Anda di halaman 1dari 44

CURICULUM VITAE

Dr. James Thimoty, M.Kes, Sp.A(K)


Riwayat Pendidikan
• S1 : FK UNPAD, Bandung, 2000
• S2 (MKes) : FK UNPAD, Bandung, 2009
• Sp1 (Spesialis Anak) : FK UNPAD, Bandung, 2009
• International Health Leadership Program: USA, 2012
• Fellowship neonatologi : FKUI-RSCM: 2013
• Sp2 (Konsultan) Neonatologi : FKUI-RSCM: 2017
Riwayat Pekerjaan:
• Dokter PTT Depkes RI : Jayapura Papua, 2001
• Staf FK Universitas Cenderawasih : 2001 – sekarang
• Staf Pengajar Bag Fisiologi FK Uncen : 2001-2004
• Koordinator Pendidikan Profesi FK Uncen : 2014 – 2015
• Staf di Bagian SMF Anak RSUD Jayapura : 2009 – sekarang
• Koordinator Pendidikan IKA FK Uncen : 2012 – sekarang
• Ketua Perwakilan Papua IDAI Cab Sulawesi Selatan : 2014 – 2017
• Sekretaris IDAI Cab Papua : 2017 -2020 PKB I IDAI Cab Papua
AN UPDATE OF
NEONATAL RESUSCITATION

JAMES THIMOTY
DIVISI NEONATOLOGI - DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
FK UNCEN – RSUD JAYAPURA

PKB I IDAI Cab Papua


ANGKA KEMATIAN NEONATAL DI
INDONESIA

SUMBER SDKI 2017

Setiap hari 200 bayi meninggal

PKB I IDAI Cab Papua


PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI
INDONESIA

Mortality profiles. Geneva, World Health Organization, 2007


4
MORBIDITAS NEONATAL

Chronic lung disease ROP NEC


Cerebral palsy
FASE TRANSISI NEONATUS

Transisi neonatus adalah proses perubahan fisiologis pada bayi baru


lahir yang dimulai di dalam rahim saat bayi mempersiapkan transisi dari
dukungan plasenta intrauterine ke perawatan diri extrauterine yang
dimulai saat tali pusat dipotong.

PERUBAHAN WAKTU
• Pernapasan Detik
• Sirkulasi Detik
• Homeostasis Glukosa Menit
• Kontrol temperatur Menit
• Ginjal Jam - Hari
• Saluran Pencernaan Jam - Hari
FASE TRANSISI BBL: RESPIRASI

7
Fase Transisi : Respirasi

Cairan di alveoli → diserap jaringan paru →


diganti udara → O2 udara berdifusi ke
pembuluh darah sekeliling alveoli
(Dilatasi pembuluh darah)
8
TRANSISI SIRKULASI

SIRKULASI JANIN SIRKULASI BAYI BARU LAHIR

SIRKULASI BAYI BARU LAHIR


•Perubahan sirkulasi yang sangat besar saat lahir
•Peningkatan aliran darah pulmonal akibat penurunan resistensi paru → ekspansi paru
→ kembalinya darah vena
•Resistensi sistemik lebih tinggi dari pada resistensi paru (24 jam) → Fungsi
prostaglandin → Duktus arteriosus menutup
•Arteri umbilikal menyempit dan aliran darah plasenta berhenti.
TRANSISI SIRKULASI
Transisi ke extrauterin dimulai pada saat pemutusan
hubungan dengan tali pusat
• Plasenta tidak lagi berfungsi sebagai paru-paru → Paru
mulai menukar gas
• Nafas pertama → paru-paru mengembang dan
menyebabkan perubahan peredaran darah
• Paru mengembang → resistensi terhadap aliran darah
melalui paru-paru & → aliran darah dari arteri pulmonalis
• Ini menghasilkan Sirkulasi Bayi Baru.
H KEGAGALAN TRANSISI
A
M
B Kelahiran tanpa proses aktif Paru paru Oksigen tidak tersedia
A → bayi bernapas tidak tidak akan untuk sirkulasi darah
T adekuat terisi udara melalui paru - paru
A
N

P
E Kehilangan darah
R Kegagalan dalam
berlebihan atau hipoksia /
I meningkatkan Hipotensi sistemik
iskemia mengakibatkan
O tekanan darah
kontraktilitas jantung dan
D sistemik
bradikardia yang buruk
E

T
R
A
N Penyempitan
S arteriole paru- Hipertensi
I Konsentrasi oksigen
paru yang pulmonal
S rendah
berkelanjutan persisten
I
KONSEKUENSI TRANSISI TERPUTUS
1. Takipnea
2. Sianosis
3. Depresi pernapasan (apnea / terengah-engah)
4. Bradycardia
5. Hipotensi
6. tonus otot rendah

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN!


