Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS KEPERAWATAN

KELUARGA PADA KELUARGA Tn.S

OLEH :
INDRIYANI, S.Kep
19511052

PRESEPTOR : Ns. STEPHANI DWI GUNA, M.Nurse

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2020
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

A.  DEFINISI KEPEWATAN KOMUNITAS

1. Komunitas
a.  Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai
suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-
nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
b.   Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam
hidupnya.
c.    Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga.
2.  Keperawatan
          Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial dan spritual secara komprehensif, ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013).

3.  Keperawatan Komunitas
a. Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas
mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse health family) juga
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat
mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang
lain (WHO,1947).
b. Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat
yag ditujukan pada pengembangan serta peningkatan kemampuan
kesehatan, baik diri sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif
sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat (Ruth B.
Freeman,1981)
c. Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat
untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok
yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas (Stanhope dan
Lancaster, 2010).
d. Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi
kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan
masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan
penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).

B. TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS

 1. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya
sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

2. Fungsi Keperawatan Komunitas


a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakt mendapatkan pelayan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannnya di bidang kesehatan.
c. Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak,2009).

C.  PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa  prinsip, yaitu :

1.    Kemanfaatan
     Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang  besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2009).
2.    Kerjasama
     Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2012)
3.    Secara langsung
     Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi
serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2011).
4.    Keadilan
     Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya
atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas
(Mubarak, 2009).
5.    Otonomi Klien
     Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).

D.  SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1.  Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2.   Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
3.   Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a.  Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti:
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
c.  Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d.  Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1)      Panti wredha
2)      Panti asuhan
3)      Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4)      Penitipan balita.

E. TINGKAT PENCEGAHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup kesehatan
komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari tiga
tingkat yaitu (Mubarak, 2009) :
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit
sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat
kesehatan secara umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan
secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada individu maupun
kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan spesifik yang
melindungi individu melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan
perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi,
anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih
awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi
faktor resiko dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya
memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3.  Pencegahan tersier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan
stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar
dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya
mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.

F. STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


 Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi
keperawatan komunitas antara lain :
1.  Proses kelompok (group process) 
  Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan
individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas
kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah  kesehatan di
lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan
atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar
bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah,
apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan
pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses kelompok. 
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer materi/teori
dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan
tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu,
kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan
kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun
WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga
produktif secara ekonomi maupun secara sosial.
3.  Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam
upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini
berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat.
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yaitu terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes
RI 1988). Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan  budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.
Menurut Bailon dan Maglaya (1989), keluarga adalah dua atau
lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan
adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam
peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan  perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan  budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.
Menurut Harmoko (2012), Keluarga adalah perkumpulan dua atau
lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan secara umum
bahwa keluarga adalah sekumpulan manusia yang memiliki hubungan
darah perkawinan dan adopsi yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota
keluarga yang menempati suatu tempat dalam satu aatap dan saling
bergantungan.
2. Tujuan Dasar Keluarga
a. Mewujudkan semua harapan dan kewajiban masyarakat dengan
memenuhi kebutuhan setiap anggota keluarga serta menyiapkan peran
masyarakat
b. Membentuk anggota keluarga sebagai anggota masyarakat yang sehat
biopsikososial spiritual
c. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota masyarakat
d. Memperhatikan secara total segi-segi kehidupan anggotanya
e. Membentuk identitas dan konsep dari individu-individu yang menjadi
anggotanya.
3. Ciri-Ciri Keluarga
a. Diikat tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Tanggung jawab masing-masing
e. Ada pengambil keputusan
f. Kerjasama
g. Interaksi
4. Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga:
a. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu,
yaitu suami istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah
dan meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologis
keluarga tersebut sudah memiliki keluarga baru. (Harmoko, hal 52;
2012).
b. Tahap II ( keluarga dengan kelahiran anak pertama/ child bearing
family)
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua
adlah salah satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga. Dengan
kelahiran anak pertama, keluarga menjadi kelompok trio, membuat
sistem yang permanen pada keluarga untuk pertama kalinya (yaitu,
sistem berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari pernikahan).
( McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M. Friedman,
2010)
c. Tahap III ( keluarga dengan anak prasekolah/ families with
prescholl)
Tahap III siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak
pertama berusia 21/2 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun.
Keluarga saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan
posisi pasangan suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-laki, dan
putri-saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan
berbeda ( Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, 2010).
d. Tahap IV ( keluarga dengan anak sekolah/ families with children)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah
pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini
umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,
sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas sekolah, masing-
masing anak memiliki aktifitas di sekolah, masing-masing akan
memiliki aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang
mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. (Harmoko, 2012).
e. Tahap V ( keluarga dengan anak remaja/ families with teenagers)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap V dari siklus
atau perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini
berlangsung selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih
singkat jika anak meningglakan keluarga lebih awal atau lebih lama
jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20
tahun. Anak lainnya yang tinggal di rumah biasanya anak usia
sekolah. Tujuan utama keluarga pada tahap anak remaja adalah
melongarkan kebebasan remaja yang lebih besar dalam
mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda. (Duvall &
Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, 2010).
f. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan
rumah. Lama tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga
atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama
orangtua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi
kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepaskan anaknya
untuk hidup sendiri. (Harmoko, 2012)
g. Tahap VII ( keluarga usia pertengahan/ middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meningglakan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu
pasangan meninggal. Beberapa pasangan pada fase ini akan
dirasakan sulit karena masalah usia lanjut, perpisahan dengan anak,
dan perasaan gagal sebagai orang tua. Pada tahap ini semua anak
meninggallkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas. (Harmoko,
2012)
h. Tahap VIII ( keluarga usia lanjut)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan
pensiun salah satu atau kedua pasangan, dan berakhir dengan
kematian pasangan lainnya. (Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn
M. Friedman, 2010).
5. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Suprajitno (2004) bergantung pada konteks keilmuan dan


