Anda di halaman 1dari 83

UKK KARDIOLOGI

Pelatihan Skrining PJB Kritis Bayi Baru Lahir


Bagi Dokter, Bidan, dan Perawat
di Puskesmas

UKK Kardiologi Anak


Ikatan Dokter Anak Indonesia
2023

UKK KARDIOLOGI IDAI 1


Materi Pelatihan
• Skrining PJB Kritis
• Sirkulasi Darah Janin
• Komunikasi Informasi Edukasi Skrining PJB
• Pengukuran Saturasi Oksigen
• Algoritma Kerja Skrining Bayi Baru Lahir
• Logistik Skrining Bayi Baru Lahir
• Pencatatan dan Pelaporan Skrining BBL

UKK KARDIOLOGI IDAI 2


Materi 1
Skrining PJB Kritis

UKK KARDIOLOGI IDAI 3


Penyakit Jantung Bawaan
• Penyakit jantung bawaan (PJB) didefinisikan sebagai
abnormalitas struktural dari jantung atau pembuluh darah
besar intrathoracal yang dapat mempengaruhi fungsi
kardiovaskular secara signifikan

• PJB adalah kelainan bawaan yang paling sering terjadi di


seluruh dunia

UKK KARDIOLOGI IDAI 4


Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Kritis
• PJB Kritis adalah penyakit jantung yang harus dilakukan tindakan
segera sebelum usia 1 bulan karena dapat menyebabkan kematian
atau kecacatan.

1%
1 DARI 100 BAYI LAHIR
DENGAN PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN (PJB)

UKK KARDIOLOGI IDAI 5

25%
25 DARI 100 PJB TERSEBUT
ADALAH PENYAKIT JANTUNG
BAWAAN KRITIS

D I I N D O N E S I A , J I K A A D A 5 J U TA B AY I L A H I R M A K A A D A S E K I TA R 5 0 . 0 0 0 B AY I L A H I R D E N G A N P J B D A N
1 2 . 5 0 0 N YA A D A L A H P J B K R I T I S .
Gejala klinis utama PJB kritis
Sirkulasi sistemik Sirkulasi paru
tergantung duktus tergantung duktus
• Sirkulasi kolaps • Sianosis
(seperti syok septik) • Desaturasi oksigen
• Gangguan perfusi
• Denyut nadi femoral
lemah

PADA NEONATUS YANG SEBELUMNYA TAMPAK SEHAT


Gejala Klinis Utama PJB Kritis
1) Sianosis sentral atau warna biru pada lidah, gusi dan mukosa bukal. Sianosis dapat terlihat bila hasil
pemeriksaan pulse oksimeternya menunjukkan < 80%.

2) Sesak napas: napas cepat disertai usaha napas meningkat (retraksi dinding dada, napas cuping hidung).
SpO2 yang rendah dapat terkait dengan kesulitan bernapas atau gangguan pernapasan seperti
pneumonia.

3) Warna Kulit: sianosis (warna kulit menjadi kebiruan), atau membran mukosa yang kebiruan (seperti bibir
dan kuku) dapat menjadi tanda SpO2 yang rendah. Ini dapat mengindikasikan masalah sirkulasi atau
oksigenasi yang serius.

UKK KARDIOLOGI IDAI 8


Gejala Klinis PJB Kritis
Pemeriksaan lainnya yang dapat ditemukan oleh petugas, adalah:

1) Detak jantung tidak teratur: Kadar oksigen yang rendah dalam darah juga dapat
mempengaruhi detak jantung. Detak jantung yang tidak teratur atau terlalu cepat
(takikardia) dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.

2) Penurunan perfusi sistemik: Penurunan ini menyebabkan tekanan nadi ekstremitas


bawah lebih lemah dibandingkan tangan kanan, tekanan darah di kaki lebih rendah
dibandingkan tangan kanan.

UKK KARDIOLOGI IDAI 9


“Anak saya batuk berulang dan lemas, jadi dokter mendiagnosis infeksi TBC.
Setelah menjalani pengobatan tuberkulosis, dia tidak membaik.”

“Anak saya sering batuk, sesak nafas, dan berat badan tidak mudah naik,
tetapi dokter hanya menyarankan untuk memberi makan lebih banyak.”

“Anak saya didiagnosis PJB sejak usia dua bulan, tetapi dokter menyarankan
untuk menunggu sampai dia tumbuh dewasa.”

