SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan TOKSOPLASMOSIS
Diagnosa TOKSOPLASMOSIS
Keluhan Utama Demam, Sakit Kepala, defisit neurologi fokal, penurunan kesadaran, kejang
Keluhan Tambahan Ataksia, paresis saraf kranial, afasia, parkinsonism, korea-atetosis, gangguan lapangan pandang, vertigo
Iridosiklitis, Katarak, Glaukoma, Meningoesefalitis focal maupun difus, Ensefalitis Nekrotikans,
*Komplikasi
Pneumonitis Interstitial, Perikarditis
*Pemeriksaan
Dokter Penurunan kesadaran, paresis / hemiparesis, peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)
Pirimetamin oral 200 mg hari pertama selanjutnya 75 mg/hari + Leukovorin oral 10-20 mg/hari +
Sulfadiazin oral 1000-2000 mg/hari
atau
Pirimetamin oral 200 mg hari pertama selanjutnya 75 mg/hari + Leukovorin oral 10-20 mg/hari +
*Obat-obatan Klindamisin oral 4 x 600 mg/ hari
atau
Kotrimoksazole : Trimetoprim 10 mg/kgBB
Selama 6 minggu dilanjutkan dengan maintenance, dihentikan bila CD4 > 200 sel/µl stabil selama 3 bulan
Pendidikan / Rencana Setiap 6 bulan pengobatan cek ulang : Darah rutin , RFT, LFT, CD4
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa KANDIDIASIS
Rasa terbakar pada mulut, gangguan mengecap, dan sulit menelan makanan cair atau padat, plak
Keluhan Utama kemerahan halus di palatum, mukosa bukal, atau permukaan dorsal lidah, keretakan disudut bibir,
disfagia, odinofagia, keputihan, gatal dan kemerahan di vagina, disparenia, disuria.
Keluhan Tambahan
*Komplikasi
*Pemeriksaan Plak putih dengan dasar eritem pada mulut (kandidiasis pseudomembran), plak kemerahan halus di
palatum, mukosa bukal atau permukaan dorsal lidah (kandidiasis eritematosa), cheilitis angularis
Dokter (kemerahan, fisura, keretakan di sudut bibir), kandidiasis esofagus (pada gastroskopi), pembengkakan
vulva dan labia dengan lesi putulopapuler
*Konsultasi
Pemeriksaan
Pemerikasaaan spesimen jaringan dengan KOH, Kultur Jamur/ Sensitivity Test, gastroskopi
Penunjang
Tindakan
*Obat-obatan
Kandidiasis orofaring : Nystasin drops 4-5 x kumur sampai lesi hilang, flukonazol oral 1 x 100 mg selama
10-14 hari,
Kandidiasis esofagus : Flukonazol oral 200 mg/hari sampai 800 mg/hari selama 14-21 hari, itrakonazol
suspensi 200 mg/hari selama 14-21 hari, Vorikonazol 200 mg/hari selama 7-14 hari
Kandidiasis vulvovagina : klotrimazol krim 1% 5 mg/hari selama 3 hari, atau tablet vagina 1 x100mg
selama 7-14 hari atau 2x 100 mg selama 3 hari, mikonazol krim 2% 5mg selama 7 hari , Tiokonazol krim
0,8% 5 mg/hari selama 3 hari
Anti jamur golongan Echinocandin (Caspofungin, Micafungin, Anidulafungin) untuk Candida non albicans,
resisten terhadap azole, pada kandidiasis invasif sedang-berat.
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD 4
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa ASPERGILOSIS
Keluhan Utama Demam tinggi, dispnea, batuk, nyeri dada dan hemoptisis
Keluhan Tambahan
Sindroma obstruksi trakeobronkiolitis pseudomembranosa (aspergillosis invasif), perdarahan bronkus
*Komplikasi
masif, empiema, pleural mass. Jarang namun dapat melibatkan CNS, jantung, ginjal, tiroid.
