Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP 2 PASIEN)

Kasus fiktif 1: Seorang wanita umur 32 tahun dirawat di ruang psikiatri rumah sakit jiwa. Klien
tampak sering menyendiri dan selalu mengatakan saya orang yang tidak berharga suster, karena
saya orang terbodoh sedunia, tidak memiliki kemampuan apapun. Saya malu suster keluarga saya
sukses semua kakak saya semua sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah,
sementara saya hanya pengangguran. Makanya saya lebih senang sendiri, saya seperti orang yang
paling menderita di dunia dan saya adalah orang yang gagal suster. Pada saat pengkajian klien
berbicara dengan suara lirih dan hampir tidak terdengar, kontak mata minimal klien lebih banyak
menunduk sambil memainkan jari-jarinya dan terkadang mengigit kukunya.

Nama pasien : Nn.f

Ruang : melati

No. Moderec : 06711xxx

Hari, tanggal : Selasa, 30 November 2021

Pertemuan ke : 2

Proses Keperawatan

Data Subjectif :

a. Pasien mengatakan tidak berharga, termasuk orang terbodoh seduniadan tidak memiliki
Kemampuan apapun.
b. Pasien mengatakan lebih sering menyendiri, seperti orang yang paling menderita sedunia
dan orang yang gagal.
c. Klien mengatakan malu terhadap keluarga yang sukses semua sementara klien hanya
pengangguran

Data Objectif :

a. Klien tampak sering menyendiri


b. Pasien lebih banyak menunduk sambil memainkan jarijarinya dan terkadang menggigit
kukunya.
c. Pasien berbicara dengan suara lirih dan hampir tidak terdengar, kontak mata minimal.

Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah

Tujuan Keperawatan :

1. Klien dapat memahami dan melakukan kegiatan yang terlah dipilih pada sp1.
2. Klien dapat memilih kegiatan kedua yang akan dilatih.
3. Klien dapat melakukan latihan kegiatan kedua.
4. Klien dapat memasukkan pada jadwal kegiatan yang akan dilatih.

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan pertama yang dipilih dan berikan pujian.

2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih


3. Latih kegiatan kedua (alat dan cara)

4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan: dua kegiatan masing-masing dua kali
perhari.

Strategi Pelaksanaan :

a. Pra-interaksi
1. pengkajian perasaan dan persiapan diri sebelum melakukan kegiatan dalam sp2 dengan
berfikir positif.
2. Perawat menganalisis kekuatan dan keterbatasan profesionalisme diri sendiri.
3. Perawat mempersiapkan alat tulis dan jam tangan.
4. Perawat mempersiapkan tempat pertemuan.