orang yang mengelompokkan adalah:
a. Secara Tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. The Nuclear Family (keluarga inti)
Keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi maupun keduanya.
2. The Dayd Family
Keluarga yang terdiri dari suami, istri (tanpa anak) yang
hidup bersama dalam satu rumah.
3. Keluarga Usila
Keluarga yang terdiri dari suami, istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
4. The Childrese Family
Keluaraga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat untuknya yang disebabkan karena
mengejar karier atau pendidikan yang teejadi pada wanita.
5. The Extended Family (Keluarga Besar)
Keluaraga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah misalnya kakek, nenek, bibik, paman.
6. The single Paren Family (Keluarga janda atau duda)
Keluaraga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak, hal ini terjadi biasanya memlalui proses perceraian,
kematian, atau meninggal.
7. Komister Family
Keluaraga orang tua bekerja dikota berbeda tetapi salah
satu orang tuanya kota tersebut.
8. Multi Generation Family
Keluaraga dengan beberapa generasi atau kelompok umur
yang tinggi bersama dalam satu rumah
b. Secara Modern
Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga
berkembang mengikutinya, diantaranya menurut Mubarak, dkk.
(2009) adalah:
1) Traditional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) tinggal disuatu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
2) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami atau istri, tinggal dalam pembentukan suatu rumah
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama
maupun dari hasil perkawinan baru.
3) Niddle Age atau Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau kedua-
duanya bekerja dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah atau perkawinan ataumeniti karir.
4) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar
rumah
5) Dual Carier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tana anak
6) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah
pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu
7) Gay and lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis
kelamin sama.
6. Fungsi Keluarga
Friedman (1998) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai
berikut:
a. Fungsi afektif (the affective function)
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang
lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social
placement function)
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the reproductive function)
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi (the economic function)
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan (the health care function)
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan
keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan
pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan
(Setyowati, 2008).
7. Tugas keluarga
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
(Suprajitno, 2004)
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/ keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa di antara anggota keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Dalam hal ini
termasuk mengambil keputusan untuk mengobati sendiri.
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan
benar. Tetapi keluarga mempunyai keterbatasan yang telah diketahui
oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan
atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan
dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila
keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga.
8. Tahap Perkembanngan Keluarga
1. Keluarga baru menikah (maried couple)
a. membina hubungan Intim
b. bina hubungan dengan keluarga lain: teman dan kelompok sosial
c. mendiskusikan rencana punya anak
2. Keluarga. Dengan anak baru lahir (Childbearing Family)
a. persiapan menjadi orang tua
b. adaptasi keluarga baru , interaksi keluarga, hubungan Seksual
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (Preschool Children)
a. memenuhi kebutuhan Anggota keluarga : rumah, rasa aman
b. membantu anak untuk bersosialisasi
c. mempertahankan hubungan yg sehat keluarga intern dan luar
d. pembagian tanggung jawab
e. kegiatan untuk stimulasi perkembangan Anak
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (School Age Children)
a. membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
b. mempertahankan keintiman pasangan
c. memenuhi kebutuhan yang meningkat
5. Keluarga dengan anak remaja (Teenagers)
a. memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
b. mempertahankan hubungan Intim dengan keluarga
c. komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
d. persiapan perubahan Sistem peran
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (Young Adult)
a. perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
b. pertahnakan keintiman pasanagan
c. mabantu anak untuk mandiri sbg keluarga baru
d. penataan kembali peran orang tua
7. Keluarga usia pertengahan (Middle Aged Family)
a. pertahankan kesehatan Individu dan pasangan usia pertengahan
b. hubungan Serasi dan memuaskan dengan anak- anaknya dan
sebaya
c. meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua (Elderly Family)
a. pertahankan suasana saling menyenangkan
b. adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
c. pertahankan keakraban pasangan
d. melakukan life review masa lalu
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In


Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka
As Salam
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika : Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas
1. Jakarta : CV. Sagung Seto
Riyadi. 2012. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed.
St. Louis, Missouri: Mosby
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Andarmoyo, S.2012.Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik
Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Friedman,M.M.2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga Riset, Teori Dan


Praktek..Jakarta:EGC.

Setiadi.2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu.


Laporan Kasus Keperawatan Keluarga

Jadwal kunjungan : Jumat, 17 April 2020


Pukul : 10.00 wib
Kunjungan ke :I
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)

A. Bina Hubungan Saling Percaya


Keperawatan adalah yang sangat sulit didapatkan antara individu satu
dengan individu yang lain. Butuh perjuangan untuk menciptakan sebuah
kepercayaan orang lain. Terhadap diri orang yang sebenarnya tidak kenal.
Namun, kepercayaannya kita dapatkan diantara individu terdapat komunikasi
yang meyakinkan.
Jadi sebelum melakukan pengkajian pada keluarga untuk mengatasi
masalah keluarga, mahasiswa, harus membina hubungan saling
percayaterlebih dahulu dengan keluarga, tujuan terbentuknya komunikasi
terbuka dan percaya saat melakukan pengkajian sehingga data yang diperoleh
valid untuk menentukan masalah yang ada didalam keluarga.
B. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data yang perlu hanya identitas anggota keluarga karena pada
pertemuan hari pertama mahasiswa membina Hubungan Saling Percaya pada
keluarga binaan dan sosialisasi kepada keluarga untuk menjelaskan maksud
dan tujuan kunjungan mahasiswa pada keluarga.
C. Masalah keperawatan
Belum ditemukan karena pengkajian belum dilakukan
D. Rencana keperawatan
Diagnosa belum dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan
sehingga rencana keperawatan belum dapat dilakukan.
1. Tujuan utama
Setelah dilakukan kunjungan hari pertama sudah terjadi hubungan saling
percaya antara mahasiswa dan klien.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan kunjungan hari pertama diharapkan keluarga :
a. Bersedia menerima kunjungan mahasiswa untuk pertemuan
berikutnya, selama jadwal keluarga binaan yang sudah dikontak
dengan keluarga.
b. Bersedia diberikan intervensi oleh mahasiswa
c. Bersedia memberikan infirmasi mengenai masalah yang ada dalam
keluarga
E. Rencana kegiatan
1. Topik: Perkenalan Dan Sosialisasi
2. Metode : Tatap Muka
3. Waktu : Jumat,17 April 2020 jam 10.00 WIB
4. Tempat : Rumah Tn.S
a. Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kunjungan
4) Memvalidasi keadaan keluarga
b. Kerja
1) Melakukan wawancara
2) Mengidentifikasi masalah kesehatan keluarga
c. Terminasi
1) Membuat kontak waktu untuk pertemuan selanjutnya
2) Mengucapkan salam

Mahasiswa Keluarga Binaan

INDRIYANI Tn.S
LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Sabtu, 17 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke : II
Kegiatan : Melakukan pengkajian

A. Latar Belakang
Proses pengkajian keperawatan keluarga ditandai dengan
pengumpulan informasi yang terus-menerus dari keputusan profesional
yang mengandung arti. Kemudian diklasifikasikan dan dianalisa untuk
menginterpretasikan artinya.
Pengumpulan data pengkajian berasal dari berbagai sumber yaitu
dari hasil wawancara dan observasi yang berisi tentang masalah kesehatan
sekarang dan terdahulu dari keluarga dan berbagai agensi yang bekerja
dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi keluarga, mahasiswa harus melakukan
pengkajian baik anamnesa pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan
penunjang lainnya.