“Saat menangis dia mulai menjadi kebiruan. Bidan mengatakan bahwa itu
50% Terlambat Diagnosis PJB
normal untuk menjadi kebiruan saat menangis.”
45% - PJB Asianotik 54.9% (373/679)
“Saya merasa tidak apa-apa jika anak saya mengkonsumsi obat setiap hari.
40% - PJB Sianotik 86.2% (137/159) Saya memutuskan untuk tidak menemui dokter lagi.”
35% - PJB Kritis 85.9% (164/191)
61% “Sejak lahir, anak saya dicurigai menderita PJB, tetapi karena masalah
30% 39% keuangan saya menemui dokter setelah memiliki asuransi kesehatan.”
25%
“Saya yakin itu (PJB) bisa menutup secara spontan karena dia terlihat sehat.”
20%
Proper diagnosis “Saya tidak percaya bahwa anak saya menderita PJB karena dia terlihat baik-
15% baik saja.”
Missed diagnosis
10%
“Saya tidak pernah ke rumah sakit karena anak saya tidak pernah mengeluh
5% sakit.”
0%
... n t l i “Saya memutuskan untuk memberinya obat alternatif daripada menemui
rla da ba sia om
te bi m rs
o
on dokter. 10
g an rla to ek
an at te a k or
Skrining PJB Kritis
Skrining PJB Kritis
• Menggunakan pulse oksimeter
• Algoritma pemeriksaan yang baku
• Sensitifitas 76,3% (95% CI 69,5% -
82%) dan Spesifisitas 99,9% (95% CI
99,7% - 99,9%)
• Program skrining wajib untuk semua
bayi baru lahir di berbagai negara

UKK KARDIOLOGI IDAI 12


Implementasi skrining PJB kritis

Europe
Multinational
Group China: 20-45%
USA: 33%
Thailand: 10%

Biaya Pemeriksaan Pulse Oxymetry:


$5-$6 ( Rp 75.000 – Rp 90.000) per neonatus
 Mencegah biaya kesehatan yang lebih besar
akibat keterlambatan merujuk 
$34,857/Disability Adjusted Life Years
Materi 2
Sirkulasi Darah Janin

UKK KARDIOLOGI IDAI 14


Pendahuluan UKK KARDIOLOGI

• Sirkulasi janin berbeda


dengan dewasa
• Perbedaan terutama di
organ utama terjadinya
pertukaran gas
• Dewasa: paru-paru
• Janin: plasenta

15
UKK KARDIOLOGI IDAI
Sirkulasi Janin
UKK KARDIOLOGI

Pirau:

1. Plasenta:
Pertukaran gas dan
nutrisi
2. Duktus Venosus
3. Foramen Ovale
4. Duktus Arteriosus

16
UKK KARDIOLOGI IDAI
Jantung Janin UKK KARDIOLOGI

UKK KARDIOLOGI IDAI 17


Sirkulasi Janin
UKK KARDIOLOGI

Plasenta :
• Menerima luaran
ventrikel terbesar
(55%)
• Resistensi vaskuler
paling rendah

18
UKK KARDIOLOGI IDAI
Sirkulasi Janin
• Darah dari SVC mengalir dari bagian atas tubuh, termasuk UKK KARDIOLOGI

otak (15% dari gabungan luaran ventrikel)


• Darah dari IVC mengalir dari bagian bawah tubuh dan
plasenta (70% dari gabungan luaran ventrikel)
• Karena darah teroksigenasi di plasenta, saturasi oksigen di
IVC (70%) lebih tinggi daripada di SVC (40%) dan tertinggi
PO2 ditemukan di vena umbilikalis (32 mm Hg)
• Sebagian besar darah SVC masuk ke RV

19
UKK KARDIOLOGI IDAI
Sirkulasi Janin
UKK KARDIOLOGI

• Sekitar 1/3 dari darah IVC dengan saturasi oksigen yang


lebih tinggi diarahkan oleh krista dividen ke LA melalui
foramen ovale, dan dua pertiga sisanya memasuki RV
dan PA
• Otak dan sirkulasi koroner menerima darah dengan
saturasi oksigen yang lebih tinggi (PO2 dari 28mm Hg)

daripada bagian bawah tubuh (PO2 dari 24 mm Hg).


• Darah yang kurang teroksigenasi di PA mengalir melalui
lubang yang terbuka lebar duktus arteriosus ke aorta
desendens dan kemudian ke plasenta untuk oksigenasi

20
UKK KARDIOLOGI IDAI
UKK KARDIOLOGI

Sirkulasi Normal
Fetal Neonatal

21
UKK KARDIOLOGI IDAI
Perubahan Sirkulasi
Setelah Lahir UKK KARDIOLOGI

• Perubahan utama dalam sirkulasi


setelah lahir adalah pergeseran
aliran darah untuk pertukaran gas
dari plasenta ke paru-paru

• Sirkulasi plasenta menghilang, dan


sirkulasi pulmonal terbentuk

22
UKK KARDIOLOGI IDAI
Perubahan Sirkulasi
Setelah Lahir UKK KARDIOLOGI

• Pemotongan plasenta menghasilkan hal-hal berikut:


Peningkatan SVR (karena plasenta memiliki resistensi vaskular terendah pada
janin)
Tidak ada aliran darah di vena umbilikalis menyebabkan penutupan duktus
venosus
Tidak ada prostaglandin (PGE2), yang diproduksi oleh plasenta (PGE2
mempertahankan patensi duktus arteriosus dalam rahim)
• Ekspansi paru-paru menghasilkan sebagai berikut:
Penurunan PVR, peningkatan aliran darah paru, dan penurunan tekanan PA
Penutupan fungsional foramen ovale sebagai akibat dari peningkatan tekanan
di LA melebihi tekanan di RA. Tekanan RA turun sebagai akibat dari
penutupan duktus venosus
Penutupan PDA sebagai akibat dari peningkatan saturasi oksigen
23
UKK KARDIOLOGI IDAI
Perubahan Sirkulasi Setelah Lahir
UKK KARDIOLOGI

• Perubahan tekanan arteri

pulmonalis, aliran darah pulmonal,


dan resistensi pembuluh darah
pulmonal selama 7 minggu
sebelum kelahiran, saat lahir, dan
dalam 7 minggu setelah lahir
(+usia 2 bulan)
24
UKK KARDIOLOGI IDAI
Resistensi Vaskular Paru UKK KARDIOLOGI

• PVR setinggi SVR pada saat aterm atau


mendekati aterm
• PVR tinggi dipertahankan oleh:
Peningkatan jumlah otot polos di
dinding arteriol paru
Hipoksia alveolar akibat paru-paru
yang kolaps
• Dengan ekspansi paru-paru dan
mengakibatkan peningkatan tegangan
oksigen alveolus, terjadi penurunan awal
yang cepat pada PVR
25
UKK KARDIOLOGI IDAI
Penutupan Duktus Arteriosus UKK KARDIOLOGI

• Penutupan fungsional duktus arteriosus terjadi dalam 10 sampai 15


jam setelah lahir oleh konstriksi otot polos medial di duktus
• Penutupan anatomis selesai pada usia 2 sampai 3 minggu dengan
perubahan permanen pada endotelium dan sub intimal lapisan dari
duktus
• Oksigen, kadar PGE2, dan maturitas bayi baru lahir merupakan faktor
penting dalam penutupan duktus

26
UKK KARDIOLOGI IDAI
Ringkasan
UKK KARDIOLOGI

• Ada perbedaan antara sirkulasi janin dan neonatus


• Pada janin, pertukaran gas terjadi di plasenta, sedangkan pada
neonatus, pertukaran gas terjadi di paru-paru
• Peredaran darah ini penting diketahui dalam menjelaskan perubahan
hemodinamik postnatal dan penting untuk mengedukasi pasien PJB

27
UKK KARDIOLOGI IDAI
Pengukuran
Materi 4Saturasi
Oksigen

UKK KARDIOLOGI IDAI 28


Mengenal Alat Pulse Oksimeter
Prinsip kerja pulse oksimeter didasarkan pada kemampuannya untuk mendeteksi cahaya yang diserap oleh
hemoglobin oksigen dan hemoglobin tidak terikat oksigen (deoksigenasi) dalam darah. Pulse oksimeter umumnya
terdiri dari beberapa komponen utama:
• Sensor: Bagian yang ditempatkan di jari, telinga,
atau area lainnya untuk mendeteksi cahaya yang
melewati jaringan tubuh dan mengukur absorbansi
cahaya oleh hemoglobin.
• Display (Layar): Layar di mana hasil pengukuran
ditampilkan, termasuk SpO2 dan detak jantung.
• Tombol Kontrol: Tombol-tombol yang digunakan
untuk menghidupkan, mematikan, atau mengatur
pengaturan pada alat.
• Baterai: Sumber daya untuk menjalankan alat.
Beberapa alat menggunakan baterai rechargeable
sementara yang lain menggunakan baterai tipe
tertentu.
29
UKK KARDIOLOGI IDAI
Jenis-Jenis Pulse Oksimeter
Pulse Oksimeter Gelang (Wrist-worn Pulse Oximeter)
Sensor pulse oksimeter ditempatkan pada pergelangan tangan dan dapat digunakan sebagai
perangkat yang lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Pulse Oksimeter Ponsel (Phone-based Pulse Oximeter)


Beberapa ponsel cerdas modern memiliki kemampuan pulse oksimeter terintegrasi yang
menggunakan kamera dan lampu LED untuk mengukur SpO 2. Aplikasi perangkat lunak khusus
dapat digunakan untuk tujuan ini.

Pulse Oksimeter Bayi (Pediatric Pulse Oximeter)


Dirancang khusus untuk bayi dan anak-anak. Sensor dan ukurannya lebih cocok untuk ukuran
tubuh yang lebih kecil.

Pulse Oksimeter Nadi (Pulse Oximeter with Pulse Rate Only)


 Beberapa pulse oksimeter hanya memberikan pembacaan detak jantung per menit (bpm) tanpa
pembacaan SpO2.

UKK KARDIOLOGI IDAI 30


Jenis-Jenis Pulse Oksimeter
Pulse oksimeter jari (finger pulse oximeter):
Pulse oksimeter yang paling umum dan sering digunakan. Sensor ditempatkan pada ujung jari tangan atau kaki
dan memberikan pembacaan SpO2 serta detak jantung

Pulse oksimeter telapak tangan (palm pulse oximeter):


Mirip dengan pulse oksimeter jari, tetapi sensor pada jenis ini ditempatkan pada telapak tangan. Biasanya
digunakan dalam pengawasan medis yang lebih intensif

Pulse Oksimeter Telinga (Earlobe Pulse Oximeter)


Sensor pulse oksimeter ditempatkan pada telinga atau daun telinga untuk mengukur kadar oksigen dalam darah
dan detak jantung. Biasanya digunakan dalam lingkungan medis

Pulse Oksimeter Perangkat Kecil (Handheld Pulse Oximeter)


Ini adalah pulse oksimeter yang lebih besar dan dapat dipegang tangan. Biasanya digunakan oleh tenaga medis
dan profesional kesehatan di fasilitas perawatan kesehatan.

Pulse Oksimeter Pemantauan Jangka Panjang (Long-term Monitoring Pulse


Oximeter)
 Jenis ini dirancang untuk pemantauan jangka panjang di rumah atau fasilitas perawatan kesehatan. Mereka
dapat merekam dan menyimpan data selama beberapa hari
UKK KARDIOLOGI IDAI 31
Macam Macam Alat
Kapan skrining dilakukan?
• Waktu optimal pemeriksaan adalah 24-48 jam
■ Jika dipulangkan sebelum 24 jam maka bisa langsung
diperiksa
■ Jika di temukan hasil positif maka lakukan pemeriksaan di
jam 24 jam dan tunda kepulangan
• Periksa saat bayi tenang dan tidak sedang menangis
EKSTREMITAS YANG DIUKUR

dan salah satu


tangan kanankaki
(pre-ductal) (post-ductal)

34
Cara melakukan pemeriksaan
• SETELAH SIGNAL DARI ALAT PULSE OXIMETER
STABIL MAKA EVALUASI PENGUKURAN SELAMA 30
DETIK
• AMBIL NILAI TERTINGGI DARI PEMERIKSAAN
TERSEBUT DAN SESUAIKAN DENGAN ALOGARITMA

98 97
97 97 99
TATA CARA PEMERIKSAAN PULSE OKSIMETRI

Edukasi
orangtua
Idealnya
pemeriksaan menggunaka
tidak berbahaya n probe yang
dan tidak sesuai untuk
menimbulkan
rasa sakit bayi

Bayi dalam Jangan


keadaan mengukur
tekanan darah
tenang, waktu
hangat dan melakukan
nyaman pemeriksaan

Ada gap antara


Hindari probe dan
cahaya yang kulit (jangan
terang/lamp menggunakan
u waktu tape untuk
merekatkan
pemeriksaan pada kulit)
36
Langkah Pengukuran Saturasi Oksigen
A. Persiapan Alat
1. Pastikan pulse oksimeter dalam kondisi baik dan memiliki baterai yang cukup.
2. Bersihkan permukaan sensor dengan tisu bersih atau alkohol untuk mencegah
kontaminasi.

