Anda di halaman 1dari 18

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX

SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan TOKSOPLASMOSIS

Diagnosa TOKSOPLASMOSIS

Keluhan Utama Demam, Sakit Kepala, defisit neurologi fokal, penurunan kesadaran, kejang

Keluhan Tambahan Ataksia, paresis saraf kranial, afasia, parkinsonism, korea-atetosis, gangguan lapangan pandang, vertigo
Iridosiklitis, Katarak, Glaukoma, Meningoesefalitis focal maupun difus, Ensefalitis Nekrotikans,
*Komplikasi
Pneumonitis Interstitial, Perikarditis
*Pemeriksaan

Dokter Penurunan kesadaran, paresis / hemiparesis, peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK)

*Konsultasi SMF Neurologi, SMF Bedah Syaraf


Pemeriksaan Tes Serologi: Test warna Sabin Feldman , Test Hemaglutinasi tak langsung (IHA) deteksi antibodi IgG,
Penunjang Test ELISA untuk deteksi antibodi IgG, IgM, CT Scan Otak, MRI Otak,
PCR Toxoplasma gondii
Tindakan Terapi suportif :- Injeksi analgetik : Ketorolak, Morfin. Injeksi Diazepam/Fenitoin, Injeksi Dexametason

 Pirimetamin oral 200 mg hari pertama selanjutnya 75 mg/hari + Leukovorin oral 10-20 mg/hari +
Sulfadiazin oral 1000-2000 mg/hari
atau
 Pirimetamin oral 200 mg hari pertama selanjutnya 75 mg/hari + Leukovorin oral 10-20 mg/hari +
*Obat-obatan Klindamisin oral 4 x 600 mg/ hari
atau
 Kotrimoksazole : Trimetoprim 10 mg/kgBB

Selama 6 minggu dilanjutkan dengan maintenance, dihentikan bila CD4 > 200 sel/µl stabil selama 3 bulan

Pendidikan / Rencana Setiap 6 bulan pengobatan cek ulang : Darah rutin , RFT, LFT, CD4

Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan Pneumocytis Penumonia (PCP)

Diagnosa Penumocytis Penumonia (PCP)


Keluhan Utama Demam yang tidak terlalu tinggi, batuk kering, nyeri dada dan sesak nafas akut ( 2 minggu / lebih),
Keluhan Tambahan
*Komplikasi Pneumotoraks, pneumatokel (kavitas, kista, kleb, bula), abses, infeksi ekstra paru/disseminata
*Pemeriksaan takipnea, takikardi,bisa tidak didapatkan ronki pada pemeriksaan paru, sianosis
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Foto Toraks PA, LDH, AaDO2 (gradien oksigen alveolar-arterial), LED, pemeriksaan mikroskopis
Penunjang spesimen sputum, lavase bronkoalveolar (bronkoskopi dengan lavase), AGDA

Tindakan Terapi Suportif : Oksigen, terapi cairan, pemberian ventilator


Cotrimoksazol : Trimetoprim 15-20 mg/kgBB atau dapson oral 2 x 50 mg atau 1x 100 mg diberikan selama
21 hari.
*Obat-obatan Dapson oral 1 x 50 mg dan primetamin oral 50 mg tiap minggu dan leukovorin oral 25 mg sekali
seminggu, atau atovaquone oral 1 x 1500 mg, indikasi profilaksis tersebut bila CD4 < 200 sel/ µl,
Methilprednisolon 2 x 40 mg (untuk kasus yang berat)

Foto toraks diulang sesuai kebutuhan.


Pendidikan / Rencana
Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin , RFT, LFT, CD4
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan KANDIDIASIS

Diagnosa KANDIDIASIS
Rasa terbakar pada mulut, gangguan mengecap, dan sulit menelan makanan cair atau padat, plak
Keluhan Utama kemerahan halus di palatum, mukosa bukal, atau permukaan dorsal lidah, keretakan disudut bibir,
disfagia, odinofagia, keputihan, gatal dan kemerahan di vagina, disparenia, disuria.
Keluhan Tambahan
*Komplikasi
*Pemeriksaan Plak putih dengan dasar eritem pada mulut (kandidiasis pseudomembran), plak kemerahan halus di
palatum, mukosa bukal atau permukaan dorsal lidah (kandidiasis eritematosa), cheilitis angularis
Dokter (kemerahan, fisura, keretakan di sudut bibir), kandidiasis esofagus (pada gastroskopi), pembengkakan
vulva dan labia dengan lesi putulopapuler
*Konsultasi
Pemeriksaan
Pemerikasaaan spesimen jaringan dengan KOH, Kultur Jamur/ Sensitivity Test, gastroskopi
Penunjang

Tindakan

*Obat-obatan
Kandidiasis orofaring : Nystasin drops 4-5 x kumur sampai lesi hilang, flukonazol oral 1 x 100 mg selama
10-14 hari,
Kandidiasis esofagus : Flukonazol oral 200 mg/hari sampai 800 mg/hari selama 14-21 hari, itrakonazol
suspensi 200 mg/hari selama 14-21 hari, Vorikonazol 200 mg/hari selama 7-14 hari
Kandidiasis vulvovagina : klotrimazol krim 1% 5 mg/hari selama 3 hari, atau tablet vagina 1 x100mg
selama 7-14 hari atau 2x 100 mg selama 3 hari, mikonazol krim 2% 5mg selama 7 hari , Tiokonazol krim
0,8% 5 mg/hari selama 3 hari

Anti jamur golongan Echinocandin (Caspofungin, Micafungin, Anidulafungin) untuk Candida non albicans,
resisten terhadap azole, pada kandidiasis invasif sedang-berat.

Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD 4
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan MYCOBACTERIUM AVIUM COMPLEX (MAC)

Diagnosa MYCOBACTERIUM AVIUM COMPLEX


Keluhan Utama Demam, Penurunan berat badan, keringat malam, batuk dan fatig
Keluhan Tambahan Diare
*Komplikasi Osteomielitis, Pankreatitis, Meningoensefalitis
*Pemeriksaan Anemia, limfadenopati, hepatosplenomegali, gangguan fungsi liver
Dokter
*Konsultasi
Darah rutin, Morfologi darah tepi, direct smear BTA terhadap cairan tubuh, sputum, dan jaringan. Kultur
Pemeriksaan
BTA dari darah, cairan tubuh yang lain, jaringan, feses, Biopsi sumsum tulang dan hati, USG Abdomen,
Penunjang
biopsi kelenjar limfe

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, terapi cairan

 Klaritromisin 2 x 500 mg + ethambutol 15 mg/kgBB, atau


 Azitromisin 1 x 600 mg + ethambutol 15 mg/kgBB
*Obat-obatan
Diberikan selama 12 bulan
Terapi profilaksis bisa dihentikan jika CD4 . 100 sel/µL yang menetap selama lebih 3 bulan, antipiretik.
Pendidikan / Rencana Setelah terapi 6 bulan cek ulang Darah rutin, RFT, LFT, CD4
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
ASPERGILOSIS

Diagnosa ASPERGILOSIS
Keluhan Utama Demam tinggi, dispnea, batuk, nyeri dada dan hemoptisis
Keluhan Tambahan
Sindroma obstruksi trakeobronkiolitis pseudomembranosa (aspergillosis invasif), perdarahan bronkus
*Komplikasi
masif, empiema, pleural mass. Jarang namun dapat melibatkan CNS, jantung, ginjal, tiroid.
*Pemeriksaan Infiltrat di salah satu atau kedua paru, atelektasis lobaris
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan BTA Sputum DS 3x, Kultur Sputum ST/ Aspesifik/ Jamur, Kultur Jaringan Bronkus, Biomarker
Penunjang galactomannan, Foto thorax, CT-scan thorax

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, terapi cairan , ventilator

Vorikonazole 6 mg/kgBB tiap 12 jam sebanyak 2 kali, dilanjutkan 4 mg/kgBB tiap 12 jam selama > 1
minggu; atau Amfoterisin B iv 1,0 mg/ kg BB/har hingga terjadi perbaikan klinis; atau Itrakonazol 600
*Obat-obatan
mg/hari selama 4 hari diteruskan 400mg/ hari, atau Caspofungin 50 mg/hari, atau Posaconazole.
Antipiretik

Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto toraks
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
HIV/AIDS

Diagnosa HIV
Adanya faktor risiko: Sex bebas, LSL (Lelaki Sex dengan Lelaki), penggunaan narkotika suntik (penasun), tato,
transfuse darah, ibu pengidap HIV terhadap bayinya, dll
Keluhan Utama
Berat badan menurun > 10% dalam 1 bulan, diare kronik, demam > 1 bulan, penurunan kesadaran dengan ganggua
neurologis, dementia/HIV Ensefalopati
dermatitis generalisata, herpes zoster multisegmental dan atau berulang, kandidiasis oral, herpes simplek kronis
Keluhan Tambahan
progesif, limfadenopati generalisata
Infeksi Oportunistik (Tuberkulosis, MAC/Mycobacterium Avium Complex), Kandidiasis, Aspergilosis, Histoplasmosis,
*Komplikasi Kriptokokosis, Toksoplasmosis, PCP/Pneumocystis Pneumonia, Virus Herpes Simplex, Virus Varicella-Zoster,
Cytomegalovirus, HIV Wasting Syndrome), Kanker terkait HIV, Manifestasi HIV pada organ lain
*Pemeriksaan
Dokter Tanda-tanda dan infeksi oportunistik sebagaimana yang telah disebutkan di atas
Pusyansus

Catatatan : Konseling meliputi :


*Konsultasi
1. Konseling dan Tes Sukarela/Voluntary Counselling and Test (KTS/VCT) : Konseling pra tes, tes HIV,
konseling paska tes; atau
2. Tes HIV atas Inisiatif Petugas Kesehatan/Provider-Initiated Testing and Counselling (TIPK)
Pemeriksaan
Rapid Test, Elisa 3 Metode, Western Blot, CD4, viral load, Pemeriksaan Penunjang untuk Infeksi Oportunistik
Penunjang

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, Terapi cairan

*Obat-obatan Indikasi ARV :


Inisiasi ART pada orang terinfeksi HIV stadium klinis 3 dan 4a, atau jika jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3
Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis WHO dan berapapun jumlah CD4
Koinfeksi TB
Koinfeksi Hepatitis B
Ibu hamil dan menyusui terinfeksi HIV
Orang terinfeksi HIV yang pasangannya HIV negatif (pasangan serodiskordan), untuk mengurangi risiko penularan
LSL, PS (Pekerja Seks), atau Penasun
Populasi umum pada daerah dengan epidemi HIV meluas

