Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Holter merupakan perangkat portable yang dianjurkan oleh dokter ahli jantung dan
dipakai oleh pasien dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui aktivitas listrik jantung.
Perangkat yang berfungsi dengan baterai ini digunakan untuk memeriksa aritmia (detak
jantung tak teratur) atau untuk menentukan apakah tindakan jantung sebelumnya, termasuk
implantasi alat pacu jantung, berhasil.Jantung seseorang berdetak sekitar 80 kali per menit,
namun kenaikan ini bergantung pada aktivitas yang sedang dilakukan. Misalnya, jika
seseorang sedang latihan, detak jantungnya dapat meningkat hingga 100-120 detakan per
menit.

Namun, terkadang detak jantung menjadi tidak teratur, cepat, atau lambat. Dalam
beberapa kasus, detakan yang tidak teratur ini membentuk sebuah pola yang membuatnya
menjadi berirama. Keseluruhan gejala ini menunjukan aritmia. Hal ini biasanya terjadi
ketika impuls listrik yang mengontrol detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Saraf yang
ada dapat terhalangi, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam aktivitas listrik jantung.

Meski dokter terkadang menganggap aritmia berkala tidaklah berbahaya, aritmia


kronis, berulang, atau konsisten dapat menjadi berbahaya atau mengancam jiwa. Aritmia
dapat menunjukan adanya gagal jantung ,serangan jantung, penyakit jantung,
ketidakseimbangan elektrolit, atau luka pada jantung diantaranya.Untuk memeriksa aktivitas
listrik atau kondisi jantung secara umum, dokter ahli jantung sering menganjurkan EKG
(elektrodiogram).

EKG merupakan jenis pengujian di mana bantalan elektroda ditempelkan pada tubuh,
terutama pada dada dan anggota badan (tangan dan kaki). Pasien kemudian akan diminta
untuk bernapas (atau menahan napas) sementara pengujian berlangsung. Mesin yang
terhubung ke bantalan elektroda akan memantau impuls listrik jantung.Biasanya pengujian
ini dianggap cukup untuk membuat diagnosa, namun jika dokter memerlukan informasi
lebih lanjut, monitor Holter dapat digunakan. Data yang diperoleh dari EKG akan

2
dibandingkan dengan informasi yang dikumpulkan melalui monitor Holter untuk
mendapatkan diagnosis yang akurat.

Monitor Holter dianjurkan jika pasien:

 Menunjukan gejala aritmia – Selain dari denyut jantung tak teratur, gejala lainnya
adalah pusing, pingsan mendadak, dan kelelahan yang tidak biasa serta kesulitan
bernapas bahkan ketika tidak melakukan aktivitas berat.
 Mengkonsumsi obat namun gejalanya tidak hilang – Monitor Holter dapat digunakan
untuk memastikan keefektivitasan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
 Baru saja melakukan bedah jantung – Perangkat dapat menentukan apakah alat pacu
jantung bekerja dengan baik. Perangkat juga dapat menunjukan apakah ada luka pada
jantung.
Monitor Holter biasanya dipakai dalam waktu 24 hingga 48 jam tergantung pada jumlah
informasi yang diperlukan dokter ahli jantung. Waktu ini juga tergantung pada parahnya
kondisi. Hasil biasanya diperoleh setelah beberapa minggu kecuali jika hasilnya
menunjukan adanya kondisi yang mengancam jiwa.

B. Prinsip kerja monitor Holter

Monitor Holter tidak memerlukan persiapan khusus, pasien hanya dianjurkan untuk
mengenakan pakaian yang longgar.Untuk pemasangannya, pasien dibantu oleh teknisi yang
terlatih. Seperti EKG biasa, monitor Holter juga memiliki sejumlah bantala elektroda, yang
melekat langsung pada dada. Jika terdapat rambut, teknisi kemungkinan mencukur daerah
tersebut agar alat melekat dengan lebih baik. Hal ini dilakukan dengan posisi pasien
berdiri.Sementara itu, monitor dapat dipakai dengan cara yang berbeda. Monitor dapat
ditempatkan dalam tas kecil atau kontong, dalam celana jeans atau celana bersaku, atau pada
pinggang.

Monitor juga dapat diaktifkan dan dinonaktifkan, tergantung pada instruktsi


teknisi.Sebelum pasien keluar dari rumah sakit, teknisi akan memberikan saran dan petunjuk
untuk memastikan monitor bekerja dengan baik dan dijaga. Misalnya, perangkat harus
dilepas ketika berenang atau mandi (meskipun disarankan untuk tidak mandi selama masa

3
pengujian). Pasien juga tidak bisa melakukan Uji Sinar-X atau Tes Pencitraan dengan
monitor terpasang. Selain itu, monitor tidak dianjurkan untuk ditempatkan dekat dengan
logam atau benda bermagnet.