*Pemeriksaan Infiltrat di salah satu atau kedua paru, atelektasis lobaris
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan BTA Sputum DS 3x, Kultur Sputum ST/ Aspesifik/ Jamur, Kultur Jaringan Bronkus, Biomarker
Penunjang galactomannan, Foto thorax, CT-scan thorax
Vorikonazole 6 mg/kgBB tiap 12 jam sebanyak 2 kali, dilanjutkan 4 mg/kgBB tiap 12 jam selama > 1
minggu; atau Amfoterisin B iv 1,0 mg/ kg BB/har hingga terjadi perbaikan klinis; atau Itrakonazol 600
*Obat-obatan
mg/hari selama 4 hari diteruskan 400mg/ hari, atau Caspofungin 50 mg/hari, atau Posaconazole.
Antipiretik
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto toraks
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa HIV
Adanya faktor risiko: Sex bebas, LSL (Lelaki Sex dengan Lelaki), penggunaan narkotika suntik (penasun), tato,
transfuse darah, ibu pengidap HIV terhadap bayinya, dll
Keluhan Utama
Berat badan menurun > 10% dalam 1 bulan, diare kronik, demam > 1 bulan, penurunan kesadaran dengan ganggua
neurologis, dementia/HIV Ensefalopati
dermatitis generalisata, herpes zoster multisegmental dan atau berulang, kandidiasis oral, herpes simplek kronis
Keluhan Tambahan
progesif, limfadenopati generalisata
Infeksi Oportunistik (Tuberkulosis, MAC/Mycobacterium Avium Complex), Kandidiasis, Aspergilosis, Histoplasmosis,
*Komplikasi Kriptokokosis, Toksoplasmosis, PCP/Pneumocystis Pneumonia, Virus Herpes Simplex, Virus Varicella-Zoster,
Cytomegalovirus, HIV Wasting Syndrome), Kanker terkait HIV, Manifestasi HIV pada organ lain
*Pemeriksaan
Dokter Tanda-tanda dan infeksi oportunistik sebagaimana yang telah disebutkan di atas
Pusyansus
Rekomendasi ARV:
Ket : Pada TB dengan koinfeksi HIV obat fase lanjutan dianjurkan setiap hari, dan obat KDT (Kombinasi
Dosis Tetap) sangat direkomendasi
Setelah 2 bulan pemakaian OAT cek ulang BTA Sputum DS 3x, Gene Xpert MTB-RIF, Setelah 6 bulan
Pendidikan / Rencana
Cek Ulang BTA Sputum DS 3x, Gene Xpert MTB/RIF dan CD4.
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa HISTOPLASMOSIS
Demam, sakit kepala, batuk non produktif, menggigil, nyeri dada pleuritik penurunan berat badan, malaise
Keluhan Utama
dan myalgia (bisa dalam bentuk histoplasmosis akut maupun histoplasmosis diseminata)
Keluhan Tambahan Sesak nafas yang hebat pada paparan ragi yang banyak
*Komplikasi Granuloma mediastinum, Perikarditis, Artritis, Bronkiolitis, Histoplasmosis susunan saraf pusat
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah Rutin, direct microscopy (Giemsa atau Wright-Giemsa Staining, histopatologi), Kultur darah,
Penunjang sumsum tulang, atau jaringan dan cairan tubuh lainnya, RFT, LFT, Albumin Foto Thorak PA, , Biopsi
Kelenjar Getah Bening, Lavase bronkoalveolar, Biopsi Kulit.
Pendidikan / Rencana Setelah 6 bulan pengobatan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa KRIPTOKOKOSIS
Keluhan Utama Sering tidak jelas, gejala awal : demam sakit kepaladan malaise, mual, muntah
Keluhan Tambahan Batuk dengan sputum yang tidak terlalu produktif
*Komplikasi Meningoensefalitis, korioretinitis, endoftalmitis, kebutaan, peningkatan tekanan intra kranial
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi SMF Neurologi, SMF Bedah Syaraf
Pemeriksaan histopatologi dan antigen kriptokokus dari darah, cairan serebrospinal, urin, cairan pleura,
Pemeriksaan
sputum, bilasan bronkus, lesi kulit dan biopsi jaringan, Foto Thorax PA, Punksi Lumbal, MRI, Pemeriksaan
Penunjang
cairan serebrospinal dengan tinta india
Terapi Suportif: oksigen, terapi cairan, pemberian ventilator, Injeksi Diazepam/ Fenitoin, tata laksana
Tindakan
peningkatan tekanan intrakranial.