Rekomendasi ARV:

Terapi ARV Lini I :


Paduan pilihan :
TDF(Tenovofir) + 3TC (Lamivudin) atau FTC (Emtricitabine) + EFV (Efavirenz) dalam bentuk KDT (Kombinasi Dosis
Tetap)
Paduan alternatif:
AZT (Zidovudine) + 3TC (Lamivudin) + EFV (Evafirenz) atau NVP (Nevirapine)
TDF (Tenofovir) + 3TC (Lamivudin) atau FTC (Emtricitabine) + NVP (Nevirapine)

Terapi ARV Lini II :

Keterangan : LPV/r = Lopinavir


Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Daran rutin < RFT, LFT, CD4, viral load, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV dengan TB Paru

Diagnosa HIV dengan TB Paru


Batuk kronik lebih dari 3 minggu, demam, penurunan berat badan, nafsu makan menurun, rasa letih,
Keluhan Utama
berkeringat pada waktu malam hari, nyeri dada dan batuk darah, manifestasi klinis TB ekstraparu
Keluhan Tambahan
*Komplikasi Effusi pleura, penebalan pleura, Limfadenopati, TB Milier
*Pemeriksaan Infiltrat lobus atas paru, kavitas,
Dokter
*Konsultasi
Darah Rutin, RFT, LFT, BTA Sputum DS 3x, Kultur Sputum ST/ Aspesifik/ Jamur, Foto Toraks PA (bisa
Pemeriksaan
ditemukan baik gambaran khas maupun gambaran yang tidak khas), PCR-TB, CT-Scan Paru,
Penunjang
pemeriksaan rapid test Gene Xpert MTB/RIF

Tindakan Terapi Suportif : Oksigen, terapi cairan, ventilator

Rekomendasi pengobatan TB HIV :


1.ARV dimulai pada pasien TB dengan HIV tanpa menilai atau berapapun jumlah CD4
2.OAT harus segera diberikan, diikuti dg pemberian ARV dalam 2-8 minggu setelah OAT dimulai. Pada
pasien dengan CD4 < 50 sel/mm3 ART diberikan setelah 2 minggu pemberian awal OAT.
3.Pada kasus TB meningitis ARV diberikan setelah OAT fase awal selesai.
4.Efavirenz, bersama dengan dua NRTIs, adalah NNRTI pilihan pada pasien-pasien yang memulai terapi
ARV saat mengkonsumsi OAT.

*Obat-obatan Regimen OAT


TB baru diobati Kategori 1 : 2 RHZE 4 RH

TB pernah diobati  Kategori 2 : 2 RHZES 1 RHZE 5 RHE

Ket : Pada TB dengan koinfeksi HIV obat fase lanjutan dianjurkan setiap hari, dan obat KDT (Kombinasi
Dosis Tetap) sangat direkomendasi

Setelah 2 bulan pemakaian OAT cek ulang BTA Sputum DS 3x, Gene Xpert MTB-RIF, Setelah 6 bulan
Pendidikan / Rencana
Cek Ulang BTA Sputum DS 3x, Gene Xpert MTB/RIF dan CD4.
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HISTOPLASMOSIS

Diagnosa HISTOPLASMOSIS
Demam, sakit kepala, batuk non produktif, menggigil, nyeri dada pleuritik penurunan berat badan, malaise
Keluhan Utama
dan myalgia (bisa dalam bentuk histoplasmosis akut maupun histoplasmosis diseminata)
Keluhan Tambahan Sesak nafas yang hebat pada paparan ragi yang banyak
*Komplikasi Granuloma mediastinum, Perikarditis, Artritis, Bronkiolitis, Histoplasmosis susunan saraf pusat
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah Rutin, direct microscopy (Giemsa atau Wright-Giemsa Staining, histopatologi), Kultur darah,
Penunjang sumsum tulang, atau jaringan dan cairan tubuh lainnya, RFT, LFT, Albumin Foto Thorak PA, , Biopsi
Kelenjar Getah Bening, Lavase bronkoalveolar, Biopsi Kulit.

Tindakan Terapi suportif : Oksigen, terapi cairan, pemberian ventilator

Histoplasmosis paru akut :


-Berat : Amfoterisin B iv. 0,7 mg/kgBB/hari (dengan Prednison 60 mg/hari) selama 2 minggu, dilanjutkan
itrakonazol oral 2 x 200 mg hingga 12 minggu.
-Ringan-sedang : Gejala kurang dari 4 minggu : tidak diterapi. Gejala lebih dari 4 minggu: Itrakonazol 1-2 x
200 mg selama 6-12 minggu.
*Obat-obatan
Histoplasmosis diseminata :
-Berat : Induksi : Amfoterisin B 0,7-1 mg/kgBB/hari, dilanjutlan Itrakonazol oral 2 x 200 mg hingga 12
minggu.Rumatan : Itrakonazol seumur hidup
-Ringan-sedang : Itrakonazol 3 x 200 mg selama 3 hari, dilanjutkan 2 x 200 mg hingga 12 minggu.

