Jantung seseorang berdetak sekitar 80 kali per menit, namun kenaikan ini
bergantung pada aktivitas yang sedang dilakukan. Misalnya, jika seseorang
sedang latihan, detak jantungnya dapat meningkat hingga 100-120 detakan per
menit.
Aritmia (denyut jantung tak teratur) biasanya terjadi ketika impuls listrik
yang mengontrol detak jantung tidak berfungsi dengan baik. Saraf yang ada
dapat terhalangi, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam aktivitas listrik
jantung. Monitor Holter biasanya dipakai dalam waktu 24 hingga 48 jam
tergantung pada jumlah informasi yang diperlukan dokter ahli jantung. Waktu
ini juga tergantung pada parahnya kondisi pasien. Hasilnya bisa diperoleh
setelah beberapa minggu kecuali jika hasilnya menunjukan adanya kondisi yang
mengancam jiwa.
B. Penggunaan Holter Monitor
Holter monitor digunaan pada Pasien dengan kondisi sbb, :
Menunjukan gejala aritmia, Selain dari denyut jantung tak teratur,
gejala lainnya adalah pusing, pingsan mendadak, dan kelelahan yang
tidak biasa serta kesulitan bernapas bahkan ketika tidak melakukan
aktivitas berat.
Mengkonsumsi obat namun gejalanya tidak hilang, Monitor
Holter dapat digunakan untuk memastikan keefektivitasan obat-
obatan yang diberikan oleh dokter.
Baru saja melakukan bedah jantung, Perangkat dapat menentukan
apakah alat pacu jantung bekerja dengan baik. Perangkat juga dapat
menunjukan apakah ada luka pada jantung.
Sementara itu, Monitor dapat ditempatkan dalam tas kecil atau kantong,
dalam celana jeans atau celana bersaku, atau pada pinggang. Monitor juga dapat
diaktifkan dan dinonaktifkan, tergantung pada instruktsi teknisi. Sebelum
pasien keluar dari rumah sakit, teknisi akan memberikan saran dan petunjuk
untuk memastikan monitor bekerja dengan baik dan dijaga. Misalnya,
perangkat harus dilepas ketika berenang atau mandi (meskipun disarankan
untuk tidak mandi selama masa pengujian). Pasien juga tidak bisa melakukan
Uji Sinar-X atau Tes Pencitraan dengan monitor terpasang. Selain itu, monitor
tidak dianjurkan untuk ditempatkan dekat dengan logam atau benda bermagnet.
Teknisi juga dapat memberikan buku harian monitor Holter, atau pasien
dapat mengunduhnya secara online untuk melacak gejala pada waktu tertentu
dalam sehari saat monitor digunakan. Beberapa informasi yang termasuk dalam
buku harian monitor adalah kegiatan yang dilakukan dan gejala serta tanggal
dan waktu ketika data diambil. Setelah 24-48 jam, teknisi akan melepas monitor
Holter dan mulai menganalisis data yang terekam.
D. Kekurangan dari Penggunaan Holter Monitor
Membawa-bawa Monitor
Sayangnya, ada lagi kekurangan yang dijumpai pada beberapa kasus pasien
yang menggunakan monitor holter, yakni bahwa proses perekaman tak dapat secara
utuh merekam kejadian secara total, termasuk ketika munculnya gejala. Pengujian
tak akan bisa digunakan ketika ada banyak gejala yang tak terekam dan tercatat.
Namun jangan khawatir, dokter akan mengupayakan supaya tetap bisa menentukan
apa penyebab dari gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Karena hasil rekaman atau
catatan tidak lengkap, maka dokter harus melakukan pemeriksaan pada pasien
secara baik atau bisa juga dokter menyarankan untuk pasien bisa melakukan
pengujian ulang dengan monitor holter.
Kesulitan dalam memastikan bahwa alat tengah menyala atau tidak sewaktu
pemeriksaan atau pengujian berlangsung juga menjadi keluhan beberapa pasien.
Sejumlah pasien pun akhirnya menjadi sulit melakukan pemantauan gejala di buku
harian monitor dan ini menjadi kekurangan juga dari monitor holter. Karena
ketidaktahuan pengguna atau pasien akan perangkat menyala atau tidak pada waktu
pengujian, hal ini bisa menyebabkan ketidaklengkapan data. Bila setelah jangka
waktu yang ditentukan lalu monitor dilepas dan dokter mulai memeriksa,
kemungkinan hasil gambaran kondisi pasien yang diterima dokter menjadi tak tetap
dan pengujian ulang kemungkinan adalah yang disarankan.
Agar monitor dapat selalu berfungsi dengan baik, selama pemasangan dan
pengujian pasien wajib menjaga monitor tetap dalam kondisi kering. Mandilah
lebih dulu sebelum datang untuk pemasangan monitor dan sebaiknya pun tak
mengaplikasikan losion atau krim apapun pada kulit. Penting juga untuk menjauhi
area tegangan tinggi sewaktu monitor masih terpasang di tubuh, ini karena listrik
dan medan magnet dapat menjadi faktor pengganggu fungsi monitor holter.
