HFO VENTILATOR
OLEH
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,karena telah melimpahkan Rahmat
dan karunia nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah HFOV tepat waktu. Kami
berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin dengan harapan agar dapat membantu
pembaca dalam memahami mata kuliah Peralatan Live Saving & Live Support mengenai HFOV. kami
berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa didalam
pembuatan makalah ini banyak kekurangan sehingga kami berharap atas saran dan kritik dari
pembaca khususnya dari Dosen mata kuliah bersangkutan.
Wasalamualaikum.wr.wb
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................................................
B. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................
C. Manfaat........................................................................................................................................
BAB II ISI
B. Prinsip HFOV..............................................................................................................................
E. Keuntungan HFOV......................................................................................................................
L. Weaning ......................................................................................................................................
O. Troubleshooting...........................................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal napas adalah kondisi kegawatan medis yang terjadi akibat gangguan serius pada
sistem pernapasan, sehingga menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini perlu
segera mendapat penanganan medis. Jika tidak segera ditangani, gagal napas dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh dan bahkan kematian. Gagal napas terjadi saat sistem
pernapasan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk menyalurkan oksigen ke dalam darah
dan organ tubuh, lalu mengeluarkan karbon dioksida dari dalam darah.
4
Mahasiswa dpat menganalisa blok diagram alat
Mahasiswa dapat mengetahui perawatan alat
C. Manfaat
Manfaat makalah ini adalah sebagai syarat remedial mata pelajaran Peralatan Life Suport
dan Life Saving Lanjut Program studi Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Siteba
Padang, supaya mahasiswa dapat memahami sistem alat serta menerapkan ilmu ke lapangan
ketika sudah menjadi elektromedis nantinya.
5
BAB II
ISI
B. Prinsip HFOV
HFOV memberikan volume tidal lebih kecil dari physiological dead space (< 2
ml/kg) mencegah overdistensi pada unit paru yang kurang compliant dan
meningkatkan rasio ventilasi/perfusi.
Pencegahan volutrauma volume paru dipertahankan konstan di atas Functional
Residual Capacity dengan menggunakan constant distending pressure (MAP).
Menggunakan RR yang tinggi 1 Hertz = 60 x/menit
6
E. Keuntungan HFOV
Meningkatkan ventilasi pada tekanan yang rendah dan perubahan volume minimal
pada paru
Cara aman menggunakan ”super PEEP” paru dapat dikembangkan ke MAP lebih
tinggi tanpa menggunakan PIP yang tinggi
Pengembangan paru uniform
Menurunkan air leak
F. Indikasi HFOV
Gagal napas persisten : RDS, pneumonia, MAS, hipoplasi paru, CDH, hidrops fetalis
Persistent air leak (PIE)
Fistula trakeoesofagus yang tidak dapat menjalani operasi (contoh prematur)
PPHN
Perdarahan paru
G. Aplikasi
2 strategi dalam penggunaan osilasi
High volume dan low oxygen
- ↑ MAP, alveolar recruitment, eliminasi atelektasis perbaikan oksigenasi
- Digunakan pada kasus penyakit paru uniform,cth. HMD
- Perlu ekspansi alveoli MAP ↑ 2-3 cmH2O di atas nilai pada CMV
- Pada kasus gagal napas berat dibutuhkan MAP sangat tinggi cth. 30 cmH2O
- Perbaikan oksigenasi tidak tercapai dlm 6 jam terapi tambahan atau alternatif cth.
HFO + NO
Low volume dan high oxygen
- Digunakan pada kasus penyakit paru nonhomogen (cth. Aspirasi mekonium) atau
tanpa penyakit paru (cth. PPHN)
- Overdistensi alveoli harus dihindari
7
H. Persiapan Pasien
Kasur bayi harus keras, sedapat mungkin jangan gunakan kasur air atau wool
dibawah punggung bayi meyakinkan tekanan amplitude menggoyang dada bukan
kasur
Jika bayi terbaring pada radiant warmer, posisikan kepala bayi pada posisi kaki dan
kaki bayi pada posisi kontrol dari kasur ! mempermudah koneksi sirkuit osilator
I. Nursing care
Tidak boleh bersandar pada HFOV
Saat menyambungkan dengan ETT tubing harus ditekuk
Gunakan ukuran ETT paling besar
Maintenance volume paru sangat penting
Tidak boleh disconnect mesin akan mati ! hatihati dalam mengubah posisi bayi
Arterial line, monitor transkutaneus pCO2
Monitor tanda vital : SaO2, HR, TD
Fisioterapi jarang diperlukan perkusi intrapulmoner selama penggunaan HFO
Inline suction catheter, suction bilamana perlu saja bahaya kehilangan volume paru
naikkan FiO2 dan MAP 1-2 cmH2O saat suction dan 5 menit sesudahnya. Jika
oksigenasi menurun setelah suction, perlu re-recruitment volume paru ↑ MAP
Humidifikasi tubing harus berembun
Bila perlu bayi memerlukan pelumpuh otot
Indikasi sedasi agitasi ekstrem, ↑ usaha napas hebat
8
Hati-hati pCO2 yang terlalu rendah penurunan aliran darah ke otak, terutama pada
bayi prematur dapat terjadi IVH harus ditangani secepatnya dan agresif (melalui
amplitude).
