1.PENGERTIAN MTBS
Suatu manejemen untuk balita yang datang di pelayanan kesehata,dilaksanakan secara terpadu
mengenai klasifikasi,status gizi,status imun maupun penangan dan konseling yang diberikan.
MTBS merupakan suatu program pemerintah untuk menurunkan angka kematian balita dan
menurunkan angka kesakitan.
2.TUJUAN MTBS
ü Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan utama,lamanya
sakit,pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit lainnya.
ü Pemeriksaan :
5. LANGKAH2 KEGIATAN
e. Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikan dan memberikan
penyuluhan
f. Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedomen MTBS bila perlu dirujuk ke ruang
pengobatan untuk konsultasi ke dokter.
6.PENERAPAN MTBS
a) Terapi A
Terapi dirumah untuk mencegah dehidrasi,cairan yang biasa diberikan berupa oralgula-garam,sayuran
dan sup yang mengandung garam.
b) Terapi B
c) Terapi C
8.KONSELING MTBS
Merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien sebagai upaya membantu orang
lain agar ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Bertujuan agar ibu mengetahui dan dapat menilai keadaan anak secara dini.
penilaian berupa :
Langkah yang dilakukan tenaga kesehatan,tanyakan kepada ibu cara pemberian makanan anak sehari-
hari dan selama sakit.bandingkan jawaban ibu dengan anjuran pemberian makan yang sesuai umur
anak.
o berapa kali?
o makanan/minuman apa?
o berapa kali sehari?
o jika BB menurut umur sangat rendah,maka ditanya barapa banyak makan/minum yang diberikan?
ü 6-8 bulan : teruskan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI ex:pisang,pepaya,air jeruk dan air
tomat,makan pendamping diberikan 2x/hari,ssi pertambahan umur diberikan bubur tim ditambah
kuning telur,tempe,tahu,ayam,ikan,daging,wortel,bayam,kacang hijau,santan/minyak.frek 7-8
sendok/hari
ü 9-12 bulan : ASI dilanjutkan dan kenalkan makanan keluarga secara bertahap dimulai dari bubur nasi-
nasi tim dan makanan keluarga.berikan 3x/hari frek 9-11 sendok,dan beri makanan selingan 2x/hari ex:
bubur kacang hijau,pisang,biskuit dll diantara waktu makan.
ü 12-24 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak,beri nasi lunak yang ditambah
telur,ayam,ikan,tempe,tahu,daging,wortel,bayam,kacang,santan minyak.beri 3x/hari dan makanan
selingan 2x/hari.
ü > 2 tahun : makanan keluarga 3x/hari terdiri dari nasi,lauk pauk,sayur dan buah,makanan selingan
2x/hari.
ü Jika anak diare,beri ASI lebih sering dan lebih lama.jangan diberi susu kental.
Nasehati ibu untuk kunjungan ulang sesuai waktu paling awal untuk permasalahan anaknya.
Anak dengan :
Kunjungan ulang:
Pnemonia
Disentri
Malaria
Demam
Campak
Dbd
2 hari
Diare
Infeksi telinga
5 hari
Anemia
4 minggu
4 minggu
kunjungan berikutnya :
Anak diare
mungkin dbd/demam
Ada tanda2 perdarahan,ujung extermitas dgn,nyeri ulu hati/gelisah dan sering muntah.
Ø Nasehati ibu untuk makan dengan baik untuk menjaga kekuatan dan kesehatan dirinya
Ø Pastikan bahwa ibu memperoleh imunisasi dan pelayanan terhadap: program KB,konseling PMS dan
pencegahan
Bayi rewel
Tidurkan bayi disamping ibu dan sering diberi ASI,jangan beri makanan lain
Bayi ikterik
Beri paracetamol 1 tablet tiap 4-6jam,tetap beri ASI pada bayi.perbaiki posisi dan perlekatan saat
memberi ASI
Usaha meneteki bayi sampai payudara kosong,kompres payudara dgn air hangat dan teteki bayi segera
mungkin
Beri antibiotik,beri obat penghilang rasa sakit,kompres hangat,tetap beri ASI.jika abses hentikan ASI dulu
Ibu bekerja
Teteki bayi pada pagi hari,pada waktu pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
B.DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)
1.KONSEP BALITA
2.PENGERTIAN DDTK
Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan kemandirian
a. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan , lingkar kepala dan
lingkar lengan atas
Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri yang digunakan untuk menilai hasil peningkatan
atau penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh
Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik yang digunakan untuk menilai status
perbaikan gizi di samping factor genetik
· Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.
· Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan, melepas pakaian sendiri.
· Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan paling sedikit 1 warna.
· Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan tangan tanpa bantuan
· Sebagai upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan
sosial
merupakan factor yang diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak, meliputi
factor bawaan, jenis kelamin, ras, dan suku bangsa. Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis
kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung cepat dibandingkan dengan anak perempuan serta akan
bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki atau anak perempuan akan mengalami pertumbuhan
yang lebih cpat ketika mereka mencapai masa pubertas.
merupakan factor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai atau tidaknya potensi
yang sudah dimiliki. Faktor lingkungan ini dapat meliputi lingkungan prenatal (yaitu lingkungan dalam
kandungan) dan lingkungan postnatal (yaitu lingkungan setelah bayi lahir)
berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain hormone somatotropin, tiroid dan glukokortikoid.
Hormone somatotropin (growth hormone) berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan
dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilgo dan system skeletal, hormone tiroid berperan
menstimulasi metabolism tubuh. Hormone glukokortiroid mempunyai fungsi menstimulasi
pertumbuhan sel intertisial dari testis (untuk memproduksi testosteron) dan ovarium (untuk
memproduksi estrogen), selnjutnya hormone tesebut menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak
laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran hormonnya
· Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar sperti duduk, berdiri, dsb
· Gerak halus atau motorik halus adala aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat sperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb
· Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dsb
· Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak
(makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dsb (Depkes, 2005)
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS,
dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini
dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik
pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita
pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
Grafik pertumbuhan dalam KMS terdiri dari garis merah, pita warna kuning, hijau tua dan hijau muda.
Balita naik berat badannya bila :
d). Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan
pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.
e). Balita tumbuh baik bila: Garis berat badan anak naik setiap bulannya.
f). Balita sehat, jika : Berat badannya selalu naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita
warna diatasnya.