Kemungkinan salah baca pada hasil pengujian memang bisa terjadi dan cukup besar
kemungkinannya, bila seperti ini pasien perlu mengulangi kembali pengujian.
Sesudah dalam waktu tertentu, yakni 24-48 jam pemasangan monitor, maka pasien
biasanya perlu ke dokter untuk melepas monitor yang dipasang di tubuh. Dokter
pun kemudian perlu membaca lebih dulu buku harian aktivitas pasien sebelum
akhirnya bisa membuat analisa dari hasil monitor. Hasil pengujian inilah yang akan
menjadi penentu apakah pasien perlu menjalani tes ulang atau tes lebih lanjut
sebelum akhirnya dokter bisa menentukan hasil diagnosa dan membuatnya untuk
pasien. Dengan monitor holter, hasilnya bisa mengungkapkan bahwa obat yang
dikonsumsi pasien bekerja atau tidak maupun dosis perlu diubah atau tidak apabila
memang pasien sudah mengonsumsi obat khusus untuk aritmia.
Apabila Anda akhir-akhir ini mengalami keluhan tertentu akan masalah
jantung, terutama detak jantung yang mulai tak normal, maka jangan ragu untuk
menempuh pemeriksaan dengan monitor holter. Ini karena langkah ini dijamin
aman, mudah dan bahkan tingkat akurasinya cukup tinggi bila tak ada kesalahan
pemasangan maupun selama proses pengujian.
Ketika detak jantung kurang dari 60 per menit atau bahkan sangat cepat atau
tak teratur, mulailah pertimbangkan untuk mengikuti pemeriksaan seperti holter
EKG ini sebelum benar-benar serius dan terlambat. Penyebab gangguan ritme
jantung sendiri cukup beragam, bila memang hal ini terjadi karena gaya hidup
Anda, setelah pemeriksaan Anda bisa mencoba untuk mengubahnya menjadi pola
hidup yang lebih sehat.
OTOSKOP atau AURISKOP
A. Pengertian Otoskopi
Gagang :
Kepala :
Kerucut :
Ukuran otoskop sangat beragam, mulai dari ukuran besar dengan dinding
menjulang dan bertenanga listrik hingga seukuran genggaman tangan dengan
dukungan baterai. Otoskop dapat dilengkapi dengan lensa monokular dan atau
binokular.
Gambar 1.2 LED Operating otoscope
Eksim telinga
Kondisi yang ditandai dengan rasa gatal menetap di dalam
telinga dan peradangan di dalam telinga. Saluran telinga akan
tampak kering dengan dinding yang berkerak.
Otitis media atau infeksi telinga
Kondisi yang ditandai dengan peradangan telinga dalam karena
infeksi bakteri. Saluran telinga membengkak, sehingga
menimbulkan nyeri menetap dan membuat kemampuan mendengar
menurun. Kondisi ini pun sering kali menyebabkan pelepasan cairan
yang berupa campuran nanah dan darah.
Timpanos klerosis dan perforasi
A. Pengertian Stetoskop
A. Pengertian ABPM
B. Penggunaan ABPM
A. Pengertian
Berbagai alat medis bisa disterilkan dari aneka bakteri, virus, jamur,
spora yang sudah tak katif dll. Hanya saja ada beberapa prion dan organisme
baru yang biasanya tidak mampu dihancurkan melalui autoclave di suhu
134° C.Selain itu alat ini juga digunakan untuk penyembuhan komposit dan
vulkanisasi karet.
C. Bagian-Bagian Autoclave.
8) Angsa.
Komponen ini terdapat di autoclave yang menggunakan
aliran listrik. Angsa berfungsi untuk penambahan air. adapun
autoklaf yang panasnya bersumber dari kompor akan menggunakan
alumunium container untuk meletakkan alat yang akan di sterilkan.
Selain komponen yang disebutkan, autoclave juga memiliki
sejumlah komponen seperti pompa vacuum dll.
9) Saklar ON/OFF.
Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Alat.
D. Cara Menggunakan Autoclave.
Berikut adalah beberapa langkah sebelum kita menggunakan
Autoclave :
E. Jenis-jenis Autoclave
Minggu I
Di hari pertama : Saya dipersilahkan untuk mempelajari salah satu alat yang di
miliki PT. BMI yaitu Sterilizer Hot Dry Automatic 7L, dimana alat ini
merupakan alat sterilizer yang mensterilkan alat atau instrumen bedah dengan
menggunakan oven dengan panas yang tinggi.
Hari kedua : Saya diberikan tata tertib perusahaan dan surat perjanjian bersama
pihak perusahaan yang mana harus ditaati dan dilasanakan oleh saya selama
berada dan bekerja di PT. BMI.
Hari ketiga dan Hari keempat saya mempelajari alat autoclave steam sterilizer
dan automatic autoclave kedua alat ini mempunyai fungsi yang sama yaitu
sebagai sterilizier alat bedah dan juga perlengkapan berbahan linen yang
dipakai di ruang operasi.