B. Persiapan Bayi
3. Pemberitahuan kepada orang tua tentang pemeriksaan pulse oksimeter yang dilakukan
di tangan kanan (preductal) dan salah satu kaki (postductal) jari dan kaki bayi.
4. Pastikan bayi tenang dan hangat. Selimuti bayi saat pengukuran dilakukan. Kedinginan,
menangis dan gerakan akan mempengaruhi pengukuran.
5. Bila bayi sedang menjalani fototerapi, matikan fototerapi saat dilakukan pengukuran.
6. Pastikan kulit bayi kering
7. Tidak boleh melakukan pengukuran tekanan darah bersamaan dengan pengukuran
pulse oximetry
UKK KARDIOLOGI IDAI 37
Langkah Pengukuran Saturasi Oksigen
Penggunaan Alat
1. Nyalakan alat
2. Pasang probe yang sesuai di tangan kanan dan atau kaki
3. Pilih area yang bersih dan kering pada telapak tangan atau kaki untuk pemasangan fotodetektor
4. Pasang bagian probe dengan emitter Cahaya pada punggung tangan kanan atau kaki tegak lurus dengan
bagian probe yang terdapat fotodetektor
5. Pastikan probe terpasang dengan baik

Gambar 1. Lokasi pemeriksaan Pulse Oksimeter Bayi

UKK KARDIOLOGI IDAI 38


Langkah Pengukuran Saturasi Oksigen
Penggunaan Alat
6. Pastikan sensor menempel pada kulit bayi, tidak boleh ada celah diantaranya. Sambungkan kabel probe ke
alat pulse oksimeter.
7. Periksa indikator untuk memastikan alat bekerja dengan baik. Pasang dalam waktu 30 detik untuk
mendapatkan hasil pengukuran saturasi.
8. Baca dan catat hasil pengukuran pada formular hasil dan rekam medis.
9. Putuskan kabel dengan alat, alat tidak perlu dimatikan.
10. Pengukuran dapat diulang.
11. Sampaikan hasil kepada orang tua secara langsung (verbal dan tercatat)

UKK KARDIOLOGI IDAI 39


Perlu Diingat
DO DON’T CAUTION
1. Setiap merk pulse oksimeter 1. Jangan menggunakan probe 1. Denyut nadi dibutuhkan saat
memiliki perbedaan confidence dewasa untuk bayi hasil bisa tidak melakukan pemeriksaan sehingga
indicator sehingga perhatikan CI akurat pasien dengan gangguan irama
alat yang akan digunakan jantung dapat mempengaruhi hasil.
2. Aliran darah dibutuhkan untuk
2. Yang perlu diingat: Tanpa nadi,
2. Pergerakan, menggigil, menangis pemeriksaan sehingga jangan
tidak bisa diperiksa
dapat mempengaruhi hasil. lakukan pemeriksaan bersamaan
3. Perlu diingatkan bahwa pembacaan
Pastikan bayi dalam kondisi dengan pengukuran tekanan darah
pulse oximetry tidak sekali waktu
hangat dan tenang.
3. Lampu infrared, fototerapi, lampu sehingga pastikan cek dalam
3. Jika dibutuhkan monitor dalam bedah dapat mempengaruhi beberapa detik untuk dilihat yang
waktu lama, pastikan tidak ada akurasi pembacaan paling tinggi.
iritasi ataupun sensasi terbakar
4. Jangan menggunakan plester untuk
pada kulit bayi
merekatkan probe pada kulit bayi

UKK KARDIOLOGI IDAI 40


Algoritma Skrining
Materi 5 PJB
Kritis

UKK KARDIOLOGI IDAI 41


Algoritma Skrining

UKK KARDIOLOGI IDAI 42


Interpretasi Hasil

UKK KARDIOLOGI IDAI 43


Bagan Pemeriksaan

UKK KARDIOLOGI IDAI 44


Skrining Lolos
Saturasi Oksigen ≥ 95% di tangan kanan atau kaki DAN perbedaan ≤ 3 % di tangan
kanan dan kaki

Yang dilakukan selanjutnya?