B. Data yang Dikaji Lebih Lanjut


a. Data umum
b. Kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari
c. Status sosial ekonomi
d. Aktivitas rekreasi keluarga
e. Data lingkungan
f. Status kesehatan
g. Pemeriksaan fisik
C. Masalah Keperawatan
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian baru akan dilakukan.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x1 jam terkumpul data yang diperlukan.

E. Rencana Tindakan
a. Topik : Pengkajian
b. Metode : Wawancara, inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi
c. Media : Format pengkajian, nursing kit dan alat tulis
d. Hari/Tanggal : Sabtu / 17 April 2020
e. Pukul : 16.00 WIB
f. Tempat : Rumah keluarga Tn.S

F. Strategi Pelaksaaan
a. Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan kunjungan
b. Kerja
1. Pengkajian
2. Mengidentifikasi masalah
c. Terminasi
1. Membuat kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengucapkan salam
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KELUARGA

NAMA : INDRIYANI
NIM : 19511052

A. Data Umum

1. Nama KK : Tn. S

2. Alamat : Jl. Arafah RT 01 RW 02

3. Pekerjaan : wiraswasta

4. Pendidikan : SLTA

5. Komposisi :

Nama Umur JK Hub dengan KK Pendidikan terakhir

Tn.S 47 Th Lk SUAMI SLTA

Ny.Z 43 Th Pr ISTRI SD

An. H 27 Th Lk ANAK SMA

An. I 22 Th Pr ANAK SMA

An. R 19 Th Lk ANAK SMA

An. D 9 Th Pr ANAK SD
B. GENOGRAM

KETERANGAN :

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

C. Pengkajian Lingkungan

1. Karakteristik Rumah
Rumah milik keluarga Tn.S, terdapat 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1
dapur, dan kamar mandi, dan 1 WC, memiliki ventilasi, pencahayaan baik
Sumber air menggunakan sumur bor dan sumur cincin
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn. S bertetangga dengan baik dan mau bergaul dengan tetangga
sekitar, begitu pula dengan tetangga disekitar rumah Tn.S. Ny.Z juga rutin
mengikuti wirid RW setiap Hari Selasa
3. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn. S sangat ramah dengan masyarakat, saling membantu dan
tolong-menolong saat ada kegiatan di lingkungan
D. Struktur Keluarga

1. Komunikasi Keluarga
Sesama anggota keluarga terbina hubungan saling percaya, dalam
menghadapi suatu permasalahan biasanya selalu dilakukan dengan
musyawarah keluarga sebelum diputuskan. Komunikasi dilakukan terbuka
dan tidak melibatkan emosi apabila anak salah maka orang tua akan
menasehati.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 4 orang anak, yang satu sama
lain sering memperhatikan memotivasi, dan saling perhatian.
3. Struktur Peran
Sebagai kepala keluarga Tn. S berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman. Peranan Ny.Z sebagai istri dan ibu dari
anak-anaknya untuk mengurus rumah tangga, mengasuh anak anaknya,
sedangkan anak-anaknya bersekolah dan menghormati orangtuanya.
4. Norma Keluarga
Keluarga Tn. S menerapkan aturan-aturan lebih ke agama Islam, jika anak-
anak melanggar akan dinasehati terlebih dahulu.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Keluarga
Keluarga Tn. S menyayangi anak-anaknya dan saling membantu jika ada
masalah keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. S mampu bersosialisasi dengan masyarakat.
3. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S adalah nuclear family (keluarga inti).
4. Suku bangsa
Keluarga Tn.S bersuku melayu
5. Agama
Keluarga Tn. S beragama Islam.
6. Status Sosial Ekonomi
Tn. S berpenghasilan kurang dari Rp 2.500.000/bulan
7. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan keluarga di waktu senggang adalah berkunjung ke rumah saudara,
jalan jalan ketempat rekreasi didalam daerah dan keluarga sering kali
menghabiskan waktu untuk menonton televisi di rumah. Keluarga jarang
liburan lebih senang di rumah saja berkumpul bersama keluarga.

F. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. S termasuk dalam keluarga dengan anak
dewasa
2. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Orangtua masih memikirkan bagaimana cara anaknya bisa sekolah dan bisa
bekerja serta hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. Z memiliki penyakit hipertensi tetapi Ny. Z tidak ada mengkonsumsi
obat apapun/obat rutin
4. Fungsi Reproduksi
Ny. Z masih memiliki keinginan untuk menambah anak lagi.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Jika anak sakit Ny. Z melakukan kompres dan selalu sedia obat penurun
panas untuk anak, Ny.Z dan keluarga jarang ke fasilitas kesehatan

G. Tugas Perawatan Keluarga


1. Mengenal Masalah Keluarga
Ketika ada masalah Tn. S dan Ny. Z bermusyawarah dan selalu menjadi
pendukung disalah satu anggota keluarganya dan mereka mampu mengenal
masalah pada keluarganya
2. Mengambil Keputusan
Saat ada anggota keluarga yang sakit seperti demam, keluarga merawat di
rumah saja dengan cara kompres dan selalu ada persediaan obat penurun
panas , keluarga Tn.S jarang ke fasilitas kesehatan
3. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ny. Z mampu melakukan pemberian kompres kepada anak saat anak sakit,
kompres yang diberikan adalah kompres air hangat, jika keluarga nya sakit
jarang membawa ke fasilitas kesehatan
4. Memlihara Lingkungan
Kebersihan lingkungan rumah sangat bersih, rumah tampak rapi, tidak ada
debu dan tidak ada kain yang bergantungan.
5. Menggunakan Fasilitas/Pelayanan Kesehatan
Fasilitas/pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, bidan, dan klinik bisa
dijangkau dengan kendaraan, tetapi keluarga Tn.S jarang berobat ke fasilitas
kesehatan

H. Stres dan Koping Keluarga


1. Stres Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Stress jangka pendek yang dirasakan keluarga adalah harga sembako yang
naik turun bahkan lebih sering naik.
Stress jangka panjang yang dirasakan kelurga adalah memikirkan biaya
sekolah dan kuliah anak-anaknya, serta kondisi kesehatan istri yang
mengalami sakit kepala ketika penyakitnya kambuh
2. Kemampuan Keluarga
Keluarga Tn. S sudah dapat menyesuaikan diri dengan baik perkembangan
anaknya sekarang ini karena hal itu masih bisa diperbaiki dengan kasih
sayang dan perhatian.
3. Strategi Koping
Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah terutama
mengenai perkembangan dan kebutuhan anak.
4. Strategi Adaptasi
Keluarga selalu kompak dan mempunyai rasa saling memiliki dan dimiliki
demi kesejahteraan keluarga.

PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

N Pemeriksaan Tn. S Ny. Z An. H An. I


o
1 -Keadaan -Baik, tingkat Baik, tingkat Baik, tingkat Baik, tingkat
umum kesadaran CM kesadaran CM kesadaran CM kesadaran CM

-Status - Batuk
-Sakit kepala, Tidak ada Tidak ada
kesehatan saat -Tn.S perokok terasa berat masalah masalah
ditengkuk,
ini ± 10 tahun
Ny. Z riwayat
-Pecandu Hipertensi ±
1 tahun , dan
minum Kopi
sulit tidur
(Sehari 3x)

-
2 TTV
a. Tekanan 130/90 mmhg 150/90mmhg 100/70mmhg 110/80 mmhg
darah
b. Nadi 75x/menit 90x/menit 75x/menit 80x/menit
c. Suhu 36,4 ℃ 36,6 ℃ 36,1 ℃ 36,4 ℃
d. pernapasan 22x/menit 20x/menit 19x/menit 20x/menit
3 Tinggi badan 170 cm 160 cm 166 cm 169 cm
4 Berat badan 70 kg 63 kg 68 kg 71 kg
5 IMT 24,2 24,6 24,7 24,9
6 Lingkar - - - -
lengan
7 Lingkar kepala - - - -
8 Kepala Normal, tidak Normal, tidak Normal, tidak Normal, tidak
ada lesi dan ada lesi dan ada lesi dan ada lesi dan
edema. edema. edema. edema.
9 Rambut Warna hitam, Warna hitam, Warna hitam, Warna hitam,
distribusi distribusi distribusi distribusi
merata, merata, merata, merata,
rambut rambut rambut rambut
pendek panjang pendek pendek
10 Mata :
a.sclera Tdk ikterik Tdk ikterik Tdk ikterik Tdk ikterik
b.konjungtiva Tdk anemis Tdk anemis Tdk anemis Tdk anemis
11 Telinga Telinga Telinga Telinga Telinga
bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak bersih, tidak
ada gangguan ada gangguan ada gangguan ada gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
12 Hidung Simetris,tidak Simetris,tidak Simetris,tidak Simetris,tidak
ada ada ada ada
ganggguan ganggguan ganggguan ganggguan
pada pada pada pada
penciuman, penciuman, penciuman, penciuman,
bersih bersih bersih bersih
13 Bibir Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris, Bibir simetris,
mukosa mukosa mukosa mukosa
lembab, lembab, lembab, lembab,
bersih bersih bersih bersih
14 Gigi Lengkap,bersi Lengkap,bersi Lengkap,bersi Lengkap,bersi
h dan tidak h dan tidak h dan tidak h dan tidak
ada ada ada ada
perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
15 Leher Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjer kelenjer, ps kelenjer kelenjer
mengatakan
merasa berat
pada bagian
tengkuk
16 Paru-paru
a.inspeksi Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri
dan kanan , dan kanan, dan kanan, dan kanan,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
b.palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
c.perkusi Resonan Resonan Resonan Resonan
d.auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
17 Kardiovaskule
r: Terlihat Terlihat Terlihat Terlihat
a.inspeksi normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
ada gangguan ada gangguan ada gangguan ada gangguan
Normal Normal Normal Normal
b.palpasi - - - -
c.perkusi S1 dan S2 S1 dan S2 S1 dan S2 S1 dan S2
d.auskultasi
18 Abdomen :
a.inspeksi Normal, tidak Normal, normal, tidak normal, tidak
ada gangguan Tidak ada ada gangguan ada gangguan
gangguan
b.palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran Tidak ada pembesaran pembesaran
abdomen dan pembesaran abdomen dan abdomen dan
tidak ada abdomen , tidak ada tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada nyeri tekan nyeri tekan.
c.perkusi Timpani nyeri tekan Timpani Timpani
Timpani
d.auskultasi BU: BU: BU:
12x/menit BU: 11x/menit 12x/menit
10x/menit
19 Ekstremitas Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
atas baik, reflek baik, reflek baik, reflek baik, reflek
bisep(+), bisep(+), bisep(+), bisep(+),
trisep(+) trisep(+) trisep(+) trisep(+)
20 Ektremitas Normal Normal Normal Normal
bawah
21 Turgor kulit Normal, Normal, Normal, Normal,
elastis, elastis, elastis, elastis,
sianosis(-) sianosis(-) sianosis(-) sianosis(-)
22 Pemeriksaan - - - -
penunjang

No Pemeriksaan An.R An. D


1 Keadaan umum Baik, tingkat Baik, tingkat kesadaran
kesadaran CM CM
Status kesehatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
saat ini
2 TTV
e. Tekanan darah 100/90 mmhg 102/80mmhg
f. Nadi
g. Suhu 75x/menit 90x/menit
h. pernapasan 36,5 ℃ 36,8 ℃
22x/menit 20x/menit
3 Tinggi badan 175 cm 145 cm
4 Berat badan 76 kg 26 kg
5 IMT 25,3 12,3
6 Lingkar lengan - -
7 Lingkar kepala - -
8 Kepala Normal, tidak ada Normal, tidak ada lesi dan
lesi dan edema. edema.
9 Rambut Warna hitam, Warna hitam, distribusi
distribusi merata, merata, rambut panjang
rambut pendek
10 Mata :
a.sclera Tdk ikterik Tdk ikterik
b.konjungtiva Tdk anemis Tdk anemis
11 Telinga Telinga bersih, tidak Telinga bersih, tidak ada
ada gangguan gangguan pendengaran
pendengaran
12 Hidung Simetris,tidak ada Simetris,tidak ada
ganggguan pada ganggguan pada
penciuman, bersih penciuman, bersih
13 Bibir Bibir simetris, Bibir simetris, mukosa
mukosa lembab, lembab, bersih
bersih
14 Gigi Lengkap,bersih dan Lengkap,bersih dan tidak
tidak ada perdarahan ada perdarahan
15 Leher Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembesaran kelenjer pembesaran kelenjer
16 Paru-paru
a.inspeksi Simetris kiri dan Simetris kiri dan kanan,
kanan, tidak ada tidak ada gangguan
gangguan

b.palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan


tekan
c.perkusi Resonan Resonan
d.auskultasi Vesikuler Vesikuler

17 Kardiovaskuler:
a.inspeksi Terlihat normal, Terlihat normal, tidak ada
tidak ada gangguan gangguan
Normal Normal
b.palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan
tekan
c.perkusi
d.auskultasi S1 dan S2 S1 dan S2
18 Abdomen :
a.inspeksi Normal, tidak ada Normal, Tidak ada
gangguan gangguan

b.palpasi Tidak ada Tidak ada pembesaran


pembesaran abdomen , dan tidak ada
abdomen dan tidak nyeri tekan
ada nyeri tekan

c.perkusi Timpani Timpani

d.auskultasi BU: 11x/menit BU: 14x/menit

19 Ekstremitas atas Kekuatan otot baik, Kekuatan otot baik, reflek


reflek bisep(+), bisep(+),
trisep(+) trisep(+)
20 Ektremitas bawah Normal Normal
21 Turgor kulit Normal, Normal,
elastis, sianosis(-) elastis, sianosis(-)
22 Pemeriksaan - -
penunjang

1. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah :
Rumah Milik sendiri terdapat 4 kamar tidur , 1  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
kamar mandi, 1 WC, 1 Ruang tamu, 1 dapur, 1 Ya, keluarga Tn.S menggunakan air bersih untuk
Ruang keluarga, lantai rumah keramik makan dan minum, untuk air minum dimasak terlebih
 Ventilasi : dahulu
tiap ruang terdapat ventilasi,  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
 Pencahayaan Rumah : Ya/ keluarga Tn.S menggunakan air bersih untuk
kebersihan diri
Baik yaitu tiap ruang terdapat cahaya  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya, keluarga Tn.S mencuci tangan dengan air bersih
 Saluran Buang Limbah :
Baik , dengan jarak septi tank > 10 meter dari & sabun
sumber air bersih  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
Ya, keluarga Tn.S membuang sampah pada tempatnya
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
 Sumber Air Bersih :
Ya
Sehat, Keluarga menggunakan Sumur Bor dan
 Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
sumur cincin
Ya
 Menggunakan jamban sehat :
 Jamban Memenuhi Syarat :
Ya, keluarga Tn.S menggunakan WC jongkok
Ya, Jenis Jamban yang digunakan yaitu wc
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
jongkok
Ya
 Makan buah dan sayur setiap hari : Tidak, keluarga
 Tempat Sampah:
Tn.S jarang komsumsi sayur
Ya, terdapat di dalam wadah terbuka
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Tidak, keluarga
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah
Tn.S jarang berolahraga
Anggota Keluarga 8m2/orang : Ya
 Tidak merokok di dalam rumah  : Tidak, Tn. S
merokok di dalam rumah

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. PERILAKU KESEHATAN


CENDRUNG BERESIKO
2. NYERI AKUT B.D AGEN
CIDERA BIOLOGIS

LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Senin, 20 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke : III
Kegiatan : Analisa Data dan Menegakkan Diagnosa Keperawatan
dan Skoring
A. Latar Belakang
Analisa data termasuk dalam proses pengumpulan data yang berkaitan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah baik kesehatan
maupun individual sehingga didapatkan diagnosa keperawatan keluarga.
Adapun ketidakmampuan keluarga dalam menghadapi masalah diantaranya:
1. Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
4. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan sekitar
5. Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

B. Data yang Perlu Dikaji


1. Data subjektif
2. Data objektif
3. Masalah keperawatan

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Dapat dirumuskan sesuai pengkajian yang sudah dilakukan
2. Tujuan Umum
Terkumpul data yang perlu untuk menegakkan masalah keperawatan

3. Tujuan Khusus
a. keluarga menerima kunjungan
b. terkumpulnya semua data yang membantu
c. teridentifikasikan masalah keperawatan keluarga
d. Terselesaikan perumusan skoring

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
a. Analisa Data
b. Menegakkan masalah keperawatan
c. perumusan skoring
2. Metode
-Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
-Observasi
3. Waktu & Tempat
Hari/Tanggal : Senin/ 20 April 2020
Pukul : 16.30 WIB
Tempat : Rumah Tn. S

E. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan berkunjung
2. Fase Kerja
a. Melakukan wawancara kepada keluarga
b. mengidentifikasikan masalah keluarga dengan data yang ada
c. menetapkan masalah dan perencanaan skoring
3. Fase Terminasi
a. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
b. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
1. Struktur
a. Menyelesaikan laporan pendahuluan
b. Menyiapkan alat dan media
c. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
2. Proses
a. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
b. Keluarga aktif dalam diskusi
3. Hasil
Didapatkan dataa subjektif dan objektif, terindentifikasi masalah
keperawatan pada keluarga

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


.
1. DATA SUBJEKTIF :
-Ny.Z Mengatakan Sakit kepala, dan Nyeri Akut b.d Agen Cidera
merasa berat pada bagian Biologis
tengkut/kepala bagian belakang
-Ny.Z mengatakan nyeri kepala yang
dirasakan seperti tertekan benda berat
-Ny.Z mengatakan mempunyai riwayat
HT sudah ± 5 bulan
-Ny.Z mengatakan jika kepalanya
sakit/penyakitnya kambuh ia sulit
untuk tidur

DATA OBJEKTIF :
-Ny.S tampah sering memegang
kepalanya
-Ny.S tampah meringis
-Skala nyeri 5
-Hasil pemeriksaan TTV :
TD: 150/90 mmHg
HR: 90x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C

