radiofarmaka
Feb/Ags III 9 13 1 (terintegrasi)
II Tehnik radiografi
& positioning
Mar/Sep 10 14 2 (terintegrasi)
Pengenalan
Apr/Okt 11 15 3 Modalitas
USG & CT scan

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 45
Mei/Nov 12 16 4 UJAN
TAHAP I
KOMPETENSI
Fast
TAHAPreading,
!
Jun/Des 13 17 5 Essay, lisan
Syarat : Stase,
Jul/Jan 14 18 6 Sikap, Ilmiah

MADYA Ags/Feb IV 1 19 1 USG I


GIT 4A Jurnal USG
UG 4A RESIDE (1 buah)
Payudara 2A1 NPin
SENIOR Jurnal CT
Kep/Leher 2A1 Hijau (1buah)
Neuro 2A Jurnal
Rad Anak 2A1 (1buah)
MRI
Thorax 4A Referat
MSK 4A (1 buah)
canggih
Rad forensik 2A1 Laporan
Fisika&proteksi (1 buah)
kasus
Rad 2A
radiasi Proposal
canggih
penelitian
penelitian
Sep/Mar 2 20 2 CT I (1 buah)
Neuro 3A CPC
Thorax 4B
MSK 4B
GIT 4B
UG 4B

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 46
Rad Anak 2B1
Rad forensik 2B1
Kep/Leher 2B1
Fisika&proteksi
radiasi 2B

Okt/Apr 3 21 5 MRI I
Neuro 4A
Thorax 5A
MSK 5A
GIT 5A
UG 5A
Kep/Leher 2C1
Rad Anak 2C1
Payudara 2C1
Rad forensik 2C1
Fisika & Proteksi
radiasi 2C Evaluasi stase I:
360°
Nov/Mei 4 22 3 USG II Fast reading
GIT 4C (OSCE)
UG 4C
Payudara 2A2
Kep/ Leher 2A2
Neuro 2B
Rad Anak 2A2

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 47
Thorax 4C
MSK 4 C
Rad forensik 2A2

Des/Jun 5 23 4 CT II
Neuro 3B
Thorax 4D
MSK 4D
GIT 4D
UG 4D
Radiologi Anak 2B
Radiologi
2 forensik
Kepala
2B 2 Leher 2B 2

Jan/Jul 6 24 2 MRI II
Neuro 4B
Thorax 5B
MSK 5B
GIT 5B
UG 5B
Kep/leher 2C2
Radi Anak 2C2
Payudara 2C 2
Rad forensik 2C2

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 48
Feb/ Ags 7 25 6 USG III
GIT 4E
UG 4E
Payudara 2A3
Kep/Leher 2A3
Neuro 2C
Rad Anak 2A3 Evaluasi stase I I
Thorax 4E DOPS
:,
MSK 4E Fast reading
Rad forensik 2A3

Mar/ Sep V 8 26 1 CT III


Neuro 3C
Thorax 4F
MSK 4F
GIT 4F
UG 4F
Rad Anak 2B
Rad forensik 2B3
Kep/Leher 2B3

Apr/Okt 9 27 3 MRI III


Neuro 4C
Thorax 5C
MSK 5C Evaluasi stase III
GIT 5C 360°
:

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 49
UG 5C Fast reading
Kep/Leher 2C3
Rad Anak 2C3 UJIAN
Payudara 2C3 TAHAP II: Syarat:
KOMPETENSI
Radforensik 2C3 Stase, Sikap,
Bone densitometry ilmiah
Ilmiah ,

MANDIRI Mei/Nov 1 28 4 Rad intervensi 1


Fisika & proteksi
rad 2D Laporan
(1 buah)
Kasus
Jun/Des 2 29 5 Rad intervensi 2 Jurnal rad
intervensi
(1buah)
Jul/Jan 3 30 6 Radioterapi Evaluasi stase Jurnal
Fisika& proteksi DOPS Nuklir
Kedokt
rad 2E Ujian stase (1buah)

Ags/Feb VI 4 31 1 Kedokt nuklir 1 RESIDE Jurnal


Biologi Mol 1 MANDI
N Radioterapi
Fisika & proteksi Pin
RI (1 buah)
rad 2F Biru Evaluasi stase:
Sep/Mar 5 32 2 Kedokt nuklir 2 fast reading TESIS
Biologi Mol 2
CPC
Okt/Apr 6 33 3 Unggulan

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 50
Evaluasi stase :
DOPS
Nov/Mei 7 34 4 CHIEF 1

Des /Jun 8 35 5 CHIEF 2 UJIAN CHIEF:


Fast reading
Jan/ Jul 9 36 6 CHIEF 3 Essay, Lisan

Feb/ Ags VII 10 37 1 KARYA AKHIR UJIAN KARYA


AKHIR
Mar/Sep 11 38 2 Persiapan ujian UJIAN AKHIR PUBLIKASI
akhir Instritusi INSTITUSI JURNAL
Okt/Apr 12 39 3 Penentuan akhir Syarat: Stase, ILMIAH
kandidat KUNKRI ilmiah,
Sikap, nilai
Nov/Mei 13 40 4 Bimbingan/
coaching
Des/Jun 14 41 5 UJIAN NASIONAL UJIAN NASIONAL
(KUNKRI) KUNKRI
Jan/Jul 15 42 6 Persiapan
Pelantikan/
Wisuda

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 51
6.4 Jadwal Rotasi Klinik Selama Pendidikan
6.4.1 Siklus Tahap Magang (4 bulan)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 52
6.4.2 Siklus Tahap Pemula (14 bulan)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 53
6.4.3 Siklus Tahap Madya (9 bulan)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 54
6.4.4 Siklus Tahap Mandiri (15 bulan)

Keterangan :
- Rotasi Kedokteran Nuklir 1-2 ditempuh di RS Dr. Soetomo Surabaya
- Rotasi Chief 2 ditempuh di RS Jejaring Pendidikan (RS UNUD)
- Rotasi lainnya ditempuh di RS Pendidikan Utama (RSUP Sanglah Denpasar)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 55
6. 5. Jadwal Kegiatan Ilmiah PPDS-1 Radiologi FK UNUD-RSUP Sanglah Denpasar

Jadwal Kegiatan Ilmiah PPDS-1 Radiologi FK UNUD-RSUP Sanglah Denpasar

Hari/Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00-07.30 Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi Laporan Pagi

07.30-09.00 Ilmiah Pagi Imiah Pagi Ilmiah Pagi Ilmiah Pagi Ilmiah Pagi

09.00-16.00
Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan
09.00-15.30

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 56
6.6 Daftar Nama Staf Pengajar Sesuai Divisi atau Modul yang Diampu

Divisi/ Pokja Nama Staf Radiologi

Fisika dan Proteksi Radiasi Retno Laksmi Faraningrum, S.Si, MMP

Dr. Firman P. Sitanggang, SpRad(K)RI


Radiologi Emergensi
Dr. Pande Putu Yuli Anandasari, SpRad(K)
Dr. Dewa Gede Mahiswara, SpRad
Thorax
Dr. Made Dwijaputra Ayusta, SpRad
DR. Dr. Elysanti Dwi Martadiani, SpRad (K)
Muskuloskeletal
Dr. Made Widhi Asih, SpRad(K)
Dr. Nyoman Srie Laksminingsih, SpRad
Gastrointestinal
DR.Dr. Elysanti Dwi Martadiani, SpRad(K)
Dr. Nyoman Srie Laksminingsih, SpRad(K)
Urogenital
Dr. Putu Patriawan, SpRad(K)
Dr. Pande Putu Yuli Anandasari, SpRad(K)
Radiologi Anak
Dr. Ni Nyoman Margiani, SpRad(K)
Dr. Made Widhi Asih, SpRad(K)
NeuroRadiologi
Dr. Made Dwijaputra Ayusta, SpRad
Dr. Made Dwijaputra Ayusta, SpRad
Head-Neck
Dr. Made Widhi Asih, SpRad (K)
Breast & reproduksi Dr. Lisna Astuti, SpRad (K)
perempuan Dr. Luh Gede Jaya Kirana, SpRad
Dr. Firman Parulian Sitanggang, Sprad(K) RI
Intervensi
Dr. Putu Patriawan, SpRad (K)RI
Staf pengajar Kedokteran Nuklir PS
Radiologi Nuklir
Radiologi FK UNAIR
Dr. I Gusti Agung Gede Mahendra Jaya,
Radioterapi
SpRad.Onk.
Metodologi Penelitian dan Prof. Dr. dr. I Gde Raka Widiana, SpPD-
Statistik Karya Akhir KGH

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 57
BAB VII

URAIAN MATA AJAR

Modul Fisika dan Proteksi Radiasi


Tujuan :
• Memahami dan menjelaskan mengenai image proyeksi (planar)/foto polos dan tomografi,
image analog dan digital, struktur dari image digital, pemrosesan, fusi, transmisi, dan
penyimpanan image digital, tampilan dari image analog dan digital
• Memahami, menjelaskan prinsip Picture Archiving and Communications System
(PACS) serta mampu mengaplikasikannya dalam praktek
• Memahami dan menjelaskan serta mengaplikasikan quality assurance
• Memahami dan menjelaskan konsep pencitraan hybrid
• Memahami dan menjelaskan tema-tema umum untuk semua modalitas pencitraan
yang meliputi: pembentukan image kualitas image (kontras, noise, resolusi kontras dan
resolusi spasial), agen-agen kontras, pemrosesan dan analisis image, pengukuran performa
peralatan, objek pengujian dan kontrol kualitas, artefak pencitraan, bahaya, risiko, dan
keamanan.
• Memahami dan menjelaskan hal-hal yang terkait bahan dan radiasi, yang meliputi :
struktur bahan, atom dan nucleus, sifat alami dari partikel bermuatan dan radiasi
elektromagnetik, interaksi dari elektron dengan bahan, produksi x-ray, iInteraksi dari foton
energi tinggi dengan bahan, filtrasi dari sinar x-ray, energi elektron dalam bahan padat,
luminesensi.

• Memahami dan menjelaskan dosis radiasi pengion yang meliputi: dosis absorbsi dan
energi kinetik yang dilepaskan ke bahan, efek dari radiasi pengion pada jaringan makhluk
hidup, dosis ekuivalen dan dosis efektif, risiko radiasi, dosis populasi dari sumber alam
dan buatan.

• Memahami dan menjelaskan prinsip radiografi yang meliputi: konstruksi, fungsi, dan
operasi dari sistem radiografi terkomputasi dan digital, tabung x-ray dan sinar x-ray,
reseptor pencitraan untuk computed dan digital radiography, rejeksi sinar hambur, media
kontras – iodin, barium, dan udara, radiografi dual-energi, mamografi, tomografi
radiografi dan tomosintesis.

• Memahami dan menjelaskan prinsip fluoroskopi yang meliputi: konstruksi, fungsi, dan
operasi dari sistem fluoroskopi, reseptor pencitraan – intensifikasi image dan detektor
panel datar, rejeksi hamburan, kontrol kecerahan otomatis, digitisasi image, angiografi
dengan media kontras termasuk teknik substraksi digital

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 58
• Memahami dan menjelaskan keamanan dalam radiografi dan fluroskopi yang meliputi:
detektor radiasi dan pengukuran dosis, pengukuran dosis absorbsi dan laju dosis di udara,
perkiraan dosis absorbsi pasien, produk dosis-area, dosis permukaan masuk dan dosis
efektif pada radiografi dan fluoroskopi, indikator dosis detector, faktor yang
mempengaruhi dosis radiasi, waktu, jarak, dan perlindungan untuk reduksi dosis, pasien
anak-anak, staff, dan ibu hamil, perkiraan dan kontrol dari dosis radiasi terhadap staf dan
anggota masyarakat, kuantitas dosis operasional, dosimetri personal, staf yang hamil

• Memahami dan menjelaskan prinsip radioaktivitas yang meliputi : stabilitas nuklir,


mekanisme transformasi radioaktif, keadaan energi nuklir dan emisi gamma, aktivitas dan
peluruhan radioaktif, radioaktivitas alami, radionuklida buatan dan cara produksinya,
radiofarmaka dan cara produksinya

• Memahami dan menjelaskan prinsip imaging/pencitraan radionuklida planar yang


meliputi: konstruksi, fungsi, dan operasional dari kamera gamma digital, kolimator
pencitrarn, Reseptor pencitraan – detektor skintilasi, ejeksi hamrburan, mekanisme dan
kuantifikasi dari lokalisasi radiofarmaka, pencitraan statik, seluruh-tubuh, dinamis, dan
gated.

• Memahami dan menjelaskan keamanan dalam pencitraan radionuklida planar,


meliputi: pengukuran aktivitas dengan kalibrator radionuklida, perkiraan dosis absorbsi
pasien, aktivitas tipikal dan dosis efektif, faktor-faktor yang mempengaruhi dosis radiasi,
waktu, jarak, dan perlindungan bagi reduksi dosis, anak-anak dan konsepsi, kehamilan,
dan pasien-pasien yang menyusui, estimasi dan kontrol dosis radiasi dari staf dan anggota
masyarakat, staff yang sedang hamil, monitoring kontaminasi dan laju dosis lingkungan,
penyimpanan, penanganan dan transportasi bahan-bahan radioaktif, penyimpanan dan
pembuangan sampah radioaktif

• Memahami Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terhadap proteksi radiasi


pengion dan menjelaskan hirarki rekomendasi, legislasi dan panduan, meliputi:
justifikasi, optimisasi dan pembatasan dosis, Regulasi Radiasi Pengion dan Kode
Pelaksanaan yang ditetapkan, assessment resiko, restriksi paparan dan monitoring dosis,
Penasehat Proteksi Radiasi dan Penyelia Proteksi Radiasi, peraturan-peraturan lokal dan
prosedur kerja, perancangan area kerja dan klasifikasi pekerja, batas-batas dosis dan
pembatasan dosis, pemberi kenyamanan dan perawatan, regulasi radiasi pengion (paparan
medis), pelatihan para pelaksana tugas dan kewajiban mereka, prosedur pemberi kerja,
tingkat referensi diagnostik, paparan untuk tujuan penelitian, penapisan medis, dan
medicolegal, registrasi untuk menyimpan bahan-bahan radioaktif, pemberitahuan dan
pelaporan kecelakaan-kecelakaan radiasi.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 59
• Memahami dan menjelaskan prinsip rekonstruksi tomografi : angular dan linear
sampling dari proyeksi data, back-projection yang terfilter dan filter-filter rekonstruksi,
proses komputasi (iterative) rekonstruksi

• Memahami dan menjelaskan prinsip Computed Tomography : konstruksi, fungsi dan


operasi sebuah CT scan, single-slice, helical dan multi-slice scanner, rekonstruksi gambar,
CT angiografi, CT fluoroskopi dan gated imaging, CT perfusi dan prinsip-prinsip
fisiologis terhadap pemeriksaan fungsional, dosis radiasi terhadap pasien, staf dan
masyarakat umum, keselamatan radiasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi dosis radiasi

• Memahami dan menjelaskan single photon emission computed tomography :


konstruksi, fungsi dan operasi dari rotating multi-head gamma camera, rekonstruksi
gambar, SPECT CT, kselamatan radiasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi dosis
radiasi, aktivitas tipikal dan dosis-dosis efektif terhadap pasien, staf dan masyarakat umum

• Memahami dan menjelaskan prinsip positron emission tomography : konstruksi, fungsi


dan operasi dari rotating multi-head gamma camera, akuisisi 2D dan 3D, rekonstruksi
gambar, standardized uptake value (SUV), PET- CT, keselamatan radiasi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi dosis radiasi, aktivitas tipikal dan dosis-dosis efektif terhadap pasien,
staf dan masyarakat umum, jalur metabolisme terhadap penggunaan Fluorine-18 FDG
(efek Warburg )

• Memahami dan menjelaskan prinsip magnetic resonance imaging : momentum putaran


anguler nuklir dan momen magnetik nuklir, magnetisasi keseluruhan dan efek dari
kekuatan medan magnet, presisi pada medan magnet dan persamaan Lamor, resonansi
dengan pulsasi radiofrekuensi, mekanisme relaksasi dan waktu-waktu relaksasi, sinyal
induksi peluruhan bebas, konstruksi, fungsi , dan operasi dari superkonduksi MRI scanner,
magnet permanen dan resistif, radiofrequency receiver coils, sekuens pulsasi spin-echo,
lokalisasi spasial terhadap sinyal, K-space, akuisisi gambar dan rekonstruksi gambar,
teknik-teknik multi-echo, fast spin-echo dan single shot, gradient echo imaging – teknik-
teknik basic spoiled dan non-spoiled, metode-metode supresi jaringan – short TI inversion
recovery (STIR), fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) dan fat saturation, bahan
kontras ruang ekstraseluler gadolinium standar, bahan kontras MR lainnya, prinsip
magnetic resonance angiography (MRA), prinsip-prinsip dasar teknik difusi dan diffusion
weighted imaging, dynamic contrast enhancement dan perfusion imaging, prinsip-prinsip
magnetic resonance spectroscopy (MRS), spatial misregistration, perubahan kimiawi,
suseptibilitas, gerakan, aliran dan artefak-artefak lainnya, prinsip-prinsip biologi terkait
dynamic contrast enhanced dan diffusion weighted MRI

• Memahami dan menjelaskan keamanan pada magnetic resonance imaging : medan


magnet statis – projectiles, induced voltage, implants, fringe field dan area terkontrol,
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 60
time-varying gradient field – eddy currents, stimulasi, implanted device, noise akustik,
medan radiofrekuensi – laju absorpsi spesifik, efek pemanasan, keselamatan pasien, staf
dan anggota masyarakat, pasiien yang sedang hamil, shielding dan desain ruangan
pencitraan, panduan keamaan untuk penggunaan MRI dalam indikasi klinis

• Memahami dan menjelaskan fisika ultrasonografi : sifat ultrasonografi, propagasi


interaksi ultrasonografi dalam zat, scattering gelombang ultrasonografi, efek
piezoelektrik, desain dan konstruksi transduser ultrasonografi, gelombang kontinyu dan
pulsasi ultrasonografi, beam shaped dari tranduser single dan annular array, efek Doppler

• Memahami dan menjelaskan serta mengaplikasikan prinsip pencitraan ultrasonografi


: A-mode dan B-mode imaging, time-gain compensation, konstruksi, fungsi dan operasi
scanner B-mode real time, akuisisi dan rekonstruksi gambar, M-mode, Bahan
bmicrobubble dan suspensi partikel, harmonic imaging, pengukuran aliran menggunakan
ultrasonografi Doppler, Duplex scanner, Color-flow dan power Doppler imaging

• Memahami dan menjelaskan keamanan ultrasonografi : efek fisik – pemanasan,


streaming, cavitation dan kerusakan mekanis, batas-batas intensitas dan energi, indeks
termal dan indeks mekanis, pengukuran output power, keselamatan pasien, staf dan
anggota masyarakat, petunjuk keselamatan

• Memahami dan menjelaskan prinsip pencitraan optik : basic fluorescent imaging, basic
bioluminescent imaging, perbedaan antara teknik-teknik optical imaging, kedalaman
penetrasi, aplikasi-aplikasi klinis

• Memahami dan menjelaskan prinsip functional dan molecular imaging (FMI): arti dan
prinsip dari functional imaging dan molecular imaging, proses-proses biologis dan
fisiologis – aliran, perfusi, difusi, uptake, ekskresi, dll, perbandingan modalitas pencitraan
untuk FMI – sensitivitas, resolusi spasial, dll, penggunaan target-target ekstraseluler,
permukaan sel dan intraseluler.

• Memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip dari proses biologis yang dapat diperiksa
menggunakan functional dan molecular imaging : respon inflamasi dan imun,
pembentukan tumor dan proliferasi, perubahan lingkungan ekstraseluler, metabolisme,
infeksi, remodeling vaskuler dan angiogenesis, hipoksia, thrombosis, stress dan kematian
sel, proses-proses degeneratif, perbaikan jaringan

Modul Radiologi Emergency


Emergensi Toraks :
 Menjelaskan prosedur pembuatan radiografi toraks dan menjelaskan cara /proses
mencetak film sampai diperoleh hasil yang optimal
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 61
 Menjelaskan syarat suatu radiograf toraks layak untuk dibaca
 Memahami posisi pasien pada semua jenis pemeriksaan radiografi toraks, manfaat
dan kelemahannya (PA, AP, lateral, dekubitus, oblique, inspirasi-ekspirasi, lordotik,
dll)
 Menjelaskan radioanatomi toraks, gambaran normal dan patologi dari radiograf
toraks
 Melakukan interpretasi radiograf toraks, menjelaskan diagnosis diferential dan
menyimpulkan diagnosis kerja pada kasus-kasus toraks normal dan kasus emergency:
pneumonia, pneumonia aspirasi, efusi pleura, pneumothorax, tension
pneumothorax, edema paru, gagal jantung, efusi pericardium, benda asing,
kasus trauma dan perawatan intensif (hematothorax, kontusio pulmonum,
pneumoperikardium, posisi selang, dan alat, ruptur diafragma, ARDS, flail
segmen, ruptur bronchial, kontusio paru dan laserasi) dan terhirup benda asing.

Emergensi Muskuloskeletal
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan muskuloskeletal
secara benar
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi muskuloskeletal yang optimal.
 Menginterpretasikan radiograf muskuloskeletal, menjelaskan differential diagnosis
dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada
kasus trauma dan infeksi
 Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus muskuloskeletal secara benar dan
akurat
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Emergensi Gastrointestinal
 Menjelaskan dan memposisikan pasien untuk pemeriksaan abdomen seperti supine,
LLD, erect, prone dan oblique dengan sinar vertikal dan horizontal
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus digestivus baik yang
normal maupun patologi
 Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiografi traktus digestivus, menjelaskan
diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis pada kasus normal maupun
patologis, khususnya kasus-kasus trauma traktus digestivus (corpus alienum,
ruptur esophagus, obstruksi saluran cerna bagian atas, ileus obstruksi dan
paralitik, pneumoperitoneum, perforasi organ berongga dan trauma saluran
cerna)
 Menjelaskan dan melakukan prosedur pemeriksaan USG Focused Assessment
Sonography on Trauma (FAST) dan USG abdomen emergency dengan benar
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat pada hasil pemeriksaan USG FAST dan
USG abdomen emergency
 Melakukan pemeriksaan kontras studi untuk kasus-kasus emergency pada traktus
digestivus, khususnya trauma dan akut abdomen

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 62
 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kontras studi, USG FAST dan USG abdomen
pada kasus-kasus emergency khususnya trauma dan akut abdomen
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Emergensi Urogenital
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus urogenital baik yang
normal maupun patologi
 Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiografi traktus urogenital, menjelaskan
diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis pada kasus normal maupun
patologis, khususnya kasus-kasus obstruksi dan trauma traktus urinarius (trauma
ginjal, ureter, kandung kemih, uretra dan penis).
 Menjelaskan dan melakukan prosedur pemeriksaan USG traktus urinarius dengan
benar
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat pada hasil pemeriksaan USG traktus
urinarius emergency
 Melakukan pemeriksaan kontras studi untuk kasus-kasus emergency pada traktus
urinarius, khususnya kasus akut abdomen dan trauma
 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan kontras studi, dan USG traktus urinarius pada
kasus-kasus emergency khususnya trauma dan akut abdomen
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Emergensi Neuro dan Kepala-Leher


Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan kepala-leher
secara benar
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi kepala-leher yang optimal.
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ kepala-leher yang normal
maupun patologi
 Menginterpretasikan radiograf kepala-leher menjelaskan differential diagnosis dan
menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada kasus
trauma dan infeksi
 Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus kepala-leher secara benar dan
akurat
 Memahami prosedur CT scan pada kasus-kasus emergensi
 Memahami dan menjelaskan CT anatomi neuroradiologi yang terkait kasus stroke dan
trauma
 Menginterpretasikan gambaran CT scan otak menjelaskan differential diagnosis dan
menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada kasus
trauma dan stroke
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 63
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien

Emergensi Anak
Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan radiografi kepala-
leher emergency
 Menginterpretasi hasil pemeriksaan radiografi traktus urogenital, menjelaskan
diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis pada kasus normal maupun
patologis, khususnya kasus-kasus trauma muskuloskeletal, corpus alienum,
kekerasan pada anak (child abuse), kasus emergensi toraks seperti gagal
jantung, infeksi pulmonal, efusi pleura dan empyema, pneumothoraks,
komplikasi asma, penyakit paru prematur dan komplikasinya, terhirup benda
asing, bronchiolitis, kasus emergensi abdomen yang meliputi intususepsi,
necrotizing enterocolitis, malrotasi, stenosis pylorus, meconium ileus, meconium
plug syndrome, inflammatory bowel disease dan gastroenteritis
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Radiologi Toraks


Modul Toraks 1 (Konvensional)
Tujuan :
 Memahami prosedur pembuatan radiografi toraks dan menjelaskan cara/proses
mencetak film sampai diperoleh hasil yang optimal
 Mengerti syarat suatu radiograf toraks layak untuk dibaca
 Memahami posisi pasien pada semua jenis pemeriksaan radiografi toraks, manfaat
dan kelemahannya (PA, AP, lateral, dekubitus, oblique, inspirasi-ekspirasi, lordotik,
dll)
 Menjelaskan radioanatomi toraks, gambaran normal dan patologi dari radiograf
toraks
 Menjelaskan dan atau melakukan prosedur analisis jantung
 Melakukan pemeriksaan fluoroskopi untuk menilai kelainan intra-ekstratorakal,
dinding dada, abnormalitas pergerakan diafragma, dan komplikasi benda asing.
 Melakukan interpretasi radiograf toraks, menjelaskan diagnosis diferential dan
menyimpulkan diagnosis kerja pada kasus-kasus toraks normal, pneumonia,
tuberkulosis paru, trauma aorta, hernia diafragma, atelektasis, efusi pleura,
hialin membrane disease, transient tachypnea of the newborn, sindroma aspirasi
mekoneum, BPD.
 Menuliskan expertise secara akurat pada kasus emergency
 Menjelaskan dan merekomendasikan pemeriksaan toraks lainnya yang mungkin
diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara optimal
 Menjelaskan dan melakukan semua hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 64
Modul Toraks 2 (Konvensional)
Tujuan :
 Memahami posisi pasien pada semua jenis pemeriksaan radiografi toraks, manfaat
dan kelemahannya (PA, AP, lateral, dekubitus, oblique, inspirasi-ekspirasi, lordotik,
dll)
 Menjelaskan radioanatomi toraks, gambaran normal dan patologi dari radiograf
toraks
 Menjelaskan dan atau melakukan prosedur analisis jantung
 Melakukan pemeriksaan fluoroskopi untuk menilai kelainan intra-ekstratorakal,
dinding dada, abnormalitas pergerakan diafragma, dan komplikasi benda asing.
 Melakukan interpretasi radiograf toraks , menjelaskan diagnosis diferential dan
menyimpulkan diagnosis kerja pada kasus-kasus normal, pre dan post operasi,
tipe-tipe pneumonia, abses, TB paru dan komplikasinya, infeksi jamur dan
parasit, sarcoidosis, AIDS, autoimun, emphysema, bronkitis kronis,
bronchiektasis, asthma, kelainan pasca radiasi, fibrosis dan penebalan pleura,
massa pada pleura, diafragma paralisis, subphrenik abses, hernia diagfragma,
tumor diafragma
 Menuliskan expertise secara akurat
 Menjelaskan dan merekomendasikan pemeriksaan toraks lainnya yang mungkin
diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan semua hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien

Modul Toraks 3 (konvensional)


Tujuan :
 Memahami posisi pasien pada semua jenis pemeriksaan radiografi toraks, manfaat
dan kelemahannya (PA, AP, lateral, dekubitus, oblique, inspirasi-ekspirasi, lordotik,
dll)
 Menjelaskan radioanatomi toraks, gambaran normal dan patologi dari radiograf
toraks
 Menjelaskan dan atau melakukan prosedur analisis jantung
 Melakukan pemeriksaan fluoroskopi untuk menilai kelainan intra-ekstratorakal,
dinding dada, abnormalitas pergerakan diafragma, dan komplikasi benda asing.
 Melakukan interpretasi radiograf toraks, menjelaskan diagnosis diferential dan
menyimpulkan diagnosis kerja pada kasus-kasus normal, nodul soliter paru, tumor
jinak paru, metastasis paru, lymphoma, tumor ganas, pneumoconiosis,
asbestosis, silikosis, pergeseran mediastinum, massa mediastinum, kelainan
jantung didapat, efusi pericardial, gambaran jantung paska intervensi dan
bedah, pulmonary hypertensi, kelainan interstitial paru, penyakit parenkim
paru, kelainan jantung didapat, efusi pericardial, gambaran jantung paska
intervensi dan bedah, pulmonary hypertensi, kelainan interstitial paru, penyakit
parenkim paru
 Menuliskan expertise secara akurat
 Menjelaskan dan merekomendasikan pemeriksaan toraks lainnya yang mungkin
diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan semua hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 65
Modul Radiologi Muskuloskeletal
Modul Muskuloskeletal 1 : Konvensional
Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan muskuloskeletal
secara benar
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi muskuloskeletal yang optimal.
 Melakukan fluoroscopy untuk membuat spot foto dan biopsy guiding
 Menjelaskan semua modalitas imejing muskuloskeletal meliputi indikasi dan
kontraindikasi
 Menginterpretasikan radiograf muskuloskeletal, menjelaskan differential diagnosis
dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada
kasus trauma, infeksi dan degeneratif
 Menjelaskan prosedur artrografi
 Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus radiograf muskuloskeletal secara
benar dan akurat
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Muskuloskeletal 2 : Konvensional


Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan muskuloskeletal
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi muskuloskeletal yang optimal.
 Melakukan fluoroscopy untuk membuat spot foto dan biopsy guiding,
 Menjelaskan semua modalitas imejing muskuloskeletal meliputi indikasi dan
kontraindikasi
 Menginterpretasikan foto muskuloskeletal, menjelaskan differential diagnosis dan
menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada
kasus arthritis dan metabolik
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat mengenai hasil pemeriksaan radiograf
kasus-kasus muskuloskeletal
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Muskuloskeletal 3: Konvensional


Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan muskuloskeletal
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi muskuloskeletal yang optimal
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 66
 Melakukan fluoroscopy untuk membuat spot foto dan biopsy guiding
 Menjelaskan semua modalitas imejing muskuloskeletal meliputi indikasi dan
kontraindikasi
 Menginterpretasikan foto muskuloskeletal, menjelaskan differential diagnosis dan
menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi khususnya pada
kasus tumor muskuloskeletal dan kelainan kongenital
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat hasil pemeriksaan radiograf kasus-kasus
muskuloskeletal
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Radiologi Traktus Gastrointestinal


Modul Traktus Gastrointestinal 1 (konvensional)
Tujuan :
 Menjelaskan dan memposisikan pasien untuk pemeriksaan abdomen seperti supine,
LLD, erect, prone dan oblique dengan sinar vertikal dan horizontal
 Menjelaskan cara kerja dan mengoperasionalkan mesin fluoroscopy dengan baik, serta
berbagai proyeksi yang dibutuhkan dalam pemeriksaan traktus digestivus untuk
mendapatkan gambaran radiograf yang optimal
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus digestivus baik yang
normal maupun patologi pada foto polos abdomen.
 Mampu menjelaskan jenis kontras yang digunakan dalam pemeriksaan traktus
gastrointestinal, farmakokinetiknya dan kontraindikasinya.
 Menjelaskan persiapan pemeriksaan radiologi khususnya untuk pemeriksaan kolon
dan rectum.
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan traktus digestivus dengan menggunakan
kontras: esofagografi, OMD, follow-through, enteroclysis, apendikografi, colon in
loop, lopografi, T-tube cholangiography, sialografi, fistulografi.
 Menjelaskan dan mengobservasi pemeriksaan Percutaneus Cholangiography (PTC)
dan Endoscopic Retrograde Cholangiopacreatography (ERCP)
 Menginterpretasikan dengan benar dan akurat hasil pemeriksaan radiologi traktus
digestivus, menjelaskan diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis: pada
kasus normal maupun patologis, khususnya gambaran kolon dan rektum normal
serta kelainan pada kolorektal.
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat khususnya pada pemeriksaan colon in
loop dan lopografi. Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain
yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Traktus Gastrointestinal 2 (konvensional)


Tujuan :
 Menjelaskan dan memposisikan pasien untuk pemeriksaan abdomen seperti supine,
LLD, erect, prone dan oblique dengan sinar vertikal dan horizontal
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 67
 Menjelaskan cara kerja dan mengoperasionalkan mesin fluoroscopy dengan baik,
serta berbagai proyeksi yang dibutuhkan dalam pemeriksaan traktus digestivus untuk
mendapatkan gambaran radiograf yang optimal
 Mengerti dan dapat menjelaskan anatomi radiologi organ traktus digestivus baik yang
normal maupun patologi khususnya esofagus, gaster, usus halus dan apendik.
 Menjelaskan persiapan pemeriksaan radiologi khususnya untuk pemeriksaan
esofagus, gaster, usus halus dan apendik
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan traktus digestivus dengan menggunakan
kontras: esofagografi, EGD/ OMD, barium follow-through, enteroclysis,
apendikografi, colon in loop, lopografi, T-tube cholangiography, sialografi,
fistulografi.
 Menjelaskan dan mengobservasi pemeriksaan Percutaneus Cholangiography (PTC)
dan Endoscopic Retrograde Cholangiopacreatography (ERCP)
 Interpretasi hasil pemeriksaan radiologi traktus digestivus, menjelaskan diagnosis
diferensial dan menyimpulkan diagnosis: pada kasus normal maupun patologis,
khususnya gambaran esofagus, gaster, usus halus dan apendik normal serta
kelainan pada organ tersebut.
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat khususnya pada pemeriksaan
esofagografi, EGD, follow-through, enteroclysis, dan apendikografi.
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Traktus Gastrointestinal 3 (Konvensional)


Tujuan :
 Menjelaskan dan memposisikan pasien untuk pemeriksaan abdomen seperti supine,
LLD, erect, prone dan oblique dengan sinar vertikal dan horizontal
 Menjelaskan cara kerja dan mengoperasionalkan mesin fluoroscopy dengan baik, serta
berbagai proyeksi yang dibutuhkan dalam pemeriksaan traktus digestivus untuk
mendapatkan gambaran radiograf yang optimal
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi organ traktus digestivus baik yang
normal maupun patologi khususnya glandula saliva dan fistula yang berhubungan
dengan traktus digestivus
 Menjelaskan persiapan pemeriksaan radiologi khususnya untuk pemeriksaan
sialografi dan fistulografi
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan traktus digestivus dengan menggunakan
kontras: esofagografi, OMD, follow-through, enteroclysis, apendikografi, colon in
loop, lopografi, T-tube cholangiography, sialografi, fistulografi, splenoportografi.
 Menjelaskan dan mengobservasi pemeriksaan Percutaneus Cholangiography (PTC)
dan Endoscopic Retrograde Cholangiopacreatography (ERCP) Interpretasi hasil
pemeriksaan radiologi traktus digestivus, menjelaskan diagnosis diferensial dan
menyimpulkan diagnosis: pada kasus normal maupun patologis, khususnya
gambaran normal glandula saliva beserta duktusnya serta kelainan pada organ
tersebut

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 68
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat khususnya pada pemeriksaan
sialografi dan fistulografi
 Interpretasi hasil pemeriksaan radiologi traktus digestivus, menjelaskan diagnosis
diferensial dan menyimpulkan diagnosis: pada kasus normal maupun patologis,
khususnya gambaran normal organ hepatobilier dan lien serta kelainan pada
organ tersebut.
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat khususnya pada pemeriksaan T-tube
cholangiography dan splenoportografi
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Radiologi Traktus Urogenital


Modul Traktus Urogenital 1
Tujuan :
 Mampu menjelaskan positioning pasien untuk seluruh pemeriksaan genitourinaria
tanpa dan atau dengan kontras (supine, lateral, obliq). Mampu mengoperasikan
pesawat sinar X dan menjelasan processing film untuk memperoleh gambaran
radiologi genitourinaria yang akurat. Mampu melakukan pemeriksaan fluoroskopi dan
radiografi untuk menilai anatomi, fisiologi dan patologi genitourinaria.
 Mampu menjelaskan embriologi organ genitourinaria dan anatomi organ
genitourinaria normal.
 Mampu menjelaskan anatomi radiologi organ genitourinaria normal, dan variasi
normal.
 Mampu menjelaskan gambaran radiologi pada Foto Polos Abdomen pada kasus-
kasus: batu dan trauma traktus urogenital.
 Mampu menjelaskan jenis kontras, farmakokinetik, farmakodinamik, dosis serta efek
samping dan penanganannya
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan pemeriksaan Intra Venous
Urography (IVU) dan Urethrography/ Urethrocystography, serta Cystography
(antegrade/ retrograde) pada kasus-kasus: batu dan trauma. Mampu menjelaskan
dan melakukan pemeriksaan Retrograde Pyelography (RPG), Antegrade
Pyelography (APG), Mixi Cysto Urethrography (MCU), Bipoler
Urethrocystography pada kasus-kasus: batu dan trauma.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Fistulography.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Hysterosalphingography (HSG),
lokalisasi IUD, Genitography
 Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan radiologi genitourinaria, menjelaskan
diagnosis banding dan mengambil kesimpulan sebagai diagnosis pada kasus normal
dan abnormal radiologi genitourinaria.
 Mampu membuat ekspertise tertulis yang akurat.
 Mampu menjelaskan dan dan merekomendasikan pemeriksaan genitourinaria lain
yang mungkin diperlukan untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
 Mampu menjelaskan dan melakukan semua aspek yang berhubungan dengan patient
safety.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 69
Modul Traktus Urogenital 2
Tujuan :
 Mampu menjelaskan positioning pasien untuk seluruh pemeriksaan genitourinaria
tanpa dan atau dengan kontras (supine, lateral, obliq). Mampu mengoperasikan
pesawat sinar X dan menjelasan processing film untuk memperoleh gambaran
radiologi genitourinaria yang akurat. Mampu melakukan pemeriksaan fluoroskopi dan
radiography untuk menilai anatomi, fisiologi dan patologi genitourinaria.
 Mampu menjelaskan embriologi organ genitourinaria
 Mampu menjelaskan anatomi organ genitourinaria normal.
 Mampu menjelaskan anatomi radiologi normal-abnormal radiologi genitourinaria.
 Mampu menjelaskan gambaran radiologi pada Foto Polos Abdomen pada kasus-
kasus: batu, trauma, infeksi.
 Mampu menjelaskan jenis kontras, farmakokinetik, farmakodinamik, dosis serta efek
samping.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Intra Venous Urography (IVU),
Retrograde Pyelography (RPG), Antegrade Pyelography (APG), Cystography
(antegrade dan retrograde), Urethrography/ Urethrocystography, pada kasus-kasus:
batu, trauma, infeksi.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Mixi Cysto Urethrography (MCU),
Bipoler Urethrocystography pada kasus-kasus: batu, trauma, infeksi.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Fistulography dan HSG, pada
kasus-kasus infeksi dan infertilitas.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan lokalisasi IUD, Genitography pada
kasus-kasus infeksi dan infertilitas.
 Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan radiologi genitourinaria, menjelaskan
diagnosis banding dan mengambil kesimpulan sebagai diagnosis pada kasus normal
dan abnormal radiologi genitourinaria.
 Mampu membuat ekspertise tertulis yang akurat.
 Mampu menjelaskan dan dan merekomendasikan pemeriksaan genitourinaria lain
yang mungkin diperlukan untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
 Mampu menjelaskan dan melakukan semua aspek yang berhubungan dengan patient
safety.

Modul Traktus Urogenital 3


Tujuan :
 Mampu menjelaskan positioning pasien untuk seluruh pemeriksaan genitourinaria
tanpa dan atau dengan kontras (supine, lateral, obliq).
 Mampu mengoperasikan pesawat sinar X dan menjelasan processing film untuk
memperoleh gambaran radiologi genitourinaria yang akurat.
 Mampu melakukan pemeriksaan fluoroskopi dan radiography untuk menilai anatomi,
fisiologi dan patologi genitourinaria. Mampu menjelaskan embriologi organ
genitourinaria
 Mampu menjelaskan anatomi organ genitourinaria normal.
 Mampu menjelaskan anatomi radiologi organ genitourinaria normal, dan variasi
normal. Mampu menjelaskan gambaran radiologi pada Foto Polos Abdomen pada
kasus- kasus: batu, trauma, infeksi dan neoplasma
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 70
 Mampu menjelaskan jenis kontras, farmakokinetik, farmakodinamik, dosis serta efek
samping dan penanganannya Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Intra
Venous Urography (IVU), Retrograde Pyelography (RPG), Antegrade Pyelography
(APG), Cystography (antegrade dan retrograde), Urethrography/
Urethrocystography dan Mixi Cysto Urethrography (MCU) pada kasus-kasus: batu,
trauma, infeksi, neoplasma.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan pemeriksaan Bipoler
Urethrocystgraphy pada kasus-kasus: batu, trauma, infeksi, neoplasma.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan Fistulography,
Hysterosalphingography (HSG), lokalisasi IUD pada kasus-kasus infeksi,
infertilitas dan neoplasma.
 Mampu menjelaskan dan melakukan pemeriksaan genitography pada kasus-kasus
infeksi, infertilitas dan neoplasma Mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan
radiologi genitourinaria, menjelaskan diagnosis banding dan mengambil kesimpulan
sebagai diagnosis pada kasus normal dan abnormal radiologi genitourinaria.
 Mampu membuat ekspertise tertulis yang akurat.
 Mampu menjelaskan dan dan merekomendasikan pemeriksaan genitourinaria lain
yang mungkin diperlukan untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
 Mampu menjelaskan dan melakukan semua aspek yang berhubungan dengan patient
safety.

Modul Payudara I
Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan mammografi
 Menjelaskan cara kerja dan mengoperasionalkan pesawat sinar x dan prosesing film
dengan baik, untuk mendapatkan gambaran radiologi mammografi yang terbaik
 Melakukan fluoroscopy untuk membuat spot foto dan biopsy guiding,
 Menjelaskan modalitas imejing, mammografi meliputi indikasi dan kontraindikasi
 Menginterpretasikan foto mammografi, menjelaskan differential diagnosis dan
menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi lesi payudara jinak
ataupun ganas
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat hasil pemeriksaan kasus-kasus
mammografi
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Neuroradiologi
Neuroradiologi I
Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan radiografi kepala
dan tulang belakang secara benar
 Memahami cara kerja pesawat sinar x dan prosesing film dengan baik, untuk
mendapatkan gambaran radiologi radiografi kepala dan tulang belakang yang optimal.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 71
 Memahami dan menjelaskan anatomi radiologi cranium dan tulang belakang yang
normal maupun patologi
 Menginterpretasikan radiograf radiografi kepala dan tulang belakang, menjelaskan
differential diagnosis dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun
patologi khususnya pada kasus trauma, infeksi, kelainan kongenital, tumor,
metabolik dan degeneratif.
 Membuat ekspertisi hasil pemeriksaan kasus-kasus radiografi kepala dan tulang
belakang secara benar dan akurat
 Memahami dan menjelaskan indikasi, kontraindikasi, prosedur dan kelainan yang
dijumpai pada myelografi/ caudografi
 Menginterpretasikan gambaran myelografi/ caudografi, menjelaskan differential
diagnosis dan menyimpulkan diagnosis: baik kasus normal maupun patologi
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien

Modul Kepala-Leher
Modul Kepala-leher 1
Tujuan :
 Mampu menjelaskan positioning pasien untuk seluruh pemeriksaan kepala-leher tanpa
kontras (AP, lateral, Waters. Towne, Caldwel, Stenver, Schuller, Schedel Basis, dll),
atau dengan kontras (sialografi, dacryosistografi, fistulografi)
 Mampu memahami macam-macam pemeriksaan radiologi koonvensional untuk
menilai kelainan pada kepala-leher (skull, dental, panoramic, dll)
 Mampu menjelaskan cara kerja pesawat sinar X dan menjelasan processing film untuk
memperoleh gambaran radiologi kepala-leher yang akurat.
 Mampu melakukan pemeriksaan fluoroskopi, radiografi ataupun kontras studi untuk
menilai anatomi, fisiologi dan patologi kepala-leher.
 Mampu menjelaskan embriologi organ kepala-leher
 Mampu menjelaskan radioanatomi normal organ kepala- leher dan variasi normalnya.
 Mampu menjelaskan gambaran radiografi ataupun pemeriksaan kontras pada
kelainan tulang temporal (infeksi, kolesteatoma), kelainan tulang fasial/basis
kranium (trauma, tumor primer dan sekunder), kelainan jalur orbita/visual
yang melibatkan penyebab dari orbita, okuler, lakrimal, dan neural (trauma,
neoplastik yang umum, obstruksi saluran air mata), kelainan sinus paranasal
(inflamatori, neoplastik), kelainan traktus aerodigestivus atas (inflamatoris,
neoplastik), kelainan dento-alveolar (inflamatoris, infeksi, tumor), kelainan
kelenjar air liur (sialektasis, batu saluran liur)

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 72
 Membuat ekspertisi secara benar dan akurat hasil pemeriksaan kasus-kasus kepala-
leher
 Menjelaskan dan merekomendasi pemeriksaan radiologi lain yang mungkin
dibutuhkan untuk mendapatkan diagnosis yang optimal.
 Menjelaskan dan melakukan segala aspek yang berhubungan dengan keselamatan
pasien.