• Tidak dilakukan pemeriksaan lanjutan
• Memberi tahu hasil pemeriksaan ke orang tua pasien
• Edukasi masih ada kemungkinan PJB tidak kritis dan perlu dilakukan
evaluasi di usia 1-2 bulan atau setelahnya
Skrining Ulang
• Saturasi Oksigen dengan hasil 90 % - < 95% di tangan kanan dan kaki ATAU
perbedaan > 3% di tangan kanan dan kaki
• Pemeriksaan dapat di ulang sebanyak 2 kali dengan total 3 kali pemeriksaan

Yang dilakukan selanjutnya?


• Setelah diulang sebanyak 2 kali maka tentukan hasil pemeriksaan termasuk
lolos atau gagal sesuai dengan alogaritma
Skrining gagal
• Saturasi Oksigen dengan hasil < 90 % di tangan kanan atau kaki

Ata

u
Saturasi Oksigen dengan hasil 90 % - < 95% di tangan kanan dan kaki ATAU
perbedaan > 3% di tangan kanan dan kaki sebanyak 3 kali pemeriksaan,
dengans setiap pemeriksaan berjarak 1 jam
Penyakit yang Dapat Dideteksi
• Hypoplastic left heart syndrome
• Pulmonary atresia
• Tetralogy of Fallot
• Total anomalous pulmonary venous return
• Transposition of the great arteries
• Tricuspid atresia
• Truncus arteriosus

UKK KARDIOLOGI IDAI 48


Permasalahan Detail

Regulasi Lama perawatan pascasalin relatif singkat, skrining dilakukan < usia 24 jam.

Pengukuran pulse oximetry belum menjadi bagian dari standar perawatan bayi baru lahir

yang sehat sebelum dipulangkan sehingga beberapa pemeriksaan kesehatan (terutama


perawat dan bidan) tidak rutin dilakukan meskipun penelitian ini telah dilakukan.
Studi dilakukan di 4 RS
DIY: RSUP Dr Sardjito,
2 RSKIA, 1 RS swasta, Bayi dengan hasil skrining positif tidak segera menjalani ekokardiografi karena
Juli-September 2021
ekokardiografi hanya dilakukan di rumah sakit umum dan tersier sementara mereka masih

harus menjalani rawat inap.

Peralatan Kurangnya alat pulse oksimeter di bangsal, dengan pulse oksimeter hanya tersedia di NICU

Sensor dengan pita/tape tidak tersedia secara luas, padahal alat tersebut lebih mudah dan
Prevalensi PJB lebih cepat digunakan daripada pulse oksimeter yang diletakan di ujung jari .
6/1000 kelahiran
hidup Probe dewasa untuk bayi baru lahir juga digunakan karena sumber yang terbatas di bangsal
2 Ebstein Anomaly
2 Tricuspid atresia Tenaga Medis Petugas kesehatan sibuk dengan tugas klinis lainnya dan lupa melakukan skrining.
1 PA-VSD
1 Mitral atresia, HLHS Keadaan Bayi Beberapa bayi baru lahir yang terus-menerus menangis atau bergerak membuat oksimetri
1 DORV, TGA, VSD
sulit digunakan.
1 Unbalanced AVSD
Materi 3
Komunikasi Informasi
Edukasi
UKK KARDIOLOGI IDAI 50
Informasi Pelaksanaan Skrining
• Umur kehamilan/gestasi saat bayi lahir setidaknya sudah memasuki
35 minggu. Petugas kesehatan perlu melakukan pengecekan pada
Faktor Ibu rekam medis/status bayi serta menanyakan kepada Ibu bayi untuk
menyesuaikan dengan kriteria umur gestasi bayi.

Waktu • Pemeriksaan dilakukan saat sebelum bayi dan orang tua pulang dari
puskesmas/klinik rawat inap, dan atau sebisa mungkin mendekati
Pemeriksaan usia 24 jam.

Area • Area pemeriksaan (bagian tubuh bayi): di tangan kanan dan atau
Pemeriksaan bagian kaki

• Apabila skrining pulse oksimeter negatif atau lolos, tidak perlu pemeriksaan
Rencana Tindak lanjutan atau rujukan. Bidan/Perawat perlu menginformasikan terkait
Lanjut perlunya pemeriksaan/ monitoring kondisi bayi saat usia 1-2 bulan untuk
mengantisipasi terjadinya gejala PJB yang tidak kritis.
UKK KARDIOLOGI IDAI 51
Tindakan Berdasarkan Hasil Skrining
Negatif (Lolos) Positif (Gagal)
• Edukasi terkait pentingnya pemeriksaan • Pemeriksaan lanjutan tekanan darah dan
ekstra pada 1-2 bulan pertama bayi pulsasi nadi di empat ekstremitas selama
6-8 jam. Jika hasil tetap positif,
• Edukasi gejala klinis yang dapat dicurigai rencanakan rujukan
pada PJB kritis adalah terjadinya sianosis
sentral atau warna kebiruan di ujung kuku • Edukasi kepada orang tua yang memiliki
dan sekitar bibir, juga harus tampak di anak terduga PJB secara empatik dan
mukosa lidah dan pipi. jelas.
• Segera minta orang tua bayi untuk • Persetujuan Orang Tua terhadap rencana
merujuk ke fasyankes terdekat jika Rujukan
menemukan tanda gejala tersebut. • Koordinasi dengan RS Rujukan

UKK KARDIOLOGI IDAI 52


Persiapan Pra Rujukan
Prinsip transfer/rujukan bayi tersangka PJB kritis sama dengan transport
neonatus lain yaitu “S – T – A – B – L – E” dengan beberapa target
spesifik. Bayi dengan kecurigaan PJB kritis memiliki risiko terjadi gangguan
hemodinamik selama proses transport sehingga proses stabilisasi di awal
sebelum dan intra-transpor harus diperhatikan untuk mencegah komplikasi
dan keadaan yang fatal sebelum tiba di tujuan rujukan.

Sugar
Blood Emotiona
and Safe Temperature Airway Lab Work
Pressure l Support
Care

UKK KARDIOLOGI IDAI 53


Persiapan Pra Rujukan
• Identifikasi faktor risiko hipoglikemia: bayi KMK, premature, bayi lahir ibu
Sugar and Safe Care DM. Pastikan kadar gula darah ≥ 50 mg dl (target gula darah 50-110 mg/dl)

• Pastikan jalan napas terbuka, pastikan bayi bernapas dengan nyaman (tidak
Temperature merintih dan tidak ada retraksi). Lakukan evaluasi tanda dan gejala distress
pernapasan

• Suhu normal: 36,5 – 37,50 C. Identifikasi faktor risiko hipotermia: Bayi


Airway prematur/ Bayi berat badan lahir rendah.

• Lakukan pengukuran tekanan darah dan capillary refill time (CRT).


Blood Pressure Identifikasi 3 penyebab syok pada bayi: syok hipovolemik, syok kardiogenik,
syok sepsis.
• Pemeriksaan laboratorium pre-transpor yaitu 4B: Blood count (hitung darah
Lab Work lengkap), Blood culture (kultur darah bila curiga sepsis), blood sugar (gula
darah) dan blood analysis (AGD)
• Dukungan emosional untuk keluarga dan tim. Edukasi kepada orang tua
Emotional Support mengenai kondisi bayi yang harus dirujuk ke fasilitas Kesehatan yang lebih
lengkap. Tim selama proses transfer tidak boleh panik
UKK KARDIOLOGI IDAI 54
LogistikMateri
Skrining
6 PJB
Kritis

UKK KARDIOLOGI IDAI 55


Logistik Skrining PJB Kritis

Alat Penghitung Bagan Pemeriksaan Form Pencatatan


Pulse Oksimeter
Waktu PJB Kritis dan Alat Tulis
• Timer, HP, Jam • Formulir
Tangan atau Jam Pencatatan
Dinding

UKK KARDIOLOGI IDAI 56


Materi 8
Pencatatan dan Pelaporan

UKK KARDIOLOGI IDAI 57


Pencatatan dan Pelaporan

UKK KARDIOLOGI IDAI 58


Pencatatan dan Pelaporan

UKK KARDIOLOGI IDAI 59


Pencatatan dan Pelaporan

• Format pencatatan skrining terlampir di atas merupakan rekapan gabungan dari hasil
pemeriksaan skrining PJB Kritis dan Hipothyroid Kongenital di Fasyankes.
UKK KARDIOLOGI IDAI 60
Alur Pelaporan
• Hasil pencatatan selanjutnya dilaporkan secara berjenjang kepada pemegang program skrining bayi
baru lahir di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi dan Kementerian Kesehatan.

