Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR HADIR KEGIATAN

SOSIALISASI RAMAH ANAK


UPT PUSKESMAS SITU GINTUNG

Hari/ Tanggal Kegiatan :


Tempat Kegiatan :
NO NAMA JABATAN/ TANDA TANGAN
INSTITUSI

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Situ Gintung

H. Salmun, SE,M.Kes
NIP. 19700518 199101 1 003
NOTULEN KEGIATAN

NAMA KEGIATAN : SOSIALISASI PUSKESMAS MTBS


TANGGAL KEGIATAN : 09 Maret 2022
TEMPAT KEGIATAN : UPT Puskesmas Situ Gintung
METODE KEGIATAN : Presentasi dan Tanya Jawab
TUJUAN KEGIATAN : Meningkatkan Pelayanan Balita Sakit Dd Puskesmas
PEMBICARA : Uswatun Hasanah, Amd.Keb
NOTULEN : Mery Avri Yanti, Amd.Keb

Kegiatan sosialisasi Manajemen Terpadu Balita Sakit dilaksanakan pada tanggal 09 Maret
2022 di UPT Puskesmas Situ Gintung. Kegiatan ini dihadiri oleh Dokter, dan Bidan di
Puskesmas Situ Gintung.

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu sebagai pedoman kerja bagi petugas Kesehatan dalam
pelayanan balita sakit.
Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) adalah suatu ppendekatan yang terpadu yang tata
pelaksanaanya dilakukan pada balita sakit dengan fasilat rawat jalan dengan pengetahuan
pelayanan kesehatan.
MTBS mencakup berbagai upaya yang berkaitan erat dengan penyembuhan penyakit pada
bayi berupa pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, serta upaya
peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K,
Vit A dan konseling pemberian ASI atau makan.
anajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of Childhood Illness
(IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit
dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. Suatu
manejemen untuk balita yang datang di pelayanan kesehatan, dilaksanakan secara terpadu
mengenai klasifikasi, status gizi, status imun maupun penanganan dan konseling yang
diberikan.
Manajemen Terpadu Balita Sakit bukan merupakan suatu program kesehatan tetapi suatu
pendekatan/cara menatalaksana balita sakit.
Tujuan Manajemen Terpadu Balita Sakit
a) Meningkatkan keterampilan petugas
b) Menilai, mengklasifikasi dan mengetahui resiko dari penyakit yang timbul
c) Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah
d) Sebagai pedoman kerja bagi petugas dalam pelayanan balita sakit
e) Memperbaiki sistem kesehatan
 
Ruang Lingkup Manajemen Terpadu Balita Sakit
 Penilaian, klasifikasi dan pengobatan bayi muda umur 1 hari- 2 bulan
Penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan- 5 tahun
Pengobatan yang telah ditetapkan dalam bagan penilaian dan klasifikasi
Konseling bagi ibu
Tindakan dan pengobatan Masalah dan pemecahan dan pelayanan tindak lanjut
Protap Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
 Anamnesa : wawancara terhadap orang tua bayi dan balita mengenai keluhan
utama, lamanya sakit, pengobatan yang telah diberikan dan riwayat penyakit
lainnya.
 Pemeriksaan :
Untuk bayi umur 1hari-2 bulan
Periksa kemungkinan kejang, gangguan nafas, suhu tubuh, adanya infeksi,
ikterus,
gangguan pencernaan, BB, status imun.
Untuk bayi 2bulan-5 tahun
Keadaan umum, respirasi, derajat dehidrasi, suhu, periksa telinga, status gizi,
imun, penilaian pemberian makanan.
Menentukan klasifikasi, tindakan, penyuluhan dan konsultasi dokter.
Langkah-Langkah Kegiatan
 Pendaftaran bayi/balita menuju ruang KIA dan lanjut pelayanan MTBS
 Petugas menulis identitas pasien pada kartu rawat jalan
 Petugas melaksanakan anamnesa
 Petugas melakukan pemeriksaan
 Petugas menulis hasil anamnesa dan pemeriksaan serta mengklasifikan dan mem-
berikan penyuluhan
 Petugas memberikan pengobatan sesuai buku pedomen MTBS bila perlu dirujuk
ke ruang pengobatan untuk konsultasi ke dokter.
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit
1. Program MTBS perlu persiapan untuk menerapkannya meliputi :
2. Informasi mengenai MTBS kepada seluruh petugas
3. Persiapan penilaian, obat-obat dan alat yang digunakan untuk pelayanan
4. Persiapan pengadaan formulir
5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan
6. Penerapan MTBS dilaksanakan secara bertahap

7. IDENTIFIKASI TINDAKAN MTBS


8. Yaitu pengambilan keputusan oleh petugas dalam menangani diare, tindakan MTBS
mencangkup 3 rencana terapi :
a. Terapi A
Terapi dirumah untuk mencegah dehidrasi, cairan yang biasa diberikan berupa
oral gula-garam, sayuran dan sup yang mengandung garam.
b. Terapi B
Dehidrasi sedang dengan pemberian CRO. Ex : oralit
c. Terapi C
Dehidrasi berat dengan pemberian cairan RL

9. KONSELING MTBS
10. Merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor kepada klien sebagai upaya
membantu orang lain agar ia mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
11. KONSELING BAGI IBU
12. Bertujuan agar ibu mengetahui dan dapat menilai keadaan anak secara dini.
penilaian berupa :
13. I. Menilai cara pemberian makan anak :
14. Langkah yang dilakukan tenaga kesehatan, tanyakan kepada ibu cara pemberian
makanan anak sehari-hari dan selama sakit. Bandingkan jawaban ibu dengan anjuran
pemberian makan yang sesuai umur anak.
15. Hal yang ditanyakan :
16. a) Apakah ibu meneteki anak?
berapa kali?
apa ibu juga meneteki pada malam hari?
17. b) Apakah anak mendapat makanan/minuman lain?
makanan/minuman apa?
berapa kali sehari?
alat apa yang digunakan untuk memberi makanan?
jika BB menurut umur sangat rendah,maka ditanya barapa banyak makan/minum
yang diberikan?
Apakah anak dapat porsi tersendiri?
Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
18. c) Selama anak sakit, apakah pemberian makan anak di ubah? bila ya, bagaimana
caranya?
Anjuran makanan selama anak sakit maupun anak sehat
0-6 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, min 8x sehari.
6-8 bulan : teruskan pemberian ASI dan makanan pendamping ASI ex: pisang, pe-
paya, air jeruk dan air tomat, makan pendamping diberikan 2x/hari ,sesuai pertamba-
han umur diberikan bubur tim ditambah kuning telur, tempe, tahu, ayam, ikan, daging,
wortel, bayam, kacang hijau, santan/minyak. frekuensi 7-8 sendok/hari
9-12 bulan : ASI dilanjutkan dan kenalkan makanan keluarga secara bertahap dimulai
dari bubur nasi-nasi tim dan makanan keluarga. Berikan 3x/hari frekuensi 9-11 sen-
dok, dan beri makanan selingan 2x/hari ex: bubur kacang hijau, pisang, biskuit dan
lain-lain diantara waktu makan.
12-24 bulan : beri ASI sesuai keinginan anak, beri nasi lunak yang ditambah telur,
ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel, bayam, kacang, santan minyak. Beri 3x/hari
dan makanan selingan 2x/hari.
> 2 tahun : makanan keluarga 3x/hari terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah,
makanan selingan 2x/hari.
Jika anak diare, beri ASI lebih sering dan lebih lama. Jangan diberi susu kental.

Anda mungkin juga menyukai