Modul Utrasonografi
Modul Ultrasonografi I
Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4A
- Urogenital 4A
- Muskuloskeletal 4A
- Toraks 4A
- Kepala/Leher 2A1
- Neuroradiologi 2A
- Radiologi Anak 2A1
- Pencitraan Payudara dan reproduksi perempuan 2A1
- Radiologi Forensik 2A1
Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan posisioning pada pemeriksaan USG: telentang, lateral,
obliq, tengkurap dan sebagainya
 Menjelaskan dan mampu mengoperasikan pesawat USG termasuk mengatur
instrument sehingga mendapatkan gambaran yang baik
 Menjelaskan sonoanatomi normal semua organ
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG trauma abdomen
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG akut Abdomen (Invaginasi,
appendicitis akut, KET, kolesistitis-kolesistolithiasis, batu pada ginjal dan vesika
urinaria)
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG kepala neonatal guna mengetahui
adanya perdarahan intrakranial dan komplikasinya
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG Color Doppler testis guna
mengetahui adanya torsio testis
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging pada kasus emergensi
 Membuat laporan/ekspertise pada kasus emergensi secara tepat
 Menjelaskan sonoanatomi normal semua organ terutama hepar, sistem bilier,
pankreas, lien dan traktus digestivus (dinding abdomen, usus, mesenterium)
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG abdomen terutama hepar, sistem
bilier, pankreas, lien dan traktus digestivus (dinding abdomen, usus,
mesenterium )
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG untuk mencari metastase
intraabdomen
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging intraabdomen terutama

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 73
hepar, sistem bilier, pankreas, lien dan traktus digestivus (dinding abdomen,
usus, mesenterium) termasuk kelainan kongenital, kelainan infeksi, tumor,
degenerasi, metabolik dll
 Membuat laporan/expertise USG intraabdomen terutama hepar, sistem bilier,
pankreas, lien dan traktus digestivus (dinding abdomen, usus, mesenterium)
secara tepat
 Menjelaskan sonoanatomi normal semua organ terutama traktus urinarius-prostat
dan aorta abdominalis
 Menjelaskan dan melakukan USG abdomen terutama traktus urinarius-prostat dan
aorta abdominalis
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging terutama traktus
urinarius-prostat termasuk kelainan congenital, kelainan infeksi, tumor, degenerasi,
metabolik dll
 Membuat laporan/expertise USG intraabdomen terutama traktus urinarius-prostat
secara tepat
 Menjelaskan dan mampu mengoperasikan pesawat USG termasuk mengatur
instrument sehingga mendapatkan gambaran yang baik untuk small part.
 Menjelaskan sonoanatomi normal small part organ seperti mammae, kepala-leher
(thyroid dan non thyroid dan testis
 Menjelaskan dan melakukan USG small part organ seperti mammae, kepala-leher
(thyroid dan non thyroid dan testis
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging small part organ seperti
mammae, kepala-leher (thyroid dan non thyroid): kelainan limfonodi (infeksius,
inflamatori, neoplastik), kelainan tiroid (penyakit noduler jinak,
inflamatoris/autoimun, neoplasma) dan testis termasuk kelainan congenital,
kelainan infeksi, tumor, degenerasi, metabolik dll
 Membuat laporan/ekspertise USG small part organ seperti mammae, kepala-leher
(thyroid dan non thyroid) dan testis secara tepat
 Memahami indikasi, manfaat, keterbatasan, tehnik dan posisi pasien pada
pemeriksaan USG toraks.
 Menjelaskan anatomi-radiologi, gambaran normal dan efusi pleura yang dijumpai
pada USG toraks dengan memperhatikan temuan pada radiograf toraks sebelumnya
 Melakukan USG toraks untuk mengevaluasi ada tidaknya efusi pleura secara benar.
 Melakukan interpretasi pada pemeriksaan USG toraks pada kasus normal dan efusi
pleura secara benar
 Membuat laporan/ekspertise hasil pemeriksaan USG toraks pada kasus normal dan
efusi pleura secara akurat
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan USG
muskuloskeletal bahu
 Memahami cara kerja USG dan pengoperasian instrumennya untuk mendapatkan
gambaran USG bahu yang optimal.
 Menjelaskan sonoanatomi normal pada USG bahu
 Melakukan pemeriksaan USG bahu normal secara benar
 Melakukan interpretasi pada pemeriksaan USG bahu pada kasus normal

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 74
 Membuat laporan/ekspertise hasil pemeriksaan USG bahu yang normal secara
akurat.
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

Modul Ultrasonografi II
Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4C
- Urogenital 4C
- Muskuloskeletal 4C
- Toraks 4C
- Kepala/Leher 2A2
- Neuro 2B
- Radiologi Anak 2A2
- Pencitraan Payudara dan reproduksi perempuan 2A2
- Radiologi Forensik 2A2

Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan posisioning pada pemeriksaan USG: telentang,lateral,
obliq, tengkurap dan sebagainya
 Menjelaskan dan mampu mengoperasikan pesawat USG termasuk mengatur
instrument sehingga mendapatkan gambaran yang baik
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG kepala neonatal guna mengetahui
adanya infeksi intrakranial dan komplikasinya serta beberapa kasus kelainan
kongenital (hidrocephalus kongenital)
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG Color Doppler abdomen terutama
hepar, sistem bilier, pankreas, lien dan traktus digestivus (dinding abdomen,
usus,mesenterium)
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG Color Doppler abdomen terutama
traktus urinarius-prostat dan aorta abdominalis
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging terutama aorta
abdominalis.
 Membuat laporan/expertise USG intraabdomen terutama aorta abdominalis secara
tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG Color Doppler small part organ
seperti mammae, head and neck (thyroid dan non thyroid) dan testis.
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging Color Doppler small part
organ seperti mammae, kepala-leher (thyroid dan non thyroid): kelainan
kelenjar air liur (sialektasis, inflamatoris/infektif, neoplasma jinak dan ganas,
ranula), kelainan kongenital (kista celah brankial, kista duktus tiroglosus,
malformasi limfovena, kista dermois) dan testis termasuk kelainan congenital,
kelainan infeksi, tumor, degenerasi, metabolik dll
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 75
 Membuat laporan/ekspertise USG Color Doppler small part organ seperti
mammae, head and neck (thyroid dan non thyroid ) dan testis secara tepat.
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan USG toraks
 Memahami cara kerja USG dan pengoperasiannya untuk mendapatkan gambaran
USG toraks yang optimal pada kasus normal, efusi pleura dan penumotoraks, serta
posisi saat pemberian marker
 Menjelaskan anatomi-radiologi, gambaran normal, efusi pleura dan pneumotoraks
yang dijumpai pada USG toraks dengan memperhatikan temuan pada radiograf toraks
sebelumnya
 Melakukan USG toraks untuk mengevaluasi efusi pleura serta memberikan
marker, dan pada kasus pneumotoraks secara benar.
 Melakukan interpretasi pada pemeriksaan USG toraks pada kasus normal, efusi
pleura dan memberikan marker, serta pada kasus pneumotoraks secara benar
 Membuat laporan/ekspertise hasil pemeriksaan USG toraks pada kasus normal, efusi
pleura dan memberikan marker, serta pada kasus pneumotoraks secara akurat
 Menjelaskan dan melakukan positioning pasien untuk pemeriksaan USG
muskuloskeletal lutut
 Memahami cara kerja USG dan pengoperasiannya untuk mendapatkan gambaran
USG lutut yang optimal.
 Menjelaskan sonoanatomi normal pada USG lutut
 Melakukan pemeriksaan USG lutut yang normal secara benar
 Melakukan interpretasi pada pemeriksaan USG USG lutut pada kasus normal
 Mampu menjelaskan dan menganalisis gambaran USG bahu dan lutut normal
maupun kasus patologis khususnya tendinosis, tendinopati, sobekan tendon,
bursitis pada USG bahu, tendinosis, tendinopati, sobekan tendon atau ligamen,
bursitis dan osteoarthritis pada USG lutut dengan evaluasi hasil radiograf
sebelumnya
 Mampu menginterpresaikan dan menganalisis dengan benar gambaran USG bahu
dan lutut normal maupun kasus patologis dengan evaluasi hasil radiograf
sebelumnya
 Membuat laporan/ekspertise kasus USG bahu dan lutut normal maupun patologis
secara tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG penuntun biopsi untuk subdivisi-
subdivisi terkait
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

Modul Ultrasonografi III


Modul ini adalah modul komprehensif yang merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4E
- Urogenital 4E
- Muskuloskeletal 4E
- Toraks 4E

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 76
- Kepala/Leher 2A3
- Neuro 2C
- Radiologi Anak 2A3
- Pencitraan Payudara dan reproduksi perempuan 2A3
- Radiologi Forensik 2A3

Tujuan :
 Menjelaskan dan melakukan positioning yang benar pada pemeriksaan USG kepala-
leher, toraks, payudara dan reproduksi perempuan, abdomen, testis, muskuloskeletal.
 Menjelaskan dan mampu mengoperasikan pesawat USG termasuk mengatur
instrument sehingga mendapatkan gambaran yang baik pada pemeriksaan USG
kepala-leher, toraks, payudara dan reproduksi perempuan, abdomen, testis,
muskuloskeletal.
 Menjelaskan sonoanatomi normal semua organ kepala-leher, toraks, payudara dan
reproduksi perempuan, abdomen, testis, muskuloskeletal. baik dewasa maupun
anak-anak
 Melakukan USG semua organ baik dewasa maupun anak-anak
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG Color Doppler semua organ baik
dewasa maupun anak-anak
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran USG patologi baik dewasa
maupun anak-anak termasuk kasus trauma, kelainan kongenital, kelainan infeksi,
tumor, degenerasi, metabolik.
 Membuat laporan/expertise USG semua organ baik dewasa maupun anak-anak
secara tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan USG penuntun biopsy pada subdivisi-
subdivisi terkait.
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

Modul Computed Tomography


Modul Computed Tomography I
Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 4B
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4B
- Urogenital 4B
- Muskuloskeletal 4B
- Kepala/Leher 2B1
- Neuro 3A
- Radiologi Anak 2B1
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2B1
- Radiologi Forensik 2B1

Tujuan :
 Menjelaskan dasar-dasar fisika (density, window, contrast, pitch)
 Menjelaskan dan melakukan pengoperasian workstation CT sehingga menghasilkan
gambar yang baik
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 77
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi, posisioning pemeriksaan CT sesuai dengan
organ dan media kontras
 Menjelaskan CT-anatomi normal semua organ
 Menjelaskan dan dapat menganalisa kasus emergensi pada kepala dan otak
(trauma kepala dan stroke baik hemoragik maupun non hemoragik), pada
abdomen (trauma abdomen)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging kasus emergency pada
kepala dan otak (trauma kepala dan stroke baik hemoragik maupun non
hemoragik), pada abdomen (trauma abdomen)
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama neuroradiologi (brain and
spine)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging neuroradiologi (brain
and spine) kasus-kasus trauma, infeksi dan degeneratif: perdarahan intracranial
pasca trauma, aneurisma intracranial, thrombosis sinus venosa, infeksi
intracranial dan komplikasi-komplikasinya (abses, empyema subdural,
encephalitis herpes, HIV), diseksi arteri carotis dan vertebralis, penyakit-
penyakit cerebrovaskuler, infark cerebri, hidrosefalus trauma tulang belakang,
infeksi ( TB dan non TB) dan degeneratif.
 Membuat laporan/ekspertise kasus neuroradiologi (brain and spine) kasus-kasus
trauma, infeksi dan degeneratif secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama kepala-leher orbita, sinus
paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, maxilofacial-mandibula,
organ auditiva, laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk
kasus-kasus trauma, infeksi dan degeneratif
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran imaging patologis kasus-kasus
kepala-leher yang meliputi trauma, infeksi, tumor, degeneratif, kelainan kongenital,
dan metabolik, diantaranya kelainan tulang temporal (trauma), kelainan tulang
fasial/basis kranium (trauma, tumor primer dan sekunder), kelainan jalur
orbita/visual yang melibatkan penyebab dari orbita, okuler, lakrimal, dan neural
(trauma, neoplastik yang umum), kelainan limfonodi (infeksius, inflamatori,
neoplastik), kelainan traktus aerodigestivus atas (inflamatoris, neoplastik, palsi
korda vokalis), kelainan dento-alveolar (inflamatoris/infektif), kelainan tiroid
(penyakit noduler jinak, inflamatoris/autoimun, neoplasma).
 Membuat laporan/ekspertise kepala-leher seperti kepala-leher orbita, sinus paranasal,
mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, maxilofacial-mandibula, organ auditiva,
laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk kasus-kasus trauma,
infeksi dan degenerasi secara tepat

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 78
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama toraks (paru, mediastinum,
pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus
digestivus dan traktus urinarius)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging toraks (paru,
mediastinum, pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien,
traktus digestivus dan traktus urinarius) termasuk kasus-kasus trauma, infeksi
dan degeneratif
 Membuat laporan/ekspertise kasus toraks (paru, mediastinum, pleura, dinding toraks)
dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus urinarius)
secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal organ muskuloskeletal (spine dan appendicular
skeleton)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging muskuloskeletal (spine
dan appendicular skeleton) kasus-kasus trauma, infeksi dan degeneratif.
 Membuat laporan/ekspertise kasus muskuloskeletal (spine dan appendicular
skeleton) kasus-kasus trauma, infeksi dan degeneratif secara tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan radiologi lainnya yang mungkin diperlukan
untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

Modul Computed Tomography 2


Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 4D
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4D
- Urogenital 4D
- Muskuloskeletal 4D
- Kepala/Leher 2B2
- Neuro 3B
- Radiologi Anak 2B2
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2B2
- Radiologi Forensik 2B2