Teknisi juga dapat memberikan buku harian monitor Holter, atau pasien dapat
mengunduhnya secara online untuk melacak gejala pada waktu tertentu dalam sehari saat
monitor digunakan. Beberapa informasi yang termasuk dalam buku harian monitor adalah
kegiatan yang dilakukan dan gejala serta tanggal dan waktu ketika data diambil.Setelah 24-
48 jam, teknisi akan melepas monitor Holter dan mulai menganalisis data yang terekam.

C. Risiko dan Komplikasi

Secara umum, penggunaan monitor Holter bersifat aman. Namun ada sedikit
ketidaknyamanan karena pasien harus membawa monitor kemanapun selama dua hari.
Dengan ukurannya yang kecil (seukuran kamera modern), monitor sangatlah nyaman untuk
dibawa kemanapun. Monitor juga dapat disembunyikan di bawah pakaian.Namun, salah satu
masalah monitor adalah bahwa monitor mungkin tidak merekam seluruh “kejadian” dan
saat-saat ketika gejala muncul. Jika banyak gejala yang tidak tercatat, seluruh pengujian
tidak dapat digunakan dan dokter akan tetap tidak dapat memeriksa pasien dengan baik atau
menentukan penyebab gejala. Karena itu, pasien akan diminta untuk melakukan pengujian
ulang.

Meskipun sangatlah jarang, monitor dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit
pasien akibat bantalan elektroda yang terpasang. Jika salah satu dari hal tersebut terjadi,
pasien harus segera memberitahukan dokter dan teknisi untuk pengambilan langkah
lanjutan.Beberapa orang mungkin juga memiliki kesulitan untuk memastikan perangkat
menyala ketika kegiatan berlangsung dan memantau gejala pada buku harian monitor. Data
yang tidak lengkap dapat memberikan dokter gambaran kondisi pasien yang tidak tetap.

D. Fungsi holter monitor


Holter digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan jantung secara lebih akurat
karena alat ini mengukur aktivitas jantung selama 24 jam sedangkan EKG
(Elektrokardiografi) hanya mengukur untuk saat tertentu saja. Holter khususnya
digunakan untuk mendeteksi kelainan ritme jantung.

4
E. Pemasanagan lead pada holter monitor

1. Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan sternum.


2. Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri sternum.
3. Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4. 8
4. Sadapan V4 ditempatkan di ruang interkosta V di Midklavikula kiri.
5. Sadapan V5 ditempatkan sejajar dengan V4 di garis axillaris anterior.
6. Sadapan V6 ditempatkan sejajar dengan V4 di garis midaxillaris kiri.

5
F. Blok diagram

Cara Kerja Blok Diagram :

            Input sinyal berasal dan pasien melalui elektroda yang disambungkan kerangkaian multiplexer,
kita atur lead selektor, kemudian dikuatkan menjadi I mV oleh pre Amp yang biasanya digunakan untuk
kalibrasi, selanjutnya sinyal 1 mV difilter guna menghilangkan noise atau gangguan dari frekuensi lain,
setelah sinyal difilter bersih 1 mV dikuatkan dalam level Volt oleh Main Amp mencapai 400x dan
penguatan dapat diatur melalui sensitifiti, selanjutnya sinyal yang telah dikuatkan diproses oleh galvano
meter dan stylus, galvanom meter ini akan bergerak mengikuti amplitude dan irama denyut jantung
higga tergambar di kertas ECG yang kesemuanya itu disupply oleh blok power supply.

6
G. Troubleshooting
 Keluhan pesawat

Pada hasil pemeriksaan ECG terjadi trilling

 Analisa kerusakan

 Filter pada pesawat ECG Belum diaktifkan sehingga dapat interferensi dari luar.

 Kabel elektroda ECG ada yang putus

 ECG tidak mendapat grounding

 Perbaikan

Setelah di check filternya sudah pada posisi ON  Setelah di ukur dengan multi meter ternyata
kabel elektroda tidak ada yang putus hanya saja  cup elektroda yang kepasien kotor, banyak kerak
karena gel yang mengering dan setelah itu  kotoran tersebut segera dibersihkan.  Setelah dicoba
ternyata pesawat masih trilling, ternyata groundnya kurang baik sehingga ground ditambah dengan
kapas/kain  yang dibasahi agar ground lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai