Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA

RSUD dr. T. C. HILLERS MAUMERE


Jalan Wairklau . No.Telp. (0382) 2426133 Fax. (0382) 2426132
 www.rsudtchillers.net  info@rsudtchillers.net
Call Center: 085239132220
M A U M E R E

KURIKULUM

PELATIHAN BBLR (BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH)

UNTUK PELAYANAN NEONATUS LEVEL 1 DAN LEVEL 2

PADA RSUD dr. T.C. HILLERS MAUMERE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka
Kematian Neonatal (AKN) 19/1000 KH, Angka Kematian Bayi (AKB)32/1000 KH dan
Angka Kematian Balita (AKABA) adalah 40/1000 KH. Jika dibandingkan dengan survei
yang sama pada tahun 2007, kematian balita dan kematian bayi telah mengalami penurunan,
namun kematian neonatal tetap stagnan bahkan dalam 10 tahun terakhir. Hal ini
mengakibatkan peningkatan proporsi jumlah kematian neonatal dari tahun ke tahun. Tanpa
upaya yang keras dan fokus intervensi yang tepat dikhawatirkan angka kematian neonatal
terus meningkat yang berakibat pada angka kematian balita di Indonesia. Kematian neonatal
memegang proporsi yang cukup besar dari kematian balita maupun kematian bayi.
Disebutkan pada SDKI tahun 2012, sebanyak 59.4% kematian bayi dan 47.5% kematian
balita terjadi pada masa neonatal. Penyebab utama kematian pada masa neonatal yaitu
prematuritas dan atau bayi berat lahir rendah (BBLR), asfiksia serta infeksi. Kematian
neonatus terbanyak pada hari pertama kehidupan. Hal ini seringkali berkaitan dengan
perawatan neonatus di tingkat keluarga (perawatan, deteksi dini & pola pertolongan
pencarian pelayanan kesehatan) serta tatalaksana kasus komplikasi pada neonatus yang tidak
sesuai standar dan berkualitas di tingkat pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI dan HOGSI pada tahun 2012,
belum semua komponen asuhan persalinan normal (APN) dilakukan di RS maupun di
Puskesmas. Di Puskesmas, tenaga kesehatan yang melakukan penanganan bayi baru lahir
adalah 74,6%. sedangkan yang mampu melakukan resusitasi bayi baru lahir 53,1%.
Faktor lain yang berpengaruh dalam peningkatan kelangsungan hidup bayi baru lahir
yaitu ketersediaan – jenis – kompetensi - distribusi tenaga kesehatan strategis yaitu Dokter,
perawat, dan bidan. Salah satu upaya percepatan penurunan kematian neonatus perlu
peningkatan kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir dengan
BBLR. Perawat dan bidan merupakan tenaga kesehatan terdepan dalam memberikan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir dengan BBLR. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun
1996 tentang tenaga kesehatan pasal 13 ditetapkan bahwa pelatihan di bidang kesehatan
wajib memenuhi persyaratan tersedianya calon peserta latih, tenaga pelatih, kurikulum
pelatihan, sumber dana yang menjamin kelangsungan penyelenggaraan pelatihan serta sarana
dan prasarana. Untuk itu perlu disusun kurikulum pelatihan perawatan BBLR yang akan
menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelatihan keperawatan.

B. Filosofi Pelatihan

Pelatihan keperawatanBBLR di peruntukan bagi perawat neonatus di seluruh pelayanan


kesehatan dengan memperhatikan:
1. Prinsip Andragogi, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam bidang keperawatan BBLR
b. Dipertimbangkan setiap ide dan kemampuannya,sejauh berada didalam konteks
pelatihan
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap proses
pembelajaran
2. Berorientasi kepada peserta dimana peserta berhak untuk :
a. Memampukan paket bahan belajar yaitu modul pelatihan untuk meningkatkan
ketrampilan dibidang keperawatan BBLR sesuai dengan standar pedoman
pelayanan Kemenkes.
b. Memampukan pelatih/ fasilitator profesional yang mampu memfasilitasi dengan
berbagai metode, melakukan umpan balik dan menguasai materi yang disampaikan
dalam pelatihan.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki individu,baik secara
visual,auditorial maupun kinestetik ( gerak).
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka terhadap proses
pembelajaran yang dijalani.
e. Melakukan evaluasi (terhadap pelatih/fasilitator dan penyelenggara) dan di
evaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya dalam bidang keperawatan
neonatus dengan BBLR.
3. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk
a. Mencapai penguasaan materi yang ditetapkan
b. Meningkatkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi
dibidang keperawatan BBLR
c. Melakukan penilaian terhadap keberhasilannya dalam mencapai kompetensi yang
ditetapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing
a. Peserta memperoleh kesempatan sendiri penerapan teori dalam praktek melalui
metode pembelajaran latihan/ praktek klinik dikelas dibawah fasilitasi,sehingga
mampu melakukan secara mandiri.
b. Berkesempatan melakukan eksperimen dari materi pelatihan dengan menggunakan
metode pembelajaran antara lain ceramah,tanya jawab, penugasan,diskusi
kelompok,latihan-latihan, baik secara individu maupun kelompok.
c. Melakukan penanggulangan / perbaikan yang dirasa perlu.
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, berperan sebagai perawat perinatology di pelayanan
kesehatan.
B. Fungsi
Dalam melaksanakan perannya peserta berfungsi dalam memberikan keperawatan
pada neonatus dengan BBLR
C. Kompetensi
Untuk melaksanakan peran dan fungsinya tersebut, diperlukan kompetensi:
1. Memahami permasalahan berat badan lahir rendah.
2. Melakukan penilaian usia gestasi
3. Melakukan manajemen termoregulasi
4. Melakukan perawatan pada neonatus dengan gangguan pernapasan pada BBLR
5. Melakukan pemberian nutrisi pada BBLR
6. Melakukanmanagemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada
neonatus
7. Melakukanpengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
8. Mengetahui masalah lain yang sering di hadapi BBLR
9. Melakukan stabilisasi dan rujukan
BAB III
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan keperawatan
neonatusBBLR di pelayanan kesehatan

B. Tujuan Khusus Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
1. Memahami permasalahan berat badan lahir rendah.
2. Melakukan penilaian usia gestasi
3. Melakukan manajemen termoregulasi
4. Melakukan perawatan pada neonatus dengan gangguan pernapasan pada BBLR
5. Melakukan pemberian nutrisi pada BBLR
6. Melakukanmanagemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada
neonatus
7. Melakukanpengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
8. Mengetahui masalah lain yang sering di hadapi BBLR
9. Melakukan stabilisasi dan rujukan
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

WAKTU
NO MATERI JML
T P PL
A Materi Dasar
1. Kebijakan nasional tentang pelayanan kesehatan 1 0 0 1
maternal dan neonatal
B Sub total 1 0 0 1
Materi Inti
1. Permasalahan berat badan lahir rendah. 1 0 0 1
2. Penilaian usia gestasi 1 0 0 1
3. Manajemen termoregulasi 1 2 0 3
4. Perawatan pada neonatus dengan gangguan 1 4 0 5
pernapasan pada BBLR
5. Pemberian nutrisi pada BBLR 1 2 0 3
6. Managemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, 2 2 0 4
hipokalsemia pada neonatus
7. Pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan 1 2 0 3
neonatus
8. Masalah lain yang sering dihadapai BBLR 1 0 0 1

9. Stabilisasi dan rujukan 1 0 0 1


C Sub total 10 10 0 20
Materi Penunjang
1. Building Learning Commitment 0 1 0 1
2. Rencana Tindak Lanjut 0 1 0 1
Sub total 0 2 0 2
TOTAL 11 14 0 25

Catatan :
T : Teori 1 JPL = 45 menit
P : Penugasan 1 JPL = 45 menit
PL : Praktek Lapangan 1 JPL = 60 menit
BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

Nomor : MD 1
Materi : Kebijakan Nasional Tentang Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal
Waktu : 2 JPL (T = 2, P = 0, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami kebijakan nasional tentang pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal

Media dan Alat


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Referensi
Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Menjelaskan strategi pelayanan 1. Strategi pelayanan kesehatan maternal  Ceramah  Bahan Tayang  Standar pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal dan neonatal Tanya  Modul kesehatan neonatus di
2. Menjelaskan sasaran nasional 2. Sasaran nasional pelayanan kesehatan jawab  Komputer/ sarana kesehatan
pelayanan kesehatan maternal dan maternal dan neonatal laptop 2011
neonatal  LCD  Risfaskes 2011
3. Menjelaskan komponen nasional 3. Komponen nasional pelayanan  Pointer  Permenkes No.75
pelayanan kesehatan maternal dan kesehatan maternal dan neonatal  White board/ tahun 2014 tentang
neonatal flipchart pusat kesehatan
4. Menjelaskan standar nasional 4. Standar nasional pelayanan kesehatan  Spidol masyarakat
pelayanan kesehatan maternal dan maternal dan neonatal
neonatal
Nomor : MI1
Materi : Permasalahan berat badan lahir rendah.
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami permasalahan berat badan lahir rendah.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Menjelaskan bayi berat lahir 1. Klaisifikasi bayi baru lahir:  Ceramah  Bahan
rendah (BBLR) a. Bayi baru lahir normal Tanya tayang
b. Bayi BBLR: Jawab  Modul
1). Jenis BBLR  Studi  Komputer/
2). Penentuan status BBLR kasus laptop
3). Perbedaan Fisik BBLR  LCD
4). Penyebab BBLR  Pointer
2. Menjelaskan permasalahan bayi 2. Masalah yang di hadapi BBLR
berat lahir rendah (BBLR) a. Asfiksia
b. Gangguan pernapasan
c. Termoregulasi
d.Nutrisi
e. Metabolisma
f.Polisitemia

3. Melakukan penanganan BBLR 3. Konsep pelayanan perinatologi


Nomor : MI2
Materi : Penilaian usia gestasi
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami penilaan usia gestasi

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Memahami penilaian usia gestasi 1. Penilaian usia gestasi:  Ceramah  Bahan
a. penilaian usia gestasi antenatal Tanya tayang Referensi?
b. penilaian usia gestasi postnatal: Jawab  Modul
1). Pemeriksaan oftalmoskopi  Studi  Komputer/
2). Penilaian uusia gestasi kasus laptop
Dobowitz –Ballard:  LCD
a). kulit  Pointer
b). lanugo
c).Garis telapak kaki
d) Payudara
e) Mata
f) Telinga
g) Genitalia
h) Neuromuskular
4. Melakukan penanganan BBLR 2. Kurva Pertumbuhan
Nomor : MI3
Materi : Manajemen termoregulasi
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan manajemen termoregulasi

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Mengetahui konsep 1. Konsep temoregulasi:  Ceramah  Bahan
termoregulasi a. Pengertian termoregulasi Tanya tayang Referensi ?
b. konsep termoregulasi Jawab  Modul
c. faktor yang mempengaruhi  Studi  Komputer/
pengaturan panas kasus laptop
d. mekanisme kehilanagan panas  LCD
2. Melakukan manajemen 2. Manajemen termoregulasi  Pointer
termoregulasi a. intervensi pengolahan panas
b.pengunaan radian warmer
c. pengunaan inkubator
d. perawatan metode kanguru
(PMK)
e. pencegahan hipotermia
d. Intervensi hipotermia pada
neonatus
Nomor : MI4
Materi : Perawatan pada neonatus dengan gangguan pernapasan pada BBLR
Waktu : 7 JPL (T = 3, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan perawatan pada neonatus dengan gangguan
pernapasan pada BBLR

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta 1. Adaptasi sistem pernapasan bayi
mampu: baru lahir:
1. Mengetahui adaptasi sistem a. Gejala gangguan napas pada  Ceramah  Bahan
pernapasan bayi baru lahir BBLR Tanya tayang
b. Evalusi gawat napas Jawab  Modul
2. Penanganan gangguan napas pada  Studi  Komputer/
BBLR: kasus laptop
2. Melakukan penanganan gangguan a. Asfiksia  LCD
napas pada BBLR b. Obstrusi jalan nafas  Pointer
c. Takhipnea
d. Sindrom gangguan napas (HMD)
e. pneumonia pada bayi baru lahir
f. Sindrom aspirasi sindrom
g. Apnu
3. Perawatan pada BBLR dengan
terapi bantuan napas
3. Melakukan perawatan pada BBLR a. Pemberia bantuan pernapasan :
dengan terapi bantuan napas 1). pada fase akut :
a). Nasal CPAP
b). Ventilasi mekanik
2). Pada fase penyembuhan:
a). Oksigen aliran bebas
b). Nasal CPAP
Nomor : MI5
Materi : Pemberian nutrisi pada BBLR
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pemberian nutrisi pada BBLR

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Melakukan pemberian nutrisi 1. Pemberian Nutrisi pada BBLR:  Ceramah  Bahan
pada BBLR a. Masalah nutrisi pada BBLR Tanya tayang
b. Mulai pemberian nutrisi Jawab  Modul
c. Kebutuhan cairan dan elektrolot  Studi  Komputer/
BBLR kasus laptop
d. menilai kecukupan cairan  LCD
elektrolit  Pointer
e. Pemberian nutrisi parentral
f. Pemberian Nutrisi enteral:
1). Pemberian ASI(Skring donor)
2). Cara pemberian minum
BBLR
Nomor : MI6
Materi : Managemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada neonatus
Waktu : 7 JPL (T = 3, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan manajemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia,
hipokalsemia pada neonatus

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Mengetahui tentang tatalaksana 1. Tatalaksana hipoglikemia pada  Ceramah  Bahan
hipoglikemia pada neonatus neonatus: Tanya tayang
a. Definisi hipoglikemia Jawab  Modul
b. Penyebab dan mekanisme  Studi  Komputer/
hipoglikemia kasus laptop
c. Tanda klinis hipoglikemia  LCD
d. Tatalaksana hipoglikemia  Pointer
2. Mengtahui tentang 2. Hiperbilirubin pada neontus:
hiperbilirubinemia pada neonatus a. Definisi
b. keracunan bilirubin
c. kern icterus
d. Penatalaksanaan hiperbilirubin
3. Mengetahui hipoklalsemia pada 3. Hipokallsemia pada neonatuus:
neonatus a. Definisi kalsium
b. Fungsi kerja kalsium pada tubuh
c. Metabolisme Ca pada neonatus
d. Definisi hipokalsemia
e. Penyebab hipokalsemia
d. Tatalaksana hipokalsemia
f. komplikasi hipokalsemia
Nomor : MI7
Materi : Pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan
neonatus

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. melakukan pengendalian infeksi 1. pengendalian infeksi rumah sakit di
rumah sakit di unit perawatan unit perawatan neonatus  Ceramah  Bahan
neonatus a. Latar belakang Tanya tayang
b. Tujuan Jawab  Modul
c. Hais  Studi  Komputer/
d. Faktor yang berperan terhadap kasus laptop
infeksi rumah sakit  LCD
e. Penerapan kewaspadaan isolasi  Pointer
1). Kewaspadaan standar
a). Handhygiene
b). Etika batuk
c). APD
d). Penanganan Limbah
e). Pencegahan tertusuk
jarum
2) Kewaspadaan Transmisi
a). Ruang Isolasi
Nomor : MI8
Materi : Pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan
neonatus

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. melakukan pengendalian infeksi 1. pengendalian infeksi rumah sakit  Ceramah  Bahan
rumah sakit di unit perawatan di unit perawatan neonatus Tanya tayang Referensi ?
neonatus a. Latar belakang Jawab  Modul
b. Tujuan  Studi  Komputer/
c. Hais kasus laptop
d. Faktor yang berperan terhadap  LCD
infeksi rumah sakit  Pointer
f. Penerapan kewaspadaan isolasi
1). Kewaspadaan standar
a). Handhygiene
b). Etika batuk
c). APD
d). Penanganan Limbah
e). Pencegahan tertusuk
jarum

2) Kewaspadaan Transmisi
a). Ruang Isolasi
Nomor : MI9
Materi : masalah lain yang sering dihadapi BBLR
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu mengetahui masalah lain yang sering dihadapi BBLR

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Mengetahui masalah lain yang 1. Masalah lain yang sering di hadapi  Ceramah  Bahan
sering di hadapi BBLR BBLR Tanya tayang
a. Masalah saluuran cerna Jawab  Modul
b. Kejang pada BBLR  Studi  Komputer/
c. Nyeri pada neonatus kasus laptop
d. Penatalaksanaan :  LCD
1) konseling  Pointer
2) Pertumbuhan dan nutrisi
3).Gangguan neorologi
4). Perkembagan prilaku
5). Imunisasi
Nomor : MI10
Materi : Stabilisasi dan Rujukan
Waktu : 6 JPL (T = 2, P = 4, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan stabilisasi dan rujukan

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Sub Pokok Media dan Alat
Metode Referensi
(TPK) Bahasan Bantu
Setelah mengikuti materi ini peserta
mampu:
1. Melakukan Stabilisasi 1. Stabilisasi :  Ceramah  Bahan
a. Filosofi Tanya tayang Referensi ?
b. Stabilisasi neonatus Jawab  Modul
c. Penanganan sebelum dirujuk  Studi  Komputer/
2. Rujukan: kasus laptop
2. Melakukan rujukan a. organisasi layanan rujukan  LCD
b. indikasi rujukan  Pointer
c. tanggung jawab tim transportasi
d. Keberhasilan rjukan
BAB VI
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN

PRE TEST



PEMBUKAAN

Membangun Komitmen Belajar



(Building Learning commitment/ BLC)

Wawasan: Pengetahuan dan Keterampilan:

1. Kebijakan NAsional Materi Inti:


tentang Pelayanan
Kesehatan 1. Memahami permasalahan berat badan lahir rendah.
2. Melakukan penilaian usia gestasi
Metode: 3. Melakukan manajemen termoregulasi
E 4.Melakukan perawatan pada neonatus dengan
Ceramah Tanya Jawab gangguan pernapasan pada BBLR
V 5. Melakukan pemberian nutrisi pada BBLR
6. Melakukanmanagemen hipoglikemia,
A hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada neonatus
7. Melakukanpengendalian infeksi rumah sakit di unit
L perawatan neonatus
8. Mengetahui masalah lain yang sering di hadapi
U BBLR
9. Melakukan stabilisasi dan rujuka

A Metode:

Ceramah Tanya Jawab, Latihan Kasus, Demontrasi, Praktik Lapangan


S POST TEST

I
PENUTUPAN RENCANA TINDAK LANJUT
(RTL)

Rincian rangkaian alur proses pelatihan sebagai berikut:
1. Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan dan penjelasan program pelatihan.
b. Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang perlunya pelatihan
dan dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan keperawatan neonatus
level bagi perawat
c. Perkenalan peserta secara singkat.
2. Pelaksanaan Pre Test
Pelaksanaan pre tes dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal
peserta terhadap materi yang akan diberikan pada proses pembelajaran.
3. Membangun Komitmen Belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses belajar
mengajar selanjutnya dan menciptakan komitmen terhadap norma-norma kelas yang
disepakati bersama oleh seluruh peserta serta membentuk struktur kelas sebagai
penghubung antara peserta, pengendali diklat, dan panitia penyelenggara.
Kegiatannya antara lain:
a. Penjelasan oleh pelatih tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
dalam materi membangun komitmen belajar.
b. Perkenalan antara peserta dan para pelatih dan panitia penyelenggara pelatihan, dan
juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan
permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
c. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing
peserta selama pelatihan.
d. Kesepakatan antara para pelatih, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
4. Pengisian wawasan
Setelah materi membangun komitmen belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam
pelatihan ini, sebagai berikut adalah :
a. Kebijakan nasional tentang pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
5. Pemberian peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Pemberian materi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan ini
mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta, yaitu mampu menjelaskan
peran dan fungsi :
1. Memahami permasalahan berat badan lahir rendah.
2. Melakukan penilaian usia gestasi
3. Melakukan manajemen termoregulasi
4. Melakukan perawatan pada neonatus dengan gangguan pernapasan pada BBLR
5. Melakukan pemberian nutrisi pada BBLR
6. Melakukan managemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada neonatus
7. Melakukan pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
8. Mengetahui masalah lain yang sering di hadapi BBLR
9. Melakukan stabilisasi dan rujukan
6. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut hasil pelatihan berupa rencana
pelaksanaan proses belajar mengajar kepada peserta pelatihan keperawatan neonatus
level 2 yang akan diaplikasi di rumah sakit masing masing.
7. Pelaksanaan Post-test
Post-tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta dapat menyerap materi selama
pelatihan. Selain post tes, dilakukan evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap
kemampuan yang telah didapat peserta melalui penugasan-penugasan yang dilakukan
oleh peserta.
8. Evaluasi kompetensi
1. Memahami permasalahan berat badan lahir rendah.
2. Melakukan penilaian usia gestasi
3. Melakukan manajemen termoregulasi
4. Melakukan perawatan pada neonatus dengan gangguan pernapasan pada BBLR
5. Melakukan pemberian nutrisi pada BBLR
6. Melakukan managemen hipoglikemia, hiperbilirbinemia, hipokalsemia pada neonatus
7. Melakukan pengendalian infeksi rumah sakit di unit perawatan neonatus
8. Mengetahui masalah lain yang sering di hadapi BBLR
9. Melakukan stabilisasi dan rujukan
9. Evaluasi
a. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi) dan terhadap fasilitator.
b. Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses
pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan
proses pembelajaran selanjutnya.
c. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat fasilitator telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
form. evaluasi terhadap fasilitator.
d. Proses umpan balik juga dilakukan dari pelatih ke peserta berdasarkan penjajagan
awal melalui pretest, pemetaan kemampuan dan kapasitas peserta, penilaian
penampilan peserta, baik di kelas maupun pada waktu penugasan.