Tujuan :
 Menjelaskan dasar-dasar fisika (density, window, contrast, pitch)
 Menjelaskan dan melakukan pengoperasian workstation CT sehingga menghasilkan
gambar yang baik
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi, posisioning pemeriksaan CT sesuai dengan
organ dan media kontras
 Memahami dan menganalisis brain CT perfusion
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging neuroradiologi (brain
and spine) termasuk kelainan kongenital, tumor dan metabolik: tumor-tumor
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 79
primer otak yang umum, penyakit metastasis, tumor-tumor pituitary, massa
craniofaringioma dan suprasellar, kista-kista intracranial, schwannoma
vestibular, demyelinasi dan diagnosis bandingnya, tumor dan metastasis pada
tulang belakang, kelainan kongenital umum otak dan tulang belakang, kelainan
metabolik pada otak dan tulang belakang.
 Membuat laporan/expertise kasus neuroradiologi (brain and spine) pada kasus-
kasus normal, kelainan kongenital, tumor dan metabolik secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama kepala-leher orbita, sinus
paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, maxilofacial-mandibula,
organ auditiva, laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran imaging yang patologis pada kasus-
kasus trauma, infeksi, tumor, kelainan kongenital, metabolik dan degeneratif, seperti :
kelainan tulang temporal (kolesteatoma dan penyakit inflamatoris), kelainan
tulang fasial/basis kranium (trauma, tumor primer dan sekunder, patologi saraf
kranium), kelainan jalur orbita/visual yang melibatkan penyebab dari orbita,
okuler, lakrimal dan neural (trauma, penyakit mata tiroid, kelainan vaskuler
yang umum, neoplastik yang umum), kelainan sinus paranasal (inflamatori,
komplikasi terkait endoskopik, neoplastik), kelainan limfonodi (infeksius,
inflamatori, noplastik), kelainan kongenital (kista celah brankial, kista duktus
tiroglosus, malformasi limfovena, kista dermoid), kelainan traktus
aerodigestivus atas (inflamatoris, neoplastik, palsi korda vokalis), kelainan
dento-alveolar (inflamatoris/infektif), kelainan kelenjar air liur (sialektasis,
inflamatoris/infektif, neoplasma jinak dan ganas, ranula), kelainan tiroid
(Penyakit noduler jinak, inflamatoris/autoimun, neoplasma)
 Membuat laporan/ekspertise kepala-leher seperti sinus paranasal, organ auditiva,
laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva secara tepat, baik kasus normal
maupun patologis.
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama toraks (paru,
mediastinum, pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien,
traktus digestivus dan traktus urinarius)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging toraks (paru,
mediastinum, pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien,
traktus digestivus dan traktus urinarius) termasuk kasus-kasus dan kelainan
kongenital, tumor dan metabolik, termasuk penyakit paru kerja pada CT toraks
 Membuat laporan/ekspertise kasus toraks (paru, mediastinum, pleura, dinding toraks)
dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus urinarius)
secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal organ muskuloskeletal (spine dan appendicular
skeleton)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging muskuloskeletal
(spine dan appendicular skeleton) kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan
metabolik
 Membuat laporan/ekspertise kasus muskuloskeletal (spine dan appendicular skeleton)
kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan metabolik.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 80
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan radiologi lainnya yang mungkin diperlukan
untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan CT penuntun biopsi pada subdivisi-
subdivisi terkait, terutama Trans Thoracal biopsy (TTB)
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

Modul Computed Tomography 3


Modul ini adalah modul komprehensif yang merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 4F
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 4F
- Urogenital 4F
- Muskuloskeletal 4F
- Kepala/Leher 2B3
- Neuro 3C
- Radiologi Anak 2B3
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2B3
- Radiologi Forensik 2B3

Tujuan :
 Menjelaskan dasar-dasar fisika (density, window, contrast, pitch)
 Menjelaskan dan melakukan pengoperasian workstation CT sehingga menghasilkan
gambar yang baik
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi, posisioning pemeriksaan CT sesuai dengan
organ dan media kontras
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ baik dewasa maupun anak-anak
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging semua kasus baik dewasa
maupun anak-anak (trauma, kelainan congenital dan kelainan infeksi, tumor,
degeneratif dan, metabolik)
 Menjelaskan, melakukan dan menginterpretasikan pemeriksaan bone densitometry
(BMD)
 Membuat laporan/ekspertise semua kasus baik dewasa maupun anak-anak secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama colon, cardiac, peripheral
vascular, dan traktus urogenital
 Memahami dan menganalisis virtual CT colonografi
 Memahami, melakukan dan menganalisis CT cardiac, CT stonografi, CT
urography dan CT angiography
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging cardiac, imaging sistem
vaskuler, CT stonography dan CT urography
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan CT penuntun biopsi pada subdivisi-
subdivisi terkait.
 Menjelaskan dan melekukan semua aspek yang berhubungan dengan patient safety

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 81
Modul Radiologi Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Modul MRI I
Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 5A
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 5A
- Urogenital 5A
- Muskuloskeletal 5A
- Kepala/Leher 2C1
- Neuro 4A
- Radiologi Anak 2C1
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2C1
- Radiologi Forensik 2C1

Tujuan :
 Mampu menjelaskan dasar-dasar fisika MRI Mampu menjelaskan dasar-dasar
sequense seperti TR, TE, IR, T1, T2, PD, STIR, FLAIR, SE, FSE, TOF, 2D, 3D, MIP,
MPR, diffusion, ADC, MR, spectroscopy, dll
 Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan MRI, teknik MR cross
sectional, MR anatomi dan media kontras
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan pengambilan sequence dan menganalisa
pemeriksaan MRI dengan menggunakan workstation pada pemeriksaan kepala, otak
dan medulla spinalis, kepala dan leher
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan sequence dan menganalisa pemeriksaan
MRI dan MRA pada kasus kardiovaskular : normal dan patologis
 Mampu menjelaskan dan dapat menentukan sequence dan menganalisa advance MRI
seperti MR spectrometry, MR perfusion, MR cardiac, MRF (Brain Mapping and
Tractography) sesuai dengan perkembangan teknologi
 Mampu menjelaskan fusion imaging MRI dengan SPECT/PET
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama neuroradiologi (brain and
spine)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging neuroradiologi (brain
and spine) kasus-kasus neurovaskuler, trauma, infeksi dan degeneratif:
perdarahan intracranial, aneurisma intracranial, thrombosis sinus venosa,
infeksi intracranial dan komplikasi-komplikasinya (abses, empyema subdural,
encephalitis herpes, HIV), diseksi arteri carotis dan vertebralis, infark cerebri,
hidrosefalus, penyakit-penyakit cerebrovaskuler, kondisi-kondisi
neurodegeneratif, infeksi tulang belakang (termasuk TB), discitis, abses epidural,
hematoma spinal, myelopati, penyakit diskus degeneratif
 Membuat laporan/ekspertise kasus neuroradiologi otak dan tulang belakang kasus-
kasus neurovaskuler, trauma, infeksi dan degeneratif serta komplikasinya.
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama kepala-leher orbita, sinus
paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, wajah, organ auditiva,

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 82
laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk kasus-kasus infeksi
dan degeneratif
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran imaging patologis kepala-leher
orbita, sinus paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, wajah,
organ auditiva, laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk
kasus-kasus infeksi dan degeneratif.
 Membuat laporan/ekspertise kepala-leher seperti kepala-leher orbita, sinus paranasal,
mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, organ auditiva, laring, faring, thyroid,
parathyroid, glandula saliva termasuk kasus-kasus infeksi dan degeneratif secara tepat
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ terutama toraks (paru, mediastinum,
pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus
digestivus dan traktus urinarius)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging toraks (paru,
mediastinum, pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar dan system bilier,
pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus genito-urinarius) termasuk kasus-
kasus infeksi dan degeneratif
 Membuat laporan/ekspertise kasus toraks (paru, mediastinum, pleura, dinding toraks)
dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus urinarius)
secara tepat
 Menjelaskan MR-anatomi normal organ muskuloskeletal (spine, appendicular
skeleton dan jaringan lunak)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging muskuloskeletal
(spine, appendicular skeleton dan jaringan lunak) kasus-kasus trauma, infeksi
dan degeneratif.
 Membuat laporan/ekspertise kasus muskuloskeletal (spine dan appendicular
skeleton) kasus-kasus trauma, infeksi dan degeneratif secara tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan radiologi lainnya yang mungkin diperlukan
untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan semua aspek yang menyangkut pasien safety

Modul MRI II
Modul ini merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 5B
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 5B
- Urogenital 5B
- Muskuloskeletal 5B
- Kepala/Leher 2C2
- Neuro 4B
- Radiologi Anak 2C2
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 83
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2C2
- Radiologi Forensik 2C2

Tujuan :
 Mampu menjelaskan dasar-dasar fisika MRI
 Mampu menjelaskan dasar-dasar sequense seperti TR, TE, IR, T1, T2, PD, STIR,
FLAIR, SE, FSE, TOF, 2D, 3D, MIP, MPR, diffusion, ADC,MR spestroscopy, dll
 Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan MRI, teknik MR cross
sectional, MR anatomi dan media kontras
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan pengambilan sequence dan menganalisa
pemeriksaan MRI dengan menggunakan workstation pada pemeriksaan kepala, otak
dan medulla spinalis, kepala dan leher
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan sequence dan menganalisa pemeriksaan
MRI dan MRA pada kasus kardiovaskular : normal dan patologis
 Mampu menjelaskan dan dapat menentukan sequence dan menganalisa advance MRI
seperti MR spectrometry, MR perfusion, MR cardiac, MRF (Brain Mapping and
Tractography) sesuai dengan perkembangan teknologi
 Mampu menjelaskan fusion imaging MRI dengan SPECT/PET
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama neuroradiologi (brain and
spine)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging neuroradiologi (brain
and spine) kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan metabolik : tumor-tumor
primer otak yang umum, penyakit metastasis, tumor-tumor pituitary, massa
craniofaringioma dan suprasellar, kista-kista intracranial, schwannoma
vestibular, malformasi vestibular, demyelinasi dan diagnosis bandingnya,
kelainan kongenital umum pada otak dan tulang belakang, tumor primer dan
metastasis tulang belakang, disrafisma spinal, syringomyelia.
 Membuat laporan/ekspertise kasus neuroradiologi (brain and spine) kasus-kasus
kelainan kongenital, tumor dan metabolik secara tepat
 Menjelaskan radioanatomi normal semua organ terutama kepala-leher orbita, sinus
paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, wajah, organ auditiva,
laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk kasus-kasus
kelainan kongenital, tumor dan metabolik
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran imaging patologis kepala-leher
orbita, sinus paranasal, mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, wajah,
organ auditiva, laring, faring, thyroid, parathyroid, glandula saliva termasuk
kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan metabolik
 Membuat laporan/ekspertise kepala-leher seperti kepala-leher orbita, sinus paranasal,
mastoid, nasofaring, cavum oris, cavum nasi, organ auditiva, laring, faring, thyroid,
parathyroid, glandula saliva termasuk kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan
metabolik secara tepat
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 84
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ terutama toraks (paru, mediastinum,
pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus
digestivus dan traktus urinarius)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk pathology imaging toraks (paru,
mediastinum, pleura, dinding toraks) dan abdomen (hepar dan system bilier,
pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus genito-urinarius) termasuk kasus-
kasus kelainan kongenital, tumor dan metabolik
 Membuat laporan/ekspertise kasus toraks (paru, mediastinum, pleura, dinding toraks)
dan abdomen (hepar, bilier, pankreas, lien, traktus digestivus dan traktus urinarius)
secara tepat
 Menjelaskan MR-anatomi normal organ muskuloskeletal (spine, appendicular
skeleton dan jaringan lunak)
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal maupun pada gambaran patologik imaging muskuloskeletal
(spine, appendicular skeleton dan jaringan lunak) kasus-kasus kelainan
kongenital, tumor dan metabolik
 Membuat laporan/ekspertise kasus muskuloskeletal (spine dan appendicular
skeleton) kasus-kasus kelainan kongenital, tumor dan metabolik secara tepat
 Menjelaskan dan melakukan pemeriksaan radiologi lainnya yang mungkin diperlukan
untuk mendapatkan diagnosis yang optimal
 Menjelaskan dan melakukan semua aspek yang menyangkut pasien safety

Modul MRI III


Modul ini adalah modul komprehensif yang merupakan integrasi dari modul-modul berikut:
- Toraks 5C
- Gastrointestinalis dan hepatobilier 5C
- Urogenital 5C
- Muskuloskeletal 5C
- Kepala/Leher 2C3
- Neuroradiologi 4C
- Radiologi Anak 2C3
- Pencitraan Reproduksi Perempuan 2C3
- Radiologi Forensik 2C3

Tujuan:
 Mampu menjelaskan dasar-dasar fisika MRI Mampu menjelaskan dasar-dasar
sequense seperti TR, TE, IR, T1, T2, PD, STIR, FLAIR, SE, FSE, TOF, 2D, 3D, MIP,
MPR, diffusion, ADC, MR spectroscopy, dll
 Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan MRI, teknik MR cross
sectional, MR anatomi dan media kontras
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan pengambilan sequence dan menganalisa
pemeriksaan MRI dengan menggunakan workstation pada pemeriksaan kepala, otak
dan medulla spinalis, kepala dan leher

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 85
 Mampu menjelaskan bagaimana menentukan sequence dan menganalisa pemeriksaan
MRI dan MRA pada kasus kardiovaskular : normal dan patologis
 Mampu menjelaskan dan dapat menentukan sequence dan menganalisa advance MRI
seperti MR spectrometry, MR perfusion, MR cardiac, MRF (Brain Mapping and
Tractography) sesuai dengan perkembangan teknologi
 Mampu menjelaskan fusion imaging MRI dengan SPECT/PET
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ
 Menjelaskan MR-anatomi normal semua organ baik dewasa maupun anak-anak
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk gambaran patologis imaging semua kasus baik
dewasa maupun anak-anak (trauma, kelainan kongenital, gangguan
neurovaskuler, kelainan infeksi, tumor, degeneratif dan metabolik)
 Membuat laporan/ekspertise semua kasus MRI baik dewasa maupun anak-anak secara
tepat
 Memahami protokol dan menganalisis MR Angiography, MR urography
 Memahami, melakukan dan menganalisis MR angiography, MR Urography
 Menginterpretasi gambar kasus, menjelaskan diagnosis banding serta diagnosis kerja
pada kasus normal, abnormal termasuk mendeteksi kelainan patologis imaging
pada advanced MRI, MR cardiac, MR Angiography, dan MR urography
 Menjelaskan dan memahami jenis, prosedur, indikasi dan kontraidnikasi MR guided
biopsy

Modul Radiologi Anak


Tujuan :
 Mampu menjelaskan positioning pasien untuk seluruh pemeriksaan radiologi neonatus
dan anak tanpa dan atau dengan kontras (supine, lateral, obliq).
 Mampu mengoperasikan pesawat sinar X dan menjelasan processing film untuk
memperoleh gambaran radiologi neonatus dan anak yang akurat.
 Mampu melakukan pemeriksaan fluoroskopi dan radiography untuk menilai anatomi,
fisiologi dan patologi
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada traktus
respiratorius anak
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada traktus
gastrointestinal anak
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada traktus
urinarius dan sistem genitourinari anak
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada
muskuloskeletal anak
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada
neuroimaging anak
 Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, fisiologi dan patofisiologi pada kepala dan
leher anak
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi pada radiologi konvensional, US, CT, MR,
kedokteran nuklir dan IV dengan/tanpa pemeriksaan kontras
 Menjelaskan dan mampu melakukan pemeriksaan GIT (barium meal, follow
through, barium enema, lopography), traktus urinarius (IVP, refluks study,
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 86
micturating cystourethrogram /MCU, genitografi, fistulografi, RPG, APG,
cystography, urethrography, urethrocystography)
 Menginterpretasikan kasus-kasus neonatus dan anak (taktus respiratorius, traktus
gastrointestinal, traktus urogenital, neuroimaging, muskuloskeletal, kepala dan leher),
menjelaskan diagnosis diferensial dan menyimpulkan diagnosis kasus-kasus
kongenital, neoplasma, infeksi, trauma, metabolik berdasarkan pemeriksaan
konvensional, US, CT, MR, kedokteran nuklir, dan intervensi
 Mampu membuat ekspertise tertulis yang akurat.
 Mampu menjelaskan dan merekomendasikan pemeriksaan radiologi lain yang
mungkin diperlukan untuk memperoleh diagnosis yang lebih akurat.
 Mampu menjelaskan dan melakukan semua aspek yang berhubungan dengan patient
safety.