Perawat tidak boleh menaikkan oksigenasi > 10% tanpa tinjauan medis Fluktuasi
kebutuhan O2 jarang terjadi selama inflasi paru dipertahankan
Short rigid vibrating tubing risiko perubahan posisi ETT
K. Adverse Effects
Hiperinflasi cardiac output
Kegagalan perbaikan FiO2 dengan peningkatan MAP, dapat menyebabkan:
- Overdistensi (ro toraks)
- Hipovolemia
- Disfungsi miokardial
- PPHN
L. Weaning
Weaning FiO2 terlebih dulu < 30%
MAP diturunkan (1-2 cmH2O) bila ada overdistensi atau SaO2 tinggi walau FiO2
sudah diturunkan (bila hasil AGD memungkinkan)
Amplitude diturunkan (umumnya 10%) sesuai dengan pCO2 sampai chest wiggle
minimal
Pada MAP 8 cm H2O:
- ekstubasi head box atau CPAP(infant flow driver)
- PTV/SIMV
CMV dapat dipertimbangkan bila timbul masalah sekresi yang memerlukan
fisioterapi dan suction berlebihan
M. Kesiapan ekstubasi
FiO2 < 40%
Paw mencapai 7-9 cmH2O
Chest wiggle minimal atau amplitude 10-15 cmH2O
Setelah ekstubasi dapat dipindah ke ventilator konvensional atau CPAP
9
N. HFOV pada penyakit khusus
RDS
- Prematur :
• MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator konvensional
• Frekwensi 10-12 Hz tergantung CO2
• Amplitude tergantung chest wiggle
- Cukup bulan
•MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator konvensional
• Frekwensi 10-12 Hz tergantung CO2
• Amplitude tergantung chest wiggle > prematur
Hipoplasi paru
–MAP 2 cmH2O di atas MAP ventilator konvensional
–Frekuensi 10 – 12 Hz tergantung CO2
–Amplitude sesuai dengan chest wiggle
–Respons umumnya kurang baik karena PPHN dan tidak cukupnya jaringan paru
untuk pertukaran gas
10
CDH
–MAP jangan melebihi 15 cmH2O
–Ventilasi hanya dengan 1 paru
O. Troubleshooting
Kadar CO2 rendah
- Posisi ETT yang salah (tidak ada chest wiggle)
- Obstruksi ETT : mucous plug
- Air dalam ETT
- Pneumotoraks : chest wiggle simetris / tidak
- Kegagalan peralatan
- Suboptimal lung recruitment foto rontgen toraks
- Overinflasi !cek tekanan darah, turunkan MAP, lakukan foto rontgen toraks
Kadar CO2 tinggi
- Posisi ETT yang salah
- Obstruksi ETT,
- Insufisiensi ventilasi alveolar amplitude, yakinkan ddg dada mengembang
- Pneumotoraks
- Kegagalan peralatan,
- resistensi jalan napas (MAS,BPD) atau penyakit paru non homogen apakah HFOV
sesuai?
- under-inflated lungs foto rontgen toraks
- over-inflated lungs foto rontgen toraks,MAP
Hipotensi / asidosis
- Distensi berlebihan dengan hambatan venous return
- Kurangi MAP
- Periksa adakah pneumotoraks
- Pertimbangkan perlunya ekspansi cairan dan inotropik
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HFOV adalah bentuk ventilasi mekanik dengan rate yang tinggi dan volume tidal yang
kecil.yang menggunakan piston sebagai pompa atau diafragma getar. Alat ini dapat bekerja
dengan frekuensi 600 sampaidengan 900 kali per menit ( 10 sampai 15 Hz ). Kadang kala
penanganan gagal napas pada neonatus dengan asfiksia berat tidak berhasil dengan
menggunakan ventilator mekanik konvensional. Untuk itu dianjurkan menggunakan
ventilator frekuensi tinggi yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan ventilator
mekanik konvensional. Yaitu dapat menghantarkan gas atau udara secara langsung ke dalam
saluran pernapasan dengan kecepatan tinggi sehingga pertukaran udara paru menjadi
optimal.
Selain itu efek samping barotrauma serta displasia bronkopulmonal lebih rendah
dibandingkan dengan ventilator mekanik konvensional. Selain mempunyai beberapa
keuntungan, ventilator frekuensi tinggi juga mempunyai efek samping yang tidak ringan
pula, maka sebaiknya penggunaan ventilator frekuensi tinggi dilakukan dengan bantuan
tenaga ahli yang telah terlatih dan dididik secara khusus untuk itu.
B. Saran
Penyusun harap makalah ini di gunakan sebagaimana mestinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/375825960/HFO-pdf
https://www.scribd.com/document/297260448/hfov
https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/respoy/index.php?p=show_detail&id=1023&keywords=
13