Meningitis kriptokokus :
Induksi : Amfoterisin B iv. 0,7-1 mg/kgBB/ hari dan 5-fluorositosin oral 100 mg/kgBB/hari selama 2 minggu.
Konsolidasi : flukonazol oral 400mg/ hari selama 8 minggu atau, hingga cairan serebrospinal steril.
*Obat-obatan
Kriptokokus paru (ringan-sedang0, kriptokokus diseminata dan antigenemia:
Flukonazol 200-400 mg/hari diberikan hingga CD4 > 200 sel/µL
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto toraks
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
VIRUS VARICELLA ZOSTER (VVZ)
*Obat-obatan Acyclovir oral 5 x 800 mg/ Valacyklovir 3 x 1000 mg selama 7-10 hari, Antipiretik
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran
*Obat-obatan Lini I: Gansiklovir iv 2 x 5 mg/kgBB/ hari selama 2-3 minggu, Lini II: Foscarnet iv 2 x 90 mg/kg/BB/ hari
selama 3 minggu, Antipiretik.
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
DEMAM BERDARAH DENGUE
Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, perawatan di ICU untuk Dengue Shock Syndrome (DSS)
*Obat-obatan Tirah baring selama demam, obat anti piretik, terapi cairan dan elektrolri, koloid, Transfusi trombosit/darah.
*Obat-obatan Tirah baring, diet lunak rendah serat, Tiamfenikol 4x 500 mg/ Ampisilin 50-100 mg/kgBB/ hari/ Ceftriaxon
50-100 mg/kgBB/hari/ Ciprofloxacin 2 x 500 mg/ Levofloxacin 1 x 500 mg/ Flerokscasin 1 x 400mg/
Cefotaxim 2-3 x 1 gr/hari, Antipiretik
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
LEPTOSPIROSIS
Diagnosa LEPTOSPIROSIS
Keluhan Utama Demam mendadak tinggi
Keluhan Tambahan Sakit kepala terutama frontal, nyeri tekan otot, mata merah, mual dan muntah
*Komplikasi Gagal ginjal akut, kolestasis, endokarditis, uveitis, meningitis, weil disease
*Pemeriksaan Bradikardi, conjungtiva injection, sklera ikterik, hepatomegali, ruam
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Penunjang Urine/darah rutin, RFT, LFT, Kultur darah/cairan serebrospinal, IgG IgH anti Leptospirosis, PCR,
Microscopic Aglutination test (MAT)/Leptodipstik, USG Ginjal, Abdomen, EKG
*Obat-obatan Suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi,
perdarahan, gagal ginjal, pemberian antibiotik 4 hari setelah onsetcukup efektif. Ringan : Doxiciklin 2 x 100
mg, Ampisilin 4 x 500-750mg, Amoxicilin 4 x 500 mg.Sedang-berat: Penicillin G 1,5 jtU/ 6 jam, Ampicillin 1
gr/6jam, Amoxicillin 1 gr/ 6 jam iv. Kemoprofilaksis : Doxicillin 200 mg/ minggu, Antipiretik.
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa MALARIA
Keluhan Utama Demam, menggigil berkeringat
Keluhan Tambahan Sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot/pegal
Malaria sereberal, Gagal ginjal akut, malaria biliosa, hypoglikemia, blackwater fever, malaria algiol,
*Komplikasi
perdarahan, Edema paru, gangguan gastrointestinal, hyponatremia
*Pemeriksaan Splenomegali, hepatomegali
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Urinalisa, darah rutin, Tetesan preparat darah tebal, tetesan darah tipis, Test antigen: P;F test, LFT,
Penunjang RFT,KGD, Elektrolit, AGDA, EKG, Foto thorak analisa cairan serebrospinal, biakan darah dan uji serologi,
ELISA, PCR
Tindakan Terapi Suportif: Terapi cairan, Oksigen (K/P)
Malaria malariae : ACT i kali per hari selama 3 hari, dengan dosis sama eperti malaria lainnya dan tidak
diberikan Primakuin.
