Anda di halaman 1dari 10

KOREKSI

MAGNESIUM
Muhamad Rizki Prayuda
MAGNESIUM
Magnesium
merupakan kation Hanya 1 – 2% disimpan
intraseluler yang di cairan ekstraseluler,
berfungsi sebagai 67% di tulang, 31% di
kofaktor berbagai jalur intraseluler
enzim.

Kadar magnesium
normal dalam serum
adalah 1,7 – 2,1 mEq/L Kebutuhan asupan
(0,7 – 1,2 mmol/L) magnesium adalah 0,2
– 0,5 mEq/kgBB/hari
*sumber lain : 1,5-2,5
mEq/L
Mg direabsorpsi 15% pada
tubulus proximal, 70%
Hampir 80% magnesiu difiltrasi
reabsorpsi paraseluler di Thick
di glomerulus dan direasorpsi di
Ascending Limb (TAL) dari ansa
sepanjang nefron
henle, 10-15% reabsorpsi
transeluler di tubulus distal

Regulasi ekskresi Mg2+


Mekanisme penghambat
distimulasi oleh
dipengaruhi oleh defisit
hipermagnesemia,
magnesium, kalsium dan
hiperkalsemia, hipervolemia
volume cairan
dan loop diuretik

Mg juga dipengaruhi oleh


Keadaan dimana kadar Mg
hormon paratiroid yang
plasma meningkat, akan
bekerja pada TAL dan Mg juga
menekan pelepasan PTH,
berperan dalam regulasi sekresi
begitu juga sebaliknya
PTH
hipermagnesemia

Hampir selalu
berhubungan
Penybebab lain
dengan kelebihan Hipermagnesemia
 insufisiensi
intake (antasida / iatrogenik terjadi
adrenal,
laksatif yang selama terapi
hipotiroidisme,
mengandung MgSO4 pada
rhabdomiolisis,
magnesium), hipertensi
pemberian
kerusakan ginjal gestasional
lithium
(GFR <30 mL/menit,
atau keduanya

Mg > 2,6 mg/dL


hipermagnesemia
Manifestasi Klinis
• Hiporefleksia (patella (-) pada Mg>8mEq/L), sedasi,
kelemahan otot skeletal
• Vasodilatasi, hipotensi, bradikardi, depresi miokardium
• EKG  pemanjangan interval PR dan pelebaran QRS;
interval QT memanjang dan blok AV pada
hipermagnesemia berat (>12 mEq/L)
• Dapat menyebabkan henti nafas
Koreksi
• Stop semua sumber intake magnesium
• Kalsium intravena (1 gr kalsium glukonat) dapat
mengantagonis sebagian besar efek hipermagnesemia
• Loop diuretic + ½ normal saline dalam Dekstrosa 5%
dapat meningkatkan ekskresi magnesium
Koreksi hipermagnesemia
Ca glukonas 10% sebanyak 10-20 ml selama 10 menit (IV)

ATAU

CaCl2 10% sebanyak 5-10 mg/kgBB (IV)

Kemudian pemberian diuretik untuk memacu ekskresi

*Pada pasien tanpa gangguan ginjal berat dapat diberikan Ca


glukonas 10% sebanyak 20 mL dalam 1L NaCl 0,9% dengan
kecepatan 100 – 200 mL per jam
hipomagnesemia

Defisiensi
Obat-obatan
magnesium dapat
Umumnya yang
disebabkan oleh
berhubungan menyebabkan
intake yang tidak
dengan defisiensi pengeluaran
adekuat, penurunan
dari komponen magnesium oleh
absorpsi
intraseluler ginjal  etanol,
gastrointestinal,
seperti kalium teofilin, diuretik,
peningkatan ekskresi
dan fosfor siklosporin,
ginjal, kehilangan GI
amfoterisin B
>> (muntah, diare)

Hypomagnesemia is defined as a serum magnesium level less


than 1.8 mg/dL (< 0.74 mmol/L).
Manifestasi klinis
hipomagnesemia
Sebagian besar asimptomatik

Gejala biasanya timbul saat Mg turun dibawah


1,2 mg/dL

Anoreksia, kelemahan, fasikulasi, parestesia, konfusi,


atasia dan kejang dapat menonjol

Hipomagnesemia biasanya berhubungan dengan


hipokalsemia dan hipokalemia

Efek mengancam jiwa  ventricular arrhythmia


Koreksi hipomagnesemia
Hipomagnesemia berat (<1 mmol/L) atau hipomagnesemia
simtomatik dengan kelainan neuromuskular atau manifestasi
neurologis atau aritmia jantung

2 gr MgSO4 dalam 100 mL Dekstrosa 5% dalam waktu 5-10 menit

Bisa diulangi sampai total 10 gr dalam 6 jam berikutnya

Teruskan penggantian dengan infus lanjutan 4gr/hari selama 3-5


hari

Untuk mencegah rekurensi dapat diberikan Mg oksida (peroral)


2x400 mg per hari atau Mg glukonat 2-3x500 mg per hari

MgSO4 25-50 mg/kg/dosis IV


Koreksi hipomagnesemia
Hipomagnesemia
ringan – sedang (1.2
mg/dL to 1.7 mg/dL)

Magnesium sulfat
0,03 – 0,06 gr/kg/hari
dalam 4 – 6 dosis

hingga magnesium
serum normal

Anda mungkin juga menyukai