1. Perubahan pernapasan dan sirkulasi adalah komponen kunci masa transisi pada
bayi baru lahir.
2. Hambatan masa transisi pada bayi baru lahir termasuk penundaan pembuangan
cairan paru-paru, kegagalan peningkatan tekanan darah sistemik, dan kegagalan
dilatasi arterioles paru-paru.
Resusitasi Neonatus

Resusitasi adalah serangkaian upaya sistematis dan terkoodinir untuk


mengembalikan usaha bernapas dan sirkulasi bayi baru lahir sehingga
terhindar dari kematian ataupun cacat menetap.

WAJIB DIKETAHUI DAN DIPAHAMI SEBELUM MENOLONG PERSALINAN

ALUR RESUSITASI

PERSIAPAN RESUSITASI
TINDAKAN YANG PALING PENTING DAN EFEKTIF PADA RESUSITASI
NEONATUS ADALAH PEMBERIAN VENTILASI PARU-PARU DENGAN /
TANPA OKSIGEN
RESUSITASI NEONATUS
100% bayi lahir perlu
didampingi oleh
seseorang/tim ahli resusitasi

10% bayi baru lahir butuh


intervensi setingkat Bag &
Mask ventilation untuk
dapat bernapas saat lahir

1% bayi lahir butuh intubasi


sampai bantuan obat-obatan

Barkemeyer BM. Critical Concepts NICU. [diakses pada: 24 Januari 2012]. Diunduh dari : URL: www.medschool.lsuhsc.edu.
14
RESPIRATORY DISTRESS 9 %
Apnea 1 %
WELL BABY 90 %

Early
Breastfeeding PPV
initiation
CPAP
ALUR RESUSITASI IDAI
PERSIAPAN RESUSITASI

PERSIAPAN TIM RESUSITASI

KONSELING ANTENATAL
(Pengenalan Faktor Risiko Ibu dan Bayi
Baru Lahir )

PERSIAPAN ALAT RESUSITASI


PERSIAPAN TIM RESUSITASI
Setiap persalinan
Perlu tim yang memiliki
harus dianggap sebagai risiko
kemampuan melakukan resusitasi
tinggi

• Komunikasi yang efektif antar tim


• Informasi tugas dan peran tim

Mengurangi risiko kesalahan resusitasi


PERSIAPAN TIM RESUSITASI
Orang Pertama
2 = Circulation
Sebagai leader / pemimpin tim
• Posisi : Tepat di depan kepala bayi baru lahir
• Dianggap paling terampil dan paling mampu
• Tugas utama : airway dan breathing

Orang Kedua = Asisten sirkulasi


• Posisi : Sebelah kanan bayi baru lahir
• Tugas utama : sirkulasi, mendengarkan LDJ,
mengatur PIP dan FiO2, Kompresi dada
• Pemasangan umbilikal kateter
• Pemasangan pulse oxymetri
3 = Drugs 1 = Airway-
Breathing Orang ketiga =
Equipment
asisten peralatan, obat dan cairan
• Posisi : Sebelah kiri bayi baru alhir
• tugas utama : penyiapan obat dan cairan,
mengukur suhu, pemasangan monitor suhu ,
mengganti kain
KONSELING ANTENATAL
Faktor risiko pada ibu sebelum Faktor risiko janin sebelum persalinan:
persalinan:
•Kehamilan multiple
•Ketuban pecah dini ≥ 18 jam •Prematur
•Perdarahan pada trimester 2 dan 3 •Lebih bulan (pada usia kehamilan >41
•Hipertensi dalam kehamilan minggu)
•Hipertensi kronik •Besar masa kehamilan (large for gestational
•Penyalahgunaan obat age)
•Konsumsi obat (seperti litium, •Pertumbuhan janin terhambat
magnesium, penghambat adrenergik •Penyakit hemolitik aloimune (misalnya anti-D,
dan narkotika) anti-Kell, terutama jika terdapat anemia/hidrops
•Diabetes mellitus fetalis.
•Penyakit kronik (anemia, penyakit •Polihidramnion dan oligohidramnion.
jantung bawaan sianotik) •Gerakan janin berkurang sebelum persalinan.
•Deman •Kelainan kongenital yang mempengaruhi
•Infeksi pernapasan, fungsi kardiovaskular, atau proses
•Korioamnionitis transisi lainnya.
•Kematian janin sebelumnya •Infeksi intrauteri.
•Tidak pernah melakukan •Hidrops fetalis.
pemeriksaan antenatal •Presentasi bokong.
•Distosia bahu.
Thermoregulasi