2. DATA SUBJEKTIF :
-Ny.Z mengatakan merasakan sakit PERILAKU KESEHATAN
kepala CENDERUNG BERESIKO
-Ny.Z mengatakan merasa berat
dibagian tengkuknya
-Ny.Z mengatakan mempunyai riwayat
hipertensi
-Ny.Z mengatakan sering
mengkomsumsi makanan berlemak,
dan makanan tinggi garam
-Tn.S mengatakan sudah merokok ±10
Tahun, 1 bungkus/hari
-Tn.S mengeluh batuk
-Tn.S merokok didalam rumah
-Tn.S mengatakan suka minum kopi
dan komsumsi kopi 3x/hari
-Ny.Z mengatakan anak anak nya
jarang mengkomsumsi sayuran karena
tidak suka sayuran
-Ny.Z mengatakan keluarganya jarang
Olahraga

DATA OBJEKTIF :
- Tn.S tampak merokok didalam rumah

Dx : Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis


Kriteria Skor Total Pembenaran
1.Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Ny. Z mengatakan sakit kepala dan
Tidak / kurang sehat merasa berat dibagian tengkuk nya
-Ny.Z mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi sudah ±1 tahun
yang lalu
-TD : 150/90 mmHg
2.Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 2 -Ny.Z suka makanan yang tinggi
diubah : lemak dan tinggi garam
Hanya sebagian -Ny.Z mengatakan jika sakit
kepalanya kambuh, Ny.Z hanya
membeli obat di apotik

3.Potensial masalah untuk 2/3 x 1 2/3 -Ny.Z mengatakan jika merasa sakit ia
dicegah : hanya membeli obat di apotik, Ny.Z
cukup jarang ke fasilitas kesehatan

4.Menonjolnya masalah : 2/2 x 0 0 Ny.Z mengatakan jika penyakitnya


-segera ditangani kambuh ia segera membeli obat di
apotik

Jumlah 3 2/3

DX : PERILAKU KESEHATAN CENDERUNG BERESIKO


Kriteria Skor Total Pembenaran

1.Sifat masalah : 3/3 x 1 1 -Ny.Z mengatakan sakit kepala dan


Tidak / kurang sehat merasa tegang ditengkuk
-Tn.S mengeluh batuk

2.Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 -Tn.S merokok sudah ±10 tahun,


diubah : kemungkinan sulit untuk diatasi,karna
Dapat diubah sebagian Tn.S mengatakan sulit untuk
mengurangi dan berhenti dari rokok,
tetapi Tn.S mengatakan akan mencoba
mengurangi jumlah komsumsi
rokok/hari nya
-Tn.S minum kopi 3x/hari, Tn.S
mengatakan akan mengurungi
komsumsi kopi
-Tn.S merokok didalam rumah
-Ny.Z mengatakan anak nya jarng
komsumsi sayuran
-Ny.Z jarang ke fasilitas kesehatan,
Ny.Z hanya membeli obat di apotik
3.Potensial masalah untuk 1/3 x 1 1 -Tn.S mengatakan tidak merasa ada
dicegah : masalah dengan tubuhnya selama
Rendah mengkomsumsi rokok.
-keluarga Tn.S tidak pernah
memeriksa kesehatan nya di fasilitas
-Ny.Z suka mengkomsumsi makanan
tinggi lemak dan garam

4.Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 -Tn.S mengatakan tidak pernah sakit


-masalah berat harus segera -Tn.S tidak mau berhenti merokok
ditangani dan merokok didalam rumah
-Ny.Z mengatakan sakit kepala dan
terasa tegang ditengkuknya
-Ny.Z suka mengkomsumsi makanan
tinggi lemak dan garam
-Ny.Z dan keluarga jarang olahraga
dan jarang komsumsi sayuran

Jumlah 4

LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Selasa, 21 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke : IV
Kegiatan : Menentukan Intervensi Keperawatan

A. Latar Belakang
Berdasarkan masalah keperawatan yang telah didapatkan, maka
akan dirumuskan perencanaan yang dibuat untuk meminimalkan atau
mengatasi masalah yang ada pada keluarga binaan. Dari intervensi akan
dibuat tujuan umum dan khusus atas masalah yang ada pada keluarga.
Bagian-bagian dari format intervensi yaitu:
1. Diagnosa keperawatan
2. Tujuan umum dan khusus
3. Strategi pelaksanaan
4. Intervensi
5. Evaluasi
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat
untuk dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dari keperawatan
yang telah diidentifikasi oleh perencanaan meliputi pengembangan strategi
desain untuk mengurangi, mencegah masalah-masalah yang diidentifikasi
pada masalah keperawatan.

B. Data yang Perlu Dikaji


Mendiskusikan perencanaan keperawatan yang akan ditentukan untuk
mengatasi masalah keluarga bersama keluarga.

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
b. Nyeri Akut b.d Agen Cidera Biologis
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu melakukan tindakan mandiri yang telah didiskusikan
dalam intervensi keperawatan.
3. Tujuan Khusus
Sudah dilakukan tindakan keperawtaan diharapkan keluarga mau dan
mampu mengikuti.

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan dan menentukan perencanaan keperawatan yang akan
diberikan dan dilakukan.
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa/ 21 April 2020
Pukul : 09.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Tn. S

E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan intervensi yang akan dilakukan
2. Memberikan motivasi pada keluarga untuk melakukan tindakan
secara mandiri
c. Fase Terminasi
1. Membuat kontrak dengan klien untuk pertemuan selanjutnya
2. Mengakhiri pertemuan dengan baik dan mengucapkan salam
F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
Melakukan intervensi keperawatan

