Anda di halaman 1dari 13

PERSIAPAN

OTOPSI
Pembimbing:
dr. Suryo Wijoyo, Sp.KF, MH
Pengertian Otopsi

Secara etimologis, autopsi berasal kata dari Auto yang artinya sendiri dan
Opsis yang artinya melihat. Autopsi adalah pemeriksaan terhadap tubuh
mayat yang terdiri dari pemeriksaan terhadap bagian luar maupun bagian
dalam dengan tujuan menemukan proses penyakit dan atau adanya cedera,
melakukan interpretasi atas penemuan-penemuan tersebut, menerangkan
penyebabnya serta mencari hubungan sebab akibat antara kelainan kelainan
yang ditemukan dengan penyebab kematian.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada otopsi forensik
1. Tempat untuk melakukan otopsi
2. Dilakukan jika ada permintaan untuk otopsi
3. Harus segera dilakukan begitu mendapat surat permintaan untuk otopsi
4. Hal-hal yang berhubungan dengan penyebab kematian harus
dikumpulkan
5. Pencahayaan yang baik
6. Identitas korban yang sesuai dengan pernyataan polisi
7. tidak boleh disaksikan oleh orang yang tidak berwenang
8. Pencatatan perincian pada saat tindakan otopsi dilakukan oleh asisten.
9. Pada laporan otopsi tidak boleh ada bagian yang dihapus.
10. Jenazah yang sudah membusuk juga bisa diotopsi.
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan otopsi
forensik

1. Melengkapi surat-surat yang berkaitan dengan otopsi


2. Memastikan mayat yang akan diotopsi adalah mayat yang
dimaksud dalam surat
3. Mengumpulkan keterangan yang berhubungan dengan
terjadinya kematian
4. Memastikan alat-alat yang akan dipergunakan telah tersedia
Persiapan otopsi

■ Ruang otopsi
■ Meja otopsi
■ Alat-alat otopsi
Alat pelindung diri

■ baju operasi
■ tutup kepala
■ pelindung wajah
■ kaca mata pelindung
■ handscone
■ sepatu
Alat - alat otopsi
Alat - alat otopsi
■ Timbangan besar untuk menimbang mayat.
 Gelas takar 1 liter.
■ Timbangan kecil untuk menimbang organ.
 Pahat.
■ Pisau, dapat dipakai pisau belati atau pisau
dapur yang tajam.  Palu.

■ Gunting, berujung runcing dan tumpul.  Meteran.

■ Pinset anatomi dan bedah.  Jarum dan benang.

■ Gergaji, gergaji besi yang biasanya dipakai  Sarung tangan.


di bengkel.  Baskom dan ember.
■ Forseps atau cunam untuk melepaskan  Air yang mengalir
duramater.

Sumber:
Chadha, PV. Otopsi Mediko-Legal. Dalam: Ilmu Forensik dan Toksikologi. Edisi Kelima.
Hamdani, Njowito. Autopsi. Dalam: Ilmu Kedokteran Kehakiman. Edisi Kedua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2000 : 48-59.
Alat – alat otopsi

■ Alat pengukur :  Alat untuk otopsi :


-  Timbangan besar sampai 500 kg
-  Pisau, cukup pisau belati yang tajam
(kalau ada)
-  Timbangan kecil sampai 3 kg -  Gunting
-  Pita pengukur -  Pinset
-  Penggaris -  Gergaji dengan gigi yang halus
-  Alat pengukur cairan
-  Jarus besar atau jarum goni
-  Benang yang kuat

Sumber: Soekry Erfan Kusuma,dkk, Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal,


(Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,2012),
Bahan lain yang mungkin diperlukan

■ -  Botol/topples untuk spesium pemeriksaan toksikologi


■ -  Alkohol 96% untuk fiksasi pemeriksaan toksikologi(5 liter)
■ -  Botol untuk spesium pemeriksaan histopatologi
■ -  Formaline 10%sebanyak 1 liter
■ -  Kaca sedian dan kaca penutup
■ - gelas objek

Sumber: Soekry Erfan Kusuma,dkk, Ilmu kedokteran Forensik dan Medikolegal,


(Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,2012),
Dokumentasi

■ kamera
■ penggaris/meteran
■ tanda penunjuk
■ penggaris kertas
■ plastik background
■ pen tiga warna

Anda mungkin juga menyukai