• Ruangan yang optimal untuk bayi


dilahirkan:
• Suhu ruangan yang hangat : 24-260C.
• AC jangan di atas tempat tidur bayi,
angin tidak kencang.
• Nyalakan infant warmer sebelum
bayi lahir → hangatkan matras bayi,
bila perlu selimut/alas penghangat
• Siapkan kain hangat dan kering
• Gunakan plastik pembungkus bayi
BB < 1500 g
• Topi bayi
• Incubator transport yang sudah
dihangatkan
• Metoda Kangguru bila tidak tersedia
inkubator

21
Airway

• Penghisap De Lee/ balon karet


• Kateter pengisap, ukuran 8, 10, 12, 14 Fr
• Aspirator mekonium
• Pengisapan mekanik
• Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
• Kain Pengganjal Bahu
Peralatan intubasi
• Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1
(neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop
• Pipa ET: 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Gunting
• Sarung tangan
• Plester Hipafix
• Tali Benang Kasur
• OGT 5 Fr, 8 Fr
22
Breathing

• Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur


• Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan slang oksigen
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk
neonatus cukup bulan dan prematur
• Kanul hidung atau kateter hidung
• T-Piece Resusitator
• Pulse Oxymetri
• Blender Oksigen
• Oksigen transpor
• Surfactan (usia < 28 minggu)

23
JENIS PERALATAN VTP

Balon Tidak
Mengembang Sendiri
(BTMS)

Balon Mengembang
Sendiri (BMS)
T-piece resuscitator

24
Circulation Drugs

Infus Set , Umbilikal Set


OGT 5 Fr
Epinefrin 1:10.000 dlm spuit 1 cc
NaCl 0.9% dalam spuit 50 cc
Dekstrosa 10% dalam spuit 20 cc
Aqua steril

25
PENCEGAHAN INFEKSI SAAT MELAKUKAN RESUSITASI

Handhygiene Perlindungan diri Sterilisasi Alat


GOLDEN
MINUTE
PENILAIAN AWAL, LANGKAH AWAL & AIRWAY

Memastikan bayi tetap hangat:


• Melakukan resusitasi dibawah pemancar panas / lampu
• Menggunakan plastik dan topi

Membuka jalan napas

Posisi ini menunjukkan posisi Kesalahan pada posisi ini Pada posisi ini tampak
yang baik untuk membuka adalah kepala bayi kurang kepala bayi terlalu ekstensi
jalan napas secara optimal, ekstensi atau terlalu fleksi sehingga jalan napas
yaitu setengah ekstensi. tertutup
BREATHING

Tidak ada usaha napas


spontan or megap megap Bernapas spontan

CPAP DINI
VTP

PENGGUNAAN CPAP

Sungkup muka • Selama resusitasi

• Setelah resusitasi dan bayi akan dilakukan


nasal prong transport
BREATHING
Keberhasilan pemberian bantuan napas pada bayi baru lahir ditentukan oleh sungkup
yang melekat rapat pada wajah bayi:
1. Ukuran sungkup yang tepat
2. cara memegang sungkup yang benar

UKURAN
SUNGKUP

CARA
MEMEGANG
SUNGKUP

NKB: PIP 20-25 cmH2O PEEP


NCB: PIP 30 CmH2O 5 Cm H2O

Jika perlekatan sungkup sudah benar


maka lakukan ventilasi tekanan positif (VTP) 20 – 30 x per 30 detik
Efektivitas melakukan ventilasi tekanan positif :
1.Peningkatan frekuensi denyut jantung di atas 100 x/menit
2.Pengembangan dinding dada dan perut atas setiap inflasi
3.Perbaikan oksigenasi

Jika menggunakan balon sungkup maka pastikan aliran oksigen


10 L / menit atau jika menggunakan t-piece resuscitator aliran
oksigen and 8 L / menit (5-10L/menit)
Tidak ada
Periksa perlekatan sungkup dan muka

Periksa kebocoran pada alat / sirkuit

Pergerakan
dada ?? Posisikan kepala dan pastikan mulut terbuka

Ya
Pertimbangkan pengisapan lendir
Jalan napas
mungkin
obstruksi Meningkatkan tekanan inflasi

