Anda di halaman 1dari 2

Program Surveilans

Surveilans Epidemiologi dan Kesehatan

Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada
unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Berdasarkan definisi diatas
dapat diketahui bahwa surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang
dilakukan secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi penyakit
serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada masyarakat sehingga dapat dilakukan
penanggulangan untuk dapat mengambil tindakan efektif.

Adapun kegiatan surveilans di Puskesmas :

1. Pelacakan kasus/PE penyakit potensial KLB


2. Pengambilan dan pengiriman sampel spesimen penyakit potensial KLB
3. Entry laporan W2 + SKDR Mingguan Puskesmas kecamatan ke Puskesmas kelurahan
4. Entry data C1 Campak
5. Entry data kematian by name
6. Verifikasi dan membuat SKMK/SKPK
7. Autopsi verbal kematian
8. Monev Petugas Surveilans & Kematian
9. Sosialisasi SKPK/SKMK
10. Sosialisasi dan advokasi lintor dalam pembentukan tim surveilans tk RW
11. Pembentukan tim surveilans TK RW

KELENGKAPAN DOKUMEN YANG DIERLUKAN UNTUK :

I. Surat keterangan penyebab kematian  (SKPK), bagi jenazah yang masih ada atau belum
dikubur :

1. KTP & KK yang meninggal


2. Surat pengantar dari RT/RW
3. Surat pernyataan dari anggota yang meninggal disebabkan kematian.

II. Surat keterangan melapor kematian (SKMK) untuk jenazah yang sudah dimakamkan :

1. Foto copy KTP dan KK yang meninggal


2. Foto copy KTP dan KK anggota keluarga yang mengurus SKMK
3. Surat pernyataan dari anggota keluarga yang menerangkan kalau meninggal
disebabkan oleh kematian wajar (sakit), ditanda tangani diatas materai 6.000 dan
saksi dari pihak keluarga 2 orang serta mengetahui RT dan RW
4. Surat Kuasa dan foto copy KTP (bila yang mengajukan permintaan bukan anggota
keluarga harus melampirkan surat kuasa diatas materai 6.000)
5. Asli surat pengantar dari RT dan RW
6. Asli surat keterangan dari tempat pemakaman umum (TPU) yang menerangkan
kalau jenazah benar telah dimakamkan di TPU tersebut + foto copy
7. Setelah lengkap buat foto copy 1 rangkap
8. Dilakukan Autopsi Verbal kematian pada keluarga terdekat.

III. Rekomendasi Angkut Jenazah :

1. Surat pengantar dari RT


2. Form model dari Puskesmas (SKPK) atau Rumah Sakit (SMPK)
3. Foto copy KTP/KK almarhum
4. Foto copy KTP pemohon

IV. Rekomendasi Tahan Jenazah :

1. Surat Pengantar dari RT


2. Form Model A dari Puskesmas atau Rumah Sakit
3. Foto copy KTP/KK Almarhum
4. Foto copy KTP pemohon
5. Foto copy surat keterangan pegawetan jenazah (Sertifikat Of Embalming)

Anda mungkin juga menyukai