Oleh:
Dhia Oryza S. (P17320117060)
Leni Wulandari (P17320117063)
Alda Noviyanty (P17320117066)
Siti Yunia Y. (P17320117069)
Ratih Nurul Aini (P17320117072)
Tri Utami Putri (P17320117075)
Vina Wahyu A. (P17320117078)
Tingkat: 3C
Di Rumah Sakit Jiwa, ada seorang perawat yang mendapatkan pasien kelolaan di
kamar flamboyan bernama Nn. A berusia 25 tahun dengan defisit perawatan diri. Selama
sakit klien tidak mau makan dan mandi. Klien tampak kotor dengan penampilan lusuh,
rambut acak-acakan dan kotor. Menurut keluarga, Nn. Ayu juga sering BAK di samping
tempat tidur. Perawat membantu pasien untuk mengatasi masalah defisit perawatan diri
dengan cara menjelaskan dan melatih pasien tentang pentingnya perawatan diri, pentingnya
berdandan, melatih cara makan yang benar, dan melatih BAK yang benar. Perawat bertemu
dengan keluarga pasien untuk membicarakan kondisi pasien serta melatih keluarga agar dapat
ikut merawat pasien. Dalam hal ini perawat beserta keluarga mendiskusikan masalah yang
dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang definisi perawatan
diri, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri dan memberi
kesempatan pada keluarga untuk mempraktikkan cara merawat pasien.
NASKAH ROLE PLAY DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
Di Rumah Sakit Jiwa, ada seorang perawat yang mendapatkan pasien kelolaan di
kamar flamboyan bernama Nn. A berusia 25 tahun dengan defisit perawatan diri. Selama
sakit klien tidak mau makan dan mandi. Klien tampak kotor dengan penampilan lusuh,
rambut acak-acakan dan kotor. Menurut keluarga, Nn Ayu juga sering BAB dan BAK di
samping tempat tidur. Sebelum melakukan tindakan kepada pasien, perawat menemui kepala
ruangan terlebih dahulu untuk menceritakan keadaannya saat ini agar saat menemui klien
perawat bisa membujuk klien untuk mengatasi perawatan dirinya.
FASE PRA-INTERAKSI
Perawat : “Assalamualaikum bu.”
Kepala Ruangan : “Waalaikumsalam neng, silakan masuk neng.”
Perawat : “Terima kasih bu.”
Kepala Ruangan : “Iya sama-sama, ada apa ya neng?”
Perawat : “Jadi begini bu, hari ini saya akan menemui pasien yang bernama
Ayu Utami berusia 25 tahun dengan masalah defisit perawatan diri.
Nah, saya akan melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi
defisit perawatan diri tersebut dengan harapan tindakan ini dapat
berjalan dengan lancar dan pada akhirnya klien mau melakukan
perawatan diri secara mandiri dengan baik.”
Kepala Ruangan : “Oh begitu, lalu apa saja yang sudah kamu siapkan?”
Perawat : “Ini bu, saya sudah mempelajari cara untuk melakukan tindakan
mengatasi defisit perawatan diri dan sudah mengetahui sedikit
informasi mengenai klien, tetapi ini kali pertama saya melakukan
tindakan tersebut karena sebelumnya saya merawat pasien dengan
gangguan body image, hdrk, kecemasan dan isolasi sosial. Nah,
walaupun begitu, selama di kampus saya sudah sering berlatih di lab
bagaimana tindakan yang harus dilakukan terhadap klien dengan
defisit perawatan diri, namun kadang-kadang tindakannya tidak
berurutan sesuai SOP. Jika itu terjadi, saya akan membaca SOP nya
dan berlatih kembali tindakan yang terlewat di SOP, sehingga pada
akhirnya langkah-langkah tersebut bisa dilaksanakan sesuai SOP. Saat
ini saya merasa tertantang karena bagi saya menghadapi pasien
dengan defisit perawatan diri itu tidak mudah karena harus sabar dan
rajin latihan bersama pasien. Nah, untuk waktunya fleksibel bu, sesuai
dengan keadaan pasien. Saya juga sudah mempersiapkan alat-alat yang
dibutuhkan, untuk tindakannya akan dilakukan di kamar pasien.”
Kepala ruangan : “Oh, begitu ya. Baiklah kalau begitu. Semangat ya, neng!”
Perawat : “Iya bu, terima kasih. Kalau begitu, saya pamit ke ruangan pasien
dulu ya bu.”
Kepala Ruangan : “Iya, silakan.”
Perawat : “Assalamualaikum.”
Kepala Ruangan : “Waalaikumsalam.”
(Perawat pun bergegas ke ruangan untuk melakukan tindakan keperawatan dengan pasien
defisit perawatan diri dan tidak lupa mencuci tangan sebelum ke ruangan pasien)
FASE ORIENTASI
Perawat : “Assalamualaikum. Selamat pagi teteh!”
Klien : “Waalaikumsalam.”
Perawat : “Teteh, perkenalkan saya Teh Rani . Saya perawat di Rumah Sakit ini yang
kebetulan akan merawat teteh pada pagi ini. Ini dengan teteh siapa ya?
Klien : (dengan wajah kebingungan) “Ayu.”
Perawat : “Senang dipanggil siapa?”
Klien : “Ayu.”
Perawat : “Ayu gimana perasaannya hari ini?”
Klien : “Senang.”
Perawat : “Wah kalau boleh tahu apa yang membuat Ayu senang?”
Klien : “Ayu habis bertemu teman-teman tadi.”
Perawat : “Oh begitu, baik Ayu hari ini kita akan membahas tentang cara mandi yang
benar, cara berpakaian, cara BAK , berhias diri, cara menggunting kuku, cara
makan dan minum obat yang benar, bagaimana?
Klien : “Ayu bodoh ya sus?”
Perawat : “Tidak, Ayu tidak bodoh. Tidak ada orang bodoh, yang ada hanya orang
yang malas dan rajin.”
Klien : (menunduk)
Perawat : “Nah yuk sekarang kita balik lagi ke pembicaraan kita. Hari ini kita akan
membahas tentang cara mandi yang benar, cara berpakaian, cara BAK ,
berhias diri, dan cara makan dan minum obat yang benar, bagaimana?”
Klien : “Itu buat apa?”
Perawat : “ Tujuannya agar Ayu terlihat lebih bersih dan cantik serta terawat.”
Klien : “Terus kalau makan sama minum obat biar apa diajarin, kan Ayu sudah biasa
makan.”
Perawat : “Biar Ayu makan dan minum obatnya teratur dan sesuai jadwal.”
Klien : “Oh gitu ya ?”
Perawat : “Iya.Bagaimana Ayu mau ? Untuk waktunya menyesuaikan.”
Klien : “Iya.” (tampak menggaruk-garuk badannya)
Perawat : “Baik kalau begitu. Tapi sebelumnya, dari tadi saya lihat Ayu menggaruk-
garuk badan terus, gatal ya?”
Klien : “Enggak. Aku loh udah mandi. Emang suster, paling suster kan yang belum
mandi?” (tampak menggaruk garuk badannya)
Perawat : “Saya juga udah mandi kok hehe.”
Klien : “O”
Perawat : “Nah, Ayu tadi kan mengatakan bahwa Ayu mau ya berdiskusi dengan saya
mengenai perawatan diri. Nah, sebelumnya saya mau ambil peralatannya dulu
ya, nanti saya ke sini lagi.”
Klien : “Iya teh.”
(Perawat pun keluar ruangan untuk mengambil alat-alat)
(BAK)
Perawat : “Ayu coba kita kembali lagi ke obrolan ya, kalau Ayu mau buang air kecil itu
di mana ?”
Klien :”Ya di kamar mandi. “
Perawat : “Ya benar ya di kamar mandi, BAK yang baik itu di WC, kamar mandi, atau
tempat lain yang tertutup, dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita
tidak BAK di sembarang tempat ya.”
Klien : (Mengangguk) “Iya ga boleh sembarangan, bau. “
Perawat : “Iya, yang Ayu katakan benar ya.Sekarang, Ayu tunjukkan bagaimana
caranya cebok, apa Ayu tau ?”
Klien : “Cebok, di obok-obok airnya hehe.”
Perawat : “ Coba bagaimana, bisa Ayu katakan.”
Klien : (Klien pun memperagakkan cara melakukan cebok) “Ya gini-gini sus, masa
suster gatau, ah payah. Disiram dulu dari depan ke belakang gitu pake air.”
Perawat : “ Iya, yang Ayu lakukan sudah bagus ya.”
Klien : “ Iya dong aku kan pinter, aku ilmuan besar, aku bisa melakukan apapun.”
Perawat : “Sudah bagus ya Ayu, yang perlu diingat saat Ayu cebok adalah Ayu
membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak
ada sisa kotoran yang masih tersisa di tubuh Ayu. Cara cebok yang bersih
yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik
ya.”
Klien : “ Iya iya susternya bawel.”
Perawat : “Ayu tahu tujuannya kenapa kita harus bersih saat cebok?”
Klien : “Tujuannya supaya saya bisa jadi ilmuan besar, dikenal banyak profesor.”
Perawat : “Bukan Ayu, coba kita fokus lagi, tujuan dari kenapa kita harus bersih saat
cebok apa?
Klien : “Oh iya iya,kenapa ya gatau.”
Perawat : “Hal itu berguna untuk mencegah masuknya kotoran yang ada di anus ke
bagian kemaluan kita. Setelah Ayu selesai cebok, jangan lupa kotoran yang
ada di WC dibersihkan. Caranya siram kotoran tersebut dengan air secukupnya
sampai kotoran itu tidak tersisa di WC. Jangan lupa merapikan kembali
pakaian sebelum keluar dari WC, lalu cuci tangan dengan menggunakan
sabun.”
Klien : “Oh begitu teh.” (Mengangguk)
Perawat : “Iya, gimana coba sekarang Ayu ulangi, bagaimana cara melakukan cebok
yang benar?”
Klien : “Gini teh, tadi kan teteh bilang kalau setelah buang air saya harus cebok,
harus menyiramnya dari depan ke belakang, terus saya harus bersihkan setelah
itu cuci tangan.” ( Klien sambil memepergakan )
Perawat : “Ya bagus sekali ya Ayu, nah jangan lupa sisa kotoran yang di WC nya juga
harus disiram ya. Sekarang Ayu sudah tahu cara melakukan cebok yang benar,
hebat sekali Ayu.”
Klien : “Iya, teh.”
(BERDANDAN)
Setelah selesai mandi dan memakai baju, klien dan perawat pun mulai berdandan.
Perawat : “Nah, Ayu di sini sudah ada sisir untuk merapikan rambut Ayu ya. Mari kita
menyisir, Yu!”
Klien : “Iya teh jangan lama-lama ya!”
Perawat : “Iya, Yu. Nah sisir ini digunakan untuk menata rambut dan meluruskannya.”
Klien : “Hmm.”
Perawat : “Baik. Langsung pakai saja sisirnya kalau begitu ya.”
Klien : “Tidak dipakai juga tidak apa-apa kan teh. Ayu tidak mau.”
Perawat : “Memangnya kenapa Ayu tidak mau memakainya?”
Klien : “Malas teh pakai yang begituan, tanpa itu Ayu mah sudah cantik teh.”
Perawat : “Iya benar,Yu. Ayu memang sudah cantik ya. Nah ditambah pakai ini, Ayu
tambah cantik, rapi, juga lebih terlihat segar, Yu. Yuk, kita coba ya!”
Klien : “Coba apa suster?”
Perawat : “Iya coba kalau menyisir rambut, Ayu lebih cantik, rapi, juga segar. Nah
mari mulai sekarang ya.”
Klien : “Hmm.”
Perawat : “Nah coba pakai dari rambut bawah, kalau sudah rapi baru sisirkan ke atas
sampai pangkal. Sisir deh semua bagian rambut Ayu.”
Klien : (Ayu menyisir rambutnya sesuai dengan anjuran perawat).
Perawat : “Bagaimana, Yu? Sudah selesai menyisirnya?”
Klien : “Hmm. Sudah, teh.”
Perawat : “Wah sekarang rambut Ayu rapi,ya!”
Klien : “Iya, teh. Kan disisir rambutnya.”
Perawat : “Nah, sudah. Coba lihat lagi sama Ayu, Ayu makin cantik ya, makan rapi ya,
bener ya?”
Klien : (Menunduk malu) “Hehe iya, teh. Ayu jadi malu.”
Perawat : “Hihi memang benar kan yang dibilang, teteh. Terbukti juga kan, sekarang
Ayu makin cantik, rapi, tampak lebih segar juga ya!”
FASE TERMINASI
Perawat : “Nah Yu berhubung waktu kita sudah selesai, sekarang bagaimana perasaan
ayu ketika tadi sudah diajarkan cara mandi, memakai baju, cara BAK yang
benar, berhias diri, menggunting kuku, makan, dan minum obat secara
mandiri?”
Klien : “Senang teh, saya jadi lebih tahu saja teh dan bisa mengerti.”
Perawat : “Oh iya alhamdulillah kalau begitu, coba sekarang Ayu jelaskan apa yang
tadi kita bahas!"
Klien : (Klien menjelaskan cara mandi sampai dengan mimum obat sengan benar
secara mandiri)
Perawat :”Iya benar begitu ya,nanti Ayu bisa melaksanakan apa yang tadi sudah di
ajarkan kepada Ayu.”
Klien : “Oh iyaa baik , teh.”
Perawat : “Ya sudah kalau begitu, teteh tinggal dulu ya. Besok kita ketemu lagi untuk
membahas sejauh mana Ayu bisa melakukan semua kegiatan yang sudah kita
ajarkan dari awal. Bagaimana? ”
Klien : “Iya siap , teh.”
Perawat : “Iya. Teteh permisi dulu ya. Assalamualaikum”
Klien : “Iya silahkan teh, waalaikumsalam”