Diagnosa FILARIASIS
Keluhan Utama Nyeri lokal dari limfadenitis, keras didaerah kelenjar limfe
Keluhan Tambahan Demam, sakit kepala dan badan, muntah tidak nafsu makan, hematuria
Abses pelvis ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar ari-ari, otot iliopsoas,
*Komplikasi
Limfangitis
Pembengkakan kelenjar limfe di daerah inguinal, vesikel, ulkus, hiperpigmentasi, edema pitting pada
*Pemeriksaan
tungkai
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Penunjang Urinalisa, darah rutin, pemeriksaan antigen W. bancrofti, antigen Brugia, ELISA, Pemeriksaan serologi
antibodi, pencitraan limfoskintigrafi, USG dopler , PCR : mendeteksi DNA W. bancrofti.
*Obat-obatan Dietilcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, diulang 1-6 bulan kemudian DEC selama 2
hari/bulan 6-8 mg/kgBB/ hari, Aspirasi hidrokel, Antipiretik, Analgetik, fisioterapi
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
Rehidrasi cairan, Antimotilitas, Antibiotik sesuai kuman penyebab diare, antipiretik, substitusi Elektrolit,
*Obat-obatan
bikarbonat
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
Diagnosa TETANUS
Keluhan Utama Kejang
Kaku kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan untuk membuka mulut, disfagia, disfungsi otonomik, kelemahan,
Keluhan Tambahan
kekakuan dan nyeri pada lokasi yang terkena tetanus localized.
*Komplikasi Aspirasi, Laringospasme, hipoksia, koma, apnoe, pneumonia, kelainan jantung, ginjal, gastroenteritis
Trismus, kekakuan otot masseter, punggung serta bahu, opistotonus, posisi dekortikasi, ekstensi dari
*Pemeriksaan
ekstremitas bawah.
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Darah rutin, urunalisa, kultur sekret luka, Lumbal punksi, elektromyogram, pemeriksaan enzim otot
Penunjang
*Obat-obatan Isolasi, Explorasi luka, Antibiotik (Metronidazole 500 mg/6 jam i.v atau Penisilin G 100.000-200.000 IU),
TIG 500 unit secara IM atau IV, atau jika TIG tidak tersedia berikan ATS: 10.000-20.000 IU dosis tunggal
IM.Mengatasi kejang : Diazepam 50-100 mg dalam 500 cc D 5%, 40 mg/ jam, atau magnesium sulfat
bersama dengan diazepam, atau klorpromazin.
Pendidikan / Rencana Perawatan di ICU bila terapi obat-obatan tidak berhasil
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
AMEBIASIS
TAHUN 2009
Diagnosa AMEBIASIS
Keluhan Utama Perut kembung, kadang - kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang
Diare ringan 4-5 kali sehari dengan tinja berbau busuk kadang tinja bercampur darah dan lendir, sedikit
Keluhan Tambahan
nyeri tekan daerah sigmoid
Perdarahan usus, perforasi usus, ameboma, intususepsi, penyempitan usus (striktura), amebiasis hati,
*Komplikasi
pleuropulmonal,otak, kulit
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Pemeriksaan mikroskopis feses, kultur feses, Foto kolon dengan barium enema, prostoskopi,
Penunjang sigmoidoskopi dan kolonoskopi, uji serologi : ELISA, IFA
*Obat-obatan Metronidazole 35-50 mg/ kgBB atau 3 x 750 mg sehari selama 5-10 hari.Paramomycin 3 x 500 mg sehari
selama 10 hari
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
Terapi Cairan dan elektrolit, diet lunak, Ampisilin 4 x 500 mg selama 5 hari, trimetroprim- sulpametoksazol
*Obat-obatan
2 x 960 mg/ hari selama 3- 5 hari, obat anti spasmodik.
