1 gr Protein 4 kkal
1 gr Lipid 9 kkal
Karbohidrat GIR ( dex ) x 5,67 kkal/kgbb/hari
Asi / sufor 0,67 kkal/cc
Asi prematur 0,72kkal/cc
SF BBLR, ASI+HMF = 0,81 kkal/cc
Infantrini 1 kkal/cc
Balance cairan
Intake :
Aminosteril 6% ( 3 gr)= 100/6=16,7x3x1,2 =60,12
Lipid 1x5x1,2= 6
N5kcl 5ml/jam = 120 IWL:
Dopamin 0,5ml/jam = 12 750-1000 = 82
198,12 1001-1250 = 56
1251-1500 = 46
Output
> 1501 = 26
Urin 150-(3x 13->berat pempers ) =111
Iwl 56 x 1,2 = 67,2
178,2
Balance 198,12 – 178,2 =+ 19,92
Diuresis 111/1,2/24 = 3,8cc/kgbb/jam
Diuresis bayi 2-3 cc/kgbb/jam artinya cukup
Dari kasus diatas keb cairan hari ke 4 sekitar 140cc/kgbb/hr yaitu
1,2 x 140 = 168.
Sedangkan kasus diatas sekitar 200cc/hari terlalu overload
Kalori juga kurang bisa usul dinaikkan lipid
Sarannya ganti cairan dextrose N5 yg lebih kandungan dex lebih
pekat (dengan konsentrasi lebih tinggi) dgn menyesuikan cairan
pasang vena central PICC
Coontoh latihan soal
Bb 2 kg hari ke 3 UG 36 prematur
Amino 6% =2 gr
Lipid 1 gr
Dex 10% + ca 4 cc/jam
Bayi puasa
Urin 120 cc/24 jam
Total cairan :
Amino = 2 x 16,67 x 2 =66,68
Lipid 1 x 5 x 2 = 10
Dextrose =96
Total 172.68= 86.34 cc/kgbb/hari
Artinya kurang
GIRdex = 10x 4 / 6 x 2 = 3,3
Kalori :
As amino 2 x 4 = 8
Lipid 1 x 9 =9
Karbohidrat = 3,3 x 5,67 = 18,71
Total = 35,71 kkal/kgbb/hari
Balance :
Intake : 172,68
Output = 120
Iwl = 26x 2= 52
172
Balance = 172,68 – 172 = 0,68
Diuresius = 120/24/2 = 2.5 cc/kgbb/jam
Kesimpulan:
Total cairan yg bener 120 cc/kgbb/hari ( bb>800 hr dimulai 80cc naik 20 cc tiap hari ). Di kasus 86,34
cc kurang
Total kalori kasus di atas 35,71 x 2 = 71,4 . Seharusnya kalau pakai TPN 85 – 95 kal / hari kurang
Usul naikkan cairan dan kalori.
Intepretasi AGD
pH : 7,21 (turun)Asidosis
PaO2 : 56 mmHg (turun) Hipoksemia Berat
PCO2 : 51mmHg (naik) Asidosis Respiratorik
HCO3 : 18 mEq/L (turun) Asidosis Metabolik
BE : -8 (turun) Asidosis
SaO2 : 90% (normal) darah arteri
Jawaban:
Asidosis metabolik dan asidosis respiratorik dengan hipoksemia berat.
pH : 7,36 (normal)
PaO2 : 76 mmHg (turun) Hipoksemi Ringan
PaCO2 : 56 mmHg (naik) Asidosis Respiratorik
HCO3 : 30 mEq/L (naik) Alkalosis Metabolik
BE : -4 (turun) Asidosis
SaO2 : 92% (normal) darah arteri
Jawaban:
Asidosis respiratorik terkompensasi penuh alkalosis
metabolic denganhipoksemia ringan
NB: saat pH normal, maka BE dilihat apakah asidosis
atau alkalosis.