10. Evaluasi penyelenggaraan


Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang
penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

11. Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari
peserta ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
BAB VII
PESERTA DAN PELATIH

A. Peserta
1. Kriteria:
a. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
b. Minimal PK1 dengan pengalaman kerja 2 tahun
c. Ditugaskan oleh pimpinan
d. Bersedia mengikuti pelatihan sampai dengan selesai
2. Jumlah Peserta
Jumlah Peserta dalam 1 angkatan adalah maksimal 35orang

B. Pelatih
1. Pendidikan minimal S1/ S1 Keperawatan
2. Menguasai materi yang akan diajarkan
3. Telah mengikuti pelatihan kediklatan seperti: Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK)/ Training of Trainers (TOT)
4. Memahami kurikulum pelatihan Keperawatan BBLR di Rumah Sakit terutama GBPP
materi yang akan disampaikan.
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. Penyelenggara
Pelatihan BBLR di laksanakan di RSUD dr. T.C. Hillers Maumeredengan bekerja sama/
pengampuan dari institusi pelatihan kesehatan yang terakreditasi Bapelkes provinsi
NTT, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki minimal 1 orang panitia yang telah mengikuti TOC(Training Officer
Course)
2. Memiliki pengendali pelatihan yang telah mengikuti pelatihan MOT(Master of
Training)
B. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan BBLR akan diselenggarakan di ruang Aula lantai III RSUD dr. T.C. Hillers
Maumere
BAB IX
EVALUASI

Evaluasi pelatihan dilakukan terhadap 3 (tiga) komponen utama, yakni peserta pelatihan,
pelatih/fasilitator dan penyelenggara/ pengelola pelatihan.
1. Evaluasi terhadap peserta pelatihan:
a. Penilaian Pre test, post test dan evaluasi kompetensi
b. Pengukuran terhadap hasil belajar dari aspek kognitif mampu dilihat dari kenaikan
nilai hasil pre dan post test
c. Nilai batas lulus 75

2. Evaluasi terhadap instruktur/fasilitator pelatihan:


Pengukuran tingkat kemampuan seorang pelatih/fasilitator dalam proses pembelajaran
pada setiap materi, Mampu dilihat melalui nilai rata-rata yang diberikan oleh peserta
pelatihan dengan menggunakan lembar penilaian pelatih/fasilitator.
Hal-hal yang dinilai:
a. Tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran
b. Kesesuaian materi
c. Ketepatan penggunaan metode pembelajaran dan kesesuaian media/alat bantu yang
digunakan dengan tujuan pembelajaran
d. Penguasaan materi/pokok bahasan
e. Sistematika penyajian materi
f. Kemampuan penyampaian dan penyajian materi
g. Penggunaan bahasa dan volume suara
h. Ketepatan waktu
i. Kesempatan tanya jawan dan kerjasama antar tim pengajar
j. Kerapihan berpakaian

3. Evaluasi terhadap Penyelenggaran


Pengukuran tingkat penyelenggaraan/pengelolaan pelatihan mampu dilihat melalui nilai
rata-rata yang diberikan oleh peserta pelatihan diakhir penyelenggaran dengan
menggunakan lembar penilaian penyelenggaraan pelatihan.
Hal-hal yang dinilai:
a. Tujuan pelatihan
b. Manfaat dan relevansi setiap materi bahasan bagi pelaksanaan tugas
c. Hubungan antara peserta pelatihan dengan penyelenggara pelatihan
d. Ketepatan waktu
e. Pelayanan kesekretariatan
f. Pelayanan akomodasi (sarana dan prasarana penunjang pelatihan)
g. Pelayanan konsumsi
h. Saran perbaikan
4. Sertifikat
Untuk pemberian Satuan Kredit Profesi (SKP) diatur oleh Organisasi Profesi Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sesuai dengan Buku Pedoman Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Bagi Perawat (PKB2P) Perawat Indonesia (PPNI) tahun
2019.

Anda mungkin juga menyukai