Anda di halaman 1dari 4

Antropometri - Indikator BB/U yang menunjukkan berat

badan kurang sebanyak 66,67% dan berat


badan normal 33,33%.
- TB/U yang menunjukkan sangat pendek
adalah 44,44% dan pendek 55,56%.
- BB/PB menunjukkan gizi kurang sebanyak
11,11%, gizi baik 77,78%, gizi lebih 11,11%
Laboratorium Tidak ada
P
Fisik Klinis - Fisik : Terlihat pendek, badan kecil

Riwayat Gizi - Tingkat asupan energi balita pendek dan


sangat pendek masuk kategori defisit
sebanyak 55,5%
- Tingkat asupan karbohidrat balita pendek
dan sangat pendek masuk kategori defisit
berat sebanyak 77,78%
- Tingkat asupan protein balita pendek dan
sangat pendek masuk kategori defisit berat
sebanyak 11,11% dan asupan protein
berlebih 77,78%
- Tingkat asupan lemak balita pendek dan
sangat pendek masuk kategori defisit berat
sebanyak 33,33% dan tingkat asupan lemak
berlebih 22,22%.
Riwayat Klien - Balita pendek dan sangat pendek menderita
penyakit infeksi dalam 3 bulan terakhir
seperti, flu, batuk, diare, tifus dan demam
sebanyak 77,78%
- Cara pengukuran tinggi badan masih kurang
tepat dikarnakan pengukuran dilakukan oleh
ibu balita langsung dan alat yang digunakan
ibu kader pada posyandu bukan mikrotoa
sehingga pengukuran balita masih kurang
tepat
D Problem - Rendahnya asupan makan pada balita
pendek dan sangat pendek di posyandu
mawar Kelurahan Tlogomas
- Rendahnya pengetahuan ibu terkait
stunting dan cara pemberian makan balita
- Rendahnya pengetahuan ibu balita dan ibu
kader terkait cara pengukuran tinggi badan
balita yang tepat.
Etiologi - Balita tidak menghabiskan makanan yang
disediakan ibu, cenderung pemilih terhadap
menu makanan tertentu
- Belum adanya edukasi dari tenaga
kesehatan secara mendalam mengenai
stunting dan cara pemberian makan balita
sehingga ibu balita hanya mendapatkan
informasi dari media sosial
- Belum adanya edukasi dari tenaga
kesehatan secara mendalam mengenai
cara pemasangan alat pengukuran mikrotoa
dan cara pengukuran tinggi badan yang
kurang tepat
Sign/Symptom - Rerata asupan makan balita pendek dan
sangat pendek, yaitu asupan energi masuk
kategori defisit sebanyak 55,5%, asupan
karbohidrat masuk kategori defisit berat
sebanyak 77,78%, asupan protein masuk
kategori defisit berat sebanyak 11,11% dan
asupan lemak masuk kategori defisit berat
sebanyak 33,33%.
- Hasil wawancara pada ibu balita pendek dan
sangat pendek mengenai pengetahuan ibu
terkait stunting dan cara pemberian makan
yang baik pada anak balita masih dalam
kategori kurang.
- Hasil diskusi dengan ibu kader mengenai
penyebab balita pendek dan sangat pendek
salah satunya adalah pengukuran yang
masih kurang tepat
Diagnosa Gizi - Rendahnya asupan makan pada balita
pendek dan sangat pendek di posyandu
mawar Kelurahan Tlogomas berkaitan
dengan balita tidak menghabiskan makanan
yang disediakan ibu, cenderung pemilih
terhadap menu makanan tertentu ditandai
dengan rerata asupan makan balita pendek
dan sangat pendek, yaitu asupan energi
masuk kategori defisit sebanyak 55,5%,
asupan karbohidrat masuk kategori defisit
berat sebanyak 77,78%, asupan protein
masuk kategori defisit berat sebanyak
11,11% dan asupan lemak masuk kategori
defisit berat sebanyak 33,33%.
- Rendahnya pengetahuan ibu terkait
stunting berkaitan dengan belum adanya
edukasi dari tenaga kesehatan secara
mendalam mengenai stunting dan pmba
serta hanya mendapatkan informasi dari
media sosial ditandai dengan Hasil
wawancara pada ibu balita pendek dan
sangat pendek mengenai pengetahuan ibu
terkait stunting dan cara pemberian makan
yang baik pada anak balita masih kurang.
Tujuan - Meningkatkan asupan makan zat gizi makro
pada balita
- Memberikan informasi dan meningkatkan
I pengetahuan ibu terkait stunting dan
pemberian makan yang baik pada balita.
- Memberikan informasi dan meningkatkan
pengtahuan ibu balita dan ibu kader terkait
cara pengukuran balita yang tepat
Pemberian makan - Pemberian edukasi terkait asupan makan
anak

Edukasi Gizi - Penyuluhan kepada ibu balita terkait


stunting dan pemberian makan yang baik
pada balita dengan menggunakan
Konseling Gizi Tidak ada

Koordinasi Asuhan Gizi - Koordinasi dengan faskes (puskesmas


dan posyandu), yakni ahli gizi dan kader.
- Kolaborasi dengan tokoh masyarakat
ME Monitoring dan Evaluasi secara berkala untuk memantau :
- Meningkatnya asupan makan balita.
- Terselenggaranya penyuluhan tentang stunting dan pemberian
makan yang baik pada balita.
- Peningkatan pengetahuan terkait stunting dan pemberian makan
yang baik pada balita.

Anda mungkin juga menyukai