Minggu II
Dihari pertama di minggu kedua ini saya memepelajari fungsi dan kegunaan
dari alat Dry Heat autoclave dimana sama seperti autoclave sebelumnya yang
fungsinya sebagai alat sterilizer cuman yang memedaka alat ini adalah alat ini
tidak menggunakan uap sebagai sterilizernya melainkan menggunakan panas
yang tinggi sehingga dapat memperthankan ketajaman ujung dari instruman
bedah.
Dihari kedua ini saya mempelajari digital sthetoskop merk eSteth yang mana
alat ini dapat terhubung ke smartphone melalui aplikasi yang langsung
terhubung dengan stetoskop melalui bluetooth atau pun jack audio.
Dihari ketiga hingga hari kelima saya masih diberi untuk mempelajari beberapa
alat seperti monitor holter merk jotatec, alat otoskop dan alat ambulatory blood
preasuare monitoring (ABPM) radius P24C.
Minggu III
Pada minggu ini terhitung dari hari senin hingga juma’at saya menghabiskan
waktu untuk membuat bahan presentasi beberapa alat yang diberikan pihak PT.
Yaitu bahan PPT untuk alat Digital sthetoskop, LED operating otoscope,
Supermicro forceps, menhir 48 SD holter dan ABPM radius P24 C.
Minggu IV
Pada hari pertama minggu ke-4 saya ditugaskan membuat PPT mengenai alat
sterilizier hot dry automatic 7L. Di hari kedua hingga hari keempat saya
membuat PPT mengenai autoclave dengan berbagai jenis mulai dari automatic
autoclave, autoclave steam sterilizer dan dry heat autoclve. Di hari terakhir
minggu keempat ini saya mempelajari tentang supermicro forceps yang
merupakan salah satu bagian dari instrumen pembersih telinga.
Minggu V
Di hari pertama minggu ke-5 saya membuat bahan PPT untuk instrumen
supermicro forceps, di hari kedua saya memaparkan materi presentasi yang
telah saya susun sebelumnya di depan Direktur PT. BMI dan beberapa
karyawan. Di hari ketiga saya mengevaluasi bahan presentasi dan mempelajari
bagaimana cara memberikan presentasi yang baik di depan klien atau di depan
customer. Di hari keempat dan kelima saya disuruh mencari kelebihan dan
kekurangan dari alat holter monitor dan autoclve milik perusahaan dengan
pesaing terdekat perusahaan.
Minggu VI
Pada tanggal 12 Agustus kami cuti bersama idul adha, kemudian di hari kedua
minggu ke-5 ini saya mempelajari alat sphygmomanometer dan pulse oximeter
merk Yuwell. Di hari ketiga saya memaparkan keunggulan alat digital stetoskop
yang mana alat ini dapat terhubung pada smartphone dan laptop melalui aplikasi
yang dapat kita unduh di internet. Di hari keempat saya membuat PPT alat
sphygmomanometer dan pulse oximeter. Kemudian di hari kelima saya
mempelajari CSSD untuk dapat membedakan kegunaan autoclave milik
perusahaan dan bagaimana penempatan autoclave berbadasarkan kelasnya.
Minggu VII
Pada hari pertama minggu ke-7 ini saya membuat bahan presentasi alat taurus
touch ECG merk Jotatec. Kemudian di hari kedua menganilisa kekurangan
autoclave milik perusahaan. Dihari ketiga hingga hari kelima saya mempelajari
alat pulse oksimeter, stetoskop merk Yuwell.
Minggu VIII
Pada hari pertama dan kedua saya ditugaskan untuk membuat bahan presentasi
alat finger tip oksimeter dan digital thermometer. Kemudian di hari ketiga saya
membuat perbandingan antara alat otoskop milik pihak BMI dengan beberapa
pesaing terdekat. Dihari keempat diskusi bersama alat finger tip pulse oksimeter
Yx300. Dihari kelima saya diberi kesempatan mengikuti rapat bersama
pimpinan PT. BMI.
Minggu IX
Pada hari pertama dan kedua minggu ini saya mempelajari alat digital
thermometer dan blood glukose meter merk Yuwell. Dihari ketiga saya
membuat bahan presentasi alat blood glukose meter. Dihari keempat saya
mengikuti pertemuan bersama dengan beberapa pimpinan perusahaan, dan
dihari kelima saya mengevaluasi keunggulan dari menhir holter milik
perusahaan.
Minggu X
Pada minggu ini saya mempelajari keunggulan dan kekurangan alat taurus
touch ECG, instrumen forceps, ABPM, ultrasonic nebulizer 402AL, dan
electric suction apparatus 7A-23B.
Minggu XI
Pada minggu ini saya membuat list keunggulan dan spesifikasi dari beberapa
alat yaitu oxygen concentrator, ultrasonic nebulizer, electric suction apparatus,
finger tip pulse oksimeter, dan blood glucose meter.
Minggu XII
Pada minggu ini saya membuat list keunggulan dan spesifikasi dari alat ABPM
kemudian dihari kedua hingga keempat saya mendiskusikan dan mempelajari
beberapa alat milik perusahaan. Dihari kelima kami membuat acara perpisahan
kecil bersama dengan Direktur dan beberapa karyawan PT. BMI.