b. Salam Teraupetik
Perawat : “Assalamu’alaikum Nn. F masih ingat dengan saya?”
Pasien :”Wa’alaikumsalam ners. Iya ners masih ingat, ini perawat i ya?”
Perawat :”Iya betul sekali saya perawat i mbak”
c. Validasi
Perawat :” Bagaimana perasaan mbak pagi ini?”
Pasien :”Alhamdulillah saya lebih baikan Ns, Saya belakangan ini sudah tidak merasakan
hal-hal yang membuat saya tidak berarti dan berguna lagi.”
Perawat :” Alhamdulillah kalau begitu mbak, perasaan tidak berarti dan tidak berguna
mbaknya tidak dirasakan lagi”
Pasien :” iya ners Allhamdulillah”
Perawat :”Owh iya, kemarin mbak melakukan kegiatan membersihkan tempat tidur sama
menyapu ya?”
Pasien :”Iya ners.”
Perawat :”Bagaiamana dengan kegiatan tempat tidurnya? Boleh saya lihat kamar tidurnya?”
Pasien :” Boleh Ners, silahkan.”
Perawat :”Wah, tempat tidurnya rapi sekali, ternyata sekarang mbak bisa melakukan
kegiatan sesuai jadwal. Nanti, kegiatan ini jangan lupa untuk terus di lakukan ya mbak?”
Pasien ::”Baik Ners.”
Perawat :”Lalu, apa manfaat yang mbak rasakan dengan melalukan kegiatan merapikan
tempat tidur sama menpu secara terjadwal?”
Pasien :”Yang saya rasakan sekarang, saya lebih bisa mengendalikan diri saya ners, dan
melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
setiap bangun tidur dan menyapu, saya juga tidak lagi merasakan bahwa saya betul-betul
orang yang tidak memiliki kemampuan apapun.
Perawat :”Alhamdulillah mbak saya ikut senang.”
d. Kontrak
Perawat :” “Sesuai dengan janji kita minggu lalu, hari ini kita akan lenjutkan latihan untuk
kegiatan yang kedua yaitu mencuci piring. Benar ya mbak?
Pasien :”Iya Ners benar.”
Perawat :” Baik kalau begitu, Bagaimana kalau pertemuan kita hari ini selama 20 menit saja,
apakah mbak berkenan?”
Pasien :”Iya ners boleh.”
Perawat :”Untuk Tempatnya bagaimana kalu di tempat cuci piring mbak, biar sekalian kita
latihan untuk kegiatan mencuci piring?”
Pasien :”Iya ners, tapi untuk tempat mencuci piringnya biasanya saya di belakang ners”
Perawat ::”Owh iya baik mbak nggak papa, mari kita kesana”
Pasien :”Mari Ners.”
Perawat ::”Tujuan dari kita bercakap-cakap dan latihan pagi ini adalah agar mbak dapat
meningkatkan kemampuan mencuci piring sehingga mbak akan merasa puas terhadap hasil
kerja mbak”.
3. FASE KERJA
Perawat :”Baik, sebelum memulai latihan mencuci piring.... kita persiapakan perlengkapan
untuk mencuci piring terlebih dahulu ya mbak, menurut mbak apa saja yang perlu kita
siapkan saat akan mencuci piring ?”
Pasien :”Mungkin spons untuk mencuci piring ners.”
Perawat :”Yaa... bagus sekali, jadi sebeblum mencuci piring kita perlu menyiapkan alatnya
terlebih dahulu mbak, contohnya seperti sabun cuci piring dan spons untuk mencuci piring.
Selain itu juga tersedia air bersih untuk membilas piring yang telah kita sabuni. Nah,
sekarang bagaimana untuk langkah-langkahnya atau cara mencuci piring yang biasa ibu
lakukan ?”
Pasien : “ bersihkan piring dari sisa-sisa makanan, lalu di sabun dan setelah itu di bilas ners”
Perawat :”Benar sekali... pertama kita bersihkan piring dari sisa-sisa makanan dan kita
kumpulkan di satu tempat. Kemudian kita basahi piring dengan air, lalu sabuni seluruh
permukaan piring, dan kemudian dibilas dengan bersih sampai piringnya tidak terasa licin
lagi. Kemudian piringnya bisa kita letakkan pada rak piring yang telah tersedia. Jika ada piring
dan gelas, maka yang didahulukan pertama kali kita cuci adalah gelasnya, setelah itu baru
piringnya. Sekarang bisa kita mulai yang mbak?”
Pasien :”Baik ners.”
Perawat :”Bagus sekali, mbak telah berlatih mencuci piring dengan cara yang baik. Sekarang,
dan kegiatan ini kita masukkan lagi ke jadwal harian mbak ya. Ibu mau berapa kali sehari
mencuci piringnya?”
Pasien :” 3x sehari ya ners.”
Perawat : “Bagus sekali, jadi mbak mau mencuci piring tiga kali dalam sehari. Kapan saja
ibu?”
Pasien :”Sehabis makan pagi, makan siang dan makan malam Ners”
Perawat :” owh iya sudah, Kalau begitu kita masukkan ke jadwal ya, dan mbak tulis sesuai
dengan kesepakatan tadi. Dan jangan lupa kegitan merapikan tempat tidur dan menyapu
tetap di masukkan kedaalam jadwalnya.
4. Terminasi
Perawat :”bagaimana perasaan Nn. f setelah belajar mencuci piring?”
Pasien :”perasaan saya senang ners”
Perawat :”nah, sekarang coba ulangi lagi langkah-langkah menuci piring”
Pasien :”Seperti ini, benarkan?”
Perawat :”Benar Nn. F, jangan lupa mencuci piring sesuai jadwal yang telah di buat tadi ya,
yaitu setelah sarapan pagi dan setelah makan siang”
Pasien :”Baik ners”
Perawat :”Minggu depan saya akan balik lagi kesini, kita latihan kegiatan yang ketiga. Mau
jam berapa?”
Pasien :”Jam 8 pagi saja ners”
Perawat :”Jam 8 pagi? Baik, kalau begitu saya pamit ya, assalamualaikum”
Pasien :”waalaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai