Nama Peserta
Kab/Kota Puskesmas
1. pemeriksaan BTA
2.foto torax antero-posterior (AP)
3. uji tuberkulin
4. Tes Cepat Molekuler
Rencana nutrisi:
Asi tetap diberikan
Rencana penyusunan menu MPASI sesuai kebutuhan
anak dengan 200 kkal per hari yg mengandung
karbohidrat,lemak, protein,vitamin dan mineral dengan
makanan pokok 3 kali per hari dan makanan selingan 2
kali per hari.
3.pemberian MP ASI Selama 90 hari dengan
evaluasi/penilaian status gizi setiap bulan atau 30 hari
dengan MP ASI makanan berbahan lokal.
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan BTA
- Pemeriksaan TCM (test cepat molekuker)
- Biakan mycobacterium tuberculosis
- Pemeriksaan patologi dari biopsy kelenjar, kulit, atau jaringan
lain yang dicurigai TBC
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan BTA
- Pemeriksaan TCM (test cepat molekuker)
- Biakan mycobacterium tuberculosis
- Pemeriksaan patologi dari biopsy kelenjar, kulit, atau jaringan
lain yang dicurigai TBC
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan BTA
- Pemeriksaan TCM (test cepat molekuker)
- Biakan mycobacterium tuberculosis
- Pemeriksaan patologi dari biopsy kelenjar, kulit, atau jaringan
lain yang dicurigai TBC
Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan mikrobiologi
- Pemeriksaan BTA
- Pemeriksaan TCM (test cepat molekuker)
- Biakan mycobacterium tuberculosis
- Pemeriksaan patologi dari biopsy kelenjar, kulit, atau jaringan
lain yang dicurigai TBC
LATIHAN KASUS 2 - PNEUMONIA DAN TBC
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: rewel
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda vital
- Status Gizi: BB: 10 kg (BB/U : Gizi Baik)
- Kepala : mata normal/cekung, normal atau tampak haus,
malas minum atau tidak bisa minum, turgor kulit abdomen
kembali cepat atau lambat dan sangat lambat (>2 detik)
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: rewel
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda vital
- Status Gizi: BB: 10 kg (BB/U : Gizi Baik)
- Kepala : mata normal/cekung, normal atau tampak haus,
malas minum atau tidak bisa minum, turgor kulit abdomen
kembali cepat atau lambat dan sangat lambat (>2 detik)
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: rewel
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda vital
- Status Gizi: BB: 10 kg (BB/U : Gizi Baik)
- Kepala : mata normal/cekung, normal atau tampak haus,
malas minum atau tidak bisa minum, turgor kulit abdomen
kembali cepat atau lambat dan sangat lambat (>2 detik)
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum: rewel
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda vital
- Status Gizi: BB: 10 kg (BB/U : Gizi Baik)
- Kepala : mata normal/cekung, normal atau tampak haus,
malas minum atau tidak bisa minum, turgor kulit abdomen
kembali cepat atau lambat dan sangat lambat (>2 detik)
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 7kg/9bulan di antara -2 dan 0 (Gizi baik)
PB/U = 67 cm/9 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 7kg/67 cm di antara -1 dan 0 (Gizi baik)
2. Bayi ini gizi baik dan tidak termasuk pendek (PB/U
Normal)
3. Edukasi yang diberikan yaitu
a. Pemberian MPASI tepat waktu ketika ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi
b. MPASI yang diberikan adekuat secara kualitas memenuhi
kebutuhan energy, protein, lemak dan mikronutrien
c. Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan
cara dan alat yang aman dan higienis
d. MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal
lapar atau kenyang dari anak
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 7kg/9bulan di antara -2 dan 0 (Gizi baik)
PB/U = 67 cm/9 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 7kg/67 cm di antara -1 dan 0 (Gizi baik)
2. Bayi ini gizi baik dan tidak termasuk pendek (PB/U
Normal)
3. Edukasi yang diberikan yaitu
a. Pemberian MPASI tepat waktu ketika ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi
b. MPASI yang diberikan adekuat secara kualitas memenuhi
kebutuhan energy, protein, lemak dan mikronutrien
c. Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan
cara dan alat yang aman dan higienis
d. MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal
lapar atau kenyang dari anak
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 7kg/9bulan di antara -2 dan 0 (Gizi baik)
PB/U = 67 cm/9 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 7kg/67 cm di antara -1 dan 0 (Gizi baik)
2. Bayi ini gizi baik dan tidak termasuk pendek (PB/U
Normal)
3. Edukasi yang diberikan yaitu
a. Pemberian MPASI tepat waktu ketika ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi
b. MPASI yang diberikan adekuat secara kualitas memenuhi
kebutuhan energy, protein, lemak dan mikronutrien
c. Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan
cara dan alat yang aman dan higienis
d. MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal
lapar atau kenyang dari anak
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 7kg/9bulan di antara -2 dan 0 (Gizi baik)
PB/U = 67 cm/9 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 7kg/67 cm di antara -1 dan 0 (Gizi baik)
2. Bayi ini gizi baik dan tidak termasuk pendek (PB/U
Normal)
3. Edukasi yang diberikan yaitu
a. Pemberian MPASI tepat waktu ketika ASI saja tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi
b. MPASI yang diberikan adekuat secara kualitas memenuhi
kebutuhan energy, protein, lemak dan mikronutrien
c. Proses persiapan dan pembuatan MPASI menggunakan
cara dan alat yang aman dan higienis
d. MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal
lapar atau kenyang dari anak
NILAI
LATIHAN KASUS 5 - ASI DAN MPASI
(70-100)
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 6,1 kg/8 bulan di garis -2 (berat badan normal)
PB/U = 65 cm/8 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 6,1 kg/65 cm di antara -2 dan -1 (Gizi baik)
Penilaia asupan : status gizi bayi tersebut adalah gizi baik
2. Hitung kalori :
RDA x BB Ideal
Kalori(RDA) yang dibutuhkan dengan usia 8 bulan adalah 110-
120 kkl/bb
BB ideal pada bayi ini adalah 7,1 kg
Maka 110-120 kkl x 7,1 kg = 781-852 kalori/hari
Pemberian nutrisi :
a. Lanjutkan menyusui
b. 2-3 sdm bertahap hingga ½ mangkok berukuran 250 ml
(125 ml)
c. 2-3 kali makan
d. 1-2 kali selingan
e. Jumlah energy dari MPASI yang diberikan perhari 200
kkal
3. Evaluasi dan pemantauan
Evaluasi di lakukan di posyandu dengan capaian target sesuai
panjang badan dengan berat badan ideal 7,1 kg
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan grafik pada
buku KIA
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 6,1 kg/8 bulan di garis -2 (berat badan normal)
PB/U = 65 cm/8 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 6,1 kg/65 cm di antara -2 dan -1 (Gizi baik)
Penilaia asupan : status gizi bayi tersebut adalah gizi baik
2. Hitung kalori :
RDA x BB Ideal
Kalori(RDA) yang dibutuhkan dengan usia 8 bulan adalah 110-
120 kkl/bb
BB ideal pada bayi ini adalah 7,1 kg
Maka 110-120 kkl x 7,1 kg = 781-852 kalori/hari
Pemberian nutrisi :
a. Lanjutkan menyusui
b. 2-3 sdm bertahap hingga ½ mangkok berukuran 250 ml
(125 ml)
c. 2-3 kali makan
d. 1-2 kali selingan
e. Jumlah energy dari MPASI yang diberikan perhari 200
kkal
3. Evaluasi dan pemantauan
Evaluasi di lakukan di posyandu dengan capaian target sesuai
panjang badan dengan berat badan ideal 7,1 kg
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan grafik pada
buku KIA
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 6,1 kg/8 bulan di garis -2 (berat badan normal)
PB/U = 65 cm/8 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 6,1 kg/65 cm di antara -2 dan -1 (Gizi baik)
Penilaia asupan : status gizi bayi tersebut adalah gizi baik
2. Hitung kalori :
RDA x BB Ideal
Kalori(RDA) yang dibutuhkan dengan usia 8 bulan adalah 110-
120 kkl/bb
BB ideal pada bayi ini adalah 7,1 kg
Maka 110-120 kkl x 7,1 kg = 781-852 kalori/hari
Pemberian nutrisi :
a. Lanjutkan menyusui
b. 2-3 sdm bertahap hingga ½ mangkok berukuran 250 ml
(125 ml)
c. 2-3 kali makan
d. 1-2 kali selingan
e. Jumlah energy dari MPASI yang diberikan perhari 200
kkal
3. Evaluasi dan pemantauan
Evaluasi di lakukan di posyandu dengan capaian target sesuai
panjang badan dengan berat badan ideal 7,1 kg
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan grafik pada
buku KIA
1. Penilaian antropometri:
BB/U = 6,1 kg/8 bulan di garis -2 (berat badan normal)
PB/U = 65 cm/8 bulan di antara -2 dan 0 (normal)
BB/PB = 6,1 kg/65 cm di antara -2 dan -1 (Gizi baik)
Penilaia asupan : status gizi bayi tersebut adalah gizi baik
2. Hitung kalori :
RDA x BB Ideal
Kalori(RDA) yang dibutuhkan dengan usia 8 bulan adalah 110-
120 kkl/bb
BB ideal pada bayi ini adalah 7,1 kg
Maka 110-120 kkl x 7,1 kg = 781-852 kalori/hari
Pemberian nutrisi :
a. Lanjutkan menyusui
b. 2-3 sdm bertahap hingga ½ mangkok berukuran 250 ml
(125 ml)
c. 2-3 kali makan
d. 1-2 kali selingan
e. Jumlah energy dari MPASI yang diberikan perhari 200
kkal
3. Evaluasi dan pemantauan
Evaluasi di lakukan di posyandu dengan capaian target sesuai
panjang badan dengan berat badan ideal 7,1 kg
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan grafik pada
buku KIA
Nama Peserta Nama Kab/Kota Asal Puskesmas
2. Tata laksana:
- berikan oralit ( 50-100ml) setiap
kali BAB cair
- zinc selama 10 hari 20mg (1 tab/hr) di larutkan di air/ asi
1. Pemberian ASI, makanan pendamping ASI yang baik,
suplementasi vitamin A, pelayanan imunisasi , pemantauan
tumbuh kembang.
2. Berikan oralit 50-100ml setiap kali BAB, berikan zinc 20mg
per hari selama 10 hari berturut-turut, teruskan ASI-makan,
nasihat pada ibu/keluarga agar membawa kembali anak ke
puskesmas bila BAB cair lebih sering.
Nadi,respirasi,suhu,gcs,keadaan umum,mata
anemia/ikterik,mulut cyanosis sentral/Kering,leher pembesaran
kgb colly,thorak auskultasi paru& retraksi dinding
dada,abdomen Hepar/lien turgor kulit,extremitas CRT cyanosis
perifer
Pemeriksaan fisiknya :
1. Periksa keadaan umum, kesadaran
2. Mengukur TB, BB, respirasi rate, denyut nadi, suhu, SpO2,
3. Menilai tanda2 dehidrasi
4. Melakukan inspeksi, palpasi. Perkusi dan auskultasi
penimbangan berat badan untuk melihat gizi kurang/gizi buruk,
pemeriksaan ada/tidak pembesaran KGB multipel dengan
diameter >1 cm dan tidak nyeri, auskultasi pada thoraks,
pemeriksaan sendi yang bengkak ada/tidak, ulkus kulit pada
leher, aksila atau inguinal.
1. Keadaan umum
TTV (nadi, suhu, respirasi) dan GCS
Kepela : mata anemia / ikterik
Leher : pembesaran kgb leher
Thorax : auskultasi pulmo(rhongki/whezing), retraksi dinding
dada
Abdomen :pembesaran Hepar / lien
Ektremitas: CRT
LATIHAN KASUS 2 - PNEUMONIA DAN TBC
Pemeriksaan penunjang :
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan sputum BTA
3. Pemeriksaan Rontgen thorax dan uji tuberkulin
Foto rontgen toraks antero posterior, uji tuberkulin, sputum
BTA
Obat TB kategori II
Tata laksana :
1. OAT selama 6 bulan (2 RHZ selama
2 bulan dan 4RH selama 4 bulan )
diminum setiap hari
2. Anjuran mengkonsumsi makanan
bergizi.
3. Untuk kedua kakaknya diberikan
INH profilaksis
Terapi OAT diberikan dalam waktu 6 bulan, fase intensif
minimal 3 macam obat (RHZ) selama 2 bulan, fase lanjutan
minimal 2 macam obat (RH) selama 4 bulan. OAT diberikan
setiap hari. OAT diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah
atau digerus, obat dapat dimasukkan air dalam sendok.
Nadi,suhu,respirasi,KU,GCS
Mata / ubun cekung
Abdomen busing usus,distensi abdomen,turgor kulit
Ektremitas : CRT
Pemeriksaan fisiknya :
1. Keadaan umum, kesadaran
2. Mengukur TB,BB, frekuensi napas, denyut nadi, suhu,
3. Menilai adanya tanda tanda
dehidrasi
4. Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
Pemeriksaan tanda vital, mata cekung atau tidak, pemeriksaan
tugor kulit abdomen kembali cepat/lambat
Tata laksana:
1. Infus RL 70ml/kgBB dalam 5 jam
2. Zinc 20 mg/hr selama 10 hari
3. Terus kan Asi dan MPASI
4. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
Beri cairan iv RL 70ml/kgbb dalam 5 jam. Oralit 3 jam pertama
75ml/kgbb setiap kali BAB, beri susu atau jus dan ASI sesering
mungkin. Jika anak muntah, tunggu 10 menit, lanjutkan
dengan lebih lambat, sedikit demi sedikit.
1. Penilaian antropometri:
- BB menurut umur terletak digrafik :
-2 SD
- PB menurut umur terletak digrafik: -2
Sd
- BB menurut PB terletak digrafik : -2 SD
2. Kebutuhan kalori :
RDA x BBI =110-120kka/kg/hr x 7.2
= 792-864 KKA
1. Menurut grafik BB menurut umur anak perempuan 0-5
tahun berada diantara -3 SD sampai dengan -2 SD, berarti
berat badan kurang ( underweight)
Penilaian asupan saat ini :
- anak diberikan bubur susu dan bubur saring. Seharusnya
anak diberikan bubur saring saja, tidak bubur susu.
- makanan selingan hanya 1x per hari, seharusnya 1-2x per
hari.
2. Kebutuhan kalori
= 110-120 kkal/kg/hari x 6,1 kg
= 671 - 732 kalori/hari
Rencana Pemberian nutrisi :
- MP ASI 2-3x per hari, diutamakan dari bahan lokal dengan
variasi makanan terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur dan buah
- beri makanan selingan buah atau biskuit 1-2 x per hari
3. Evaluasi 2 minggu. Target kenaikan BB 200-300 g/bulan
Pemeriksaan penunjang :
1. Lab : hb,hematokrit,trombosit,leucosit,DC,CRP,dan
procalsitonin dapat meningkat pada bakeri pneumonia
Pemeriksaan sputum dan TCM
kultur drh
Jika ada efusi pleura dilakukan pungsi cairan pleura dan
dilakukan analisi cairan pleura
Pemriksaan radiologi : pemriksaan foto dada dilakukan jika
ada kecurigaan
terjadi komplikasi, gejala menetap Atau memburuk atau tdk
respon trhadap antibiotik
darah rutin, cpr ,procolsitosis sputum Bta, ctm, PPD thorax foto
LATIHAN KASUS 2 - PNEUMONIA DAN TBC
Pemeriksaan fisik :
1. Keadaan umum : sadar atau tidak, sakit berat atau tdk
2. Tanda vital dan CRT
3. Turgor kulit
4. Mata cekung
5. Pemeriksaan abdomen
pemeriksaan fisik
keadaan umum kesadaran/LEMAH, status gizi, tb,bb, TTV
KEPALA, MATA, MULUT, PEM. THORAX, ABDOMEN DAN
EKSTREMITAS, TURGOR tampak. haus
klasifikasi status diare ringan sampai sedang
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
Tatalaksana :
# berikan oralit 700-900 ml tiap kali bab
# oralit diberikan dalam 3 jam pertama
( Jelaskan kepada ibu dan keluarga cara menyiapkan dan
memberikan oralit kepada anak, diberikan sedikit-sedikit tapi
sering, jika anak muntah tunggu 10 menit kemudian diberikan
lagi lebih lambat, ASI tetap diberikan srlama anak mau
# berikan tablet zink 20 mg (1x1) selama 10 hari
# setelah 3 jam nilai kembali derajat dehidrasinya
Anak menderita diare dehidrasi ringan sedang, di berikan
rencana terapi b dg oralit 75 CC/kg bb dan diobservasi selama
3 jam, pemberian zink 10 HR, asi dan makanan tambahan
tetap diberikan, edukasi kepada keluarga
2. Darah rutin
Sputum BTA
TCM
Foto thorax
Tuberkulin tes
CRP
2. Pemeriksaan penunjang :
* Darah rutin
* Uji tuberkulin
* FOTO toraks AP
* Pemeriksaan mikrobiologi BTA
* Pemeriksaan TCM
Jawab :
Darah Rutin
Sputum BTA
Test Tuberkulin
Foto thorax
CRP
LATIHAN KASUS 2 - PNEUMONIA DAN TBC
3. * pemberian oksigen
* pemberian obat antipiretik
* Pemberian OAT
* Anjuran memakai masker untuk ayah
* Pemberian profilaksis (TPT) untuk kakak
* Edukasi asupan gizi
Jawab :
Pada keluarga :
* Melakukan KIE kepada Orang
tuanya ( ayahnya ) agar
menggunakani masker dan
melanjutkan pengobatan TB secara
tuntas.
Pemberian TPT pada ke2 kakak
pasien
* untuk pasien, anjuran untuk rawat
inap, pemberian O2, pemberian obat
panas, pemberian OAT, pemantauan
evaluasi pengobatan, konseling dan
edukasi asupan gizi
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
1. *Keadaan umum :
letargis/tidak sadar, rewel/mudah marah
* Mata normal/cekung
* Beri minum : malas minum/tidak bisa minum, Haus/minum
dgn lahap
*Cubit kulit perut
*Suhu, pernapasan, Nadi, berat badan
Jawab :
-pernapasan, suhu badan, nadi
-periksa tanda-tanda dehidrasi:
*mata cekung atau tdk
*ubun- ubun besar tampak cekung
atau tdk
*Cubitan kulit diperut cepat kembali
atau tdk ( < 2 dtk)
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
2. Rencana terapi B
Pemberian oralit
Zinc 20mg/hr selama 10hr
Pemberian asi/mpasi lebih sering jumlah kecil hingga 2 minggu
setelah sembuh
KIE ibu untuk mengenali tanda bahaya + personal hygiene
2. Rencana terapi B
Pemberian Oralit 750 ml Dalam 3 jam pertama
Zinc 20mg/Hari selama 10 Hari
Lanjutkan pemberian makan
Ajarkan ibu untuk mengenali tanda bahaya
Jawab :
* pada anak : rencana terapi B yaitu dgn pemberian oralit,
pemberian zinc 20 mg/ hr selama 10 hari, pemberian Asi dan
MPASi lebih sering dlm jumlah yg kecil hingga 2 minggu
setelah sembuh.
*KIE ibu untuk mengenali tanda
bahaya dan personal hygieni
LATIHAN KASUS 4 - PEMANTAUAN PERTUMBUHAN &
PENENTUAN STATUS GIZI
1. BB/U normal
BB/PB SD-2 gizi baik
PB/U normal
1. BB/U : normal
PB/U : normal
BB/PB : normal
2. Berdasarkan pemeriksaan status gizi bayi normal atau gizi
baik, terapi pemberian makan perlu ditingkatkan lagi Karena
Sudah mendekati garis merah.
3. PEMBERIAN MP ASI :
1/2 - 3/4 mangkok ukuran 250 ml, 3- 4 Kali makan, 1-2 Kali
selingan. Bahan makanan Sama dengan untuk dewasa,
tekstur makanan dicincang/dicacah.
Jawab :
1. Grafik BB u/ umur : normal
Grafik PB u/ umur : normal
BB/ PB : -2 SD s/d 2 SD : normal
2. *Menurut grafik TB / PB termasuk
normal.
*Menurut grafik BB u/umur msh
termasuk normal tetapi harus
ditingkatkan karena sudah
mendekati garis merah
3. Sebaiknya Pemberian MPASI diberikan secara tepat waktu,
aman, hygieni, serta diberikan secara responsif.
NILAI
LATIHAN KASUS 5 - ASI DAN MPASI
(70-100)
1. BB/U normal
BB/PB SD-2 gizi baik
PB/U normal
2. Menurut grafik tinggi/panjang badan masih termasuk
normal, menurut grafik BB/PB masih masuk kategori gizi baik
namun harus ditingkatkan karena hampir berada dibawah
garis merah
3. Berikan MPASI tepat waktu, adekuat, aman, dan hygienis
serta responsif
1. BB/U -2 SD : BB kurang
BB/PB -2 SD : GIZI kurang
PB/U : normal
Asupan kurang dimana kenaikan berat badan kurang Dari
KBM
2.kebutuhan kalori :
110-120 kkal/kgbb/hr x 6,1 kg
= 671 - 732 kkal/hr
*rencana pemberian nutrisi pada anak dgn KIE pemberian
MPASI dari makanan yg dipuree( saring) dan mashed (lumat)
yg diberikan secara tepat waktu, adekuat, aman, dan dgn cara
yg benar.
3. Evaluasi dilakukan selama 2 minggu dengan target
kenaikan berat badan = 300 gr/bln
Nama Peserta Nama Kab/Kota Asal Puskesmas
tata laksana
1. rawat inap
2.pemberian O2 1 lt/mnt/nasal
3. pemberian OAT selama 6 bulan (2RHZ - 4HR)
4. melakukan KIE pada keluarga :
a. pengobatan TBC berlangsung lama, min 6 bulan tidak
boleh putus dan harus kontrol tiap bulannya
b. obat diminum sebaiknya diminum dalam keadaan perut
kosong yaitu 1 jam sebelum makan/minum susu, atau 2 jam
setelah makan
c. bila timbul keluhan kuning pada mata, mual dan muntah
segera periksa ke dokter walau belum waktunya
1. Tatalaksana pada anak A
- terapi OAT : fase intensif 2 HRZ
fase lanjutan 4 HR
2. Tatalaksana pada ibu dan 2 kakak
- terapi pencegahan tuberkulosis (TPT),
yaitu medikamentosa profilaksis primer
- Terapi OAT diberikan selama 6 bulan
- Fase intensif minimla 3 macam Obat (RHZ) selama 2 bulan
- Fase lanjutan minimal 2 macam obat (RH) selama 4 bulan
- Obat diberikan setiap hari ((bukan 2-3 kali seminggu)
1. plot antropometri
a. BB/U = -2 hingga +2 interpretasi berat badan normal
b. TB/U = -2 hingga +2 interpretasi perawakan normal
c. BB/TB = -1 (-2 hingga +2 ) interpretasi gizi baik
2. anak masih dalam batas normal
3. pemberian MPASI sudah tepat, pemebrian MPASI untuk
bayi 9-11 bulan meliputi
a. lanjutkan pemberian ASI
b. jumlah dapat diberikan sekitar 1/2 - 3/4 mangkok ukuran
250 ml (125 - 200 ml)
c. dengan frekuensi 3- 4 kali sehari, selingan 1- 2 kali sehari
d. tekstru makanan yg di berikan bisa makanan yang
dicincang atau di cacah
e.perhatikan respon anak saat makan.
1. Dari hasil plot dan data antropometri pada
grafik pertumbuhan di buku KIA dgn BB 7
kg berada pada garis warna hijau
menunjukkan An. Suri Gizi baik.
2. Tidak, karena dari hasil Penentuan Status
Gizi (PSG) buku antropometri, An. Suri
termasuk status gizi baik dilihat dari BB/U
(normal), PB/U (normal), dan BB/PB
(normal).
3. Edukasi pemberian MP-ASI pada anak usia
9 bulan :
a. Teruskan berikan ASI
b. Berikan MP-ASI yg lebih padat dengan
pemberian :
- frekuensi makan/hari : 3-4 kali makan
utama ditambah ASI 1-2 kali makanan
selingan
- banyak makanan (jumlah) : 1/2 sampai
3/4 mangkok berukuran 250 ml
- tekstur makanan : makanan keluarga
yg dicincang/dicacah, makanan
dengan potongan kecil yg dapat
dipegang dan makanan yg diiris-iris
- variasi makanan :
• ASI (bayi disusui sesering yg
diinginkan)
• makanan pokok (bubur, makanan
lokal lainnya)
• makanan hewani (makanan lokal)
• kacang-kacangan (makanan lokal)
• buah-buahan/sayuran (makanan lokal)
1. BB/Umur : > - 2 SD
TB/Umur : > - 2 SD
BB/TB : > - 1 SD
2. Tinggi Normal dan Gizi Baik
3. - Lanjutkan Menyusu ASI
- Jumlah dapat diberikan sekitar 1/2 - 3/4 mangkok ukuran
250 ml (125-200 ml)
- Frekuensi 3 - 4 kali makan, 1-2 kali selingan
- Jumlah energi MP ASI 300 kkal
- Tekstur makanan dicincang atau dipotong kecil,
selanjutnya diiris-iris.
- Perhatikan respons anak
- Bahan makanan sama untuk orang dewasa
Plot pengukuran:
BB/U : berat badan normal
PB/U : perawakan normal
BB/PB : gizi baik
Anak suri termasuk anak dgn bb normal cukup gizi, krn dilihat
dari grafik nya masih berada dlm range angka normal ( -2
hingga +2 )
1. penilaian antropometri :
a. BB/U interpretasi Berat badan kurang
b. PB/U interpretasi perawakan normal
c. BB/PB interpretasi gizi baik
2. jumlah energi dari MPASI yang dibutuhkan 200 kkal, nasi
putih 30 gr, telur dadar 35 gr, sayur wortel tempe 20 gr di
lumatkan/disaring diberikan dengan frekuensi 2 - 3 kali sehari,
3. evaluasi kenaikan berat badan, panjang badan, lingkar
kepala setiap bulannya diposyandu
1. Antropometri
Bb : 6,1 kg
Pb : 65 cm
Status Gizi : BB/U : gizi kurang (<_ 2 SD)
PB/U : Normal
BB/PB : Normal
2. Perhitungan kebutuhan
- kebutuhan energy
usia 8 bulan = 105 - 110 Kal
= 110 Kal × 6.1 kg = 880 Kal
- kebutuhan protein
Usia >_ 6 bulan = 2 gr/Kg BB/hari
= 2 gr × 6.1 = 12,2 gr = 12,2 × 4 = 48,8 gr
- kebutuhan lemak
= 20 % × 671 Kal = 134,2 Kal : 9 Kal/gr =
14,9 gr
- kebutuhan KH
= 671 Kal - 183 = 488 : 4 Kal/gr = 122 gr
Rencana pemberian nutrisi
- padat energi, protein dan zat gizi mikro
- tidak berbumbu tajam, tidak
menggunakan gula, garam, penyedap
rasa, pewarna dan pengawet
- mudah ditelan dan disukai anak-anak
- tersedia makanan ideal dan terjangkau
3. Rencana program evaluasi dan
pemantauan yang akan dilakukan :
- dilakukan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan setiap bulan agar status
gizi anak dapat membaik
- melakukan pemberian makanan
tambahan (PMT) pada anak gizi kurang
- memberikan edukasi/kinseling gizi
1. BB/Umur : >- 3SD sd <-2SD --> BB Kurang
TB/Umur : > -2 SD sd < 2 SD ---> Tinggi Normal
BB/TB : > -2SD sd < 2 SD ---> Gizi Baik
2. Kebutuhan Kalori = RDA x BB ideal 7,1 Kg (lihat Tabel
Atropometri TB/U Perempuan
Kebutuhan Kalori = 110-120 kkal/kg/hr x 7,1 Kg
= 781 - 852 kalori/hari
Rencana pemberian nutrisi :
Nasi putih 30 gr
Dadar telur 35 gr
Sayur kare wortel tempe 20 gram
3. Evaluasi 2 minggu
Target kenaikan BB = 300 - 400 g/bulan
BB/U : BB kurang
PB/U : perawakan normal
BB/PB : gizi baik
Lanjutkan menyusui,
Kebutuhan kalori 200kkal/hari, dikasi 2-3 kali
Foto thorak
LATIHAN KASUS 2 - PNEUMONIA DAN TBC
Pengobatan Tb kategori 1
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
2. Kebutuhan Kalori:
110-120 kkal/kg/hari x 6.1kg
= 671-732 kal/hari
2. Tatalaksana:
- Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau),
* Dijelaskan kepada ibu pemberian ASI merupakan
pemberian cairan tambahan yang utama , beri ASI lebih sering
dan lebih lama pada setiap pemberian
* Jika anak memperoleh ASI ekslusif , beri oralit atau air
matang sebagai tambahan.
* Jika anak tidak memperoleh ASI ekslusif, beri 1 atau lebih
cairan berikut ini: oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin)
atau air matang.
- Tablet Zink 1 tab (20mg) per hari, selama 10 hari.
- Anjurkan untuk segera kembali jika anak semakin lebih,
mata semakin cekung, anak tidak mau minum
- Kunjungan ulang 3 hari jika tidak membaik.
1. pelayanan promotif preventif yang seharusnya sudah
diterima anak tsb adalah antara lain 1.nutrisi -> IMD, Asi
eksklusif, MPASI, suplemen Vit A 100.000 iu 2. Imunisasi : hep
b, bcg, polio tetes 1,2,3,4 , Dpt-Hb-hib 1,2,3 dan polio
suntik(ipv) 3. Pemantauan tumbuh kembang, status gizi
berdasarkan BB/u normal
Pemeriksaan fisik :
1. Mata : liat apa ada ikterik, anemis
2. Leher, axila dan inguinalis : periksa ala ada pembengkakan
KGB
3. Thorax : inspeksi apa ada retraksi dinding dada. Auskultasi
apa ada tabda rongki dan weezing
4. Abdomen : apa ada pembesaran lien dan hepar.
5. Ukur BB dan TB dan di ploting ke grafik apa sudah sesuai
dengan umur atau tidak
Pemeriksaan fisik yang diperlukan:
1. Kita lihat apakah ada pembesaran kelenjar limfe leher,
aksila, inguinal.
2. Kita lihat apakah ada pembengkakan progresif atau
deformitas tulang, sendi lutut, falang
3. Uji tuberkulin. Biasanya positif pada anak dengan TB paru,
tetapi biasa negatif pada anak dengan TB milier atau yang
juga menderita HIV/AIDS, gizi buruk atau baru menderita
campak.
4. Pengukuran berat badan menurut umur atau lebih baik
menurut panjang dan tinggi badan
5. Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang maka dilakukan pembobotan dengan
sistem scoring untuk memudahkan menegakkan diagnosa TB
anak. pasien dengan jumlah score sama atau lebih dari 6
harus ditatalaksana sebagai pasien TB anak dan mendapat
pengobatan dengan obat anti Tuberculosis.
Pemeriksaan fisik yang perlu dilakukan adalah
1. Antropometri : BB, TB, status gizi
2. Penilaian keadaan umum anak, frekuensi nafas, nadi, suhu
tubuh
4. Pembesaran KGB
5. Pemeriksaan thorax: inspeksi (tanda2 distres nafas seperti
tarikan dinding dada), palpasi, perkusi, auskultasi (suara
dasar, suara tambahan?)
5. Pembesaran sendi
Pemeriksaan penunjang ;
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Rontgen thorax
3. Mantoux test
4. CRP
5. Pemeriksaan BTA
6. Pemeriksaan TCM
Pemeriksaan penunjang yang diusulkan:
1. Rongent thorax
2. Darah rutin
3. Mantoux test
4. CRP (C-Reaktive Protein)
5. TCM sputum (Test Cepat Molekuler)
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah
1.uji tuberkulin
2.rontgen thorax AP, lateral kanan
3.pemeriksaan darah rutin
1. Anak :
diberikan terapi OAT :
- OAT diberikan dalam kombinasi obat :
1. Fase intensif minimal 3 macam obat RHZ selama 2 bulan
2. Fase lanjutan minimal 2 macam RH selama 4 bulan.
3. Obat diberikan setiap hari
- pemgobatan setiap hari teratur,
- diberikan selama 6 bulan
- pemberian gizi yabg adekuat
- cari dan terapi penyakit penyerta
2. Keluarga :
Diberikan profilaksis .
Yaitu profilaksi primer untuk kontak erat yang belum terinfeksi
Tb, dan profilaksis sekunder untuk tmyang sudah terinfeksi
taoi belum ada tanda sakit tb.
Tatalaksana yang dilakukan:
1. Pada Anak
Beri pengobatan TB (OAT), terbagi dalam 2 tahap awal?
intensif (2 bulan pertama) dan sisanya sebagai tahap lanjutan
OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif
maupun pada tahap lanjutan.
Biasanya OAT disediakan dalam bentuk paket. satu paket
dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan.
Paket OAT anak berisi obat untuk tahap intensif yaitu:
Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid. ; sedangkan untuk tahap
lanjutan yaitu Rifampisin dan Isoniazid
Tata laksana :
Anak tergolong dehidrasi ringan/sedang.
1. Berikan oralit. Jumlah orakit untuk 3 jam pertama : BB anak
dalam kg x 75 ml
2. Tunjuk kan ibu cara memberi orakit sedikit taoi sering
3 setelah 3 jam ulangi penilaian dan klasifikasi kembali. Pilih
rencana terapi yang sesuai
4. Tetap lanjutkan pemberian ASI
5. Jika ibu memaksa pulang : tunjukan cara menyiapkan oralit,
tunjukan cara pemberian.
Tatalaksana pada anak dan keluarga :
- Beri anak cairan dan makanan untuk rehidrasi ringan
dengan umur 10bln, BB10kg, jumlah cairan yang harus
masuk dalam 3 jam pertama 400-700ml, kita berikan oralit
- Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman di
atas, berikan sesuai kehilangan cairan yang sedang
berlangsung
- Jika anak tidak menyusui, beri juga 100-200ml air matang
selama periode ini
- Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan
- Jika menyususi lanjutkan pemberian ASI
- Tunjukaan kepada ibu/ keluarga cara memberikan larutan
oralit:
* Minumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari cangkir/
mangkok/ gelas
* Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan
lagi dengan lebih lambat
* Lanjutkan ASI selama anak mau
- Berikan tablet Zink 1 tab (20mg) selama 10 hari
- Setelah 3 jam
* Ulangi penilaian dan klasifikasi kembali derajat
dehidrasinya
* Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan
pengobatan
- Setelah rehidrasi , nasehati ibu/ keluarga untuk penanganan
di rumah dan kapan kembali segera
- Kunjungan ulang dalam waktu 3 hari jika tidak membaik
Diare cair akut dengan dehidrasi ringan sedang
Tatalaksana
Pro ranap
1.pemberian oralit 400-700ml dalam 3jam (observasi dan
evaluasi)
2.pemberian seng 1x20mg selama 10hari berturut2
3.teruskan asi dan makan
4.KIE cara menyiapkan dan memberi oralit, seng, dan asi serta
makan
5.KIE jaga kebersihan perorangan, dan lingkungan
1. Hasil plot :
BB/u : hijau hambar/muda , TB/u : normal (-2 SD sampai +2
SD) BB/TB : normal
2. Jika merujuk ke grafik KMS, sianak masih tergolong normal.
3. Edukasi pemberian MPASI :
-ASI tetap diberikan .
-Untuk usia 9-12 bulan tekstur mpasi makanan lembek atau di
cincang yang mudah di cerna anak. 3-4 kali)hari
-berikan makanan selingan yg dapat dipegang anak, 1-2
kali/hari.
1. Grafik Berat badan menurut umur anak perempuan: -1
Grafik Panjang badan/ tinggi badan menurut umur anak
perempuan: -1
Grafik Berat badan menurut panjang badan/ tinggi badan
anak perempuan: -1
2. Menjawab pertanyaan si ibu bahwa anak Suri pendek dan
kurang gizi
ya si anak termasuk pendek dan kurang gizi, kita bisa
perlihatkan ploting hasil pengukuran di buku KIA anak Suri
adalah -1
jika normal hasil ploting minimal di titik nol
3. Edukasi pemberian MP ASI yang benar pada ibu Suri
adalah
sebenarnya si ibu sudah baik dengan mengolah makanan
matang dan deiselengi buah, mungkin frekuensi dan cara
pemberian yang masih kurang.
kita contohkan dari buku KIA anak halaman 40, kita arahkan
si ibu melihat yg contoh bayi umur 9-11 bln, dimana dijelaskan
contoh bahan matang dari makanan keluarga misalnya nasi
putih 45gr, ikan kembung bumbu kuning 30gr, tumis buncis
25gr, cara membuatnya adalah dengan semua bahan
dicincang kemudian disajikan dengan kuah sayur atau santan
kare. , ada juga contoh makan selingannya dan dapat dilihat
juga contoh MP ASI dari bahan mentahnya.
Selanjutnya dapat dijelaskan pemberian MP ASI yang baik
harus:
1. Tepat waktu
Diberikan mulai usia 6 bulan
2. Adekuat
Diberikan dengan mempertimbangkan jumlah, ,
frekuensi, konsistensi, tekstur, kekentalan dan variasi
makanan
3. Aman
perhatikan kebersihan makanan dan peralatan
Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
sebelum memberikan makanan kepada anak
4. Diberikan dengan cara yang benar
MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/
menjelang malam)
Lama pemberian makanan maksimal 30 menit
Lingkungan netral tudak sambil bermain atau nonton tv
Ajari anak makan sendiri dengan sendok dan minum
dengan gelas
dan si ibu boleh membaca lagi di rumah halaman 41
supaya lebih jelas dan ingat.
1. Data antropometri BB/TB antara -1SD s/d +1SD normal,
TB/u antara -2SD s/d +1SD, BB/u antara -2SD s/d +1SD
1. Bb/ u : 3 SD
Bb/pb : -1 Sd
1. Antropometri
Nisa BB/u : pada garis kuning (kurang) Tb/u : hampir
mendekati garis -2SD ( hampir stunting)
Kenaikan berat bdan sebelum nya hanya 200gram ,
seharusnya sesuai usia anak saat ini : minimal 300gram :
Kenaikan BB kurang dari KBM.
3.pemantauan
Evaluasi 2 minggu,
Target kenaikam 300-400gr/bulan
1. Bb/u : 1 SD
Bb/pb: -1 SD
Gizi baikk
2.
Nama Peserta Nama Kab/Kota Asal Puskesmas
KIE keluarga
3. ASI tetap di berikan, MPASI di tambahkan setelah 6 bulan.
4. Kebersihan Perorangan, cuci tangan dengan sabun
sebelum memberi ASI?makan, sebelum makan, setelah BAB
dan setelah membersihkan BAB anak
5. Kebersihan lingkungan, menyediakan sarana sanitasi yang
baik yaitu BAB di jamban dan sarana pembuangan limbah
yang baik
6. Imunisasi campak dan rotavirus
7. Memberikan makanan penyapihan yang benar
8. Penyediaan air minum yang bersih
9. Selalu memasak makanan
10. Pastikan kecukupan gizi anak
11. Rebus air minum terlebih dahulu
Tatalaksana Anak
1. Rencana Terapi A (Diare Tanpa Dehidrasi)
oralit atau cairan tambahan lain (air putih matang, kuah sup,
kuah sayur, dll) di berikan 50-100ml setiap kali BAB
Menyusui lebih sering-lama. Oralit atau air matang untuk
tambahan ASI, sampai diare berhenti.
Jika anak muntah, tunggu 10 menit, lanjutkan dengan lebih
lambat, sedikit demi sedikit.
2. Pemberian Zinc (Seng) 1x20mg tablet perhari selama 10
hari.
3. Teruskan ASI dan lebih sering. Anak juga sudah bisa
diberikan makan (MPASI) Karena usianya sudah 6 bulan.
4. BB/TB= 7kg/60cm= +2SD, berisiko gizi lebih
C-Reactive Protein
Uji tuberkulin dengan cara Mantoux/Uji purified Protein
Derivative (PPD)
Sputum BTA PS
Tes cepat molekular Sputum: deteksi Mycobacterium
tuberculosa dan sensitifitas rifampicin
Keluarga
* Kedua kakaknya (3 dan 6 Tahun) bisa di pertimbangkan
untuk pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT)
* Pemeriksaan Sputum BTA PS, TCM, klinis untuk Ibu pasien
* Ayah menerapkan etika batuk dan menjaga jarak dengan
anak-anak dan Istri bila batuk bersin. Pisahkan peralatan
makan, minum obat teratur, makan bergizi, istirahat cukup,
minum air putih cukup.
* KIE tentang apa itu TB, penyebabnya, gejala klinis,
penularan, pengobatan, dan pencegahan TB
* KIE untuk memberikan OAT tepat waktu tiap hari, tidak boleh
putus dan harus kontrol teratur dan memberikan nutrisi
adekuat untuk meningkatkan status gizi
* Menyiapkan makanan bergizi dan menerapkan pola hidup
sehat
* TB anak umumnya tidak menular, sehingga pasien TB anak
ini tidak perlu di kucilkan
Untuk anak diberikan tatalaksana untuk TB paru selama
* Obat Rifampicin dapat menyebabkan cairan tubuh (air seni,
kurang lebih 6 bulan. Untuk keluarga dilakukan edukasi
air mata, keringat, ludah) berwarna merah
mengenai penyakit TB, apakah itu TB, bagaimana cara
* Secara umum obat sebaiknya di minum dalam keadaan perut
penularannya, berapa lama waktu pengobatannya, efek
kosong yaitu 1 jam sebelum makan/minum susu, atau 2 jam
samping obat obatan dan juga mengenai higienitas/phbs
setelah makan. Khusus untuk Rifampicin harus diminum dalam
keadaan perut kosong.
* Bila timbul keluhan kuning pada mata, mual, muntah, segera
periksa ke dokter walau belum waktunya.
OAT diberikan dalam kombinasi obat
Pengobatan setiap hari secara teratur
Lama pengobatan min 6bulan
Pemberian gizi adekuat
Cari dan terapi penyakit penyerta
Tunjuk anggota keluarga untuk pengingat minum obat
LATIHAN KASUS 3 - DIARE
1. Pemeriksaan fisik :
-. Keadaan umum, kesadaran, tanda vital, Berat Badan.
- Tanda utama, KU sadar/gelisah/cengeng/atau
lemah/latergi/koma, mata tampak normal/cekung,
normal/tampak haus/malas minum/tidak bisa minum, turgor
kulit abdomen kembali cepat/lambat/sangat lambat( 2 dtk/lbh
dari 2dtk)
- tanda2 dehidrasi, jika ada klasifikasikan status dehidrasinya.
Pemeriksaan fisik :
* keadaan umum,kesadaran,tanda vital, dan berat badan
* tanda utama : keadaan umum,kesadaran,gelisah/cengeng
atau lemah/letargi/koma,mata tampak normal atau
cekung,normal atau tampak haus atau malas minum/tidak bisa
minum,turgor kulit abdomen kembali cepat atau lambat atau
sangat lambat ( > 2 detik )
* tanda dehidrasi dan klasifikasi status dehidrasi
Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum, kesadaran, tanda vital (Nadi, RR, Suhu),
kemampuan makan minum
- Indeks Antropometri BB yang utama, yang lain bisa menyusul
bila sudah stabil (TB, LK, LILA, BB/TB (status Gizi))
- Tanda utama : keadaan umum sadar atau gelisah/cengeng
atau lemah/letargi/koma, mata tampak normal atau cekung,
dan rasa haus ketika air atau ORS ditawarkan apakah normal
atau tampak haus atau malas minum/ tidak bisa minum, serta
rasakan turgor kulit abdomen ketika kulit di atas perut dicubit
dan dilepaskan apakah cubitan kembali cepat atau lambat
atau sangat lambat (≥ 2 detik)
- Semua anak dengan diare harus diperiksa apakah
didapatkan tanda dehidrasi dan diklasifikasikan status
dehidrasinya
- Adakah tanda-tanda invaginasi/ intususepsi yaitu anak
tampak kesakitan, tinja hanya berupa lendir dan darah (current
jelly stool) dan teraba massa seperti sosis di perut.
- CRT < atau > 3 detik
- Akral dingin atau hangat, pucat atau merah, udem atau tidak,
basah atau kering
Langkah promotif/preventif :
- ASI tetap diberikan
- kebersihan perorangan, cuci tangan dengan sabun sebelum
memberi ASI/ makan, sebelum
makan, setelah BAB dan setelah membersihkan BAB anak
- kebersihan lingkungan, menyediakan sarana sanitasi yang
baik yaitu buang air besar di jamban
dan sarana pembuangan limbah yang baik
- immunisasi campak dan rotavirus
- memberikan makanan penyapihan yang benar
- penyediaan air minum yang bersih
- selalu memasak makanan.