Modul Radiologi Intervensi


Tujuan :
 Menjelaskan dan visit pasien sebelum tindakan radiologi intervensi (IVR), mengecek
data klinis termasuk informed consent, indikasi dan kontraindikasi
 menjelaskan manajemen kontras media
 menjelaskan peralatan IVR
 Menjelaskan fisika dasar digital substracion angipgraphy/DSA (densitas, window,
kontras) dan injeksi kontras media (flow rate dan total volume)
 Menjelaskan bagaimana cara kerja mesin DSA untuk mendapatkan imejing yang
berkualitas
 Menjelaskan radio-anatomi, anatomi normal, abnormal, patologi, lymp tract dan kasus
kanalis spinalis
 Menjelaskan anatomi vaskular, anomali vaskular, pemeriksaan vaskular non invassif,
kelainan aorta dan penyakit vaskular perifer
 Menjelaskan penyakit renovaskular, ateri abdominalis, arteri pankreas, arteri lienalis,
arteri mesenterika dan embolisasi arteri uterina untuk pada fibroid
 Menjelaskan manajemen endovascular pada kasus trauma dan kasus-kasus tumor
 Mampu melakukan tindakan angiografi arteri dan vena perifer
 Menjelaskan vascular closure device, venous access, arteriovenous hemodialysis
access, dan thrombosis arteri pulmonalis
 Menjelaskan angiografi dan intervensi pulmonal
 Menjelaskan insersi vena cava inferior
 Menjelaskan transjugular intrahepatic portosystemic shunt /TIPS dan portal hipertensi
 Menjelaskan intervensi vaskular pada kasus transplantasi renal
 Menjelaskan intervensi pada kasus hepatobiliar dan percutaneus management pada
abnormal fluid collection dan guided biopsi
 Menjelaskan tipe-tipe kateter untuk neuro-intervensi
 Menjelaskan tipe-tipe embolan untuk kasus-kasus neurointervensi
 Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi neurointervension
 Menjelaskan prosedur IVR seperti TAE, aneurysme, AVM, AV fistula, CCF,
vasospasme pada SAH, stroke iskemik akut, tumor hipervaskular dan kasus anomali
anatomi.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 87
Modul Radiologi Kedokteran Nuklir
Tujuan :
 Menjelaskan dasar – dasar kedokteran nuklir (radionuklida, radiofarmaka,
instrumentation-planar, SPECT, PET, SPECT-CT/MR, PET-CT/MR)
 Menjelaskan dan menentukan jenis radionuklida dan pemeriksaan yang cocok
berdasarkan kasus/penyakitnya
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi, persiapan pasien untuk tujuan diagnosis
 Menjelaskan indikasi, kontraindikasi, persiapan pasien untuk tujuan terapi
(hipertiroid, keganasan tiroid, terapi paliatif kanker tulang, etc)
 Melakukan thyroid scanning, bone scanning dan pemeriksaan ginjal: menginterpretasi
dan menjelaskan diagnosis diferensial, serta menentukan diagnosis; baik sebagai
pengamat, dalam pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung
 Menjelaskan pemeriksaan yang langka serta menuliskan laporan/hasil ekspertisi:
dynamic-static planar, SPECT-CT/MR, PET, PET-CT/MR, brain SPECT,
cysternography, GER/VUR scintigraphy, gastric emptyingstudy, liver scan/biliary
scan, sentinel node scintigraphy, scintimammography, lymphoscintigraphy,
scintigraphy limfoma/whole body scan, blood pool scintigraphy/GI bleeding, Meckel
lung scan (perfusion and ventilation), Dacryoscintigraphy, scrotal scintigraphy,
Cardiac study, etc
 Menginterpretasi, menjelaskan diferensial diagnosis dan menyimpulkan diagnosis:
kasus normal dan abnormal termasuk gambaran patologi pada kedokteran nuklir

Modul Radioterapi
Tujuan :
 Radiobiologi :
- Dapat menjelaskan interaksi materi dengan sinar pengion
- dapat menjelaskan dosis terapi dan dosis lethal
- Dapat menentukan organ-organ yang radiosensitif dan radioresisten
- Dapat menentukan besarnya dosis yang aman untuk organ-organ kritis.
 Tujuan terapi radiasi
- Dapat melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan benar, sopan serta
melakukannya secara etis.
- Dapat menentukan diagnosis dan staging dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik,
hasil pemeriksaan patologi anatomi dan pencitraan
- Dapat menentukan tujuan radiasi : kuratif atau paliatif.
- Dapat menentukan kegawatan yang memerlukan terapi radiasi.
- Dapat menjelaskan sumber-sumber radiasi dan waktu paro dari sumber radiasi
alam yang digunakan untuk terapi radiasi
 Radiasi Eksterna :
- Dapat menjelaskan teknik radiasi dengan 2 Dimensi (2D) dan 3 Dimensi (3D)
- Dapat menentukan gross tumor volume dan organ at risk dari hasil pencitraan
- Dapat menjelaskan lapangan radiasi untuk 5 keganasan terbanyak di Indonesia
(Kanker leher rahim, payudara, nasofaring, kulit dan rektum)
 Brakiterapi

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 88
- Dapat menjelaskan brakiterapi dengan teknik afterloading pada kanker leher
rahim dan nasofaring
 Perencanaan Radiasi
- Dapat menjelaskan planning target volume dan irradiated volume.
- Dapat menentukan dosis dan lapangan radiasi dengan teknik 2D pada 5
keganasan terbanyak di Indonesia
- Dapat menentukan dosis dan lapangan radiasi pada kegawatan radiasi
- Dapat menjelaskan proses simulasi lapangan radiasi
- Dapat menjelaskan treatment planning sistem.
- Dapat menentukan apakah penderita sudah layak dilakukan terapi radiasi
- Dapat melakukan pemantauan respon terapi dan efek samping yang mungkin
timbul pada pasien yang dilakukan terapi radiasi
- Dapat mengusulkan pencitraan yang perlu dilakukan pada penderita yang akan
dilakukan terapi radiasi dan untuk keperluan pemantauan respon terapi

Modul Biomolekuler
Modul ini sebagian diberikan pada saat MKDU, sebagian terintegrasi dengan modul
Kedokteran Nuklir dan modul Fisika dan Proteksi Radiasi
Tujuan :
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai biologi dari sebuah penyakit yang
berkaitan dengan pencitraan termasuk: sel dasar, jaringan, dan struktur dan fungsi organ,
DNA, RNA, protein, metabolite, sakarida, glyceride, molekul-molekul kompleks,
pertumbuhan, pembelahan dan replikasi, proses-proses biologis dasar dalam kesehatan
dan penyakit, proses-proses biologis spesifik yang dapat diperiksa menggunakan
pencitraan.
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan terhadap struktur dan fungsi sel: DNA, RNA,
protein, metabolite, sakarida, glyceride, molekul-molekul kompleks, transkripsi,
translasi, modifikasi post-translasi, pelipatan protein, reseptor, trasporter, enzim, organel
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan terhadap struktur dan fungsi organ dan
jaringan: pertumbuhan, pembelahan dan replikasi, pergerakan dan perpindahan,
kematian; sel (apoptosis, nekrosis, necroptosis), sinyal inter- dan intra-seluler,
metabolisme dan respirasi
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang Bioinformatika : genomic, proteomik,
metabolomik, jaringan biologis, radionomik
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan terhadap proses-proses biologis spesifik yang
dapat diperiksa dengan pencitraan: hipoksia, vaskularisasi, proliferasi, kematian sel
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan terhadap spektrum teknik-teknik pemeriksaan
dan aplikasinya dalam Pencitraan Molekuler dan Fungsional: radiologi nuklida, prinsip-
prinsip radiologi radionuklida, PET (18F-labelled tracer, FDG-PET tracer, non FDG-
PET tracer, non 18F-labelled tracer), SPECT, radioterapi molekuler
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai functional MRI: prinsip-prinsip
MRI, diffusion weighted imaging, dynamic contrast-enhanced MRI, spektroskopi
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai dinamik CT : prinsip-prinsip CT,
dynamic contrast-enhanced CT, CT perfusion
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai advanced USG : prinsip-prinsip US,
USG gelembung-kontras

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 89
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai optical imaging: bioluminesen,
pencitraan fluoresens, spektroskopi Raman, pencitraan photo-akustik
- Memahami dan menjelaskan pengetahuan mengenai hybrid imaging: SPECT-CT, PET-
CT, PET-MRI, dan teknologi hybrid lainnya

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 90
JUMLAH KASUS MINIMAL SELAMA PENDIDIKAN
Jumlah Jumlah
Jenis SKS Jumlah waktu kasus
Lama SKS Peme- Bobot
SKS Jmlh Psiko- SKS Jumlah Jumlah untuk minimal
TAHAP Modul Waktu Kog- riksaan
Total jam motor psiko jam menit ekspertise/ untuk
(bln) nitif sesuai (%)
total motor mengerja- psiko-
modul
kan motor

Magang Rad 1 2 0,5 9 1.5 81 /menger-


Emerg Ro toraks 30 0,45 24, 145 10 146
Ro tulang 20
% 0,3 16,
3 97
8 10
menit 98
Ro Abd 20
% 0,3 16,
2 97
2 10
menit 98
Ro 10
% 0,15 28, 48
2 20
menit 25
Kontras
Skull,KL 10
% 0,15 8,
1 48
6 60
menit 5
USG 5%
% 0,075 4,0 1 24
6 30
menit 9
CT
emerg 5% 0,075 4,0
5 24
3 30
menit 9
emerg 5 3 menit
Pemula Toraks 14 6 1 18 Ro toraks 5 27 1620 10 1620
Konven- MSK 14 6 1 18 Ro 5 270 1620
0 10
menit 1620
sional UG 14 6 1 181 Ro abd 4,5
Tulang 2 100 540
0 10
menit 540
8 IVP 1 54 8 324
0 120
menit 10
Uro 1 54 324
0 75
menit 20
HSG
khusus 0,5 27 162
0 60
menit 10
Lain-lain 0,5 27 162
0 60
menit 10
GIT 14 6 1 18 Ro abd 5 1,5 81 486
0 10
menit 486
Upper GI 1 54 324
0 120
menit 10
Lower GI 2 10 648 0 120
menit 25
Lain-lain 0,5 278 162
0 60menit
menit 10
Payud 14 2 0,5 9 Mammo- 1,5 81 486
0 20 243
grafi 0 menit
Neuro 14 2 1 18 Ro Skull 1 54 324 20 162
K/L 14 1 0,25 4,5 Ro K/L 0,7 0,5 27 162 0 20
menit 81
Kontras 5 0,25 13, 810 0 120me
menit 5
RadAn 14 2 0,5 9 Ro toraks 1,5 20 0,3 16,
5 97 10
nitt 98
Ro tulang 20
% 0,3 16,
2 97
2 10
menit 98
Ro abd 20
% 0,3 16,
2 97
2 10
menit 98
Ro 10
% 0,15 28, 48
2 10
menit 33
IVP
skull,K/L 5%
% 0,075 4,0 1 24
6 120
menit 3
Uro 5% 0,075 4,0 5 24 60
3 menit 5
Upper
khusus GI 10 0,15 58, 48
3 60
menit 5
Lower GI 10
% 0,15 8,
1 48
6 60
menit 9
Rad 14 0,5 0,25 4,5 Ro tulang 0,2 40 % 0,1 5,
1 32
6 10
menit 33
For Ro abd 5 20
% 0,05 2,
4 16
4 10
menit 17
Ro skull 20
% 0,05 2,
7 16
2 10
menit 17
Ro 20
% 0,05 2,
7 16
2 10
menit 17
toraks % 7 2
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 91
menit
Madya Toraks 9 4 0,5 9 USG 3,5 8% 0,3 18, 113 30 10
Canggih CTtoraks
toraks 86 3 13
9 810
4 60
menit 135
MRI 6%
% 0,2 10,
5 64
0 60
menit 11
MSK 9 4 0,5 9 USG MSK 3,5
toraks 20 0,7 37,
8 226
8 45
menit 25
CT MSK 40
% 1,5 75,
8 453
8 60
menit 50
MRI MSK 40
% 1,5 75,
6 453
6 90
menit 50
UG 9 4 0,5 9 USG UG 3,5 60
% 2 10
6 648
6 30
menit 200
CT UG 30
% 1 54 8 324
0 60
menit 50
MRI UG 10
% 0,5 27 162
0 90
menit 18
GIT 9 4 0,5 9 USG GIT 3,5 60
% 2 10 648
0 30
menit 200
CT GIT 30
% 1 54 8 324
0 60
menit 50
MRI GIT, 10
% 0,5 27 162
0 90
menit 15
MRCP % 0 menit
Payud 9 2 0,25 4,5 USG 1,75 85 1,5 81 486 30 150
MRI
Mamm Mamma 15
% 0,25 14 84
0 90
menit 10
Neuro 9 6 0,5 9 USG 5,5 5%
% 0,25 13, 81
0 30
menit 20
CTkepala
Neuro 50 2,75 148.
5 891
0 60
menit 150
MRI 45
% 2,5 10
5 810
0 90
menit 90
K/L 9 3 0,25 4,5 USG
Neuro K/L 2,75 35
% 1 54 8 324
0 30
menit 100
CT K/L 55
% 1,5 81 486
0 60
menit 80
MRI K/L 10
% 0,25 14 84
0 90
menit 10
RadAn 9 2 0,25 0,5 USG Ped 1,75 40
% 0,7 37, 226
0 30
menit 60
CT 10
% 0,175 9,5
8 56
8 60
menit 10
CT toraks
neuro,KL 10
% 0,175 9,5
4 56
7 60
menit 10
CT abd 10
% 0,175 9,5
4 56
7 60
menit 10
CT MSK 10
% 0,175 9,5
4 56
7 60
menit 10
MRI 20
% 0,35 18,
4 113
7 90
menit 13
Mandiri RI 2 4 1 18 Intervens 3 65
% 2 10
9 548
4 18
menit 6
Canggih Diagnosti
i % 8 0 jam
Intervens
c 35 1 54 274 18 3
Terapeut
i % 0 jam
Kedokt 2 4 2 18 Thyroid
ik 2 25 0,5 27 162 30 30
Nuklir Ginjal 40
% 0,8 43, 259
0 30
menit 50
Bone 20
% 0,4 21,
2 129
2 30
menit 40
Ablasi/ 15
% 0,3 16,
6 874,
6 30
menit 20
terapi dll % 2 8 menit
Unggu 1 2 1 18 USG 1 54 324 60 25
lan
G Doppler 0 menit
Ekstremit
Radio- 1 2 0,5 9 Ca cervix
as 0,430 0,375 24, 145 120 13
terapi Ca 5 25
% 0,375 20,2 3 121
8 120
menit 11
Ca
mamma % 5 5 menit
Ring
nasofa- 25 0,375 20,2 121 120 11
Lain-lain 20
% 0,3 16,
5 97
5 120
menit 9
Lain-lain 20
% 0,3 16,
2 97 120
2 menit 9
%
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS 2 20172 92menit
UDAYANA TAHUN
BAB VIII
SISTEM EVALUASI