UKK KARDIOLOGI IDAI 61


Skrining PJB kritis menggunakan alat pulse oksimeter
wajib dilakukan

UKK KARDIOLOGI IDAI 62


• Skrining PJB kritis wajib dilakukan
• Skrining PJB kritis merupakan standar pelayanan medis
• Pemeriksaan pulse oksimeter aman dan tidak melukai bayi
• Pasien yang terskrining positif sangat mungkin memiliki PJB kritis
• Pemeriksaan skrining pulse oksimeter dapat mendeteksi PJB kritis sebelum
munculnya tanda dan gejala kelainan jantung

• Pasien yang terskrining negatif bukan berarti tidak


memiliki PJB (yang tidak kritis)
KASUS
Skrining PJB
Pertanyaan # 1

Bayi UK 38 minggu tampak sehat usia 26 jam


dilakukan skrining
Post-ductal (kaki kiri) 98%
Pre-ductal (tangan kanan) 95%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
1
Karena kedua hasil pemeriksaan diatas 95 dan
selisih nya kurang atau sama dengan 3
Post-ductal (kaki kiri) 98%
Pre-ductal (tangan kanan) 95%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 2

Bayi UK 38 minggu tampak sehat usia 30 jam


dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 100%
Pre-ductal (tangan kanan) 96%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
2
Meskipun kedua hasil pemeriksaan diatas 95% tetapi
selisih nya lebih dari 3 sehingga di ulang dalam
waktu 1 jam
Post-ductal (kaki kiri) 100%
Pre-ductal (tangan kanan) 96%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 3

Bayi UK 39 minggu tampak sehat usia 29 jam


dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 95%
Pre-ductal (tangan kanan) 89%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
3
Jika salah satu hasil pemeriksaan dibawah 90
maka tidak perlu melakukan pemeriksaan ulang
karena sudah termasuk ke dalam skrining gagal
dan rujuk ke dokter terkait.

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 4

Bayi UK 40 minggu tampak sehat usia 40 jam


dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 97%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
4
Walaupun salah satu hasil pemeriksaan di atas 95 tetapi
karena selisih diatas 4 sehingga dilakukan ulang
pemeriksaan
Post-ductal (kaki kiri) 97%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 5

Bayi UK 38 minggu tampak sehat usia 41 jam


dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 99%
Pre-ductal (tangan kanan) 95%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan # 5

Walaupun kedua hasil pemeriksaan di atas 95 tetapi


karena selisih diatas 4 sehingga dilakukan ulang
pemeriksaan
Post-ductal (kaki kiri) 99%
Pre-ductal (tangan kanan) 95%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 6

Bayi UK 38 minggu tampak sehat usia 40 jam


dilakukan skrining ke tiga
Post-ductal (kaki kiri) 97%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan # 6

Karena sudah dilakukan skrining 3 kali dengan hasil


akhir saturasi masih terdapat selisih lebih dari 3
sehingga di rujuk untuk melakukan pemeriksaan lebih
lanjut
Post-ductal (kaki kiri) 99%
Pre-ductal (tangan kanan) 95%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 7

Bayi UK 39 minggu tampak sehat usia 13 jam


dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 94%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
7
Meskipun termasuk kriteria ulang tetapi dikarenakan usia bayi
masih 13 jam maka di ulang saat umur bayi 24-48 jam.
Pengecekan di usia kurang dari 24 jam meningkatkan nilai false
positif dari skrining PJB Kritis
Post-ductal (kaki kiri) 94%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 8

Bayi UK 32 minggu terdengar bising jantung


usia 24 jam dilakukan skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 89%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan #
8
Meskipun termasuk kriteria gagal tetapi dikarenakan usia
kehamilan kurang dari 35 minggu disertai dengan adanya bising
jantung maka bayi tidak perlu dilakukan skrining PJB kritis
karena bayi termasuk bayi yang tidak sehat.
Post-ductal (kaki kiri) 89%
Pre-ductal (tangan kanan) 93%

LOLOS ULANG GAGAL


Pertanyaan # 9

Bayi UK 39 minggu usia 24 jam dilakukan


skrining awal
Post-ductal (kaki kiri) 95%
Pre-ductal (tangan kanan) 92%

LOLOS ULANG GAGAL


Pembahasan # 9

Meskipun bayi tersebut termasuk kriteria lolos dikarenkan selisih


kurang dari sama dengan 3, tetapi tetap memperhatikan kondisi
klinis bayi tersebut untuk melakukan tatalaksana lanjutan karena
saturasi tersebut tidak ideal untuk bayi.
Post-ductal (kaki kiri) 95%
Pre-ductal (tangan kanan) 92%

LOLOS ULANG GAGAL


Terima kasih
UKK KARDIOLOGI

83
Sehatkan Jantung
@kardiologi_idai
Anak Indonesia

UKK KARDIOLOGI IDAI

Anda mungkin juga menyukai