Pendidikan / Rencana Setelah 6 bulan pengobatan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
KRIPTOKOKOSIS

Diagnosa KRIPTOKOKOSIS
Keluhan Utama Sering tidak jelas, gejala awal : demam sakit kepaladan malaise, mual, muntah
Keluhan Tambahan Batuk dengan sputum yang tidak terlalu produktif
*Komplikasi Meningoensefalitis, korioretinitis, endoftalmitis, kebutaan, peningkatan tekanan intra kranial
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi SMF Neurologi, SMF Bedah Syaraf
Pemeriksaan histopatologi dan antigen kriptokokus dari darah, cairan serebrospinal, urin, cairan pleura,
Pemeriksaan
sputum, bilasan bronkus, lesi kulit dan biopsi jaringan, Foto Thorax PA, Punksi Lumbal, MRI, Pemeriksaan
Penunjang
cairan serebrospinal dengan tinta india
Terapi Suportif: oksigen, terapi cairan, pemberian ventilator, Injeksi Diazepam/ Fenitoin, tata laksana
Tindakan
peningkatan tekanan intrakranial.

Meningitis kriptokokus :
Induksi : Amfoterisin B iv. 0,7-1 mg/kgBB/ hari dan 5-fluorositosin oral 100 mg/kgBB/hari selama 2 minggu.
Konsolidasi : flukonazol oral 400mg/ hari selama 8 minggu atau, hingga cairan serebrospinal steril.
*Obat-obatan
Kriptokokus paru (ringan-sedang0, kriptokokus diseminata dan antigenemia:
Flukonazol 200-400 mg/hari diberikan hingga CD4 > 200 sel/µL

Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto toraks
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
VIRUS VARICELLA ZOSTER (VVZ)

Diagnosa VIRUS VARICELLA ZOSTER (VVZ)


Keluhan Utama Malaise, mialgia, demam
Keluhan Tambahan
*Komplikasi Pneumonia, Ensefalitis, hepatitis, nekrosis retina akut, neuralgia pasca herpetika
*Pemeriksaan Makula eritem, Vesikel, bula.
Dokter
*Konsultasi SMF Kulit dan Kelamin
Pemeriksaan
Kultur jaringan, PCR
Penunjang
Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, Terapi cairan, pemberian ventilator

*Obat-obatan Acyclovir oral 5 x 800 mg/ Valacyklovir 3 x 1000 mg selama 7-10 hari, Antipiretik

Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
VIRUS HERPES SIMPLEX (HSV)

Diagnosa VIRUS HERPES SIMPLEX (HSV)


Keluhan Utama Rasa terbakar daerah lesi, demam, malaise dan nyeri otot
Keluhan Tambahan Bengkak kelenjar limfe leher
*Komplikasi Ensefalitis
*Pemeriksaan
Ulserasi dimukosa mulut, orofaring dan esofagus, vesikel berkelompok dengan dasar eritem
Dokter
*Konsultasi SMF Kulit dan Kelamin
Pemeriksaan
Histologi/Sitologi jaringan, Kultur jaringan, CT Scan/ MRI dan PCR HSV di cairan serebrospinal
Penunjang

Tindakan Terapi Suportif: terapi cairan

-Ringan atau lesi lokal tanpa komplikasi :


Acyclovir 5 x 800 mg selama 7-14 hari atau Famciclovir 3 x 500 mg selama 7-14 hari, atau Valacyclovir
3 x 1000 mg selama 7-14 hari.
Obat-obatan
-Berat atau penyebaran diseminata :
Acyclovir 500 mg/m2 atau 10 mg/kgBB setiap 8 jam selama 7-14 hari atau sampai dengan 2 hari atau
setelah penghentian lesia baru atau sampai stadium krustasi.
Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Diagnosa CYTOMEGALOVIRUS (CMV)


Keluhan Utama Demam, anoreksia, rasa sakit perut, diare , malaise, penurunan berat badan
Gangguan penglihatan, gangguan pada saluran cerna dan sistem bilier, gejala pada saluran pernafasan,
Keluhan Tambahan
perubahan perilaku, penurunan kesadaran
*Komplikasi Korioretinitis,ensefalitis, esofagitis, enteritis, kolitis, poliradikulopati
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi SMF Neurologi, SMF Mata
Histologi/sitologi jaringan,Kultur jaringan, Kultur antigen,asam nukleat pada sputum/BAL, PCR CMV,
Pemeriksaan
Antigen CMV intra tekal, Biopsi dan kultur cairan serebro spinal (lumbal punksi), Foto thoraks PA,
Penunjang
Funduskopi, CT Scan dan MRI otak

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, Terapi cairan

*Obat-obatan Lini I: Gansiklovir iv 2 x 5 mg/kgBB/ hari selama 2-3 minggu, Lini II: Foscarnet iv 2 x 90 mg/kg/BB/ hari
selama 3 minggu, Antipiretik.

Terapi ensefalitis CMV :


-Ganciclovir 5mg/KgBB tiap 12 jam selama 2-3 minggu
-Kombinasi (2-3 minggu)
•Ganciclovir 5mg/KgBB tiap 12 jam
•Foscarnet 90mg/KgBB tiap 12 jam
-Terapi lanjutan: Valgancyclovir PO

Pendidikan / Rencana Setelah pengobatan 6 bulan cek ulang: Darah rutin, RFT, LFT, CD4, Foto thorax
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
DEMAM BERDARAH DENGUE

Diagnosa DEMAM BERDARAH DENGUE


Keluhan Utama Demam mendaadak tinggi
Keluhan Tambahan Sakit kepala, nyeri belakang mata, mialgia, ruam, manifestasi perdarahan
*Komplikasi Ensefalopati dengue, Kelainan ginjal, Edema paru
*Pemeriksaan Petechie, purpura, hematoma, ecchimosis, epistaksis, perdarahan saluran cerna, hipotensi,syok.
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah rutin, IgG IgM anti Dengue, NS1 antigen,RFT, LFT, Elektrolit, HST D-Dimer, USG Abdomen, Foto
Penunjang toraks PA, RT PCR, AGDA.