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan
Kriteria Intervensi
Keperawatan Umum Khusus
Perilaku Setelah TUK 1:
kesehatan dilakukan Setelah dilakukan
cenderung 3x tindakan
beresiko kunjungan keperawatan 1 x
penyakit 60 menit Ny.Z
Hipertensi dapat mengenal
dan masalah
keluhan Hipertensi dengan
nyeri yang cara: Penkes a.Diskusikan bersama keluarga tentang
di alami a.Menyebutkan pengertian Hipertensi
Ny. Z pengertian b. Tanyakan kembali pada keluarga
dapat Hipertensi tentang pengertian Hipertensi
teratasi c. Berikan pujian atas jawaban yang tepat
b.Menyebutkan Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
penyebab verbal penyebab Hipertensi
terjadinya b.Motivasi keluarga untuk menyebutkan
Hipertensi kembali penyebab Hipertensi
c.Berikan pujian atas jawaban keluarga
c.Menyebutkan Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
tanda dan gejala verbal tanda dan gejala Hipertensi
Hipertensi b.Tanyakan kembali kepada keluarga
tentang tanda dan gejala Hipertensi
c.Berikan pujian atas jawaban
d . mampu Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
Menyebutkan verbal makanan yang dikurangi/hindari.
makanan apa saja b.Berikan pujian positif atas usaha yang
yang tidak boleh dilakukan keluarga
untuk penderita
Hipertensi
e.Menyebutkan Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
cara pencegahan verbal cara pencegahan Hipertensi
Hipertensi b.Tanyakan kembali tentang pencegahan
Hipertensi pada keluarga
c.Berikan pujian positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

f. Menyebutkan a. diskusi dengan keluarga cara


cara penanganan penanganan nyeri pada penyakit
nyeri pada hipertensi
penyakit b. Tanyakan kembali tentang pencegahan
hipertensi hipertensi
(Relaksasi nafas c.Berikan pujian positif atas usaha yang
dalam, hipnosis 5 dilakukan keluarga
jari, distraksi dll).
TUK 2:
Setelah dilakukan
1x 60 menit
kunjungan
keluarga mampu Respon
mengambil verbal dan
keputusan Afektif

a. Mengulang a. diskusi kembali penjelasan tentang


kembali hipertensi yang sudah diberikan pada
pengertian pertemuan sebelumnya
hipertensi, tanda
gejala, penyebab,
cara pencegahan
dll
b.Mengambil Respon a.Diskusikan bersama keluarga tentang
keputusan untuk verbal keinginan keluarga untuk merawat
merawat keluarga dan Afektif anggota keluarga yang sakit
dengan penyakit b.Berikan pujian atas jawaban yang tepat
Hipertensi
TUK 3: Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
Setelah dilakukan verbal perawatan penyakit Hipertensi
1 x 60 menit b.Tanyakan kembali kepada keluarga
kunjungan tentang perawatan/pencegahan Hipertensi
keluarga mampu c.Evaluasi/motivasi keluarga untuk
merawat anggota menyebutkan kembali cara merawat
keluarga yang anggota keluarga dengan hipertensi
sakit dengan cara: d.Berikan pujian atas jawaban yang tepat
a.Menyebutkan
bagaimana
perawatan
keluarga dengan
penyakit
Hipertensi
b.Menjelaskan Respon a.Diskusikan dengan keluarga tentang
cara merawat verbal perawatan penyakit Hipertensi
Ny.R dengan b.Tanyakan kembali kepada keluarga
hipertensi yang tentang perawatan/pencegahan Hipertensi
mudah dengan c.Evaluasi/motivasi keluarga untuk
mengajarkan menyebutkan kembali cara merawat
teknik relaksasi anggota keluarga dengan Hipertensi
nafas dalam, dan d.Berikan pujian atas jawaban yang tepat
kontrol makanan
c.Mendemonstrasi Respon a.Demonstrasikan pada keluarga cara
kan cara teknik efektif dan teknik relaksasi nafas dalam
relaksasi nafas psiko-motor b.Berikan kesempatan keluarga untuk
dalam mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri
akibat hipertensi
c.Berikan pujian atas jawaban yang tepat
d.Pastikan keluarga dan anggota keluarga
melakukan yang diajarkan setiap nyeri
kepala kembali dirasakan pasien
LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Rabu, 22 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke :V
Kegiatan : Melakukan implementasi (TUK I)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi keluarga untuk mencapai kriteria hasil yang
diharapkan.

B. Data yang Perlu Dikaji


Menjelaskan tentang masalah yang dialami dari keluarga

C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut b.d agen cidera Biologis
b. Perilaku Kesehatan Cendrung Beresiko
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga diharapkan
keluarga mampu mengenal dan dapat mengetahui penyebab, tanda dan
gejala serta pencegahannya.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit keluarga
mampu:
a. Menjelaskan pengertian Hipertensi
b. Menjelaskan penyebab Hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala Hipertensi
d. Menjelaskan cara penanganan Hipertensi
e. Melanjutkan cara pengobatan Hipertensi

D. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan
keluarga
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Rabu/ 22 April 2020
Pukul : 09.00 WIB
4. Tempat
Rumah keluarga binaan Tn. S

E. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Menjelaskan tentang penyakit hipertensi kepada keluarga
c. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan keluarga
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga dengan baik dan
mengucapkan salam.

F. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga aktif dalam diskusi hasil
c. Hasil
1. Melakukan TUK 1 kepada keluarga
2. Menjelaskan leaflet tentang penyakit hipertensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
keperawatan
1. Perilaku kesehatan Tanggal 22 April 2020 S:
cenderung beresiko Pukul 10.45 wib
- Mengucapkan - keluarga menjawab salam
salam - Ny.Z mengatakan sakit kepala
- Memvalidasi dan merasa tengkuknya terasa
keadaan keluarga tegang.
- Mengingat kontrak - Ny.Z menyetujui pertemuan
waktu saat ini selama 60 menit
- Menjelaskan tentang penyakit Hipertensi
tujuan pelaksanaan

TUK 1 :
- Ny.Z menyebutkan hipertensi
1.- Mendiskusikan
adalah kondisi saat tekanan
bersama keluarga tentang
darah berada pada nilai >
pengertian Hipertensi
120/80 mmHg
-Menanyakan kembali
- Ny.Z menyebutkan penyebab
pada keluarga tentang
hipertensi adalah : BB
pengertian hipertensi
berlebih, faktor usia,
2.-Mendiskusikan
keturunan, terlalu banyak
bersama keluarga
komsumsi garam, kurang
penyebab dari hipertensi
aktivitas dan olahraga,
-Memotivasi keluarga
Merokok
untuk menyebutkan
kembali penyebab
- Ny.Z menyebutkan tanda dan
hipertensi
gejaja hipertensi yaitu : Sakit
3.-Mendiskusikan
kepala, lemas, pandangan
bersama keluarga tentang
kabur, nyeri tengkuk, Sesak
tanda dan gejala
nafas, nyeri dada
hipertensi - Ny.Z menyebutkan cara
-Memotivasi keluarga penanganan hipertensi dengan
untuk menyebutkan cara menjaga berat badan
kembali tanda dan gejala ideal, komsumsi makanan
Hipertensi yang rendah lemak dan garam,
4. – Mendiskusikan Berhenti merokok dan sering
bersama keluarga cara olahraga
pencegahan hipertensi. - O:
- Memotivasi keluarga - Ny.Z kooperatif saat diberikan
untuk menyebutkan penjelasan tentang hipertensi
kembali tentang cara - Ny.Z menjawab pertanyaan
pencegahan hipertensi yang di ajukan oleh mahasiswa

A:
- Tujuan pelaksanaan TUK I
tercapai
- Keluarga mampu mengenal
masalah
P:
- Lanjutkan ke TUK II
Mengambil keputusan
LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Kamis, 23 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke : VI
Kegiatan : Melakukan implementasi (TUK II)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi keluarga untuk mencapai kriteria hasil yang
diharapkan. Pada pertemuan ini mahasiswa akan mengajak keluarga
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
ada pada keluarga.

B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit keluarga mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan
pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk pengobatan

C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan
keluarga
2. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
3. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 23 April 2020
Pukul : 16:00 wib
4. Tempat : kediaman Tn. S

D. Strategi Pelaksanaan
a. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan berkunjung
b. Fase Kerja
1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang keinginan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit.
2. Merawat anggota keluarga yang sakit.
3. Mengambil keputusan untuk pengobatan yang dilakukan.
c. Fase Terminasi
1. Mengevaluasi kegiatan dengan keluarga
2. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
3. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga dengan baik dan
mengucapkan salam.

E. Kriteria Hasil
a. Struktur
1. Menyelesaikan laporan pendahuluan
2. Menyiapkan alat dan media
3. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
b. Proses
1. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
2. Keuarga kooperatif
c. Hasil
Keluarga mampu mengambil keputusan untuk pengobatan yang akan
dilakukan anggota keluarga yang sakit.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Perilaku Tanggal 23 April 2020 S:
Kesehatan Pukul : 16.40 wib
cendrung - Menjelaskan tujuan TUK 2 - Ny.Z menyetujui pertemuan ini
beresiko - Mengingat kembali kontrak selamam15 menit tentang
waktu sebelumnya pengambilan keputusan

- Menanyakan kembali pada - Ny.Z menyebutkan komplikasi


Ny.Z tentang komplikasi dari hipertensi
penyakit hipertensi

- Memberikan kesempatan - Ny.Z mengatakan sudah


pada keluarga untuk mengerti dan jelas materi yang
menanyakan yang belum telah dijelaskan sebelumnya
dipahami mengenai
penyakit hipertensi

- Mendiskusikan bersama
Ny.Z dan keluarga untuk - keluarga mengatakan akan
memutuskan tindakan yang merawat anggota keluarga yang
tepat untuk merawat Ny. Z sakit sesuai dengan yang
- Memberikan pujian positif dijelaskan
atas usaha keluarga untuk
mau merawat Ny.Z dengan
penanganan hipertensi O:
- keluarga kooperatif saat
diberikan penjelasan
- keluarga mendengar penjelasan
yang diberikan
A:
- keluarga mampu mengambil
keputusan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit

P:
- lanjutkan ke TUK 3 (mengambil
keputusan)
LAPORAN KASUS
KEPERAWATAN KELUARGA

Jadwal kunjungan : Jumat, 24 April 2020


Pukul : 16.00 wib
Kunjungan ke : VII
Kegiatan : Melakukan implementasi (TUK III)

A. Latar Belakang
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi keluarga untuk mencapai kriteria hasil yang
diharapkan. Pada pertemuan ini mahasiswa akan melakukan TUK 3
dengan keluarga yaitu memberi perawatan pada anggota keluarga yang
sakit. Perawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah
apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk
pertolongan pertama.

B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan Umum
Dalam waktu 1x60 menit keluarga mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah/mengambil keputusan untuk melakukan
pengobatan.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk pengobatan

C. Rencana Kegiatan
a. Topik
Menjelaskan mengenai masalah dan apa yang harus dilakukan
keluarga
b. Metode
Diskusi dan Tanya jawab dengan keluarga
Leaflet
D. Waktu
Hari/Tanggal : Senin, 24 April 2020
Pukul : 10.00 wib
E. Tempat : Rumah keluarga binaan Tn. S

F. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan berkunjung
2. Fase Kerja
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang keinginan untuk merawat
anggota keluarga yang sakit.
b. Merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Mengambil keputusan untuk pengobatan yang dilakukan.
3. Fase Terminasi
a. Mengevaluasi kegiatan dengan keluarga
b. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. Mengakhiri pertemuan bersama keluarga dengan baik dan
mengucapkan salam.
G. Kriteria Hasil
1. Struktur
a. Menyelesaikan laporan pendahuluan
b. Menyiapkan alat dan media
c. Kontrak waktu dengan keluarga sesuai rencana
2. Proses
a. Laksanakan sesuai dengan perencanaan
b. Keluarga kooperatif
3. Hasil
a. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk pengobatan yang
akan dilakukan anggota keluarga yang sakit.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Perilaku Tanggal 24 April 2020 S:
Kesehatan Pukul : 16.40 wib
Cenderung - Menjelaskan tujuan TUK 3 - Ny.Z menyetujui pertemuan ini
Beresiko - Mengingat kembali kontrak selamam15 menit tentang
waktu sebelumnya pengambilan keputusan

- Menjelaskan cara merawat


- Ny.Z dan keluarga mengatakan
Ny.Z dengan
mau cara merawat
hipertensi/mengurangi nyeri
hipertensi/mengurangi nyeri
yang mudah dengan
dengan cara teknik relaksasi
mengajarkan teknik
nafas dalam
relaksasi nafas dalam

- Mendemonstrasikan teknik
O:
relaksasi nafas dalam
- keluarga kooperatif saat
- Memberikan pujian positif
diberikan penjelasan
atas usaha keluarga untuk
- keluarga mendengar penjelasan
mau merawat Ny.Z dengan
yang diberikan
penanganan hipertensi
- Ny.Z mampu melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
A:
- Tujuan pelaksanaan TUK 3
tercapai
P:
- lanjutkan ke TUK 4
(memodifikasi lingkungan)

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai