Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN KATETER UMBILIKAL

A. Persiapan bahan dan alat


1. Bak instrument 19. NaCl 0.9% + heparin (1UI/mL untuk
2. Gunting kecil kateter arteri)  pengenceran heparin; 0,1
3. Pinset (arteri dan lurus) mL heparin (5000 U/mL) diencerkan
4. Pinset chirurgis dalam 1 mL NaCl 0.9%  ambil 0.1 mL
5. Klem bengkok kecil (2-3 buah) dan diencerkan dalam 50 mL NaCl 0.9%
6. Klem lurus 20. Kateter umbilical, ukuran :
7. Mangkuk kecil + betadine Arteri : FG 3,5 (BL <1.5-2 kg)
8. Masker + topi (tidak perlu steril) a. FG 5 (BL > 2 kg)
9. Gaun steril Vena : FG 3,5 (BL < 1 kg)
10. Sarung tangan steril b. FG 5 ( > 1 kg)
11. Tali kasur c. FG 8 ( > 2,5 kg)
12. Kassa steril 21. Pisau bisturi no 11
13. Plester ukuran 5 cm x 5 cm 22. Needle holder
14. Three-way 23. Pita pengukur
15. Spuit 10 mL (1 buah/kateter)
16. Benang jahit silk no 3.0 + jarum
17. NaCl 0.95 25 ml
18. Gagang pisau

B. Cara
1. Pemasangan harus dilakukan dengan teknik steril.
2. Pemasangan dilakukan dokter dan dibantu seorang paramedis, dengan maximum barrier
precaution (sarung tangan steril, gaun steril, topi dan masker untuk operator dan kain
besar/duk steril untuk menutupi pasien), sebelumnya cuci tangan terlebih dahulu.
3. Umbilical dan area dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik secara melingkar sampai
proc. xhypoideus dengan alkohol dan iodine povidon.
4. Tentukan panjang kateter yang hendak dimasukkan, kateter vena umbilikal : Jarak dari
umbilikal ke Processus Xyphoideus, Kateter arteri umbilikal: Jarak dari umbilikal ke
sendi Acromio-Klavikula kiri. Atau dengan rumus kateter arteri umbilikal letak rendah :
panjang kateter arteri umbilikal (cm) = berat lahir (kg) + 7, kateter arteri umbilical letak
tinggi: panjang kateter arteri umbilical (cm) = 3 x berat lahir (kg) + 9, Kateter vena
umbilical : panjang kateter vena umbilical (cm) = 0.5 x panjang kateter arteri umbilikal
letak tinggi (cm) + 1. Atau dengan grafik. Ukur jarak umbilikal ke pundak  plot dengan
grafik.

5. Kateter diisi dengan NS sampai terisi di ujung kateter


6. tutup area dengan duk bolong steril
7. ikat longgar pangkal umbilical untuk mengurangi perdarahan
8. potong umbilical 1 cm dari kulit, identifikasi 2 arteri dan 1 vena
9. masukkan kateter vena atau arteri sampai kedalaman yang diinginkan

10. fiksasi kateter dengan cara menjahitkan ke jaringan umbilical


11. tutup dengan kasa steril yang sudah dibasahi dengan iodium
12. ambil sampel darah yang diperlukan dan hubungkan kateter dengan extention tube (ET)
13. Konfirmasi letak ujung kateter dengan foto rontgent.
C. Indikasi pemasangan kateter umbilical
Kateter Vena Umbilikal Kateter Arteri Umbilikal
Dibutuhkan jalur intravena dalam waktu cepat Monitoring tekanan arteri secara kontinyu
Pilihan utama untuk memasukkan nutrisi parenteral Monitoring gas darah arteri
dan obat resusitasi
Jalur intravena perifer sulit ditemukan dalam waktu Jalur infuse intermiten (hanya bila jalur vena tidak
singkat ditemukan)
Bila diperlukan lebih dari satu jalur intravena Jalur pembuangan/ penarikan darah selama
transfuse tukar
Pada bayi berat lahir sangat rendah yang
membutuhkan jalur vena untuk transfuse tukar
Untuk memasukkan cairan glukosa dengan
konsentrasi > D12.5W
Jarang digunakan untuk monitoring tekanan vena
sentral

Anda mungkin juga menyukai