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, perawatan di ICU untuk Dengue Shock Syndrome (DSS)

*Obat-obatan Tirah baring selama demam, obat anti piretik, terapi cairan dan elektrolri, koloid, Transfusi trombosit/darah.

Monitoring suhu, jumlah trombosit, dan hematocrit sesuai kebutuhan dan


Pendidikan / Rencana
gejala klinis sampai fase konvalesen
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
DEMAM TIFOID

Diagnosa DEMAM TIFOID


Keluhan Utama Demam naik secara bertahap lalu menetap beberapa hari, demam terutama sore/malam hari
Lemah badan, malaise, sakit kepala, nyeri otot punggung dan sendi, perut kembung, mual dan muntah,
Keluhan Tambahan
sulit buang air besar/ diare,
Toksik tifoid, perdarahan saluran cerna, pneumonia, hepatitis tifosa, perforasi usus, renjatan septik,
*Komplikasi
pankreatitis, glomerulonefritis, gangguan neuropsikiatri
*Pemeriksaan Bradikardi, thypoid tongue, hepatomegali, splenomegali
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Urine, feses ,darah rutin, LFT, Widal test, PCR salmonella typhi, IgM anti Salmonella (Tubex TF), USG
Penunjang Abdomen dan Ginjal, kultur darah.l

Tindakan Terapi Suortif: Oksigen, Terapi cairan, pemberian ventilator

*Obat-obatan Tirah baring, diet lunak rendah serat, Tiamfenikol 4x 500 mg/ Ampisilin 50-100 mg/kgBB/ hari/ Ceftriaxon
50-100 mg/kgBB/hari/ Ciprofloxacin 2 x 500 mg/ Levofloxacin 1 x 500 mg/ Flerokscasin 1 x 400mg/
Cefotaxim 2-3 x 1 gr/hari, Antipiretik
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
LEPTOSPIROSIS

Diagnosa LEPTOSPIROSIS
Keluhan Utama Demam mendadak tinggi
Keluhan Tambahan Sakit kepala terutama frontal, nyeri tekan otot, mata merah, mual dan muntah
*Komplikasi Gagal ginjal akut, kolestasis, endokarditis, uveitis, meningitis, weil disease
*Pemeriksaan Bradikardi, conjungtiva injection, sklera ikterik, hepatomegali, ruam
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Penunjang Urine/darah rutin, RFT, LFT, Kultur darah/cairan serebrospinal, IgG IgH anti Leptospirosis, PCR,
Microscopic Aglutination test (MAT)/Leptodipstik, USG Ginjal, Abdomen, EKG

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen

*Obat-obatan Suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi,
perdarahan, gagal ginjal, pemberian antibiotik 4 hari setelah onsetcukup efektif. Ringan : Doxiciklin 2 x 100
mg, Ampisilin 4 x 500-750mg, Amoxicilin 4 x 500 mg.Sedang-berat: Penicillin G 1,5 jtU/ 6 jam, Ampicillin 1
gr/6jam, Amoxicillin 1 gr/ 6 jam iv. Kemoprofilaksis : Doxicillin 200 mg/ minggu, Antipiretik.
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
MALARIA

Diagnosa MALARIA
Keluhan Utama Demam, menggigil berkeringat
Keluhan Tambahan Sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot/pegal
Malaria sereberal, Gagal ginjal akut, malaria biliosa, hypoglikemia, blackwater fever, malaria algiol,
*Komplikasi
perdarahan, Edema paru, gangguan gastrointestinal, hyponatremia
*Pemeriksaan Splenomegali, hepatomegali
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Urinalisa, darah rutin, Tetesan preparat darah tebal, tetesan darah tipis, Test antigen: P;F test, LFT,
Penunjang RFT,KGD, Elektrolit, AGDA, EKG, Foto thorak analisa cairan serebrospinal, biakan darah dan uji serologi,
ELISA, PCR
Tindakan Terapi Suportif: Terapi cairan, Oksigen (K/P)

*Obat-obatan Malaria falciparum dan Malaria vivaks:


Lini I: ACT + Primakuin. ACT yaitu Dihidroartemisinin Piperakuiin (DHP) atau Artesunat + Amodiakuin.

Lini II untuk Malaria Falciparum:


Doxisiclin atau Tetrasiklin + Primakuin.

Lini II untuk Malaria vivaks I: Kina + Primakuin.


Malaria ovale :
Lini I : ACT dengan dosis sama seperti Malria vivaks.
Lini II : sama dengan untuk Malaria vivaks.

Malaria malariae : ACT i kali per hari selama 3 hari, dengan dosis sama eperti malaria lainnya dan tidak
diberikan Primakuin.

Infeksi campur P.falciparum + P.vivaks/ovale:


ACT selama 3 hari serta Primakuin dengan dosis 0,25 mg/kgBB selama 14 hari.