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
TAENIASIS
Diagnosa TAENIASIS
Keluhan Utama Keluhan gastrointestinal ringan
sakit kepala, penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, konstipasi,pusing, diare, pruritus ani, sering
Keluhan Tambahan
mengantuk, badan lemah
*Komplikasi
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Darah rutin , Feses rutin, USG Abdomen, Endoskopi
Penunjang
Prazikuantel dosis tunggal 10 mg/kgBB, Niclosamide 2 gr sekali makan saat perut kosong, Albendazol 2
*Obat-obatan
400 mg sehari selama 8-30 hari
Diagnosa RABIES
Keluhan Utama Bekas lukagigitan
demam, menggigil, batuk, nyeri menelan, nyeri perut, sakit kepala, malaise, mialgia, mual, muntah, diare,
Keluhan Tambahan nafsu makan menurun, gatal gan parestesia bekas luka gigitan, kejang, spasme hebat otot-otot paring,
hidrofobia, aerofobia, fotofobia
Gangguan Neurologis, alkalosis respiratorik, depresi sistem pernafasan, gagal jantung kongestif, dehidrasi
*Komplikasi
dan gangguan otonomik, koma
*Pemeriksaan dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah rutin, Urinalisa, Cairan cerebrospinal, EEG, CT-Scan, MRI, Fluorescent antibodies test (FAT),
Penunjang RFFTI, RT-PCR
*Obat-obatan Debridement luka gigitan, Vaksinasi post exposure : Nerve tissue vaksin seperti Suckling Mouse Brain
Vaccine, Non NerveTissue Vaccines/ Vaksin dan serum anti rabies seperti Human Rabies Immune
Globulin. Vaksin pre-exposure VAR dosis 1 ml im pada hari 0,3,7 dan 28 lalu boster setelah 1 tahun tiap 5
tahun
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
Megestrol oral 1 x 800 mg, dranabionol oral 2 x 2,5-10 mg, Testosteron im 200mg tiap 2 minggu/ 300 mg
*Obat-obatan
tiap 3 minggu
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran Pemberian obat sebaiknya disertai dengan olah raga yang meningkatkan kekuatan seperti bersepeda
Diagnosa SEPSIS
Keluhan Utama Demam, menggigil
Keluhan Tambahan Lelah, malaise, gelisah/ kebingungan.
Sindroma distres pernafasan, KID, Gagal ginjal akut, perdarahan usus, gagal hati, disfungsi sistim saraf
*Komplikasi
pusat, gagal jantung, kematian
Adanya SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome) dan disertai dengan infeksi fokal yang
*Pemeriksaan
signifikan.
Dokter
*Konsultasi Sepsis berat dan syok septik : SMF Anestesi untuk perawatan di ICU
Darah rutin, Urinalisa, Procalcitonin, asam laktat, kultur darah,kultur urine, kultur sputum, kultur dari
Pemeriksaan
medical devices yang terpasang pada pasien, RFT, LFT, KGD, Elektrolit, AGDA, HST D-Dimer, Lipid
Penunjang
profile, pemeriksan CCS, CT-Scan/MRI kepala
Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, Terapi cairan, Ventilator, stabilisasi pasien langsung
Pilihan antibiotik tergantung dari penyebab sepsis (terapi empiris dengan antibiotik spektrum luas/
*Obat-obatan deekskalasi sampai didapatkan hasil tes sensitivitas antibiotik berdasarkan kultur). Pemberian antibiotik
sudah harus selesai dalam waktu 3 jam setelah terdiagnosis sepsis, dan sebaiknya diusahakan
pengambilan sampel darah untuk kultur darah sebelum antibiotik diberikan.
*Obat-obatan Mebendazol 500 mg dosis tunggal, atau Albedazol 400 mg dosis tunggal, diulang setelah 2 minggu; atau
Pirantel pamoat 10 mg/kg BB dosis tunggal, maksimum 1 gram.
Pendidikan / Rencana
Sanitasi dan higiene, pengobatan sebaiknya juga dilakukan terhadap keluarga serumah atau yang sering
Pemulangan / Anjuran
berhubungan dengan pasien.