1. BB/U : -2 sd
TB/U : -2 sd
BB/ TB : -2 sd
2. Pertumbuhan suri berdasarkan hasil pengukuran
antropometrik Normal (tidak kurus/ pendek)
3. Edukasi MP-ASI yang benar:
- ASI tetap diberikan
- MPASI dapat di berikan dgn frekwensi 3-4kali makan, 1-2 kali
selingan
- jumlah energi dari MPASI yang di butuhkan per hari 300kkal
- tekstur yang di berikan dapat berupa makanan yang di
cincang/di cacah, atau di potong kecil, dan selanjutnya
makanan yang di iris - iris,
Perhatikan respon anak saat makan, bahan makanan dapat
sama sperti makanan untuk orangdewasa.
Contoh: bahan matang: nasi putih 45gr, ikan kembung bumbu
kuning 30gr, tumis buncis 25gr, kesemuanya ini di cincang,
lalu di sajikan dengan kuah sayur.
1.hasil pengukuran dan plot pada grafik pasien
- BB / U -2 SD - -0 SD
- PB/ U -2 SD - -0 SD
-BB/PB -1 SD
kurvanya sesuai gizi baik krn yg digunakan BB/PB
2.anak ini mmiliki kurva ukuran panjang badan dan berat
badannya - 1 SD masuk dalam kategori Normal
3.ASI di lanjutkan disertai pemberian MP ASI yg sesuai syarat
berikut :
1.Tepat waktu
Yaitu diberikan saat ASI saja tidak dpt memrnuhi kebutuhan
gizi,mulai usia 6 bulan.
2.Adekuat
MP ASI diberikan dgn mempertimbangkan jumlah
frekuensi,konsistensi/tekstur/ kekentalan dan variasi makanan
yg terdiri dari
* makanan pokok spt beras,singkong,umbi2an
* makanan sumber protein Hewani spt ikan,ayam,daging jg
diperjenalkan sumbervprotein nabati spt
tempe,tahu,kacang2an
*sumber lemak dari pnambahan minyak atau santan
* mulai diperkenalkan buah dan sayur sumber vit A dan C
3.Aman
Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan jg mcuci
tangan sebelum mnyiapkan dan memberikan makanan
4.diberikan dgn cara yang benar
- diberikan teratur pagi,siang,malam
-lama pberian makanan maksimal 30 menit
- Lingkungan netral tdk bermain atau menonton tv
-ajari anak makan sdri dgn sendok
1. Plot data antropometri pada grafik di buku KIA anak
perempuan
BB/U = 7/9 = -2SD sd 0SD (Berat Badan Normal)
PB/U = 67/9 = -2SD sd 0SD (Normal)
BB/PB = 7/67 = -1 SD (Gizi Baik/normal)
IMT/U = 15.6/9 = 0 SD sd 1 SD (Gizi Baik/normal)
- Suplementasi Vit.A
diberikan dengan dosis 100.000 IU
- Imunisasi
Usia bayi sudah 6 bulan, imunisasi yang harusnya sdh
diterima HEP BO + OPV 0 pada saat lahir, BCG pada 1 bulan,
Pentavalent 1+ OPV 1 pada usia 2 bulan ,Pentavalent 2+ OPV
2 pada usia 3 bulan , Pentavalent 3+ OPV 3 +IPV pada usia 4
bulan.
Tetapi pada kasus ini belum tercapai.
Pemeriksaan fisik :
1.Keadaan umum anak meliputi kesadaran dan kemampuan
makan dan minum
2. Menghitung Frekuensi nafas
3. Pemeriksaan nadi, CRT
4. Pemeriksaan suhu
5. pengukuran BB, TB, LK, saturasi oksigen
6. Inspeksi untuk melihat apakah ada tarikan dinding dada,
tanda- tanda dehidrasi
7. Perkusi
8. Auskultasi untuk mendengar bunyi paru apakah ada bunyi
nafas patologis (wheezing/ronki), Crackles
9. palpasi untuk meraba adakah pembesaran KGB
1. Menilai keadaan umum dan kesadaran pasien.
2. Mengukur BB dan TB untuk mengevaluasi status gizi
pasien.
3. Menilai tanda vital pasien, meliputi: Respirasi, Nadi, Suhu
Badan, dan CRT.
4. Pemeriksaan leher: apakah ada pembesaran KGB.
5. Pemeriksaan thorax: apakah ada retraksi, dan
mengevaluasi suara napas.
6. Pemeriksaan abdomen: penilaian hepar dan Lien.
Pemeriksaan Fisik pada kasus ini :
- Penilaian keadaan umum anak
- Pengukuran tanda-tanda vital (pengukuran nadi, frekuensi
napas, suhu badan,
SpO2)
- Penilaian adakah tanda bahaya umum pada anak (tingkat
kesadaran, kejang,
kemampuan makan/minum)
- Pengukuran Antopometri untuk menilai status gizi
- Kepala/ Leher : pemeriksaan konjungtiva, sklera, tanda
sianosis, PCH, kaku
kuduk, pembesaran kelenjar getah bening
- Thorax : tanda retraksi, suara napas, adanya suara napas
tambahan (rhonki,
wheezing), bunyi jantung dan suara jantung tambahan
- Abdomen : bising usus, pembesaran hepar/lien, supel/distens
- Ekstrimitas : nyeri, deformitas, kekuatan otot, udema, tanda
sianosis.
Nutrisi:
- lanjutkan pemberian asi
- jumlah dapat berikan 2-3 sdm hingga 1/2 mangkok ukuran
250ml
- frekuensi 3-4 kali makan, 1-2 selingan
- tekstur yang berikan dapat berupa makanan yang lumat dan
kental
- kebutuhan cairan 800ml/hari
3. Evaluasi 2 minggu
Target kenaikan BB 450gr/bulan
1. Penilaian antropometri:
- BB/U : < -2 SD : Berat Badan Kurang
- PB/U : > -2 SD : Normal
- BB/PB : < -2 SD : Gizi Kurang
1. BB/U= BB KURANG
PB/U =N
BB/PB= GIZI BAIK
IMT/U= GIZI BAIK
2.RENC. PEMBERIAN NUTRISI KARBOHIDRAT 30 GR,
PROTEIN HEWANI 35 GR, PROTEIN NABATI 20 GR
ncukupi
ASI, sumber kalori utama adalah ASI berangsur kurang dan mendekati 24 bulan sumber kalori utama bayi adalah makanan. intake kalori ya
MPASI sesuai kebutuhan kalori per harinya. dipantau tiap posyandu perbulan atau bisa juga melakukan kunujungan rumah bersama petug