Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Belajar

Menurut wikipedia, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi
perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia
dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.

Pengertian belajar bisa diartikan sebagai semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh
seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar
dan sebelum belajar. Yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah
tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Belajar bisa juga didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan di dalam keperibadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,
daya pikir dan kemampuan – kemampuan yang lain. Yaitu suatu proses didalam kepribadian
manusia, perubahan tersebut ditempatkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas.

(https://www.zonareferensi.com/pengertian-belajar/)

Macam macam cara belajar

1. Gaya Belajar Visual


Gaya belajar secara visual ini yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini
digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan belajar
yang berhubungan dengan ini yaitu seperti matematika, bahasa arab, bahasa jepang, simbol-
simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk. Ciri ciri gaya belajar visual yaitu:

 Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.


 Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
 Memiliki hobi membaca. (baca juga: Teori-teori Motivasi)
 Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu. (baca juga: Tahap Perkembangan Kepribadian)
 Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik.
 Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar. (baca juga: Macam-macam Kecerdasan)
 Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.

Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya orangnya
cenderung rapi, tidak suka mendengarkan namun lebih suka melihat, orangnya teratur,
berpakaian indah. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan
dari papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca. Anak dengan gaya
belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. Metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan
metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan bentuk.

Baca juga:
 Teori Belajar Behavioristik
 Teori Belajar Humanistik
 Cara Mengatasi Anak Susah Belajar
 Cara Mengatasi Anak yang Malas Belajar
 Cara Meningkatkan Prestasi Belajar

2. Gaya Belajar Auditori


Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih
terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara
mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita. Ciri- ciri
gaya belajar auditori yaitu:

 Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan. (baca juga: Teori Belajar
Kognitif)
 Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
 Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita. (baca juga: Cara agar Selalu Berpikir Positif)
 Suka bercerita dan berdiskusi. (baca juga: Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini)
 Bisa mengulangi informasi yang di dengarnya.

Gaya belajar auditori ini memiliki kendala yaitu anak sering lupa apa yang dijelaskan guru.
Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak suka membaca petunjuk dan lebih suka langsung
bertanya untuk mendapatkan informasi. Kendala gaya belajar ini adalah anak tidak tertarik untuk
memperhatikan sekitarnya. Kurang cakap dalam mengarang atau menulis. Cenderung suka
berbicara. (baca juga: Cara Menghindari Pergaulan Bebas)

Oleh karena itu, metode belajar yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori,
berdiskusi, bercerita di depan kelas, dan lainnya. Anak dengan gaya belajar ini biasanya saat
menghafal akan membaca keras keras kata- kata yang dihafalnya dan menjadi lebih efektif
baginya ketika dicapkan dan dia dengar kembali.

Baca juga:

 Ciri-ciri Bipolar Disorder


 Fobia Sosial
 Prospek Kerja Lulusan Psikologi
 Kecerdasan Linguistik
 Kecerdasan Spasial

3. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar kinestetik yaitu gaya belajar dengan melibatkan gaya gerak. Hal yang berkaitan
yaitu seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya. Gaya
belajar ini efektif untuk anak yang menyukai gerak dan gambaran imajinasi berdasarkan gerakan.
Ciri ciri gaya belajar kinestetik:

 Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan.
 Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung. (baca juga: Tipe
Kepribadian MBTI)
 Anak yang aktif dan banyak bergerak, memiliki perkembangan otak yang baik.
 Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu. (baca juga: Tipe Kepribadian Manusia)
 Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan. (baca juga: Akibat Depresi
Kepanjangan)

Orang atau anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa diam. Cenderung bosan
dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam mendengar. Lebih cocok
dengan pembelajaran yang melibatkan kerjasama tim, partisipasi aktif siswa, dan kegiatan aktif
lainnya. Metode belajar yang bisa diterapkan yaitu dengan menggerakkan jari, mengunyah
permen karet, mengeksplorasi lingkungan dengan berjalan jalan, dan lainnya. Pada anak, metode
pembelajaran untuk anak dengan gaya belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan
peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik, dan lainnya.

Baca juga:

 Kecerdasan Kinestetik
 Ciri Ciri Anak Hiperaktif
 Cara Mencintai Diri Sendiri
 Pengertian Bakat Menurut Para Ahli
 Cara Menjadi Pribadi yang Menyenangkan

4. Gaya Belajar Global


Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh.
Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan antara satu objek
dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu mengartikan hal hal yang
tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. Ciri ciri gaya belajar global:

 Bisa melakukan banyak tugas sekaligus. (baca juga: Cara Menghilangkan Sifat Egois)
 Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik. (baca juga: Ciri-ciri Wanita Psikopat)
 Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik. (baca juga: Cara Merubah Diri Menjadi
Lebih Baik)
 Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.

Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai
kerapian. Dalam melakukan suatu hal, seringkali berserakan dan barang- barangnya tidak rapi.
Untung mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan mengkategorikan
barang- barang sesuai tipenya. Anak dengan tipe global ini tidak bisa hanya memikirkan satu hal
namun memikirkan bnayak hal sekaligus. Meskipun satu tugas belum selesai, dia juga akan
mengerjakan tugas berikutnya. Anak dengan gaya belajar global peka terhadap sekitarnya
termasuk perasaan orang lain dan merasa senang untuk bekerja keras membuat orang lain
senang. Cenderung memerlukan banyak dorongan semangat pada saat akan memulai melakukan
sesuatu.

Baca juga:

 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk


 Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
 Pengertian Minat Menurut Para Ahli
 Teori Kebutuhan Maslow
 Tahap Perkembangan Kepribadian

5. Gaya Belajar Analitik


Anak dengan gaya belajar analitik memikili kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung
ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mengerjjakan suatu hal secara
bertahap dan urut. Ciri ciri gaya belajar analitik:

 Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum selesai.
 Berfikir secara logika. (baca juga: 4 Karakter Manusia)
 Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
 Cara belajar konsisten dan menetap. (baca juga: Cara Menghilangkan Kecemasan)

Anak dengan gaya belajar analitik menilai sesuatu berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali
mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang sedang dia
lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.

Anak dengan gaya belajar analitik lebih cocok belajar sendiri baru kemudian bergabung dengan
kelompok belajar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan hanya berfokus
pada satu hal. Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal belajar yang terstruktur
sehingga sasaran belajar yang ingin dicapai jelas. Metode belajar yang tepat yaitu dengan
konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal harian yang dibuatnya.

Baca juga:

 Cara Mengenali Potensi Diri


 Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini
 Cara Menghindari Pergaulan Bebas
 Terapi Perilaku Kognitif
 Kecerdasan Emosional dalam Psikologi

Macam macam gaya belajar berbeda setiap orang. Gaya belajar tertentu dinilai lebih dominan
dan efektif dalam memahami materi atau pengetahuan. Beberapa orang yang memiliki
kemampuan lebih juga mampu menyerap informasi dari lebih dari satu gaya belajar, namun
sangat jarang. (baca juga: Teori Psikososial Erikson)
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar di antaranya, yaitu:

A Faktor-Faktor Intern

1, Faktor Jasmani

a. Faktor kesehatan

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat
lelah, kurang bersemangat, ngantuk jika badannya lemah, dan lain sebagainya.

b. Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai
tubuh/badan.

Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga
pendidikan khusus atau diusahakan alat Bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh
kecacatannya itu.

2. Faktor Psikologis

a. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan
menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-
konsep abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi sangat
besar pengaruhnya terhadap belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi
yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi rendah.

b. Perhatian

Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju kepada
suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi
perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.

c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang, akan diperhatikan terus menerus di sertai dengan rasa senang. Apabila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. (Slameto, 2010)

d. Bakat

Bakat adalah potensi/kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Setiap individu mempunyai bakat yang
berbeda-beda. Seseorang yang mempunyai bakat musik mungkin di bidang lain ketinggalan, dan lain
sebagainya. Maka seorang murid akan mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya. Apabila
seorang anak harus mempelajari bahan lain dari bakatnya, akan cepat bosan. ( Ahmadi, Abu, Widodo
Supriyono, 2004)

e. Motivasi

Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan
belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar
motivasinya akan semakin besar kesuksesannya.

f. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap atau matang. Jadi
kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

g. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam
proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan
lebih baik.

B. Faktor Eksternal (Faktor dari Luar Siswa)

Faktor ini terdiri dari dua macam, yaitu:

1. Faktor Lingkungan Sosial

Yang termasuk lingkungan sosial, yaitu: guru, para staf administrasi, teman-teman sekelas, tetangga dan
masyarakat.
2. Faktor Lingkungan Non Sosial

Yang termasuk lingkungan non sosial, yaitu: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal, alat-alat
belajar, keadaan cuaca dan waktu. (Winarno Surakhmad, 1982)

(https://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html)

Memilih cara belajar efektif

Lupa dan kiat mengurangi lupa

Lupa adalah suatu kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan dalam memori otak jangka
panjang hilang (Long term Memory).

9 Cara Mengatasi Lupa Dalam Psikologi


Sponsors Link

Lupa mungkin menjadi kasus yang sering dialami oleh sebagian besar orang-orang yang ada di dunia.
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai tua pun juga tak luput dari kata “lupa”. Lalu apa
sebenarnya defisini dari lupa? Menurut Gulo dan Reber, defisini dari lupa adalah kehilangan
kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali mengenai hal-hal yang sebelumnya telah
dipelajari seseorang. Lupa dianggap sebagai bentuk ketidak mampuan dalam mengenal maupun
mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Sehingga lupa bukan merupakan
kondisi dimana kehilangan informasi dan pengetahuan yang ada di dalam akal manusia.

Selain itu menurut Muhibbinsyah (1996), dalam psikologi pendidikan menejlaskan jika lupa
merupakan hilangnya kemampuan dalam menyebutkan kembali atau memmproduksi hal-hal
yang sebelumnya sudah dipelajaris ecara sederhana. Dalam artikel kali ini akan dijelaskan lanjut
mengenai lupa dalam psikologi serta cara mengatasi lupa dalam psikologi.

ads

Penyebab Lupa
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah lupa, mulai dari faktor
kesehatan, usia, hingga kebiasaan-kebiasaan buruk yang mempengaruhi kondisi kesehatan otak,
Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mudah lupa.

1. Kadar Gula Darah Tinggi


Memori yang tersimpan dalam otak bisa saja terganggu diakibatkan kadar gula darah yang cukup tinggi.
Kondisi ini akan menganggu bagian otak yang berkaitan dengan memori. Sehingga jika dalam keluarga
anda memiliki riwayat kencing manis, maka akan lebih baik untuk mengendalikan asupan gula. Jangan
lupa untuk melakukan tes gula secara rutin dan mengatur pola makan yang sehat. Selain itu aktiflah
beraktifitas seperti berjalan kaki yang dapat mencegah diabetes.

2. Kurang Istirahat

Manusia membutuhkan istirahat untuk bisa menyimpan memori yang baru. Dalam sebuah
penelitian, responden yang memiliki waktu tidur 6 jam setiap malamnya selama kurun waktu 2
minggu mungkin tidak akan merasa kekurangan waktu tidur. Namun setelah dilakukan tes
memori substansial, didapatkan hasil jika mereka kesulitan dalam mengingat memori jangka
pendek. Sehingga penting untuk istirahat cukup setiap harinya. Jika memang anda tidak bisa,
lakukan tidur pendek saat tubuh merasa lelah, kurang lebih sealam 6 menit saja. Ini akan efektif
meningkatka kerja proses memori yang penting di dalam otak.

3. Kebiasaan Mendengkur

Tak hanya dapat menganggu nyamannya tidur, namun kebiasaan ini juga bisa menurunkan daya
ingat. Ketika tidur dengan mendengkur, saluran napas akan terhambat sehingga dapat memotong
pasokan oksigen selama beberapa detik dan menyebabkan sel-sel yanga da di dalam otak
menjadi kelaparan.

4. Mengalami Depresi

Depresi nyatanya juga menjadi salah satu penyebab lupa yang sering terjadi. Apalagi jika sampai
penderitanya mengalami depresi berat, tentu saja akan berpengaruh pada sel-sel di dalam
otaknya. Ketika otak mengalami depresi, maka bisa saja hal ini akan membunuh sel-sel di dalam
otak yang menyebabkan daya ingat menjadi menurun. Jika anda memang mengalami depresi,
sebaiknya segera mencari terapi psikologi untuk depresi sehingga tidak sampai menyebabkan
banyaknya sel-sel otak yang hilang dan membuat daya ingat menjadi sulit ditingkatkan.

5. Metabolisme Menurun

Jika kondisi ini terjadi pada anda, mungkin bisa saja disebabkan karena masalah tiroid. Hormon
tiroid bekerja untuk mengontrol metabolisme di dalma tubuh. Jika produksinya terlalu sedikit
atau banyak tentunya bisa menganggu sel-sel di dalam otak dan memperlambat informasi yang
masuk ke dalam otak. Untuk solusinya, anda bisa mencoba memeriksakan diri ke dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.

6. Berusia Lebih Dari 65 Tahun

Tak jarang penyebab lupa juga dapat dikarenakan usia yang sudah cukup tua, misalnya lebih dari
65 tahun. Di usia ini, biasanya tubuh seseorang akan lebih sulit saat menyerap vitamin B12 dari
makanan yang dikonsumsi. Untuk itu akan lebih baik untuk meningkatkan asupan vitamin B12
denagn mengkonsumsi suplemen.

7. Mengkonsumsi Obat Tidur atau Alergi

Obatan-obatan juga sering digunakan sebagai cara mengobati susah tidur, alergi, dan gangguan
pencernaan. Namun sayangnya, hal ini juga bisa menyebabkan fungsi di dalam otak menjaid
terganggu. Untuk itu sebelum mengkonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan terlebih dahulu
ke dokter sehingga tidak akan mempengaruhi daya ingat otak anda.

Proses Terjadinya Lupa


Ketika seseorang mengalami lupa, sebenarnya ada 4 tahapan yang terjadi yaitu:

1. Tahap Pertama

Apa yang sudah kita ingat, akan disimpan dalam bagian otak tertentu jika materi tersebut harus
diingat namun tidka pernah digunakan. Maka karena adanya proses metabolisme dalam otak,
lambat laun materi tersebut akan terhapus dalam otak yang membuat seseorang tidak dapat
mengingatnya kembali. Sehingga karena tidak digunakan lagi, maka secara tidak langsung
menyebabkan materi tersebut lenyap dengan sendirinya.

2. Tahap Kedua

Aa beberapa prinsip-prinsip sistematis yang perlu anda ketahui, yaitu:

 Penghalusan, materi berubah bentuk menuju bentuk yang lebih halus, lebih simetris, dan
kurang tajam sehingga membuat bentuknya yang asli tidak dapat diingat kembali.
 Penegasan, bagian-bagian yang mencolok dalam sesuatu hal menjadi bagian yang paling
mengesankan. Sehingga di dalam ingatan akan dipertegas. Sehingga bagian-bagian tersebutlah
yang kemudian hanya diingat sedangkan yang lainnya secara keseluruhan tidak terlalu diingat.
 Asimilasi, misalnya saja anda mengingat sebuah bunga, maka anda akan mengingatnya sebagai
bunga meskipun bentuknya bukan bunga. Sehingga yang anda hanya ingat hanyalah sebuah
bunga namun tidak mengingat bagaimana bentuknya yang asli. Perubahan materi ini disebabkan
bagaimana bentuk wajah orang tersebut tidak dapat diingat lagi.

3. Tahap Ketiga

Saat mempelajari hal yang baru, kemungkina sesuatu yang sebelumnya sudah anda ingat tidak
dapat kembali diingat. Dapat dikatakan jika materi kedua lah yang menjadi penghambat untuk
mengingat kembali materi pertama sebelumnya. Hambatan seperti ini yang dinamakan dengan
Hambatan retroaktif. Sebaliknya bisa saja materi yang baru dipelajari tidak masuk ke dalam
ingatan dikarenakan mater lain sebelumnya, hambatan ini dikenal dengan nama hambatan
proaktif.

4. Tahap Keempat
Ada kalanya saat seseorang melakukan sesuatu, disebut dengan represi. Peristiwa yang
menakutkan, mengerikan, menjijikkan, dan sejenisnya tidak dapat diterima hati nurani yang
membuat peristiwa tersebut akan sengaja terlupakan bahkan tanpa disadari. Dan bentuk ekstrim
dari represi ini bisa menyebabkan amnesia. Untuk amnesia sendiri dapat diatasi melalui
cara pendekatan psikoterapi.

Mengatasi Sifat Pelupa


Sifat pelupa mungkin sangat sulit disembuhkan namun dapat diatasi secara perlahan dengan
cara-cara di bawah ini:

1. Overlearning (Belajar Lebih)

Cobalah untuk belajar melebihi dari batas penguasaan dasar dalam materi-materi tertentu.
Overlearning biasanya terjadi akibat respon tertentu yang muncul setelah seseorang melakukan
pembelajaran di luar dari kebiasaan yang sehari ahrinya dilakukan. Banyak contoh overlearning
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja siswa-siswa yang bersekolah sering membaca teks
pancasila setiap senin yang memungkinkan jika ingatan tersebut akan lebih kuat.

2. Extra Study Time

Merupakan upaya untuk menambah alokasi waktu belajar tertentu yang berarti seseorang
tersebut menambah jam untuk proses belajarnya. Dengan menambah frekuensi belajar seseorang,
maka akan meningkatkan kekerapan belajar dalam materi-materi tertentu. Cara ini memang
cukup efektif meningkatkan dan melindungi memori.

3. Mnemonic Device

Atau yang dikenal dengan mnemonic yang menjadi kiat khusus untuk dijadikan sebagai “alata
pengait” untuk bisa memasukkan berbagai macam informasi ke dalam sistem akal seseorang.
Cara mnemonic ini pun ada banyak ragamnya, seperti di bawah ini:

 Singkatan, terdiri dari huruf-huruf awal atau istilah yang digunakan seseorang untuk mengingat
sesuatu. Pembuatan singkatan ini nantinya akan menarik dan menimbulkan kesan tersendiri.
 Sistem Kata pasar, teknik mnemonic yang mana menggunakan komponen-komponen yang telah
dikuasai sebelumnya sebagai pasak pengait memori baru.

4. Pengelompokan

Yang dimaksudkan dengan pengelompokan adalah dengan menata ulang dair item-item materi
menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian dianggap menjadi hal yang lebih logis.
Pentaan ini memang direkayasa sedemikian rupa ke dalam daftar-daftar materi yang akhirnya
akan mudah untuk dihafalkan.

5. Latihan Terbagi
Dalam latihan terbagi ini seseorang akan melakukan latihan-latihan di waktu istirahat. Sehingga
upaya ini dilakukan untuk bisa mengindari camming yang membuat seseorang belajar banyak
materi dalam jangka waktu singkat dan tergesa-gesa. Dalam melaksanakan metode ini, siswa
bisa menggunakan berbagai strategi dan metode belajar yang menurutnya lebih efisien.

6. Perbanyak Konsumsi Omega-3

Tips meningkatkan daya ingat otak yang bisa anda lakukan adalah dengan mengkonsumsi lebih
banyak lagi omega-3. Anda bisa menemukan omega-3 di dalam kandungan ikan-ikanan seperti
salmon maupun makanan yang sudah diperkaya seperti yogurt. Omega-3 dan DHA sangat efektif
untuk menurunkan peradangan pada arteri serta memperbaiki lapisan pelindung syaraf.

7. Perbanyak Olahraga

Olahraga bisa meningkatkan detak jantung hingga 3 kali seminggu dalam waktu 20 menit,
bahkan jika hanya berjalan saja. Hal ini akan memperbanyak pasokan oksigen yang ada di dalam
otak dan berfungsi membantu pertumbuhan sel-sel otak yang baru. Sehingga mulailah rutin
berolaharga, ta usaha berolahrga yang berat cukup lakukan yang ringan-ringan saja

8. Buat Daftar Kegiatan

Cara lainnya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi lupa adalah dengan mencatat segala
kegiatan yang akan dilakukan dengan menggunakan notebook kecil atau agenda harian. Hal ini
akan membantu anda pula saat anda melupakan sesuatu hal. Selain itu tempatkan benda-benda
yang sering anda gunakan di tempat yang sama sehingga nantinya anda tidak akan kebingungan
saat sedang lupa.

9. Membaca Buku

Meskipun terdengar klasik, namun membaca buku bisa menurunkan resiko otak kehilangan
memori, bahkan hingga mencapai 30-50%. Sehingga tak ada salahnya jika kini anda mulai
membaca buku kapanpun dan dimanapun berada. Bacaan yang berisikan tentang ilmu
pengetahuan dan novel menjadi bacaan yang sangat baik dan membantu kinerja otak menjadi
lebih baik lagi.

Nah itu tadi beberapa cara mengatasi lupa yang bisa dilakukan baik dalam belajar maupun dalam
kehidupan sehari-harinya. Lupa memang bukanlah sebuah penyakit yang bisa dengan cepat
disembuhkan, namun dapat dikurangi secara perlahan dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan baik.
Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

Anda mungkin juga menyukai