Anda di halaman 1dari 6

DIET GGK

PRINSIP DIET GGA

1. Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25 - 35 kkal/kgBB.


2. Protein disesuaikan dengan laju katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kegBB. Pada
katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1 g¢/kgBB, katabolik sedang 0,8-1,2 g/kgBB,
katabolik berat 1-1,5 g/kgBB.
3. Lemak sedang, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB.
Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kgBB.
4. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi (setelah dikurangi jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak). Apabila terdapat trigliseridemia, penggunaan
karbohidrat sederhana atau gula murni harus dibatasi.
5. Bila ada anuria Natrium dan Kalium harus dibatasi; Batasi garam jika ada hipertensi,
edema, dan asites; Batasi sayuran dan buah tinggi Kalium jika ada hiperkalemia.
6. Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin, + 500 ml.
7. Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula enteral
atau parenteral. Bila diperlukan dapat ditambahkan suplemen asam folat, vitamin B6,
vitamin C, dan vitamin K.

DIET PENYAKIT GINJAL KRONIK


TUJUAN DIET PENYAKIT GINJAL KRONIK
1. Memelihara dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa
fungsi ginjal agar tidak memperberat kerja ginjal yang masih ada.
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
3. Mengontrol edem dan ketidakseimbangan elektrolit dengan mengontrol asupan air, Na,
K.
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal dengan memperlambat turunnya
laju filtrasi glomerulus.
5. Mencegah atau memperlambat perkembangan renal osteodystrophy dengan mengontrol
asupan Ca, P, Vit D.
PRINSIP DIET GGK

1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kgBB.


2. Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kgBB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi = High
Biological Value (HBV). Pada fase progresif protein diberi sangat rendah (0,3
gr/kgBB/hari). Suplemen: asam amino essensial atau asam keto.
Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (K/DOQI ) national guidelines for kidney
disease menyarankan penderita penyakit ginjal kronik derajat 1, 2 dan3 diberikan protein
0,75 g/kgBB, penderita penyakit ginjal kronik derajat 4 dan5 diberikan protein 0,6
g/kgBB.
3. Lemak cukup, yaitu 20 - 30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan jenis PUFA.
Batasi asupan lemak total, SAFA, dan kolesterol.
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari
protein dan lemak. Diutamakan KH bentuk kompleks.
5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya
natrium yang diberikan antara 1-3 g (Lihat saran diet Na untuk Sindroma Nefrotik).
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq, 1,5-3,5 gr/hari) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
7. Cairan dibatasi, sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui
keringat dan pernafasan (Insensible water loss /IWL + 500 ml).
8. Pada keadaan renal insufficiency cairan belum perlu dibatasi sampai timbul gejala
penurunan output urin.
9. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin (Vit B6), asam folat (Vit B9),
Vit C max 100 mg/hari, dan Vit D. Vitamin larut lemak selain Vit D tidak diperlukan.
10. Asupan Ca, P diperhatikan. Untuk membatasi kenaikan P, bisa diberikan suplemen
Kalsium.
11. Pertimbangan nutrisi enteral dan parenteral disesuaikan kondisi pasien.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

Menurut keadaan penderita dan berat penyakit dapat diberikan:

1. Diit Rendah ProteinI : 20 g protein

2. Diit Rendah Protein II : 40 g protein

3. Diit Protein Sedang : 60 g protein


DRP I (20 gr/hari)
- Untuk pasien gagal ginjal berat
-Glomerulo Filtration Rate (GFR) 5-0 ml/menit
-Ureum darah > 100 mg%
-Bentuk makanan tergantung keadaan pasien : cair, saring, lunak
- Makanan ini rendah dalam kalori, protein, Ca, Fe & Thiamin
-Diberikan hanya beberapa hari saja, menunggu proses dialysis
DRP II (40 gr/hari)
- Makanan perpindahan dari DRP I
- GFR 20-30ml1/menit
- Lunak atau biasa
-Cukup kalori, ditambah semua zat gizi kecuali protein dan thiamin.
DRP Sedang (60gt/hari)
- Perpindahan dari DRP II
- GFR 30-50 ml/menit atau pada pasien dialisis
-Lunak atau biasa
- Cukup kalori ditambah semua zat-zat gizi
CARA PRAKTIS MENGHITUNG KEBUTUHAN PROTEIN

(BB ideal dalam Kg X 0,8 gr) + jumlah ekskresi protein urin/24 jam

(*dapat berubah dari waktu ke waktu)

MENURUT BERAT BADAN PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK

* Diet Protein Rendah A: 30 gram protein.( Diberikan pada penderita dengan BB 50 kg)

* Diit Rendah Protein B: 35 gram protein ( Diberikan pada penderita dengan BB 60 kg)

*Diit Rendah Protein C: 40 gram protein (Diberikan pada penderita dengan BB 65 kg)
MENURUT TAHAPAN DIALISIS PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK

GGK Tanpa Dialisis:


a. Low Protein Diet (LPD) 0.55 - 0.75 g/kg/hr, = 0.35 g/kg/hr HBV Energi = 35 kkal/kg/hr
dengan BB relatif = 120%
b. Lemak 30% - 40%, PUFA : SAFA =1:1
c. KH sisa dari kalori Nonprotein dan lemak
d. Serat 20 - 25 g/hr
GGK Dengan Hemodialisa

a. Protein 1.1 - 1.2 g/kg/hr, = 50% HBV

b. Energi = 35 kkal/kg/hr dengan BB relatif = 120%

c. Lemak 30% - 40%, PUFA: SAFA =1:1

d. KH sisa dari kalori nonprotein dan lemak.

e. Serat 20-25 g/hr

GGK Dengan Peritoneal Dialisis (PD)

a. Protein 1.2 - 1.5 g/kg/hr, = 50% HBV

b. Energi = 35 kkal/kg/hr dg BB Relatif = 120%

c. Lemak 30% - 40% PUFA : SAFA =1:1

d. KHsisa dari kalori Nonprotein dan lemak

e. Serat 20 - 25 g/hr

GGK Dengan Transplantasi Ginjal:

Periode 6 - 8 mg pertama transplantasi dan selama terapi acute rejection:

. Protein 1.3 - 1.5 g/kg untuk mengatasi katabolisme protein dan promosi penyembuhan
luka
a. Kalori 30 - 35 kkal/kg untuk memenuhi kebutuhan energi setelah pembedahan dan
penggunaan protein utk anabolisme
Periode setelah 6 - 8 mg:

a. Protein 1.0 g/kg untuk meminimalkan katabolisme protein otot


b. Kalori yg cukup utk mencapai dan memelihara BB optimal

Karena kebutuhan gizi penderita penyakit ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan dan

berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah

dari standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial murni.

415 DIET PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH Ginjal dan Cairan Tubuh
BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber Karbohidrat Nasi, bihun, jagung, kentang,


makaroni, mi, tepung-
tepungan, singkong, ubi, selai,
madu, permen
Sumber Protein Telur, daging, ikan, ayam, Kacang-kacangan, dan hasil
susu olahannya, seperti tahu, tempe

Sumber Lemak Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak


Kelapa, santan, minyak kelapa, margarin,mentega
kacang tanah, minyak kelapa_| biasa, lemak hewan
kelapa, margarin, mentega
sawit, minyak kedelai, biasa,
lemak hewan mentega rendah
garam
Sumber Vitamin Semua sayur dan buah, Sayur dan buah yang tinggi
kecuali penderita dengan kalium ( untuk penderita yang
hyperkalemia, dianjurkan hyperkalemia) misalnya
buah yang mengandung pisang, alpukat, duku
kalium rendah/ sedang seperti ,kentang, manga , tomat,
anggur, apel hiaju dan rebung, daun singkong, daun
belimbing. pepaya
Keterangan:

Pada penderita yang tidak menjalani dialisis, protein yang diberikan adalah 50 % protein
nabati dan sisanya protein hewani. Pada Diet Rendah Protein < 40 gram/hari kacang-
kacangan tidak dianjurkan.

Status gizi diukur dengan menghitung BMI.


𝐵𝐵 (𝐾𝑔)
𝐵𝑀𝐼 =
{𝑇𝐵(𝑚)}2
Hasil ukur normal bila:

- BMI perempuan = 18,5 - 22,9 kg/m2,


-
BMI laki-laki = 20 - 24,9 kg/m2
- ( malnutrisi bila BMI < nilai normal ataupun BMI > nilai normal ).

Anda mungkin juga menyukai