PH : 6,84 (turun) Asidosis
PaO2 : 55 mmHg (turun) Hipoksemia Berat
PaCO2 : 55 mmHg (naik) Asidosis respiratorik
HCO3 : 18 mEq/L (turun) Asidosis Metabolik
BE : -6 (turun) AsidosisSaO2 : 70% (turun) curigai bukan darah arteri
Jawaban:
Salah mengambil darah vena (cek ulang) karena SaO2 dibawah 80%
Note :
PaCO2 <25 kerusakan otak dan paru
Hati2 menaikkan PIP dan VT edema dan kerusakan paru
PaCO2 yang rendah > 48 jam BPD (broncopulmonary
dysplasia )
Indikasi Intubasi
PIP 16
Fio2 < 40%
Rate < 30
Morfin stop
Bayi bernafas dengn baik dan spontan
Puasa 6 jam sebelum ekstubasi
Hand Hygiene
Pencegahan
1. Hand Hygient
2. Teknik septik dan antiseptik
3. Jalur close system
4. Prosedur perawatan yang benar
5. Enveropmental cleaning
6. Meningkatkan rasa nyaman neonatal
5
>6
IAD ( Infeksi aliran darah )
IAD pada pemasangan vena central yaitu CLABSI ( cateter line associated blood strem
infeksion )
Kriteria :
1. Terpasang CVC yang dirawat lebih dari 48 jam di ICU
2. Demam > 38 derajat C tanpa sebab yang jelas sesudah pemasangan CVC
3. Lekosit < 4000 / > 12.000
4. Infeksi / sepsis
5. Tidak infeksi sebelum MRS
6. Infeksi sesudsah infeksi
Budle CLABSI
1. Hand Hygient
2. Pemilihan vena yang sesuai
3. Maxsimal barier precaution
4. Clorhexidine antiseptik
5. Dresing bisa dengan transparan dresing
6. Close system
7. Monitoring / shif
8. Penggantian jalur vena sentral
9. Scrub the hub dilakukan 2 x 10 “ dengan alkohol swab
10. Penggantian dresing perawatan PICC dilakukan jika kotor, basah,
ada darah terkelupas , reposisi )
11. Pencabutan cateter sentral
VAP ( Ventilator Asosiate Pneumonia )
Pencegahan :
1.Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
sirkuit
2.Pipa ETT dipotong dgn gunting steril
3.Tutup ujung sirkuit ventilator ketika dilepas
4.Gunakan close suction system
5.Desinfeksi dan dekontaminasi balon dan sungkup
6.Hygent oral 4 – 6 jam
7.Perawatan ett
Suction
Suhu 37 C
Suhu inhalasi yang terlalu tinggi menyebabkan luka
bakar pada trakea, lebih mudah terjadinya
pengentalan sekresi akibat obstruksi jalan nafas bisa
terjadi.
Apabila suhu kurang dari 36 membuat kesempatan
untuk tumbuhnya kuman
Perawatan Kulit dan MARSI
Penilaian hemodinamik : TD, HR, kekuatan nadi, penilaian warna kulit ( sianosis atau
tidak ), CRT
Normal MAP tensi adalah usia gestasi + 5
Tipe – tipe Syok :
1. Syok hipovolemik : TD turun, akral dingin, pucat, nadi lemah. Tatalaksana :
jika anemia transfusi PRC 10cc/kgbb dalam 4 jam.
loading dgn Nacl 0,9 % 10cc/kgbb selam 15 sampai 30 mnt (aterm), prematur
Nacl 0,45% 1 jam
2. Syok Kardiogenik : TD dam kontraktilitas turun
tatalaksana : dopa atau dobu dosis 5-20 mcq/kg/mnt
3. Septik syok :
Tatalsana : epineprin, dopa, norepineprin ,lbumin, dobu
Kesimpulan :
Perawat harus memnatau status hemodinamik jika terjadi penurunan cek hemodinamik
( TD, nadi warna kulit, CRT) dan lapor
Posisioning
1. Prone : biasa digunakan pasien disres nafas, GERD. Posisi ini dapat
meningkatkan volum tidal paru, meningkatkan kualitas tidur,
pengembangan paru dan pernafasan lebih teratur. Kontraindikasi :
IVH gr 3, post op thoraxoabdominal
2. Kuarter prone: digunakan jika sulit posisi prone.
3. Side laying : untuk px intoleransi feeding
4. Supine
Perubahan posisi:
Bayi kurang dari 28 minggu 6-8 jam
Bayi sakit berat 8-12 jam
Pemberian minum 12x setiap 4 jam
Pemberian minum 8x setiap 3 jam
NIP score ( skore nyeri )
Surfactan
Indikasi pemberian:
Bayi prematur UG kurang 28 minggu
Pemberian surfactan :
1.Profilaksis: diberikan pada bayi yang kurang 28 minggu
diberikan 10-30 mnt setelah kelahiran.
2.Rescue : diberikan 12 jam pertama kehidupan yang terbukti
RDS. Indikasi pada bayi gagal CPAP ( perpola nafas, distres
nafas, retraksi berat Ds lebih dari 6, pengaturan CPAP peep 8
FIO2 lebih 40%. AGD asidosis respiratorik)
Dosis 100mg/kg diberikan 4x dengan jarak 5 mnitan.
Bisa diulang pemberian 12 jam sebelum 24 jam
Hal yang perlu diperhatikan
Sebelum surfaktan :
1.Ett ada di tengah
2.Pantau CO2 dan auskultasi
3.Lakukan suction
AOP
HMD
Gerd
PDA
Hiperbilirubin
Nec
infeksi
Gangguan nutrisi dan cairan elektrolit
Termoregulasi’
ROP
10 benar pemberian obat
1. Pasien
2. Obat
3. Dosis
4. Waktu
5. Rute
6. Edukasi
7. Penolakan
8. Pengkaji
9. Evalusi
10. dokumentasi
APD
Pemakaian APD:
1.lepas perhiasan
2.Cuci tangan
3.Sepatu
4.Cuci tangan
5.Apron, topi, masker, kacamata
6.Cuci tangan
7.Hand scon
Pelepasan APD:
1.Buka sarung tangan ke infeksius
2.Cuci tangan
3.Buka apron, kacamata, topi, masker buang infeksius
4.Sepatu
5.cucitangan
NIRS