8.1 EVALUASI TAHAP I FASE MAGANG


8.1.1 Ujian MKDU, Medikolegal & Patient Safety (proses evaluasi menyesuaikan
dengan program dari Komkordik)
8.1.2 Ujian Radioanatomi dan Radiologi Emergensi
a. Waktu : akhir bulan ke-4
b. Syarat : Telah menyelesaikan semua stase di fase magang
c. Materi yang diuji: Anatomi Radiologi dan Radiologi Emergensi Dasar (MPK)
d. Cara penilaian :
(i) Ujian fast reading berupa ujian tertulis
(ii) Pengamatan sehari-hari
(iii) Sikap
e. Hasil penilaian
(i) Lulus : Nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap : minimal 80
(ii) Tidak lulus:
- Bila tidak lulus ≤50 % modul, diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
mengikuti remedial modul yang tidak lulus pada akhir bulan berikutnya.
Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu maksimum 2 (dua)
bulan.
- Bila tidak lulus >50% modul, tidak diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
harus mengikuti remedial modul yang tidak lulus paling lambat pada akhir bulan
berikutnya. Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu
maksimum 2 (dua) bulan.
- Mendapat surat peringatan: Apabila setelah diberi kesempatan mengulang materi
yang belum lulus maksimal 2 (dua) kali dalam waktu 2 (dua) bulan tetap tidak
memenuhi syarat kelulusan, dan diberikan pertimbangan khusus untuk
kelanjutan studinya.

8.2 EVALUASI TAHAP I FASE PEMULA


8.2.1 Ujian Fisika & Proteksi Radiasi
a. Waktu : bulan ke -5 (UTS) dan bulan ke-6 (UAS)
b. Syarat : Telah menyelesaikan semua modul dan tugas mata kuliah
c. Materi yang diuji: Fisika dan proteksi radiasi (MKU)
d. Cara penilaian :
(i) Ujian tulis MCQ dan atau essay
(ii) Tugas
(iii) Sikap
e. Hasil penilaian : Lulus apabila nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap : minimal 80
8.2.2 Evaluasi stase
a. Waktu : bulan ke -12
b. Syarat : Telah menyelesaikan semua modul sesuai jadwal
c. Materi yang diuji: MPK Modul Pemula (Konvensional)
d. Cara penilaian :
(i) Evaluasi 360°
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 93
(ii) Fast reading (lisan atau tulis)
(iii) DOPS
(iv) Sikap
e. Hasil penilaian : Lulus apabila nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap: minimal 80
8.2.3 Ujian Kompetensi Tahap I (Ujian Kenaikan Tingkat)
a. Waktu : bulan ke -18 (akhir semester III)
b. Syarat :
(i)Telah menyelesaikan stase semua modul Tahap I
(ii)Telah menyelesaikan semua tugas ilmiah di Tahap I
c. Materi yang diuji:
(i) Kelompok materi akademik : MKU, MKK
(ii) Keprofesian : MPK modul Tahap I (Radiologi Konvensional)
d. Cara penilaian :
(i) Fast reading (tulis dan essay)
(ii) Ujian lisan
(iii) Sikap
e. Hasil penilaian :
(i) Lulus apabila nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap minimal 80
(ii) Tidak lulus:
- Bila tidak lulus ≤50 % modul, diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
mengikuti remedial modul yang tidak lulus pada akhir bulan berikutnya.
Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu maksimum 2 (dua)
bulan.
- Bila tidak lulus >50% modul, tidak diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
harus mengikuti remedial materi yang tidak lulus paling lambat pada akhir bulan
berikutnya. Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu maksimum
2 (dua) bulan.
- Mendapat surat peringatan: Apabila setelah diberi kesempatan mengulang materi
yang belum lulus maksimal 2 (dua) kali dalam waktu 2 (dua) bulan tetap tidak
memenuhi syarat kelulusan, dan diberikan pertimbangan khusus untuk kelanjutan
studinya.

8.3 EVALUASI TAHAP II ( MADYA)


8.3.1 Evaluasi stase Madya I, II, III
a. Waktu : bulan ke -21 (Madya I), bulan ke-24 (Madya II) dan bulan ke-27 (Madya III)
b. Syarat : Telah menyelesaikan stase modul yang dijadwalkan
c. Materi yang diuji: MPK modul Tahap Madya (USG, CT Scan dan MRI)
d. Cara penilaian :
(i) Evaluasi 360° (satu kali di akhir tahap madya)
(ii) Fast reading (tulis / lisan) untuk stase CT dan MRI
(iii) DOPS untuk USG
(iv) Sikap
e. Hasil penilaian : Lulus apabila nilai > 71, nilai rata-rata sikap: minimal 80
8.3.2 Ujian Kompetensi Tahap II (Ujian Kenaikan Tingkat)
a. Waktu : akhir bulan ke-27 (akhir Tahap Madya)
b. Syarat :
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 94
(i)Telah menyelesaikan stase semua modul Tahap Madya
(ii)Telah menyelesaikan tugas ilmiah di Tahap Madya kecuali referat alat canggih
yang masih boleh diselesaikan di Tahap Mandiri
c. Materi yang diuji:
(i) Kelompok materi akademik : MKU, MKK
(ii) Keprofesian : MPK modul Madya I,II,III (USG, CT Scan dan MRI)
d. Cara penilaian :
(i) Fast reading (MCQ, essay)
(ii) Ujian lisan
(ii) Sikap
e. Hasil penilaian :
(i) Lulus apabila nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap: minimal 80
(ii)Tidak lulus:
- Bila tidak lulus ≤50 % modul, diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
mengikuti remedial modul yang tidak lulus pada akhir bulan berikutnya.
Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu maksimum 2 (dua)
bulan.
- Bila tidak lulus >50% modul, tidak diperkenankan naik ke tahap berikutnya dan
harus mengikuti remedial materi yang belum lulus paling lambat pada akhir bulan
berikutnya. Kesempatan remedial maksimum 2 (dua) kali dalam waktu maksimum
2 (dua) bulan.
- Mendapat surat peringatan: Apabila setelah diberi kesempatan mengulang materi
yang belum lulus maksimal 2 (dua) kali dalam waktu 2 (dua) bulan tetap tidak
memenuhi syarat kelulusan, dan diberikan pertimbangan khusus untuk kelanjutan
studinya.

8.4 EVALUASI TAHAP MANDIRI


Evaluasi stase Mandiri
a. Waktu : di akhir stase modul KN dan Chief
b. Syarat : Telah menyelesaikan stase modul yang dijadwalkan
c. Materi yang diuji: MPK modul Tahap Mandiri (Radiologi Intervensi, Radioterapi,
Kedokteran Nuklir, Biologi Molekuler, USG Doppler Ekstremitas dan Stase
Chief)
d. Cara penilaian :
(i) Evaluasi 360° (di akhir masa stase di RS afiliasi dan di akhir stase Chief)
(ii) Fast reading (lisan atau tulis)
(iii) DOPS
(iv) Sikap
e. Hasil penilaian : Lulus apabila nilai > 71, nilai nilai rata-rata sikap: minimal 80

8.5 Ujian Akhir Institusi (Ujian Komprehensif)


a. Waktu : di bulan ke-38 (pertengahan semester VII)
b. Syarat :
(i) Peserta didik harus sudah menyelesaikan seluruh tugas dan kewajiban sebagai
residen
(ii) Peserta didik sudah lulus semua ujian sebelumnya
c. Cara ujian :
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 95
(i) Ujian Teori :
- Ujian teori terdiri dari 10 soal essay dan 50 soal pilihan ganda, merupakan
kumpulan soal dari semua divisi.
- Ujian essay diberikan waktu sebanyak 10 menit untuk setiap soal, dan ujian
pilihan ganda diberikan waktu 3 menit untuk setiap soal.
- Ujian teori dilaksanakan pada hari pertama.
(ii) Ujian Praktikum :
- Ujian praktikum berupa ujian lisan (Fast reading/ OSCE)
- Diuji oleh semua penguji lokal pengampu modul.
- Jumlah soal disesuaikan dengan waktu ujian bersama setiap penguji (tiap penguji
diberikan waktu maksimal 30 menit).
- Dilaksanakan pada hari ke-2
(iv) Hasil nilai :
- Nilai akhir = (nilai ujian teori + nilai ujian
praktikum): 2
- Lulus apabila nilai akhir > 71
- Apabila tidak lulus, akan mengulang periode 1 semester ke depan dengan
konsekuensi tidak dapat diberangkatkan ujian KUNKRI

8.6 UJIAN KUNKRI


Ujian Board Nasional oleh Kolegium Radiologi Indonesia bergilir disetiap pusat
pendidikan Radiologi. Untuk persyaratan dan teknis ujian KUNKRI mengacu pada aturan
yang ditetapkan oleh KUNKRI

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 96
BAB IX

PANDUAN KEGIATAN PENDIDIKAN

9.1 Perkuliahan
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara terjadwal sesuai kurikulum dan modul dalam
bentuk ceramah dan diskusi. Setiap kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan
menandatangani daftar presensi baik peserta didik maupun pemberi materi perkuliahan.
Kegiatan perkuliahan diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi FK UNUD sehingga
dapat terlaksana tepat waktu. Adapun rincian prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Tenaga kependidikan menyusun jadwal perkuliahan beserta dosen pengampu untuk
seluruh peserta didik sesuai dengan kurikulum PS Radiologi FK UNUD dan kalender
akademik UNUD dan diajukan kepada KPS.
2. KPS melakukan koreksi, apabila menyetujui, akan menandatangani jadwal
perkuliahan dan daftar dosen pengampu tersebut.
3. Jadwal perkuliahan yang telah disetujui KPS disampaikan kepada peserta didik dan
seluruh dosen pengampu.
4. Peserta didik menghubungi dosen pengampu dan tenaga kependidikan mengenai
pelaksanaan kuliah sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
5. Pada hari yang ditentukan, tenaga kependidikan mempersiapkan sarana dan prasarana
perkuliahan, meliputi ruangan, perlengkapan sarana kuliah, serta daftar hadir dosen
pengampu dan peserta didik.
6. Dosen pengampu memberikan kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh
Prodi.
7. Peserta didik mengisi log book kegiatan perkuliahan yang telah dilakukan dan
meminta tanda tangan dari dosen pengampu yang memberikan perkuliahan.

9.2 Tugas Ilmiah


Tugas ilmiah yang wajib dilakukan oleh peserta didik di PS Radiologi FK UNUD
meliputi: Journal reading, tinjauan kepustakaan (referat), laporan kasus,
clinicopathology conference (CPC), dan penelitian karya akhir. Untuk selain karya akhir,
format penulisan tugas ilmiah sesuai dengan Buku Pedoman Format Penulisan Karya
Ilmiah PS Radiologi FK UNUD tahun 2017, sedangkan format penulisan proposal karya
akhir dan karya akhir sesuai dengan Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Program
Pasca Sarjana Universitas Udayana Tahun 2014.

9.2.1 Journal reading


Setiap residen wajib membuat satu journal reading pada tahap I, II dan III. Jadwal dan
pembimbing journal reading ditetapkan oleh KPS. Prosedur pelaksanaan journal
reading diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi FK UNUD, dengan rincian prosedur
sebagai berikut:
1. KPS/SPS PS Radiologi FK UNUD menetapkan nama pembimbing dan nama penguji
journal reading masing-masing peserta didik di awal semester melalui undian.
2. Peserta didik berhak mengajukan 3 (tiga) judul jurnal ilmiah yang akan dijadikan
sumber journal reading kepada pembimbing.
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 97
3. Setelah salah satu topik dan judul jurnal yang diajukan oleh peserta didik dipilih dan
disetujui oleh pembimbing, selanjutnya peserta didik bersiap melakukan pembacaan
journal reading dan menuliskannya ke dalam satu tulisan dalam bentuk presentasi
power point.
4. Peserta didik melakukan konsultasi dan bimbingan kepada dosen pembimbing dalam
proses penulisan kepada pembimbing sampai dengan journal reading tersebut
disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan dalam presentasi ilmiah.
5. Journal reading yang telah disetujui ditandatangani oleh pembimbing dan
diserahkan ke sekretariat oleh peserta didik.
6. Sekretariat menyusun jadwal presentasi, dan menyerahkan berkas journal reading
untuk disahkan KPS
7. KPS mengesahkan berkas journal reading, dan membuat surat undangan presentasi
melalui sekretariat.
8. Sekretariat menyebarkan surat undangan presentasi kepada seluruh staf dosen, khusus
untuk dosen penguji juga diberikan lembar penilaian.
9. Peserta didik melakukan presentasi journal reading dan diuji oleh penguji serta
berdiskusi dengan staf dosen pengajar dan peserta didik lainnya sesuai dengan jadwal
presentasi.
10. Peserta didik maupun dosen yang hadir menandatangani daftar presensi yang telah
disiapkan.
11. Peserta didik yang mempresentasikan jurnal reading, penguji dan pembimbing
menandatangani berita acara.
12. Pembimbing dan penguji mengumpulkan lembar penilaian di sekretariat.