Infeksi campuir P.falciparum + P. Malariae:


ACT selama 3 hari dan Primakuin pada hari I.
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
FILARIASIS

Diagnosa FILARIASIS
Keluhan Utama Nyeri lokal dari limfadenitis, keras didaerah kelenjar limfe
Keluhan Tambahan Demam, sakit kepala dan badan, muntah tidak nafsu makan, hematuria
Abses pelvis ginjal, pembengkakan epididimis, jaringan retroperitoneal, kelenjar ari-ari, otot iliopsoas,
*Komplikasi
Limfangitis
Pembengkakan kelenjar limfe di daerah inguinal, vesikel, ulkus, hiperpigmentasi, edema pitting pada
*Pemeriksaan
tungkai
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Penunjang Urinalisa, darah rutin, pemeriksaan antigen W. bancrofti, antigen Brugia, ELISA, Pemeriksaan serologi
antibodi, pencitraan limfoskintigrafi, USG dopler , PCR : mendeteksi DNA W. bancrofti.

Tindakan Terapi Suportif: Terapi cairan

*Obat-obatan Dietilcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB/hari selama 12 hari, diulang 1-6 bulan kemudian DEC selama 2
hari/bulan 6-8 mg/kgBB/ hari, Aspirasi hidrokel, Antipiretik, Analgetik, fisioterapi
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
DIARE AKUT KARENA INFEKSI

Diagnosa DIARE AKUT KARENA INFEKSI


Keluhan Utama Diare disertai lendir dan darah
Keluhan Tambahan Mual, muntah, demam ringan, nyeri/kejang perut, feses lembek/cair, merasa haus, penurunan berat badan
*Komplikasi Syock hipovolemik, asidosis metabolik, gagaj ginjal akut, hipotensi
*Pemeriksaan Mata cekung, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, suara serak.
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah rutin, Feses rutin, Urinalisa, RFT,LFT, Elektrolit, AGDA, USG Ginjal, Immunoassay : toksin bakteri,
Penunjang antigen virus, antigen protozoa, Kultur feses

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen (K/P)

Rehidrasi cairan, Antimotilitas, Antibiotik sesuai kuman penyebab diare, antipiretik, substitusi Elektrolit,
*Obat-obatan
bikarbonat

Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
TETANUS

Diagnosa TETANUS
Keluhan Utama Kejang
Kaku kuduk, nyeri tenggorokan, kesulitan untuk membuka mulut, disfagia, disfungsi otonomik, kelemahan,
Keluhan Tambahan
kekakuan dan nyeri pada lokasi yang terkena tetanus localized.
*Komplikasi Aspirasi, Laringospasme, hipoksia, koma, apnoe, pneumonia, kelainan jantung, ginjal, gastroenteritis
Trismus, kekakuan otot masseter, punggung serta bahu, opistotonus, posisi dekortikasi, ekstensi dari
*Pemeriksaan
ekstremitas bawah.
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Darah rutin, urunalisa, kultur sekret luka, Lumbal punksi, elektromyogram, pemeriksaan enzim otot
Penunjang

Tindakan Terapi Suportif: Terapi cairan dan nutrisi

*Obat-obatan Isolasi, Explorasi luka, Antibiotik (Metronidazole 500 mg/6 jam i.v atau Penisilin G 100.000-200.000 IU),
TIG 500 unit secara IM atau IV, atau jika TIG tidak tersedia berikan ATS: 10.000-20.000 IU dosis tunggal
IM.Mengatasi kejang : Diazepam 50-100 mg dalam 500 cc D 5%, 40 mg/ jam, atau magnesium sulfat
bersama dengan diazepam, atau klorpromazin.
Pendidikan / Rencana Perawatan di ICU bila terapi obat-obatan tidak berhasil
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
AMEBIASIS
TAHUN 2009

Diagnosa AMEBIASIS
Keluhan Utama Perut kembung, kadang - kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang
Diare ringan 4-5 kali sehari dengan tinja berbau busuk kadang tinja bercampur darah dan lendir, sedikit
Keluhan Tambahan
nyeri tekan daerah sigmoid
Perdarahan usus, perforasi usus, ameboma, intususepsi, penyempitan usus (striktura), amebiasis hati,
*Komplikasi
pleuropulmonal,otak, kulit
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Pemeriksaan mikroskopis feses, kultur feses, Foto kolon dengan barium enema, prostoskopi,
Penunjang sigmoidoskopi dan kolonoskopi, uji serologi : ELISA, IFA

Tindakan Terapi Suportif

*Obat-obatan Metronidazole 35-50 mg/ kgBB atau 3 x 750 mg sehari selama 5-10 hari.Paramomycin 3 x 500 mg sehari
selama 10 hari

Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
DISENTRI BASILER

Diagnosa DISENTRI BASILER


Defekasi sedikit-sedikit dan terus menerus, sakit perut dengan rasa kolik dan mejan, muntah- muntah dan
Keluhan Utama
sakit kepala, tinja encer banyak dan berlendir
Keluhan Tambahan
Dehidrasi, syock septik, kematian, haemolityc uremic syndrom (HUS), artritis, toksik mega kolon, prolap
*Komplikasi
rectal dan perforasi, peritonitis, hemoroid
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Mikroskopis Feses , kultur feses dan resistensi mikroorganisme, endoskopi, PCR , Sitologi : pengerokan
Penunjang daerah sigmoid

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen

Terapi Cairan dan elektrolit, diet lunak, Ampisilin 4 x 500 mg selama 5 hari, trimetroprim- sulpametoksazol
*Obat-obatan
2 x 960 mg/ hari selama 3- 5 hari, obat anti spasmodik.

Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran
CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX
SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
TAENIASIS

Diagnosa TAENIASIS
Keluhan Utama Keluhan gastrointestinal ringan
sakit kepala, penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, konstipasi,pusing, diare, pruritus ani, sering
Keluhan Tambahan
mengantuk, badan lemah
*Komplikasi
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Darah rutin , Feses rutin, USG Abdomen, Endoskopi
Penunjang

Tindakan Terapi Suportif

Prazikuantel dosis tunggal 10 mg/kgBB, Niclosamide 2 gr sekali makan saat perut kosong, Albendazol 2
*Obat-obatan
400 mg sehari selama 8-30 hari

Pendidikan / Rencana Pemberian obat cacing setiap 6 bulan


Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM DRGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
RABIES

Diagnosa RABIES
Keluhan Utama Bekas lukagigitan
demam, menggigil, batuk, nyeri menelan, nyeri perut, sakit kepala, malaise, mialgia, mual, muntah, diare,
Keluhan Tambahan nafsu makan menurun, gatal gan parestesia bekas luka gigitan, kejang, spasme hebat otot-otot paring,
hidrofobia, aerofobia, fotofobia
Gangguan Neurologis, alkalosis respiratorik, depresi sistem pernafasan, gagal jantung kongestif, dehidrasi
*Komplikasi
dan gangguan otonomik, koma
*Pemeriksaan dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Darah rutin, Urinalisa, Cairan cerebrospinal, EEG, CT-Scan, MRI, Fluorescent antibodies test (FAT),
Penunjang RFFTI, RT-PCR

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, terapi cairan, pemberian ventilator

*Obat-obatan Debridement luka gigitan, Vaksinasi post exposure : Nerve tissue vaksin seperti Suckling Mouse Brain
Vaccine, Non NerveTissue Vaccines/ Vaksin dan serum anti rabies seperti Human Rabies Immune
Globulin. Vaksin pre-exposure VAR dosis 1 ml im pada hari 0,3,7 dan 28 lalu boster setelah 1 tahun tiap 5
tahun
Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
HIV WASTING SYNDROME

Diagnosa HIV WASTING SYNDROME


Penurunan berat badan minimal 10 % disertai dengan diare/ kelemahan kronis dan demam selama 30 hari
Keluhan Utama
yang tidak diakibatkan penyebab lain selain infeksi HIV sendiri
Keluhan Tambahan Kesulitan menelan, anoreksia
*Komplikasi Malabsorbsi, Hipoganadisme
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi Konsultasi gizi
Pemeriksaan
Pemeriksaan hormon adrenal, pertumbuhan, testosterone
Penunjang

Tindakan Terapi Suportif: Terapi cairan, Oksigen (K/P)

Megestrol oral 1 x 800 mg, dranabionol oral 2 x 2,5-10 mg, Testosteron im 200mg tiap 2 minggu/ 300 mg
*Obat-obatan
tiap 3 minggu

Pendidikan / Rencana
Pemulangan / Anjuran Pemberian obat sebaiknya disertai dengan olah raga yang meningkatkan kekuatan seperti bersepeda

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN
SEPSIS

Diagnosa SEPSIS
Keluhan Utama Demam, menggigil
Keluhan Tambahan Lelah, malaise, gelisah/ kebingungan.
Sindroma distres pernafasan, KID, Gagal ginjal akut, perdarahan usus, gagal hati, disfungsi sistim saraf
*Komplikasi
pusat, gagal jantung, kematian
Adanya SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome) dan disertai dengan infeksi fokal yang
*Pemeriksaan
signifikan.
Dokter
*Konsultasi Sepsis berat dan syok septik : SMF Anestesi untuk perawatan di ICU
Darah rutin, Urinalisa, Procalcitonin, asam laktat, kultur darah,kultur urine, kultur sputum, kultur dari
Pemeriksaan
medical devices yang terpasang pada pasien, RFT, LFT, KGD, Elektrolit, AGDA, HST D-Dimer, Lipid
Penunjang
profile, pemeriksan CCS, CT-Scan/MRI kepala

Tindakan Terapi Suportif: Oksigen, Terapi cairan, Ventilator, stabilisasi pasien langsung

Pilihan antibiotik tergantung dari penyebab sepsis (terapi empiris dengan antibiotik spektrum luas/
*Obat-obatan deekskalasi sampai didapatkan hasil tes sensitivitas antibiotik berdasarkan kultur). Pemberian antibiotik
sudah harus selesai dalam waktu 3 jam setelah terdiagnosis sepsis, dan sebaiknya diusahakan
pengambilan sampel darah untuk kultur darah sebelum antibiotik diberikan.

Pendidikan / Rencana Sepsis berat dan syok septik di rawat di ICU.


Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN

Diagnosa ASKARIASIS (PENYAKIT CACING GELANG)


Mual, muntah, nafsu makan berkurang, diare, konstipasi, cacing dewasa keluar melalui mulut melalui
Keluhan Utama
perantaraan batuk, muntah, atau langsung keluar melalui hidung.
Keluhan Tambahan Gejala-gejala alergik seperti gatal-gatal, urtikaria.
Sindrom Loeffler yaitu konsolidasi paru dengan gejala panas, batuk, batuk darah, sesak nafas dan
Pneumonitis askaris akibat migrasi larva cacing.
*Komplikasi Sumbatan pada saluran empedu, saluran pankreas, divertikel dan apendiks.
Ileus obstruktif.
Migrasi larva ke otak, ginjal, mata, sumsum tulang belakang dan kulit.
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan Feses rutin, darah rutin, urinalisa, foto toraks PA, foto polos abdomen.
Penunjang Jika terjadi komplikasi : USG Abdomen, CT Scan abdomen, ERCP.
Pemeriksaan penunjang lain sesuai kebutuhan berdasarkan komplikasi yang terjadi.
Tindakan
Suportif dan simptomatik.
*Obat-obatan
Pirantel pamoat 10 mg.kg BB dosis tunggal-maksimum 1 gram, atau Levamisol 150 mg dosis tunggal,
atau Albendazol 400 mg dosis tunggal, atau Mebendazol 100 mg 2 kali sehari selama 3 hari.
Pendidikan / Rencana Edukasi sanitasi dan higiene.
Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN

Diagnosa OXYURIASIS (PENYAKIT CACING KREMI)


Keluhan Utama Pruritus ani terutama pada malam hari
Keluhan Tambahan Anoreksia, badan menjadi kurus, sukar tidur, iritabel, vaginitis, mual, muntah, diare.
*Komplikasi Apendicitis, peradangan di vagina, uterus dan tuba falopii akibat migrasi cacing
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi
Pemeriksaan
Feses rutin, anal swab, darah rutin, urinalisa.
Penunjang

Tindakan Suportif dan simtomatik.

*Obat-obatan Mebendazol 500 mg dosis tunggal, atau Albedazol 400 mg dosis tunggal, diulang setelah 2 minggu; atau
Pirantel pamoat 10 mg/kg BB dosis tunggal, maksimum 1 gram.

Pendidikan / Rencana
Sanitasi dan higiene, pengobatan sebaiknya juga dilakukan terhadap keluarga serumah atau yang sering
Pemulangan / Anjuran
berhubungan dengan pasien.

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN

Diagnosa ANKILOSTOMIASIS / NEKATORIASIS / UNSERIASIS (PENYAKIT CACING TAMBANG)


Keluhan Utama Rasa tak enak pada perut,kembung, sering mengeluarkan gas (flatus), diare, anemia
Rasa gatal di kaki, pruritus kulit (ground itch), dermatitis, batuk darah.
Keluhan Tambahan
*Komplikasi Dermatitis berat, anemia berat, gagal jantung.
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi Divisi Hematologi dan Onkologi Medik, Divisi Kardiologi.
Pemeriksaan Feses rutin, darah rutin, anemia profile (morfologi darah tepi, SI, TIBC, serum Ferritin, reticulocyte count),
Penunjang urinalisa, foto toraks PA.
Ekokardiografi (jika komplikasi gagaln jantung terjadi)
Tindakan
Simtomatik dan suportif.
Albendazol 400 mg dosis tunggal; atau Mebendazol dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari;
Tetrakloretilen (obat pilihan utama terutama untuk Ankilostomiasis) dosis 0,12 ml.kgBB, dosis tunggal tidak
*Obat-obatan boleh lebih dari 5 ml—dapat diulang 2 minggu kemudian bila pemeriksaan tinja masih positif; Pirantel
pamoat 10 mg/kg BB dosis tunggal; Befanium hidroksinaftat (obat pilihan utama untuk Ankilostomiasis)
dosis 5 gram 2 kali sehari, dapat diulang sebagaimana diperlukan.

Pendidikan / Rencana Sanitasi dan higiene.


Pemulangan / Anjuran

CLINICAL PATHWAYS DAN SISTEM INA CBGs CASEMIX


SMF ILMU PENYAKIT DALAM SUB DIVISI PENYAKIT TROPIKAL INFEKSI RSUP H. ADAM MALIK
MEDAN

Diagnosa TRIKURIASIS (TRIKOSEFALIASIS)


Keluhan Utama Nyeri perut, diare, konstipasi, mual, muntah.
Keluhan Tambahan Sering flatus, turunnya berat badan, anemia.
*Komplikasi Malnutrisi, perforasi usus, prolaps rekti.
*Pemeriksaan
Dokter
*Konsultasi Divisi Hematologi dan Onkologi Medik.
Pemeriksaan Feses rutin, darah rutin, anemia profile (morfologi darah tepi, SI, TIBC, serum Ferritin, reticulocyte count),
Penunjang urinalisa

Tindakan Suprtif dan simtomatik.

*Obat-obatan -Diltiasimin Iodida, dosis 10-15 mg/kgBB/hari, selama 3-5 hari.


-Stilbasium Iodida, dosis 10 mg.kgBB/hari, 2 kali sehari selama 3 hari, bila diperlukan dapat diberikan
dalam waktu yang lebih lama.
-Heksiresorsinol 0,2%, 500 cc dalam bentuk enema, dalam waktu 1 jam.
-Mebendazole dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau 600 mg dosis tunggal.

Pendidikan / Rencana Sanitasi dan higiene.


Pemulangan / Anjuran

Anda mungkin juga menyukai