Pertimbangkan untuk menggunakan jalan napas oral


(LMA / Intubasi)
OBSERVASI PERNAPASAN DAN LAJU DENYUT JANTUNG
SETELAH 30 DETIK

Tidak ada usaha napas • Teruskan VTP


HR <100 bpm

Usaha napas tidak baik • CPAP


HR >100 bpm

Usaha napas baik • Perawatan post resusitasi


HR >100 bpm

Tidak ada usaha napas • VTP + kompresi dada


HR<60 bpm
VENTILASI DENGAN CPAP

Face mask

CPAP PEEP 5- 8 (mulai dengan 7) CM H2O


Single nasal prong Nasal Canula

33
Without PEEP

With PEEP
PERBAIKAN SATURASI OKSIGEN
• Penilaian terbaik saturasi oksigen menggunakan pulse oxymetri, bukan penilaian
visual
• Hasil penelitian → survival rate meningkat pada bayi baru lahir yang diresusitasi
dengan udara ruangan dibandingkan dengan menggunakan 100% oksigen
• Upaya yang baik terlihat ketika usaha napas baik dan laju denyut jantung 100x /
menit, kemudian tunggu 5- 10 menit sampai bayi terlihat pink
• Apabila tidak ada usaha bernapas dan laju denyut jantung turun maka berikan
VTP dengan 100% & oksigen tapi segera berikan segera dengan konsentrasi
oksigen yang rendah

Waktu Target saturasi oksigen selama resusitasi


setelah lahir
1 min 60-70
2 min 65-85
3 min 70-90
4 min 75-90
5 min 80-90
10 min 85-90
OKSIGEN CAMPUR (O2 dan Udara)

Rasio Oksigen
CIRCULATION

INDIKASI MELAKUKAN KOMPRESI DADA

• Laju denyut jantung < 60/menit meskipun telah melakukan VTP yang
adekuat dengan O2 selama 30 detik → Oksigen darah rendah

• Miokardium tidak mampu berkontraksi cukup kuat untuk memompa darah


ke paru – paru

Perlu melakukan pompa jantung secara mekanis terus menerus sampai


miokardium menjadi cukup oksigen untuk memulihkan fungsi yang
adekuat
CIRCULATION

DUA TEKNIK KOMPRESI DADA

• Teknik ibu jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung ibu jari, jari –
jari yang lain melingkari dada.

• Teknik dua jari: kompresi dada dilakukan dengan menggunakan ujung dua jari (jari
tengah dan jari telunjuk), tangan yang satunya digunakan untuk menopang di
punggung bayi.
MELAKUKAN KOMPRESI DADA TERKOORDINASI VTP

• Kompresi dada dilakukan terkoordinasi dengan VTP, satu orang melakukan


kompresi dada dan satu orang melakukan VTP.
• Peserta yang melakukan kompresi dada menghadap ke kepala bayi dengan kedua
tangannya dalam posisi yang benar. (boleh dibalik jika mengganggu akses terhadap
perut bayi)
• Tempat kompresi adalah di sepertiga distal sternum. (tepat di kaudal linea
intermamillaria)
• Kedalaman penekanan sepertiga diameter anteroposterior
• RASIO = 3 : 1
DRUG AND FLUID

PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN


TIDAK MENGHENTIKAN VTP DAN KOMPRESI DADA

RUTE PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN

•Rute pemberian obat dan cairan : VENA UMBILIKAL


•Rute alternatif : ETT dan VENA PERIFER

PEMASANGAN AKSES UMBILIKAL


JENIS OBAT DAN CAIRAN

ADRENALIN

Cairan Pengganti Volume Darah (Volume


Expanders)

Kristaloid ISOTONIK ; NaCL


TAKE HOME MESSAGES
RESUSITASI TERINTEGRASI
Tepat Penilaian Sudah
Berurutan Simultan
Waktu
Koordinasi
Berulang Optimal?

AIRWAY BREATHING CIRCULATION DRUGS / FLUID

Airway and breathing merupakan komponen penting pada resusitasi

Efektif ventilasi adalah kunci keberhasilan resusitasi neonatus


harus dilakukan sebelum pemberian obat dan cairan
KETEPATAN WAKTU
• Penting dalam resusitasi
Penilaian Usaha napas, LDJ, Tonus
otot • Terlambat melakukan akan berdampak pada hasil
• Tim resusitasi harus melakukan dengan cepat dan
tepat
Resusitasi – Resusitasi – Jalan
Sirkulasi Napas
KOORDINASI
Setiap anggota tim harus bekerja harmonis,
Resusitasi - Pernapasan koordinasi baik, komunikasi dengan bahasa
yang sama dan memikirikan rencana tindakan
yang sama

PENILAIAN BERULANG
• Anggota tim harus selalu mengevaluasi kondisi
secara cepat selama resusitasi dan menentukan
KERJA TIM tindakan selanjutnya yang sesuai

Evaluation-Decision-Action cycle
SELALU BERTANYA “SUDAH OPTIMALKAH SAYA”?
Evaluation Airway : Posisi yang benar
Breathing : Perlekatan baik dan tidak ada
Action Decision hambatan jalan napas
Circulation : posisi jari yang baik pada saat
kompresi dada
OXYGEN AND AIR MIXED→ RULES OF 8!!!

THANK YOU

PKB I IDAI Cab Papua

Anda mungkin juga menyukai