9.2.2 Tinjauan pustaka


Setiap residen wajib membuat satu referat tinjauan pustaka mengenai radiologi
konvensional pada Tahap I dan radiologi alat canggih pada Tahap II atau III. Topik
tinjauan pustaka disepakati antara peserta didik dan pembimbing. Prosedur
pelaksanaan tinjauan pustaka diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi FK UNUD,
dengan rincian prosedurnya sebagai berikut:
1. KPS/SPS PS Radiologi FK UNUD menetapkan nama pembimbing dan nama penguji
tinjauan pustaka bagi setiap peserta didik di awal Tahap I dan Tahap II.
2. Peserta didik mengajukan judul tinjauan pustaka kepada pembimbing
3. Setelah topik yang dipilih oleh peserta didik disetujui oleh pembimbing, selanjutnya
peserta didik melakukan penulisan tinjauan pustaka
4. Peserta didik melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing
mulai proses penulisan sampai dengan tinjauan pustaka tersebut disetujui oleh dosen
pembimbing untuk dipresentasikan.
5. Tinjauan pustaka yang telah disetujui tersebut ditandatangani oleh pembimbing dan
diserahkan ke sekretariat oleh peserta didik.
6. Sekretariat menyusun jadwal presentasi, dan menyerahkan berkas tinjauan pustaka
untuk disahkan KPS
7. KPS mengesahkan berkas tinjauan pustaka, dan membuat surat undangan presentasi
melalui sekretariat.
8. Sekretariat menyebarkan surat undangan presentasi kepada seluruh staf dosen,
khusus untuk dosen penguji juga diberikan lembar penilaian.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 98
9. Peserta didik melakukan presentasi tinjauan pustaka dan diuji oleh penguji serta
berdiskusi dengan staf dosen pengajar dan peserta didik lainnya sesuai dengan jadwal
presentasi.
10. Peserta didik maupun dosen yang hadir menandatangani daftar presensi yang telah
disiapkan.
11. Peserta didik yang mempresentasikan tinjauan pustaka penguji dan pembimbing
menandatangani berita acara.
12. Pembimbing dan penguji mengumpulkan lembar penilaian di sekretariat.

9.2.3 Laporan Kasus


Setiap residen wajib membuat minimal satu laporan kasus (case report) pada Tahap I
dan dua laporan kasus pada Tahap II dan III. Pembimbing laporan kasus diupayakan
sesuai dengan divisinya. Laporan kasus kemudian dipresentasikan atau diajukan ke
lomba e_poster atau free paper pada pertemuan ilmiah Radiologi minimal tingkat
nasional. Prosedur pelaksanaan laporan kasus diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi
FK UNUD, dengan rincian prosedur sebagai berikut:
1. Peserta didik mengajukan kasus yang akan dijadikan laporan kasus kepada
pembimbing.
2. Apabila disetujui pembimbing, peserta didik selanjutnya membuat tulisan ilmiah
laporan kasus.
3. Peserta didik melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing mulai
proses penulisan sampai dengan laporan kasus tersebut disetujui oleh dosen
pembimbing untuk dipresentasikan.
4. Laporan kasus yang telah disetujui ditandatangani oleh pembimbing dan diserahkan
ke sekretariat oleh peserta didik.
5. Sekretariat menyusun jadwal presentasi, dan menyerahkan berkas laporan kasus untuk
disahkan KPS
6. KPS mengesahkan berkas laporan kasus, dan membuat surat undangan presentasi
melalui sekretariat
7. Sekretariat menyebarkan surat undangan presentasi dan paper laporan kasus kepada
seluruh staf dosen, khusus untuk dosen penguji juga diberikan lembar penilaian.
8. Peserta didik melakukan presentasi laporan kasus dan diuji oleh penguji serta berdiskusi
dengan staf dosen pengajar dan peserta didik lainnya sesuai dengan jadwal presentasi.
9. Peserta didik maupun dosen yang hadir menandatangani daftar presensi yang telah
disiapkan.
10. Peserta didik yang mempresentasikan laporan kasus, penguji dan pembimbing
menandatangani berita acara.
11. Pembimbing dan penguji mengumpulkan lembar penilaian di sekretariat.

9.2.4 Clinicopathology Conference (CPC)


Setiap peserta didik wajib mengikuti minimal 5 CPC selama pendidikan. CPC
dilaksanakan bersama-sama dengan disiplin ilmu yang lain pada kasus-kasus tertentu
yang memerlukan pembahasan bersama. Prosedur pelaksanaan CPC diatur pada
Prosedur Mutu PS Radiologi FK UNUD dengan rincian prosedur sebagai berikut:
1. Sekretariat menerima surat undangan CPC dari SMF terkait.
2. Sekretariat menginformasikan kepada dokter spesialis radiologi dan peserta didik
yang bertanggung jawab terhadap kasus tersebut
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 99
3. Peserta didik mempelajari kasus yang akan didiskusikan dengan bimbingan dari
dosen di divisi terkait.
4. Peserta didik ikut melakukan interpretasi gambaran radiologi secara lisan dari kasus-
kasus yang di-CPC kan dan boleh memberikan pendapat terkait kasus yang
didiskusikan.
5. Setelah selesi melaksanakan CPC, peserta didik membuat laporan singkat mengenai
kasus- kasus yang dibahas pada CPC dan mengumpulkannya kepada pembimbing.
6. Pembimbing memberikan penilaian.
7. Pembimbing mengumpulkan lembar penilaian di sekretariat.

9.2.5 Proposal Penelitian Karya Akhir dan Karya Akhir


Setiap peserta didik wajib menyusun penelitian karya akhir di tahap akhir pendidikan.
Pembimbing proposal karya akhir dan laporan karya akhir diundi KPS, dimana
pembimbing proposal karya akhir dan laporan karya akhir harus dibimbing minimal oleh
satu pembimbing kontain sesuai divisi yang berkualifikasi Sp2, serta pembimbing
metodologi penelitian dan stastistik yang berkualifikasi Doktor. Topik dan judul
penelitian disepakati antara pembimbing dan peserta didik. Prosedur pelaksanaan
presentasi proposal dan karya akhir diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi FK
UNUD.

9.2.6 Presentasi Ilmiah di Tingkat Nasional / Internasional dalam bentuk poster atau
free paper
Setiap peserta didik wajib melakukan presentasi ilmiah di tingkat nasional terutama pada
Acara Ilmiah Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ataupun Kongres Nasional (KONAS)
Radiologi. Presentasi ilmiah tersebut dapat berupa poster ataupun presentasi oral (free
paper). Peserta didik juga didorong untuk mengikuti kegiatan ilmiah di tingkat
internasional, baik sebagai peserta seminar maupun penulisan makalah bebas / poster.

9.2.7 Publikasi jurnal


Sebelum wisuda kelulusan, setiap peserta didik diharuskan melakukan 1 (satu) buah
publikasi di jurnal ilmiah, minimal setingkat jurnal nasional terakreditasi atau yang
terindeks Direct Open Access Journal (DOAJ). Publikasi tersebut harus menyertakan
nama dosen pembimbing atau penguji yang memberi kontribusi dalam penyusunan
artikel yang dipublikasikan. Karya ilmiah yang dipublikasikan bisa berupa laporan kasus
ataupun penelitian yang telah dipresentasikan.

9.3 Bed Side Teaching/ Desk Side Teaching


Kegiatan bed side teaching/desk side teaching yang dimaksud dalam hal ini adalah
bimbingan pemeriksaan radiologi konvensional ataupun canggih. Kegiatan tersebut
berlangsung setiap hari kerja, sesuai dengan jam operasional rumah sakit pendidikan
utama.
Peserta didik dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu stase radiologi konvensional dan
canggih yang dirotasi setiap bulan. Pada masing-masing stase, peserta didik melakukan
jenis pemeriksaan dan interpretasi radiologi terhadap kasus-kasus sesuai dengan tahap
yang sedang ditempuh dan kompetensi yang harus dikuasai. Dalam proses menegakkan
PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 100
diagnosis, peserta didik belajar membuat deskripisi, diagnosis dan diferensial diagnosis
terlebih dahulu, kemudian dikonsultasikan dan didiskusikan dengan konsulen yang
bertugas saat itu. Untung melatih skill seperti pemeriksaan kontras dan USG, peserta
didik diberikan contoh terlebih dahulu oleh supervisor (konsulen) dan mereka kemudian
mengerjakannya sendiri di bawah supervisi supervisor, serta mengkonsultasikan hasilnya
kepada supervisor (konsulen). Pada saat konsultasi ini juga terdapat transfer ilmu antara
pendidik dan peserta didik.

9.4. Morning Report


Morning report merupakan kegiatan ilmiah dan transfer ilmu antara pendidik dan peserta
didik. Kasus yang dilaporkan saat morning report adalah kasus-kasus menarik atau kasus
sulit saat jaga IRD, dan atau kasus-kasus menarik di Radiologi Sentral. Morning report
dilakukan setiap hari sebelum mulai pelayanan di Instalasi Radiologi RSUP Sanglah.
Prosedur morning report telah diatur pada Prosedur Mutu PS Radiologi FK UNUD dengan
rincian sebagai berikut :
1. Dosen pembimbing yang bertugas sebagai moderator memimpin diskusi membuka
kegiatan.
2. Residen yang bertugas jaga atau yang akan melaporkan kasus menarik
mempresentasikan kasusnya.
3. Dilakukan diskusi yang dipimpin moderator yang bertugas dengan waktu maksimal
30 menit.
4. Residen mempresentasikan teori yang terkait dengan kasus yang dipresentasikan
untuk refresh dan mengembangkan pengetahuan peserta didik dan staf pendidik
mengenai kasus tersebut.
5. Apabila terdapat hal-hal penting di luar kasus yang akan disampaikan kepada residen,
moderator memfasiltasi untuk dapat disampaikannya pengumuman tersebut oleh
pihak terkait.
6. Morning report report ditutup oleh moderator
7. Semua peserta didik dan dosen yang mengikuti morning report harus mengisi daftar
presensi kehadiran dan dosen pembimbing selaku moderator menandatangani berita
acara.

9.5 Jaga IRD


1. Setiap shift jaga terdiri atas residen tahap pemula dan madya, atau pemula dan
mandiri dengan bimbingan satu orang konsulen dokter spesialis radiologi yang
bertugas.
2. Residen jaga madya atau mandiri harus mengetahui dan bertanggung jawab terhadap
seluruh foto/tindakan radiologis selama jaga malam
3. Setiap residen melakukan jaga malam sesuai dengan jadwal
4. Jika ada yang berhalangan / tidak bisa maka diganti residen lain dengan
sepengetahuan chief residen. Jika chief tidak dapat memutuskan diajukan ke ketua /
sekretaris program studi
5. Semua foto pada saat jaga harus dibaca dan dibuat ekspertisenya secara tertulis
6. Semua aktivitas saat jaga malam dilaporkan pada saat laporan pagi
7. Kasus-kasus dilaporkan kepada konsulen jaga yang bertugas untuk divalidasi oleh
konsulen jaga.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 101
BAB X

PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

10.1 PENELITIAN

a. Setiap peserta didik wajib menyusun tugas akihr dalam bentuk penelitian,
yang diawali dengan penyusunan proposal penelitian di Tahap Madya dan
laporan penelitian di Tahap Mandiri.
b. Dalam melakukan penelitian, setiap peserta didik dibimbing oleh 2
pembimbing yaitu seorang Dokter Spesialis Radiologi Konsultan yang
membimbing isi (kontain) penelitian dan seorang pembimbing Metodologi
Penelitian dan Statistik yang bergelar Doktor.
c. Penentuan pembimbing dilakukan dengan pengundian secara bergiliran
d. Topik penelitian diusahakan sesuai dengan divisi yang diampu pembimbing
dan didiskusikan sebelumnya oleh peserta didik dan pembimbing.
e. Bimbingan penyusunan proposal penelitian minimal dilakukan sebanyak 3 kali
dan bimbingan penyusunan laporan penelitian minimal dilakukan sebanyak 3
kali.
f. Proposal maupun laporan penelitian harus dipresentasikan di hadapan
pembimbing dan satu orang penguji.
g. Penguji proposal maupun laporan penelitian adalah seorang Dokter Spesialis
Radiologi Konsultan
h. Lama presentasi proposal penelitian maupun laporan penelitian maksimum 30
menit, dilanjutkan dengan tanyajawab maksimum 30 menit.
i. Tata cara penyusunan proposal maupun laporan penelitian mengacu pada
Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis dan Disertasi dari Program
Pasca Sarjana Universitas Udayana.

10.2 PENGABDIAN MASYARAKAT


a. Setiap peserta didik wajib ikut melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
minimal 1 (satu) kali di setiap tahap pendidikannya.
b. Pengabdian masyarakat yang diikuti oleh peserta didik bisa dalam bentuk
penyuluhan atau pelayanan kesehatan yang relevan dengan Radiologi
c. Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat, peserta didik dibimbing oleh
minimal satu orang dosen.
d. Peserta didik wajib mendokumentasikan pengabdian masyarakat yang
dilakukannya.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 102
BAB XI

PERUBAHAN BUKU KURIKULUM

Perubahan Buku Kurikulum Prodi Radiologi FK UNUD dapat dilakukan:


1. Setiap tahun apabila :
(i) Terdapat masukan dari peninjauan kurikulum prodi yang memerlukan
perubahan / revisi kurikulum
(ii) Ketentuan-ketentuan dalam panduan ini bertentangan dengan aturan yang
lebih tinggi
(iii) Terdapat hal-hal penting atau mendesak yang belum diatur dalam buku
kurikulum ini
2. Setiap 4 (empat) tahun) apabila selama 4 tahun tidak terdapat revisi/ perubahan
3. Perubahan dianggap sah bila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah staf
dosen tetap yang hadir dalam rapat yang mencapai kuorum.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 103
Referensi
1. Kolegium Radiologi Indonesia. Kurikulum Pendidikan Profesi Dokter Spesialis-1
Radiologi Indonesia, 2010.
2. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Pendidikan Profesi Dokter
Spesialis-1 Radiologi Indonesia, 2006.
3. Patil, S.Y., Hashilkar, N.K. & Hungund, B.R., 2014. Blueprinting in Assessment :
How much is imprinted in our practice ? J Educational Res & Med Teach, 2(1), pp.4–
6. Available at: http://jermt.org/wp-content/uploads/2014/06/2.pdf.
4. Anonym. 2010. Component 2 – HPEQ Project 2010 Page 1, Jakarta. Available at:
http://hpeq.dikti.go.id/v2/image/produk/pedoman_dan_tata_tertib_standart_setting.pd
f.
5. Vydareny, K., The Diagnostic Radiology Milestone Project. Abr. Available at:
http://www.acgme.org/acgmeweb/Portraits/0/PDFs/Milestone/DiagnosticRadiologyM
ilestone.pdf.

PANDUAN KURIKULUM PROGRAM STUDI RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2017 104

Anda mungkin juga menyukai